Lampiran : 1
1. Tahapan seleksi
a. Seleksi tahap I : Tertulis & Fisik, -- Telah dilaksanakan
b. Seleksi tahap II : Interview & Keterampilan tangan -- Telah dilaksanakan
c. Seleksi Medical Test – Jadwal tercantum disurat pengantar MCU
Meliputi : Darah rutin, laboratorium, photo thorax, audiometri, dsb,
Panduan lengkap mengenai medical test terlampir pada lampiran : 3.
d. Pengumuman Hasil MCU
e. Hasil MCU FIT, peserta menunggu pelatihan dasar 1 – 6 bulan
2. Tahapan pelatihan
a. Pemanggilan Pelatihan Dasar.
Peserta yang di panggil adalah peserta yang telah dinyatakan lulus medical test
Pemanggilan berdasarkan kapasitas Training Center dan kebutuhan program
pemagangan di Jepang
Peserta selama menunggu pelatihan dasar akan diberikan bahan pelajaran bahasa
Jepang untuk dapat dipelajari secara mandiri sebelum masuk ke pelatihan dasar.
b. Pemanggilan Pelatihan Lanjutan.
Peserta yang dipanggil adalah Trainee yang sudah menyelesaikan dan lulus
pelatihan dasar.
Trainee yang di panggil adalah yang sudah memenuhi kebutuhan program
pemagangan di Jepang
3. Pelatihan di Indonesia
a. Pelatihan Dasar adalah pelatihan bahasa Jepang dan pengenalan Budaya Jepang,
dengan waktu pelaksanaan selama dua bulan, bertempat di Training Center PT.
JIAEC Jakarta, Yogyakarta atau Surabaya.
b. Pelatihan Lanjutan adalah Pelatihan Pra Keberangkatan dengan waktu pelaksanaan
selama dua bulan, bertempat di Training Center PT. JIAEC Jakarta, Yogyakarta atau
Surabaya.
Keterangan : Prestasi belajar dan sikap akan dinilai selama pelatihan, bagi yang tidak
memenuhi syarat akan diberhentikan dari proses pelatihan ( gugur ).
1/3
4. Biaya yang harus disiapkan oleh Calon Trainee meliputi
a. Biaya Pelatihan dan Persiapan ( BP2 ), Rp. 9.000.000,- . (*)
• Biaya yang dibayarkan kepada PT. JIAEC untuk Biaya Pelatihan dan
Persiapan Pemberangkatan (BP2) oleh Trainee yang berangkat ke Jepang.
• Trainee yang berangkat ke Jepang mendapatkan kredit pinjaman dari bank
BNI’46.
• Skema pembayaran dengan cara dicicil oleh Trainee dari Jepang setelah
mendapatkan upah.
2/3
6. Keterangan lainnya
Untuk siswa atau orang tua yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dapat
menghubungi :
Kantor PT JIAEC – Jakarta/Depok : 021-29841601 / 021 - 29841697
Kantor PT JIAEC - Yogyakarta : 0274-881017 / 0274 - 881097
Kantor PT JIAEC – Surabaya : 031-5631026
3/3
Revisi 2016. Lampiran : 2
PERSIAPAN SEBELUM MEDICAL TEST
A. Pemeriksaan Fisik
Mata
1. Pemeriksaan mata dilakukan untuk mengetahui daya penglihatan mata dan tes buta warna.
2. Usahakan untuk tidur dan istirahat cukup. Jangan terlalu lama berada di depan TV ataupun computer
sebelum pemeriksaan, karena akan mempengaruhi hasil.
3. Menutup mata kanan ketika hendak melakukan test mata kiri dan begitu sebaliknya.
4. Menutup mata dengan telapak tangan seperti gambar dibawah ini, dan jangan terlalu ditekan.
Fisik
1. Mengukur Tinggi Badan dan Berat Badan akan dilakukan oleh petugas Laboratorium. Silahkan
menanyakan berapa TB dan BB anda, dan apabila terjadi keraguan, anda wajib meminta untuk diukur ulang.
2. Komunikasikan kepada dokter yang memeriksa, apabila ada bekas luka, operasi atau kelainan yang lain.
3. Pengukuran Nadi, Pernafasan dan Tekanan Darah.
4. Usahakan kondisi badan sangat santai pada saat pemeriksaan tersebut di atas.
B. Pemeriksaan darah
1. Dikarenakan ada pemeriksaan gula darah puasa, maka sebelum medical test diwajibkan untuk puasa.
2. Puasa dilakukan selama 8-10 jam sebelum pemeriksaan laboratorium. Misalnya Anda akan diambil darah
jam 08.00, maka makanan terakhir masih boleh Anda makan jam 23.00. Minum air putih tanpa gula tetap
diperbolehkan.
3. Selama puasa, Anda tidak diperkenankan makan dan minum kecuali air putih tanpa gula.
4. Hindari merokok, makan permen karet, konsumsi obat-obatan karena akan mempengaruhi hasil
pemeriksaan.
5. Jangan berpuasa lebih dari 12 jam.
6. Jangan berolah raga atau melakukan aktivitas fisik yang berat sejak 12 jam sebelum pengambilan darah.
C. Pemeriksaan Urin
1. Supaya hasil pemeriksaan urine baik, sebelum pemeriksaan diwajibkan minum air putih 8 gelas per hari.
2. Cara Penampungan Urin, buanglah (sedikit) urine (= air kencing) yang keluar pada waktu pertama kali
urine keluar/mengalir, setelah itu barulah ditampung dalam wadah yang telah disediakan. Hentikan
penampungan urine sesaat sebelum aliran urine behenti atau dengan kata lain (sedikit) urine yang keluar
sesaat sebelum selesai kencing tidak usah ditampung/ dibuang saja.
3. Bagi peserta wanita, tidak diperbolehkan melakukan pemeriksaan urine pada saat menstruasi.
D. Pemeriksaan Rontgen
1. Peserta harus menanggalkan perhiasan terutama yang terbuat dari logam di seputar bagian leher dan dada
( yang akan dirontgen ).
2. Peserta mengenakan pakaian khusus yang telah disediakan.
3. Mengikuti instruksi dari petugas Laboratorium Pramita, kapan harus menarik nafas dan kapan harus
menghembuskan nafas.
4. Peserta tidak mengenakan cincin, gelang, kalung, sabuk berkepala logam, atau bahan logam lainnya di tubuh.
5. Peserta tidak menyimpan HP atau jam tangan di saku.
6. Untuk peserta wanita harus melepaskan kaitan bra dan tidak memakai bahan nilon.
7. Saat dilakukan pemeriksaan peserta harus dalam keadaan diam dan sesantai mungkin.