Anda di halaman 1dari 12

‘”Prefiks, Infiks, Sufiks, dan Konfiks

Contoh dalam bahasa daerah

1. Prefiks
Prefiks adalah afiks atau imbuhan yang ditempatkan di bagian muka suatu kata dasar. Bentuk
atau morfem terikat prefiks atau awalan seperti ber-,meng-,peng-,dan per-.
1.1 Prefiks meng-

1. Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai fonem /a/,/i/,/u/,/e/,/o/,/ǝ/,/k/,/h/,atau/x/, bentuk


meng- tetap menjadi meng-/mǝŋ-/.
Contoh: Ibu guru menghapus papan tulis. (Cikgu menghapus papan tulis).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata menghapus, yang kata dasarnya adalah hapus. Kata
hapus dimulai dengan fonem /h/, jadi pada kata menghapus tidak terjadi perubahan bentuk.
meng- + hapus > menghapus

2. Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /l/,/m/,/n/,/ῆ/,/ŋ/,/r/,/y/, atau /w/,
bentuk meng- berubah menjadi me-.
Contoh: Joko meramal kejadian tahun yang akan datang.(Joko akan meramal kejadian tahun
esok).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata meramal, yang kata dasarnya adalah ramal. Kata
ramal dimulai dengan fonem /r/, jadi pada kata meramal meng- berubah menjadi me-, terjadi
perubahan.
meng- + ramal > meramal

3. Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /d/, atau /t/, bentuk meng- berubah
menjadi men- / mǝn- /.
Contoh: Paman mendapat keberuntungan saat pemilihan kepala desa. (Pak Cik dapat
keberuntungan saat pemilihan kepale desa).

Pada contoh kalimat di atas terdapat kata mendapat, yang kata dasarnya adalah dapat. Kata
dapat dimulai dengan fonem /d/, jadi pada kata mendapat meng- berubah menjadi men-,
terjadi perubahan.
meng- + dapat > mendapat

1.2 Prefiks per-

1. Prefiks per- berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan
fonem /r/ atau dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /ǝr/.
Contoh: Ani adalah anak yang paling periang dikeluarganya. (Ani adalah anak paling ceria
dikeluarganye).

Pada contoh kalimat di atas terdapat kata periang, yang kata dasarnya riang. Kata riang
dimulai dengan fonem /r/, jadi pada kata periang per- berubah menjadi pe-, /r/ pada per-
dihilangkan sehingga hanya ada satu r saja.
per- + riang > periang
2. Prefiks per- tidak mengalami perubahan bentuk bila bergabung dengan dasar lain diluar
kaidah 1.
Contoh: Rani mengikuti perlombaan melukis antar kampung. (Rani mengikuti perlombaan
lukis antar kampong).

Pada contoh kalimat di atas terdapat kata perlombaan, yang kata dasarnya lomba. Kata lomba
dimulai dengan fonem /l/, jadi pada kata perlombaan tidak terjadi perubahan.
per- + lomba + an > perlombaan

1.3 Prefiks ber-

1. Prefiks ber- berubah menjadi be- jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem
/r/.
Contoh: Paman berencana pindah rumah minggu depan. (Pak Cik ade rencana nak pindah
umah minggu depan).

Pada contoh kalimat di atas terdapat kata berencana, yang kata dasarnya rencana. Kata
rencana dimulai dengan fonem /r/, jadi pada kata berencana ber- berubah menjadi be-, terjadi
perubahan.
ber- + rencana > berencana

2. Prefiks ber- berubah menjadi be- jika ditambahkan pada dasar yang suku pertamanya
berakhir dengan /ǝr/.
Contoh: Budi pergi ke Jakarta beserta orang tuanya. (Budi pergi ke Jakarta beserta orang
tuanye).

Pada contoh kalimat di atas terdapat kata beserta, yang kata dasarnya serta. Kata serta suku
pertamanya /ǝr/, jadi pada kata beserta ber- berubah menjadi be-.
ber- + serta > beserta

3. Prefiks ber- tidak berubah bentuknya bila digabungkan dengan dasar di luar kaidah 1-2.
Contoh : Tari bermimpi tidak mendapat juara satu di kelasnya. (Tari bermimpi tak dapat juare
satu di kelasnye).

Pada contoh kalimat di atas terdapat kata bermimpi, yang kata dasarnya mimpi. Kata mimpi
dimulai dengan fonem /m/, jadi tidak terjadi perubahan.
ber- + mimpi > bermimpi

1.4 Prefiks ter-

1. Prefiks ter- berubah menjadi te- jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /r/.
Contoh: Kepala bapak terasa sakit. (Kepalo bapak terase biso).

Pada contoh kalimat di atas terdapat kata terasa, yang kata dasarnya rasa. Kata rasa dimulai
dengan fonem /r/, jadi pada kata terasa ter- berubah menjadi te-, terjadi perubahan bentuk.
ter- + rasa > terasa

2. Jika suku pertama kata dasar berakhir dengan bunyi /er/, fonem /r/ pada prefiks ter- ada yang
muncul dan ada pula yang tidak.
Contoh: Rana tepercik air panas. (Rana tepercik air hangat).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata tepercik, fonem /r/ tidak muncul.
ter- + percik > tepercik

3. Contoh: Vitamin C terdiri dari buah jeruk. (Vitamin C terdiri dari buah jeruk).

Pada contoh kalimat di atas terdapat kata terdiri, fonem /r/ muncul.
ter- + diri > terdiri

1.5 Prefiks di-


1. Prefiks di- digabung dasar apapun tidak mengalami perubahan bentuk. Tetapi di sebagai
prefiks harus dibedakan dan di sebagai preposisi. Jika di diikuti oleh kata yang
menunnjukkan tempat, penulisannya dipisah.
Contoh:
- Kakak dipukul orang yang lain. (Kakak dipukul orang tak dikenal).
di- pada kalimat di atas di- nya digabungkan.
di- + pukul > dipukul
- Ibu membeli sayuran di pasar. (Emak beli sayou di paso).
di- pada kalimat di atas dipisahkan karena menunjukkan tempat.
di- + pasar > di pasar
- Paman lagi berada di Indonesia. (Pak Cik lagi berade di Indonesia).
Contoh ketiga sama dengan contoh kedua.
di- + Indonesia > di Indonesia

2. Infiks
Infiks adalah afiks yang diselipkan di tengah kata dasar.
2.1 Infiks –el-
- Jari telunjuk adik sakit. (Jari telunjuk adik biso).
Kata dasar telunjuk adalah tunjuk yang diselipkan –el- ditengah kata dasar atau dari suku
pertama menjadi telunjuk.
- Paman akan pergi jelajah hutan bersama ayah. (Pak cik akan pegi jelajah hutan bersame
bapak).
Kata dasar jelajah adalah jajah yang diselipkan –el- ditengah kata dasar atau dari suku pertama
menjadi jelajah.
- Contohlah para leluhur terdahulu. (Contohlah para leluhur kite terdahulu).
Kata dasar leluhur adalah luhur yang diselipkan –el- ditengah kata dasar atau dari suku
pertama menjadi leluhur.

2.2 Infiks –er-


- Kakak sedang bermain seruling. (Akak sedang bermain seruling).
Kata dasar seruling adalah suling yang diselipkan –er- ditengah kata dasar atau dari suku
pertama menjadi seruling.
- Serabut kelapa itu banyak dicari orang. ( Serabut kelape tu banyak dicari orang).
Kata dasar serabut adalah sabut yang diselipkan –er- ditengah kata dasar atau dari suku
pertama menjadi serabut.
- Kerudung bibi sangat cantik. (Tudung Mak cik sangat comel).
Kata dasar kerudung adalah kudung yang diselipkan –er- ditengah kata dasar atau dari suku
pertama menjadi kerudung.

2.3 Infiks –em-


- Ide cemerlang adik sangat bagus. (Ide cemerlang Adik sangat bagus).
Kata dasar cemerlang adalah cerlang yang diselipkan –em- ditengah kata dasar atau dari suku
pertama menjadi cemerlang.
- Kemilau lampu dimana-mana. (Kemilau lampu dimane-mane).
Kata dasar kemilau adalah kilau yang diselipkan –em- ditengah kata dasar atau dari suku
pertama menjadi kemilau.
- Suara gemuruh terdengar sangat kuat. (Suare gemuruh tu terdenga sangat besar).
Kata dasar gemuruh adalah guruh yang diselipkan –em- ditengah kata dasar atau dari suku
pertama menjadi gemuruh.

3. Sufiks
Sufiks adalah akhiran, bentuk morfem terikat ini digunakan di bagian belakang kata.
3.1 Sufiks –kan
Sufiks –kan tidak mengalami perubahan apabila ditambahkan pada dasar kata apa pun. Tetapi
biasanya sufiks –kan seringkali dikacaukan dengan sufiks –an yang kata dasarnya kebetulan
berakhiran fonem /k/. Sebagai verba jumlah huruf k-nya ada dua, tetapi sebagai nomina,
huruf k-nya hanya satu.
Contoh:
1. Letakkan meja itu kembali pada tempatnya. (Tarok meja tu kembali pade tempatnye).
Letak + -kan > letakkan
2. Tembakkan peluru itu tepat pada sasarannya. (Tembakkan peluru tu tepat pade sasarannye).
Tembak + -kan > tembakkan
3. Ibu menyuruh adik jelaskan apa yang terjadi tadi. ( Emak menyuruh adik jelaskan ape yang
telah terjadi tadi).
Jelas + -kan > jelaskan

3.2 Sufiks –i
Sufiks –i tidak mengalami perubahan jika ditambahkan pada dasar kata apa pun. Tetapi pada
kata yang berakhir fonem /i/ tidak dapat diikuti oleh sufiks –i.
Contoh:
1. Hormati jasa para pahlawan kita terdahulu. (Hormatilah jase para pahlawan kite terdahulu).
Hormat + -i > hormati
2. Tetap syukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita. (Tetap syukuri ape yang telah Allah
nak berikan kepada kite).
Syukur + -i > syukuri
3. Ampuni kesalahan yang telah dibuatnya semalam. (Ampuni kesalahan yang telah dibuatnye
semalam).
Ampun + -i > ampuni

3.3 Sufiks –an


Sufiks –an tidak mengalami perubahan bentuk jika digabungkan dengan dasar kata apa pun.
Jika fonem terakhir suatu kata dasar adalah /a/, dalam tulisan fonem itu dijejerkan dengan
sufiks –an.
Contoh:
1. Anak jalanan itu selalu membuat keributan.(Budak kecik tu selalu membuat keributan).
Jalan + -an > jalanan
2. Uang bulanan Rani belum dikirim paman. (Duit bulanan Rani tak dikirim pak cik).
Bulan + -an > bulanan
3. Daratan Eropa terjadi banjir bulan ini. (Daratan Eropa telah terjadi banjir bulan ni).
Darat + -an > daratan
4. Konfiks
Konfiks adalah gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk suatu kesatuan.
Dalam pembentukan verba bahasa Indonesia (a) prefiks ke- tidak dapat bergabung dengan
sufiks –kan atau –I (kecuali dalam dasar verba ketahui); (b) prefiks meng-, per-, ter-, dan di-
tidak dapat bergabung dengan sufiks –an ; (c) prefiks ber- tidak dapat bergabung dengan
sufiks –I dan (d) prefiks ke- hanya dapat bergabung dengan sufiks –an dan –i. Waspada pada
bentuk yang mirip dengan konfiks misalnya, berhalangan, berhalangan bukanlah konfiks
karena merupakan hasil proses penggabungan prefiks ber- dengan halangan. Berhalangan
pertama-tama dibentuk dengan menambahkan sufiks –an pada dasar halang sehingga
terbentuk halangan, sesudah itu barulah prefiks ber- diimbuhkan. Sedangkan yang dikatakan
konfiks misalnya, berdatangan, ber-an pada berdatangan adalah konfiks karena afiks itu
merupakan kesatuan dan konfiks yang secara serentak diimbuhkan, tidak ada bentuk
datangan.
Contoh:
4.1 Konfiks meng-kan
- Roni mengambilkan sendal Adik yang di kamar. (Roni mengambilkan kasut Adik kat bilik).
Meng- + ambil + -kan > mengambilkan
- Ibu membelikan Ayah sepatu baru. (Emak membelikan Bapak sepatu baru).
Meng- + beli + -kan > membelikan
- Taufik Hidayat sukses mengalahkan sang juara dunia. (Taufik Hidayat sukses mengalahkan
sang juare dunia).
Meng- + kalah + -kan > mengalahkan

4.2 Konfiks meng-i


- Ayam itu memakani padi yang sedang dijemur. (Ayam tu memakani padi yang sedang
dijemur).
Meng- + makan + -I > memakani
- Ayah mensyukuri selalu nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya. (Bapak mensyukuri
selalu nikmat yang Allah telah berikan untuknya).
Meng- + syukur + -I > mensyukuri
- Tania lebih mendalami ilmu hukumnya. (Tania lebih mendalami ilmu hukumnya).
Meng- + dalam + -I > mendalami

4.3 Konfiks per-kan


- Perlakukan dia dengan baik dan sopan. (Perlakukan die dengan baik dan sopan).
Per- + laku + -kan > perlakukan
- Saya selalu peringatkan kamu mengenai jadwal les. (Saye selalu peringatkan kau mengenai
jadwal les).
Per- + ingat + -kan > peringatkan
- Paman peristrikan wanita yang cantik, baik, dan sopan. (Pak cik peristrikan perempuan yang
comel, baik, dan sopan).
Per- + istri + -kan > peristrikan

4.4 Konfiks per-i


- Ayah perbaiki mobil yang rusak. (Bapak perbaiki mobil yang rusak)
Per- + baik + -I > perbaiki
- Ibu selalu peringati Adik yang pemalas. (Emak selalu peringati Adik yang pemalas).
Per- + ingat + -I > peringati
4.5 Konfiks ber-kan
- Hukuman yang diberikan berdasarkan kesalahan yang dibuatnya. (Hukuman yang nak
diberikan berdasarkan atas kesalahannye).
Ber- + dasar + -kan > berdasarkan
- Ani berpergian dengan hanya bermodalkan uang secukupnya.(Ani berpegian dengan hanya
bermodalkan duit secukupnya).
Ber- + modal + -kan > bermodalkan
- Anak yang hilang itu bercirikan tinggi, putih, dan berbaju merah.(Budak kecik yang hilang
tu bercirikan tinggi, putih, dan berbaju merah).
ber- + ciri + -kan > bercirikan

4.6 Konfiks ber-an


- Korban tawuran terus berjatuhan. (Korban tawuran terus berjatuhan).
Ber- + jatuh + -an > berjatuhan
- Ayah dan Ibu berpergian ke luar kota. (Bapak dan Emak berpegian ke luar kota).
Ber- + pergi + -an > berpergian
- Orang luar negeri berdatangan ke Indonesia untuk berlibur. (Orang luar negeri berdatangan
ke Indonesia tuk berlibur).
Ber- + datang + -an > berdatangan

4.7 Konfiks ter-kan


- Banyak pekerjaan yang tidak terselesaikan. (Banyak pekerjaan yang tak terselesaikan).
Ter- + selesai + -kan > terselesaikan
- Anak itu terasingkan dari dunia luar. (Anak tu terasingkan dari dunie luar).
Ter- + asing + -kan > terasingkan
- Persahabatan kami tidak akan terlupakan. (Persahabatan kami tak kan terlupakan).
Ter- + lupa + -kan > terlupakan

4.8 Konfiks ter-i


- Susi membaca buku, dia tidak sadar bahwa halaman 10 terlewati untuk dibaca. (Susi
membace buku, die tak sadar bahwa halaman 10 terlewati tuk dibace).
Ter- + lewat + -I > terlewati
- Kekuatan atlet Indonesia telah tersaingi oleh Negara lainnya. (Kekuatan atlet Indonesia telah
tersaingi oleh negara lain.).
Ter- + saing + -I > tersaingi
- Permasalahan yang rumit dapat teratasi dengan pikiran yang positif. (Permasalahan yang
rumit tu dapat teratasi dengan pikiran yang positif).
Ter- + atas + -I > teratasi

4.9 Konfiks di-kan


- Adik dibelikan ibu sendal baru. (Adik dibelikan Emak kasut baru).
di- + beli + -kan > dibelikan
- Kemenangannya ditentukan oleh poin yang tinggi. (Kemenangan ditentukan oleh poin yang
tinggi).
di- + tentu + -kan > ditentukan
- Nasi goreng dibuatkan ibu untuk sarapan Ayah. ( Nasi goreng dibuatkan Emak tuk sarapan
Bapak).
di- + buat + -kan > dibuatkan

4.10 Konfiks di-i


- Santi selalu dihubungi oleh orang yang tidak dikenal. (Santi selalu dihubungi oleh orang tak
dikenal)
di- + hubung + -I > dihubungi
- Ruang seminar dibatasi untuk 100 orang peserta. (Ruang seminar dibatasi tuk 100 orang
peserta).
di- + batas + -I > dibatasi
- Pembelajaran harus selalu diulangi di rumah. (Pembelajaran mesti selalu diulangi di umah).
di- + ulang + -I > diulangi

4.11 Konfiks ke-an


- Bibi ingin meminta keadilan atas pencemaran nama baiknya. (Mak cik ingin meminta
keadilan atas pencemaran nama baiknye).
Ke- + adil + -an > keadilan
- Roni membuat kemarahan Rani semakin besar. (Roni membuat kemarahan Rani semakin
besar).
Ke- + marah + -an > kemarahan
- Toni dan Tina menunjukkan keberanian melawan penjahat. (Toni dan Tina menunjukkan
keberaniannye melawan tu penjahat).
Ke- + berani + -an > keberanian

Selasa, 27 Mei 2014

AFIKS, PREFIKS, SUFIKS INFIKS, DAN KONFIKS

AFIKS, PREFIKS, SUFIKS INFIKS, DAN KONFIKS


Afiks
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia afiks adalah bentuk terikat yg apabila ditambahkan pada
kata dasar atau bentuk dasar akan mengubah makna gramatikal (seperti prefiks, infiks, konfiks, atau
sufiks); bentuk (atau morfem) terikat yg dipakai untuk menurunkan kata imbuhan. Bentuk atau
morfem terikat yang dipakai untuk menurunkan kata dinamakan afiks atau imbuhan seperti ber, -an, -
er, dan ber-an.
1. Prefiks
Prefik dalam kamus besar bahasa indonesia adalah imbuhan yg ditambahkan pada bagian awal
sebuah kata dasar atau bentuk dasar; awalan: ”ber-“ adalah -- yg paling produktif dl bahasa Indonesia
Misalnya ber, meng, peng, di, me, dan per.
Contohnya dalam bahasa jawa :
Prefiks ber,

No Bahasa Indonesia Bahasa jawa


01 Bermain Dolanan
02 Berlari Melayu
03 Berpindah Bepindah
Contoh kaimat:
1. Ari bermain air (ari dolanan banyu)
2. Adik berlari di kejar anjing (adek melayu di kejar kirek)
3. Tina berpindah ke jakarta (tina bepindah ke Jakarta)

Prekik di-

No Bahasa Indonesia Bahasa jawa


01 Diambil Dijikok
02 Dilihat Didelok
03 Disuap Didulang

Contoh kalimat :
1. Hp itu diambil oleh guru (hp iku dijikok karo guru)
2. Buku ini dilihat Andi (buku iki didelok andi)
3. Adik disuap dengan ibu (adek didulang karo mamak)

Prefiks meng
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Mengaduk Mengadok
02 Mengikat Nali
03 Mengayuh Mengontel

Contoh kalimat :

1. ujang mengaduk air kopi (ujang mengadok banyu kopi)


2. Andre mengikat tali jemuran (andre nali tali pemean)
3. Bapak mengayuh sepeda (bapak ngontel pit)

Prefiks me-
No Bahasa Indonesia Bahsa jawa
01 Melamar Nglamar
02 Menurun Medon
03 Meminta Njalok
Contoh kalimat :
1. Adi melamar kerja di bengkel (adi nglamar kerjo neng mbengkel)
2. Nilai arik menurun di semester ini (nile arik medon neng semester iki)
3. Ibu meminta uang kepada ayah (mamak njalok duet karo bapak)
Prefiks peng
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Pengaduk Pengadok
02 Pengapus Pengapos
03 Pengampun Pengampon
Contoh kalimat :
1. Tukang itu mengaduk semen (tukang kae ngadok semen)
2. Anak itu membeli pengapus (anak itu tuku pengapos)
3. Alloh maha pengampun (alloh maha pengampon)

Prefiks per
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Perorang Peruong
02 Perkecil Dicilikke
03 Perhari Perdino

Contoh kalimat :
1. Iurannya perorang dua ribu rupiah (iyuranne peruong rong ewu rupiah)
2. Rumah itu di perkecil (omah kae dicilik ke)
3. Perhari saya diberi uang sepuluh ribu (perdino kulo dinei duet sepuloh ewu)
Prefiks ter
No Bahasa Indonesia Bahaa jawa
01 Tertembak Ketembak
02 Terikat Keikat
03 Terjelek Terelek
Contoh kalimat :
1. Kakak tertembak peluru (kakak ketembak pluru)
2. Kambing itu terikat di pohon beringin (kambeng kae keikat neng pohon beringen)
3. Baju itu terjelek yang pernah aku lihat (klambi kae terelek seng pernah tak delok)

2. Sufiks
Dalam kamus besar bahasa indonesia sufiks adalah afiks yang ditambahkan pada bagian belakang
kata dasar, misal -an, -kan, dan -i; akhiran;
Contohnya dalam bahasa jawa:
Sufik –an

No Bahasa Indonesia Bahasa jawa


01 Galian Kedukan
02 Jalanan Dalanan
03 harian Dinoan

Contoh kalimat :
1. galian sumur itu dalam sekali (kedukan sumor kae jero tenan)
2. jalanan itu sepi sekali (dalanan kae sepi tenan)
3. buruh itu gajinya harian (buroh kae gajine harian)

Sufik –kan

No Bahasa Indonesia Bahasa jawa


01 Lemparkan uncalke
02 Gunakan Enggokke
03 Jauhkan Adohke

Contoh kalimat :
1. tolong lemparkan bola itu kesini (tolong uncalke bola kae ndene)
2. gunakan baju itu supaya adikmu cantik (enggokke baju kae men adekmu ayu)
3. Jauhkan anak-anak itu dari api (adohke anak-anak ke seko api)

Sufik –i
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Jauhi Adohi
02 Lempari Uncali
03 Dekati Ceraki

Contoh kalimat :
1. Jauhi pergaulan bebas (adohhi pergaulan bebas)
2. Jangan lempari dia dengan batu (ojo uncali dekne karo watu)
3. Jangan dekati narkoba ( ojo ceraki narkoba)

4. Infiks
Dalam kamus besar bahasa indonesia infiks adalah morfem yg disisipkan di tengah kata; sisipan:
kata “gemetar” berasal dari “getar” dan mendapat sisipan ”-em-“. Seperti-er, dan –el
Infiks –er
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Seruling Seruleng
02 Gerigi Gerigi
03 Genderang Genderang
Contoh kalimat :
1. Bunyi seruling itu menyejukkan hati (muni seruleng kae nyejuk ke ati)
2.
2. Gerigi itu melukai tangan ayah (gerigi kui nglukai tangan bapak)
3. Bunyi genderang itu keras sekali (muni genderang kui sero tenan)

Infiks –el
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Gelembung Gelembong
02 Pelatuk Pelatok
03 telunjuk telunjok

Contoh kalimat :
1. Gelembung itu sangat besar (gelembong kae gede tenan)
2. Pelatuk itu sangat panjang (pelatok kae dowo tenan)
3. Telunjuk andi sedang sakit (telunjok andi agek loro)

5. Konfiks
Konfiks adalah gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk suatu kesatuan. Misalnya ber-an, ber-
kan, per-kan, per-i, ke-an, pe-an, per-an.
Konfiks ber-an
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Berpakaian Klambenan
02 Bersalaman Bersalaman
03 Beralasan Bealasan
Contoh kalimat :
1. Adikku berpakaian sendiri (adekku klambenan dewe)
2. Kemarin aku bersalaman dengan ari (wingi kulo bersalaman karo ari)
3. Nadia beralasan sakit untuk tidak masuk kuliah (nadia bealasan loro ben ra masok kuliah)

Anda mungkin juga menyukai