Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhamad Ihsan F Mbele (J1B016062)

: Muhammad Syukur (J1B016070)

A.Bidang Kerja

Pengolahan limbah pabrik PT INDUSTRI GULA GLENMORE

1.Limbah padat merupkan limbah yang dihasilkan dari proses pemurnian nira yang pertama
dengan penambhan larutan kapur dalam bentuk sacharate lime (Defikasi) dan PO 4

untuk proses pengenapan.Proses pengolahan limbah padat sebagai berikut:

a. Tahap pemurnia nira awal dengan menggunkan Single Tray Clarifier untuk proses
pengendapan atau pemisahan antara Nira dan Mud. Mud merupakan limbah padat
dari proses pemurnian awal. Mud akan dialirkan ke Mud Tank. Mud tank
merupakan tempat penampungan semetara mud yang akan dialirkan dengan
pompa ke RVF (Rotary Vacuum Filter).
b. Tahap pemishan air dan padatan Mud, dimana mud dicampur dengan bagacillo
20% dari mill yang berfungsi untuk memperbesar porositasnya. Campuaran akan
di alirkan ke Rotary Vacum Filter untuk pemisahan antra padatan dengan nira.
Pada saat bagian silinder yang kontak dengan nira kotor adalah bidang penyaring
yang berhubungan dengan low vacuum. Hal ini menyebabkan nira kotor
menempel di permukaan saringan karena tersedot vakum, sedangkan di saringan
terbentuk lapisan tipis blotong. Nira hasil saringan low vacuum disebut filtrate
kotor (cloudy filtrate) dan dialirkan ke Filter Juice untuk proses pemurnian
kedua.Sedangkan padatan yang tertahan pada saringan Rptary Vacum Filter akan
teriris menuju penampungan yang disebut Filer Cake (Blotong). Blotong di angkut
dengan truk dan dibawa ke tempat Fermentasi untuk dijadikan Pupuk.
c. Tahap Fermenatasi menggunakan metode Stardek atau promi yang ditutup terpal
Selma 2 minggu, suhu fermenasi mencapai 40ºC. Fermentasi menggunkan terpal
memanfaatkan bakteri Promi (Anaerob) sebagai pengurai.Mikroba yang terdapat
pada promi yaitu Trichoderma Harzianium Dt 38, Pseudokoninggi Dt 39,
Asperigilus sp dan fungi (Badan Standardisasi Nasional, 2004). Fermentasi
dilakukan dengan penyiraman dengan larutan promi, 1 kg promi di larutkan
dengan 1 liter air dengan kapasitas 2 ton blotong. yang terdapat pada EM4
(Aerob) genus Lactobacillus, Actinomytes yang dimafaatkan sebagai pengurai.
Fermentasi dilakuakan sekitar 1,5 bulan. Hasil pengurai pada tahap fermentasi akn
membntuk pupuk organik yang bisa dugunkan untuk tanaman tebu.

2.Limbah cair merupakan limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan nira tebu
menjadi gula (Processing) dan penggilingan tebu (Mill). Proses pengolahan limbah cair
sebagai brikut:

a. Emergency Pond merupkan tahap penampungan awal limbah cair dari feat process
yang mengandung Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand
(COD).
b. Equalisasi Pond merupkan proses pengenceran limbah dengan pencampuaran air
untuk memperkecil masa jenis, meningkatkan PH dan menurunkan BOD, COD.
Penaikan PH dapat dilkanukan dengan pengkpuran yang berfungsi untuk meniakan
ph yang asam menjadi netral dengan PH = 7. BOD dan COD akan diturukan untuk
proses oksidasi dan pemecahan bahan buangan didalam air oleh mikrioorganisme.
BOD dan COD harus = 2000 atau <2000 agar bakteri mudah mengurai air limbah
tersebut.
c. Aeration I – Aeration IV merupakan lanjutan pengolahan setelah Equalisasi Pond
dimana pemberian nutrisi berupa pupuk Urea sebanyak 3 kg/jam dan SP36 0,6
kg/jam untuk mikrobs Inola. Mikrostarter INOLA-221 berupa powder kering warna
kuning kecoklatan yang mengandung mikroba pengurai limbah cair organik dengan jumlah
2 x 109 sel/gram. Mikrostarter INOLA-221 digunakan sebagai starter mikroba pada
pengolahan limbah cair organik dengan sistem pengolahan yang intensif seperti SAL
(Sistem Aerasi Lanjut), Oxidation ditch, atau Iainnya. Inola-221 berfungsi menurunkan
kadar COD dan BOD dalam limbah cair organik pabrik gula dengan cepat dan intensif.;
Reduksi COD 90-98% dan reduksi BOD 90-98%.
d. Clarifier merupakan tahapan pemisahan lanjutan limbah dari Aeration IV. Clarifier adalah
alat/tempat untuk menjernikah air baku yang keruh dengan cara pengendapan dan
penyaringan (Bag Filter). Air yang sudah jernih akan dibuang melalui saluran outlet.
Sedangkan hasil endapan dan filter akn dipomkan kembali ke Stabilisasi Pond. Stabilisasi
Pond terjdi pemisahan dengan pengendapan dan penyaringan. Endapan akan dipompakan ke
Aeration I untuk olah kembali dan air murni di buang ke saluran outlet.

Anda mungkin juga menyukai