Anda di halaman 1dari 54

SATUAN KERJA KHUSUS

PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI


(SKK MIGAS)

PEDOMAN TATA KERJA

Nomor: PTK-041/SKKMA000/2018/S0

TENTANG
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI

REVISI-02

JAKARTA
PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman i
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN v

BAB I : PENDAHULUAN 1
1. Maksud dan Tujuan 1
2. Ruang Lingkup 1
3. Dasar Hukum 2
4. Pengertian Istilah 2

BAB II : PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PEMELIHARAAN 5


1. Struktur Organisasi dan Kepemimpinan 5
2. Manajemen Pelaksanaan 6
3. Manajemen Material 6
4. Manajemen Perubahan 6
5. Dokumentasi dan Sistem Informasi 7
6. Penilaian Kinerja Utama 7
7. Benchmarking 8

BAB III : PRINSIP-PRINSIP INTEGRITAS DAN KEANDALAN FASILITAS 9


1. Strategi Pemeliharaan Peralatan 9
2. Operasi Peralatan 9
3. Integritas Fasilitas 10
4. Keandalan Fasilitas 10
5. Strategi Pemeliharaan pada Fasilitas Baru 11
6. Preservasi Peralatan 11

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN KEGIATAN


BAB IV :
PEMELIHARAAN 13
1. Prinsip Dasar Kegiatan Pemeliharaan 13
2. Perencanaan Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Produksi 13

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman ii
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

3. Pengajuan Rencana Kegiatan Pemeliharaan 14


4. Ringkasan Kegiatan Pemeliharaan 14
5. Persetujuan Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan 14
6. Kalender Pemeliharaan Nasional 15
7. Sinkronisasi Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Produksi 15

BAB V : PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN 17


1. Prosedur Kegiatan Pemeliharaan 17
2. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan 17
3. Penyelesaian Kegiatan Pemeliharaan 17
4. Organisasi Pelaksana Kegiatan Turn Around 18
5. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan yang Memerlukan
Penghentian Operasi (Shutdown) Fasilitas Produksi dengan
Potensi Kehilangan Produksi 18
6. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan yang Tidak Memerlukan
Penghentian Operasi Fasilitas Produksi 20
7. Penghentian Operasi Sebagai Akibat Intervensi Kegiatan Lain 20
8. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan yang Memerlukan
Hydrocarbon / Waste / Sludge Handling 21

BAB VI : PELAPORAN KEGIATAN PEMELIHARAAN 22


1. Pelaporan 22
2. Mekanisme Penyampaian Laporan 23
3. Penilaian Atas Indikator Pencapaian Kinerja (KPI) Pemeliharaan
KKKS 24
4. Audit Pemeliharaan 25

PENANGANAN DAN PELAPORAN GANGGUAN FASILITAS


BAB VII :
PRODUKSI 26
1. Penghentian Operasi Tidak Terencana (Unplanned Shutdown)
pada Fasilitas Produksi 27
2. Penghentian Operasi Tidak Terencana (Unplanned Shutdown)
yang Diakibatkan Selain Fasilitas Produksi 28

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman iii
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

BAB VIII : PENUTUP 29

LAMPIRAN 30

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman iv
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Komponen Manajemen Pemeliharaan 5


Gambar 2 : Bagan Alur Pemeliharaan 12
Gambar 3 : Perencanaan dan Penjadwalan Kegiatan Pemeliharaan (Planned
Maintenance) 16
Gambar 4 : Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan 19
Gambar 5 : Penanganan dan Pelaporan Gangguan Fasilitas Produksi 26

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman v
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Laporan Rencana Penghentian Operasi Terencana (Planned


Shutdown) 30
Lampiran 2 : Laporan Realisasi Penghentian Operasi Terencana (Planned
Shutdown) 31
Lampiran 3 : Laporan Penghentian Operasi Tidak Terencana (Unplanned
Shutdown) 32
Lampiran 4 : Rencana Pemeliharaan Tahunan 33
Lampiran 5 : Daftar Inventarisasi Fasilitas Produksi 34
Lampiran 6 : Laporan Bulanan Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Produksi 38
Lampiran 7 : KPI Pemeliharaan KKKS 44

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 1 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

BAB I
PENDAHULUAN

1. Maksud dan Tujuan


Maksud dari Pedoman Tata Kerja (PTK) ini adalah sebagai panduan proses
pengawasan dan pengendalian SKK Migas terhadap kegiatan pemeliharaan yang
dilakukan Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang telah mendapatkan persetujuan Plan
Of Development (POD) dan telah beroperasi, serta pedoman bagi Kontraktor Kontrak
Kerja Sama tersebut dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan.
Tujuan dari PTK ini adalah:
1.1. Memberikan informasi mengenai proses yang diperlukan dalam manajemen
pemeliharaan berbasis keandalan dan integritas;
1.2. Memberikan pedoman bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama dalam perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pemeliharaan Fasilitas Produksi
minyak dan gas bumi; dan
1.3. Memberikan panduan bagi SKK Migas dalam melakukan evaluasi atas usulan
kegiatan pemeliharaan yang akan dilakukan dan dalam melaksanakan
pengawasan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan Fasilitas Produksi minyak
dan gas bumi.

2. Ruang Lingkup
Jenis kegiatan yang tercakup dalam PTK ini adalah kegiatan pemeliharaan Fasilitas
Produksi minyak dan gas bumi dalam sektor kegiatan usaha hulu, pada peralatan
Fasilitas Produksi yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama diantaranya
sebagai berikut:
2.1. Fasilitas Produksi yang masih beroperasi, termasuk yang bersifat idle, standby,
dan cadangan;
2.2. Fasilitas Produksi yang berstatus dalam preservasi;
2.3. Fasilitas Produksi yang dikelola dan dikendalikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja
Sama, termasuk Fasilitas Bersama dan Fasilitas Produksi yang disewa dari pihak
lain; dan
2.4. Fasilitas Produksi yang masih dalam tahap perancangan atau tahap konstruksi
utamanya terutama berkaitan dengan aspek keandalan dan ketersediaan.
Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya
PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 2 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

3. Dasar Hukum
3.1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang sebagaimana terakhir diubah
dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 36/PUU-X/2012.
3.2. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 55 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 35 tahun 2004 Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
3.3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana terakhir diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
3.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 53 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
3.5. Kontrak Kerja Sama (KKS).

4. Pengertian Istilah
4.1. Analisis Moda dan Pengaruh Kegagalan / Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA) adalah suatu prosedur untuk menganalisis bagaimana suatu sistem
gagal dalam fungsinya (moda gagal) dan menentukan dampak yang ditimbulkan
baik secara sendiri maupun sebagai sistem. Analisis selalu dilakukan dari
tingkatan terendah ke tingkatan tertinggi di dalam suatu sistem (bottom up).
4.2. Fasilitas Produksi Dalam Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Produksi
(Fasilitas Produksi) adalah semua fasilitas yang digunakan untuk kegiatan
produksi setelah christmas tree sampai ke titik serah dalam kegiatan usaha hulu
minyak dan gas bumi yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
4.3. Fasilitas Bersama adalah semua fasilitas yang digunakan berdasarkan Facility
Sharing Agreement (FSA).
Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya
PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 3 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

4.4. Fungsi adalah organisasi setingkat Divisi di SKK Migas yang memiliki tugas
pokok, kompetensi, dan sasaran kinerja tertentu.
4.5. Gangguan Fasilitas Produksi adalah kondisi dimana fasilitas produksi
mengalami kerusakan.
4.6. Integritas Fasilitas (Facility Integrity) adalah kondisi/kemampuan
fasilitas/peralatan yang laik operasi dan sesuai dengan fungsi serta spesifikasi
teknis yang ditentukan untuk menjaga keutuhan fasilitas.
4.7. Keandalan (Reliability) adalah kemampuan suatu peralatan untuk mampu
beroperasi sesuai dengan kebutuhan untuk jangka waktu yang ditentukan.
4.8. Kegiatan Usaha Hulu, Kontrak Kerja Sama, Minyak dan Gas Bumi adalah
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang
Minyak dan Gas Bumi.
4.9. Ketersediaan (Availability) adalah kemampuan suatu alat berada dalam
keadaan dapat berfungsi sesuai peruntukkannya pada kondisi operasi yang
ditetapkan pada saat tertentu atau selama selang waktu tertentu.
4.10. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) adalah sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu
Minyak Dan Gas Bumi.
4.11. Original Equipment Manufacturer (OEM) adalah perusahaan yang menjual
peralatan-peralatan yang diproduksi oleh suatu pabrikan dengan menggunakan
brand perusahaan tersebut.
4.12. Piping and Instrumentation Diagram (P&ID) adalah skema dari jalur pipa,
equipment, instrumentasi, dan control system dari suatu sistem proses.
4.13. Pejabat Berwenang adalah pimpinan tertinggi KKKS atau pekerja struktural
KKKS yang telah mendapatkan pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab
dari pimpinan tertinggi KKKS yang membawahi satuan kerja yang melaksanakan
Pemeliharaan.
4.14. Pemeliharaan (Maintenance) adalah suatu program yang bertujuan untuk
mempertahankan, merawat, dan memperbaiki peralatan agar memiliki tingkat
kesiapan dan keandalan untuk melakukan fungsi yang diperlukan sesuai dengan
target, dengan memperhatikan faktor keselamatan dan lingkungan, aturan
pemerintah dan perusahaan yang berlaku.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 4 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

4.15. Penghentian Terjadwal (Scheduled Downtime) adalah jumlah waktu untuk


suatu peralatan tidak dioperasikan untuk suatu aktivitas pemeliharaan terjadwal
yang telah ditentukan waktu pelaksanaanya.
4.16. Penghentian Tidak Terjadwal (Unscheduled Downtime) adalah jumlah waktu
suatu peralatan tidak dapat beroperasi karena suatu sebab tanpa direncanakan.
4.17. Planned Shutdown adalah penghentian sementara fasilitas produksi minyak
dan gas bumi secara terencana dan terkendali untuk mengerjakan aktivitas-
aktivitas terjadwal seperti Pemeliharaan dan lain-lain.
4.18. Preservasi adalah kegiatan yang meliputi isolasi, pembersihan, dan
perlindungan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak dioperasikan agar
berada dalam kondisi aman sehingga sewaktu waktu dapat dioperasikan
kembali.
4.19. Suku Cadang adalah material persediaan yang merupakan komponen
pengganti dari suatu peralatan yang diperlukan untuk aktivitas Pemeliharaan,
secara umum termasuk suku cadang habis pakai (consumable parts) dan suku
cadang pengganti (replacement parts) yang digunakan untuk mendukung
jalannya operasi.
4.20. Simultaneous Operation (SIMOP) adalah proses pelaksanaan beberapa
pekerjaan/aktivitas yang dilaksanakan secara serentak.
4.21. Turn Around adalah kegiatan terjadwal atas semua unit proses di dalam suatu
fasilitas / pabrik yang dilaksanakan pada saat tidak beroperasi untuk waktu yang
cukup lama dalam rangka perawatan maupun perbaikan.
4.22. Unplanned Shutdown adalah penghentian sebagian atau seluruh fasilitas
produksi secara tidak terencana (tidak terkendali) atau tidak terduga karena
kegagalan peralatan (failure) dan kondisi operasi yang tidak normal.
4.23. Work Program and Budget (WP&B) adalah sebagaimana dimaksud dalam
Work Program and Budget of Operating Costs dalam KKS.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 5 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

BAB II
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Manajemen Pemeliharaan dilaksanakan dengan efektif dan efisien mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi dengan melakukan optimasi tenaga
kerja, manajemen material, dokumentasi, penilaian kinerja, dan melakukan benchmarking
yang sesuai dengan kaidah good maintenance management practices.

Struktur
Organisasi dan
Kepemimpinan

Manajemen
Benchmarking
Pelaksanaan

PEMELIHARAAN
Penilaian
Manajemen
Kinerja Material
Utama

Dokumentasi
Manajemen
dan Sistem
Perubahan
Informasi

Gambar 1. Komponen Manajemen Pemeliharaan

1. Struktur Organisasi dan Kepemimpinan


1.1. KKKS menetapkan struktur organisasi Pemeliharaan yang jelas yang dibawahi
oleh Pejabat Berwenang dari satuan kerja yang melaksanakan Pemeliharaan di
KKKS. Setiap posisi atau jabatan dalam struktur tersebut memiliki uraian tugas
dan tanggung jawab yang jelas dan terdokumentasi.
1.2. Pejabat Berwenang dari satuan kerja yang melaksanakan Pemeliharaan di KKKS
bertanggung jawab untuk:
1.2.1. Menentukan kompetensi yang tepat untuk mengisi jabatan pada struktur
organisasi satuan kerja yang melaksanakan Pemeliharaan di KKKS;
1.2.2. Menetapkan target yang jelas dan terukur;

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 6 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

1.2.3. Mengintegrasikan proses dan prosedur pemeliharaan yang


komprehensif;
1.2.4. Melakukan optimasi sumber daya kegiatan pemeliharaan; dan
1.2.5. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pemeliharaan serta
menerapkan program peningkatan berkelanjutan.
1.3. Keahlian, kompetensi, dan kinerja pelaksana program Pemeliharaan dinilai dan
diperiksa secara berkala oleh KKKS.

2. Manajemen Pelaksanaan
2.1. KKKS menetapkan program kerja untuk pemeliharaan Fasilitas Produksi.
2.2. KKKS membuat perencanaan kegiatan pemeliharaan Fasilitas Produksi dengan
memperhatikan ketersediaan sumber daya, material, peralatan, dan skala
prioritas untuk menghindari penundaan pekerjaan.
2.3. Pekerjaan Pemeliharaan direncanakan dengan akurat dan dalam penjadwalan
memperhatikan keselarasan dalam operasi (SIMOP) untuk mengurangi dampak
pada produksi.
2.4. Pekerjaan pemeliharaan Fasilitas Bersama dilakukan dengan memperhatikan
dampak bagi pihak yang menggunakan fasilitas tersebut.

3. Manajemen Material
3.1. KKKS memiliki sistem kontrol material dan evaluasi yang efektif dan efisien yang
meliputi sistem administrasi, pembelian, pergudangan, pengiriman, distribusi,
dan pengawasan material yang dimaksudkan untuk menjamin kelancaran
kegiatan pemeliharaan.
3.2. KKKS memiliki suku cadang kritikal (critical spare parts) peralatan utama yang
ditentukan melalui teknik analisis risiko keandalan terhadap operasi.
3.3. Pengadaan material mengacu pada ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

4. Manajemen Perubahan
4.1. KKKS menetapkan sistem manajemen perubahan untuk memastikan setiap
perubahan terkait proses, teknologi, peralatan sistem keselamatan, dan

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 7 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

dokumen teknik, tercatat dalam sistem yang dapat diperiksa dan diakses setiap
saat.
4.2. Sistem manajamen perubahan juga digunakan untuk perbaikan, perubahan
frekuensi, dan pekerjaan pemeliharaan, termasuk perubahan spesifikasi material
dan suku cadang.

5. Dokumentasi dan Sistem Informasi


5.1. Setiap data dan dokumen yang terkait dengan program pemeliharaan diperiksa
secara berkala oleh KKKS dan disimpan dalam suatu sistem manajemen data
yang dapat diperbaharui dan diakses setiap saat.
5.2. Data dan dokumen yang terkait dengan program pemeliharaan meliputi antara
lain:
5.2.1. Data teknis utama (engineering master data), termasuk data sheets,
design data dan OEM manuals;
5.2.2. Gambar-gambar teknis, termasuk P&ID, Piping Flow Diagram (PFD),
equipment drawings, dan one-line diagrams; dan
5.2.3. Data integritas dan keandalan, termasuk Risk Based Inspection (RBI),
FMEA, criticality rankings, Key Performance Indicator (KPI), Root Cause
Failure Analysis (RCFA), procedures, hasil inspeksi, condition monitoring,
dan analisanya.

6. Penilaian Kinerja Utama


6.1. Penilaian pemeliharaan dilakukan untuk mengevaluasi implementasi manajemen
Pemeliharaan fasilitas dan mengidentifikasi tingkat pencapaian target yang telah
ditentukan untuk dijadikan acuan dalam optimasi kinerja selanjutnya.
6.2. Penilaian kinerja dalam pengelolaan dan implementasi manajemen
pemeliharaan fasilitas dilakukan dengan menggunakan KPI.

7. Benchmarking
7.1. Benchmarking merupakan suatu usaha untuk membandingkan manajemen dan
kinerja pemeliharaan suatu fasilitas terhadap fasilitas lain dan/atau best practices
dalam industri sejenis.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 8 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

7.2. Hasil identifikasi dari benchmarking tersebut dapat digunakan sebagai bahan
masukan untuk proses peningkatan yang berkelanjutan.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 9 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

BAB III
PRINSIP-PRINSIP INTEGRITAS DAN KEANDALAN FASILITAS

1. Strategi Pemeliharaan Peralatan


1.1. Strategi pemeliharaan disusun dengan tujuan, sasaran, dan kriteria kinerja yang
nyata dan diperbarui secara berkala yang menjadi acuan kegiatan pemeliharaan.
1.2. Strategi pemeliharaan berisi penjelasan program kerja pemeliharaan untuk
meningkatkan/mempertahankan integritas dan Keandalan peralatan.
1.3. Lingkup perencanaan dan penjadwalan yang terintegrasi:
1.3.1. Corrective Maintenance
Pekerjaan pemeliharaan dilakukan setelah kerusakan terjadi untuk
mengembalikan kemampuan fungsi peralatan.
1.3.2. Preventive Maintenance
Pekerjaan pemeliharaan dilakukan berdasarkan interval yang telah
ditentukan untuk mencegah timbulnya kerusakan peralatan. Pekerjaan
pemeliharaan belum didasarkan pada penilaian kondisi peralatan saat
beroperasi.
1.3.3. Predictive Maintenance
Pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memantau kondisi aktual
peralatan menggunakan teknologi condition monitoring. Hasil dari
pemantauan yang telah dianalisa akan dijadikan acuan untuk melakukan
pemeliharaan terjadwal.
1.3.4. Proactive Maintenance
Pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan hasil identifikasi
akar permasalahan dari peralatan.

2. Operasi Peralatan
2.1. Mengembangkan standar prosedur operasi yang sesuai dengan kondisi operasi,
spesifikasi desain, standar atau peraturan yang berlaku untuk memastikan
proses start-up, operasi, dan shutdown peralatan dilakukan dengan baik.
2.2. Mengoperasikan peralatan fasilitas produksi dalam batas aman operasi, sesuai
dengan standar prosedur operasi.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 10 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

2.3. Apabila peralatan akan dioperasikan diluar batas operasi aman, agar terlebih
dahulu dilakukan kajian teknis terkait aspek keselamatan, integritas dan
keandalan peralatan.
2.4. Apabila terjadi kegagalan peralatan, perlu dilakukan investigasi dan
dokumentasi. Hasil investigasi tersebut dapat dijadikan acuan untuk tindakan
perbaikan dan mitigasi yang diperlukan.

3. Integritas Fasilitas
3.1. Menyusun dan melaksanakan program inspeksi dalam rangka menjaga tingkat
integritas peralatan.
3.2. Melaksanakan program inspeksi terencana (time-based/risk-based) untuk
mengetahui kondisi aktual peralatan.
3.3. Apabila ditemukan kondisi anomali berdasarkan indikator operasi, agar dilakukan
inspeksi untuk mengetahui kondisi aktual peralatan.
3.4. Mengevaluasi hasil inspeksi, memastikan temuan hasil inspeksi ditindaklanjuti
apabila ada, dan melakukan pembaruan program inspeksi.
3.5. Memastikan semua peralatan yang akan dioperasikan dalam kondisi aman untuk
beroperasi.

4. Keandalan Fasilitas
4.1. Menyusun program pemeliharaan terencana (preventive/predictive) dalam
rangka menjaga tingkat keandalan peralatan.
4.2. Melaksanakan program pemeliharaan terencana (preventive/predictive) dan
memastikan temuan hasil pemeliharaan preventif ditindaklanjuti apabila ada,
untuk mencegah terjadinya kegagalan peralatan.
4.3. Mengevaluasi hasil pemeliharaan terencana (preventive/predictive) dan
melakukan pembaruan program pemeliharaan preventif.
4.4. Memastikan semua peralatan yang akan dioperasikan dalam kondisi aman untuk
beroperasi.
4.5. Investigasi terhadap kegagalan peralatan dilakukan untuk mengidentifikasi akar
permasalahan dari kegagalan, menentukan tindakan yang diperlukan untuk
mencegah terjadinya kegagalan kembali, dan memastikan rekomendasi
diimplementasikan dalam tata waktu yang disepakati.
Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya
PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 11 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

5. Strategi Pemeliharaan pada Fasilitas Baru


5.1. Penentuan strategi pemeliharaan terhadap fasilitas baru, dilakukan melalui
proses analisis yang komprehensif dan terdokumentasi.
5.2. Fasilitas produksi dan/atau struktur didesain dengan memperhatikan prinsip-
prinsip desain yang aman dan sesuai dengan kaidah keteknikan yang baik serta
aspek ketersediaan (availability), keandalan (reliability), dan kemampurawatan
(maintainability).
5.3. Peralatan Kritikal Keselamatan dan Peralatan Kritikal Produksi wajib memiliki
batas aman operasi, parameter alarm, dan level dari inspeksi dan pemeliharaan
yang akan dilakukan.
5.4. Setiap fasilitas dan peralatan baru yang diserahterimakan kepada satuan kerja
yang melaksanakan operasi di KKKS, harus:
5.4.1 Dalam kondisi yang aman beroperasi, sesuai dengan desain yang telah
disetujui, seluruh verifikasi yang diperlukan telah selesai dilaksanakan;
dan
5.4.2 Dilengkapi dengan dokumen serah terima yang sesuai menurut regulasi
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta telah
teregistrasi dalam sistem informasi yang dimiliki KKKS.

6. Preservasi Peralatan
6.1. Peralatan fasilitas produksi yang tidak dioperasikan, dianalisa, diregister pada
sistem pemeliharaan, didokumentasi, dibersihkan dari kandungan hidrokarbon,
diisolasi agar peralatan dalam kondisi yang siap digunakan kembali ketika
dibutuhkan.
6.2. Peralatan fasilitas produksi yang sudah dikategorikan sebagai mothballing
dan/atau decommissioning, dilakukan preservasi dan dilakukan pemeliharaan
pada tingkat minimum, untuk menjaga dari proses penuaan dan korosi serta
antisipasi kemungkinan pemakaian kembali di masa mendatang.
6.3. Dalam hal peralatan fasilitas produksi yang akan dioperasikan kembali
(recommissioning), harus dilengkapi dengan dokumen yang sesuai menurut
regulasi dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.4. Dalam hal diputuskan untuk dilakukan pembongkaran terhadap peralatan
fasilitas produksi, agar memperhatikan aspek keselamatan lingkungan dan
Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya
PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 12 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

memenuhi peraturan, prosedur teknis dan peraturan perundang-undangan yang


berlaku.

Rangkaian kegiatan Pemeliharaan, dilaksanakan mengikuti siklus PDCA (Plan – Do –


Check – Adjust) yang secara umum ditunjukan pada Gambar 2 berikut ini.

Daftar Peralatan Input Data


 Undang-undang dan peraturan yang
berlaku
 Industrial best practice
 Standar internal KKKS
Penyusunan Rencana Inspeksi dan  Data historikal peralatan
Pemeliharaan Terencana  Criticality ranking
 Damage mechanism
 Ruang lingkup
 Data hasil inspeksi / pemeliharaan
 Standar / prosedur
sebelumnya
 Interval / frekuensi
 Lesson learned
 Akuntabilitas dankompetensi

Penjadwalan Inspeksi dan


Pemeliharaan Terencana

Pelaksanaan Inspeksi dan


Pemeliharaan Terencana

Pengkajian / Penilaian Hasil Inspeksi dan


Pemeliharaan Terencana
 Review data inspeksi / pemeliharaan
 Penilaian kondisi peralatan Memperbaharui Catatan / Data /
 Tindak lanjut rencana perbaikan (repair
/ re-rate)
Informasi Inspeksi dan
 Informasikan temuan pada pihak terkait Pemeliharaan Terencana

Gambar 2. Bagan Alur Pemeliharaan

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 13 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

BAB IV
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN KEGIATAN PEMELIHARAAN

1. Prinsip Dasar Kegiatan Pemeliharaan


1.1. Menjaga kesinambungan produksi minyak dan gas bumi melalui aktivitas-
aktivitas Pemeliharaan yang dilaksanakan sehingga peralatan Fasilitas Produksi
dapat beroperasi dengan baik.
1.2. Menjaga agar tingkat integritas fasilitas dalam kondisi baik.
1.3. Menjaga keandalan dan ketersediaan peralatan sesuai dengan kebutuhan
operasi.
1.4. Menerapkan strategi Pemeliharaan secara berkesinambungan.
1.5. Melakukan identifikasi dan pencegahan masalah yang akan timbul secara dini.
1.6. Melakukan pengukuran dan mendorong peningkatan kinerja untuk perbaikan
yang berkelanjutan. KKKS perlu memiliki sistem Pemeliharaan yang bertujuan
untuk memastikan bahwa keandalan dan ketersediaan Fasilitas Produksi minyak
dan gas bumi tetap konsisten dalam pencapaian target unjuk kerja.
1.7. Melakukan integrasi, mencakup satu kesatuan utuh atas mata rantai pengelolaan
kegiatan Pemeliharaan dimulai dari fase perencanaan, penjadwalan,
pelaksanaan, pengkajian, dan pembaruan serta dokumentasi dari tiap-tiap fase
tersebut.

2. Perencanaan Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Produksi


2.1. Melakukan analisis beban tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan target
produksi, terhadap fasilitas yang sedang beroperasi maupun untuk fasilitas baru.
2.2. Melakukan analisis derajat kekritisan untuk peralatan dan menerapkan skala
prioritas.
2.3. Menerapkan proses dan prosedur perencanaan terintegrasi pada program
pemeliharaan untuk meminimalkan kehilangan produksi dan risiko biaya yang
tidak optimal.
2.4. Melaksanakan audit manajemen dan operasi pemeliharaan untuk rencana dan
jadwal pemeliharaan.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 14 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

3. Pengajuan Rencana Kegiatan Pemeliharaan


3.1. Format Usulan Rencana Kegiatan Pemeliharaan
KKKS harus menyiapkan usulan rencana program Pemeliharaan yang
digunakan untuk pembahasan WP&B dalam satu dokumen lengkap yang
sekurang-kurangnya meliputi:
3.1.1. Kalender rencana kegiatan Pemeliharaan rutin dan/atau non rutin yang
mencakup seluruh kegiatan Pemeliharaan yang berpotensi
menyebabkan penghentian (shutdown) Fasilitas Produksi.
3.1.2. Ringkasan kegiatan Pemeliharaan yang mencakup:
3.1.2.1. Pencapaian Pemeliharaan selama tiga tahun terakhir yang
meliputi biaya Pemeliharaan (rutin dan non rutin), plant
availability, kehilangan potensi produksi Loss Production
Opportunity (LPO) akibat planned dan unplanned
maintenance; dan
3.1.2.2. Rencana Pemeliharaan tahun berikutnya, yang meliputi
lingkup, volume, ilustrasi biaya Pemeliharaan (rutin dan non
rutin), target plant availability, penjelasan ringkas pekerjaan
pemeliharaan, dan target kehilangan potensi produksi akibat
planned dan unplanned maintenance.

3.2. Mekanisme pengajuan dokumen, pembahasan, dan pelaksanaan WP&B


merujuk kepada PTK WP&B.

4. Ringkasan Kegiatan Pemeliharaan


Kegiatan Pemeliharaan yang telah disetujui dalam WP&B selanjutnya dirangkum dan
disampaikan kepada Fungsi yang melaksanakan Pemeliharaan fasilitas operasi
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah persetujuan WP&B tahun berjalan.

5. Persetujuan Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan


Terkait pekerjaan pemeliharaan yang memerlukan penghentian operasi (shutdown)
Fasilitas Produksi dan berpotensi kehilangan produksi, Fungsi yang melaksanakan
Pemeliharaan akan melakukan evaluasi terhadap jadwal shutdown untuk selanjutnya
akan mengeluarkan surat persetujuan pelaksanaan Planned Shutdown.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 15 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

6. Kalender Pemeliharaan Nasional


6.1. Berdasarkan dokumen rangkuman kegiatan pemeliharaan yang disampaikan
KKKS, Fungsi terkait di SKK Migas yang melaksanakan pengelolaan kegiatan
Pemeliharaan akan memetakan jadwal kegiatan pemeliharaan tiap-tiap KKKS
yang memerlukan penghentian operasi (shutdown) Fasilitas Produksi dan
berpotensi kehilangan produksi.
6.2. Hasil pemetaan kegiatan pemeliharaan akan disusun menjadi Kalender
Pemeliharaan Fasilitas Produksi Nasional dengan mempertimbangkan target
produksi nasional dan target produksi KKKS.

7. Sinkronisasi Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Produksi


7.1. Kalender Pemeliharaan Fasilitas Produksi yang telah disusun dapat
disinkronisasi dengan kegiatan lain (SIMOP) yang memerlukan penghentian
operasi (shutdown) fasilitas produksi dan berpotensi kehilangan produksi, antara
lain rig move, eksekusi proyek baru (tie-in dan/atau alignment dengan fasilitas
yang sudah ada dan/atau beroperasi), dan kegiatan Pemeliharaan pada fasilitas
pembeli (buyer).
7.2. Sinkronisasi kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan dengan tetap
memperhitungkan batas aman operasi, keandalan (reliability), ketersediaan
(availability), dan integritas (integrity) fasilitas yang terjaga sesuai target yang
sudah ditetapkan oleh KKKS.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 16 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

Gambar 3. Perencanaan dan Penjadwalan Kegiatan Pemeliharaan


(Planned Maintenance)

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 17 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN

1. Prosedur Kegiatan Pemeliharaan


Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan harus disetujui oleh pimpinan tertinggi KKKS.
Pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
oleh Pejabat Berwenang KKKS yang wajib dilaksanakan dengan semestinya dan
sesuai dengan kaidah-kaidah keteknikan yang baik serta terdokumentasi dengan baik.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan


2.1. KKKS melaksanakan kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Produksi sesuai dengan
program yang telah disetujui dalam WP&B tahun berjalan.
2.2. Dalam hal KKKS tidak dapat melaksanakan kegiatan Pemeliharaan sesuai
dengan WP&B yang telah disetujui, KKKS harus menyiapkan mitigasi untuk
memastikan integritas fasilitas produksi tetap terjaga, menjamin ketersediaan
(availability), keandalan (reliability) serta kemampurawatan (maintainability)
peralatan dan/atau fasilitas dalam rangka mempertahankan kelangsungan
produksi.
2.3. Dalam hal terjadi perubahan pada pelaksanaan kegiatan pemeliharaan yang
berpotensi menyebabkan penghentian operasi (shutdown) Fasilitas Produksi,
KKKS harus menyampaikan seluruh perubahan tersebut kepada Fungsi yang
melaksanakan pengelolaan Pemeliharaan sebelum pelaksanaan kegiatan
Pemeliharaan.
2.4. Seluruh perubahan tersebut dimutakhirkan di dalam laporan bulanan kegiatan
Pemeliharaan.
2.5. KKKS menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
kepada Fungsi yang melaksanakan pengelolaan Pemeliharaan sebagaimana
diatur lebih lanjut dalam Bab VI tentang Pelaporan Kegiatan Pemeliharaan.

3. Penyelesaian Kegiatan Pemeliharaan


3.1. Fasilitas dan/atau peralatan yang telah selesai dilaksanakan kegiatan
Pemeliharaan harus dikembalikan kepada Fungsi yang bertanggung jawab
terhadap pengoperasian melalui proses serah terima yang terdokumentasi
Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya
PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 18 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

sebagai bagian dari penyelesaian kegiatan Pemeliharaan untuk menjamin


keandalan dan integritas Fasilitas Produksi.
3.2. Untuk menjamin adanya standarisasi informasi, dokumentasi, dan sistem
pelaporan dalam pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan, setiap KKKS memiliki
tanggung jawab untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan Pemeliharaan yang
dilakukan dan membuat laporan secara berkala ke SKK Migas. Ketentuan dan
tata cara pelaporan kegiatan penyelesaian kegiatan Pemeliharaan diatur lebih
lanjut di dalam Bab VI tentang Pelaporan Kegiatan Pemeliharaan.

4. Organisasi Pelaksana Kegiatan Turn Around


4.1. Dalam hal kegiatan turn around, KKKS harus memiliki struktur organisasi
pelaksana kegiatan yang bersifat ad hoc dengan uraian tugas yang jelas untuk
setiap posisi.
4.2. Pejabat Berwenang Fungsi yang melaksanakan Pemeliharaan di KKKS
bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan kegiatan turn around.
4.3. Person in Charge (PIC) atau Koordinator Pelaksana kegiatan pemeliharaan
adalah pegawai dari satuan kerja yang melaksanakan pemeliharaan di KKKS
yang berwenang dan dapat memberikan informasi kepada Fungsi yang
melaksanakan pengelolaan kegiatan pemeliharaan tentang antara lain proses
administrasi, persiapan, penggunaan sumber daya, dan perkembangan
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan.

5. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan yang Memerlukan Penghentian Operasi


(Shutdown) Fasilitas Produksi dengan Potensi Kehilangan Produksi
5.1. KKKS menyampaikan surat pemberitahuan pelaksanaan Plannned Shutdown
sesuai persetujuan WP&B, kepada Fungsi yang melaksanakan pengelolaan
kegiatan Pemeliharaan dengan tembusan kepada Fungsi yang melaksanakan
pengelolaan kegiatan operasi produksi.
5.2. Surat usulan tersebut disampaikan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari
sebelum tanggal pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan surat usulan tersebut,
untuk kegiatan Pemeliharaan yang memerlukan penghentian operasi (shutdown)
Fasilitas Produksi dengan kondisi sebagai berikut:

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 19 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

5.2.1. Pengurangan volume produksi dengan LPO ≥ 8000 (delapan ribu)


Barrels Oil Per Day (BOPD);
5.2.2. LPO ≥ 80 (delapan puluh) Million Metric Standard Cubic Feet Per Day
(MMSCFD); atau
5.2.3. Durasi pekerjaan > 7 (tujuh) hari;
maka akan dilakukan rapat pembahasan persiapan shutdown dengan Fungsi
terkait SKK Migas.
5.3. KKKS menyampaikan pemberitahuan “go” or “no-go” kegiatan Planned
Shutdown selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan, sesuai
dengan format pada lampiran 1 (Form 041-1 Laporan Rencana Penghentian
Operasi Terencana).
5.4. Waktu pelaksanaan kegiatan Planned Shutdown merupakan kesepakatan antara
SKK Migas dan KKKS.

Gambar 4. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 20 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

6. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan yang Tidak Memerlukan Penghentian


Operasi Fasilitas Produksi
Fasilitas Produksi yang memiliki back-up, standby unit, ataupun sistem mitigasi
operasi, dapat melakukan kegiatan pemeliharaan tanpa memerlukan penghentian
operasi Fasilitas Produksi. Sebelum dilakukan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
tersebut, maka KKKS:
6.1. Menyampaikan pemuktahiran informasi pada laporan bulanan kegiatan
pemeliharaan kepada Fungsi yang melaksanakan pengelolaan kegiatan
pemeliharaan;
6.2. Untuk kegiatan yang dianggarkan melalui Authorization For Expenditure (AFE)
dengan nilai lebih besar dari 1.000.000 (satu juta) USD maka KKKS
menyampaikan pemberitahuan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan kepada
Fungsi terkait SKK Migas yang melaksanakan pengelolaan kegiatan
pemeliharaan yang dilengkapi dengan dokumen pendukung antara lain:
6.2.1 Ringkasan lingkup kerja;
6.2.2 Anggaran pelaksanaan kegiatan pemeliharaan;
6.2.3 Jadwal pelaksanaan dan durasi pekerjaan; dan
6.2.4 PIC pelaksana kegiatan.
6.3. Pemberitahuan tersebut disampaikan kepada Fungsi terkait SKK Migas yang
melaksanakan pengelolaan kegiatan pemeliharaan paling lambat 2 (dua) minggu
sebelum pelaksanaan kegiatan.

7. Penghentian Operasi Sebagai Akibat Intervensi Kegiatan Lain


Pelaksanaan kegiatan selain pemeliharaan fasilitas produksi dalam beberapa hal
dapat menyebabkan atau diperlukannya tindakan penghentian operasi (shutdown)
fasilitas produksi dalam rangka menjamin aspek keselamatan dan kesehatan kerja dan
dampak lingkungan seperti rig movement, tie-in kegiatan proyek dengan fasilitas
existing dan kegiatan pemeliharaan selain lingkup fasilitas produksi, seperti Floating
Storage Offloading (FSO), Single Buoy Mooring (SBM), dan kerja ulang sumur maka
KKKS harus melakukan koordinasi dengan Fungsi terkait SKK Migas.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 21 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

8. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan yang Memerlukan Hydrocarbon / Waste /


Sludge Handling
8.1. Dalam hal akan dilakukan major inspection dan repair yang memerlukan
intervensi pada tangki, maka sebelum dilakukan kegiatan pemeliharaan tersebut
perlu dilakukan pembersihan tangki dan penanganan hydrocarbon / waste /
sludge (jika ada).
8.2. Kegiatan pembersihan tangki dan penanganan hydrocarbon / waste / sludge agar
mengacu kepada PTK atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
berkoordinasi dengan Fungsi terkait SKK Migas.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 22 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

BAB VI
PELAPORAN KEGIATAN PEMELIHARAAN

Setiap KKKS mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan dan melakukan


pengawasan pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan. Untuk menjamin adanya standarisasi
informasi, dokumentasi dan sistem pelaporan dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan,
setiap KKKS memiliki tanggung jawab untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan
Pemeliharaan yang dilakukan dan membuat laporan secara berkala kepada Fungsi terkait
SKK Migas.
1. Pelaporan
KKKS menyampaikan dokumen-dokumen kegiatan Pemeliharaan untuk Fasilitas
Produksi kepada Fungsi terkait SKK Migas yang melaksanakan pengelolaan kegiatan
Pemeliharaan, sesuai dengan format yang telah ditetapkan.
1.1. Laporan rutin:
1.1.1. Laporan Tahunan
1.1.1.1. Laporan realisasi kegiatan Pemeliharaan tahun sebelumnya
yang mencakup: pencapaian kinerja pemeliharaan, kegiatan
Pemeliharaan terencana, Gangguan Fasilitas Produksi, LPO,
biaya Pemeliharaan, dan daftar inventarisasi fasilitas produksi.
1.1.1.2. Rencana kegiatan Pemeliharaan satu tahun ke depan yang
mencakup: target kinerja Pemeliharaan, rencana kegiatan
Pemeliharaan, potensi LPO, anggaran Pemeliharaan, dan
potensi kendala terkait Pemeliharaan.
1.1.1.3. Yang dimaksud dengan daftar inventarisasi fasilitas produksi
adalah daftar inventarisasi untuk peralatan turbomachinery,
rotating equipment, pipa penyalur dan pendukung, vessel dan
tangki.
1.1.1.4. Rencana Pemeliharaan tahunan mengikuti format Form 041-04
pada Lampiran 4 dan daftar inventarisasi fasilitas produksi
mengikuti format Form 041-05-A/B/C/D pada Lampiran 5.
1.1.2. Laporan Bulanan
1.1.2.1. Laporan Pemeliharaan bulanan yang mencakup: pelaksanaan
Pemeliharaan 1 (satu) bulan terakhir, rencana Pemeliharaan 3
Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya
PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 23 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

(tiga) bulan ke depan, penilaian kinerja kegiatan pemeliharaan 1


(satu) bulan terakhir, dan Gangguan Fasilitas Produksi 1 (satu)
bulan terakhir.
1.1.2.2. Laporan bulanan kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Produksi
mengikuti format Form 041-06 pada Lampiran 6.
1.2. Laporan non-rutin:
Laporan non-rutin disiapkan untuk kegiatan Planned Shutdown dengan kriteria:
LPO≥ 8000 (delapan ribu) BOPD atau LPO ≥ 80 (delapan puluh) MMSCFD atau
durasi pekerjaan > 7 (tujuh) hari,mengikuti kriteria pada poin 6.3 Bab V. Laporan
Planned Shutdown terdiri dari:
1.2.1. Laporan rencana kegiatan terencana (Planned Shutdown)
Laporan rencana penghentian operasi kegiatan terencana mengikuti
format Form 041-01pada Lampiran 1.
1.2.2. Laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan terencana (Planned
Shutdown).
Jika diperlukan, Fungsi Pemeliharaan SKK Migas dapat meminta laporan
kemajuan pelaksanaan kegiatan terencana.
1.2.3. Laporan realisasi kegiatan terencana (Planned Shutdown)
Laporan realisasi penghentian operasi kegiatan terencana mengikuti
format Form 041-02 pada Lampiran 2.

2. Mekanisme Penyampaian Laporan


Penyampaian laporan kepada Fungsi yang melaksanakan pemeliharaan harus terlebih
dahulu divalidasi oleh Pejabat Berwenang KKKS serta mencantumkan nama PIC di
KKKS (beserta kontak alamat email dan nomor telepon) untuk komunikasi dan
koordinasi lebih lanjut.

2.1. Laporan rutin:


2.1.1. Laporan tahunan yang berisi realisasi kegiatan Pemeliharaan dan
rencana Pemeliharaan disampaikan setiap awal tahun paling lambat
tanggal 15 (lima belas) bulan Januari;
2.1.2. Laporan bulanan disampaikan setiap bulan paling lambat tanggal 15 (lima
belas) bulan berikutnya.
Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya
PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 24 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

2.2. Laporan non-rutin:


2.2.1 Laporan rencana penghentian operasi terencana (Planned Shutdown)
Laporan rencana penghentian operasi terencana disampaikan paling
lambat 2 (dua) bulan sebelum pelaksanaan kepada SKK Migas.
2.2.2 Laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan terencana (Planned Shutdown)
disampaikan kepada SKK Migas pada saat pelaksanaan kegiatan
terencana untuk mengetahui kemajuan pekerjaan.
2.2.3 Laporan realisasi penghentian operasi terencana (Planned Shutdown)
disampaikan paling lambat 1 (satu) minggu setelah penyelesaian
pelaksanaan kepada SKK Migas.

3. Penilaian Atas Indikator Pencapaian Kinerja (KPI) Pemeliharaan KKKS


KKKS harus melaporkan pencapaian tingkat kinerja Pemeliharaan secara rutin kepada
Fungsi terkait SKK Migas yang melaksanakan Pemeliharaan, sebagai bagian dari
laporan bulanan, dengan aspek penilaian sebagai berikut:
3.1 Kepatuhan terhadap pelaporan:
3.1.1 Laporan Bulanan
3.1.2 Usulan Planned Shutdown
3.1.3 Laporan Unplanned Shutdown
3.2 Tingkat aktifitas dan tingkat pencapaian terhadap rencana pekerjaan
3.3 Jumlah pekerjaan pemeliharaan terencana tingkat pencapaiannya dibandingkan
dengan total kegiatan pemeliharaan
3.4 Jumlah pekerjaan rencana inspeksi dan tingkat pencapaiannya
3.5 Backlog
3.6 Efektivitas pemeliharaan:
3.6.1 Availability (major equipment)
3.6.2 Reliability (major equipment)

Penjelasan dan tata cara penilaian tercantum pada Lampiran 7.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 25 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

4. Audit Pemeliharaan
4.1. Secara berkesinambungan, KKKS melakukan evaluasi terhadap kinerja
manajemen dan operasi pemeliharaan Fasilitas Produksi untuk memastikan
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program pemeliharaan Fasilitas Produksi.
4.2. Jika diperlukan SKK Migas dapat melakukan penilaian atas kinerja KKKS dari
aspek manajemen kegiatan pemeliharaan dengan memfokuskan pada efektifitas
dan efisiensi kegiatan pemeliharaan yang dilakukan KKKS.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 26 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

BAB VII
PENANGANAN DAN PELAPORAN GANGGUAN FASILITAS PRODUKSI

Dalam kondisi operasional sehari-hari, dapat terjadi Gangguan Fasilitas Produksi yang
tidak terencana, yang disebabkan oleh berbagai hal pada peralatan Fasilitas Produksi
dalam satu periode tertentu. Upaya penanganan atas Gangguan Fasilitas Produksi tersebut
harus segera dilakukan untuk mengembalikan peralatan fasilitas produksi ke kondisi normal
operasi. Gangguan Fasilitas Produksi tersebut dilaporkan oleh KKKS kepada Fungsi terkait
SKK Migas.
Dalam hal Gangguan Fasilitas Produksi yang terjadi mengakibatkan terjadinya kehilangan
potensi produksi, maka diperlukan mekanisme pelaporan gangguan terhadap produksi
tersebut.

Gambar 5. Penanganan dan Pelaporan Gangguan Fasilitas Produksi

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 27 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

1. Penghentian Operasi Tidak Terencana (Unplanned Shutdown) pada Fasilitas


Produksi

1.1. Informasi Gangguan Fasilitas Produksi yang mengakibatkan Unplanned


Shutdown disampaikan pada kesempatan pertama kepada Fungsi terkait SKK
Migas yang melaksanakan kegiatan Pemeliharaan dan Fungsi terkait SKK Migas
yang melaksanakan pengelolaan kegiatan produksi. Informasi tersebut
selanjutnya ditindaklanjuti dengan mengirimkan laporan secara tertulis.
1.2. Pelaporan Gangguan Fasilitas Produksi
Dalam hal terjadi Gangguan Fasilitas Produksi yang menyebabkan terjadinya
LPO ≥ 4000 (empat ribu) BOPD atau LPO ≥ 40 (empat puluh) MMSCFD atau
LPO ≥ 10 % (sepuluh persen) produksi, maka KKKS menyampaikan laporan
dengan tata waktu sesuai poin 3 Bab VI yang berisikan:
1.2.1. Perkiraan awal penyebab Gangguan Fasilitas Produksi;
1.2.2. Uraian kejadian Gangguan Fasilitas Produksi;
1.2.3. Estimasi besaran LPO;
1.2.4. Rencana tindak lanjut dan penanganan;
1.2.5. Ringkasan tindakan penanganan yang telah dilakukan;
1.2.6. Durasi Gangguan Fasilitas Produksi dan total LPO (hingga produksi
normal kembali); dan
1.2.7. Besaran biaya selama penanganan.
Laporan penghentian operasi tidak terencana (Unplanned Shutdown) mengikuti
format Form 041-03 pada Lampiran 3.
1.3. Laporan hasil investigasi Gangguan Fasilitas Produksi
Laporan hasil investigasi Gangguan Fasilitas Produksi disampaikan selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan setelah penanganan Gangguan Fasilitas Produksi
selesai apabila investigasi dilakukan internal KKKS atau 6 (enam) bulan setelah
penanganan Gangguan Fasilitas Produksi selesai apabila dilakukan oleh
investigator eksternal. Laporan hasil investigasi Gangguan Fasilitas Produksi
menjadi akhir dari kegiatan penanganan yang dilakukan.
Laporan tersebut sekurang-kurangnya berisikan:
1.3.1 Ringkasan tindakan penanganan yang telah dilakukan;
1.3.2 Analisis akar penyebab / Root Cause Analysis (RCA) yang telah
diverifikasi oleh Pejabat Berwenang di Fungsi Pemeliharaan KKKS;
Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya
PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 28 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

1.3.3 Rencana tindak lanjut berdasarkan RCA untuk menghindari kejadian


yang sama terulang kembali;

2. Penghentian Operasi Tidak Terencana (Unplanned Shutdown) yang Diakibatkan


Selain Fasilitas Produksi

Penghentian operasi tidak terencana yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada
fasilitas selain Fasilitas Produksi seperti gangguan akibat kinerja sumur, permasalahan
di fasilitas pembeli, gangguan di fasilitas penunjang operasi dan adanya gangguan
sosial, maka:
2.1. Pelaporan kejadian dan kegiatan penanganan dilakukan oleh KKKS kepada
Fungsi terkait SKK Migas yang berwenang terhadap fasilitas selain Fasilitas
Produksi yang mengalami gangguan;
2.2. Segera setelah adanya evaluasi lebih lanjut atas penyebab gangguan, maka
kontribusi pencatatan LPO disesuaikan.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 29 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

BAB VIII
PENUTUP

1. PTK ini dibuat dengan mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Lampiran PTK dan formulir sehubungan dengan pelaksanaan PTK ini merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari PTK ini.
3. Ketentuan yang belum tercakup dalam PTK ini akan dibuat kemudian sebagai
ketentuan tambahan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
PTK ini.
4. Jika terdapat perubahan ketentuan perundang-undangan terkait dengan PTK ini, maka
PTK ini akan disesuaikan sebagaimana mestinya. Ketentuan lain yang tidak
bertentangan dengan perubahan ketentuan perundang-undangan tersebut akan tetap
berlaku.
5. Apabila KKKS terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku dalam proses pelaksanaan Pemeliharaan
Fasilitas Produksi, maka KKKS bertanggung jawab atas segala akibat hukum yang
timbul dan melepaskan, membebaskan, dan membela SKK Migas dari dan terhadap
setiap kerugian, tuntutan, dan gugatan hukum pihak ketiga yang sebagai akibat dari
kelalaian, kesalahan, pelanggaran kewajiban hukum KKKS terhadap pelanggaran
ketentuan peraturan perundang-undangan dimaksud.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 30 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

Lampiran 1
Laporan Rencana Penghentian Operasi Terencana
(Planned Shutdown)

LAPORAN RENCANA
PENGHENTIAN OPERASI TERENCANA
(PLANNED SHUTDOWN)
(Form 041-01)

KKKS : ……………………………………………………………..

Lapangan : ……………………………………………………………..

Proyek/Fasilitas : ……………………………………………………………..

Kegiatan : ……………………………………………………………..

Penanggung Jawab dari KKKS : ……………………………………………………………..

Waktu Pelaksanaan : ……………………………………………………………..

Rincian Kegiatan *) :

No Kegiatan Waktu Dampak Produksi


1.
2.

Dampak Produksi : ……………………………………………………………..

Dampak Lain :

Koordinasi dengan SKK Migas : 1. Tanggal ............................


2. Tanggal ............................
3. Tanggal ............................

Rencana Dalam WP&B : Ada / Tidak ada, ............... Hari / Jam

Biaya Dalam WP&B : Ada / Tidak ada, US$. ................. / Rp. ....................

__________________ __________________
KKKS SKK Migas

(*) Detail rincian kegiatan dapat dilampirkan jika form tidak memadai.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 31 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

Lampiran 2
Laporan Realisasi Penghentian Operasi Terencana
(Planned Shutdown)

LAPORAN REALISASI
PENGHENTIAN OPERASI TERENCANA
(PLANNED SHUTDOWN)
(Form 041-02)

KKKS : ……………………………………………………………..

Lapangan : ……………………………………………………………..

Proyek/Fasilitas : ……………………………………………………………..

Kegiatan : ……………………………………………………………..

Penanggung Jawab dari KKKS : ……………………………………………………………..

Persetujuan SKK Migas : ……………………………………………………………..

Rincian Kegiatan *) : ……………………………………………………………..

Jadwal Dampak Produksi


No Kegiatan
Rencana Realisasi Perkiraan Aktual
1.
2.

Waktu Pelaksanaan : Perkiraan : ……………………………………………..


Aktual : ……………………………………………..

Dampak Produksi : Perkiraan : ……………………………………………..


Aktual : ……………………………………………..

Dampak Lain : Perkiraan : ……………………………………………..


Aktual : ……………………………………………..

Koordinasi dengan SKK Migas : 1. Tanggal ............................


2. Tanggal ............................
3. Tanggal ............................

Penjelasan Penyimpangan Terhadap Rencana :

Rencana Dalam WP&B : Ada / Tidak ada

Biaya Dalam WP&B : Perkiraan : ……………………………………………..


Aktual : ……………………………………………..

Keterangan Lain : .......................................................

Kesimpulan : ........................................................

__________________ __________________
KKKS SKK Migas
(*) Detail rincian kegiatan dapat dilampirkan jika form tidak memadai.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 32 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

Lampiran 3
Laporan Penghentian Operasi Tidak Terencana
(Unplanned Shutdown)

LAPORAN
PENGHENTIAN OPERASI TIDAK TERENCANA
(UNPLANNED SHUTDOWN)
(Form 041-03)

KKKS : ……………………………………………………………..

Lapangan : ……………………………………………………………..

Kejadian : ……………………………………………………………..

Penyebab : ……………………………………………………………..

Penanggung Jawab dari KKKS : ……………………………………………………………..

Waktu Kejadian : ……………………………………………………………..

Rincian Kegiatan *) : ……………………………………………………………..

No Kronologis Kejadian Waktu Dampak Produksi


1.
2.

Dampak Produksi : ……………………………………………………………..

Tindak Lanjut : ……………………………………………………………..

Koordinasi dengan SKK Migas : 1. Tanggal ............................


2. Tanggal ............................
3. Tanggal ............................

Biaya : …………………………………………………………..

Kejadian Ke ..... : ................... / TAHUN 20..

__________________
KKKS

(*) Detail rincian kegiatan dapat dilampirkan jika form tidak memadai.

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG Halaman 33 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI

Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

Lampiran 4
Rencana Pemeliharaan Tahunan

RENCANA PEMELIHARAAN TAHUNAN


(Form 041-04)

KKKS:…………………………………………………………..

Durasi Potensi Kehilangan Produksi (LPO)


Tanggal
No. Deskripsi Kegiatan Lokasi Rencana Kumulatif Rencana Biaya Keterangan
Rencana
HARI BBLS MMSCF
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG Halaman 34 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI

Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

Lampiran 5
Daftar Inventarisasi Fasilitas Produksi
DAFTAR PERALATAN TURBOMACHINERY
(Form 041-05-A)

KKKS:…………………………………………………………..

Operating
Posisi Peralatan Moda
Tipe Load
Saat Ini Operasi
Saat Ini
Tahun
Gas Turbine Tag Serial Running
Lokasi Manufacturer Model Pertama
No. Compressor / Number Number Hour Saat Ini
Dioperasikan Field / Warehouse / Active /
Gas Engine Generator /
Workshop / 3rd Standby / (%)
Diesel Engine Generator
Party Spare
/
Turbo Expander
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG Halaman 35 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI

Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

DAFTAR PERALATAN ROTATING EQUIPMENT


(Form 041-05-B)

KKKS:…………………………………………………………..

Posisi Operati
Moda
Tipe Peralatan ng Load
Operasi
Tahun Running Saat Ini Saat Ini
Tag Serial
No. Transfer Pump / Lokasi Manufacturer Model Fluida Pertama Hour Saat Field /
Number Number
Chemical Pump / Dioperasikan Ini
Warehouse / Active / Standby
Produced Water Pump / (%)
Workshop / / Spare
Water Injection Pump /
Fire Water Pump 3rd Party

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG Halaman 36 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI

Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

DAFTAR PERALATAN PIPA PENYALUR DAN PENDUKUNG


(Form 041-05-C)

KKKS:…………………………………………………………..

Rasio
Ruas Induk Kapasitas Tekanan Proteksi Apakah
In Line Kapasitas
Temperatur Perbaikan Termasuk
Tipe Diameter Panjang Posisi Inspection Terpakai
Tahun Desain Operasi Pigging Cathodic External Corrosion Terakhir Peralatan
Jenis Desain Terpasang Desain Terakhir terhadap
No Lapangan Fluida Pertama Maksimum Facility Protection Coating Coupon Kritikal?
Material Kapasitas
Dari Ke Beroperasi
Pipe Line / Baw ah tanah /
Ada / Ada / Tidak Ada / Tidak
Trunkline / Flare (Inch) (km) Permukaan / BOPD MMSCFD BOPD MMSCFD (deg F) (psig) (psig) Type Tahun Tahun Ya / Tidak (%)
Tidak Ada Ada Ada
Stack Subsea
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG Halaman 37 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI

Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

DAFTAR PERALATAN VESSEL DAN TANGKI


(Form 041-05-D)

KKKS:…………………………………………………………..
Rasio
Kapasitas Tekanan Proteksi Inspeksi Eksternal Apakah Kapasitas
Inspeksi Cleaning /
Temperatur termasuk Terpakai
No. Tipe Posisi Fluida External Internal Perbaikan
Desain Operasi Internal Peralatan terhadap
Desain Terpasang Desain Coating / Tahun Metode Terakhir Terakhir
Maksimum Coating? Kritikal? Kapasitas
Insulation? Desain
Asset Number / Jenis Tahun Pertama
KO Drum / Three Phase Lapangan M anufacturer Coating / Coating /
Nomor Tangki Material Beroperasi
Separator / Two Phase Lining Insulation
Oil /
Separator / Storage Type Type
Onshore / Condensate / Tipe inspeksi
Tank / Accumulator / BOPD MMSCFD BOPD MMSCFD (deg F) (psig) (psig) Ya / Tidak Ya / Tidak Tahun Tahun Tahun Ya / Tidak (%)
Offshore Chemical / yang dilakukan
Pressure Vessel /
Water
Scrubber / Column
Tower
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 38 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

Lampiran 6
Laporan Bulanan Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Produksi

[Logo KKKS]

LAPORAN BULANAN

KEGIATAN PEMELIHARAAN FASILITAS OPERASI

[Nama_Bulan_Tahun]
[Nama KKKS]

(Form 041-06)

[Tanggal_Pelaporan]

*) Untuk dilaporkan setiap tanggal 15 tiap bulannya

Personel Penghubung (Contact Person) :

[Nama_personel_penghubung]

[Alamat_email]

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 39 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

A. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan atas kegiatan Pemeliharaan disampaikan dalam sebagai list dengan isi sebagai
berikut:
 Kegiatan Planned Shutdown yang telah selesai maupun yang sedang berlangsung di
bulan tersebut,
 Informasi status, durasi, progress, dan remarks kendala maupun prestasi yang
dicapai.
 Gangguan produksi / Unplanned Shutdown Fasilitas Produksi yang sedang maupun
telah selesai ditangani di bulan tersebut,
 Informasi status, durasi, progress, dan remarks kendala maupun prestasi yang
dicapai.
 Lost Production Opportunity (LPO) dan wasted production yang timbul oleh kegiatan
diatas.
 Biaya Pemeliharaan yang digunakan pada bulan tersebut.
 Kegiatan pemeliharaan terencana pada 2 bulan kedepan yang cukup besar dan
memerlukan koordinasi dengan berbagai pihak.
 Penjelasan-penjelasan lain yang sekiranya diperlukan.

[Uraian ringkasan eksekutif …]

B. Reliability/Availability
Memuat informasi sebagai berikut:
 Plant availability
 Major equipment availability
 KPI Pemeliharaan

Table B.1 - Persentase Availability dan Reliability

Metric 2011 2012 YTD/Avg 2013 Target


Major Equipment Availability
Major Equipment Reliability
Major Equipment Runtime
Surface Eq LPO (BOE)
%PM/PDM Compliance
%Proactive Work*
%Reaction Work
%Planned WO
Number of worst Actor Resolved

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 40 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

Tabel B.2 – Performance Reliability


Tahun 2013
Metric
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
Major Equipment Availability
(%)
Major Equipment Reliability
(%)
Major Equipment Runtime
(%)

C. Kegiatan Pemeliharaan Terencana


Daftar kegiatan Pemeliharaan terencana, dapat disampaikan berupa tabel yang memuat
informasi sebagai berikut:
 Nama Kegiatan Pemeliharaan
 Rencana Jadwal, durasi, dan LPO / flaring berdasarkan WP&B
 Rencana Jadwal, durasi, dan LPO / flaring berdasarkan optimasi dan kesiapan
lapangan
 Jadwal, durasi, dan LPO / flaring yang terealisasi
 Penjelasan optimasi yang dilakukan.
 Problem/Delay dengan Root Cause Analysis.
 Biaya Pemeliharaan dan sumber pembiayaan (kontrak payung, AFE, dsb)

[Uraian kegiatan Pemeliharaan Terencana …]

Tabel C.1 - Kegiatan Pemeliharaan Terencana


Durasi Potensi Kehilangan Produksi (LPO)
Deskripsi Tanggal
No Lokasi Rencana Aktual Kumulatif Rencana Kumulatif Aktual Biaya Keterangan
Kegiatan
Rencana Aktual HARI HARI BBLS MMSCF BBLS MMSCF
1

…..

D. Gangguan Produksi
Daftar gangguan produksi, penanganan dan identifikasi root cause dapat disampaikan berupa
tabel beserta informasi sebagai berikut:
 Judul gangguan
 Durasi/downtime gangguan produksi
 LPO dan wasted production (flaring).

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 41 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

 Optimasi (penggabungan dengan planned maintenance, dsb)


 Metode dan hasil Root Cause Analysis, kendala penanganan
 Tindakan pencegahan agar gangguan tidak terulang yang sudah dan akan dilakukan.
 Biaya yang dikeluarkan untuk penanganan dan sumber pembiayaan (kontrak payung,
AFE, dsb).

[Uraian kegiatan gangguan produksi …]

Tabel D.1 - Gangguan Produksi


Lost Production Kategori Downtime Down Keterangan
Deskripsi Opportunity (LPO) Alat time Area
Area/ Minyak Gas Level Level 2 Level 3
No Gangguan Tgl
Lapangan 1
Produksi BBLS MMSC JAM JAM
F
1

2
3
4
5
…..

*) Kategori Level 1: Planned, Unplanned


Kategori Level 2: Wheather, Commercial, Security, Wells & Reservoir, Operations, Facilities, Marine, 3rd party
Kategori Level 3 (hanya diisi bila Level 2=Facilities): Instrument & Control, Electrical, Compressor, Heat Exchanger,
Pumps, Vessels, Pipings & Valves, Pipelines

**) Apabila gangguan produksi terjadi lebih dari 1 hari, maka kolom tanggal berisi tanggal hari pertama kejadian
gangguan produksi. Pada kolom keterangan diberi penjelasan berapa hari gangguan produksi tersebut dan tanggal back
online / selesainya.

E. Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost)


Memuat informasi sebagai berikut:
 Deskripsi biaya
 Budget 2013 (WP&B)
 Aktual
 Variance
Tabel E.1 – Lampiran Maintenance Cost Budget Schedule 8

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 42 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

Line Deskripsi Maintenance


2013 Budget Actual YTD Variance Outlook 31 Variance
Dec
Well Maintenance
2 ESP
3 Pumping Unit
4 Oil / Gas Well & accessories
5 OCTG
6 Rig, Well Service Rig, & accesories
7 Chemicals
8 Well Pad + access road
9 Production Labs & equipment
10 Metering
11 Others
12 Sub Total Well Maintenance
13
Production Surface Facilities
14 Maintenance
15 Rotating Equipment :
- Compressor termasuk
16 penggeraknya
- Generator termasuk
17 penggeraknya
18 - Pompa termasuk penggeraknya
19 Static Equipment :
20 - Separator
21 - Column
22 - Tangki Penimbun
23 - Boiler
24 - Heat Exchanger
Pipe & Pipeline : Flow line, Trunk
25 line, Pipeline
26 Valve
27 Structure :
28 - Platform
29 Electrical & Instrument Equipment
30 Other
Sub Total Production Surface
31 Facilities Maint.
32
Operation Support Equipment
33 Maintenance
Kapal & acessories termasuk SBM,
34 Turret, FSO, FPSO
35 Pelabuhan / Jetty
36 Resertifikasi peralatan
HSE termasuk Lingkungan,
37 Keselamatan dan Kesehatan
38 HSE equipment & activities
39 Alat berat konstruksi
40 Building & Road
41 Catering
42 Pesawat & Air strip

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 43 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

Kendaraan transportasi ringan dan


43 berat
44 Kendaraan transportasi produksi
45 Crane : Pedestal, Gantry
46 Other
Sub Total Operation Support
47 Equip. Maint.
48
…….
TOTAL

F. Rencana Pemeliharaan 3 Bulan Kedepan


Daftar kegiatan Pemeliharaan terencana, dapat disampaikan berupa tabel yang memuat
informasi sebagai berikut:
 Nama Kegiatan Pemeliharaan
 Rencana Jadwal, durasi, dan LPO / flaring berdasarkan WP&B
 Rencana Jadwal, durasi, dan LPO / flaring berdasarkan optimasi dan kesiapan
lapangan
 Jadwal, durasi, dan LPO / flaring yang terealisasi
 Penjelasan optimasi yang dilakukan.
 Potensi kendala
 Biaya Pemeliharaan dan sumber pembiayaan (kontrak payung, AFE, dsb)

*) Format tabel sama dengan Kegiatan Pemeliharaan tanpa mengisi aktual

[Uraian rencana Pemeliharaan 3 bulan kedepan …]

Tabel F.1 - Kegiatan Pemeliharaan 3 Bulan Kedepan

No Deskripsi Lokasi Tanggal Durasi Potensi Kehilangan Produksi (LPO) Biaya Keterangan
Kegiatan
Kumulatif
Rencana WP&B Rencana WP&B
Rencana WP&B HARI HARI BBLS MMSCF BBLS MMSCF
1
2
3
4
5
….

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 44 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

Lampiran 7
KPI Pemeliharaan KKKS
NO ASPEK PENILAIAN CARA PENILAIAN KRITERIA KINERJA KETER
ANGA
N
BOBOT (B) PENCAPA NILAI
(100%) iAN (P)
(B x P)

1 Kepatuhan terhadap Dikirimkan paling lambat: · Tepat → 100 20%


Pelaporan: Waktu
a. Laporan Bulanan → Tanggal 15 pada bulan berikutnya · Terlambat → 50

b. Laporan Planned → Pemberitahuan “go” or “no-go” · Tidak ada → Nol


Shutdown kegiatan planned shutdown selambat- laporan
lambatnya 7 hari sebelum
pelaksanaan
c. Laporan → 1 x 24 jam setelah kejadian
Unplanned Shutdown

2 Perbandingan antara · > 90% → 100 15%


jumlah aktivitas (Proactive Work Order Completed /
· 70%-90% → 70
terjadwal yang dapat Proactive Work Order Planned) x 100%
diselesaikan, terhadap · < 70% → 30
jumlah aktivitas yang
dijadwalkan dalam satu · No Report → Nol
periode tertentu (1
bulan)
3 Perbandingan antara · > 70% → 100 10%
jumlah aktivitas (Proactive Work Completed /
· 60%-70% → 80
terjadwal yang telah Work Completed) x 100%
diselesaikan, terhadap · 50%-59% → 60
keseluruhan jumlah
aktivitas dalam satu · <50% → 30
periode tertentu · No Report → Nol

4 Perbandingan antara · > 90% → 100 15%


jumlah aktivitas (Inspection Work Order Completed /
· 70%-90% → 70
inspeksi terjadwal yang Inspection Work Order Planned) x 100 %
telah diselesaikan, · < 70% → 30
terhadap keseluruhan
jumlah aktivitas · No Report → Nol
inspeksi yang
dijadwalkan dalam satu
periode tertentu
5 Backlog (Jumlah total waktu yang dibutuhkan · < 0.5 bulan → 100 5%
untuk pekerjaan jatuh tempo yang
· 0.5 - 1 → 70
belum terselesaikan / total Man Hours
bulan
yang tersedia dalam periode satu
bulan)
Catatan: Nilai backlog = 1; artinya · ≥ 1 bulan → 50
backlog dapat diselesaikan
· No Report → Nol
menggunakan Man Hours dari sumber
daya yang ada dalam periode 1 bulan.
6 Efektifitas {(Jumlah Total waktu dalam periode · 1: > 95% → 100 15%
Pemeliharaan: pelaporan - (scheduled + unscheduled
Availability (major downtime)) / Jumlah Total waktu · 2: 85%- → 85
equipment) dalam periode pelaporan} x 100% 95%
· 3: 70%- → 60
84%

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya


LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 45 dari 45
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : 05 Juli 2018 Revisi ke: 02

· 4: <70% → 30

· 5: No → Nol
Report
7 Efektifitas {(Jumlah Total waktu dalam periode · ≥97% → 100 15%
Pemeliharaan: pelaporan - unscheduled downtime) /
Reliability (major Jumlah Total waktu dalam periode · 82%-96% → 85
equipment) pelaporan} x 100%
· 70%-81% → 60

· <70% → 30

· No Report → Nol

Keterangan Singkatan: PM: Preventive Maintenance, PDM: Predictive Maintenance, CS: Corrective KPI Total (Bulan XXXX
Scheduled, CU: Corrective Unscheduled, WO: Work Order 20XX) =

Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya

Anda mungkin juga menyukai