REFERAT
TENSION TYPE HEADACHE
Oleh:
Yuli Lusiana Sari
142011101084
Pembimbing:
dr. Usman G. Rangkuti, Sp.S
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 2
2.1 Definisi ................................................................................. 2
2.2 Etiologi......................................... ........................................ . 2
2.3 Patogenesis ............. ............................................................... 2
2.4 Klasifikasi ............................................................................. 4
2.5 Manifestasi ............................................................................ 6
2.6 Diagnosis ............................................................................... 7
2.7 Pemeriksaan ........................................................................... 7
2.8 Diagnosis Banding................................................................. 7
2.9 Terapi ..................................................................................... 7
2.10 Komplikasi ............................................................................ 8
2.11 Prognosis ............................................................................... 8
BAB 3. PENUTUP ...................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk sebagian besar individu, onset pertama TTH adalah sebelum usia 20
dengan prevalensi puncak antara usia 30 dan 39 tahun. Prevalensi seumur hidup
TTH dalam populasi umum berkisar antara 30% dan 78% dan ada sedikit
penurunan dengan usia lanjut. Prevalensi TTH bervariasi berdasarkan usia, jenis
kelamin, wilayah geografis serta sesuai dengan tingkat pendidikan dan status
pekerjaan. Penelitian menunjukkan prevalensi TTH dua kali lipat dari pria,
konsisten dengan rasio wanita-pria yang dilaporkan dalam berbagai penelitian
(mulai dari 1,16: 1 hingga 3: 1). Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa
prevalensi TTH meningkat dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Tingkat
prevalensi TTH sangat bervariasi di seluruh wilayah global. Prevalensi satu tahun
global TTH baru-baru ini diperkirakan sebesar 32% (30% untuk TTH episodik,
2,4% untuk TTH kronis). Tingkat TTH episodik berkisar dari 10,8% hingga
37,3% dan tingkat TTH kronis berkisar antara 0,6% hingga 3,3%.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Rasa nyeri dalam seperti tertekan atau terikat erat, umumnya bilateral yang
awalnya timbul secara episodik dan terkait dengan stress tetapi kemudian nyaris
setiap hari muncul dalam bentuk kronis, tanpa ada kaitan psikologik yang jelas
lagi.
2.2 Etiologi
Etiologi dan Faktor Resiko Tension Type Headache adalah stress, depresi,
bekerja dalam posisi yang menetap dalam waktu lama, kelelahan mata, kontraksi
otot yang berlebihan, berkurangnya aliran darah, dan ketidakseimbangan
neurotransmitter seperti dopamin, serotonin, noerpinefrin, dan enkephalin.
2.3 Patogenesis
Patofisiologi TTH masih belum jelas diketahui. Pada beberapa literatur dan
hasil penelitian disebutkan beberapa keadaan yang berhubungan dengan
terjadinya TTH sebagai berikut6:
1 Disfungsi sistem saraf pusat yang lebih berperan daripada sistem saraf perifer
dimana disfungsi sistem saraf perifer lebih mengarah pada ETTH sedangkan
disfungsi sistem saraf pusat mengarah kepada CTTH.
2 Disfungsi saraf perifer meliputi kontraksi otot yang involunter dan permanen
tanpa disertai iskemia otot.
3 Transmisi nyeri TTH melalui nukleus trigeminoservikalis pars kaudalis yang
akan mensensitasi second order neuron pada nukleus trigeminal dan kornu
dorsalis (aktivasi molekul NO) sehingga meningkatkan input nosiseptif pada
jaringan perikranial dan miofasial lalu akan terjadi regulasi mekanisme perifer
yang akan meningkatkan aktivitas otot perikranial. Hal ini akan meningkatkan
pelepasan neurotransmitter pada jaringan miofasial.
3
2.4 Klasifikasi
Diagnosis :
- Paling tidak 10 episode serangan rata-rata < 1 hari/bulan
- Berlangsung 30 menit-hari
- Paling tidak terdapat 2 gejala khas : bilateral, menekan/mengikat,
intensitas ringan/sedang, tidak diperberat dengan aktivitas.
- Tidak didapatkan : mual muntah, lebih dari satu keluhan
fotofobia/fonofobia
- Tidak ada kelainan yang lain
Pericranial terderness
5
2.6 Diagnosis
Tension Type Headache harus memenuhi syarat yaitu sekurang-kurangnya
dua dari berikut ini :
1 Adanya sensasi tertekan/terjepit.
2 Intensitas ringan-sedang.
3 Lokasi bilateral.
4 Tidak diperburuk aktivitas. Selain itu, tidak dijumpai mual muntah, tidak ada
salah satu dari fotofobia dan fonofobia.
5 Gejala klinis dapat berupa nyeri ringan-sedang-berat, tumpul seperti ditekan
atau diikat, tidak berdenyut, menyeluruh, nyeri lebih hebat pada daerah kulit
kepala, oksipital, dan belakang leher, terjadi spontan, memburuk oleh
stress,insomnia, kelelahan kronis, iritabilitas, gangguan konsentrasi, kadang
vertigo, dan rasa tidak nyaman pada bagian leher, rahang serta
temporomandibular.
7
2.7 Pemeriksaan
Tidak ada uji spesifik untuk mendiagnosis TTH dan pada saat dilakukan
pemeriksaa neurologik tidak ditemukan kelainan apapun. TTH biasanya tidak
memerlukan pemeriksaan darah, rontgen, CT scan kepala maupun MRI.
2.9 Terapi
1. Farmakologi
Analgesik
Asetosal 500-1000 mg / hari
Paracetamol/metampiron 1000-1500mg/hari
Acetaminophen 1000 mg/hr
asam mefenamat 1000-1500 mg/hari\
Caffein 65 mg
NSAID : naproxen sodium, dosis 275-550mg 2-3 kali/hari
Antidepresan
Trisikilik antidepresan
SSRI : Fluoxetin, Sertralin, dll
Muscle relaxan : Eperisone Hcl
Minor tranguiliser : Diazepam, Lorazepam,Klobazam, dll
2. Non-farmakologis
- Kontrol diet
- Terapi fisik (latihan postur dan posisi, massage, ultrasound, manual terapi,
kompres panas/dingin, dan akupuntur)
8
Behaviour treatment
2.10 Komplikasi
Komplikasi TTH adalah rebound headache yaitu nyeri kepala yang
disebabkan oleh penggunaan obat -obatan analgesia seperti aspirin, asetaminofen,
dll yang berlebihan.
2.11 Prognosis
TTH pada kondisi dapat menyebabkan nyeri yang menyakitkan tetapi
tidak membahayakan. Nyeri ini dapat sembuh dengan perawatan ataupun dengan
menyelesaikan masalah yang menjadi latar belakangnya jika penyebab TTH
berupa pengaruh psikis. Nyeri kepala ini dapat sembuh dengan terapi obat berupa
analgesia. TTH biasanya mudah diobati sendiri. Progonis penyakit ini baik dan
dengan penatalaksanaan yang baik maka > 90 % pasien dapat disembuhkan.
9
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA