GOLDEN
CUP SEAFOOD IN OCEAN FISHING PORT OF BELAWAN NORTH SUMATRA
by
Muhammad Fauzi Faruza , Jonny Zain2), Ronald.M.H2)
1)
ABSTRACT
The research was conducted on March 2015 in ocean fishing port of Belawan, Medan,
province of North Sumatra. The objective is to of the investigate level efficiency for
utilization of cold storage facilities. The method using is survey method. Existing facilities at
the PT. Golden Cup Seafood is cold room I, cold room II, semi contact/multiplate freezer and
air blast freezer (ABF). Cold room I utilization rate is 75% and the utilization efficiency rate
of 90%. The utilization for cold room II is 101.4% and level of efficiency for its utilization is
75%, for semi contact/multiplate freezer both level of utilization and efficiency are 100%.
The utilization rate of air blast freezer (ABF) is 39.1% and the rate of utilization efficiency of
42.8%, for tool namely hand lift, the utilization rate of 66.6% and the level of efficiency of
utilization is 100%. from the analysis of the efficiency of utilization of cold storage facilities,
that almost all the facilities already be used properly and efficiently only require an increase
in good layout arrangement and preparation design to increase the utilization and efficiency
of existing facilities.
Tingkat Efisiensi Pemanfaatan Fasilitas 180 Ton, sehingga dapat diketahui bahwa
PT. Golden Cup Seafood memiliki dalam ruangan cold room I tingkat
2 unit cold room dengan kapasitas yang efisiensi pemanfaatannya adalah 90% dan
berbeda. Untuk mengetahui nilai efisiensi digolongkan pada tingkat efisien.
maka dilihat dari kapasitasnya, pada cold Sedangkan pada Cold room II memiliki
room I kapasitas yang tersedia sebanyak kapasitas yang tersedia lebih besar yaitu
200 Ton dengan kapasitas terpakai hanya 800 Ton, tetapi pada cold room II hanya
diisi 600 Ton dengan demikian tingkat Ton dibagikan dengan kapasitas tersedia
efisiensi pemanfaatannya adalah 75% dan lalu dikalikan 100%, dengan demikian
digolongkan pada tingkat kurang efisien. tingkat efisiensi pemanfaatannya adalah
Semi contact / multiplatefreezer 42,8% dan digolongkan pada tingkat tidak
adalah fasilitas yang digunakan untuk efisien.
pembekuan ikan. Alat pembeku ikan ini Peralatan yang dapat dihitung
memanfaatkan susunan pelat metal tingkat efisiensinya adalah Hand lift.
(aluminium) sebagai pendingin ikan Hand lift merupakan peralatan untuk
dengan lama proses pembekuan 4 sampai mempermudah dalam pengangkutan ikan
6 jam dengan suhu -40 sampai -45C. yang sudah dalam kotak kemasan dari
PT. Golden Cup Seafood memiliki dalam cold room ke tempat bagian
3 unit Semi contact / multiplatefreezer penjualan. PT. Golden Cup Seafood
dengan ukuran dan kapasitas yang sama memiliki 4 unit handlift bermerek krisbow
yaitu 1,5 Ton, dalam sekali proses dengan maksimal beban 3 Ton. Untuk
pembekuan Semi contact / menghitung tingkat efisiensinya maka
multiplatefreezer selalu diisi penuh dengan dilihat dari susunan kotak dan jumlah
ikan yang akan dibekukan dengan berat kemasan yang mampu diangkat oleh hand
1,5 Ton. Dalam sehari Semi contact / lift. Hand lift mampu mengangkat beban
multiplatefreezer dapat digunakan sebanyak 3 Ton namun pada saat
sebanyak dua kali, sehingga kapasitas yang penggunaanya handlift hanya mengangkut
terpakai yaitu 3 Ton, dibagikan dengan beban sebanyak 2 Ton, tetapi dengan
kapasitas tersedia yaitu 3 Ton lalu kondisi yang ada hand lift tidak
dikalikan 100%, dengan demikian tingkat memungkinkan diisi penuh dengan 3 Ton,
efisiensi pemanfaatannya adalah 100% dan dikarenakan dengan 2 Ton saja tumpukan
digolongkan pada tingkat efisien. kotak keatas sudah mencapai tinggi 2
Air blast freezer (ABF) adalah meter, sehingga dapat diasumsikan bahwa
fasilitas yang digunakan untuk pembekuan beban handlift yang diangkut seharusnya
ikan dengan memanfaatkan udara dingin, adalah 2 Ton. Jika dipenuhkan dengan
yaitu dengan menghembus dan kemampuan handlift sebanyak 2 Ton,
mengedarkan udara dingin ke sekitar maka jumlah kotak kemasan yang terpakai
produk secara continue dengan lama kemudian dibagikan dengan jumlah kotak
proses pembekuan 9 sampai 10 jam kemasan tersedia seharusnya lalu dikalikan
dengan suhu -40C. PT. Golden Cup 100%, dengan demikian tingkat efisiensi
Seafood memiliki 2 unit ABF dengan pemanfaatannya adalah 100% dan
masing-masing kapasitas 3,5 Ton, digolongkan pada tingkat efisien.
Sehingga kapasitas yang tersedia yaitu 7
Ton. Kemudian kapasitas terpakai yaitu 3
Tabel 3. Tingkat efisiensi pemanfaatan fasilitas dan peralatan cold storage di PT.Golden Cup
Seafood.
No Fasilitas Kapasitas (Ton) Tingkat Keterangan
Tersedia Terpakai efisiensi(%)
1 Cold room I 200 180 90% Efisien
2 Cold room II 800 600 75% Kurang Efisien
3 Semi contact / 3 3 100% Efisien
MultiplateFreezer
4 Air blast freezer(ABF) 7 3 42,8% Tidak Efisien
Peralatan
5 Hand lift 2 2 100% Efisien
Pembahasan
Fasilitas yang dimiliki PT.Golden efisiensi pemanfaatannya yaitu 90% dan
Cup Seafood yaitu cold room, semi termasuk kedalam kategori efisien, hal ini
contact/multiplatefreezer dan air blast dikarenakan penyusunan kotak kemasan
freezer (ABF). Fasilitas-fasilitas yang ada yang ada di ruang cold room I terlihat rapi
di PT.Golden Cup Seafood tersebut sudah dan efisien untuk melakukan aktivitas
mencukupi dalam suatu fasilitas cold bongkar muat yang dilakukan oleh
storage yang terdapat disuatu pelabuhan. karyawan sehingga aktivitas didalam cold
Jika dibandingkan dengan cold storage di room I tidak terhambat. Sedangkan cold
perusahaan atau pelabuhan lain, fasilitas room II tingkat pemanfaatannya adalah
yang dimiliki rata-rata hampir sama. 101,4% jika dilihat dari hasil perhitungan,
Seperti yang dinyatakan Harahap (2014) tingkat pemanfaatan pada cold room II
dan Jumaiza (2014), fasilitas yang dimiliki berlebih, ini dikarenakan koridor ruangan
PT. Karunia Samudera Hindia adalah yang seharusnya hanya digunakan untuk
gudang penyimpanan (cold storage), air handlift dapat berjalan juga diisi dengan
blast freezer, contact plate freezer. susunan kotak kemasan. Untuk efisiensi
Adapun peralatan yang digunakan pemanfaatannya adalah 75% dan termasuk
di PT.Golden Cup Seafood dalam dalam kategori kurang efisien, ini
aktivitasnya antara lain timbangan, disebabkan pada ruangan cold room II
pan/loyang, fiber/keranjang, hand lift, dengan susunan kotak yang tidak beraturan
meja kerja, rak sorong dan pallet. Peralatan dan tidak disusun dengan rapi pada
tersebut sudah memadai sesuai tempatnya, ruangan cold room II sudah
kegunaannya masing-masing, peralatan terlihat penuh dari yang seharusnya jika
tersebut juga sama seperti yang ada di disusun dengan rapi pada tempatnya
perusahaan cold storage lainnya, seperti efisensi pemanfaatannya dapat lebih
pada UD. YSR FISHERY (Naibaho, 2014) ditingkatkan lagi.
dan PT. Duta Tangkas Utama (Karo, Semi contact / multiplatefreezer
2014), peralatan yang digunakan yaitu juga merupakan salah satu fasilitas yang
loyang, fiber/keranjang, meja kerja/meja ada di PT.Golden Cup Seafood. Semi
proses, timbangan, hand lift, rak contact / multiplatefreezer adalah fasilitas
sorong/troli, selang air. yang digunakan untuk pembekuan ikan
Beberapa fasilitas di PT.Golden dengan lama proses pembekuan 4 sampai 6
Cup Seafood yang dianalisis baik tingkat jam dengan suhu -40 sampai -45C. Dari
pemanfaatan fasilitasnya maupun tingkat hasil perhitungan yang dilakukan,
efisiensinya yaitu cold room I, cold room diperoleh tingkat pemanfaatan fasilitas
II, semi contact/multiplatefreezer dan air Semi contact / multiplatefreezer yaitu
blast freezer (ABF), juga peralatannya 100%, dengan tingkat efisiensi
yaitu hand lift. Cold room merupakan pemanfaatan fasilitas sebesar 100%, ini
fasilitas yang berfungsi sebagai tempat dikarenakan penggunaan fasilitas untuk
penyimpanan atau ruangan yang sekali pembekuan selalu diisi penuh sesuai
digunakan untuk menyimpan produk ikan kapasitas yang tersedia sehingga fasilitas
beku sebelum dipasarkan dengan suhu Semi contact / multiplatefreezer tergolong
ruangan -15 sampai -20oC, PT.Golden Cup kedalam tingkat efisien.
Seafood memiliki 2 unit cold room dengan Air blast freezer (ABF) juga
ukuran dan kapasitas yang berbeda. Untuk merupakan fasilitas yang digunakan untuk
menentukan luas ruangan yang terpakai pembekuan ikan dengan memanfaatkan
maka dihitung luas ruangan yang terpakai udara dingin, yaitu dengan menghembus
dari ruangan yang tersedia. dan mengedarkan udara dingin ke sekitar
Dari pengamatan dan perhitungan produk secara continue dengan lama
yang dilakukan, tingkat pemanfaatan cold proses pembekuan 9 sampai 10 jam
room I adalah 75%, dengan nilai tingkat dengan suhu -40C. Dari analisis yang
dilakukan diperoleh tingkat pemanfaatan room I tidak terhambat. Kemudian pada
fasilitas Air blast freezer (ABF) adalah cold room II, dari hasil analisis yang
39,1%, ini dikarenakan dari ruangan ABF dilakukan, tingkat pemanfaatan 101,4 %
yang tersedia hanya terpakai satu ruangan dan tingkat efisiensi pemanfaatan fasilitas
saja pada saat penelitian dilakukan, maka yang tergolong masih kurang efisien yaitu
dari itu tingkat efisiensi pemanfaatan 75%, hal ini disebabkan karena
fasilitasnya hanya 42,8% yang penyusunan yang tidak rapi dan teratur
digolongkan pada tingkat tidak efisien. pada tempatnya sehingga karyawan dalam
Hand lift merupakan peralatan melakukan aktivitas menjadi terhambat.
yang dapat dihitung tingkat pemanfaaatan Untuk semi contact / multiplatefreezer
dan tingat efisiensi pemanfaatannya. Hand tingkat pemanfaatannya 100 % dan tingkat
lift merupakan peralatan untuk efisiensi pemanfaatannya juga 100%,
mempermudah dalam pengangkutan ikan sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk
yang sudah dalam kotak kemasan dari penggunaan semi contact /
dalam cold room ke tempat bagian multiplatefreezer sudah dimanfaatkan
penjualan. Dari analisis yang dilakukan dengan baik juga efisien. Tingkat
terhadap hand lift, diperoleh tingkat pemanfaatan air blast freezer (ABF)
pemanfaatannya yaitu 66%, ini 39,1% dan tingkat efisiensi pemanfaatan
dikarenakan jarang sekali diisi dengan 42,8 % dapat disimpulkan bahwa dalam
beban sesuai kapasitas hand lift yaitu 3 penggunannya belum dimanfaatkan
ton, sedangkan dengan 2 ton saja kotak dengan baik juga efisien, namun jika pada
kemasan sudah setinggi 2 meter sehingga saat musim ikan, penggunaan air blast
tidak memungkinkan untuk freezer (ABF) dapat lebih tinggi lagi nilai
menambahnya, maka untuk sekali pemanfaatan dan efisiensi
pengangkutan hanya sebanyak 2 ton. pemanfaatannya. Untuk peralatan yaitu
Dengan demikian tingkat efisiensi hand lift, tingkat pemanfaatan 66,6 % dan
pemanfaatannya adalah 100% dengan tingkat efisiensi pemanfaatan 100 %,
susunan yang memadai untuk sekali dalam hal ini disimpulkan bahwa dengan
pengangkutan. Namun untuk pemanfaatan yang sedikit namun sudah
membandingkan tingkat pemanfaatan dan efisien dalam penggunaannya untuk sekali
efisiensi fasilitas cold storage yang ada di pemakaian.
PT.Golden Cup Seafood dengan Dari analisis efisiensi pemanfaatan fasilitas
perusahaan cold storage lainnya saat ini cold storage PT. Golden Cup Seafood,
belum ditemukan penelitian yang serupa bahwa hampir semua fasilitas sudah
sehingga belum ada perbandingan dengan dimanfaatan dengan baik dan efisien hanya
cold storage lain. saja pada fasilitas cold room memerlukan
peningkatan dalam penataan dan
KESIMPULAN DAN SARAN penyusunan yang rapi dan sesuai
Kesimpulan peruntukannya guna meningkatkan
Fasilitas yang ada di PT. Golden pemanfaatan dan efisiensi pemanfaatan
Cup Seafood adalah, cold room I, cold fasilitas yang ada.
room II, semi contact/multiplatefreezer
dan air blast freezer (ABF). Untuk cold Saran
room I tingkat pemanfaatan 75 % dan Agar pemanfaatan dan efisiensi
tingkat efisiensi pemanfaatan fasilitas 90 pemanfaatan fasilitas yang ada di PT.
% dapat disimpulkan bahwa pada cold Golden Cup Seafood lebih efisien maka
room I sudah dimanfaatkan dengan baik diperlukan kedisipilinan dalam
juga dengan susunan kotak kemasan yang pengelolaan dan penggunaan fasilitas
rapi sehingga efisien bagi karyawan yang tersebut, kedisiplinan ini bukan hanya pada
melakukan aktivitas di dalam ruangan cold pihak pengelola PT. Golden Cup Seafood
namun juga kepada seluruh individu yang Praktek Magang Jurusan Teknologi
melakukan aktivitas di dalam fasilitas Hasil Perikanan Fakultas Perikanan
tersebut dengan harapan dapat dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
meningkatkan produktivitas dan industri Pekanbaru.
perikanan dimasa yang akan datang.
Murdiyanto, B. 2003. Pelabuhan perikanan
DAFTAR PUSTAKA : Fungsi, Fasilitas, Panduan,
Dirjen Perikanan Tangkap. 2002, Pedoman Operasional, Antrian Kapal.
Pengolahan Pelabuhan Perikanan. Departemen Pemanfaatan
Jakarta. 108 hal. Sumberdaya Perikanan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB.
Faruza, M.F. 2014. Aktivitas Cold Bogor.
Storage PT. Golden Cup Seafood di
Pelabuhan Perikanan Samudera Muda. A, 2006. Kamus Lengkap Bahasa
Belawan Provinsi Sumatera Utara Indonesia. Reality Publisher. Jakarta.
Laporan Praktek Magang Jurusan 640 hal.
Pemanfaatan Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Naibaho, N. 2014. Proses Pembekuan Ikan
Kelautan Universitas Riau. Tongkol (Eutynnus Affinis) di UD.
Pekanbaru. YSR FISHERY Belawan Kota
Medan Provinsi Sumatera Utara
Harahap, O.I. 2014. Penanganan Ikan Laporan Praktek Magang Jurusan
Layang (Decapterus Ruselli) Segar Teknologi Hasil Perikanan Fakultas
Dengan Pembekuan Air blast freezer Perikanan dan Ilmu Kelautan
di PT. Karunia Samudera Hindia Universitas Riau. Pekanbaru.
Sibolga Tapanuli Tengah Provinsi
Sumatera Utara Laporan Praktek Ningsih, S.W. 2011. Studi Pemanfaatan
Magang Jurusan Teknologi Hasil Fasilitas Pelabuhan Perikanan
Perikanan Fakultas Perikanan dan Nusantara Sibolga Provinsi
Ilmu Kelautan Universitas Riau. Sumatera Utara. Skripsi pada
Pekanbaru. Fakultas Perikanan Dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau
Jumaiza, N. 2014. Proses Penanganan dan Pekanbaru. (tidak diterbitkan). 81
Pembekuan Ikan Cakalang hal.
(Katsuwonus Pelamis) di PT.
Karunia Samudera Hindia Kota PT. Sukanda Djaya 2014. Indonesian
Sibilga Tapanuli Tengah Provinsi Commercial Newsletter
Sumatera Utara Laporan Praktek http://datacon.co.id/ColdStorage-
Magang Jurusan Teknologi Hasil 2011ProfilIndustri.html.
Perikanan Fakultas Perikanan dan 11November 2014.
Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Pekanbaru. PT. Pangan Nusantara. 2013. Cold
storagehttp://www.pangan-
Karo, M.B. 2014. Proses Penanganan dan nusantara.com/kegiatan-
Pembekuan Ikan Cakalang produksi/cold-storage-pt-pangan-
(Katsuwonus Pelamis) di PT. Duta nusantara. 24 Desember 2013.
Tangkas Utama Pelabuhan
Perikanan Nusantara Kota Sibolga Septemberiani, P. 2009. Rantai Produksi
Kabupaten Tapanuli Tengah Perikanan Tangkap di Palabuhan
Provinsi Sumatera Utara Laporan Ratu Sukabumi Jawa Barat.
Departemen Teknologi Hasil Zain, J, Syaifudin, Yani, A.H. 2011.
Perairan Fakultas Perikana dan Ilmu Pelabuhan Perikanan. Pusat
Kelautan. IPB. Bogor. Pengembangan Pendidikan.
Universitas Riau. Pekanbaru. 176
Sukimo, 2001. Pengantar Teori hal.
Mikroekonomi. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta. 413 hal. Zain, J, Syaifudin, Aditya,Y. 2011.
Efisiensi Pemanfaatan Fasilitas Di
Tim Prima Pena. Kamus Lengkap Bahasa Tangkahan Perikanan Kota Sibolga.
Indonesia. Gita Media Press. Jakarta. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16,1
768 hal. (2011) : 1-11.