Anda di halaman 1dari 7

PEMILIHAN JAJANAN SEHAT UNTUK ANAK USIA DINI

I. DESKRIPSI SINGKAT
Jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh perajin makanan di
tempat penjualan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual untuk
umum. Sedangkan jajanan sehat diartikan jajanan yang bersih, aman, sehat,
bergizi dan tidak mengandung zat – zat berbahaya.
Ketersediaan dan keamanan pangan merupakan hak dasar manusia. Saat ini
masalah tersebut menjadi keprihatinan dunia karena ratusan juta manusia
dilaporkan menderita penyakit akibat keracunan pangan, (Hamida, 2012). Salah
satu kelompok masyarakat yang sering mengalami masalah akibat keracunan
makanan adalah anak sekolah. Jajanan anak sekolah berisiko terhadap cemaran
biologis atau kimiawi yang banyak mengganggu kesehatan, baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Berdasarkan data Kejadian Luar Biasa (KLB) pada
jajanan anak sekolah tahun 2004-2006, kelompok siswa Sekolah Dasar (SD)
paling sering mengalami keracunan pangan. Survey BPOM tahun 2004 yang
menunjukkan bahwa 60% jajanan sekolah tidak memenuhi standar mutu dan
keamanan. Survey BPOM tahun 2007 juga membuktikan bahwa 45% jajanan
sekolah merupakan makanan jajanan yang berbahaya (BPOM, 2009).
Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam
memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak – anak usia sekolah.
Konsumsi makanan jajanan anak sekolah perlu diperhatikan karena aktivitas anak
yang tinggi. Konsumsi makanan jajanan anak diharapkan dapat memberikan
kontribusi energi dan zat gizi lain yang berguna untuk pertumbuhan anak
(Sutardji, 2007).
Anak sekolah belum mengerti cara memilih jajanan yang sehat sehingga
berakibat buruk pada kesehatannya sendiri (Suci, 2009). Anak membeli jajan
menurut kesukaan mereka sendiri tanpa memikirkan bahan – bahan yang
terkandung didalamnya (Judarwanto, 2008). Biasanya hal itu terjadi karena factor
kebiasaan anak yang didik sedari dini, apabila dari usia dini sang anak telah
diajarkan untuk memilih jajanan sehat, maka saat usia sekolah, anak dapat
memilih jajanan sehat untuk dirinya.
Jajanan anak sekolah yang kurang terjamin kesehatannya dapat berpotensi
menyebabkan keracunan, gangguan pencernaan dan jika berlangsung lama akan
menyebabkan status gizi yang buruk (Suci, 2009). Selain itu, jajanan tidak sehat
dapat menyebabkan prestasi anak di sekolah juga terganggu kedepannya.
Pendidikan kesehatan berperan mengubah perilaku kesehatan seseorang sebagai
hasil pengalaman belajar (Herijulianti, 2002). Oleh karena itu, perlu diadakan
sosialisasi untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada anak usia dini
maupun orang tua dan guru mengenai pentingnya memilih jajanan.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Peserta mampu memahami jajanan sehat dan tidak sehat di lingkungan
sekitar Paud setelah mengikuti materi ini.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
1. Peserta mampu mendefinisikan jajanan sehat dan tidak sehat setelah
mengikuti materi ini.
2. Peserta mampu membedakan jajanan sehat dan tidak sehat setelah mengikuti
materi ini.
3. Peserta mampu memberi contoh jajanan sehat dan tidak sehat setelah
mengikuti materi ini.
III. POKOK BAHASAN
A. POKOK BAHASAN 1 : JAJANAN ANAK
1.1 Pengertian jajanan sehat dan tidak sehat
1.2 Alasan pentingnya memilih jajanan
1.3 Fungsi jajanan
1.4 Jenis jajanan
B. POKOK BAHASAN 2 : JAJANAN AMAN
2.1 Pengertian jajanan aman
2.2 Kiat memilih jajanan yang aman
2.3 Kiat mengonsumsi jajanan yang aman
2.4 Ciri jajanan aman
C. POKOK BAHASAN 3 : PENCEGAHAN JAJAN SEMBARANGAN
3.1 Kiat menghindari jajanan sembarangan
IV. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. LANGKAH 1 (10 menit)
1. Pelatih memperkenalkan diri
2. Pelatih menyampaikan tujuan umum dan khusus
3. Menggali pendapat peserta tentang jajanan aman dan tidak aman
4. Berdasarkan pendapat peserta, pelatih menjelaskan tentang pengertian dan
tujuan memilih jajanan aman
B. LANGKAH 2 (15 menit)
1. Pelatih menyiapkan gambar jajanan aman dan tidak aman
2. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok, setiap kelompok dibina oleh 4 atau 5
pelatih
3. Setiap satu kali game, 2 pelatih memegang gambar jajanan aman atau tidak
aman, kemudian peserta baris didepan pelatih yang memegang gambar jajanan
aman atau tidak aman
4. 2-3 pelatih di tiap kelompok mengkondisikan peserta dan menilai persentase
peserta yang menjawab benar
5. Peserta digabungkan kembali dan dikondusifkan
C. LANGKAH 3 (15 menit)
1. Pelatih menyiapkan bahan yang akan dipresentasikan
2. Setiap pelatih mempresentasikan masing – masing 2-3 slide powerpoint
D. LANGKAH 4 (15 menit)
1. Pelatih dibagi menjadi dua, yaitu 4 orang pelatih memerankan scenario lolly
puppet, sedangkan 3 pelatih menyiapkan bahan yang akan diperankan serta 2
pelatih sisanya memberikan arahan kepada peserta untuk kondusif
2. Pelatih memerankan scenario yang telah disusun yang berkaitan dengan
pemilihan jajanan aman dan tidak aman
E. LANGKAH 5 (10 menit)
1. Pelatih menyiapkan gambar jajanan aman dan tidak aman
2. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok, setiap kelompok dibina oleh 4 atau 5
pelatih
3. Setiap satu kali game, 2 pelatih memegang gambar jajanan aman atau tidak
aman, kemudian peserta baris didepan pelatih yang memegang gambar jajanan
aman atau tidak aman
4. 2-3 pelatih di tiap kelompok mengkondisikan peserta dan menilai persentase
peserta yang menjawab benar
5. Peserta digabungkan kembali dan dikondusifkan
F. LANGKAH 6 (5 menit)
1. Pelatih merangkum sesi pembelajaran ini dengan meminta peserta untuk
menanyakan hal – hal yang masih kurang jelas, memberikan jawaban atas
pertanyaan peserta dan menegaskan kembali pentingnya penerapan pemilihan
jajajan aman di lingkungan paud.
2. Meminta komentar, penilaian, saran bahkan kritik dari peserta dengan media
lisan.
3. Pelatih menutup sesi pembelajaran dengan memberikan apresiasi pada
peserta.
V. URAIAN MATERI
A. POKOK BAHASAN 1 : JAJANAN ANAK
1.1 Pengertian jajanan aman dan tidak aman
Jajanan aman adalah jajanan yang bersih, aman, sehat, bergizi dan tidak
mengandung zat-zat berbahaya. Sedangkan jajanan tidak aman adalah jajanan
yang mengandung bahan berbahaya (racun, bahan kimia, kuman) dan
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya.
1.2 Alasan pentingnya memilih jajanan
- Anak sering makan jajanan
- Pengetahuan orang tua dan anak yang minim tentang jajanan sehat
1.3 Fungsi jajanan
- Sebagai makanan utama atau makanan selingan anak
- Asupan gizi bagi anak
1.4 Jenis jajanan
1.4.1 Makanan Utama
Makanan utama adalah makanan yang dikonsumsi saat makan
pagi, makan siang dan makan malam dengan ukuran porsinya lebih
besar dari makanan selingan/cemilan
Contohnya; lontong sayur, pempek, ketoprak, kapurung, siomai, tahu
campur, ketupat kandangan, papeda.
1.4.2 Makanan cemilan
Makanan cemilan adalah makanan yang bukan merupakan menu
utama yang dapat dianggap sesuatu yang dimaksudkan untuk
menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit
pasokan tenaga ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati
rasanya.
Contohnya; cemilan basah : lemper, gorengan, kue lapis, arem-
arem, apem, bakpao, serabi, kue pancong, cakwe, dan martabak;
cemilan kering : aneka keripik, biskuit, kacang-kacangan, kue kering,
dan manisan kering.
1.4.3 Minuman
Minuman adalah segala sesuatu yang dikonsumsi dan dapat
menghilangkan rasa haus.
Contohnya; air putih (air mineral), minuman bersoda, aneka es,
aneka jus, susu dan aneka olahannya, aneka sirup, dan sejenisnya.
1.4.4 Jajanan buah
Jajanan buah adalah segala jenis buah potong, buah kupas, ataupun buah
yang masih utuk yang dijual secara umum untuk dibeli dan dikonsumsi
Contohnya; Buah utuh : jeruk, apel, manggis, duku, rambutan, matoa,
salak, langsep, kelengkeng, dan jambu; Buah potong : pepaya, nanas,
melon, semangka, dan mangga; Buah kupas : nangka, durian, dan
cempedak.
B. POKOK BAHASAN 2 : JAJANAN AMAN
2.1 Pengertian jajanan aman
Jajanan yang aman adalah jajanan dengan penganan yang bebas dari
bahan berbahaya (racun, bahan kimia, kuman) dan tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya.
2.2 Kiat memilih jajanan yang aman
- Dapatkan jajanan pada tempat yang bersih
- Disajikan oleh penjual yang bersih
- Pilih jajanan yang dipajang dan disimpan dengan baik
- Pilih jajanan yang bergizi
- Pastikan makanan atau jajanan dalam kondisi baik (warna, rasa, dan
aroma)
2.3 Kiat mengonsumsi jajanan yang aman
- Pastikan tangan dalam kondisi bersih. Cucilah dengan sabun dan air
mengalir.
- Perhatikan kemasan dalam kondisi baik, tidak berlubang, tidak sobek,
tidak karatan, dan tidak penyok.
- Cermati label: halal, kedaluwarsa, kandungan gizi, komposisi, dan izin
edar.
- Pastikan masa kedaluwarsa masih berlaku.
- Pastikan memiliki izin edar dari BPOM (Makanan Dalam Negeri-MD/
Makanan Luar Negeri-ML) atau Kementerian Kesehatan (Pangan
Industri Rumah Tangga-PIRT).
2.5 Ciri jajanan aman
Ciri jajanan yang aman yaitu salah satunya dengan adanya kantin sehat;
Kantin sehat adalah kantin yang menyediakan pangan (makanan dan
minuman) aman. Kantin dilengkapi dengan sarana prasarana memadai
(bersih, aman, dan nyaman). Disajikan secara bersih dan tertutup (di dalam
lemari kaca/pajangan kaca).
- Hanya menjual makanan aman
- Ada tempat cuci tangan
- Ada tempat sampah
- Menjual makanan bersih dan sehat
- Tempatnya tertutup rapat, bebas dari lalat dan debu
- Penjaga kantin harus mengetahui dan mengikuti standar kantin sehat
C. POKOK BAHASAN 3 : PENCEGAHAN JAJAN SEMBARANGAN
3.1 Kiat menghindari jajanan sembarangan
3.1.1 Sarapan pagi
Sarapan pagi adalah keadaan mengonsumsi makanan utama(makan
pagi) dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi.
Sarapan pagi dapat mengurangi rasa lapar pada anak sehingga dapat
meminimalisir anak untuk jajan pada saat jam sekolah.
3.1.2 Membawa makanan bekal
Makanan bekal ialah makanan yang dimasak di rumah dan
dibungkus didalam tempat makan yang sesuai untuk dimakan di sekolah.
Makanan bekal yang dibawa anak dapat dimakan sewaktu anak istirahat
sehingga anak tidak perlu membeli jajanan yang ada disekitar paud.

REFERENSI

Badan POM RI. 2013. Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah untuk Pencapaian Gizi
Seimbang Orang Tua, Guru, dan Pengelola Kantin.
Manalu, Helper Sahat P. dan Amir Su’udi 2016. Kajian Implementasi Pembinaan Pangan
Jajanan Anak Sekolah (PJAS) untuk Meningkatkan Keamanan Pangan: Peran Dinas
Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota.
Teja Dina 2015. 9 Tip Mengajarkan Anak Memilih Jajanan Sehat. https://gaya.tempo.co/read/
news/2015/09/18/174701678/9-tip-mengajarkan-anak-memilih-jajanan-sehat.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Wijayanti, Hartanti S, dkk. 2016. Modul Untuk Sekolah dan Guru Gizi pada Anak Sekolah
Dasar.

Anda mungkin juga menyukai