Anda di halaman 1dari 12

Accelerat ing t he world's research.

Uji Kualitatif Lipid


Muhammad Ihsan

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Ines
Fiyan Maulana Rajendra

LAPORAN PRAKT IKUM BIOKIMIA_ LIPID_ JUNJUNG AGUNG K.


J Kurniawan

Laporan Prakt ikum Biokimia LEMAK-LIPID


Nurafni Khaerfat ha
Uji Kualitatif Lipid
Kelompok 2
Inayatul Fitriah1, Lela Qodariah2, Lita Puspa Dewi3, Lulu Desia Mutiani4,
Mia Farida5, Mohammad Teddy Wijaya6, Muhammad Ihsan7

ABSTRAK
Lipid merupakan senyawa organic yang sering kita kenal dengan lemak, lemak
adalah sumber utama energy yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup. Lemak
banyak kita temukan dalam berbagai bahan pangan seperti pada minyak, buah dan
makanan lainnya. Pastinya pada setiap makanan kadar dari lipidnya berbeda-beda
ada yang baik untuk da nada yang kurang baik untuk dikonsumsi. Tujuan adanya
praktikum ini agar praktikan mampu mendeteksi keberadaan lipid pada bahan
pangan, mengetahui zat yang mampu melarutkan lipid dan mengetajui
ketidakjenuhan dari lipid. Adapun metode yang digunakan dalam praktikum ini
yaitu uji deteksi lipid menggunakan kertas cakram, uji kelarutan lipid
menggunakan aquades, alcohol 96%, eter, kloroform dan Na2CO3 2% dan uji
ketidakjenuhan lipid menggunakan kloroform dan iodine. Bahan uji yang
digunakan ada minyak zaitun, minyak goreng, VCO, margarin, mentega, jus pir
dan jus alpukat. Semua bahan uji terdeteksi mengandung lipid dan lipid yang
terkandung tidak jenuh karena memiliki ikatan rangkap lebih dari satu. Lipid akan
larut pada larutan yang polar. Oleh karena itu bahan uji yang digunkaan baik
untuk dikonsumsi karena memiliki ketidakjenuhan lipid.
Kata Kunci : Kelarutan Lipid, Ketidakjenuhan Lipid, Lipid, Minyak Zaitun.

PENDAHULUAN
Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang terlarut dalam air yang
diekstraksi dari makhluk hidup dengan menggunakan pelarut yang kurang polar
atau pelarut non-polar. Istilah lipid mencakup golongan senyawa-senyawa yang
memiliki keanekaragaman struktur, dan tidak ada skema penggolongan lipid yang
bisa diterima diseluruh dunia. Ciri khas yang umum dijumpai disemua lipid
adalah kandungan hidrokarbonnya diturunkan dari polimerasi asetat yang diikuti
dengan reduksi rantai itu terbentuk (Kuchel, 2006).
Lipid adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan
gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak memiliki rumus
molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan yang berbeda.
Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi
beberapa golongan, yaitu asam lemak, lemak dan fosfolipid (Saliswati, 2007).
Lemak dan minyak adalah suatu trigliserida atau triasilgliserol. Perbedaan
antara suatu lemak dan minyak adalah lemak berbentuk padat dan minyak
berbentuk cair pada suhu kamar. Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh
sedangkan minyak tersusun oleh asam lemak tidak jenuh. Lemak dan minyak
adalah bahan-bahan yang tidak larut dalam air (Panangan, 2011).
Asam lemak tidak jenuh pada lemak atau minyak berada dalam dua bentuk
isomer cis dan trans. Asam lemak tidak jenuh biasanya berada dalam bentuk cis,
hanya sedikit yang berada dalam bentuk trans. Asam lemak trans dihasilkan dari
proses hidrogenasi parsial dari minyak tumbuhan dan minyak ikan. Jumlah yang
sedikit juga ditemukan pada lemak hewan ruminansia, sebagia hasil
biohidrogenasi asam lemak tidak jenuh ganda dari enzim mikroba pada lambung
ruminansia (Kapitan, 2013).
Asam lemak tidak jenuh lebih mudah diabsorpi oleh usus dan lebih mudah
dicerna daripada asam lemak jenuh. Kandungan asam linoleat minyak kedelai
mencapai 64%, paling tinggi diantara minyak sumber asam lemak tak jenuh
seperti minyak jagung, minyak biji kapas dan minyak kacang tanah (Gunawan,
2003).
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap
pada atom karbon. Ini berarti asam lemak jenuh tidak peka terhadap oksidasi dan
pembentukan radikal bebas seperti halnya asam lemak tidak jenuh. Efek dominan
dari asam lemak jenuh adalah peningkatan kadar kolesterol total dan K-LDL
(Sartika, 2008).
Lipid memiliki fungsi di dalam tubuh, diantaranya adalah menghasilkan
energy yang dibutuhkan tubuh,menghasilkan asam lemak esensial, pelumas di
antara persendian, memebantu pengeluaran sisa makanan, dan memberi kepuasan
cita rasa. Lipid merupakan sumber energy yang pekat, 1 gram lipid memberikan 9
gram kalori (Suhardjo, 2010).

METODE
Praktikum Uji Kualitatif Lipid ini dilaksanakan pada hari Selasa, 13
November 2018, pukul 08:00 – 10:00 WIB di laboratorium terpadu gedung
Solahudin Sanusi kampus 1 UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi
digunakan sebagai melarutkan sampel dengan pereaksi, rak tabung sebagai tempat
menyimpantabung reaksi, gelas ukur untuk mengukur larutan, pipet tetes
digunakan untuk mengambil sampel dan larutan pereaksinya dan kertas cakram
digunkan untuk pendeteksi lipid.
Untuk bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ada minyak zaitun,
jus alpukat, jus pir, mentega, VCO, margarin dan minyak goreng sebagai sampel
yang akan diuji, pereaksi sudan III untuk mendeteksi lipid, aquades, alcohol 96%,
eter, kloroform dan Na2CO3 2% digunakan sebagai peraksi dari uji kelarutan lipid
dan ketidak jenuhan lipid.
Mengenai prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum uji kualitatif
lipid ini ada tiga prosedur kerja yaitu :
1. Uji Deteksi Lipid
Yang pertama dilakukan adalah menyiapkan kertas cakram, setelah itu
kertas cakram ditetesi 1 tetes bahan uji kemudian ditetesi 1 tetes sudan
III, maka amati perubahan warna yang terjadi pada kertas cakram
tersebut.
2. Uji Kelarutan Lipid
Yang petama dilakukan dalam uji kelarutan lipid adalah menyiapkan
lima tabung reaksi yang masing-masing tabung di isi aquades, alcohol
96%, eter, kloroform dan Na2CO3 2% sebanyak 1 ml, setelah itu setiap
tabung diberi 2 tetes bahan uji dan homogenkan. Biarkan beberapa saat
dan amati kelarutan bahan uji pada setiap tabung.
3. Uji Ketidakjenuhan Lipid
Yang pertama dilakukan memasukan bahan uji ke dalam tabung reaksi
sebanyak 1 ml kemudian larutakn dengan kloroform sebanyak 1 ml
setelah homogen tetesi iodin sampai terbentuk warna kuning.
HASIL PENGAMATAN
Data dibawah ini merupakan data hasil yang diperoleh dari praktikum uji kualitatif lipid pada bahan pangan yang disediakan dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 1.1 Pengamatan Uji Kualitatif Lipid

Jenis Uji
Nama Uji Kelarutan Lipid
No Uji Ketidak
Bahan Uji Deteksi Lipid Alcohol
Jenuhan Aquades Kloroform Na2CO3 Eter
70%
1 Minyak + + - - + - +
Zaitun Kuning Kuning di Tidak larut, Tidak larut, Larut Tidak larut, Larut
kemerahan tetesan ke-2 (Warna (Warna (Warna (Warna (Warna
(Mengandung (Tidak jenuh) Bening) Bening) Bening), Bening), Bening),
Lipid) Terbentuk 2 Terbentuk 2 Homogen Terbentuk 2 Homogen
lapisan lapisan lapisan

2 Mentega + + - - + - +
Orange Kuning di Tidak larut, Tidak larut, Larut Tidak larut, Larut
(Mengandung tetesan ke-3 (Warna (Warna (Warna (Warna (Warna
Lipid) (Tidak jenuh) Bening) Bening) Kuning) Bening), Merah Muda)
Terbentuk 2 Terbentuk 2 Terbentuk 2
lapisan lapisan lapisan
3 Jus + + + + - + -
alpukat Mengandung lipid Warna berubah Larut Larut Tidak larut Larut Tidak larut
(Terdapat warna tetes ke-4 iodin (warna (warna (terbentuk (warna hijau (terbentuk
merah di (Tidak jenuh) hijau hijau dua lapisan) kekuningan) dua lapisan)
permukaan bahan kekuningan) kekuningan)
uji) Homogen

4 Margarin + + - - - - -
Orange Kuning di Tidak larut, Tidak larut, Tidak Larut Tidak larut, Tidak larut
kemerahan tetesan ke-2 (Warna (Warna (Warna (Warna (Warna pink,
(Mengandung (Tidak jenuh) Bening) Bening) Bening, dan Bening, dan margarin
Lipid) Bulatan Bulatan terdapat terdapat mengendap di
Margarin Margarin bulatan bulatan kecil bawah dan
terapung tenggelam kuning) kuning diatas)
Terbentuk 2 menyebar) Terbentuk 2
lapisan Terbentuk 2 lapisan
lapisan
5 Minyak + + - - + - +
goreng Warna oren Warna berubah Tidak larut Tidak larut Larut Tidak larut Larut (bening
kemerahan menjadi kuning Terbentuk Terbentuk (bening) Terbentuk sedikit
(Mengandung di tetesan ke 5 dua lapisan dua lapisan Homogen dua lapisan kuning)
Lipid) (Tidak jenuh) Homogen
6 Jus pir + + - + - - -
Mengandung lipid Tidak jenuh Tidak larut Larut Tidak larut Tidak larut Tidak larut
(terdapat warna (warna berubah (warna (warna (terbentuk (terbentuk (terbentuk
oranye di tetes ke-3 coklat) bening) endapan endapan endapan
permukaan bahan) iodine) Tidak coklat coklat coklat dan
homogen menggumpal) menggumpal) atas
permukaan
berubah
warna
menjadi
coklat ke ping
– pingan)
7 VCO + + + - - + +
Orange Ada gumpalan Larut Tidak larut Larut Larut Larut
(mengandung warna merah tua Warna Warna Warna Warna Warna pink
lipid) dibagian atas bening bening kuning bening ada
Tidak jenuh warna kuning
tetesan ke 2 mengapung
(mengandung di atas
lipid)
PEMBAHASAN
Berdasarkan data tabel hasil praktikum uji kualitatif lipid pada semua
bahan uji menunjukan hasil positif yang mengadung lipid ketika uji deteksi lipid
menggunkan larutan sudan III, ditunjukan dengan adanya perubahan warna peach
atau kuning kemerah-merahan pada kertas cakram setelah ditetesi larutan sudan
III. Selain itu juga, semua bahan uji ketika di uji ketidak jenuhan lipid semua
bahan positif tidak mengandung lipid yang jenuh karena ketika bahan uji yang
telah homogen dengan larutan klorofrom ketika ditetesi iodine akan berubah
warna menjadi kuning. Sedangkan untuk uji kelarutan lipid hasil yang diperoleh
beragam, tetapi untuk minyak zaitun, minyak goring dan mentega akan larut pada
klorofrom dan eter, pada jus alpukat larut pada aquades, alcohol 96%, dan
Na2CO3 2%, untuk jus pir akan larut pada alcohol 96 %, VCO akan larut pada
larutan Na2CO3 2% dan eter sedangkan margarin berdasarkan hasil pengamatan
tidak dapat larut di aquades, alcohol 96%, Na2CO3 2%, eter maupun kloroform.
Adapun hasil kelompok yang menggunakan bahan uji minyak zaitun pada
uji deteksi lipid menunjukan adanya kandungan lipid didalam minyak zaitun. Hal
ini dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada kertas cakram ketika ditetesi
larutan sudan III berwarna peach atau kuning kemerah-merahan. Menurut (Sen,
2015), zat makanan yang mengandung lemak dapat dideteksi dengan
menggunakan larutan sudan III 0,5% dalam alkohol. Larutan sudan III larut dalam
lemak dan akan menimbulkan warna merah pada larutan bahan makanan yang
diuji dengan larutan tersebut, dalam alkohol akan memberikan warna merah pada
dinding sel yang mengandung suberin atau lilin, karena suberin dan lilin larut
dalam alkohol seperti Sudan III.

Gambar 1. Kertas Cakram ditetesi Gambar 2. Kertas Cakram ditetesi


bahan uji (Minyak Zaitun) Larutan Sudan III

Pada uji ketidakjenuhan lipid pada minyak zaitun didapatkan hasil bahwa
lipid yang terdapat dalam minyak zaitun tidak jenuh karena ketika ditetesi oleh
iodine larutan bahan uji dengan klorofrom berubah warna menjadi kuning pada
tetesan iodine ke-2. Menurut (Winarno, 2002) menyatakan asam lemak dapat
dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam
lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap atau berikatan tunggal, sedangkan
asam lemak tak jenuh memilki ikatan rangkap. Menurut (Lamuela, 2004) Minyak
Zaitun merupakan jenis minyak yang sangat berbeda dari minyak yang lain. Hal
ini disebabkan karena cara memperoleh dan komposisinya. Minyak zaitun
merupakan salah satu pangan fungsional yang mempunyai kandungan lemak tak
jenuh tunggal (MUFA) , yang sebagian besar terdapat dalam bentuk asam oleat.

Gambar 3. Bahan uji (Minyak zaitun) Gambar 4. Bahan uji setelah ditetesi
setelah dihomogen dengan larutan oleh iodine
klorofrom

Pada uji kelarutan lipid menggunakan beberapa pembanding yaitu ada


aquades, alcohol 96%, eter, kloroform dan Na2CO3 2%. Ketika minyak zaitun
dilarutkan dengan kloroform dan eter, maka minyak zaitun akan terlarut di dalam
larutan kloroform dan eter. Sedangkan pada aquades, alcohol 96% dan Na2CO3
2% minyak aitun tidak dapat terlarut. Manurut (Martin, 1993) pelarut non polar
tidak dapat mengurangi gaya tarik-menarik antara ion-ion elektrolit kuat dan
lemah, karena tetapan dielektrik pelarut yang rendah. Pelarut juga tidak dapat
memecahkan ikatan kovalen dan elektrolit yang berionisasi lemah karena pelarut
non polar termasuk dalam golongan pelarut aprotik dan tidak dapat membentuk
jembatan hidrogen dengan non elektrolit. Oleh karena itu zat terlarut ionik dan
polar tidak larut atau hanya dapat larut sedikit dalam pelarut nonpolar. Maka,
minyak dan lemak larut dalam benzen, tetrakloroda dan minyak mineral.
Alkaloida basa dan asam lemak larut dalam pelarut nonpolar.

Gambar 5. Kelarutan minyak zaitun Gambar 6. Kelarutan minyak zaitun


dengan eter dengan klorofrom
Gambar 7. Kelarutan minyak zaitun Gambar 8. Kelarutan minyak zaitun
dengan aquades dengan alkohol

Gambar 8. Kelarutan minyak zaitun dengan Na2CO3 2%

KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum uji kualitatif lipid ini bahwa minyak zaitu
mengandung lipid dan kadar lipidnya tidak jenuh, karena dalam minyak zaitun
banyak terkandung asam oleat. Kelarutan lipid biasanya terjadi pada pelarut non
polar, untuk minyak zaitun dapat larut dala klorofrom dan eter.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ibu Epa Paujiah M.si selaku
dosen Biokimia dan asissten praktikum Teh Bening yang membantu dalam proses
praktikum. Tak lupa juga kepada kelompok 2 yang membantu dalam pengambilan
data praktikum, serta temen-temen lima B yang telah membantu dalam pembuatan
laporan sehingga laporan praktikum ini dapat diselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, d. (2003). Penentuan Angka Peroksida dan Asam Lemak Bebas pada
Minyak Kedelai dengan Variasi Menggoreng. Jurnal KSA, Vol 6(3), 12-
16.
Kapitan, O. (2013). Analisis Kandungan Asam Lemak Trans dalam Minyak
bekas. Jurnal Kimia Terapan, Vol 1(1), 17-31.

Kuchel, P. (2006). BIOKIMIA. Jakarta: Erlangga.

Lamuela, dkk. (2004). Interaction of Olive Oil Phenol Antioxidant Components


with Low-Density Lipoprotein. Jurnal Bio Res, Vol 3(7), 247-252.

Martin. (1993). Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia Fisik Dalam Ilmu Farmasetik
Edisi Ketiga 1. Jakarta: UI Press.

Panangan, dkk. (2011). Analisis Kualitatifdan Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh
Omega-3 dari Minyak Ikan. Jurnal Penelitian Sains, Vol 14(4), 38-42.

Saliswati, dkk. (2007). Belajar Kimia. Jakarta: Grasindo.

Sartika, R. (2008). Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak
Trans terhadap Kesehatan. Jurnal Gizi Kesmas, Vol 4(2), 154-160.

Sen, dkk. (2015). Sudan Dyes As Lipid Soluble Aryl-Azo Naphthols For
Microbial Staining. Journal Of Pharmaceutical And Medical Research,
Vol 2(3), 417-425.

Suhardjo. (2010). Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius.

Winarno. (2002). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia.


LAPORAN PRAKTIKUM
UJI KUALITATIF LIPID

Anda mungkin juga menyukai