Anda di halaman 1dari 4

DETEKSI DINI KANKER terkontrol dan merusak sekali seumur hidup

memiliki dampak yang


SERVIKS DENGAN jaringan normal sakitarnya. cukup signifikan.
JADWAL PEMERIKSAAN 6. Di Indonesia, anjuran untuk
PEMERIKSAAN IVA TEST melakukan IVA bila : hasil
IVA
positif (+) adalah 1 tahun
dan, bila hasil negatif (-)
Program Skrining Oleh adalah 5 tahun
WHO :

1. Skrining pada setiap wanita SYARAT MENGIKUTI


minimal 1X pada usia 35-40 TEST IVA
tahun
2. Kalau fasilitas
APA ITU memungkinkan lakukan
tiap 10 tahun pada usia 35-
KANKER SERVIKS
55 tahun
? 3. Kalau fasilitas tersedia 1. Sudah pernah
lebih lakukan tiap 5 tahun melakukan
pada usia 35-55 tahun hubungan seksual
(Nugroho Taufan, dr. 2. Tidak sedang
2010:66) datang bulan/haid
Tumor ganas pada daerah 4. Ideal dan optimal 3. Tidak sedang
pemeriksaan dilakukan hamil
mulut rahim sebagai akibat 4. 24 jam sebelumnya
setiap 3 tahun pada wanita
usia 25-60 tahun. tidak melakukan
dari adanya pertumbuhan
5. Skrining yang dilakukan hubungan seksual
jaringan yang tidak sekali dalam 10 tahun atau
 Untuk melaksanakan 2. Pasien dibaringkan dengan
PELAKSANAAN skrining dengan metode posisi litotomi (berbaring
SKRING IVA IVA, dibutuhkan tempat dengan dengkul ditekuk
dan alat sebagai berikut: dan kaki melebar).
3. Vagina akan dilihat secara
1. Ruangan tertutup, karena visual apakah ada kelainan
 Untuk melaksanakan skrining pasien diperiksa dengan dengan bantuan
dengan metode IVA, posisi litotomi. pencahayaan yang cukup.
dibutuhkan tempat dan alat 2. Meja/tempat tidur periksa 4. Spekulum (alat pelebar)
sebagai berikut: yang memungkinkan pasien akan dibasuh dengan air
berada pada posisi litotomi. hangat dan dimasukkan ke
1. Ruangan tertutup, karena 3. Terdapat sumber cahaya vagina pasien secara
pasien diperiksa dengan posisi untuk melihat serviks tertutup, lalu dibuka untuk
litotomi. 4. Spekulum vagina melihat leher rahim.
2. Meja/tempat tidur periksa 5. Asam asetat (3-5%) 5. Bila terdapat banyak cairan
yang memungkinkan pasien 6. Swab-lidi berkapas di leher rahim, dipakai
berada pada posisi litotomi. 7. Sarung tangan kapas steril basah untuk
3. Terdapat sumber cahaya menyerapnya.
untuk melihat serviks CARA KERJA IVA 6. Dengan menggunakan pipet
4. Spekulum vagina
atau kapas, larutan asam
5. Asam asetat (3-5%) 1. Sebelum dilakukan asetat 3-5% diteteskan ke
6. Swab-lidi berkapas pemeriksaan, pasien akan leher rahim. Dalam waktu
7. Sarung tangan mendapat penjelasan kurang lebih satu menit,
mengenai prosedur yang reaksinya pada leher rahim
akan dijalankan. Privasi dan sudah dapat dilihat.
CARA KERJA IVA kenyamanan sangat penting 7. Bila warna leher rahim
dalam pemeriksaan ini. berubah menjadi keputih-
putihan, kemungkinan
positif terdapat kanker. kematian akibat kanker
Asam asetat berfungsi KATEGORI IVA serviks bila ditemukan
menimbulkan dehidrasi sel masih pada stadium invasif
yang membuat dini (stadium IB-IIA).
penggumpalan protein,
sehingga sel kanker yang 1. IVA negatif = menunjukkan
berkepadatan protein tinggi leher rahim normal.
berubah warna menjadi 2. IVA radang = Serviks
putih. dengan radang (servisitis),
8. Bila tidak didapatkan atau kelainan jinak lainnya
gambaran epitel putih (polip serviks).
padadaerah transformasi 3. IVA positif = ditemukan
bearti hasilnya negative. bercak putih (aceto white
epithelium). Kelompok ini
yang menjadi sasaran
temuan skrining kanker
serviks dengan metode IVA
karena temuan ini
mengarah pada diagnosis
Serviks-pra kanker
(dispalsia ringan-sedang-
berat atau kanker serviks in BY
situ).
4. IVA-Kanker serviks = Pada ERVVINA CAHYATI PRATAMA
tahap ini pun, untuk upaya
penurunan temuan stadium SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
kanker serviks, masih akan
bermanfaat bagi penurunan

Anda mungkin juga menyukai