Laporan Akhir Peledakan Geometri Peledakan
Laporan Akhir Peledakan Geometri Peledakan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Sumber :https://www.academia.edu/
Gambar 2.1
Pengaruh Waktu Tunda
keunggulan dari lobang tegak diantaranya : tumpukan material lebih baik (tidak
menyebar), back break akan berkurang, ground vibration lebih kecil, biaya
peledakan akan lebih murah karena burdennya lebih besar. Kelemahan terbesar
dari pemboran miring adalah kemungkinan terjadi penyimpangan arah dan sudut
pemboran sangat besar. Semakin tinggi jenjangnya maka penyimpangan yang
terjadi akan lebih besar.
Pemilihan diameter lubang bor tergantung pada tingkat produksi yang
diinginkan. Dengan lubang bor yang lebih besar, lebih besar pula tingkat produksi
yang dihasilkan. Untuk kontrol desain dengan hasil fragmentasi yang bagus,
menurut pengalaman, diameter lubang bor harus berkisar antar 0,5 – 1% dari
tinggi jenjang.
D = 5 – 10 K
Sumber :https://www.academia.edu/
Gambar 2.4
Hubungan Diameter Lubang Bor dengan Ketinggian Jenjang
4
K = 0.1 – 0.2 d
B = 25 – 40 d
J = (0,2 – 0,4) X B
Dimana : J = Subdrilling(mm)
B = Burden (mm)
2.1.4 Stemming (S)
Stemming adalah tempat material penuntup di dalam lubang bor diatas.
Kolom isian, bahan peledak. Stemming berfungsi untuk mengurung gas ledakan.
Ukuran stemming (S) yang diperlukan tergantung jarak burden (B) dan biasanya
dibuat : S = (0,7 – 1) X B
1. Pada ketinggian jenjang yang sama, maka kedalaman lubang bor vertikal
lebih pendek dari pada lubang bor miring, sehingga waktu pemboran
yangdiperoleh lebih cepat.
2. Untuk menempatkan alat pada titik atau posisi batuan yang akan dibor
tidak memerlukan ketelitian yang cermat sehingga waktu untuk
melakukan manuver lebih cepat.
3. Kecepatan penetrasi alat bor akan lebih cepat karena kurangnya gesekan
yang timbul dari dinding lubang bor terhadap batang bor.
4. Pelemparan batuan hasil peledakan lebih dekat.
Kerugian:
1. Mudah terjadi kelongsoran pada jenjang
2. Kemungkinan adanya bongkahan yang besar
3. Kemungkinan terjadi tonjolan pada lantai jenjang.
Gambar 2.5
Pemboran Vertikal
Sumber :https://www.academia.edu/
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
Mengerjakan soal geometri sebagai berikut :
1. Diketahui
Α = 700
Kbstd = 30
SGe = 0,85
SGestd = 1,2
VOD Handak = 11.803 fps
VODstd = 12.000 fps
De = 3,13 inchi
SGr = 2,5 ton/m3/155,76 ton/cuft
SGrstd = 160 lb/m3
L = 10,13 m
Menghitung geometri peledakan berdasarkan rumusan yang telah
disusun oleh R.L. Ash dan C. J. Konya, Menggambar skema
peledakannya.
2. PT. Kebon bibit selatan membutuhkan 24.000 ton gamping/hari dilakukan
peledakan 3 kali sehari. Diketahui tinggi jenjang 9 m dengan lebar 20 m,
kemiringan jenjang 70. Bahan peledakn yang digunakan adalah ANFO
dengan VOD = 11.482 fps dan SGe 0,82 gr/cc. SGr batuan 2,7 ton/m 3.
Hitung Powder Factor jika diketahui Stiffnes Ratio = 3. Menghitung
geometri peledakan dari data – data tersebut.
3. Untuk mencapai target produksi batubara 2 juta ton per tahun, PT.
Bengkulu perlu mengupas overburden sebanyak 7 juta bcm. Densitas OB
rata – rata 2,5 ton/m3 dan bahan peledak yang akan digunakan adalah
ANFO dengan densitas 0,85 gr/cc. Dengan menggunakan alat bor
dengan diameter 4,13 inchi dan tinggi jenjang 12,13 m, hitung seluruh
parameter geometri peledakan, jumlah bahan peledakan total, powder
factor. Bench tegak dengan rumusan C.J Konya dan R. L Ash.
4. PT minenine mencoba mencapai target produksi batubara 2 juta ton per
tahun dan perlu mengupas overburden sebanyak 7 juta bcm (SR 3,5 :1).
Densitas ob hasil pengujian rata – rata 2,5 ton/m 3 dan bahan peledak
yang akan digunakan ialah ANFO dengan densitas 0,85 gr/cc. alat bor
9
yang dimiliki adalah Tamrock type Drilltech D25k yang mampu membuat
lubang berdiameter 4,75 inchi. Fragmentasi hasil peledakan harus baik,
artinya sesuai dimensi mangkok shovel dan dengan airblast, flyrock serta
getaran kurang. Alat muat yang dipakai jenis front shovel cat 5320B yang
mampu menjangkau sampai 15 m. Hitunglah seluruh parameter geometri
peledakan, jumlah bahan peledak total dan powder factor. Gambarkan
sketsa lubang ledaknya dengan geometri yang telah dihitung.
3.1 Pembahasan
Nomor 1
1. Diketahui
Α = 700
Kbstd = 30
SGe = 0,85
SGestd = 1,2
VOD Handak = 11.803 fps
VODstd = 12.000 fps
De = 3,13 inchi
SGr = 2,5 ton/m3/155,76 ton/cuft
SGrstd = 160 lb/m3
L = 10,13 m
Jawab
Metode C.J. Konya
B = 3,15 x De x
Power Coulumn = L’ + J – T =
Loading Density = 0,508 x De2 x SGe = 0,508 x 3,132 x 0,85 = 3,964 kg/m
Berat Handak = PC x LD = 9,96 x 3,964 = 39,484 kg/lubang
Metode R.L Ash
Kb = Kbstd x AF1 x AF2
10
AF1 = = 0,881
AF2 = = 1,008
B = =
PC = L’+J -T =
Gambar 3.1
Skema Peledakan
11
Nomor 2
2. Diketahui
Α = 700
Kbstd = 30
SGe = 0,85
SGestd = 1,2
VOD Handak = 11.803 fps
VODstd = 12.000 fps
De = 3,13 inchi
SGr = 2,5 ton/m3/155,76 ton/cuft
SGrstd = 160 lb/m3
L =9m
Jawab
Metode C.J. Konya
SR =3
B = L/SR = 9/3 = 3
B’ = 3 x sin 70 = 2,819
Spacing = 2 x B’ = 2 x 2,819 = 4,92 meter
Subdrilling = J x B’ = 0,3 x 2,819 = 0,683 meter
Stemming = 0,7 x B’ = 0,7 x 2,819 = 1,772 meter
Power Coulumn = L’ + J – T =
Loading Density = 0,508 x De2 x SGe = 0,508 x 3,132 x 0,85 = 3,964 kg/m
Berat Handak = PC x LD = 9,96 x 3,964 = 39,484 kg/lubang
Powder Factor = w/tonase = 66,74/254,043 = 0,26
Metode R.L Ash
Kb = Kbstd x AF1 x AF2
AF1 = = 0,855
AF2 = = 1,008
B = =
12
PC = L’+J -T =
Nomor 3
3. Diketahui
Α = 700
Kbstd = 30
SGe = 0,85
SGestd = 1,2
VOD Handak = 11.803 fps
VODstd = 12.000 fps
De = 4,13 inchi
SGr = 2,5 ton/m3/155,76 ton/cuft
SGrstd = 160 lb/m3
L = 12,13 m
Jawab
Metode C.J. Konya
B = 3,15 x 4,13 x ∛(0,85/2,5)=9,08 feet=2,76 meter
Spacing = 2 x B’ = 2 x 2,76 = 3,862 meter
Subdrilling = J x B’ = 0,3 x 3,864 = 0,783 meter
Stemming = 0,7 x B’ = 0,7 x 3,864 = 1,872 meter
Power Coulumn = L’ + J – T =
Loading Density = 0,508 x De2 x SGe = 0,508 x 3,132 x 0,85 = 3,964 kg/m
Berat Handak = PC x LD = 9,96 x 3,964 = 39,484 kg/lubang
13
AF1 = = 0,855
AF2 = = 1,008
B = =
PC = L’+J -T =
Nomor 4
4. Diketahui
Α = 700
Kbstd = 30
SGe = 0,85
SGestd = 1,2
VOD Handak = 11.803 fps
VODstd = 12.000 fps
De = 4,75 inchi
14
Power Coulumn = L’ + J – T =
Loading Density = 0,508 x De2 x SGe = 0,508 x 3,132 x 0,85 = 3,964 kg/m
Berat Handak = PC x LD = 9,96 x 3,964 = 39,484 kg/lubang
Powder Factor = w/tonase = 66,74/254,043 = 0,26
Metode R.L Ash
Kb = Kbstd x AF1 x AF2
AF1 = = 0,855
AF2 = = 1,008
B = =
PC = L’+J -T =
Gambar 3.1
Skema Peledakan Soal Nomor 4
16
BAB IV
ANALISA
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA