Anda di halaman 1dari 4

ISSN 2087-3271

JURNAL
EDUHEALTH Volume 3 Nomor 2, September 2013

Evaluasi Pasca Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Di Posyandu Kota


Surabaya Tahun 2013

Stres Sebagai Faktor Terjadinya Peningkatan Tekanan Darah Pada Penderita


Hipertensi

Hubungan Jenis Kontrasepsi Suntik Dengan Perubahan Berat Badan

Hubungan Fungsi Afektif Keluarga Terhadap Kecerdasan Emosional Remaja

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Dalam Memilih Makanan


Sehari – Hari Dalam Keluarga Di RT 25 RW 09 Lingkungan Tirtoudan
Kelurahan Tosaren

Penerapan Metode Blended Learning Berbasis ICT Untuk Meningkatkan


Minat Dan Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
(ISBD) Di Prodi D-III Kebidanan FIK Unipdu Jombang

Perbandingan Penetapan Kadar Ketoprofen Tablet Secara Alkalimetri


Dengan Spektrofotometri- Uv

Hubungan Antara Paritas Ibu Dengan Kejadian Postpartum Blues

Hubungan Antara Ketuban Pecah Dini Dan Kejadian Asfiksia Pada Bayi
Baru Lahir

Pengaruh Stimulasi Kutaneus (Slow Stroke Back Massage) Terhadap


Penurunan Nyeri Haid (Dismenorea)

Diterbitkan oleh :
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Jurnal Hal. Jombang ISSN


EduHealth Vol. 3 No. 2 September 2013 2087-3271
69-137
JURNAL EDUHEALTH, VOL. 3 NO. 2, SEPTEMBER 2013

PERBANDINGAN PENETAPAN KADAR KETOPROFEN


TABLET SECARA ALKALIMETRI DENGAN SPEKTROFOTOMETRI- UV

Susilowati Andari
Akafarma Sunan Giri Ponorogo
E-mail : susilowatiandari@yahoo.co

ABSTRAK
Ketoprofen merupakan anti inflamasi non steroid (NSAID) dengan daya analgesik, anti
inflamasi dan antipiretik. Untuk produk farmasi yang sangat umum dan luas digunakan,
perlu dikembangkan suatu teknik analisis kuantitatif yang cepat, murah dan efisien. Metode
yang dikembangkan adalah metode alkalimetri dan spektrofotometri. Penetapan kadar
ketoprofen dengan Alkalimetri dilakukan dalam pelarut etanol netral dengan indikator
fenolftalein. Penetapan kadar Ketoprofen secara spektrofotometri UV menggunakan pelarut
methanol 75% dan kemudian kadar diukur pada panjang gelombang 258 nm. Tahapan
yang dilakukan meliputi penentuan kondisi analisis, pembuatan kurva kalibrasi dan validasi
metode, diakhiri dengan membandingkan hasil penerapan kedua metode secara statistik
menggunakan uji t student.independen. Berdasar metode alkalimetri, penetapan kadar
ketoprofen dalam sediaan tablet ketoprofen 50 mg didapatkan kadar 49,75 mg/tablet.
Sedangkan berdasar metode spektrofotometri didapatkan kadar rata-rata ketoprofen 51.08
mg dengan simpangan baku relatif 0,85%. Perbandingan hasil penentuan secara
spektrofotometri dengan secara alkalimetri berbeda nyata secara statistik pada aras α = 0,05
dengan t hasil perhitungan -2,54 sedangkan t pada tabel adalah 2,78. yang artinya kadar
yang didapat menurut metode alkalimetri lebih kecil secara bermakna dari kadar yang
didapat menurut metode spektrofotometri.
Kata Kunci : Kadar Ketoprofen, Tablet, Spektrofotometri, Alkalimetri

ABSTRACT

Ketoprofen is a non-steroidal anti-inflammatory (NSAID) with the analgesic, anti-


inflammatory and antipyretic. For pharmaceutical products which are very common and
widely used, ie the reaction between hydrogen ions (derived from acids) with hydroxide ions
(derived from bases) that make up water molecules. concludes by comparing the results of
the application of the two methods were statistically using the t test
student.independen.Alkalimetri based method, determination of ketoprofen in ketoprofen 50
mg tablet dosage levels obtained 49.75 mg / tablet. While the levels obtained
spectrophotometric method based on average 51.08 mg ketoprofen with relative standard
deviation of 0.85% . Comparison of results for spectrophotometric determination by the
alkalimetri statistically significantly different at the level of α = 0.05 t -2.54 whereas the
calculation of t in the table is 2.78. the mean levels obtained by the method alkalimetri
substantially smaller than the levels obtained by spectrophotometric method.

Keywords : Levels of Ketoprofen , Tablet , spectrophotometry , Alkalimetry

114
JURNAL EDUHEALTH, VOL. 3 NO. 2, SEPTEMBER 2013

PENDAHULUAN kedalam kondisi “sesuai dengan yang


Maraknya produk farmasi dan dimaksud”.
makanan yang beredar di Indonesia Kemastian Mutu (Quality Assurance)
menuntut adanya penanganan khusus mutu tidak dijamin melalui pemeriksaan
masalah mutu atau kualitas produk untuk saja. Mutu memerlukan desain yang
melindungi konsumen dari kerugian akibat rasional, pelaksanaan operasi, dan prosedur
dari produk yang tidak bermutu. Mutu pengendalian mutu yang benar. Mutu dapat
suatu produk tidak hanya ditentukan oleh dipastikan sedemikian rupa sehingga
serangkaian pengujian laboratorium saja konsumen yang membeli bebas dari rasa
melainkan harus melekat pada produk cemas, dalam jangka panjang tanpa
tersebut. Mutu tidak dapat didefinisikan kesulitan.
secara persis; mutu merupakan suatu Mutu produk secara langsung
konsep yang dikenali secara universal dipenuhi oleh sembilan faktor dasar, yang
tentang keunggulan. Berdasarkan produk; dikenal dengan istilah “9M”, yang terdiri
mutu merupakan derajat atau kuantitas atas: Pasar (Market) , Uang (Money),
atribut yang dimiliki produk. Berdasarkan Manajemen (Management), Manusia
pemakai; mutu memiliki arti sebagai (Men), Motivasi (Motivation), Bahan
derajat (tingkatan) pemenuhan keinginan (Material), Mesin dan Mekanisasi
pelanggan oleh suatu produk. Berdasarkan (Machines and Mechanization), Metode
nilai; mutu mengacu pada penyediaan Informasi Mutakhir (Modern Information
suatu produk dengan mutu yang dapat Method), dan Persyaratan Proses Produksi
diterima pada harga yang wajar. Produk (Mounting Products Requirements)
farmasi yang bermutu harus berkasiat dan Beberapa alasan di atas mengenai
aman digunakan . mutu dan laba, banyak produk farmasi
Dalam usaha menjaga mutu produk yang beredar dengan status sub standart,
yang beredar di pasaran, terutama produk artinya kadar bahan aktif yang terkandung
farmasi, pemerintah telah menentukan dalam sediaan tidak sesuai dengan yang
aturan baku/ standart mengenai tertera di etiket. Untuk itu diperlukan
produksinya yang tertuang dalam CPOB metode penetapan kadar terhadap bahan
(Cara Pembuatan Obat yang Baik) maupun aktif sediaan yang beredar di masyarakat
CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional secara terus menerus. Penelitian ini
yang baik). bertujuan membandingkan dua buah
Menurut Shigeru Mizuno (1994:2), metode penetapan kadar sediaan farmasi
pada dasarnya terdapat tiga fungsi utama berupa tablet, yaitu tablet ketoprofen 50
mutu suatu produk, yaitu: mg, secara alkalimetri dan
Pemeriksaan Mutu (Quality spektrofotometri .
Inspection) dengan adanya mutu suatu Alkalimetri merupakan metode yang
produk maka dapat dilakukan pemeriksaan berdasarkan pada reaksi netralisasi, yaitu
mutu, yaitu tindakan untuk mengetahui reaksi antara ion hidrogen (berasal dari
produk sesuai dengan yang dimaksud atau asam) dengan ion hidroksida (berasal dari
tidak. basa) yang membentuk molekul air.
Pengendalian Mutu (Quality Karenanya alkalimetri dapat didefinisikan
Control) bila suatu produk telah melalui sebagai metode untuk menetapkan kadar
tahap pemeriksaan mutu, ternyata asam dari suatu bahan dengan
diketahui bahwa produk tersebut tidak mnggunakan larutan basa yang sesuai.
sesuai dengan persyaratan, maka dilakukan Asam, menurut Arrhenius, adalah senyawa
tindakan pengendalian terhadap kondisi yang jika dilarutkan dalam air terurai
tadi, dengan membawa produk tersebut menjadi ion hidrogen (H+) dan anion,
sedang basa adalah senyawa yang jika

115
JURNAL EDUHEALTH, VOL. 3 NO. 2, SEPTEMBER 2013

dilarutkan dalam air terurai menjadi ion propionate ( C 16H14O3) yang mudah larut
hidroksida (OH-) dan kation. Teori ini dalam etanol, kloroform maupun eter serta
hanya berlaku untuk senyawa anorganik praktis tak larut dalam air. Karena sifat
yang larut dalam air. Menurut Bronstead- asamnya, ketoprofen dapat ditentukan
Lowry, asam adalah senyawa yang kadarnya dengan pelarut etanol
cenderung untuk melepaskan proton, menggunakan natrium hidroksida sebagai
sedangkan basa adalah senyawa yang titer dengan indikator fenolftalein dengan
cenderung menangkap proton. Teori ini nilai kesetaraan 1 ml NaOH 0,1 N setara
berlaku untuk segala macam pelarut. dengan 25,43 mg .
Sedang menurut Lewis, asam adalah Tehnik spektroskopik adalah salah
aseptor pasangan electron, sedang basa satu teknis Fisika Kimia yang mengamati
adalah donor pasangan electron. Dengan tentang interaksi atom atau molekul
teori ini konsep mengenai asam berubah dengan radiasi elektromagnetik (REM).
sama sekali yaitu bahwa senyawa asam itu Pada prinsipnya, interaksi REM dengan
tidak harus mengandung proton. molekul akan menghasilkan satu atau dua
Titer yang digunakan pada macam dari tiga kejadian yang mungkin
alkalimetri adalah NaOH atau KOH. terjadi, yaitu hamburan ( scattering),
NaOH mempunyai keunggulan dibanding absorpsi (absorption), dan emisi (emission)
KOH dalam harga, NaOH maupun KOH REM oleh atom-atom atau molekul yang
mudah bereaksi dengan CO2 membentuk diamati. Hamburan REM oleh atom atau
garam karbonat, garam natrium karbonat molekul melahirkan spektrofotometri
lebih mudah dipisahkan dari NaOH Raman, absorpsi melahirkan
daripada garam kalium karbonat yang sulit spektrofotometri UV-Vis dan infra merah,
dipisahkan dri KOH, hal ini akan sedangkan absorpsi yang disertai emisi
mengganggu reaksi yang terjadi .Sifat basa melahirkan fotoluminesensi yang
dari karbonat akan mengganggu reaksi kemudian dikenal sebagai fluoresensi dan
yang terjadi pada alaklimetri, sehingga fosforesensi.
pelarut air yang digunakan harus bebas Spektrofotometri UV-Vis adalah
CO2. Titer ini sebelum digunakan untuk anggota tehnik analisi spektroskopik yang
mentitrasi sampel harus dibakukan lebih memakai sumber radiasi REM ultraviolet
dahulu menggunkan larutan asam baku dekat (190-380 nm) dan sinar tampak
primer. Pada penelitian ini NaOH (380-780 nm) dengan memakai instrument
dibakukan dengan H2C2O4.2H2O spektrofotometer. Spektrofotometer UV-
Indikator pada titrasi asam basa Vis melibatkan energi elektronik yang
adalah asam atau basa organik lemah yang cukup besar pada molekul yang dianalisis
mampu berada dalam dua macam bentuk sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih
warna yang berbeda, warna dalam bentuk banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
ion dan warna dalam bentuk molekul dari pada kualitatif.
sehingga dapat saling berubah warna dari Langkah-langkah pelaksanaan
satu bentuk ke bentuk lain pada analisis dengan spektrofotometri meliputi:
konsentrasi H+ atau pH tertentu. Pemilihan (a) Penetapan kondisi kerja : preparasi
indikator sangat tergantung pada titik baku, sampel dan blanko,(b) Penetapan λ
ekivalen reaksi antara analit dengan titer. maksimum, (c) Pembuatan kurva baku, (d)
Di sini penulis menggunakan indikator Menghitung absorbansi baku dan sample
fenolftalein dengan trayek pH 8,0 -10,0,
dimana warna asam adalah tidak berwarna METODE PENELITIAN
dan warna basa adalah merah. Desain penelitian yang dilakukan adalah
Ketoprofen adalah suatu asam eksperimental. Pengambilan sampel
dengan nama Asam 2-(3 benzoil fenil) dilakukan dengan metode random

116

Anda mungkin juga menyukai