Anda di halaman 1dari 4

Kegawat Daruratan (ATS)

Australasian Triage Scale (ATS) merupakan salah satu sistem triase yang digunakan di
ruang gawat darurat rumah sakit di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sistem triase
sangat penting untuk diterapkan di setiap unit gawat darurat untuk memastikan pasien
ditangani bedasarkan tingkat kegawatannya. Triase adalah titik poin pertama kontak
pasien dengan IGD. Pengkajian triase harus dilakukan secara cepat dan akurat dan tidak
lebih dari 5 menit. Pengkajian triase harus meliputi: keluhan utama dan keadaan umum
pasien. Vital signs hanya diukur apabila sangat diperlukan atau waktu memungkinkan.
Pasien yang datang dengan kategori ATS 1 dan 2 harus segera dibawa ke ruang tindakan
dan ditangani sesuai kondisi klinisnya.

Kategori ATS didasarkan pada kondisi klinis pasien yang didapat dari pemeriksaan fisik
dan anamnesa. Australasian Triage Scale terdiri dari 5 kategori :

1. Kategori 1: Immediately Life Threatening


Kondisi yang mengancam kehidupan sehingga penanganan harus diberikan
segera. Assessmen kondisi pasien sekaligus tindakan penyelamatan harus
dilakukan secara simultan dan berkelanjutan.
Kondisi yang termasuk kategori ATS 1 diantaranya :
a. Henti jantung
b. Henti nafas
c. Terganggunya jalan nafas
d. Pernafasan <10 kali per menit
e. Respiratory distress yang ekstrim
f. Tekanan darah sistolik < 80 mmHg (dewasa) atau syok berat pada anak
g. Pasien tidak berespon atau berespon hanya pada rangsangan nyeri (GCS < 9)
h. Overdose obat
i. Kejang yang sedang berlangsung atau kejang yang berkepanjangan
j. Gangguan perilaku berat dengan ancaman kekerasan yang nyata

2. Kategori 2: Imminently Life Threatening


Pemeriksaan dan penanganannya harus sudah dimulai dalam waktu 10 menit atau
harus segera dilakukan karena efektivitasnya sangat bergantung pada waktu
pemberian seperti misalnya pemberian agen trombolisis dan antidote. Pasien yang
datang dengan nyeri hebat (skala nyeri 9-10) apapun penyebabnya juga harus
mendapatkan kategori ATS 2.
Kondisi-kondisi klinis yang termasuk kategori ATS 2 diantaranya :
a. Bahaya jalan nafas: terdengar stridor yang kuat atau banyak sekret yang
menutupi jalan nafas.
b. Distres pernafasan yang berat.
c. Gangguan sirkulasi yang nyata: akral dingin dan lembab, perfusi jelek, Nadi
< 50 atau > 150 kali/ menit pada dewasa, hipotensi dengan efek hemodinamik,
kehilangan darah yang banyak.
d. Nyeri dada yang tampak seperti masalah jantung.
e. Nyeri hebat apapun penyebabnya.
f. Gula darah acak < 3 mmol (50 mg/dl).
g. Penurunan kesadaran apapun penyebabnya (GCS < 13).
akut hemiparese/ akut disfasia
h. Demam dengan tanda-tanda lethargy (semua umur).
i. Mata terkena cairan asam atau basa (membutuhkan irigasi mata).
j. Suspek meningitis meningococcus.
k. Major multi trauma.
l. Major fraktur atau amputasi.
m. Pasien pasien dengan perilaku agresif dan violent dengan ancaman kekerasan
terhadap diri sendiri maupun orang lain.

3. Kategori 3: Potentially Life Threatening


Pemeriksaan dan penanganannya harus sudah dimulai dalam waktu 30 menit.
Kondisi klinis yang termasuk kategori ATS 2 diantaranya:
a. Hipertensi berat.
b. Kehilangan darah sedang berat apapun penyebabnya.
c. Shortness of breath sedang.
d. Saturasi O2 90 – 95%.
e. Gula darah acak > 16 mmol/L (300 mg/dl).
f. Kejang (saat ini sadar).
g. Demam dengan gangguan sistem imun (pasien dengan cancer, patien yang
menggunakan steroid).
h. Dehidrasi.
i. Muntah terus menerus.
j. Trauma kepala dengan hilang kesadaran yang singkat (saat ini sadar).
k. Nyeri dada buka cardiac in nature.
l. Nyeri perut.
m. Limb injury sedang dengan deformitas.
n. Limb injury dengan perubahan sensasi dan tidak ada pulsasi akut.
o. Pasien neonatal yang stabil.

4. Kategori 4: Potentially Serious


Pemeriksaan dan penanganannya harus sudah dimulai dalam waktu 60 menit.
a. Perdarahan ringan.
b. Aspirasi benda asing tanpa distres pernafasan.
c. Injuri dada tanpa nyeri tulang dada atau distres pernafasan.
d. Sulit menelan tanpa gangguan pernafasan.
e. Trauma kepala ringan. tanpa riwayat penurunan kesadaran
f. Nyeri sedang, apapun penyebabnya
g. Muntah atau diare tanpa dehidrasi.
h. Peradangan mata, atau benda asing dimata dengan penglihatan normal.
i. Trauma limb minor seperti ankle sprain, kemungkinan fraktur.
j. Pembengkakan pada sendi.

5. Kategori 5: Less Urgent


Pemeriksaan dan penanganannya dimulai dalam waktu 120 menit.
a. Nyeri ringan tanpa faktor resiko.
b. Gejala minor dari penyakit yang sudah diderita.
c. Luka minor, luka lecet, luka robek yang tidak memerlukan tindakan hecting.
d. kontrol luka.
e. Imunisasi/ vaksin.
Pada sistem Australasian triage scale, alokasi kategori triage untuk pasien pediatrik
menggunakan standar yang sama dengan pasien dewasa. Data yang harus di
dokumentasikan pada saat melakukan triage dengan sistem Australasian Triage Scale
meliputi :

1) Jam dan tanggal dilakukan pengkajian triage.


2) Nama perawat/dokter yang melakukan triage.
3) Keluhan utama.
4) Riwayat penyakit secara singkat.
6. Hasil pemeriksaan fisik yang relevan dengan keluhan utama.
7. Triage kategori yang diberikan pertama kali.
8. Triage kategori yang ke 2, Jam dilakukan triage ulang, dan alasan perubahan
kategori triage.
9. Alokasi bed/ ruangan IGD.
10. Penanganan pertama jika ada.

Anda mungkin juga menyukai