Anda di halaman 1dari 8

ADAPTASI NOVACO ANGER SCALE (NAS) DI INDONESIA SEBAGAI

INSTRUMEN PSIKOLOGI UNTUK MENGUKUR EMOSI MARAH

ADAPTATION NOVACO ANGER SCALE (NAS) IN INDONESIA AS AN


PSYCHOMETRIC INSTRUMENT TO MEASURE THE EMOTION
OF ANGER
Wahyu Nurhayati

Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Nasional
Jln. Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat
Pos-el: wahyu.nurhayati@yahoo.com

ABSTRACT
This study aims to develop and validate the Novaco Anger Scale (NAS) in Indonesia. NAS is a psychometric
instrument to measure the emotion of anger that focuses on the theoretical dimension of the concept of emotional
upset. NAS is designed to measure aspects of cognitive, physiological, impulsive behaviour respons, and angry
management. NAS had previously been adapted in Sweden. Sampel used is 29 students and 67 student of the Uni-
versity of Persada Indonesia Jakarta (N = 96). Data analysis conducted by factor analysis, analysis of construct
validity and reliability test. The results showed that the NAS adaptation has good validity and reliability.
Keywords: Adaptation, Novaco Anger Scale (NAS), Anger Instrument; Psychometries

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan melakukan validasi terhadap Novaco Anger Scale
(NAS) di Indonesia. NAS adalah suatu instrumen psikometri untuk mengukur emosi marah yang berfokus pada
dimensi teoritis mengenai konsep emosi marah. NAS dirancang untuk mengukur aspek kognitif, fisiologis, respons
perilaku impulsif, dan usaha pengendalian emosi marah. NAS sebelumnya pernah diadaptasi di Swedia. Sampel
yang digunakan adalah 29 mahasiswa dan 67 mahasiswi Universitas Persada Indonesia Jakarta (N = 96). Pengu-
jian dilakukan dengan analisis faktor, analisis validitas konstruk, dan uji reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa NAS hasil adaptasi memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.
Kata Kunci: Adaptasi, Novaco Anger Scale (NAS), Instrumen Pengukur Emosi Marah; Psikometri

PENDAHULUAN aktivitas sistem syaraf otonom yang menyebabkan


peningkatan suhu tubuh, pernafasan, ketegangan
Novaco1 menggunakan pendekatan teori kog-
otot, dan aktivitas kardiovaskular.
nitif untuk mendefinisikan emosi marah. Emosi
marah merupakan emosi yang bersifat subjektif Emosi marah adalah suatu bentuk emosi
melibatkan aktivitas kognitif dan fisiologis, dan yang sebenarnya normal, umum, dan manusiawi.
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan Namun, bila tidak dapat dikendalikan, perasaan
dapat menjadi pencetus terjadinya emosi marah marah dapat berubah menjadi perilaku yang
pada diri seseorang karena menyebabkan persepsi sifatnya mengganggu kehidupan sehari-hari, baik
kognitif terhadap perilaku atau kata-kata orang bagi individu itu sendiri maupun bagi lingkungan
lain. Proses kognitif tersebut juga memengaruhi sosialnya. Emosi marah dapat muncul menjadi

| 407
suatu perilaku agresif, perasaan bermusuhan serta reliabilitas internal yang baik. 5 Di Indonesia
perilaku yang bersifat merusak atau melukai, dan sampai saat ini belum ada instrumen psikologi
dapat menimbulkan gangguan fisiologis, seperti untuk mengukur emosi marah.
hipertensi dan penyakit jantung. Intensitas emosi Tujuan dari penelitian ini adalah mengem-
marah berbeda antara satu orang dengan orang bangkan instrumen psikologi untuk mengukur
yang lain. emosi marah di Indonesia. Metode pengem-
Emosi marah yang tidak diekspresikan dapat bangannya adalah dengan menguji konsistensi
menyebabkan terjadinya masalah kesehatan, internal, homogenitas, koefisien reliabilitas,
seperti terjadinya tekanan darah tinggi (hiper- dan validitas konstruk terhadap instrumen yang
tensi), atau depresi; dapat menyebabkan perilaku diadaptasi. Berdasarkan hasil-hasil penelitian
patologis, seperti pasif agresif dan frustrasi. Bila terdahulu, maka NAS akan diadaptasi ke dalam
kemarahan tidak mampu dikendalikan maka dapat bahasa Indonesia, dengan terlebih dahulu
menimbulkan perilaku merusak, menyerang, dan dilakukan penerjemahan butir-butir soal ke dalam
menyakiti orang lain. Namun, kemarahan yang bahasa Indonesia berdasarkan faktor-faktor yang
terkelola dengan baik, dapat memotivasi dan dikemukakan oleh Novaco.
menimbulkan semangat bagi seseorang untuk Setelah tersusun menjadi suatu skala
lebih ulet dalam melakukan suatu tindakan untuk kemudian diuji validitas dan reliabilitas butir
mencapai tujuan yang ingin dicapai. soal dengan menggunakan program Statistics
Untuk mengukur tingkat kemarahan se- Programme for Social Sciences (SPSS) for
seorang, Novaco2 menyusun skala kemarahan Windows. Hasil penelitian ini untuk menjawab
yang disebut “Novaco Anger Scale” (NAS). Skala hipotesis bahwa NAS memiliki validitas dan
tersebut terdiri atas empat faktor, yaitu faktor reliabilitas sebagai alat ukur emosi marah di
kognitif, fisiologis, bagaimana terjadinya kema- Indonesia. Selanjutnya, dilakukan penyusunan
rahan, dan cara mengelola kemarahan. Masing- norma standar hasil adaptasi NAS di Indonesia.
masing faktor dibagi menjadi lima subfaktor yang
kemudian dibuat menjadi 90 butir item untuk Instrumen Pengukur Emosi Marah
skala bentuk panjang, dan 25 butir item untuk
skala pendek. NAS ini belum diadaptasi dalam
bahasa Indonesia, maka penulis memutuskan Emosi Marah
untuk melakukan adaptasi berdasarkan faktor- Emosi marah adalah emosi yang bersifat uni-
faktor yang dikemukakan oleh Novaco. versal, dan sering dialami oleh kebanyakan
Para peneliti terdahulu telah menguji manusia sehingga sifatnya manusiawi. Pada
kehandalan NAS dalam mengklasifikasikan dasarnya emosi marah adalah suatu respons
individu yang memiliki tingkat agresivitas tinggi. adaptif terhadap situasi, kondisi, dan orang atau
Misalnya, Huss et al.3 membandingkan skor NAS objek yang dinilai menimbulkan ancaman bagi
dengan skor Buss-Durke Hostility Inventory, seseorang. Emosi marah tidak selalu bersifat
dan menemukan bahwa NAS memiliki validitas negatif bila individu mampu mengekspresikan
konstruksi yang baik. Unverzagt dan Schill4 dan mengelola emosinya secara adaptif.
menggunakan sampel individu “normal” dan Setiap orang dapat mengalami emosi
menemukan bahwa NAS memiliki tingkat akurasi marah dengan intensitas yang berbeda-beda.6
60% dalam mengklasifikasikan individu yang Menurut Gage Canadian Dictionary kemarahan
“agresif”. Adapun Selby (1984), yang menggu- didefinisikan sebagai perasaan terhadap objek
nakan sampel forensik menemukan bahwa NAS yang dipandang mengancam atau menimbulkan
memiliki tingkat akurasi 90% dalam membedakan perasaan tidak berdaya.7 Emosi marah dibedakan
individu yang agresif. dari konsep rasa bermusuhan (hostility) dan agresi
NAS ini telah diadaptasi ke dalam bahasa (aggression).8 Rasa bermusuhan dan agresi memi-
Swedia pada tahun 2001 dengan menggunakan liki kecenderungan untuk menimbulkan perilaku
sampel 100 orang mahasiswa Stockholm Univer- antisosial karena bersifat melukai atau merusak.
sity. Hasilnya menunjukkan bahwa NAS memiliki Namun, kemarahan bila tidak dikelola dengan

408 | Widyariset, Vol. 15 No.2, Agustus 2012


baik juga dapat menjadi prevalensi terjadinya mengukur emosi marah, misalnya, Novaco; dan
tindakan agresi dan perilaku bermusuhan.9 Spielberger, Reheiser, & Sydeman.
Ray Novaco, seorang perintis dalam studi
dan penanganan perilaku marah, menyatakan Novaco Anger Scale (NAS)
bahwa emosi marah adalah emosi yang bersifat Ada dua instrumen yang sering digunakan
subjektif dan menyebabkan timbulnya reaksi untuk mengukur emosi marah, yaitu The Novaco
fisik dan psikologis, serta menjadi penyebab Anger Scale (NAS, 1998) yang dikembangkan
timbulnya perilaku agresif.10 Simtom fisiologis oleh Raymond W. Novaco dan State-Trait
dapat menjadi pertanda bahwa seseorang sedang Anger Expression Inventory (STAXI, 1999)
dalam kondisi marah. Faktor kognitif adalah pola yang dikembangkan oleh Charles D. Spielberger.
pikir dan persepsi seseorang terhadap situasi Penelitian ini bertujuan melakukan adaptasi NAS.
atau kejadian yang dialaminya. Dari pola pikir Pada awalnya NAS tahun 1990 terdiri dari 48
dan persepsi tersebut kemudian terjadi proses butir pernyataan, kemudian direvisi pada tahun
penilaian, sikap, dan belief. Proses inilah yang 1998 menjadi 60 pernyataan dengan waktu
akhirnya menimbulkan reaksi marah sebagi mengerjakan adalah 25 menit. Norma standar
respons tingkah laku. Novaco mengatakan bahwa disusun berdasarkan data dari 1.546 orang sampel
lingkungan sekitar dapat menjadi pencetus tim- dengan rentang usia 9–84 tahun.
bulnya kemarahan.
Novaco Anger Scale (NAS)-1998 berjumlah
Eichelman11 memiliki pendapat lain. Kema- 60 pernyataan, terdiri atas 40 pernyataan mewakili
rahan dan agresi didefinisikan sebagai tingkah tiga subfaktor, yaitu Cognitive scale (COG) untuk
laku yang dapat menyebabkan perilaku merusak mengukur peran aspek kognitif dalam emosi
terhadap objek kemarahan. Reaksi agresi dapat marah; Arousal (ARO) untuk mengukur aktivitas
ditujukan kepada diri sendiri, maupun orang fisiologis seperti sistem syaraf pusat, sistem syaraf
atau objek lain di luar dirinya.12 Namun, dalam otonom, dan sistem endokrin; Behavioral scale
banyak situasi, kemarahan merupakan reaksi (BEH) untuk mengukur peran aktivitas impuls
interpersonal yang ditujukan kepada orang lain.13 dalam emosi marah. Sisanya 12 pernyataan dari
Dari beberapa pendapat ahli di atas maka Regulation scale (REG), mengukur proses pen-
dapat disimpulkan bahwa emosi marah adalah gaturan emosi marah dan ekspresi prososialnya.5
emosi yang bersifat universal yang disebabkan Skala COG, ARO, BEH, dan REG tidak
karena faktor eksternal dan internal. Faktor dianggap sebagai subskala. Namun, mengindi-
eksternal yang dapat menyebabkan emosi marah, kasikan adanya saling korelasi antarkomponen
misalnya konflik dengan rekan kerja, masalah dari masing-masing skala. Sebagai contoh,
keuangan, kehilangan pekerjaan, serta sikap dan Rumination–Duration, Rumination–Irritability,
perkataan orang lain. Faktor internal penyebab dan Impulsive Reaction–Intensity. Menurut No-
terjadinya emosi marah, misalnya perasaan frus- vaco reaksi seseorang ketika sedang marah dapat
trasi, perasaan terancam, dan persepsi seseorang berupa kombinasi dari beberapa skala, misalnya
terhadap perilaku dan ucapan orang lain..Bila Cognitive–Behaviour, atau Arousal–Behaviour.
dikelola dengan baik, kemarahan tidak bersifat Berdasarkan teori tersebut maka komponen skala
negatif, namun bila tidak dikelola dengan baik pada NAS secara ringkas dapat disusun menjadi
maka kemarahan dapat bersifat negatif karena seperti Tabel 1.
dapat memicu timbulnya perilaku agresif dan
Menurut Novaco, NAS-1998 memiliki
perasaan bermusuhan kepada orang lain.
konsistensi internal yang tinggi yang diukur den-
Emosi marah merupakan ekspresi terhadap gan koefisien alpha Cronbach. Hasil penelitian
berbagai ancaman sosial budaya yang beragam. tersebut didukung oleh Jones et al.15 Hasil analisis
Ekspresi emosi marah dapat berupa lisan, faktor pada NAS-1990 juga menghasilkan kon-
perbuatan, dan ekspresi wajah. Sejumlah ahli sistensi internal yang tinggi pada skor totalnya.
psikometri telah melakukan penelitian untuk
Skala ini belum pernah diadaptasi di
mengembangkan instrumen dengan menggunakan
Indonesia. Maka penulis bermaksud membuat
perspektif perkembangan, dan sosiokultural untuk

Adaptasi Novaco Anger... | Wahyu Nurhayati | 409


studi pendahuluan untuk mengadaptasi NAS ini Sampel Penelitian
ke dalam bahasa Indonesia dengan nama NAS
Untuk menguji validitas dan reliabilitas hasil
Indonesia. Hasil dari studi pendahuluan tersebut
adaptasi NAS akan digunakan sampel mahasiswa
adalah NAS versi Indonesia yang telah teruji va-
Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia
liditas dan reliabilitasnya, serta memiliki Norma
YAI yang sering terlibat tawuran dengan maha-
Standar dari sampel di Indonesia. Skala yang
siswa Universitas Kristen Indonesia di daerah
sudah terstandardisasi tersebut dapat digunakan
Salemba Jakarta Pusat. Jumlah populasi adalah
untuk penelitian bidang psikologi kesehatan,
974 mahasiswa.
mengingat kemarahan sangat erat kaitannya
dengan perubahan kondisi fisiologis seseorang. Pengumpulan data dilaksanakan pada
Bila seseorang tidak menyadari kemarahan yang hari Senin tanggal 15 November 2010 pukul
dipendamnya maka kesehatan fisiknya dapat 10.30–11.30. Mahasiswa yang menjadi sampel
terganggu. Hal ini antara lain, dapat menyebabkan ditentukan dengan cara incidental sampling di dua
gangguan jantung dan tekanan darah tinggi atau kelas, yaitu mahasiswa yang sedang mengikuti
hipertensi. kuliah Psikologi Kepribadian dan Konstruksi Tes.
Pengambil data adalah dosen yang mengajar
di dua kelas tersebut pada hari pengumpulan
METODE PENELITIAN data. Masing-masing dosen mendapatkan pe­
ngarahan terlebih dahulu sebelum melaksanakan
Jenis Penelitian pengambilan data. Responden menjawab pada
lembar jawaban NAS. Dari hasil pengumpulan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembang­
data diperoleh sampel 96 mahasiswa, berusia
an instrumen. Pengembangan instrumen adaptasi
antara 18–24 tahun.
NAS dilakukan melalui 4 tahap, yaitu
1. Tahap analisis kebutuhan dengan melakukan
Prosedur Penelitian
studi pustaka.
2. Tahap perancangan kisi-kisi sesuai teori dari Prosedur adaptasi NAS yang disusun oleh
Novaco. Novaco (1998) dilakukan dengan menerjemahkan
butir-butir pernyataan dan instruksi penyajian
3. Tahap penyusunan butir-butir instrumen.
NAS ke dalam bahasa Indonesia. Untuk menilai
4. Tahap validasi instrumen untuk menguji hasil penerjemahan maka dilibatkan seorang ahli
validitas dan reliabilitas instrumen. bahasa sebagai expert judgement.

Tabel 1. Komponen Novaco Anger Scale (NAS)

NO SKALA KOMPONEN
a. Justification
b. Rumination
1. Cognitive (COG)
c. Hostile Attitude
d. Suspicion
a. Intensity
b. Duration
2. Arousal (ARO)
c. Tension
d. Irritability
a. Impulsive Reaction
b. Verbal Aggression
3. Behavioural (BEH)
c. Physical Confrontation
d. Indirect Expression
a. Anger-engendering thought
4. Anger Regulation (REG) b. Self calming
c. Constructive behaviour
Sumber: Novaco14

410 | Widyariset, Vol. 15 No.2, Agustus 2012


Tahap pengembangan selanjutnya adalah subfaktor, dan antara subfaktor dengan total fak-
membuat kisi-kisi sesuai dengan konsep teori dari tor. Skor masing-masing butir menggunakan skala
Novaco (1998). Kisi-kisi ini kemudian dijadikan Likert bergerak dari 1 sampai 3. Analisis data
panduan dalam menyusun NAS Indonesia. Karena dilakukan dengan menggunakan the Statistical
skala ini adalah skala adaptasi, maka butir-butir Package for the Social Sciences (SPSS), version
pernyataan hasil penerjemahan dari skala yang 13.0 for Windows.16
asli akan ditambah dengan butir-butir pernyataan Uji reliabilitas instrumen yang diadaptasi
baru yang ditulis berdasarkan kisi-kisi. Adapun dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach, dan
kisi-kisi yang digunakan untuk menyusun NAS korelasi rata-rata antariitem. Untuk menguji
Indonesia adalah sebagai berikut validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan uji
Uji validitas reliabilitas NAS Indonesia korelasi skor dengan skor total. Untuk melihat
dilakukan dengan teknik single test trial pada homogenitas butir dilakukan dengan Alpha
sampel mahasiswa dan mahasiswi Universitas Cronbach. Setelah butir soal yang tidak valid
Persada Indonesia YAI, dengan N = 96. Evaluasi dan reliabel dibuang, kemudian disusun Norma
dari para responden terhadap butir-butir NAS Standar dengan menggunakan tiga kategori, yaitu
Indonesia dilakukan dengan cara menuliskan Tinggi, Sedang, Rendah.
langsung di lembar soal yang diisi oleh responden.
Evaluasi ini bertujuan untuk perbaikan di masa HASIL DAN PEMBAHASAN
mendatang.

Validitas Konstruk Novaco Anger Scale


Analisis Data
(NAS) Indonesia
Analisis data uji coba NAS Indonesia dilakukan
Menurut Suryabrata,17 konstruk adalah penyusun
secara kuantitatif. Untuk mengetahui kualitas
atau elemen suatu konsep/variabel. Validitas
butir akan dilihat korelasi antara butir dengan
konstruk (construct validity) menyatakan sejauh

Tabel 2. Kisi-kisi Novaco Anger Scale (NAS) Indonesia

ASPEK YANG DIUKUR


NO INDIKATOR
SKALA KOMPONEN
a. Anger justification Pembenaran terhadap perasaan marah yang dirasakan
b. Rumination Merenungkan masalah yang dapat menyebabkan perasaan
1. COGNITIVE (COG) marah
c. Hostile attitude Sikap bermusuhan terhadap orang lain
d. Suspicion Perasaan curiga yang dapat menyebabkan perasaan marah
a. Anger intensity Intensitas perasaan marah yang dialami
b. Duration Jangka waktu terjadinya perasaan marah
PEMICU KEMARAHAN
2. c. Somatic Tension Ketegangan fisik yang dialami selama terjadinya perasaan
(ARO)
marah
d. Irritability Sifat yang dapat memicu timbulnya perasaan marah
a. Impulsive reaction Reaksi spontan terhadap situasi yang membuat marah
b. Verbal aggression Agresivitas verbal sebagai reaksi terhadap perasaan marah
yang dialami
BEHAVIOR
3. c. Physical confrontation Konfrontasi fisik yang dilakukan bila mengalami perasaan marah
(BEH)
d. Indirect expression Ekspresi tak langsung terhadap orang/situasi penyebab kema-
rahan
a. Anger-engendering Cara mengelola pikiran-pikiran yang menyebabkan perasaan
thought marah
ANGER REGULATION b. Self calming Cara meredakan kemarahan
4
(REG)
c. Constructive Tingkah laku yang dapat membantu memperbaiki perasaan
behaviour marah yang dialami

Adaptasi Novaco Anger... | Wahyu Nurhayati | 411


mana skor-skor hasil pengukuran dengan suatu sehingga skala ini cukup valid dan reliabel sebagai
instrumen itu merefleksikan konstruk teoretik instrumen untuk mengukur emosi marah. Dari
yang mendasari penyusunan instrumen tersebut. hasil analisis validitas dan reliabilitas terhadap
Ukuran validitas konstruk dinyatakan dalam 60 butir pernyataan NAS Indonesia diperoleh 32
koefisien korelasi (R) setiap butir pernyataan butir pernyataan yang valid dan reliabel. Hasil
dengan nilai total seluruh butir. Metode yang di- penelitian ini mendukung hasil penelitian Novaco,
lakukan untuk meningkatkan validitas instrumen yang menyatakan bahwa NAS-1998 memiliki
adalah dengan mengembangkan materi instrumen konsistensi internal yang tinggi yang diukur
berdasarkan kisi-kisi instrumen yang diturunkan dengan koefisien Alpha Cronbach.
dari teori. Analisis faktor merupakan salah satu
prosedur yang dapat digunakan untuk menguji Penyusunan Norma Standar Novaco
validitas konstruk suatu instrumen non-tes seperti Anger Scale (NAS) Indonesia
angket.
Untuk menyusun Norma Standar dilakukan
Pendekatan reliabilitas yang digunakan
uji daya beda (daya diskriminasi) butir-butir
dalam adaptasi NAS Indonesia adalah pendekatan
pernyataan dalam instrumen. Pengujian dilakukan
konsistensi internal yaitu dengan koefisien Alpha
dengan uji One Way ANOVA pada keempat faktor
Cronbach. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas
NAS Indonesia. Dari hasil pengujian diperoleh
yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh >
nilai F yang signifikan (p< 0,05) pada keempat
0,60.17
faktor NAS Indonesia. Hasil uji One Way ANOVA
Dari hasil analisis validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa keempat faktor NAS Indone-
tersebut tampak bahwa NAS Indonesia memiliki sia memiliki daya beda (daya diskriminasi) yang
koefisien Alpha yang signifikan. Koefisien baik. Berikut ini Tabel 4 daya beda instrumen
Alpha bergerak antara 0,4370–0,7202. Sementara NAS Indonesia.
koefisien validitas bergerak antara 0,295–0,725.
Dari hasil analisis dengan uji One Way
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%
ANOVA menunjukkan nilai F hitung lebih besar

Tabel 3. Validitas dan Reliabilitas Novaco Anger Scale (NAS) Indonesia


SKALA KOMPONEN Koefisien Alpha Koefisien Validitas
a. Anger justification
b. Rumination
KOGNITIF 0,6928 0,470–0,679
c. Hostile attitude
d. Suspicion
a. Anger intensity
b. Duration
PEMICU KEMARAHAN (AROUSAL) 0,7202 0,364–0,593
c. Somatic Tension
d. Irritability
a. Impulsive reaction
b. Verbal aggression
BEHAVIOR 0,6515 0,295–0,725
c. Physical confrontation
d. Indirect expression
ANGER REGULATION a. Anger-engendering thought 0,4370 0,375–0,560

Tabel 4. Daya Beda Item Novaco Anger Scale (NAS) Indonesia


HASIL UJI ANOVA
SKALA
Mean Square F Sig.
KOGNITIF 1,064–2,221 3,878–7,056 0,00
AROUSAL 0,370–1,247 2,371–3,887 0,05
BEHAVIORAL 0,770–1,642 2,776–4,062 0,00
ANGER REGULATION 0,617–1,207 2,750–2, 806 0,05
F table = 2.04

412 | Widyariset, Vol. 15 No.2, Agustus 2012


Tabel 5. Kategori Skor Novaco Anger Scale (NAS) Indonesia
RANGE SKOR
EMOSI MARAH
KOGNITIF AROUSAL BEHAVIOR ANGER REG
RENDAH 8–11 14–20 10–15 9–12
SEDANG 12–15 21–26 16–20 13–17
TINGGI 16–20 27–33 21–25 18–21

daripada nilai F tabel dengan taraf signifikansi 5


Lindqvist, et.al. 2003. Swedish Adaptations of the
1% dan 5%. Artinya, ada perbedaan di antara Novaco Anger Scale-1998, the Provocation
masing-masing skala. Dengan demikian, tidak Inventory, and the State-Trait Anger Expression
Inventory-2. Social Behavior and Personality
ada skala yang mengukur hal yang sama dengan
Journal, 31 (8): 773–788
skala yang lain (overlap). 6
Spielberger, C.D., S.J. Sydeman, A.E.,Owen, and
Rentang skor yang tidak terlalu panjang B.J. Marsh. 1999. Measuring Anxiety and
membuat Norma untuk Skala Emosi Marah ini Anger with the State-Trait Anxiety Inventory
lebih baik dibuat dengan rentang yang tidak terlalu (STAI) and the State-Trait Anger Expression
luas, menjadi tiga kategori saja, yaitu Kategori 1, Inventory (STAXI). In M. D. Maruish (Ed.),
2, dan 3 (Rendah, Sedang, Tinggi) dengan Mean = The use of psychological testing for treatment
planning and outcomes assessment (2nd ed.)
12.45 dan SD = 2.764. Kategori Skor atau Norma (pp. 993–1021). Mahwah: Laurence Erlbaum.
yang diperoleh dengan menetapkan persentil 7
Horn, R. and G. Towl. 1997. Anger Management for
tercantum pada Tabel 5. Women Prisoners. Issues in Criminological and
legal Psychology, 29: 57–62.
KESIMPULAN DAN SARAN 8
Spielberger, C.D., E.C. Reheiser, and S.J. Syde-
man.1995. Measuring
���������������������������������
the Experience, Expres-
Hasil adaptasi dari NAS telah berhasil mendapat- sion, and Control of Anger. In H. Kassinove,
kan instrumen yang telah teruji validitas dan Anger Disorders: Definition, Diagnosis, and
reliabilitasnya, serta telah memiliki Norma Treatment (49–68). Washington, DC: Taylor
Standar. Hasil ini dapat digunakan sebagai instru- and Francis.
men untuk mengukur Emosi Marah di Indonesia. 9
Suter, J.M., M.K. Byrne, S. Byrne, K. Howells, A.
Namun, untuk pengembangan instrumen, masih Day. 2002. Anger in Prisoners: Women Are
diperlukan validasi dengan sampel yang lebih Different from Men. Personality and Individual
Differences, 32: 1081–1100.
besar dari berbagai wilayah di Indonesia.
10
Novaco, R.W. 1994. Novaco Anger Scale and
Provocation Inventory (NAS-PI). Los Angeles,
DAFTAR PUSTAKA CA: Western Psychological Services.
1
Jarvis, K.L., and R.W. Novaco, 2006. Post-shelter 11
Eichelman, B. 1988. Toward a Rational Pharmaco-
Adjustment of Children from Violent Fami- therapy for Aggressive and Violent Behavior.
lies. Journal of Interpersonal Violence, 21: Hospital and Community Psychiatry, 39:
1046–1062. 31–39.
2
Novaco, R.W. 1994. Anger as a Risk Factor for 12
Glancy, G., and T. Knott. 2002. Part I. Psychofarma-
Violence Among the Mentally Disordered. In cology of Long-term Aggression Toward an
J. Monahan & H. J. Steadman (Eds.), Violence Evidence-based Algorithm. CPA Bulletin, 34:
and mental disorder: Developments in risk 13–18.
assessment (pp. 21–59) Chicago: University 13
Del Vecchio, T. and O’Leary. 2004. Effectiveness of
of Chicago Press. Anger Treatments for Specific Anger Problems:
3
Huss, M.T., G.K. Leak, and S.F. Davis. 1993. A A Meta-Analytic Review. Clinical Psychology
Validation Study of the Novaco Anger Inven- Review, 24: 15–34.
tory. Bulletin of the Psychonomic Society, 31: 14
Novaco, R. W. 2000. Anger. In A. E. Kazdin (Ed.),
279–281. Encyclopedia of Psychology. Washington,
4
Unverzagt, F.W. and Schill, T. (1989). Anger As- D.C.: American Psychological Association and
sessment and Its Relation to Self-Report of Oxford University Press.
Aggressive Behavior. Psychological Reports,
65: 585–586.

Adaptasi Novaco Anger... | Wahyu Nurhayati | 413


15
Jones, J.P., B.A. Thomas-Peter, A. Trout. 1999. 16
Santoso, Singgih. 2001. SPSS. Mengolah Data
Normative Data for the Novaco Anger Scale Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elex
from a Non-Clinical Sample and Implications Media Komputindo.
for Clinical Use. British Journal of Clinical 17
Suryabrata, Sumadi. 2000. Pengembangan Alat
Psychology, 38: 417–424. Ukur Psikologi. Edisi 1. Yogyakarta: Penerbit
Andi Offset.

414 | Widyariset, Vol. 15 No.2, Agustus 2012

Anda mungkin juga menyukai