Anda di halaman 1dari 5

PERALATAN BEDAH DAN ANASTESI

(STERILISATOR)

OLEH
KELOMPOK 6

IRDA ARIYANTI HASNI


MUH. ALI ISRAN DAI WARDONO SOLIT S.
ADRIYANTO YUS SAPUTRA SRI SUBEKTI WULANDARI
RISKI PUTRA MAULANA MUHAMAD KRISNA MAULANA

D3 TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI ELEKTROMEDIS


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018

STERILISATOR
Sterilisator adalah alat yang digunakan untuk melakukan sterilisasi.
Sterilisator banyak digunakan di berbagai aplikasi. Salah satunya adalah di dunia
medis sebagai alat untuk sterilisasi alat-alat kesehatan.

1. FUNGSI
Sterilisator berfungsi untuk mensterilkan instrumen alat-alat
kesehatan dari kuman ataupun bakteri dengan cara memberikan udara uap
panas dengan tekanan tertentu.

2. KOMPONEN ALAT

Keterangan :

a) Tombol power, berfungsi mengaktifkan/menonaktifkan alat.


b) Lampu indicator merah, lampu ini berfungsi mengisyaratkan timer
telah diatur.
c) Lampu indicator hijau, berfungsi mengisyaratkan jika proses
sterilisator telah selesai agar alat segera di matikan (jika timer tidak
diatur).
d) Keran air, berfungsi sebagai media untuk mengeluarkan air bekas
sterilisator.
e) Timer, berfungsi sebagai pengatur waktu sterilisasi.
f) Penutup alat, berfungsi mempercepat proses untuk memanaskan air
dan juga menjaga agar alat di dalamnya tetap steril.
g) Wadah/baki sterilisator, berfungsi sebagai tempat diletakkannya
instrumen alat-alat medis ketika akan disterilisasi.

3. BLOK DIAGRAM ALAT

Keterangan :
a) PLN, sebagai penyedia tegangan 220 v
b) PS (Power Supply), sebagai penyedia tegangan ke rangkaian
pengendali
c) Control unit, berfungsi pengendali utama pada rangkaian
d) Power button, berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan alat
e) Timer, berfungsi sebagai pengatur waktu
f) Lampu indicator merah, berfungsi sebagai tanda timer telah diatur
g) Lampu indicator hijau, berfungsi sebagai tanda air telah mendidih atau
proses sterilisasi telah selesai
h) Sensor Suhu, berfungsi mengukur suhu pada alat
4. PRINSIP KERJA ALAT

Dalam sterilisasi uap panas tak bertekanan, energi listrik dirubah


menjadi energi panas dengan menggunakan filament yang berfungsi
memanaskan air sehingga pada saat air mendidih diperoleh uap air.

Ketika power button ditekan, Kemudian timer diatur, lampu indikator


merah akan menyala. Pada saat itu filament mulai di panaskan hingga air
mendidih. Ketika air mendidih sensor suhu akan menginput ke microcontroller
sehingga lampu hijau menyala. Bila waktu yang disetting telah habis, maka
pemanasan pada filament akan dihentikan dan proses sterilisasi telah selesai.

5. CARA PENGOPERASIAN ALAT

a. Siapkan peralatan atau instrument medis yang akan di sterilisasi

b. Pastikan air tidak melebihi batas yang telah ditentukan agar instrumen
yang di sterilisasi mendapatkan uap panas dengan baik.

c. Letakkan intrumen medis di atas baki sterilisator lalu letakkan baki di


dalam alat kemudian ditutup.

d. Menghubungkan alat dengan catu daya kemudian menekan tombol


ON/OFF ke posisi ON untuk menyalakan alat.

e. Atur timer yang diinginkan, pilihan rentang waktu mulai 5-30 menit
f. Setelah itu proses sterilisasi akan bekerja sampai suhu tertentu hingga
air mendidih atau batas waktu yang diatur telah habis

g. Setelah suhu tercapai maka proses sterilisasi telah selesai

h. Setelah selesai digunakan, alat dimatikan dengan menekan tombol ON /


OFF ke posisi OFF dan melepaskan hubungan alat dari catu daya.

6. KALIBRASI ALAT
Kalibrasi pada alat sterilisator ini paling tidak dilakukan dua kali per
tahun, termometer sterilisator harus dicek oleh petugas yang bertanggung
jawab untuk hal ini atau seseorang yang diberi tugas oleh Kepala laboratorium,
dengan menggunakan termometer terkalibrasi. Interval uji penyimpanan
(deviasi) harus didokumentasikan/ dicatat pada buku peralatan. Bila alat
teroperasi tanpa mengindahkan suhu yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu
dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai untuk ini.
Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah +/-
50C, yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan faktor
koreksi (suhu yang diinginkan/ suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas
pada alat. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus
didokumentasikan pada buku alat.

Anda mungkin juga menyukai