Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SENAM SEHAT GEMBIRA

Disusun oleh KB AL-HUDA Karangawen Demak

595966 TAHUN 2019


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak PAUD ( KB ) adalah investasi yang sangat besar


bagi keluarga dan bangsa. Anak-anak adalah generasi penerus keluarga
dan juga penerus bangsa (Slamet Suyanto, 2005:2). Sisdiknas pasal 1
ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak PAUD( KB ) adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.

Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi


perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini
adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali
berbagai macam fakta di lingkungannya. Sejalan dengan Husein dkk
(Sumantri, 2005:3) yang menyatakan anak PAUD ( KB ) berada pada
masa periode emas (the golden age), dipertegas bahwapada masa
tersebut anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk
mengoptimalkan segala aspek perkembangan.Salah satu cara untuk
mengoptimalkan aspek perkembangan anak yaitu melalui pendidikan
anak PAUD ( KB )

Berdasarkan observasi awal di KB AL HUDA arangawen Demak


menunjukkan bahwa pengembangan aspek fisik motoriknya lebih
difokuskan kepada pengembangan motorik halusnya saja. Kenyataannya
pada kelompok KB AL HUDA setiap hari anak hanya diberi tugas oleh
guru untuk menggambar, mewarnai, menulis, meronce, dan menggunting
gambar. Ciri- ciri keterampilan motorik kasar anak usia 3-4,5 tahun yaitu
anak dapat menunjuk keterampilan rumit dalam menguasai bola seperti
melempar, menangkap bola dan dapat melompati tali setinggi lutut anak
tanpa menyentuh. Pada kenyataan masalah yang muncul saat melempar
bola 50% anak masih ragu untuk melakukan ayunan, gerakan tangan dan
kaki masih lemah, dan kelalaian melangkahkan kaki saat melempar bola,
sehingga bola yang dilempar tidak tepat pada sasaran. Pada kegiatan
menangkap bola masalah yang muncul yaitu 40% anak belum menjaga
kekuatan jari-jari terhadap objek atau bola sehingga bola tidak dapat
ditangkap. Pada keterampilan melomcati tali setinggi lutut juga masih
rendah, kebanyakan anak belum menekukkan lututsecara maksimal pada
saat melompati tali, akibatnya kaki masih menyentuh tali.Melihat
kenyataan yang ada keterampilan motorik kasar anak kelompok KB pada
komponen kelentukan dan koordinasinya masih rendah.

Kegiatan untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar hanya


melalui APE di luar kelas, padahal APE di KB tersebut jumlahnya terbatas,
ada 1 ayunan, satu papan titian dan satu jungkat-jungkit. Di samping alat
permainan yang terbatas, belum terdapat kreativitasyangmengembangkan
keterampilan motorik kasar seperti senam irama, padahal kegiatan senam
irama merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan
keterampilan motorik kasar pada anak.

Dampak langsung ketidakmampuan anak dalam melakukan


kegiatan fisik motorik khususnya motorik kasar akan menimbulkan kurang
percaya diri bahkan menimbulkan konsep diri negatif dalam kegiatan
fisiknya.Hal ini bertentangan dengan program pengembangan
keterampilan motorik yang baik. Karakterstik program pengembangan
keterampilan motorik menurut Graham, dkk (Sumantri, 2005: 126) adalah
memberikan banyak kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas
belajar yang bermakna dan sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Sebagai solusinya untuk menyelesaikan masalah di atas adalah melalui
penyelenggaraan pengembangan fisik yang menyenangkan dan nyaman
bagi anak, melalui kegiatan senam irama anak dapat terlibat langsung
dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas fisik yaitu bermain dan
berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah, dan terencana.

Anak yang terlibat langsung dengan kegiatan senam irama akan


berkembang kelentukan dan koordinasinya. Disamping itu, kegiatan
senam irama dapat menyumbang pada pengayaan perbendaharaan gerak
para pesertanya (Mahendra, 2000: 14). Senam juga berpotensi
mengembangkan keterampilan gerak dasar bagi anak PAUD Berdasarkan
kondisi ini maka kami membuat makalah untuk lomba tentang “ SENAM
SEHAT GEMBIRA,. Makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran
nyata kepada pendidik agar pendidik mengetahui pentingnya
mengembangkan keterampilan motorik anak dengan cara memfasilitasi,
memberikan kesempatan dan pengalaman gerak kepada anak.

.Senam Sehat Gembira

Hari Jumat, selalu spesial. Penuh keberkahan dan matahari pun


bersinar terindah pada hari Jumat. Hari ini juga hari mentoring sedunia.
soalnya kalau pas jumatan, banyak lingkaran-lingkaran mentoring
perempuan bertebaran disudut-sudut kampus. Bahkan sampai sebelahan
berjejer di selasar.

Ya, setiap hari Jumat pagi, di sekolah KB AL HUDA, diadakan


senam pagi terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan bermain sambil
belajar. Momen ketika senam adalah saat-saat yang sering dinanti-
nantikan oleh guru-guru . Saat ini, kalian bisa lihat bagaimana murid-murid
bergerak-gerak lucu sekali. Melompat-lompat dengan rambut keriwilnya
berkibar-kibar. Memperhatikan lekat-lekat dan menirukan sama persis
instruktur senam di depan yang tidak lain adalah gurunya. Tidak hanya itu,
layaknya menyelam sambil minum air. Selain melihat keceriaan anak-
anak, yang dijamin pasti akan menjadi moodbooster-mu, kamu juga bisa
terhitung melakukan olahraga karena melakukan gerakan senam yang
ternyata cukup mengeluarkan keringat.

Kalau diperhatikan, sebenarnya senam gembira ini bukan sekedar


senam-senam yang meng-exercise anggota tubuh anak-anak. Tapi juga
memberikan beberapa pemahaman bagi mereka. Contohnya, ketika
gerakan senam yang melompat-lompat. Kalau senam biasa (untuk orang
umum) kan lompat, ya lompat aja.. Tapi kalau dalam senam yang
dilakukan di KB AL HUDA ini, yang judulnya “Senam Sehat Gembira”,
lompat bukan sekedar lompat. Tapi sambil diiringi lagu yang liriknya
adalah,

“Kelinci melompat ke kanan dan ke kiri. Kelinci melompat aduh lucu


sekali”.

Lihat, ada informasi bahwa kelinci itu melompat. Dan kelinci itu lucu
sekali. Jadi, melalui gerakan senam yang dapat menyehatkan anak-anak
ini, juga diselipkan pelajaran untuk mereka.

Maka, untuk guru-guru terutama, yang berperan sebagai


pendamping sekaligus instruktur saat senam berlangsung, coba pahami
lirik dari lagu senam sehat gembira ini. Selama senam, bergeraklah sambil
mengucapkan liriknya. Ajak anak-anak dengan interaksi ke mereka
melalui lirik. Lalu sesuaikan gerakan dengan lirik lagu senam. Kalau dari
contoh melompat dengan lirik “Kelinci melompat ke kanan dan ke kiri.
Kelinci melompat aduh lucu sekali,” maka lakukan gerakan lompat sambil
memposisikan kedua tangan sedemikian rupa sehingga menyerupai posisi
telinga kelinci. Dan untuk menunjukkan kelinci yang lucu, lakukan dengan
muka lucu dan menyenangkan. Berlaku juga untuk gerakan lainnya.
Lakukan gerakan senam dengan gembira dan semangat, sembari
menyanyikan liriknya.
Selama mendampingi senam, wajib hukumnya untuk bapak-ibu
guru menunjukkan wajah ceria dan gerakan yang semangat. Kenapa? Ya
simple aja. Karena saat senam, anak-anak itu meniru persis apa yang
guru lakukan. Untuk itu, jangan sampai menularkan ketidaksemangatan
atau kelesuan ke mereka. Senam yang dilakukan dengan semangat dan
gembira akan menuntun pada keseruan sekolah nantinya di hari tersebut.

Dan sebenernya di sini saya juga mau memaparkan beberapa poin


yang tersirat dari “Senam Sehat Gembira” terkait beberapa dasar
pembelajaran yang sepatutnya diberikan pada anak setingkat paud.

Pertama,

berdoa.
Di awal lagu senam, akan terdengar,

“Sebelum melakukan senam, marilah kita berdoa lebih dahulu.. Berdoa


mulai…”

Sesaat setelah terdengar ajakan di lagu, ucapkan bersama-sama dengan


anak-anak, “Bismillaahirrahmaanirrahimm” dengan penekanan dan tempo
yang lambat.

Inilah prinsip pertama, bahwa sebelum melakukan aktivitas apapun,


awali dengan berdoa, minimal dengan membaca Basmalah. Kebiasaan ini
perlu ditanamkan pada anak-anak, sehingga guru-guru perlu
memperhatikan selama berinteraksi dengan anak-anak: ketika akan
membuat suatu karya, akan melakukan pengamatan, atau melakukan
kegiatan baik apapun, ajak anak mengucapkan Basmalah terlebih dahulu.

Selain di awal, pada lagu “Senam Sehat Gembira” yang dibawakan


oleh Putri Halim ini, ajakan berdoa juga terdapat di akhir senam.

“Sebelum kita akhiri senam ini, mari kita berdoa kembali.. Berdoa mulai…”
Pun sama halnya ketika kegiatan telah selesai, ajak anak-anak
untuk sama-sama mengucapkan “Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin”.

Kedua,

perumpamaan.
Dalam memberikan pemahaman atau pemberitahuan materi kepada anak,
gunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh mereka, yang akan
membuat mereka tertarik untuk mencoba memahami. Contohnya, dalam
senam ada gerakan merentangkan kedua tangan untuk mengatur barisan
dan mengambil jarak. Coba perhatikan apa lirik yang digunakan?

“Rentangkan tangan kayak kapal terbang. Terbang ke kanan, terbang ke


kiri”

Ada perumpamaan yang digunakan di sini, yaitu dengan merujuk pada


pesawat terbang. Siapa sih anak kecil yang tidak akan tertarik dengan
pesawat terbang? Ya kan?

Dari situ, mereka akan merasa tertarik dan kemudian mencoba


memahami bahwa untuk menirukan bentuk pesawat terbang yang punya
sayap, kita perlu menggunakan kedua tangan kita dengan cara
dibentangkan. Anak-anak pun akan tergerak untuk mengangkat kedua
tangannya dan membentangkannya luas-luas, sehingga misi untuk
membentuk jarak antar mereka dapat terlaksana.

Begitulah inti dari perumpamaan yang dimaksud di sini. Dilakukan untuk


menyederhanakan pernyataan, memberikan gambaran serta menciptakan
ketertarikan pada anak. Maka, bapak-ibu guru, dalam mengajar, sebisa
mungkin usahakan berikan perumpamaan yang mereka akan mudah
mengerti ya..

Ketiga,
lihat dan sentuh

Kalau perumpaan berlaku dalam menjelaskan suatu pernyataan atau


konten, maka poin ketiga ini adalah dalam memperkenalkan suatu benda.
Ada kan beberapa materi tentang mengenalkan mereka pada binatang,
buah-buahan, makanan, alat transportasi, profesi dan lainnya.
Pengenalan kata kunci dalam materi ini tidak bisa dilakukan dengan
kalimat saja, tapi gunakan prinsip “ lihat dan sentuh.”
Contohnya, dalam senam ada gerakan memegang kepala, pundak, lutut
dan ujung kaki. Lirik yang digunakan adalah

“Kepala, pundak, lutut dan kaki, pinggul digoyang, bertepuk tangan”

Melalui gerakan ini anak diajarkan untuk mengenali bagian anggota


tubuhnya, yaitu dengan memegangnya. Kepala seperti apa dan terletak
dimana. Pundak seperti apa dan terletak dimana, pun sama halnya
dengan yang lainnya.

Prinsip “lihat dan sentuh” ini berlaku dalam pemberian materi pengenalan
suatu hal kepada anak-anak. Bagaimana caranya untuk melakukannya?
Gunakan alat peraga. Selalu siapkan gambar-gambar berwarna yang
akan menjadi contoh. Bisa juga membuat boneka-bonekaan dari kertas
yang dibentuk seperti puppet. Atau kalau sedang menjelaskan materi
transportasi, membuat kereta-keretaan dari kardus bekas.

Selain alat peraga, dalam beberapa tema, bisa pula lakukan


sekolah di luar ruangan, yaitu sambil berjalan-jalan. Misalnya ketika ada di
tema kesenian dan bermaksud mengenalkan anak pada kesenian daerah,
maka sekolah bisa dilakukan dengan melakukan kunjungan ke unit-unit
kesenian. Di sana anak-anak akan melihat dan menyentuh sendiri
sepertia apa alat musiknya, seperti apa baju adatnya, dan lainnya
Keempat,

coba!
Prinsip ini maksudnya adalah mengajak anak untuk mencobanya sendiri,
try it by theirselves. Ketika mereka sudah melihat, mengenali cirinya, maka
akan mulai memahami. Pemahaman ini akan lebih dapat bertahan lama
dalam ingatannya, jika dipraktikkan. Contohnya, kalau dalam senam, ada
gerakan melompat mengikuti gerakan kelinci. Ada pula gerakan
menggerakan kedua tangan mengikuti gerakan kupu-kupu.

“Kelinci melompat ke kanan dan ke kiri. Kelinci melompat aduh lucu


sekali”

“Ada kupu-kupu terbang pelan sekali, Ada kupu-kupu indah berwarna


warni
Ada kupu-kupu terbang pelan sekali, Ada kupu-kupu ikut bersenam pagi”

Memang hampir separuh pada gerakan senam sehat gembira


adalah menirukan gerakan binatang. Ada gerakan kelinci, kupu-kupu, dan
bebek. Melalui liriknya, mereka dapat mempelajari informasi mengenai
ciri-ciri binatang. Dan kemudian mereka akan lebih mempertahankan
ingatannya dengan menirukan gerakannya.
Untuk itu, berikan kesempatan anak untuk mencoba, dengan bimbingan
dari pendidiknya, dalam memahami secara lebih dalam suatu materi.

Contoh lainnya yang di luar tema binatang adalah kesenian


misalnya seperti yang telah dicontohkan pada prinsip sebelumnya.
Berikan anak-anak kesempatan untuk mencoba memainkan alat musik
yang ada. Bisa juga mengenakan pakaian adatnya, dan lain sebagainya.
Dengan begitu materi yang ingin disampaikan akan lebih dapat diingat
dalam jangka panjang.

Kemudian yang terakhir adalah persahabatan :)


“Lompat…(lompat).. ya ya ya yaya… ya ya ya ya ya ya…
Lompat…(lompat).. ya ya ya ya”

Sejujurnya inilah lirik terfavorit saya, gerakannya adalah melakukan


gerakan melompat-lompat bebas. Gerakan ini adalah gerakan yang saya
selalu tunggu-tunggu. Ya…meskipun melelahkan , karena harus
melompat-lompat terus.

Kenapa saya menyukainya? Karena pada saat melompat-lompat


ini, yang tentunya anak-anak memang begitu excited dengan gerakan
melompat, ada perasaan persahabatan yang dapat diciptakan di situ.
Dengan cara apa saya melakukannya? Biasanya saya akan ajak anak-
anak untuk saling berpegangan tangan sambil melompat-lompat
bebarengan. Dan kalau udah gini kadang lingkaran-lingkaran kecil yang
terbentuk akan saling bertabrakan karena saking semangatnya lompat-
lompat.

Apa yang saya tangkap dari momen ketika melompat sambil


bergandengan tangan ini? Saya akan lihat keceriaan anak-anak
meningkat berkali-kali lipat. Juga, nantinya setelah senam, mereka jadi
lebih akrab satu sama lain (yang berada di lingkarannya saat melompat).
Adanya kenyamanan yang tercipta karena hubungan pertemanan ini,
akan membuat sekolah menjadi lebih seru dan menyenangkan. Selain itu
yang paling penting adalah akan mulai terbentuknya kepedulian dan
perasaan menyayangi ke temannya. Ini nih penting banget. Membentuk
sikap sosial yang baik seorang anak pada lingkungan sekitarnya.

Makanya kadang ada juga materi dengan tema sosial yang


diberikan, yang salah satu metode yang pernah diterapkan di SBBH
adalah dengan praktik bertamu ke rumah teman. Anak-anak begitu
senang menjalaninya. Anak pemilik rumah pun menjadi lebih aktif,
percaya diri dan bersahabat pula. Sehingga di antara mereka,
terbentuklah perasaan sebagai satu lingkaran pertemanan. Indah bukan?

https://rosnawatiranau.wordpress.com/2017/06/14/meningkatkan-keterampilan-motorik-kasar-anak-
kelompok.

https://gitacremonandra.wordpress.com/2015/09/18/senam-sehat-gembira/

Anda mungkin juga menyukai