Contoh Laporan Manajemen
Contoh Laporan Manajemen
B. Pengumpulan Data
1. Data Umum
a. Tenaga dan Pasien (M1 - Man)
b. M2 - Bangunan, Sarana dan Prasarana (Material)
c. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3 / Methode)
d. Pembiayaan (M4/ Money)
e. Pemasaran (M5/Marketing)
2) Misi ruangan
Wawancara : menurut Karu perumusan misi keperawatan dilakukan
bersama-sama dengan seluruh perawat pelaksana, wakil kepala
ruangan, dan supervisor dalam rapat koordinasi, lalu disosialisasikan
kepada perawat melalui rapat rutin keperawatan.
Observasi : hasil pengamatan di ruang perawatan terlihat misi
keperawatan yang ditempel di dinding ruangan yang dapat terbaca
dengan mudah oleh semua orang yang melewatinya.
Kuesioner : perawat pelaksana menunjukkan kategori baik (85,5% &
92%) dalam bekerja berdasarkan visi.
Masalah : -
3) Standar operasional prosedur
Wawancara : Menurut Karu pelaksanaan perasat sudah mengacu pada
Standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan. Dan saat
ini SOP sedang direvisi dan akan segera diberikan kepada tiap-tiap unit
rawat inap.
Observasi : SOP sudah ada.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan kategori baik
(86 % )
Masalah : -
5) Standar kinerja
Wawancara : menurut karu bidang keperawatan Rumah sakit sudah
memiliki peraturan yang merujuk ke Depkes, tetapi dalam
pelaksanaannya tetap memakai aturan yang ada di rumah sakit ........
Observasi : ada uraian peraturan kinerja
Kuesioner : persepsi perawat pelaksana dan kepala ruang menunjukkan
kategori baik (90 %).
Masalah : -
b. Fungsi pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
Wawancara : menurut karu didapatkan data bahwa metode penugasan
yang dilakukan menggunakan metode tim, melalui 2 tim. Dalam
pelaksanaannya metode tim belum dapat berjalan seperti yang
diharapkan. Tenaga D-III keperawatan yang ada, memiliki pengalaman
kerja yang masih minim sehingga belum cukup siap untuk dijadikan
ketua Tim. Struktur organisasi disesuaikan dengan perawat yang ada
yang terbagi menjadi tim 1 dengan ketua tim dan anggota dan tim 2
dengan ketua tim dan anggota
Observasi : Hasil pengamatan ada struktur organisasi tim yang
ditempel di ruangan.
Kuesioner : Persepsi perawat menunjukkan katagori cukup baik (75 %)
dalam bekerja berdasarkan metode modifikasi tim.
Masalah : Belum optimalnya pelaksanaan metode modifikasi tim-
2) Uraian tugas
Wawancara : Menurut Karu Setiap staf sudah mempunyai uraian tugas
masing-masing bagi tiap tenaga keperawatan. Batas wewenang dan
tanggung jawab perawat cukup jelas dengan dibuat job discription
dimasing-masing ruangan.
Observasi : Diruangan sudah ada buku uraian tugas perawat sesuai
perannya.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana dan kepala ruang
menunjukkan katagori baik (86 %).
Masalah : -
c. Fungsi pengarahan
1) Operan
Wawancara : menurut karu operan dilakukan tiap awal shif yang
dipimpin oleh kepala ruang dan efektif dalam bekerja
Observasi : ada pelaksanaan operan diruangan
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan kategori kurang
baik (61,25 %).
Masalah : -
2) Pre dan post conferent
Wawancara : menurut karu pre dan post conferen jarang dilakukan
disesuaikan dengan waktu kerja tetapi secara tidak resmi sudah ada
diskusi antara kepala tim dengan perawat pelaksana dalam koordinasi
dengan kerja
Observasi : belum ada pre dan post conference
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan kategori kurang
baik (61,25 %).
Masalah : Pre post conference belum ada
3) Motivasi kepada perawat
Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa peningkatan
motivasi sebenarnya sudah dilakukan oleh ruangan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Misalnya pemberian insentif tiap
bulan yang didasarkan pada keaktipan pegawai
Observasi : peraturan secara tertulis mengenai kegiatan motivasi belum
ada.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana mengenai motivasi yang ia
dapatkan dari pimpinan dengan katagori baik (82 %) .
Masalah : kegiatan motivasi masih bersifat inisiatif dari kepala ruang
tanpa didukung kebijakan rumah sakit
4) Pendelegasian
Wawancara : Menurut Karu didapatkan informasi bahwa pendelegasian
diruangan masih belum ada tetapi dilakukan hanya dengan cara lesan.
Observasi : Format pendelegasian diruangan tidak ada
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana kategori cukup baik (74 %)
Masalah : Belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam
penerapan metode MPKP.
5) Supervisi
Wawancara : Menurut Karu didapatkan informasi bahwa supervisi
diruangan masih belum terjaddual tetapi dilakukan seaktu-waktu
dengan cara lesan .
Observasi : Format supervisi tidak ada
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana kategori cukup baik (74 %)
Masalah : Belum optimalnya penerapan supervisi dalam penerapan
metode MPKP.
6) Ronde keperawatan
Wawancara : Menurut Karu pelaksanaan ronde masih belum terjaddual
tetapi dilakukan seaktu-waktu jika ada permintaan rumah sakit .
Observasi : Format ronde keperawatan tidak ada
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana kategori cukup baik (74 %)
Masalah : Belum optimalnya penerapan ronde keperawatandalam
penerapan metode MPKP.
7) Manajemen konfliks
Wawancara : Menurut Karu jika ada konflik diruangan, maka secara
teknis perawat akan melaporkan ke kepala ruangan, kemudian kepala
ruangan akan menindak lanjuti ke bagian instalasi rawat inap.
Sedangkan yang berhubungan dengan profesi, administrasi, dan
manajemen ditindak lanjuti oleh kepala ruangan ke bagian sub
departemen keperawatan. Permasalahan yang berhubungan dengan
etik, akan ditindak lanjuti oleh bagian instalasi rawat inap, sub
departemen keperawatan dan komite etik keperawatan.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana dengan katagori baik (83,5 %)
Masalah : -
d. Pengendalian
1) Indikator mutu
Wawancara : Menurut Karu sudah ada tim pengendalian mutu, tetapi
pelaksanaan gugus kendali mutu masih belum optimal.
Observasi: Belum ada sistem pelaporan dan pencatatan kegiatan
pengendali mutu dan belum ada struktur kerja dan format pengendalian
diruangan.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan katagori cukup
baik (73 % ).
Masalah : Sistem pengendalian mutu belum optimal .
2) Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Wawancara : Menurut Karu audit dokumentasi dilakukan 1 tahun
sekali yang bekerja sama dengan manual mutu rumah sakit.
Observasi: Belum ada sistem pelaporan dan pencatatan kegiatan audit
dokumentasi.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan katagori cukup
baik (73 % ).
Masalah : Sistem audit dokumentasi masih belum optimal.
3) Survey Kepuasan
Wawancara : Menurut Karu survey kepuasan sudah dilakukan setiap
pasien datang dan pulnag dan dianalisis selama 3 bulan sekali.
Observasi: Belum ada sistem pelaporan dan pencatatan kegiatan
survey kepuasan pasien.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan katagori cukup
baik (73 % ).
Masalah : survey kepuasan pasien masih belum optimal.
4) Survey Masalah Pasien
Wawancara : Menurut Karu survey masalah klien sudah dilakukan
setiap pasien datang dan pulnag dan dianalisis selama 3 bulan sekali.
Observasi: Belum ada sistem pelaporan dan pencatatan kegiatan
survey kepuasan pasien.
Kuesioner : Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan katagori cukup
baik (73 % ).
Masalah : survey kepuasan pasien masih belum optimal.
C. Analisa Data
1. SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat)
a. Kekuatan (Strength)
1) Kebijakan Rumah Sakit yang tertuang dalam SE No Pol SE/13/V?1999
tentang Falsafah, Motto, Misi dan Tujuan Rumah Sakit
2) Fasilitas Rumah Sakit yang lengkap dan canggih dapat menunjang
pelayanan diagnostik dan terapi, sehingga dapat memenuhi tuntutan
masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan
3) Adanya pengakuan sebagai Rumah Sakit Pusat rujukan ……………….
4) Letaknya yang strategis mudah dijangkau oleh masyarakat khususnya
di ………………………………..
5) Rumah Sakit Tipe ……………………………………
b. Kelemahan (Weakness)
1) Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam keperawatan yang masih
kurang, hal ini dapat dilihat dari proporsi SDM keperawatan
berdasarkan tingkat pendidikan ……………………..%.
2) Program pemasaran yang masih kurang dimana masih banyak
anggapan masyarakat bahwa ……………………………..
3) Jumlah perawat yang belum sesuai dengan perhitungan alokasi jumlah
klien yang ideal
4) 48% tenaga keperawatan yang ada adalah Pegawai Harian Lepas
(PHL) yang sewaktu-waktu akan keluar
c. Peluang (Opportunity)
1) RS ……………… ini menerima pasien umum sehingga
memungkinkan masyarakat luas dapat memanfaatkan sarana dan
fasilitas pelayanan yang tersedia.
2) Dengan menerima pasien Kelas III, ………………..dapat menjadi
alternatif pilihan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
karena biaya yang relatif murah bahkan gratis.
d. Ancaman (Threath)
1) Semakin banyak rumah sakit yang menawarkan pelayanan
keperawatan berkualitas yang bisa menjadi pesaing
2) Diberlakukannya Undang-Undang tentang perlindungan konsumen dan
tuntutan akan penerapan hukum dan etik keperawatan.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari data analisis maka ditemukan beberapa topik masalah sebagai
berikut :
a. Belum optimalnya pelaksanaan metode modifikasi tim
b. Penjadualan belum menggunakan tingkat ketergantungan klien.
c. daftar pasien masih belum ada indepenci tim
d.Belum optimalnya pelaksanaan metode modifikasi tim-primer.
e. Proses perhitungan tenaga keperawatan belum menggunakan rumus yang
benar berdasarkan acuan yang berlaku.
f. Pre post conference belum ada
g. peraturan secara tertulis mengenai kegiatan motivasi belum ada.
h. kegiatan motivasi masih bersifat inisiatif dari kepala ruang tanpa didukung
kebijakan rumah sakit
i. Belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam penerapan metode
MPKP.
j. Belum optimalnya penerapan supervisi dalam penerapan metode MPKP.
k. Belum optimalnya penerapan ronde keperawatandalam penerapan metode
MPKP.
l. Sistem pengendalian mutu belum optimal
m. Sistem audit dokumentasi masih belum optimal
n. survey kepuasan pasien masih belum optimal.
o. survey kepuasan pasien masih belum optimal
3. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
- Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi,
- Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah masalah,
- Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,
- Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dngan kriteria sebagai
berikut :
- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 = kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai
D. RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan analisis hasil pengkajian manajemen pelayanan keperawatan, ada 10
(sepuluh) masalah yang ditemukan yaitu :
a. Belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam penerapan metode
MPKP.
b. survey kepuasan pasien masih belum optima
c. kegiatan motivasi masih bersifat inisiatif dari kepala ruang tanpa
didukung kebijakan rumah sakit
d. Belum optimalnya pelaksanaan metode modifikasi tim
e. Penjadualan belum menggunakan tingkat ketergantungan klien.
f. daftar pasien masih belum ada indepenci tim
g. Proses perhitungan tenaga keperawatan belum menggunakan rumus yang
benar berdasarkan acuan yang berlaku
h. Belum optimalnya penerapan supervisi dalam penerapan metode MPKP.
i. survey kepuasan pasien masih belum optimal
j. Pre post conference belum ada
Bab 3 Penutup
Demikianlah proposal ini dibuat sebagai panduan pelaksanaan praktek
manajemendi rumah sakit ................... Kerjasama serta bantuan semua pihak yang
terkait dalam pelaksanaan residensi sangat diharapkan demi kesuksesan
pelaksanaannya.
Saya menyadari bahwa tanpa kerjasama yang baik dan bimbingan yang
memadai, maka rencana yang tersusun dalam proposal ini tidak dapat dilaksanakan
dengan baik. Saya sangat berterima kasih dan menghargai kesediaan pihak Rumah
Sakit ....................................... menerima kami dalam pelaksanaan praktek manajemen
ini