MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan evaluasi
kurikulum
yang di ampu oleh Dr. Bachtiar S, Bachri M.Pd.,
Oleh:
Aminah nur khasanah 16010024009
Sifa septiano nugroho 16010024052
Ardi budianto 16010024055
Alwinda fara zeni putri 16010024074
Ami yunita utami 16010024082
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam dunia pendidikan dibutuhkan yang dinamakan kurikulum
yang membantu dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum
merupakan salah satu dimensi yang penting bagi dunia pendidikan.
Kurikulum merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan yang menjadi
landasan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini dilakukan
sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum.
Perkembangan suatu kurikulum dari waktu ke waktu juga disebabkan oleh
banyak faktor. Misalnya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Faktor ini dapat menyebabkan kurikulum dilakukan pengembangan yang
nantinya menghasilkan model-model pengembangan kurikulum. Berbagai
jenis dalam pengembangan kurikulum dipakai oleh pemerintahan
Indonesia dalam mencapai cita-cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mencetak generasi penerus bangsa yang berakhlaq serta
berbudi pekerti luhur. Hal ini perlu adanya kerja sama antara Pemerintah
pusat, administrator, kepala kantor wilayah pendidikan, kebudayaan, serta
peranan guru dalam pendidikan.
Banyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan
kurikulum. Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum bukan saja
berdasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan
pencapaian hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem
pengelolaan pendidikan yang dianut serta konsep pendidikan yang
digunakan. Model pengembangan kurikulum dalam sistem pendidikan dan
pengolaan yang sifatnya sentralisasi berbeda dengan yang desentralisasi.
Model pengembangan dalam kurikulum yang bersifat subjek akademis
berbeda dengan kurikulum humanistik, teknologis dan rekonstruksi sosial.
2
Makalah ini membicarakan mengenai pengembangan model tyler
pada kurikulum yang dapat digunakan untuk mengembangkan suatu
kurikulum dengan menggunakan langkah-langkah model kurikulum tyler,
pengembangan model tersebut akan dapat mengembangkan kurikulum
yang sesuai berdasarkan kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam
membuat kurikulum. Dengan menggunakan pengembangan model ini
tentu perlu menyadari adanya kelebihan dan kelemahan dalam
mengembangkan suatu model yang di pakai sehingga dapat membantu
secara maksimal dalam mengembangkan suatu kurikulum berdasarkan
model kurikulum tertentu yang digunakan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetauhi penerapan model kurikulum tyler
2. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan kurikulum di masyarakat
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Langkah-langkah pengembangan kurikulum:
a.) Langkah l: Tyler merekomendasikan, bahwa perencana kurikulum
agar mengidentifikasikan tujuan umum (tentative general objectives)
dengan mengumpulkan data dari tiga sumber, yaitu : kebutuhan
peserta didik, masyarakat (fimgsi yang diperlukan) dan subject
matter.
Uu no 22 tahun 2003 pasal 3 , pendidikan berfungsi membentuk
watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan meembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada tuhan YME, beraklak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara ag demokratif, dan bertanggung jawab.
PP no19 tahun 2005 tetang standart nasiona pendidikan bab 5 pasal
26 bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta terapil ntuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
5
b.) Langkah 2: Setelah mengidentifikasi beberapa buah tujuan umum,
perencana merifinenya dengan cara menyaring melalui dua saringan,
yaitu filosofi pendidikan dan psikologi belajar. Hasilnya akan
menjadi Tujuan pembelajaran khusus dan meyebutkannya juga
pendidikan sekolah dan filosofi masyarakat sebagai saringan pertama
untuk tujuan ini. Selanjutnya perlu disusun garis-garis besar nilai-
nilai yang didapat dan mengilustrasikannya dengan memberi tekanan
pada empat tujuan demokratis. Untuk melaksanakan penyaringan,
para pendidik harus menjelaskan prinsip-prinsip belajar yang baik,
dan psikologi belajar memberikan ide mengenai jangka waktu yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dan waktu untuk melaksanakan
kegiatan secara efesien. Tyler pun menyarankan agar pendidik
memberi perhatian kepada cara belajar yang dapat :
1.) Mengembangkan kemampuan berpikir
2.) Menolong dalam memperoleh informasi
3.) Mengembangkan sikap masyarakat
4.) Mengembangkan minat
5.) Mengembangkan sikap kemasyarakatan
6
e.) Langkah 5: Mengarahkan dan mengurutkan pengalaman-
pengalaman belajar dan mengkaitkannya dengan evaluasi terhadap
keefektifan perencanaan dan pelaksanaan.
f.) Langkah 6: Evaluasi pengalaman belajar. Evaluasi merupakan
komponen penting dalam pengembangan kurikulum
7
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Tujuan
a. Standar Kompetensi
Menentukan sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan
bulat dan pecahan serta menggunakannya dalam pemecahan sehari-
hari.
b. Kompetensi dasar
Mengenal kelipatan dan faktor bilangan
c. Indikator
Menentukan kelipatan suatu bilangan.
d. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat menentukan
kelipatan suatu bilangan.
A. Pengalaman Belajar
Siswa yang telah mengikuti kegiatan belajar ini akan mempunyai
pengalaman mengenai sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan,
bilangan bulat yang harus dikuasai dan dimiliki oleh siswa agar bisa
menjadi seorang siswa yang berkompetensi dan berprestasi. Dimana
pengetahuan ini bisa langsung dalam kehidupan siswa sehari-hari dan
juga siswa akan lebih mudah untuk memahami materi pelajaran yang
akan diterima selanjutnya.
8
1. Kelipatan
Contoh:
Jawab:
Jawab:
2. Faktor
Cara lain untuk menentukan faktor dari sebuah bilangan adalah dengan
menentukan perkalian dua bilangan yang hasilnya merupakan bilangan tersebut.
Dengan ketentuan, bilangan yang sama hanya ditulis satu kali.
Contoh:
9
3. Bilangan prima
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya mempunyai 2 faktor yaitu 1 dan
bilangan itu sendiri.
1. Kelipatan Persekutuan
Kelipatan Persekutuan (KP) dari dua bilangan adalah kelipatan dari dua bilangan
tersebut yang sama.
Contoh:
Jawab:
Jawab:
2. Faktor Persekutuan
10
Faktor Persekutuan (FP) dari dua bilangan adalah faktor dari dua bilangan
tersebut yang sama.
Contoh:
Contoh:
Jawab:
11
K12 = 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, ...
Contoh:
Jawab:
F 15 = 1, 3, 5, 15
F 20 = 1, 2, 4, 5, 10, 20
FP 15 dan 20 = 1, 3, 5.
FPB 15 dan 30 = 5
Jawab:
F 24 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24
F 45 = 1, 3, 5, 9, 15, 45
FP 24 dan 45 = 1, 3.
FPB 24 dan 45 = 3
2. Metode
12
terus menerus bicara. Ia berbicara pada awal pelajaran, menerangkan
materi dan contoh soal, dan pada waktu-wakatu yang diperlukan saja.
Murid tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Tetapi juga membuat
soal latihan dan bertanya kalau tidak mengerti. Guru dapat memeriksa
pekerjaan murid secara individual, menjelaskan lagi kepada murid secara
individual, atau klasikal.
Pada metode ekspositori murid belajar lebih aktif daripada metode
ceramah. Murid mengerjakan latihan soal sendiri, mungkin juga saling
bertanya dan mengerjakannya bersama dengan temannya, atau disuruh
membuatnya di papan tulis (dalam Suherman, 2003:171)
C. Evaluasi
Instrumen dalam kurikulum ini tentang kelipatan bilangan adalah
dengna menggunakan tes. Tes ini untuk mengetahui tentang sejauh mana
keberhasilan yang dicapai oleh siswa. Hasil evaluasi diperlukan dalam
rangka penyempurnaan program, bimbingan pendididkan dan pemberian
informasi kepada pihak-pihak diluar pendidikan. Objek evaluasi dititik
beratkan pada hasil belajar dalm bentuk kognitif, psikomotorik, maupun
nilai dan sikap.
Jenis data yang dikumpulkan adalah data objektif, khususnya skors hasil
tes.
a. Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Daftar Pertanyaan
Uji kerja produktif
13
A. {9, 12, 15, 18, 21, 24}
B. {9, 12, 15, 18, 21}
C. {9, 12, 15, 16, 20}
D. {9, 12, 15, 18, 20}
5. Banyaknya bilangan kelipatan 6 yang kurang dari 24 adalah ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
6. Banyaknya kelipatan persekutuan dari 2 dan 5 yang kurang dari 50 adalah ….
A. 6
B. 5
C. 4
D. 3
7. Himpunan kelipatan persekutuan bilangan 4 dan 5 yang lebih kecil dari 60
adalah ….
A. {20, 40}
B. {20, 40, 60}
C. {10, 40}
D. {10, 20, 40}
8. Kelipatan persekutuan dari 3 dan 4 yang kurang dari 50 adalah ….
A. {12, 24, 36}
B. {12, 24, 36, 48}
C. {12, 24, 36, 42 }
D. {12, 24, 36, 48, 60}
9. Himpunan faktor dari 12 adalah ….
A. {1, 2, 3, 5, 6, 12}
B. {1, 2, 3, 4, 8, 12}
C. {1, 2, 3, 4, 6, 12}
D. {1, 2, 3, 4, 9, 12}
14
D. 8
13. Faktor persekutuan dari 21 dan 28 adalah ….
A. {1, 3, 4}
B. {1, 4, 7}
C. {1, 7}
D. {1, 3}
14. Faktor persekutuan dari 12 dan 18 adalah ….
A. {1, 2, 3, 6}
B. {1, 2, 3, 4}
C. {1, 2, 4, 6}
D. {1, 2, 3, 9}
15. Banyaknya bilangan faktor persekutuan 20 dan 35 adalah ….
A. 4
B. 3
C. 2
D. 1
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pengembangan Model Kurikulum Tyler ini, lebih bersifat
bagaimana merancang suatu kurikulum sesuai dengan tujuan dan misi
suatu institusi pendidikan dengan demikian, model ini tidak menguraikan
pengemabangan kurikulum dalam bentuk langkah-langkah kongkret atau
tahapan-tahapan secar rinci. Tyler hanya memberikan dasar-dasar
pengembangannya saja.
Tyler mengembangkan kurikulum dengan terlebih dahulu
mengidentifikasi tujuan umum berdasarkan data dari tiga sumber, yaitu
siswa, masyarakat, dan mata pelajaran.
15
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Seven/Downloads/Paper_Model-model_Pengembangan_Kurikulum.pdf
http://meldasyahputri.blogspot.com/2015/06/model-model.html?m=1
https://hardymath.blogspot.com/2012/03/blog-post.html?m=1
16