2. Rumusan Masalah
Penggambaran arca penjaga (dwarapala) Camdi Gedong II yang berbeda dengan arca
penjaga pada candi Buddha lainnya dan tidak sesuai dengan ketentuan penggambaran arca
penjaga pada kitab Manara. Oleh karena itu, muncul pertanyaan :
• Apa saja perbedaan yang terdapat pada arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II
dibandingkan arca penjaga di candi lainnya?
• Apa yang menyebabkan perbedaan penggambaran tersebut?
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Untuk menjawab rumusan masalah di
atas, tahapan kerja yang dilalui yaitu tahap pengumpulan data, analisa data dan interpretasi
data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei kepustakaan dan pengumpulan data di
lapangan. Pengumpulan data di lapangan berupa data arca dwarapala Candi Gedong II di
Ruang Koleksi Kompleks Percandian Muarajambi. Data ini diperoleh dengan cara
mengamati, mengukur, mendokumentasikan melalui foto serta mencatat segala info yang ada
pada arca tersebut. Pengumpulan data ini menggunakan acuan Model Deskripsi Arca Tipe
Tokoh yang ditulis oleh Edi Sedyawati tahun 1983. Analisa data dilakukan dengan
memperhatikan ciri-ciri arca dwarapala Candi Gedong II dan membandingkannya dengan
arca penjaga (dwarapala) Candi Plaosan.
4. Pembahasan
2
4.1. Data
Arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II merupakan data yang akan dianalisis
pada artikel ini. Arca ini ditemukan di Candi Gedong II pada tahun 2002. Kompleks Candi
ini berada pada titik koordinat 01o28’32.9” LS, 103o 39’ 27.9” BT, berada di sebelah barat
Kompleks Candi Gedong I. Luas Kompleks Candi Gedong II adalah 75 m x 67,5 m
dikelilingi pagar bata dengan pintu gerbang di sisi timur. Terdapat candi induk dan dua candi
perwara di dalamnya. Pada kompleks candi ini ditemukan dua buah arca, yaitu arca gajah
yang di atas punggungnya dinaiki singa yang biasa disebut dengan Arca Gadjahsingha dan
arca yang dikatakan sebagai arca penjaga (dwarapala) di sisi kiri tangga masuk, saat ini
kedua arca tersebut disimpan di Gedung Koleksi Situs Percandian Muarajambi.
Deskripsi arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II pada artikel ini dilakukan
menggunakan Model Deskripsi Arca Tipe Tokoh yang ditulis oleh Edi Sedyawati sehingga
dapat diketahui ikonografinya secara menyeluruh. Pada sub bab ini akan diuaraikan ciri
umum arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II.
Wujud arca penjaga yang ditemukan di Candi Gedong II termasuk ke dalam wujud
antropomorf dan tidak ada inskripsi pendamping. Arca “dwarapala” Candi Gedong II terbuat
dari bahan batu, memiliki kontur dan pahatan yang jelas, bersifat tiga dimensi penuh, tokoh
arca tersebut hanya sendiri. Arca “dwarapala” tersebut memiliki ukuran tinggi 100 cm, lebar
(rentang bahu) 38 cm. Ukuran tinggi kepalanya 32 cm, tinggi leher 4,5 cm, dan tinggi
3
pinggang ( torso tersempit sampai alas kaki) 45 cm. Ukuran lebar arca “dwarapala” Candi
Gedong II ini lebar kepalanya 28 cm, leher 15,6 cm, rentang bahu 38 cm, dan lengan atas 10
cm.
Sifat umum yang dimiliki arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II diantaranya
memiliki sifat badan yang berdiri, bagian atas badan condong ke depan, bentuk badannya
gemuk (perut sedikit buncit), serta terletak di atas umpak. Posisi kepalanya terhadap kiri-
kanan condong ke kanan, posisi terhadap depan-belakang condong ke depan. Alis pada arca
ini berupa relief tinggi dengan mata terbuka biasa, hidung terarah lurus ke bawah, mulut
tersenyum, telinganya normal, kumis membentuk ujung ke atas, leher bergaris tiga dan
rambutnya ikal-ikal.
4
Sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai pengusir pengaruh-pengaruh jahat, dvarapala
digambarkan sebagai makhluk yang menyeramkan serta membawa senjata-senjata (laksana)
yang dimilikinya. Penggambaran ciri fisik seperti rambut ikal, taringnya runcing menjulur
keluar, matanya bulat melotot, serta alisnya yang mencureng merupakan ciri-ciri khas
penggambaran makhluk ganas (kroda) (Rahardjo, 1986:30-31).
Sifat umum yang dimiliki arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II diantaranya
memiliki sifat badan yang berdiri, bagian atas badan condong ke depan, bentuk badannya
gemuk (perut sedikit buncit), serta terletak di atas umpak. Posisi kepalanya terhadap kiri-
kanan condong ke kanan, posisi terhadap depan-belakang condong ke depan. Alis pada arca
ini berupa sudut bidang dengan mata terbuka biasa, hidung terarah lurus ke bawah, mulut
tersenyum, telinganya normal, kumis membentuk ujung ke atas, leher bergaris tiga dan
rambutnya ikal-ikal. Berbeda dengan penggambaran arca dwarapala Candi Plaosan yang
menyeramkan dengan mata melotot sesuai dengan ketentuan penggambaran pada kitab
Manara, arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II ini bermuka ramah dengan mulutnya
yang tersenyum. Kontur dan pahatan rambut ikalnya pun halus, tidak terlalu jelas.
5
sampai pundak
6. Hidung hidung terarah ke bawah hidung sudah rusak
dengan cuping yang lebar
7. Kumis lurus dan ujungnya ke atas lurus dan ujungnya ke atas
dan lebih terlihat jelas
8. Mulut tersenyum cemberut
9. Leher tiga garis satu garis
10. Dada dada condong ke kanan dada tegak dan dan bentuk
depan dan bentuk putingnya berupa tonjolan
putingnya berupa tonjolan membulat
membulat
11. Pinggang dan pinggul garis batasnya tidak jelas garis batasnya jelas
12. Pusar tidak ada pusar ada pusar berupa relief
rendah
13. Lengan dan tangan ada dua tangan, lengan ada dua tangan, lengan
lurus ke bawah dan tangan lurus ke bawah dan tangan
memegang laksana memegang laksana
14. Paha dan kaki kaki kanan ke depan kaki kiri ditekuk ke depan
dengan sedikit ditekuk dan dan kaki kanan dilipat ke
kaki kiri lurus ke bawah belakang
1. Kepala
6
Kepala, posisi terhadap kiri-kanan. Posisi kepala arca penjaga (dwarapala) Candi
Gedong II posisinya miring ke kanan, sedangkan di Candi Plaosan miring ke kiri. Pada Candi
Plaosan posisi kepala arca penjaga yang berada di sebelah kiri pasangan miring ke kiri,
sedangkan yang berada di kanan pasangannya kepalanya miring ke kanan. Lain halnya
dengan arca penjaga di Candi Gedong II yang ditemukan tidak memiliki pasangan sehingga
tidak bisa diketahui apakah posisi kepala juga menentukan letaknya di kanan atau kiri
pasangan.
2. Rambut
Foto 6. Arca Dwarapala Candi Gedong II Foto 7. Arca Dwarapala Candi Plaosan
sumber : dokumen pribadi sumber : batikcandi.blogspot.com
Rambut bagian depan rata, bagian atas sampai belakang arca penjaga (dwarapala)
Candi Gedong II ikal dengan relief rendah dan memakai sanggul ke belakang tidak terlalu
rendah masih terlihat tengkuknya serta terdapat hiasan seperti ceplok bunga. Sanggul yang
dipakainya pun sangat sederhana, tidak seperti pada arca dwarapala Candi Plaosan yang
memakai sanggul ke belakang rendah dan terlihat sangat jelas kontur rambut ikalnya yang
berupa relief tinggi.
3. Alis
Alis pada arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II berupa sudut bidang, sedangkan
pada Candi Plaosan alisnya berupa relief tinggi. Penggarapan ekspresi alisnya berlaku
ketentuan bahwa arca-arca yang alisnya berupa sudut bidang ekspresinya tenang,
sedangkan arca-arca dengan alis berupa relief rendah atau tinggi ekspresinya mencureng
(seram). (lihat foto 4 dan 5)
7
4. Mata
Bentuk mata pada arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II terbuka biasa dengan
ukiran melingkar di tengahnya dan terkesan tenang, sedangkan mata pada arca penjaga di
Candi Plaosan bulat polos dengan ekspresi melotot seperti hendak keluar. (lihat foto 4 dan 5)
5. Telinga
Telinga arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II berbentuk seperti telinga biasa,
sedangkan arca penjaga (dwarapala) Candi Plaosan bagian bawahnya memanjang sampai
pundak. (lihat foto 4 dan 5)
6. Hidung
Bentuk hidung arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II lurus ke bawah dengan
cuping yang lebar, sedangkan hidung arca penjaga (dwarapala) Candi Plaosan sudah rusak.
(lihat foto 4 dan 5)
7. Kumis
Kumis arca umumnya memiliki dua variasi bentuk, yaitu lurus dan bergelombang. Pada
arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II, kumisnya lurus dengan arah ujungnya ke atas
begitupun dengan arca penjaga (dwarapala) Candi Plaosan. (lihat foto 4 dan 5)
8. Mulut
Mulut pada arca umumnya memiliki empat variasi penggarapan ekspresi, yaitu biasa
(mulut tertutup), tersenyum, tertawa dan cemberut. Arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong
II memiliki mulut yang tebal dengan ekspresi tersenyum sehingga terkesan ramah dan jenaka,
sedangkan arca penjaga (dwarapala) Candi Plaosan mulutnya cemberut dan terkesan galak.
(lihat foto 4 dan 5)
8
9. Leher
Penggambaran leher pada arca memiliki dua jenis yaitu polos dan bergaris. Leher arca
penjaga (dwarapala) Candi Gedong II memiliki tiga garis, sedangkan arca penjaga
(dwarapala) Candi Plaosan hanya memiliki satu garis. (lihat foto 4 dan 5)
10. Dada
Foto 8. Arca Dwarapala Candi Gedong II Foto 9. Arca Dwarapala Candi Plaosan
sumber : dokumentasi pribadi sumber: tourismjoglosmart.blogspot.com
Posisi dada arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II terhadap kiri-kanan adalah lebih
condong ke kanan depan. Pada dada arca ini terdapat putting yang digambarkan dengan
tonjolan membulat. Arca penjaga (dwarapala) Candi Plaosan posisi dadanya tegak dengan
puting berupa tonjolan membulat juga.
Penggambaran garis-garis batas pinggang dan pinggul terdapat tiga jenis, yaitu tidak ada
garis, ada jelas tapi pendek, dan jelas sekali. Arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II
tidak memiliki garis batas antara pinggang dan pinggul. Arca ini juga tidak terdapat
penggambaran bentuk pusar. Sedangkan arca penjaga (dwarapala) Candi Plaosan memiliki
garis batas yang jelas sekali dan terdapat pusar yang nampak jelas. (lihat foto 8 dan 9)
9
Foto 10. Arca Dwarapala Candi Gedong II Foto 11. Arca Dwarapala Candi Gedong II
Posisi lengan pada arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II dan Candi Plaosan adalah
lurus ke bawah dengan tangan ke depan membawa laksana. Sedangkan posisi kaki arca
penjaga (dwarapala) Candi Gedong II adalah kaki kanan di depan dengan sedikit ditekuk
sementara kaki kirinya lurus tegak berdiri. Posisi kaki arca penjaga (dwarapala) Candi
Plaosan setengah jongkok dengan kaki kiri ditekuk ke depan dan kaki kanan dilipat ke
belakang. Pada arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II juga terdapat penyangga di bagian
belakang yang berdiri tegak dari pinggang hingga telapak kaki. (lihat foto 8,9 dan 11).
10
4.2.4. Ciri-ciri Komponen Perhiasan yang Dipakai
Foto 13. Arca dwarapala Candi Gedong II Foto 14. Arca dwarapala Candi Plaosan
Sumber : Dokumentasi pribadi sumber : tourism-joglosmart.blogspot.com
Arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II digambarkan lebih polos tidak ramai
hiasan dibandingkan dengan arca di Candi Plaosan. Pada telinganya menggunakan anting
berbentuk roset tidak seperti penggambaran arca dwarapala yang menggunakan anting berupa
cakra atau tengkorak. Telapak tangannya polos tidak ada hiasan apapun, namun pada
pergelangan tangan kiri terdapat gelang berbentuk tali polos. Pada bagian pinggang arca
penjaga (dwarapala) Candi Gedong II terdapat kain wiru dengan jumlah lipatannya adalah
lima. Sedangkan arca penjaga (dwarapala) Candi Plaosan terdapat hiasan diantaranya adalah
hara (kalung), keyura (kelat bahu), tali kasta, kankana (gelang), sabuk, dan sampur.
5. Kesimpulan
Jika dilihat dari lokasi penemuan arca penjaga (dwarapala) Candi Gedong II yang
berada di depan candi serta memegang laksana senjata maka dapat disimpulkan bahwa arca
tersebut adalah arca penjaga. Namun jika berdasarkan banyaknya perbedaan yang ada pada
arca Candi Gedong II dengan arca dwarapala pada Candi Plaosan maka harus dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai arca tersebut sehingga dapat diketahui apakah benar arca
tersebut dapat dikatakan sebagai arca dwarapala atau hanya arca penjaga dan apakah benar
arca tersebut penggambarannya berbeda karena menggambarkan identitas kelompok yang
tinggal di kawasan tersebut dan/atau kelompok pembuatnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13