PENDAHULUAN
A. Definisi
Pada dasarnya hanya terdapat dua metode pencabutan. Metode pertama yang cukup
memadai dalam sebagaian besar kasus biasanya disebut forceps extraction
(pencabutan dengan tang), dan terdiri dari pencabutan gigi atau akar gigi dengan
menggunakan tang atau bein atau keduanya. Ujung instrument-instrument ini ditekan
masuk kedalam membrane periodontal antara akar gigi dan dinding tulang
soket.Metode ini lebih baik disebut sebagai pencabutan intraalveolar.
Metode pencabutan-pencabutan yang lain adalah memisahkan gigi atau akar gigi dari
perlekatannya dengan tulang. Pemisahan ini dilakukan dengan mengambil sebagian
tulang penyangga akar gigi itu, kemudian dikeluarkan dengan menggunakan bein dan
atau tang.Teknik ini disebut surgical method (metodepembedahan),ataulebih baik
disebut sebagai pencabutantransalveolar.
B. Tujuan
Tersedianya acuan dala m melaksanakan pencabutan gigi di
RumahSakit
C. Sasaran
Sasaran dari panduan ini adalah semua petugas kesehatan
( dokter gigi dan perawat gigi) yang terkait
D. Landasan Hukum
.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter
Gigi
1
BAB II
Ruang Lingkup
Tenaga pelaksana yang digunakan untuk pelayanan medic adalah tenaga yang
memiliki surat izin prkatek/ surat izin kerja, antara lain:
1. Dokter Gigi
2. Perawat Gigi
B. Distribusi Ketenagaan
drg.Lisa Herman
Nurzalina
C. Jadwal Kegiatan
2
D. Standar Fasilitas
E. Denah Ruang
Ruangan Gigi
B E
D
F
A
G H
B
I C
3
KETERANGAN :
A : Dental Unit
B : Wastafel
C : PintuKeluar/Masuk
D : LemariPenyimpananAlat
E : LemariPenyimpatanBahanObat Gigi
F : PintuKeluar/Masuk
G : TempatAssestment
H : TempatAsseetment
I : Pintu keluar dan masuk
4
BAB III
TATA LAKSANA
1. Lingkup kegiatan
5
f. Kredensial
Kredensial adalah proses menilai dokter/ dokter gigi oleh tim kredensial
dari internal puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dengan
suatu criteria mutu yang ditetapkan. Proses ini bertujuan agar kualitas
pelayanan dapat di standarkan.
Hal-hal yang dikredensialkan adalah :
1. Aspek legal: prizinan
2. Sarana prasarana sesuai standard
g. Rekam medis pasien
Dalam rekam medis pasien data-data penting yang perlu dicatat, dirangkum
dalam blanko rekam medis adalah :
a. Identitas pasien
b. Nomor registrasi
c. Alamat
d. Jenis kelamirn
e. Umur
f. Status Perkawinan
g. Pendidikan terakhir
h. Faktor resiko
Gigi mungkin perlu di cabut untuk berbagai alasan, misalnya karena sakit gigi itu
sendiri,sakit pada gigi yang mempengaruhi jaringan di sekitarnya,atauletak gigi
salah.Dibawah ini adalah beberapa contoh indikasi dari pencabutan gigi:
a.Karies yang parah
Alasan paling umum dan yang dapat diterima secara luas untuk pencabutan gigi
adalah karies yang tidak dapat dihilangkan. Sejauh ini gigi yang karies merupakan
alasan yang tepat bagi dokter gigi dan pasien untuk dilakukantindakan pencabutan.
b. Nekrosis Pulpa
Sebagai dasar pemikiran , yang kedua ini berkaitan erat dengan pencabutan gigi
adalah adanya nekrosis pulpa atau pulpa irreversibel yang tidak diindikasikan untuk
perawatan endodontik saluran akar yang berliku-liku,kalsifikasi dan tidak dapat diobati
6
dengan teknikendodontik standar. Dengan kondisi ini, perawatan endodontik yang
telah dilakukan ternyata gagal untuk menghilangkanrasa sakit sehingga diindikasikan
untuk pencabutan.
Alasan umum untuk pencabutan gigi adalah adanya penyakit periodontal yang parah.
Jika periodontitis dewasa yang parah telah ada selama beberapa waktu, maka akan
nampak kehilangan tulang yang berlebihan dan mobilitas gigi yang irreversibel. Dalam
situasi seperti ini, gigi yang mengalami mobilitas yang tinggi harus dicabut.
Jenis Pencabutan
Pencabutan gigi adalah suatu proses pengeluaran gigi dari alveolus, dimana pada gigi
tersebut sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi. Gigi susu adalah gigi sementara
pada manusia yang nanti akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap (di sebut gigi susu
karena warnanya putih seperti susu).
Pencabutan gigi adalah suatu proses pengeluaran gigi dari alveolus, dimana pada gigi
tersebut sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi. Gigi tetap adalah gigi yang
tumbuh tetap mulai usia 6 tahu
Definisi :
Pencabutan gigi susu dengan topikal anestesi adalah tindakan melepaskan gigi susu
dari socketnya di rongga mulut dengan topikal anestesi. Anestesi adalah tindakan
7
untuk menghilangkan seluruh sensasi rasa pada tempat yang dituju. Topikal
anestesiadalah tindakan anestesi yang diaplikasikan secara topikal pada permukaan
jaringan. Anestetikum dapat berbentuk pasta, cairan, atau semprotan.
Penatalaksanaan :
Melakukan pemeriksaan klinis menggunakan instrument dasar :
Akar gigi yang tidak didukung oleh alveolus atau goyah derajat 3
resorbsi 2/3 panjang akar,
menegakkan diagnosa :
Gigi luksasi
- melakukan desinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut dan area yang akan
dianestesi dengan Povidon Iodida 2%,
- mengambil gulungan kapas yang telah diberi anestetikum topikal berupa
semprotan chlor ethyl atau pasta topikal
- menempelkan gulungan kapas pada gusi di lokasi gigi yang akan dicabut
mengambil tang sesuai dengan gigi yang akan dicabut,
- melakukan aplikasi tang, yaitu menempatkan paruh tang dengan baik,
- melakukan adaptasi tang yang dilanjutkan dengan tekanan cengkeram,
- melakukan gerakan luksasi sambil ditarik ke arah bukal/labial dan
lingual/palatinal sampai gigi keluar dari soketnya,
- melakukan penekanan alveolus dilakukan dengan menggunakan kapas di atas
alveolus dan digigit oleh pasien,
- memberikan instruksi setelah pencabutan, yaitu :
8
Jangan makan di sisi yang baru dicabut,
Pencabutan gigi susu dengan anestesi infiltrasi adalah tindakan melepaskan gigi susu
dari socketnya di rongga mulut dengan anestesi injeksi. Anestesi adalah tindakan
untuk menghilangkan seluruh sensasi rasa pada tempat yang dituju.
Anestesi infiltrasi adalah cara anestesi dengan menginsersikan jarum/spuit berisi
larutan anestetikum tertentu ke dalam jaringan yang dituju.
Penatalaksanaan :
melakukan pemeriksaan klinis menggunakan instrument dasar :
o menegakkan diagnosa
o Gigi persistensi,
melakukan desinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut dan area yang akan
dianestesi dengan Povidon Iodida 2%,
mengambil spuit dan mengisinya dengan zat anestetikum,
menginsersikan jarum pada bagian bukal/labial dan lingual/palatal dari gigi
yang akan dicabut,
melakukan aspirasi -
mendeponirkan zat anestetikum
menginstruksikan pada pasien untuk menunggu reaksi anestetikum
menanyakan pada pasien apakah pipi/bibir/lidah sudah terasa baal
(teranestesi) atau belum
melakukan sondasi di sekeliling servik
memisahkan gigi dari gusi dengan bein
mengambil tang sesuai dengan gigi yang akan dicabut
9
melakukan aplikasi tang, yaitu menempatkan paruh tang dengan baik
melakukan adaptasi tang yang dilanjutkan dengan tekanan cengkeram
melakukan gerakan luksasi sambil ditarik ke arah bukal/labial dan
lingual/palatinal sampai gigi keluar dari soketnya
memeriksa alveolus untuk mengetahui ada tidaknya jaringan patologis, fraktur,
atau debris. Bila diperlukan, memberi obat atau bahan untuk menghentikan
perdarahan (spon gelatin hemostatik) atau melakukan jahitan.
Penatalaksanaan :
Melakukan pemeriksaan klinis menggunakan instrument dasar :
Akar gigi yang tidak didukung oleh alveolus atau goyah derajat 3
o atau resorbsi 2/3 panjang akar, -
o menegakkan diagnosa :
Gigi luksasi
melakukan desinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut dan area yang akan
dianestesi dengan Povidon Iodida 2%
mengambil gulungan kapas yang telah diberi anestetikum topikal berupa
semprotan chlor ethyl atau pasta topikal
10
menempelkan gulungan kapas pada gusi di lokasi gigi yang akan dicabut
mengambil tang sesuai dengan gigi yang akan dicabut
melakukan aplikasi tang, yaitu menempatkan paruh tang dengan baik
melakukan adaptasi tang yang dilanjutkan dengan tekanan cengkeram
melakukan gerakan luksasi sambil ditarik ke arah bukal/labial dan
lingual/palatinal sampai gigi keluar dari soketnya,
Pencabutan gigi tetap dengan anestesi infiltrasi adalah tindakan melepaskan gigi dari
socketnya di rongga mulut dengan anestesi injeksi. Anestesi adalah tindakan untuk
menghilangkan seluruh sensasi rasa pada tempat yang dituju.
Anestesi infiltrasi adalah cara anestesi dengan menginsersikan jarum/spuit berisi
larutan anestetikum tertentu ke dalam jaringan yang ditujukan
Penatalaksanaan :
melakukan pemeriksaan klinis menggunakan instrument dasar :
11
Keadaan umum baik
menegakkan diagnosa :
Nekrosis pulpa,
Radices
Menentukan rencana perawatan yaitu pencabutan gigi dengan anestesi infiltrasi
melakukan desinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut dan area yang akan
dianestesi dengan Povidon Iodida 2%, -
mengambil spuit dan mengisinya dengan zat anestetikum, -
menginsersikan jarum pada bagian bukal/labial dan lingual/palatal dari gigi
yang akan dicabut
melakukan aspirasi
mendeponirkan zat anestetikum
menginstruksikan pada pasien untuk menunggu reaksi anestetikum
menanyakan pada pasien apakah pipi/bibir/lidah sudah terasa baal
(teranestesi) atau belum
melakukan sondasi di sekeliling servik
memisahkan gigi dari gusi dengan bein
mengambil tang sesuai dengan gigi yang akan dicabut
melakukan aplikasi tang, yaitu menempatkan paruh tang dengan baik
3. Keselamatan
Petugas
Sasaran
Lingkungan
a. buang jarum suntik bekas irigasi atau injeksi pasien pada safety box
b. buang masker dan hand scoon yang sudah dipakai pada tempat sampah
infeksius yang telah diberi kantong plastik.
13
BAB IV
DOKUMENTASI
14
PANDUAN
PENATALAKSANAAN PENCABUTAN GIGI
DI RS.JIWA PROF.HB.SAANIN PADANG
UNIT GIGI
RS.JIWA.PROF.HB.SAANIN PADANG
PROV.SUMATRA BARAT
15