Anda di halaman 1dari 5

Revisi 2016.

Lampiran : 1

Penjelasan Program Pemagangan ke Jepang (Reguler : SMK)

1. Tahapan seleksi
a. Seleksi tahap I : Tertulis & Fisik, -- Telah dilaksanakan
b. Seleksi tahap II : Interview & Keterampilan tangan -- Telah dilaksanakan
c. Seleksi Medical Test – Jadwal tercantum disurat pengantar MCU
Meliputi : Darah rutin, laboratorium, photo thorax, audiometri, dsb,
Panduan lengkap mengenai medical test terlampir pada lampiran : 3.
d. Pengumuman Hasil MCU
e. Hasil MCU FIT, peserta menunggu pelatihan dasar 1 – 6 bulan

2. Tahapan pelatihan
a. Pemanggilan Pelatihan Dasar.
 Peserta yang di panggil adalah peserta yang telah dinyatakan lulus medical test
 Pemanggilan berdasarkan kapasitas Training Center dan kebutuhan program
pemagangan di Jepang
 Peserta selama menunggu pelatihan dasar akan diberikan bahan pelajaran bahasa
Jepang untuk dapat dipelajari secara mandiri sebelum masuk ke pelatihan dasar.
b. Pemanggilan Pelatihan Lanjutan.
 Peserta yang dipanggil adalah Trainee yang sudah menyelesaikan dan lulus
pelatihan dasar.
 Trainee yang di panggil adalah yang sudah memenuhi kebutuhan program
pemagangan di Jepang
3. Pelatihan di Indonesia
a. Pelatihan Dasar adalah pelatihan bahasa Jepang dan pengenalan Budaya Jepang,
dengan waktu pelaksanaan selama dua bulan, bertempat di Training Center PT.
JIAEC Jakarta, Yogyakarta atau Surabaya.
b. Pelatihan Lanjutan adalah Pelatihan Pra Keberangkatan dengan waktu pelaksanaan
selama dua bulan, bertempat di Training Center PT. JIAEC Jakarta, Yogyakarta atau
Surabaya.
Keterangan : Prestasi belajar dan sikap akan dinilai selama pelatihan, bagi yang tidak
memenuhi syarat akan diberhentikan dari proses pelatihan ( gugur ).

1/3
4. Biaya yang harus disiapkan oleh Calon Trainee meliputi
a. Biaya Pelatihan dan Persiapan ( BP2 ), Rp. 9.000.000,- . (*)
• Biaya yang dibayarkan kepada PT. JIAEC untuk Biaya Pelatihan dan
Persiapan Pemberangkatan (BP2) oleh Trainee yang berangkat ke Jepang.
• Trainee yang berangkat ke Jepang mendapatkan kredit pinjaman dari bank
BNI’46.
• Skema pembayaran dengan cara dicicil oleh Trainee dari Jepang setelah
mendapatkan upah.

b. Biaya untuk keperluan pribadi :


 Biaya medical test 1 Rp. 400.000,- dibayar langsung pada saat ke klinik yang
di tunjuk yaitu Klinik Pramita lab.
 Biaya asrama, makan, dan lainnya (dihalaman list persiapan masuk Training)
 Biaya makan, dan lainnya ini tergantung pola hidup masing-masing
 Biaya transportasi dari tempat domisili peserta ke kota tempat pelatihan PT.
JIAEC
 Paspor untuk biaya dan pengurusannya ditanggung sendiri oleh peserta pada
saat pelatihan lanjutan
 Perlengkapan pelatihan ditanggung sendiri.

5. Jangka waktu Program Pemagangan ke Jepang


 3 ( tiga ) tahun
Praktek Kerja / Magang di Jepang terdiri dari :
a. Masa Pelatihan ( koosu ) di Training Center JIAEC Narita – 1 bulan
b. Masa Praktek Kerja ( Jisshusei ) di perusahaan penerima – 35 bulan
Atau
 1 ( satu ) tahun
Praktek Kerja / Magang di Jepang terdiri dari :
a. Masa Pelatihan ( koosu ) di Training Center JIAEC Narita – 1 bulan
b. Masa Praktek Kerja ( Jisshusei ) diperusahaan penerima – 11 bulan

2/3
6. Keterangan lainnya

a. Kapasitas kelas untuk Pelatihan Dasar


• Kapasitas Training Center PT.JIAEC 100 orang - 150 orang per periode
pelatihan,
• Pemanggilan peserta Pelatihan Dasar dilakukan setiap bulan.
• Tempat Pelatihan Dasar adalah di Yogyakarta, Depok, atau Surabaya

b. Kebutuhan PT. JAIEC tahun 2016 - 2017


Jumlah Trainee yang mengikuti program magang ke Jepang dari PT. JIAEC setiap
tahun terus mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga kebutuhan akan
siswa pelatihan yang bersumber dari SMK mitra semakin meningkat termasuk
tahun 2016 - 2017. Dengan peserta yang sudah dinyatakan lulus hingga saat ini
yang berjumlah 1500 orang, maka sesuai target dan rencana PT. JIAEC dapat
memberangkatkan Siswa Praktek Kerja Setiap Bulan..

7. Penjelasan tentang tata cara Medical Check Up terdapat pada lampiran II

8. Daftar “Persiapan Masuk Traning Center” Pelatihan Dasar dan Pelatihan


Lanjutan terdapat pada lampiran III.

Untuk siswa atau orang tua yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dapat
menghubungi :
Kantor PT JIAEC – Jakarta/Depok : 021-29841601 / 021 - 29841697
Kantor PT JIAEC - Yogyakarta : 0274-881017 / 0274 - 881097
Kantor PT JIAEC – Surabaya : 031-5631026

3/3
Revisi 2016. Lampiran : 2
PERSIAPAN SEBELUM MEDICAL TEST

A. Pemeriksaan Fisik

Mata
1. Pemeriksaan mata dilakukan untuk mengetahui daya penglihatan mata dan tes buta warna.
2. Usahakan untuk tidur dan istirahat cukup. Jangan terlalu lama berada di depan TV ataupun computer
sebelum pemeriksaan, karena akan mempengaruhi hasil.
3. Menutup mata kanan ketika hendak melakukan test mata kiri dan begitu sebaliknya.
4. Menutup mata dengan telapak tangan seperti gambar dibawah ini, dan jangan terlalu ditekan.

5. Jangan menutup mata dengan jari-jari.

Fisik
1. Mengukur Tinggi Badan dan Berat Badan akan dilakukan oleh petugas Laboratorium. Silahkan
menanyakan berapa TB dan BB anda, dan apabila terjadi keraguan, anda wajib meminta untuk diukur ulang.
2. Komunikasikan kepada dokter yang memeriksa, apabila ada bekas luka, operasi atau kelainan yang lain.
3. Pengukuran Nadi, Pernafasan dan Tekanan Darah.
4. Usahakan kondisi badan sangat santai pada saat pemeriksaan tersebut di atas.

B. Pemeriksaan darah
1. Dikarenakan ada pemeriksaan gula darah puasa, maka sebelum medical test diwajibkan untuk puasa.
2. Puasa dilakukan selama 8-10 jam sebelum pemeriksaan laboratorium. Misalnya Anda akan diambil darah
jam 08.00, maka makanan terakhir masih boleh Anda makan jam 23.00. Minum air putih tanpa gula tetap
diperbolehkan.
3. Selama puasa, Anda tidak diperkenankan makan dan minum kecuali air putih tanpa gula.
4. Hindari merokok, makan permen karet, konsumsi obat-obatan karena akan mempengaruhi hasil
pemeriksaan.
5. Jangan berpuasa lebih dari 12 jam.
6. Jangan berolah raga atau melakukan aktivitas fisik yang berat sejak 12 jam sebelum pengambilan darah.

C. Pemeriksaan Urin
1. Supaya hasil pemeriksaan urine baik, sebelum pemeriksaan diwajibkan minum air putih 8 gelas per hari.
2. Cara Penampungan Urin, buanglah (sedikit) urine (= air kencing) yang keluar pada waktu pertama kali
urine keluar/mengalir, setelah itu barulah ditampung dalam wadah yang telah disediakan. Hentikan
penampungan urine sesaat sebelum aliran urine behenti atau dengan kata lain (sedikit) urine yang keluar
sesaat sebelum selesai kencing tidak usah ditampung/ dibuang saja.
3. Bagi peserta wanita, tidak diperbolehkan melakukan pemeriksaan urine pada saat menstruasi.
D. Pemeriksaan Rontgen
1. Peserta harus menanggalkan perhiasan terutama yang terbuat dari logam di seputar bagian leher dan dada
( yang akan dirontgen ).
2. Peserta mengenakan pakaian khusus yang telah disediakan.
3. Mengikuti instruksi dari petugas Laboratorium Pramita, kapan harus menarik nafas dan kapan harus
menghembuskan nafas.
4. Peserta tidak mengenakan cincin, gelang, kalung, sabuk berkepala logam, atau bahan logam lainnya di tubuh.
5. Peserta tidak menyimpan HP atau jam tangan di saku.
6. Untuk peserta wanita harus melepaskan kaitan bra dan tidak memakai bahan nilon.
7. Saat dilakukan pemeriksaan peserta harus dalam keadaan diam dan sesantai mungkin.

E. Persiapan Pemeriksaan EKG

1. Pemeriksaan EKG dilakukan untuk mengetahui kondisi jantung.


2. Sehari sebelum pemeriksaan tidak boleh melakukan olahraga atau kerja berat
3. Sehari sebelum pemeriksaan diharapkan tidak minum obat-obatan.
4. Tidur dan istirahat cukup sebelum pemeriksaan dilakukan.
5. Peserta tidak dalam keadaan terlalu kenyang atau lapar.
6. Badan tidak kotor atau penuh minyak.
7. Peserta tidak mengenakan cincin, gelang, kalung, sabuk berkepala logam, atau bahan logam lainnya di
tubuh.
8. Peserta tidak menyimpan HP atau jam tangan di saku.
9. Untuk peserta wanita harus melepaskan kaitan bra dan tidak memakai bahan nilon.
10. Saat dilakukan pemeriksaan peserta harus dalam keadaan diam dan sesantai mungkin.

F. Persiapan Pemeriksaan Audiometri ( Uji Pendengaran )

1. Tes audiometri bertujuan untuk menguji kemampuan pendengaran.


2. Sebaiknya tidak berada di tempat bising selama 12 jam sebelum dilakukan tes (pemeriksaan)
3. Peserta harus menanggalkan anting.
4. Peserta menghentikan konsumsi obat-obatan.
5. Pemeriksaan audiometri dilakukan diruangan yang kedap suara dengan menggunakan headphone. Dari
headphone tersebut, nanti akan terdengar bunyi dan peserta diminta untuk menekan tombol apabila
mendengar bunyi tersebut.
6. Memperhatikan instruksi petugas Laboratorium, dan apabila belum jelas silahkan bertanya. Karena
ketidaktahuan anda, akan sangat mempengaruhi proses dan hasil pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai