Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE –


CABANG LAMPUNG

Disusun oleh :

NAMA : Rahmad Taufiq


NPM : 1816051068
KELAS : Reguler B
MATKUL : Teori Organisasi

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri di
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE – CABANG LAMPUNG
ini tepat waktu.

Adapun laporan kunjungan industri ini merupakan salah satu tugas yang wajib untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang


telah mendukung proses penyelesaian tugas Laporan Kunjungan Industri ini.

Penulis tentu menyadari bahwa laporan kunjungan industri ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran, supaya kedepannya dapat membuat yang lebih baik lagi.

Bandar Lampung, Mei 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri

Sebagai mahasiswa, khususnya dalam bidang Ilmu Administrasi Bisnis, Mahasiswa/i sudah
mendapat materi kuliah yang berkenaan dengan administrasi. Sudah selayaknya bagi mahasiswa
Administrasi Bisnis tidak hanya memahami teori saja, namun dapat juga ikut andil dalam
meninjau kegiatan lapangan yang sebenarnya. Oleh karena itu Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis,
Fisip Universitas Lampung mengadakan kegiatan kunjungan industri.

Mahasiswa diharapkan melalui kunjungan industri ini dapat menambah pengalaman siswa dalam
ruang lingkup dunia kerja. Untuk itu, mahasiswa dituntut untuk aktif menggali informasi tentang
kunjungan industri untuk memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang dunia industri.

Diadakannya kegiatan kunjungan industri ini juga, agar mahasiswa/i mengetahui lebih jauh
bagaimana sebenarnya dunia usaha atau dunia industri itu dijalankan. Selain itu kegiatan
kunjungan industri juga sebagai simulasi dunia bisnis dan manajemen yang nyata agar nantinya
mahasiswa terbiasa ketika benar-benar terjun di dunia bisnis dan manajemen.

1.2 Tujuan Kunjungan Industri

Ada beberapa tujuan diadakannya kegiatan kunjungan industri bagi mahasiswa/i yaitu,

Sebagai berikut:

1. Memperluas pengatahuan mahasiswa/i dalam lingkungan dunia kerja.


2. Memotivasi mahasiswa/i untuk bekerja di perusahaan.
3. Memberi bekal pengalaman kepada mahasiswa/i.
4. Mengajarkan mahasiswa/i tentang manajemen dan tanggung jawab dalam bekerja.
5. Mendorong mahasiswa/i mengembangkan minat dan kemampuannya dalam dunia
bisnis atau dunia industri.
1.3 Waktu dan Tempat Kunjungan Industri

Waktu dan tempat kunjungan industri ini, Sebagai berikut :

Selasa, 30 April 2019 PT. Indofood CBP Sukses Makmur TBK Divisi Noodle – Cabang
Lampung, Jalan Unnamed, Desa Siondang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten
Lampung Selatan, Lampung 35361.
BAB II

HASIL KUNJUNGAN INDUSTRI

2.1 Profil Perusahaan

A. Sejarah Perusahaan

PT. Indofood CBP Sukses Makmur TBK cabang Lmpung adalah salah satu perusahaan yang
bergerak kedalam bidang pangan yaitu mie instan. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1997 dan
diproduksi pertama kali pada bulan Januari 1998. Perusahaan ini merupakan cabang ke 14 yang
dibuka oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Perusahaan ini berada dijalan unnamed, Desa
Siondang Sari, Kec. Tanjung Bintang, Kab. Lampung Selatan, Lampung. Dengan luas lahan
kurang lebih 7,6 ha, luas bangunan 1,5 ha, luas fasilitas 1,7 ha, dan ruang terbuka hijau 4,4 ha.

Industri mie instan di Indonesia diawali dengan berdirinya PT. Lima Satu Sarkyu pada bulan
April 1968, pada tahun 1077 perusahaan ini berganti ini nama menjadi PT. Lima Satu Sarkyu
Indonesia yang ke,udian berubah lagi menjadi PT. Supermie Indonesia, sesuia dengan merek mie
instan alannya yaitu supermie. Pada tahun 1970, pasar mie diramaikan dengan berdirinya PT.
Sanmaru Food Manufacturing, salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group yang
memproduksi mie instan indomie, yang kemudian disusul dengan berdirinya PT. Sarimi Asli
Jaya (Salim Group, tahun 1982 di Tanggerang yang memproduksi mie instan Sarimi.

Sejak saat itu perkembangan pasar mie instan mulai ditandai dengan persaingan antar group yang
ketat, terutama setelah Indofood (Salim Group) bergabung dengan Jangkar Jati Group(1984)
dengan membentuk PT. Indofood Interna Corporation tahun 1986. PT. Indofood Interna
Corporation melalui anak perusahaannya PT. Lambang Insan Makmu mengambil alih PT.
Supermie Indonesia. Tahun 1992 Salim Group mengambil alih seluruh saham Jangkar Jati
Group. Dan puncaknya adalah ketika Indofood mencabut produknya dari jaringan distributor PT.
Wicaksana Overseas dan dialihkan ke Indomarco (Pebapan), sejak saat itulah dominasi Indofood
dengan mie instan merek indomie, Supermie, dan Sarimi mulai menguasai pasar domestik.

Pada tanggal 5 Februari 1994 Indofood merubah nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur,
dimana perusahaan ini sendiri pada awalnya bernama PT. Panganjaya Intikusuma yang didirikan
tanggal 14 Agustus 1990. Pendiri dan pemegang saham semula adalah Mr. Soetojo Koerniawan
dan Mr. Herryjanto Setiadi.
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup
Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi
terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru,
Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin,
Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali
dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah
sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam
keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.

B. Struktur Organisasi

Organigram

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Lampung, Organigram nya yang paling tinggi
terdapat pada Manajer Cabang. Selanjutnya ada Dewan Komisaris dan Direksi yang membawahi
bidang dan unit masing-masing seperti Manajer Pabrik (Factory Manager), Supervisor Produksi
(Production Supervisor), Manajer Teknik (Manager Technical), Manajer Gudang (Warehouse
Manager), Supervisor PPIC, Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch
Process Development and Quality Manager), Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality
Control Process Spv), Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control
Raw Material/Finished Good Spv), Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager),
Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager), Manajer Pemasaran (Areaa Sales and
Promotion Manager) dan Purcashing Office.

C. Jumlah Besar Organisasi (Jumlah Karyawan)

- Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mencapai
291 orang,

-dengan karyawan yang bekerja tetap sebanyak 221 orang dan karyawan yang belum menjadi
karyawan tetap sebanyak 70 orang.

D. Jumlah Cabang Perusahaan


Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup
Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan
divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru,
Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin,
Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo,
Bali dan Kendari.

.2.2 Produk Perusahaan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang perusahaan
yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie instant yang
dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat pada Tabel 3
berikut ini:

PRODUK :

1 Indomie

2 Indomie Special

3 Indomie Vegan

4 Indomie Regional Flavor

5 Indomie Kriuk

6 Indomie Jumbo

7 Indomie SQN

8 Indomie Paket

9 Supermie Reguler

10 Supermie Sedaaap

11 Supermie Go Series
12 Sarimi

13 Sarimi Extra Besar

14 Sakura

15 Intermi

16 POP Mie

17 Mie Telor

18 Anak Mas

19 POP Bihun Spesial

A. Jenis, Peralatan dan Teknologi Produksinya

1. Mesin Mixer 1 fungsinya untuk mengaduk campuran bahan baku yang diperlukan sebagai
bahan dasar
2. Mesin Mixer 2 fungsinya untuk mengaduk lebih rata adonan yang dihasilkan oleh mixer 1
supaya adonan tersebut dapat dimasukkan kedalam dounht sheet roller.
3. Doungt sheet combining machine terdiri dari 2 buah roller yang berfungsi untuk mengatur
supaya ketebalan dari adonan mie dapat diproses kembali menuju ke continuos roller, dimana
ketebalan antara adonan yang satu dengan yang lain tidak sama untuk menuju ke ketebalan yang
lebih tipis.
4. Continuos press roller ini juga digerakkan oleh motor untuk mengatur ketebalan dari
lembaran adonan yang akan di bentuk menjadi mie. Continuos press rollerterdiri dari 6 buah
roller yang berfungsi untuk mengatur ketebalan adonan secara bertahap dari satu roller menuju
roller seterusnya supaya menjadi lebih tipis, sehingga dapat dimasukkan menuju ke roller yang
berbentuk sisir, yang juga merupakan bagian dari ke 6 yang dimaksud, sehingga dapat membuat
adonan menjadi mie.
5. Machine Steamer conveyor untuk mensteam adonan yang sudah dalam bentuk mie yang
kemudian di angkut dengan menggunakan konveyor menuju ke bagian steamer. Konveyer
digerakkan oleh motor yang kecepatan diatur sesuai dengan putaran roller dari adonan setelah
selesai dari proses adonan maka diteruskan menuju proses pemotongan ‘cutting’ yang dipotong
sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
6. Machine Transport adalah sarana yang digerakkan dengan menggunakan konveyor yang
mengangkut hasil pemotongan yang sudah berbentuk mie sesuai dengan ukuran yang diinginkan
kemudian dimasukkan kedalam wadah masing-masing sesuai ukuran yang ada. Dalam hal ini
yang berperan adalah kecepatan motor harus sangat sinkron kdengan yang lain, suppaya mie
tersebut jatuh tepat pada wadah yang telah disediakan.
7. Machine Fryer adalah pengorengan yang menggunakan minyak kelapa sebagai media
penggorengan. Mie yang masuk kebagian transport yang telah disediakan dicelupkan kedalam
minyak penggorengan.
8. Machine Cooling adalah tempat untuk mendinginkan hasil produksi berupa mie yang keluar
dari penggorengan dengan memakai kipas sebagai pendingin.
9. Noodle transfer device adalah media tempat pembagian mie yang telah didinginkan untuk
diteruskan menuju proses pembungkusan dengan menggunakan mesin packaging yang terbagi
menjadi beberapa jalur yang berfungsi untuk supaya mie yang akan dibungkus dapat secara satu
persatu masuk ke dalam mesin pembungkus ( wrapping machine ).

B. Proses Produksi

Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran), pressing
(pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder
(pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing
(pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :
1. Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri
dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang
ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang
baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air
sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih
selama 15 menit dengan suhu 35oC.

2. Pressing atau Pengepresan


Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres
adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan
mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll
press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk
lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu.
Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan
tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.

3. Slitting atau Pembentukan Untaian


Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap
dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu
laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie
yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.

4. Streaming atau Pengukusan


Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara
kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan upa yang
cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua
menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi
mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi
pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki
tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu
banyak pada proses penggorengan atau frying.

5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan


Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran
tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya
ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang
berputar.

6. Frying atau Penggorengan


Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan,
kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein
atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses
penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati
tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang,
kaku dan awet.

7. Cooling atau Pendinginan

Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas
untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut.
Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari
proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket.
Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet
untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air
yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan
timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

8. Packing atau Pengemasan


Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing. Pengemasan
mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid
ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari
kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami
penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie
tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton
seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

C. Quality Control
Dalam melakukan pengawasan dan pengendalian mutu proses produksi, PT. Indofood CBP
Sukses Makmur sudah membentuk manager divisi quality control sebagai berikut:
PDQCM (Process Development and Quality Control Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan,
produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas
kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk. Selain itu PDQCM bertugas
dan bertanggung jawab:
1) Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQCM dalam aspek proses pengendalian
mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan
2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP
dan HACCP diproses produksi
3) Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu
dan hasil pengawasan serta pengembangan produk.
4) Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas
kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan dengan rencana
manajemen
5) Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen PDQCM
a. Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Supervisor)
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu PDQCM dalam hal sistem
pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi dan
produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Spv &
bagian administrasi. Melakuaka perbaikan mutu dan cost peralatan untuk kebutuhan analisis
b. Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/ Produk Jadi (Quality Control Raw Material /
Finished Gd Supervisor).
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu PDQCM dalam hal
pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan
secara langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control
(OQC) yang meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa
IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM
& FG, OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan
RM/FG dan OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada pergudangan.
Mewakili PDQCM jika tidak ada. Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan.

2.3 Sumber Daya Manusia

A. Sistem Penerimaan Karyawan,Sistem Kerja dan Pelatihan :

Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 291 karyawan yaitu sekitar 73%
merupakan pegawai tetap pabrik dan 27% adalah pegawai tidak tetap. Tingkat pendidikan yang
dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan
pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja adalah
melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu pelatihan
dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.
Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem. Pertama
adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka akan
ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. Kedua adalah sistem
eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan spesifikasi pekerjaan
yang dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro Konsultasi, atau dengan
pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan.
B. Jenjang Karir dan Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan ini dinilai memberikan asuransi dan jaminan kesehatan yang sangat baik kepada para
karyawan dan keluarganya, serta gaji yang baik sesuai dengan jabatan dan kinerja karyawan.
Indofood juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkarir dan mengembangkan
potensi dirinya. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga sangat menjaga kesejahteraan
karyawan dengan memberi fasilitas-fasilitas dan pelayanan yang sangat membantu karyawan,
seperti:
1. Pelayanan Poliklinik, Fasilitas Rawat Jalan & Rawat Inap, Fasilitas MCU Berkala.
2. Makan Karyawan
3. Antar Jemput Karyawan
4. Beasiswa Anak Karyawan
5. Penghargaan Karyawan Teladan.
6. Bantuan Persalinan
7. Bantuan Suka Cita
8. Bantuan Kacamata

2.4 Aspek Pemasaran Produk


Produk PT Indofood CBP Sukmes Makmur Noodle Division dibagi menjadi empat produk yaitu
Indomie, Supermi, Sarimi dan Sakura. Keempat produk itu mempunyai segmentasi yang
berbeda-beda. Indomie misalnya yang merupakan produk unggulan dari Indofood segmentasinya
adalah kelas menengah hingga atas, diikuti oleh Supermi, Sarimi dan yang terakhir Sakura.

Pemasaran produk-produk ini dilakukan menurut segmentasinya. Untuk produk Indomie,


Supermie dan Sarimi dipasarkan di seluruh daerah dengan berbagai macam lini masyarakat yang
dianggap masih mampu. Pemasarannya dilakukan di Supermarket-supermarket, Mini Market dan
Pasar-pasar tradisional, selain itu produk ini juga ada di warung-warung kelontong dan toko-toko
kecil. Sedangkan untuk produk Sakura biasanya di pasarkan di warung-warung kecil dan berada
di daerah yang masyarakatnya masih memikirkan harga yang murah.

Selain penyetoran langsung ke Pasar, produk Indofood juga sering melakukan kegiatan
kemanusiaan yang diselingi dengan bazaar-bazaar produk Indofood yang sangat banyak
peminatnya. Selain itu koperasi di dalam pabrik juga menjual barang-barang produksi PT
Indofood.

2.5 Sistem Informasi Manajemen

1. Komite Audit
Komite Audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Misi Komite Audit adalah membantu Dewan
Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. dalam menjalankan peran pengawasan dengan
mengkaji laporan keuangan perseroan.

2. Audit Internal
Audit internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal
Indofood, memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan
tepat waktu, serta memastikan reliability informasi operasional dan keuangan serta kepatuhan
atas ketentuan dan kebijakan perseroan. Di samping itu, Audit Internal juga bertanggung jawab
kepada direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit dan mengawasi operasi perseroan untuk
memberikan keyakinan bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan secara baik.
Audit Internal secara berkala disampaikan kepada anggota komite audit direksi.

3. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara perseroan dengan institusi pasar
modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk
memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada
direksi tentang perubahan peraturan, serta mengatur pertemuan direksi.

4. Manajemen Operasional
Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada direksi atas setiap kegiatan operasional
perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional.

5. Manajemen Korporasi
Setiap Manajemen Korporasi memiliki fungsi masing-masing sebagai pengelola kegiatan
perseroan.

6. Investor Relations
Investor Relations memiliki tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara proaktif
kinerja keuangan perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada
analisis maupun investor.

7. Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko


Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan penerapan pengendalian
internal yang memadai, perkiraan resiko, dan pengelolaan resiko melalui sistem yang dirancang
untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen dan direksi.
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan seluruh hasil tahapan penelitian yang telah dilakukan pada kunjungan industri di
PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE – CABANG
LAMPUNG dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE – CABANG


LAMPUNG merupakan pabrik yang bergerak di bidang bisnis yang bergerak dalam
bidang makanan yaitu mie instan
2. Produk mie yang dihasilkan antara lain, Indomie, Sarimi, Supermie, Intermie, dan
Sakura.
3. Bahan dasar pembuatan mie yang utama adalah tepung terigu. Proses produksi yang
dilakukan dalam pengolahan mie instan ini semuanya dilakukan dengan peralatan dan
mesin yang modern dan dalam pengolahannya sudah sangat steril dan meminimalisir
campur tangan manusia.
4. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1997 dan diproduksi pertama kali pada bulan Januari
1998. Perusahaan ini merupakan cabang ke 14 yang dibuka oleh PT. Indofood CBP
Sukses Makmur. Perusahaan ini berada dijalan unnamed, Desa Siondang Sari, Kec.
Tanjung Bintang, Kab. Lampung Selatan, Lampung. Dengan luas lahan kurang lebih 7,6
ha, luas bangunan 1,5 ha, luas fasilitas 1,7 ha, dan ruang terbuka hijau 4,4 ha.
5. Perusahaan ini dinilai memberikan asuransi dan jaminan kesehatan yang sangat baik
kepada para karyawan dan keluarganya, serta gaji yang baik sesuai dengan jabatan dan
kinerja karyawan. Indofood juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkarir
dan mengembangkan potensi dirinya
6. Produk PT Indofood CBP Sukmes Makmur Noodle Division dibagi menjadi empat
produk yaitu Indomie, Supermi, Sarimi dan Sakura. Keempat produk itu mempunyai
segmentasi yang berbeda-beda. Indomie misalnya yang merupakan produk unggulan dari
Indofood segmentasinya adalah kelas menengah hingga atas, diikuti oleh Supermi, Sarimi
dan yang terakhir Sakura.

1.2 Kesan dan Pesan


Kesan

1. Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik.


2. Kunjungan industri ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat langsung karyawan-
karyawan yang sedang bekerja di perusahaan tersebut.
3. Materi yang diberikan sangat bagus sekali, menambah pengetahuan kami.
4. Memotivasi kami untuk berusaha membangun bisnis hingga sukses.
5. Pelajaran yang sangat berarti yang tidak dapat ditemukan di dunia kampus.
6. Banyak pengalaman yang kami peroleh di perusahaan tersebut.
7. Dan selama kunjungan kita bisa mempererat persaudaraan diantara keluarga Administrasi
Bisnis Universitas Lampung.

Pesan

1. Semoga perusahaan dapat lebih maju dan lebih menerapkan penjelasan yang jelas selama
kegiatan Kunjungan Industri berlangsung, terutama pada tahapan proses prodeksi hingga
mesin yang digunakan dalam pembuatan mie instan.
2. Semoga mahasiswa/i dapat terus mengetahui tentang dunia kerja diperusahaan.
3. Semoga pengalaman ini berguna bagi mahasiswa/i untuk kedepannya.
LAMPIRAN

A. PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE – CABANG


LAMPUNG

Anda mungkin juga menyukai