Anda di halaman 1dari 5

Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA V Tahun 2015

Aktualisasi Pemikiran Jean Piaget dalam Implementasi Kurikulum 2013


(Suatu Kajian Teoritis)

Desak Gede Wirayanti Estini


Pasca Sarjana Pendidikan Matematika
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)
desak.ode123@gmail.com

Abstrak

Pendidikan dikatakan sebagai pilar utama dalam mewujudkan manusia yang tangguh dan berkualitas dalam
kehidupannya. Salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan adalah diberlakukannya kurikulum sebagai dasar
pemikiran atau landasan formalitas agar pendidikan tersebut dapat berjalan sesuai dengan standarisasi yang
diharapkan. Penyesuaian-penyesuaian terhadap kurikulum sebagai upaya sinergis agar dapat memenuhi tuntutan
kehidupan masyarakat perlu untuk dilakukan secara berkelanjutan. Saat ini kurikulum satuan pendidikan 2013 atau
yang lebih dikenal dengan K13 telah diterapkan pada hampir semua jenjang pendidikan, tidak terkecuali pada
tingkat sekolah dasar (SD). Terlepas dari diberlakukannya K13 perlu mendapat perhatian apakah kurikulum tersebut
dalam proses implementasinya dilapangan telah mengupayakan atau memperhatikan tingkat perkembangan peserta
didik menurut Jean Piaget ataukah belum. Memperhatikan tingkatan usia sebagai dasar dalam memberikan
pembelajaran sangat perlu untuk dilakukan, sebab memperhatikan kebutuhan peserta didik pada usianya juga
menjadi penentu keberhasilan pembelajaran sehingga pembelajaran dapat memberdayakan peserta didik dengan baik
untuk menciptakan manusia-manusia yang berkarakter sebagaimana diharapkan dan disampaikan dalam tujuan
pendidikan nasional melalui diberlakukannya kurikulum 2013.

Kata kunci : Implementasi kurikulum 2013 dan tingkatan usia peserta didik.

1. Pendahuluan nasional, seperti yang dirumuskan dalam pasal 3


Pendidikan dikatakan sebagai pilar utama UU No.20/2003 yaitu berkembangnya potensi
dalam mewujudkan manusia yang tangguh dan peserta didik agar menjadi manusia yang
berkualitas dalam kehidupannya. Sekolah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
merupakan bagian dari sistem pendidikan formal Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
yang mempunyai aturan-aturan jelas seperti cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
kurikulum. negara yang demokratis serta bertanggung
Salah satu faktor penentu keberhasilan jawab, pemerintah melalui
pendidikan adalah diberlakukannya kurikulum Kemdikbud,mengembangkan Kurikulum 2013
sebagai dasar pemikiran atau landasan formalitas secara nasional.
agar pendidikan tersebut dapat berjalan sesuai Terbitnya Kurikulum 2013 untuk semua
dengan standarisasi yang diharapkan. Kurikulum satuan pendidikan dasar dan menengah,
harus dikembangkan dari waktu ke waktu merupakan salah satu langkah sentral dan
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, strategis dalam kerangka penguatan karakter
teknologi, dan seni, serta perkembangan menuju bangsa Indonesia yang madani.
berbagai tantangan dan tuntutan kompetensi Kurikulum 2013 dikembangkan secara
yang diperlukan dalam pembangunan peradaban komprehensif, integratif, dinamis, akomodatif,
manusia Indonesia yang dicita -citakan pada dan antisipatif terhadap berbagai tantangan pada
masa mendatang. masa yang akan datang. Kurikulum 2013
Dalam menghadapi perkembangan didesain berdasarkan pada budaya dan karakter
ipteks, tantangan masa depan, serta untuk bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis pada
mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan kompetensi.

113
Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA V Tahun 2015

Dengan adanya kompetensi, diharapkan termasuk adaptasi adalah asimilasi dan


setiap siswa akan mampu bersaing secara sehat akomodasi.
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari Terkait dengan aspek perkembangan
teman temannya. Dari kompetensi inilah setiap kognitif seseorang dalam hal ini adalah siswa
siswa akan mengalami perubahn perubahan. Sekolah Dasar (SD) dengan penerapan
Selain itu setiap individu mengalami kurikulum 2013 ini pada tingkat satuan
pertumbuhan dan perkembangan dalam pendidikan Sekolah Dasar, sudahkah kurikulum
kehidupannya. Pertumbuhan adalah perubahan 2013 ini memberikan kesempatan kepada siswa
kuantitatif pada bagian materiil individu sebagai dalam hal ini adalah siswa sekolah dasar untuk
akibat adanya pengaruh lingkungan. Perubahan mengembangkan aspek kognitifnya ? Karena
itu dapat berupa pembesaran, atau pertambahan mengingat tingkatan usia sebagai dasar dalam
dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang kecil memberikan pembelajaran sangat perlu untuk
menjadi besar, dari yang sedikit menjadi banyak, dilakukan.
dari yang sempit menjadi luas, dan
sebagainya. Sedangkan perkembangan adalah 2. Pembahasan
perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi 2.1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget
jasmaniah dan kejiwaan kearah yang lebih dalam Kaitannya dengan Kurikulum 2013
matang. Jadi berbicara mengenai psikologi Piaget adalah seorang tokoh psikologi
perkembangan adalah berbicara mengenai kognitif yang besar pengaruhnya terhadap
perubahan fungsi-fungsi psikologis atau perkembangan pemikiran para pakar kognitif
kejiwaan. lainnya. Menurut Piaget dalam (Budiningsih,
Fungsi fungsi psikologis individu 2005:35) Perkembangan kognitif merupakan
memiliki kaitan dengan perkembangan kognitif. suatu proses genetik yaitu suatu proses yang
Teori perkembangan kognitif merupakan didasarkan atas mekanisme biologis
perkembangan pikiran. Pikiran anak adalah perekembangan sistem syaraf. Dengan makin
bagian dari otaknya yang bertanggung jawab bertambahnya umur seseorang, maka makin
terhadap bahasa, pembentukan mental, komplekslah susunan sel syarafnya dan makin
pemahaman, penyelesaian masalah, pandangan, meningkat pula kemampuannya. . Ketika
penilaian, pemahaman sebab akibat, serta individu berkembang menuju kedewasaan, akan
ingatan. Pada masa anak-anak atau pun usia mengalami adaptasi biologis dengan
pada saat sekolah mengalami perkembangan lingkungannnya yang akan menyebabkan
kognitif yang terus berkembang, dari mulai masa adanya perubahan-perubahan kualitatif di dalam
bayi sampai anak remaja. Teori Perkembangan struktur kognifnya. Piaget dalam
Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, (Budiningsih,2005:35) tidak melihat
seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896- perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang
1980. Menurut Piaget, ada tiga aspek pada dapat didefinisikan secara kuantitatif. Ia
perkembangan kognitif seseorang, yaitu: menyimpulkan bahwa daya pikir atau kekuatan
struktur, isi, dan fungsi kognitif. Struktur mental anak yang berbeda usia akan berbeda
kognitif, skema atau skemata (schema) pula secara kualitatif.
menurut Piaget, merupakan organisasi mental Menurut Piaget (Trianto, 30 : 2014), setiap
yang terbentuk pada saat seseorang individu pada saat tumbuh mulai dari bayi baru
berinteraksi dengan lingkungannya. Isi kognitif dilahirkan sampai menginjak usia dewasa
merupakan pola tingkah laku seseorang yang mengalami empat tingkat perkembangan
tercermin pada saat ia merespon berbagai kognitif. Empat tingkat perkembangan kognitif
masalah, sedangkan fungsi kognitif merupakan tersebut dapat dilihat sebagai berikut,
cara yang digunakan seseorang untuk
mengembangkan tingkat intelektualnya, yang
terdiri atas organisasi dan adaptasi. Dua
proses yang

114
Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA V Tahun 2015

Tabel 2.1
Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan utama
Sensorimotor 0-2 tahun Terbentuknya konsep dan kemajuan
gradual dan perilaku reflektif ke perilaku yang mengarah kepada
tujuan
Pra-Operasional 2 7 tahun Perkembangan kemampuan menggunakan simbol uantuk
menyatakan objek-objek dunia. pemikiran masih egosentris dan
sentrasi.
Operasi konkret 7-11 tahun Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis.
Kemampuan-kemampuan baru termasuk penggunaan operasi
yang dapat-balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi,
dan pemacahan masalah tidak begitu dibatasi oleh
keegosentrisan.
Operasi Formal 11 tahun hingga Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan.
dewasa Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan
eksperimentasi sistematis.

Masing masing tahapan perkembangan berpikir operasional untuk mengkalisifikasikan


kognitif memiliki ciri masing masing. Untuk benda-benda, membentuk dan mempergunakan
tingkatan usia 7 11 tahun dimana pada keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah
tingkatan usia ini, seorang anak ada pada jenjang sederhana, dan mempergunakan hubungan
tingkatan Sekolah Dasar (SD). Sehingga siswa sebab-akibat. Oleh karena itu, pembelajaran
pada tingkat Sekolah Dasar termasuk dalam yang tepat adalah dengan mengaitkan konsep
operasi konkret. materi pelajaran dalam satu kesatuan yang
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini berpusat pada tema adalah yang paling sesuai.
menurut Piaget (Budiningsih, 2005 : 36) adalah Kegiatan pembelajaran akan bermakna jika
anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan
yang jelas dan logis, dan ditandai adanya memberikan rasa aman, bersifat individual dan
reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki konstektual, anak mengalami langsung yang
kecakapan berfikir logis,akan tetapi hanya dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui
dengan benda-benda yang bersifat konkret. pembelajaran tematik. Pembelajaran yang
Operation adalah suatu tipe tindakan untuk menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
memanipulasi objek atau gambaran yang ada di mata pelajaran dapat memberikan pengalaman
dalam dirinya. Karena kegiatan ini memerlukan bermakna kepada peserta didik. Tema dalam hal
proses transformasi informasi ke dalam dirinya ini menurut (Depdikbud, 2014:17) berperan
sehinggan tindakannya lebih efektif. Anak sudah sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran
tidak perlu coba-coba membuat kesalahan, dengan memadukan beberapa muatan pelajaran
karena anak sudah dapat berfikir dengan sekaligus. Sesuai dengan pemikiran Piaget pada
menggunakan model dalam Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah
melakukan kegiatan tertentu. Ia dapat anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan
menggunakan hasil yang telah dicapai yang jelas dan logis, dan ditandai adanya
sebelumnya. Anak mampu menangani sistem reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki
klasifikasi. kecakapan berfikir logis,akan tetapi hanya
Sementara menurut Depdikbud (2014:17) dengan benda-benda yang bersifat konkret.
anak pada usia sekolah dasar berada pada Operation adalah suatu tipe tindakan untuk
tahapan operasi konkret, mulai menunjukkan memanipulasi objek atau gambaran yang ada di
perilaku yang mulai memandang dunia secara dalam dirinya. Karena kegiatan ini memerlukan
objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke proses transformasi informasi ke dalam dirinya
aspek lain secara reflektif dan memandang sehinggan tindakannya lebih efektif. Anak sudah
unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir tidak perlu coba-coba membuat kesalahan,
secara operasional, mengpergunakan cara karena anak sudah dapat berfikir dengan

115
Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA V Tahun 2015

menggunakan model dalam skema menggapai, memegang sudah tersedia


melakukan kegiatan tertentu. Ia dapat bagi anak, maka segala sesuatu yang dialami
menggunakan hasil yang telah dicapai anak akan diasimilasikan ke schemata.
sebelumnya. Anak mampu menangani sistem Selanjutnya, akomodasi merupakan proses
klasifikasi. kedua yang penting untuk menghasilkan
mekanisme untuk perkembangan intelektual.
2.2. Konsep Pemikiran Piaget Dalam Ruseffendi (2006) menyatakan bahwa
Kurikulum 2013. akomodasi merupakan menyusun kembali
Berikut ini dijelaskan Konsep Teoritis struktur pikiran karena adanya informasi baru
Utama Jean Piaget (Hergenhahn & Olson, sehingga informasi tersebut punya tempat.
2008:313-318), yaitu sebagai berikut: Setiap pengalaman yang dialami
a. Inteligensi seseorang akan melibatkan asimilasi dan
Intelegensi adalah ciri bawaan yang akomodasi. Kita merespon dunia berdasarkan
dinamis sebab tindakan yang cerdas akan pengalaman kita sebelumnya (asimilasi), tetapi
berubah saat organisme itu makin matang secara setiap pengalaman memuat aspek-aspek yang
biologis dan mendapat pengalaman; bagian berbeda dengan pengalaman yang kita alami
internal dari setiap organisme karena semua sebelumnya. Aspek unik dari pengalaman ini
organisme yang hidup selalu mencari kondisi menyebabkan perubahan dalam struktur kognitif
yang kondusif untuk kelangsungan hidup (akomodasi).
mereka. (Piaget dalam Hergenhahn & Olson, d. Ekuilibrasi
2008). Teori piaget ini berusaha mencari tahu Menurut Piaget, semua organisme punya
bagaimana perkembangan kemampuan tendensi bawaan untuk menciptakan hubungan
intelektual. harmonis antara dirinya dengan lingkungannya.
b. Skemata Ekuilibrasi (penyeimbangan) adalah tendensi
Skema (Schema; jamak: schemata) bawaan untuk mengorganisasikan pengalaman
merupakan potensi umum yang dimiliki agar mendapatkan adaptasi yang maksimal.
organisme untuk bertindak dengan cara tertentu. Ekuilibrasi ini diartikan juga sebagai dorongan
Tindakan tersebut seperti memegang, menatap, kearah keseimbangan secara terus menerus.
menggapai, dan sebagainya. Misalnya skema e. Interiorisasi
memegang adalah kemampuan umum untuk Interiorisasi merupakan penurunan
memegang sesuatu. Skema memegang ini dapat ketergantungan pada lingkungan fisik dan
dianggap sebagai struktur kognitif yang meningkatkannya penggunaan struktur kognitif.
membuat tindakan memegang bisa Pada awalnya anak merespon stumuli
dimungkinkan. Sedangkan schemata merupakan lingkungan secara langsung dengan gerak
kumpulan dari skema-skema. Ruseffendi refleks. Pengalaman awal melibatkan
(2006:135) menyatakan bahwa schemata penggunaan dan elaborasi schemata bawaan
merupakan kegiatan penyelarasan perbuatan seperti memegang, menghisap, menggapai. Hasil
fisik dan perbuatan mentalnya. Schemata pengalaman disimpan dalam struktur kognitif.
merupakan penyelarasan antara akal dan Dengan banyaknya pengalaman, anak
geraknya. mengembangkan struktur kognitif dan
c. Asimilasi dan Akomodasi memungkinkan untuk beradaptasi dengan
Asimiliasi adalah proses merespon mudah. Sehingga pada akhirnya anak mampu
lingkungan sesuai dengan struktur kognitif merespon situasi yang lebih kompleks dan tidak
seseorang, atau dengan kata lain asimilasi yaitu bergantung pada situasi sekarang. Misalnya
pencocokan atau penyesuaian antara struktur mereka mampu memikirkan objek yang
kognitif dengan lingkungan fisik. Asimilasi sebelumnya tidak mampu mereka pikirkan.
merupakan penyerapan informasi baru ke dalam Dari kelima konsep Jean Paiget tersebut
pikiran (Ruseffendi, 2006). Struktur kognitif erat kaitannya dengan proses pembeajaran
yang ada pada momen tertentu akan dapat dikelas. Terutama pada tahan asimiliasi,
diasimilasikan oleh organisme. Misalnya, jika akomodasi dan ekuilibrasi. Sebagai contoh pada

116
Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA V Tahun 2015

tingkat Sekolah Dasar Kelas IV pada tema 2 siswa mengasimilasi, mengakomodasi, dan
Selalu Berhemat Energi pada sub tema 2 mengekuilibrasi pengetahuannya. Peran guru
pembelajaran 4 terdapat materi KPK dan FPB. sangat penting, karena seorang siswa pada tahap
Untuk bisa menyelesaikan permasalahan ini ini masih membutuhkan peran guru selama
seorang siswa harus memiliki kemampuan proses pembelajaran berlangsung. Dan proses
operasi aritmatika, baik itu penjumlahan, pembelajaran dengan baik dan bermakna akan
pengurangan, perkalian dan pemabagian. Bagi menjadikan skemata siswa semakin berkembang
siswa yang telah baik kemampuan aritmatikanya dengan baik sesuai dengan tingkatan usianya.
tentu tidak akan mengalami kendala yang bearti
untuk menyelesaikan materi KPK dan FPB Daftar Pustaka
namun bagi siswa yang mengalami Budiningsih, Asri,C. 2005. Belajar Dan
permasalahan pada operasi aritmatikanya tentu Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta
saja akan lebih kesulitan untuk menyelesaiakan Depdikbud, 2014. Materi Pelatihan Guru
materi KPK dan FPB. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta
Hergenhahn, B.R., dan Olson, M.Hg. 2008. Theories
Pada gambar dibawah ini dapat kita lihat
Of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana.
apakah proses asimilasi, akomodasi, dan http://meetabied.wordpress.com/2010/03/20/teori-
ekuilibrasi siswa selama proses pembelajaran perkembangan-kognitif-piaget-dan-
telah terjadi atau belum. implikasi-dalam-pembelajaran diakses tanggal 15
Dapat dilihat pada gambar diatas dimana oktober 2015
ada 4 orang siswa yang mengerjakan soal http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_ko
mengenai KPK dan FPB dengan menggunakan gnitif diakses tanggal 11 oktober 2015
berbagai cara. Siswa yang memiliki kemampuan Ruseffendi. 2006. Pengantar kepada Membantu
aritmatika yang memadai akan memilih caranya Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam
sendiri yang lebih mudah. Proses asimilasi disini Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan
CBSA. Bandung: Tarsito.
akan sangat membantu mereka dalam
Suparno, Paul.2001. Teori Perkembangan Kognitif
mengakomodasi permalsahan yang diberikan Jean Piaget. Yogyakarta: Penerbit
sehingga siswa tersebut akan mengalamai fase Kanisius
ekuilibrasi dimana siswa sudah mempunyai Trianto, 2014. Mendesain Model Pembelajaran
hubungan harmonis antara dirinya dengan Inovatif,Progresif, dan Konstektual. Jakarta :
lingkungannya, dimana siswa sudah mulai Prenandamedia Grup
terbisa untuk mengerjakan materi KPK dan FPB Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2015. Pertumbuhan
dengan menggunakan caranya masing masing. dan Perkembangan. [Online].
http://kbbi.web.id/ diakses tanggal 20
3. Penutup Nopember 2015.
Dalam penerapan kurikulum 2013
pemerintah dalam hal ini adalah Depdikbud
telah mengacu pada tahapan perkembangan
kognitif Piaget. Dimana pemerintah telah
memikirkan kurikulum yang baik digunakan
untuk jenjang Sekolah Dasar pada tingkatan usia
7 11 tahun yang termasuk dalam operasi
konkret adalah menggunakan Tema, untuk
jenjang sekolah dasar adalah tematik integratif.
Memberikan pembelajaran sesuai dengan
tingkatan usia adalah sangat penting karena
setiap tingkatan usia memiliki perkembangan
kognitif yang berbeda beda.
Dalam penerapan konsep pemikiran Piaget
dalam proses pembelajaran berlangsung, guru
harus memiliki kemapuan untuk bisa membantu

117

Anda mungkin juga menyukai