Anda di halaman 1dari 7

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT


A. Gambaran Umum Rumah Sakit
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit
Sejarah rumah sakit dimulai dengan keluarnya Surat..........................................
..............................................................................................................................
Pada tanggal 30 Oktober 1984, berdasarkan Surat Keputusan akreditasi ...........
..............................................................................................................................
Dst........................................................................................................................
2. Falsafah, Motto, Visi, Misi, dan Tujuan
Berdasarkan surat edaran rumah sakit ........... mempunyai falsafah, motto, visi,
misi dan tujuan sebagai berikut:
a. Falsafah
........................................................................................................................
b. Motto
........................................................................................................................
c. Visi
........................................................................................................................
d. Misi
1) ...................................................................................................................
2) ...................................................................................................................
3) ...................................................................................................................
4) ..................................................................................................................
5) ...................................................................................................................
3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Berdasarkan surat perintah Karumkit .....................................................mempunyai
kedudukan tugas dan fungsi sebagai berikut :
a. Kedudukan
Kedudukan Rumah Sakit ....................................................................................
.............................................................................................................................
b. Tugas
Rumah Sakit ........................... bertugas menyelenggarakan dan melaksanakan
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
c. Fungsi
Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut di atas, Rumah Sakit
................................... berfungsi sebagai berikut:
1) .........................................................................................................................
2) .........................................................................................................................
3) .........................................................................................................................
4) .........................................................................................................................
5) .........................................................................................................................

4. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan yang ada meliputi pelayanan medik, penunjang medik,
keperawatan, rehabilitasi medik, farmasi dan gizi. Jenis pelayanan yang
diselenggarakan adalah:
a. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam, dengan Emergency Traumatic Centre (ETC), yang dilengkapi dengan kamar
operasi Cito.
b. Pelayanan Rawat jalan (Poli Umum, Gigi, Anak, Penyakit Dalam, Bedah,
Kebidanan, Syaraf, Jiwa, Kulit kelamin, Gigi dan Mulut.
c. Pelayanan Rawat inap dengan kapasitas 388 tempat tidur yang terbagi pada 19
ruang rawat inap antara lain bedah, penyakit dalam, paru, syaraf, anak,
kebidanan, jiwa dan tahanan. Ruang tersebut terdiri dari VIP, kelas 1, kelas 2
dan kelas 3, untuk perawatan pasien anggota Polisi dan keluarga, peserta
ASKES dan pasien umum.
d. Pelayanan laboratorium lengkap
e. Pelayanan radiologi lengkap
f. Pelayanan Apotek lengkap (Apotek Dinas dan Umum)
g. Pelayanan Ruang operasi dengan 6 ruang OK di Instalasi Bedah Sentral untuk
operasi Bedah, Kebidanan dan Kandungan, Mata dan THT
h. Pelayanan Perinatologi
i. Pelayanan Kamar Bersalin
j. ICU yang sekaligus berfungsi sebagai ICCU
k. Pelayanan Keperawatan Jiwa
l. Pelayanan Kesehatan Tahanan
m. Pusat Pelayanan Terpadu

B. Pengumpulan Data
1. Data Umum
a. Tenaga dan Pasien (M1 - Man)
b. M2 - Bangunan, Sarana dan Prasarana (Material)
c. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3 / Methode)
d. Pembiayaan (M4/ Money)
e. Pemasaran (M5/Marketing)

2. Data Khusus (fungsi manajemen)


a. Fungsi Perencanaan
1) Visi ruangan
Wawancara : menurut Karu perumusan visi keperawatan dilakukan
bersama-sama dengan seluruh perawat pelaksana, wakil kepala
ruangan, dan supervisor dalam rapat koordinasi, lalu disosialisasikan
kepada perawat melalui rapat rutin keperawatan.
Observasi : hasil pengamatan di ruang perawatan terlihat visi
keperawatan yang ditempel di dinding ruangan yang dapat terbaca
dengan mudah oleh semua orang yang melewatinya.
Kuesioner : perawat pelaksana menunjukkan kategori baik (85,5%)
dalam bekerja berdasarkan visi.
Masalah : -

2) Misi ruangan
Wawancara : menurut Karu perumusan misi keperawatan dilakukan
bersama-sama dengan seluruh perawat pelaksana, wakil kepala
ruangan, dan supervisor dalam rapat koordinasi, lalu disosialisasikan
kepada perawat melalui rapat rutin keperawatan.
Observasi : hasil pengamatan di ruang perawatan terlihat misi
keperawatan yang ditempel di dinding ruangan yang dapat terbaca
dengan mudah oleh semua orang yang melewatinya.
Kuesioner : perawat pelaksana menunjukkan kategori baik (85,5% &
92%) dalam bekerja berdasarkan visi.
Masalah : -
3) Standar operasional prosedur
Wawancara : Menurut Karu pelaksanaan perasat sudah mengacu pada
Standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan. Dan saat
ini SOP sedang direvisi dan akan segera diberikan kepada tiap-tiap unit
rawat inap.
Observasi : SOP sudah ada.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan kategori baik
(86 % )
Masalah : -

4) Standart asuhan keperawatan


Wawancara : Menurut Karu pelaksanaan perasat sudah mengacu pada
Standar Asuhan Keperawatan (SAP) yang sudah ditetapkan. Dan saat
ini SOP sedang direvisi dan akan segera diberikan kepada tiap-tiap unit
rawat inap.
Observasi : SOP sudah ada.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan kategori baik
(86 % )
Masalah : -

5) Standar kinerja
Wawancara : menurut karu bidang keperawatan Rumah sakit sudah
memiliki peraturan yang merujuk ke Depkes, tetapi dalam
pelaksanaannya tetap memakai aturan yang ada di rumah sakit ........
Observasi : ada uraian peraturan kinerja
Kuesioner : persepsi perawat pelaksana dan kepala ruang menunjukkan
kategori baik (90 %).
Masalah : -

b. Fungsi pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
Wawancara : menurut karu didapatkan data bahwa metode penugasan
yang dilakukan menggunakan metode tim, melalui 2 tim. Dalam
pelaksanaannya metode tim belum dapat berjalan seperti yang
diharapkan. Tenaga D-III keperawatan yang ada, memiliki pengalaman
kerja yang masih minim sehingga belum cukup siap untuk dijadikan
ketua Tim. Struktur organisasi disesuaikan dengan perawat yang ada
yang terbagi menjadi tim 1 dengan ketua tim dan anggota dan tim 2
dengan ketua tim dan anggota
Observasi : Hasil pengamatan ada struktur organisasi tim yang
ditempel di ruangan.
Kuesioner : Persepsi perawat menunjukkan katagori cukup baik (75 %)
dalam bekerja berdasarkan metode modifikasi tim.
Masalah : Belum optimalnya pelaksanaan metode modifikasi tim-

2) Uraian tugas
Wawancara : Menurut Karu Setiap staf sudah mempunyai uraian tugas
masing-masing bagi tiap tenaga keperawatan. Batas wewenang dan
tanggung jawab perawat cukup jelas dengan dibuat job discription
dimasing-masing ruangan.
Observasi : Diruangan sudah ada buku uraian tugas perawat sesuai
perannya.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana dan kepala ruang
menunjukkan katagori baik (86 %).
Masalah : -

3) Pengaturan jadual dinas


Wawancara : Menurut Karu pengaturan shif yang dilakukan oleh
Kepala ruang disesuaikan dengan jumlah perawat yang ada di ruangan
dan tidak berdasarkan pada tingkat ketergantungan klien, karena
disesuaikan dengan jumlah perawat dan kondisi Rumah Sakit.
Observasi : Format daftar shif diruangan menggunakan proporsi
jumlah perawat yang ada.
Kuesioner : Persepsi Perawat pelaksana menunjukan kategori kurang
(58,70 % )
Masalah : Penjadualan belum menggunakan tingkat ketergantungan
klien.

4) Pengaturan daftar pasien


Wawancara : Menurut Karu pengaturan daftar pasien sudah ada tetapi
pasien masih menjadi tanggung jawab rungan belum menjadi tanggung
jawab tim.
Observasi : Format daftar pasien diruangan yang ada.
Kuesioner : Persepsi Perawat pelaksana menunjukan kategori kurang
(58,70 % )
Masalah : daftar pasien masih belum ada indepenci tim.

5) Pengorganisasian Perawatan klien


Wawancara : menurut karu didapatkan data bahwa metode penugasan
yang dilakukan menggunakan metode tim. Dalam pelaksanaannya
metode tim belum dapat berjalan seperti yang diharapkan. Tenaga D-III
keperawatan yang ada, memiliki pengalaman kerja yang masih minim
sehingga belum cukup siap untuk dijadikan ketua Tim.
Observasi : Hasil pengamatan di 80% ruangan didapatkan sistem kerja
yang masih mengarah ke metoda fungsional.
Kuesioner : Persepsi perawat dan kepala ruang menunjukkan katagori
cukup baik (75 % ) dalam bekerja berdasarkan metode modifikasi tim-
primer.
Masalah : Belum optimalnya pelaksanaan metode modifikasi tim-
primer.

6) Sistem penghitungan tenaga


Wawancara : Menurut Karu bahwa kebutuhan tenaga keperawatan
masih berdasarkan permintaan secara individual ruangan belum
berdasarkan proses perhitungan tenaga yang benar, karena disesuaikan
dengan kondisi yang ada di rumah sakit.
Observasi : Rencana kebutuhan tiap tahun di Keperawatan belum
tanpak tetapi proses penghitungan tenaga keperawatan sudah
menggunakan rumus Gillies, 2001 dengan standart minimal.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan kategori kurang
baik (61,25 %).
Masalah : Proses perhitungan tenaga keperawatan belum menggunakan
rumus yang benar berdasarkan acuan yang berlaku.

c. Fungsi pengarahan
1) Operan
Wawancara : menurut karu operan dilakukan tiap awal shif yang
dipimpin oleh kepala ruang dan efektif dalam bekerja
Observasi : ada pelaksanaan operan diruangan
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan kategori kurang
baik (61,25 %).
Masalah : -
2) Pre dan post conferent
Wawancara : menurut karu pre dan post conferen jarang dilakukan
disesuaikan dengan waktu kerja tetapi secara tidak resmi sudah ada
diskusi antara kepala tim dengan perawat pelaksana dalam koordinasi
dengan kerja
Observasi : belum ada pre dan post conference
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan kategori kurang
baik (61,25 %).
Masalah : Pre post conference belum ada
3) Motivasi kepada perawat
Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa peningkatan
motivasi sebenarnya sudah dilakukan oleh ruangan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Misalnya pemberian insentif tiap
bulan yang didasarkan pada keaktipan pegawai
Observasi : peraturan secara tertulis mengenai kegiatan motivasi belum
ada.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana mengenai motivasi yang ia
dapatkan dari pimpinan dengan katagori baik (82 %) .
Masalah : kegiatan motivasi masih bersifat inisiatif dari kepala ruang
tanpa didukung kebijakan rumah sakit
4) Pendelegasian
Wawancara : Menurut Karu didapatkan informasi bahwa pendelegasian
diruangan masih belum ada tetapi dilakukan hanya dengan cara lesan.
Observasi : Format pendelegasian diruangan tidak ada
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana kategori cukup baik (74 %)
Masalah : Belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam
penerapan metode MPKP.
5) Supervisi
Wawancara : Menurut Karu didapatkan informasi bahwa supervisi
diruangan masih belum terjaddual tetapi dilakukan seaktu-waktu
dengan cara lesan .
Observasi : Format supervisi tidak ada
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana kategori cukup baik (74 %)
Masalah : Belum optimalnya penerapan supervisi dalam penerapan
metode MPKP.
6) Ronde keperawatan
Wawancara : Menurut Karu pelaksanaan ronde masih belum terjaddual
tetapi dilakukan seaktu-waktu jika ada permintaan rumah sakit .
Observasi : Format ronde keperawatan tidak ada
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana kategori cukup baik (74 %)
Masalah : Belum optimalnya penerapan ronde keperawatandalam
penerapan metode MPKP.
7) Manajemen konfliks
Wawancara : Menurut Karu jika ada konflik diruangan, maka secara
teknis perawat akan melaporkan ke kepala ruangan, kemudian kepala
ruangan akan menindak lanjuti ke bagian instalasi rawat inap.
Sedangkan yang berhubungan dengan profesi, administrasi, dan
manajemen ditindak lanjuti oleh kepala ruangan ke bagian sub
departemen keperawatan. Permasalahan yang berhubungan dengan
etik, akan ditindak lanjuti oleh bagian instalasi rawat inap, sub
departemen keperawatan dan komite etik keperawatan.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana dengan katagori baik (83,5 %)
Masalah : -

d. Pengendalian
1) Indikator mutu
Wawancara : Menurut Karu sudah ada tim pengendalian mutu, tetapi
pelaksanaan gugus kendali mutu masih belum optimal.
Observasi: Belum ada sistem pelaporan dan pencatatan kegiatan
pengendali mutu dan belum ada struktur kerja dan format pengendalian
diruangan.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan katagori cukup
baik (73 % ).
Masalah : Sistem pengendalian mutu belum optimal .
2) Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Wawancara : Menurut Karu audit dokumentasi dilakukan 1 tahun
sekali yang bekerja sama dengan manual mutu rumah sakit.
Observasi: Belum ada sistem pelaporan dan pencatatan kegiatan audit
dokumentasi.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan katagori cukup
baik (73 % ).
Masalah : Sistem audit dokumentasi masih belum optimal.
3) Survey Kepuasan
Wawancara : Menurut Karu survey kepuasan sudah dilakukan setiap
pasien datang dan pulnag dan dianalisis selama 3 bulan sekali.
Observasi: Belum ada sistem pelaporan dan pencatatan kegiatan
survey kepuasan pasien.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan katagori cukup
baik (73 % ).
Masalah : survey kepuasan pasien masih belum optimal.
4) Survey Masalah Pasien
Wawancara : Menurut Karu survey masalah klien sudah dilakukan
setiap pasien datang dan pulnag dan dianalisis selama 3 bulan sekali.
Observasi: Belum ada sistem pelaporan dan pencatatan kegiatan
survey kepuasan pasien.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan katagori cukup
baik (73 % ).
Masalah : survey kepuasan pasien masih belum optimal.

C. Analisa Data
1. SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat)
a. Kekuatan (Strength)
1) Kebijakan Rumah Sakit yang tertuang dalam SE No Pol SE/13/V?1999
tentang Falsafah, Motto, Misi dan Tujuan Rumah Sakit
2) Fasilitas Rumah Sakit yang lengkap dan canggih dapat menunjang
pelayanan diagnostik dan terapi, sehingga dapat memenuhi tuntutan
masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan
3) Adanya pengakuan sebagai Rumah Sakit Pusat rujukan ……………….
4) Letaknya yang strategis mudah dijangkau oleh masyarakat khususnya
di ………………………………..
5) Rumah Sakit Tipe ……………………………………

b. Kelemahan (Weakness)
1) Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam keperawatan yang masih
kurang, hal ini dapat dilihat dari proporsi SDM keperawatan
berdasarkan tingkat pendidikan ……………………..%.
2) Program pemasaran yang masih kurang dimana masih banyak
anggapan masyarakat bahwa ……………………………..
3) Jumlah perawat yang belum sesuai dengan perhitungan alokasi jumlah
klien yang ideal
4) 48% tenaga keperawatan yang ada adalah Pegawai Harian Lepas
(PHL) yang sewaktu-waktu akan keluar

c. Peluang (Opportunity)
1) RS ……………… ini menerima pasien umum sehingga
memungkinkan masyarakat luas dapat memanfaatkan sarana dan
fasilitas pelayanan yang tersedia.
2) Dengan menerima pasien Kelas III, ………………..dapat menjadi
alternatif pilihan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
karena biaya yang relatif murah bahkan gratis.
d. Ancaman (Threath)
1) Semakin banyak rumah sakit yang menawarkan pelayanan
keperawatan berkualitas yang bisa menjadi pesaing
2) Diberlakukannya Undang-Undang tentang perlindungan konsumen dan
tuntutan akan penerapan hukum dan etik keperawatan.

2. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari data analisis maka ditemukan beberapa topik masalah sebagai
berikut :
a. Belum optimalnya pelaksanaan metode modifikasi tim
b. Penjadualan belum menggunakan tingkat ketergantungan klien.
c. daftar pasien masih belum ada indepenci tim
d.Belum optimalnya pelaksanaan metode modifikasi tim-primer.
e. Proses perhitungan tenaga keperawatan belum menggunakan rumus yang
benar berdasarkan acuan yang berlaku.
f. Pre post conference belum ada
g. peraturan secara tertulis mengenai kegiatan motivasi belum ada.
h. kegiatan motivasi masih bersifat inisiatif dari kepala ruang tanpa didukung
kebijakan rumah sakit
i. Belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam penerapan metode
MPKP.
j. Belum optimalnya penerapan supervisi dalam penerapan metode MPKP.
k. Belum optimalnya penerapan ronde keperawatandalam penerapan metode
MPKP.
l. Sistem pengendalian mutu belum optimal
m. Sistem audit dokumentasi masih belum optimal
n. survey kepuasan pasien masih belum optimal.
o. survey kepuasan pasien masih belum optimal

3. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
- Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi,
- Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah masalah,
- Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,
- Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dngan kriteria sebagai
berikut :
- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 = kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai

Tabel 2.2 Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan di Rumah Sakit


Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto
Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor
Belum optimalnya pelaksanaan 3 4 5 1 2 120
metode modifikasi tim
Penjadualan belum 2 3 4 5 1 120
menggunakan tingkat
ketergantungan klien.
daftar pasien masih belum ada 1 2 4 5 3 120
indepenci tim
Belum optimalnya pelaksanaan 2 4 5 3 1 120
metode modifikasi tim-primer.
Proses perhitungan tenaga 5 4 2 3 1 120
keperawatan belum
menggunakan rumus yang
benar berdasarkan acuan yang
berlaku.
Pre post conference belum ada 2 3 5 1 2 60
peraturan secara tertulis 2 3 4 1 5 120
mengenai kegiatan motivasi
belum ada.
kegiatan motivasi masih 2 3 4 2 3 144
bersifat inisiatif dari kepala
ruang tanpa didukung
kebijakan rumah sakit
Belum optimalnya penerapan 2 3 4 2 4 192
pendelegasian dalam penerapan
metode MPKP.
Belum optimalnya penerapan 2 3 1 4 5 120
supervisi dalam penerapan
metode MPKP
Belum optimalnya penerapan 2 3 4 1 4 96
ronde keperawatandalam
penerapan metode MPKP.
Sistem pengendalian mutu 2 3 4 2 1 48
belum optimal
Sistem audit dokumentasi 1 3 4 2 4 96
masih belum optimal
survey kepuasan pasien masih 2 3 3 4 1 72
belum optimal.
survey kepuasan pasien masih 1 3 4 3 5 180
belum optimal

Jadi Prioritas masalah yang muncul adalah :


a. Belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam penerapan metode
MPKP.
b. survey kepuasan pasien masih belum optima
c. kegiatan motivasi masih bersifat inisiatif dari kepala ruang tanpa
didukung kebijakan rumah sakit
d. Belum optimalnya pelaksanaan metode modifikasi tim
e. Penjadualan belum menggunakan tingkat ketergantungan klien.
f. daftar pasien masih belum ada indepenci tim
g. Proses perhitungan tenaga keperawatan belum menggunakan rumus yang
benar berdasarkan acuan yang berlaku
h. Belum optimalnya penerapan supervisi dalam penerapan metode MPKP.
i. survey kepuasan pasien masih belum optimal
j. Pre post conference belum ada

D. RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan analisis hasil pengkajian manajemen pelayanan keperawatan, ada 10
(sepuluh) masalah yang ditemukan yaitu :
a. Belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam penerapan metode
MPKP.
b. survey kepuasan pasien masih belum optima
c. kegiatan motivasi masih bersifat inisiatif dari kepala ruang tanpa
didukung kebijakan rumah sakit
d. Belum optimalnya pelaksanaan metode modifikasi tim
e. Penjadualan belum menggunakan tingkat ketergantungan klien.
f. daftar pasien masih belum ada indepenci tim
g. Proses perhitungan tenaga keperawatan belum menggunakan rumus yang
benar berdasarkan acuan yang berlaku
h. Belum optimalnya penerapan supervisi dalam penerapan metode MPKP.
i. survey kepuasan pasien masih belum optimal
j. Pre post conference belum ada

Dari masalah-masalah diatas dengan mempertimbangkan sumberdaya, waktu,


kewenangan dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada, maka akan
direncakan program praktek manajemen 5 (lima) minggu .
Prioritas rencana kegiatan yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan
manajemen keperawatan yaitu dengan kegiatan penyegaran tentang MPKP yang
difokuskan pada 4 fungsi manajemen keperawatan,yaitu fungsi perencanaan
dengan membuat rencana harian bagi perawatn pelaksana, katim dan karu, fungsi
pengorganisasian dengan diskusi dengan karu mengenai uraian tugas masing-
masing tim, fungsi pengarahan yang ditekankan pada kegiatan supervisi, dan
fungsi pengendalian yang difokuskan pada indikator mutu dalam bentuk
penghitungan BOR, LOS, TOI, dan Audit dokumentasi keperawatan.

B. Jadual waktu dan Rancangan pelaksanaan


Rencana kegiatan meliputi:

Tahapan Manajemen Kegiatan


Keperawatan
Perencanaan
Fungsi perencanaan Penyiapan perangkat MPKP
1) Pembuatan Filosofi, visi dan misi ruangan
2) Penyusunan standart kerja diruangan yang terdiri dari:
1. Tata tertib kerja
2. Sistem koordinasi kerja
3) Menyusun perangkat MPKP
a) kartu anggota Tim,
b) format daftar dinas
c) format daftar pasien
d) Format catatan harian
e) Format timbang terima
f) Format pre conferen
g) Format post conferen
h) Format supervise
i) Format ronde kepeawatan
j) Format pengkajian keperawatan,
k) Format pendelegasian,
l) Format discharge planning,
m) format audit dokumentasi, (BOR, LOS, TOI, kejadian
infeksi nosokomial, kejadian cedera, kepuasan pasien)
n)Standar asuhan keperawatan (SAK
minimal 10 (sepuluh) diagnosa yang
sering muncul)
o) Standart operasional prosedur (SOP
minimal 10 (sepuluh) diagnosa yang
sering muncul)
3 Fungsi 1)Merumuskan sistem penugasan MPKP
pengorganisasian 2) Membuat struktur organisasi
3) Menjelaskan rincian tugas ketua tim
4) Membuat jadual dinas perawat
5) Membuat klasifikasi pasien
6) Melakukan pelaporan dan
pendokumentasian
4 Fungsi Pengarahan 1)Operan
2) Prekonference
3) Post konference
4) Ronde keperawatan
5) Supervisi Keperawatan
6) Discharge planning
7) Dokumentasi Keperawatan.
5 Fungsi 1)Mengevaluasi kinerja tim
pengendalian 2) Memberikan umpan balik pada kinerja tim
3) Meneliti kepuasan klien dan keluarga
4) Menghitung BOR, LOS dan TOI
5) Melakukan audit dokumen
6) Melakukan audit kasus infeksi nosokomial
7) Memperhatikan aspek legal & etik
keperawatan
8) Melakukan pelaporan & pendokumentasian

Bab 3 Penutup
Demikianlah proposal ini dibuat sebagai panduan pelaksanaan praktek
manajemendi rumah sakit ................... Kerjasama serta bantuan semua pihak yang
terkait dalam pelaksanaan residensi sangat diharapkan demi kesuksesan
pelaksanaannya.
Saya menyadari bahwa tanpa kerjasama yang baik dan bimbingan yang
memadai, maka rencana yang tersusun dalam proposal ini tidak dapat dilaksanakan
dengan baik. Saya sangat berterima kasih dan menghargai kesediaan pihak Rumah
Sakit ....................................... menerima kami dalam pelaksanaan praktek manajemen
ini

Anda mungkin juga menyukai