Pengawasan
Peredaran
Benih
Hortikultura
Tim Penyusun
Pembina
Ir. Sri Wijayanti Yusuf, MAgrSc
Pengarah
Ir. Sri Esti Haryanti, MM
Penyusun
Nenlis Erawati, STP
Lince Sipayung, SP, MP
Irma Santi, SP
P
engawasan peredaran benih hortikultura bertujuan untuk
menjamin mutu benih yang beredar sampai ke konsumen.
Dasar dari kegiatan tersebut adalah Permentan No 48/
Permentan/SR.120/8/2012 tentang Produksi, Sertifikasi
dan Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura.
April 2015
Direktur
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR KEMASAN BENIH.......................................... iii
PENDAHULUAN............................................................................ 1
viii
vi Katalog Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura
65 -------------- Pepper Sweet Spanish 129
Lobak Radish Grand Long 130
Pepaya Quince Bangkok 131
Petsai Kotsai 132
66 Tokita Seed Co Ltd Kubis Green Crown 133
67 Daehnfeldt Tomato Tidak tercantum 134
68 Tohuku Seed Co Mentimun Jepang Kitoh 135
1. Latar Belakang
D
alam agribisnis tanaman hortikultura, benih
bermutu merupakan kunci dalam pencapaian
keberhasilan produksi dan produktivitas.
Benih bermutu adalah benih dari varietas
unggul yang telah didaftar di Kementerian Pertanian untuk
legalitas peredaran dan diproduksi melalui proses sertifikasi
benih. Sertifikasi benih dapat dilaksanakan oleh instansi
yang mempunyai tugas dan fungsi dalam pengawasan
dan sertifikasi benih atau oleh produsen benih yang telah
mempunyai sertifikat sistem manajemen mutu (SMM) di
bidang perbenihan.
2. Maksud
Katalog Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura
dimaksudkan sebagai alat pendukung Pengawas Benih
Tanaman dalam melaksanakan tugas pengawasan peredaran
benih hortikultura.
3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan buku katalog pengawasan peredaran
benih hortikultura adalah memberikan informasi tentang :
a. Produksi benih biji yang tidak sesuai dengan peraturan
perbenihan;
b. Produsen/pengedar benih yang tidak menerapkan
peraturan perundangan yang berlaku;
c. Disamping itu juga sebagai bahan pengambilan kebijakan
oleh pemerintah.
5. Evaluasi
Pada tahun 2014 telah dilakukan evaluasi penerapan
peraturan perbenihan dengan mengambil contoh kemasan
benih hortikultura yang beredar di pasaran dari 12 provinsi
yaitu DIY, Jabar, Jateng, Jatim, Jambi, Sumsel, Kalsel, NTT,
NTB, Gorontalo, Sulteng, dan Sulut.