1. Prefiks
Prefiks adalah afiks atau imbuhan yang ditempatkan di bagian muka suatu kata dasar. Bentuk
atau morfem terikat prefiks atau awalan seperti ber-,meng-,peng-,dan per-.
1.1 Prefiks meng-
2. Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /l/,/m/,/n/,/ῆ/,/ŋ/,/r/,/y/, atau /w/,
bentuk meng- berubah menjadi me-.
Contoh: Joko meramal kejadian tahun yang akan datang.(Joko akan meramal kejadian tahun
esok).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata meramal, yang kata dasarnya adalah ramal. Kata
ramal dimulai dengan fonem /r/, jadi pada kata meramal meng- berubah menjadi me-, terjadi
perubahan.
meng- + ramal > meramal
3. Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /d/, atau /t/, bentuk meng- berubah
menjadi men- / mǝn- /.
Contoh: Paman mendapat keberuntungan saat pemilihan kepala desa. (Pak Cik dapat
keberuntungan saat pemilihan kepale desa).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata mendapat, yang kata dasarnya adalah dapat. Kata
dapat dimulai dengan fonem /d/, jadi pada kata mendapat meng- berubah menjadi men-,
terjadi perubahan.
meng- + dapat > mendapat
1. Prefiks per- berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan
fonem /r/ atau dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /ǝr/.
Contoh: Ani adalah anak yang paling periang dikeluarganya. (Ani adalah anak paling ceria
dikeluarganye).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata periang, yang kata dasarnya riang. Kata riang
dimulai dengan fonem /r/, jadi pada kata periang per- berubah menjadi pe-, /r/ pada per-
dihilangkan sehingga hanya ada satu r saja.
per- + riang > periang
2. Prefiks per- tidak mengalami perubahan bentuk bila bergabung dengan dasar lain diluar
kaidah 1.
Contoh: Rani mengikuti perlombaan melukis antar kampung. (Rani mengikuti perlombaan
lukis antar kampong).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata perlombaan, yang kata dasarnya lomba. Kata lomba
dimulai dengan fonem /l/, jadi pada kata perlombaan tidak terjadi perubahan.
per- + lomba + an > perlombaan
1. Prefiks ber- berubah menjadi be- jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem
/r/.
Contoh: Paman berencana pindah rumah minggu depan. (Pak Cik ade rencana nak pindah
umah minggu depan).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata berencana, yang kata dasarnya rencana. Kata
rencana dimulai dengan fonem /r/, jadi pada kata berencana ber- berubah menjadi be-, terjadi
perubahan.
ber- + rencana > berencana
2. Prefiks ber- berubah menjadi be- jika ditambahkan pada dasar yang suku pertamanya
berakhir dengan /ǝr/.
Contoh: Budi pergi ke Jakarta beserta orang tuanya. (Budi pergi ke Jakarta beserta orang
tuanye).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata beserta, yang kata dasarnya serta. Kata serta suku
pertamanya /ǝr/, jadi pada kata beserta ber- berubah menjadi be-.
ber- + serta > beserta
3. Prefiks ber- tidak berubah bentuknya bila digabungkan dengan dasar di luar kaidah 1-2.
Contoh : Tari bermimpi tidak mendapat juara satu di kelasnya. (Tari bermimpi tak dapat juare
satu di kelasnye).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata bermimpi, yang kata dasarnya mimpi. Kata mimpi
dimulai dengan fonem /m/, jadi tidak terjadi perubahan.
ber- + mimpi > bermimpi
1. Prefiks ter- berubah menjadi te- jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /r/.
Contoh: Kepala bapak terasa sakit. (Kepalo bapak terase biso).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata terasa, yang kata dasarnya rasa. Kata rasa dimulai
dengan fonem /r/, jadi pada kata terasa ter- berubah menjadi te-, terjadi perubahan bentuk.
ter- + rasa > terasa
2. Jika suku pertama kata dasar berakhir dengan bunyi /er/, fonem /r/ pada prefiks ter- ada yang
muncul dan ada pula yang tidak.
Contoh: Rana tepercik air panas. (Rana tepercik air hangat).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata tepercik, fonem /r/ tidak muncul.
ter- + percik > tepercik
3. Contoh: Vitamin C terdiri dari buah jeruk. (Vitamin C terdiri dari buah jeruk).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata terdiri, fonem /r/ muncul.
ter- + diri > terdiri
2. Infiks
Infiks adalah afiks yang diselipkan di tengah kata dasar.
2.1 Infiks –el-
- Jari telunjuk adik sakit. (Jari telunjuk adik biso).
Kata dasar telunjuk adalah tunjuk yang diselipkan –el- ditengah kata dasar atau dari suku
pertama menjadi telunjuk.
- Paman akan pergi jelajah hutan bersama ayah. (Pak cik akan pegi jelajah hutan bersame
bapak).
Kata dasar jelajah adalah jajah yang diselipkan –el- ditengah kata dasar atau dari suku pertama
menjadi jelajah.
- Contohlah para leluhur terdahulu. (Contohlah para leluhur kite terdahulu).
Kata dasar leluhur adalah luhur yang diselipkan –el- ditengah kata dasar atau dari suku
pertama menjadi leluhur.
3. Sufiks
Sufiks adalah akhiran, bentuk morfem terikat ini digunakan di bagian belakang kata.
3.1 Sufiks –kan
Sufiks –kan tidak mengalami perubahan apabila ditambahkan pada dasar kata apa pun. Tetapi
biasanya sufiks –kan seringkali dikacaukan dengan sufiks –an yang kata dasarnya kebetulan
berakhiran fonem /k/. Sebagai verba jumlah huruf k-nya ada dua, tetapi sebagai nomina,
huruf k-nya hanya satu.
Contoh:
1. Letakkan meja itu kembali pada tempatnya. (Tarok meja tu kembali pade tempatnye).
Letak + -kan > letakkan
2. Tembakkan peluru itu tepat pada sasarannya. (Tembakkan peluru tu tepat pade sasarannye).
Tembak + -kan > tembakkan
3. Ibu menyuruh adik jelaskan apa yang terjadi tadi. ( Emak menyuruh adik jelaskan ape yang
telah terjadi tadi).
Jelas + -kan > jelaskan
3.2 Sufiks –i
Sufiks –i tidak mengalami perubahan jika ditambahkan pada dasar kata apa pun. Tetapi pada
kata yang berakhir fonem /i/ tidak dapat diikuti oleh sufiks –i.
Contoh:
1. Hormati jasa para pahlawan kita terdahulu. (Hormatilah jase para pahlawan kite terdahulu).
Hormat + -i > hormati
2. Tetap syukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita. (Tetap syukuri ape yang telah Allah
nak berikan kepada kite).
Syukur + -i > syukuri
3. Ampuni kesalahan yang telah dibuatnya semalam. (Ampuni kesalahan yang telah dibuatnye
semalam).
Ampun + -i > ampuni
Prekik di-
Contoh kalimat :
1. Hp itu diambil oleh guru (hp iku dijikok karo guru)
2. Buku ini dilihat Andi (buku iki didelok andi)
3. Adik disuap dengan ibu (adek didulang karo mamak)
Prefiks meng
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Mengaduk Mengadok
02 Mengikat Nali
03 Mengayuh Mengontel
Contoh kalimat :
Prefiks me-
No Bahasa Indonesia Bahsa jawa
01 Melamar Nglamar
02 Menurun Medon
03 Meminta Njalok
Contoh kalimat :
1. Adi melamar kerja di bengkel (adi nglamar kerjo neng mbengkel)
2. Nilai arik menurun di semester ini (nile arik medon neng semester iki)
3. Ibu meminta uang kepada ayah (mamak njalok duet karo bapak)
Prefiks peng
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Pengaduk Pengadok
02 Pengapus Pengapos
03 Pengampun Pengampon
Contoh kalimat :
1. Tukang itu mengaduk semen (tukang kae ngadok semen)
2. Anak itu membeli pengapus (anak itu tuku pengapos)
3. Alloh maha pengampun (alloh maha pengampon)
Prefiks per
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Perorang Peruong
02 Perkecil Dicilikke
03 Perhari Perdino
Contoh kalimat :
1. Iurannya perorang dua ribu rupiah (iyuranne peruong rong ewu rupiah)
2. Rumah itu di perkecil (omah kae dicilik ke)
3. Perhari saya diberi uang sepuluh ribu (perdino kulo dinei duet sepuloh ewu)
Prefiks ter
No Bahasa Indonesia Bahaa jawa
01 Tertembak Ketembak
02 Terikat Keikat
03 Terjelek Terelek
Contoh kalimat :
1. Kakak tertembak peluru (kakak ketembak pluru)
2. Kambing itu terikat di pohon beringin (kambeng kae keikat neng pohon beringen)
3. Baju itu terjelek yang pernah aku lihat (klambi kae terelek seng pernah tak delok)
2. Sufiks
Dalam kamus besar bahasa indonesia sufiks adalah afiks yang ditambahkan pada bagian belakang
kata dasar, misal -an, -kan, dan -i; akhiran;
Contohnya dalam bahasa jawa:
Sufik –an
Contoh kalimat :
1. galian sumur itu dalam sekali (kedukan sumor kae jero tenan)
2. jalanan itu sepi sekali (dalanan kae sepi tenan)
3. buruh itu gajinya harian (buroh kae gajine harian)
Sufik –kan
Contoh kalimat :
1. tolong lemparkan bola itu kesini (tolong uncalke bola kae ndene)
2. gunakan baju itu supaya adikmu cantik (enggokke baju kae men adekmu ayu)
3. Jauhkan anak-anak itu dari api (adohke anak-anak ke seko api)
Sufik –i
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Jauhi Adohi
02 Lempari Uncali
03 Dekati Ceraki
Contoh kalimat :
1. Jauhi pergaulan bebas (adohhi pergaulan bebas)
2. Jangan lempari dia dengan batu (ojo uncali dekne karo watu)
3. Jangan dekati narkoba ( ojo ceraki narkoba)
4. Infiks
Dalam kamus besar bahasa indonesia infiks adalah morfem yg disisipkan di tengah kata; sisipan:
kata “gemetar” berasal dari “getar” dan mendapat sisipan ”-em-“. Seperti-er, dan –el
Infiks –er
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Seruling Seruleng
02 Gerigi Gerigi
03 Genderang Genderang
Contoh kalimat :
1. Bunyi seruling itu menyejukkan hati (muni seruleng kae nyejuk ke ati)
2.
2. Gerigi itu melukai tangan ayah (gerigi kui nglukai tangan bapak)
3. Bunyi genderang itu keras sekali (muni genderang kui sero tenan)
Infiks –el
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Gelembung Gelembong
02 Pelatuk Pelatok
03 telunjuk telunjok
Contoh kalimat :
1. Gelembung itu sangat besar (gelembong kae gede tenan)
2. Pelatuk itu sangat panjang (pelatok kae dowo tenan)
3. Telunjuk andi sedang sakit (telunjok andi agek loro)
5. Konfiks
Konfiks adalah gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk suatu kesatuan. Misalnya ber-an, ber-
kan, per-kan, per-i, ke-an, pe-an, per-an.
Konfiks ber-an
No Bahasa Indonesia Bahasa jawa
01 Berpakaian Klambenan
02 Bersalaman Bersalaman
03 Beralasan Bealasan
Contoh kalimat :
1. Adikku berpakaian sendiri (adekku klambenan dewe)
2. Kemarin aku bersalaman dengan ari (wingi kulo bersalaman karo ari)
3. Nadia beralasan sakit untuk tidak masuk kuliah (nadia bealasan loro ben ra masok kuliah)