Disusun oleh :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri di
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE – CABANG LAMPUNG
ini tepat waktu.
Adapun laporan kunjungan industri ini merupakan salah satu tugas yang wajib untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan kunjungan industri ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran, supaya kedepannya dapat membuat yang lebih baik lagi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai mahasiswa, khususnya dalam bidang Ilmu Administrasi Bisnis, Mahasiswa/i sudah
mendapat materi kuliah yang berkenaan dengan administrasi. Sudah selayaknya bagi mahasiswa
Administrasi Bisnis tidak hanya memahami teori saja, namun dapat juga ikut andil dalam
meninjau kegiatan lapangan yang sebenarnya. Oleh karena itu Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis,
Fisip Universitas Lampung mengadakan kegiatan kunjungan industri.
Mahasiswa diharapkan melalui kunjungan industri ini dapat menambah pengalaman siswa dalam
ruang lingkup dunia kerja. Untuk itu, mahasiswa dituntut untuk aktif menggali informasi tentang
kunjungan industri untuk memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang dunia industri.
Diadakannya kegiatan kunjungan industri ini juga, agar mahasiswa/i mengetahui lebih jauh
bagaimana sebenarnya dunia usaha atau dunia industri itu dijalankan. Selain itu kegiatan
kunjungan industri juga sebagai simulasi dunia bisnis dan manajemen yang nyata agar nantinya
mahasiswa terbiasa ketika benar-benar terjun di dunia bisnis dan manajemen.
Ada beberapa tujuan diadakannya kegiatan kunjungan industri bagi mahasiswa/i yaitu,
Sebagai berikut:
Selasa, 30 April 2019 PT. Indofood CBP Sukses Makmur TBK Divisi Noodle – Cabang
Lampung, Jalan Unnamed, Desa Siondang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten
Lampung Selatan, Lampung 35361.
BAB II
A. Sejarah Perusahaan
PT. Indofood CBP Sukses Makmur TBK cabang Lmpung adalah salah satu perusahaan yang
bergerak kedalam bidang pangan yaitu mie instan. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1997 dan
diproduksi pertama kali pada bulan Januari 1998. Perusahaan ini merupakan cabang ke 14 yang
dibuka oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Perusahaan ini berada dijalan unnamed, Desa
Siondang Sari, Kec. Tanjung Bintang, Kab. Lampung Selatan, Lampung. Dengan luas lahan
kurang lebih 7,6 ha, luas bangunan 1,5 ha, luas fasilitas 1,7 ha, dan ruang terbuka hijau 4,4 ha.
Industri mie instan di Indonesia diawali dengan berdirinya PT. Lima Satu Sarkyu pada bulan
April 1968, pada tahun 1077 perusahaan ini berganti ini nama menjadi PT. Lima Satu Sarkyu
Indonesia yang ke,udian berubah lagi menjadi PT. Supermie Indonesia, sesuia dengan merek mie
instan alannya yaitu supermie. Pada tahun 1970, pasar mie diramaikan dengan berdirinya PT.
Sanmaru Food Manufacturing, salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group yang
memproduksi mie instan indomie, yang kemudian disusul dengan berdirinya PT. Sarimi Asli
Jaya (Salim Group, tahun 1982 di Tanggerang yang memproduksi mie instan Sarimi.
Sejak saat itu perkembangan pasar mie instan mulai ditandai dengan persaingan antar group yang
ketat, terutama setelah Indofood (Salim Group) bergabung dengan Jangkar Jati Group(1984)
dengan membentuk PT. Indofood Interna Corporation tahun 1986. PT. Indofood Interna
Corporation melalui anak perusahaannya PT. Lambang Insan Makmu mengambil alih PT.
Supermie Indonesia. Tahun 1992 Salim Group mengambil alih seluruh saham Jangkar Jati
Group. Dan puncaknya adalah ketika Indofood mencabut produknya dari jaringan distributor PT.
Wicaksana Overseas dan dialihkan ke Indomarco (Pebapan), sejak saat itulah dominasi Indofood
dengan mie instan merek indomie, Supermie, dan Sarimi mulai menguasai pasar domestik.
Pada tanggal 5 Februari 1994 Indofood merubah nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur,
dimana perusahaan ini sendiri pada awalnya bernama PT. Panganjaya Intikusuma yang didirikan
tanggal 14 Agustus 1990. Pendiri dan pemegang saham semula adalah Mr. Soetojo Koerniawan
dan Mr. Herryjanto Setiadi.
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup
Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi
terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru,
Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin,
Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali
dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah
sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam
keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
B. Struktur Organisasi
Organigram
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Lampung, Organigram nya yang paling tinggi
terdapat pada Manajer Cabang. Selanjutnya ada Dewan Komisaris dan Direksi yang membawahi
bidang dan unit masing-masing seperti Manajer Pabrik (Factory Manager), Supervisor Produksi
(Production Supervisor), Manajer Teknik (Manager Technical), Manajer Gudang (Warehouse
Manager), Supervisor PPIC, Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch
Process Development and Quality Manager), Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality
Control Process Spv), Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control
Raw Material/Finished Good Spv), Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager),
Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager), Manajer Pemasaran (Areaa Sales and
Promotion Manager) dan Purcashing Office.
- Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mencapai
291 orang,
-dengan karyawan yang bekerja tetap sebanyak 221 orang dan karyawan yang belum menjadi
karyawan tetap sebanyak 70 orang.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang perusahaan
yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie instant yang
dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat pada Tabel 3
berikut ini:
PRODUK :
1 Indomie
2 Indomie Special
3 Indomie Vegan
5 Indomie Kriuk
6 Indomie Jumbo
7 Indomie SQN
8 Indomie Paket
9 Supermie Reguler
10 Supermie Sedaaap
11 Supermie Go Series
12 Sarimi
14 Sakura
15 Intermi
16 POP Mie
17 Mie Telor
18 Anak Mas
1. Mesin Mixer 1 fungsinya untuk mengaduk campuran bahan baku yang diperlukan sebagai
bahan dasar
2. Mesin Mixer 2 fungsinya untuk mengaduk lebih rata adonan yang dihasilkan oleh mixer 1
supaya adonan tersebut dapat dimasukkan kedalam dounht sheet roller.
3. Doungt sheet combining machine terdiri dari 2 buah roller yang berfungsi untuk mengatur
supaya ketebalan dari adonan mie dapat diproses kembali menuju ke continuos roller, dimana
ketebalan antara adonan yang satu dengan yang lain tidak sama untuk menuju ke ketebalan yang
lebih tipis.
4. Continuos press roller ini juga digerakkan oleh motor untuk mengatur ketebalan dari
lembaran adonan yang akan di bentuk menjadi mie. Continuos press rollerterdiri dari 6 buah
roller yang berfungsi untuk mengatur ketebalan adonan secara bertahap dari satu roller menuju
roller seterusnya supaya menjadi lebih tipis, sehingga dapat dimasukkan menuju ke roller yang
berbentuk sisir, yang juga merupakan bagian dari ke 6 yang dimaksud, sehingga dapat membuat
adonan menjadi mie.
5. Machine Steamer conveyor untuk mensteam adonan yang sudah dalam bentuk mie yang
kemudian di angkut dengan menggunakan konveyor menuju ke bagian steamer. Konveyer
digerakkan oleh motor yang kecepatan diatur sesuai dengan putaran roller dari adonan setelah
selesai dari proses adonan maka diteruskan menuju proses pemotongan ‘cutting’ yang dipotong
sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
6. Machine Transport adalah sarana yang digerakkan dengan menggunakan konveyor yang
mengangkut hasil pemotongan yang sudah berbentuk mie sesuai dengan ukuran yang diinginkan
kemudian dimasukkan kedalam wadah masing-masing sesuai ukuran yang ada. Dalam hal ini
yang berperan adalah kecepatan motor harus sangat sinkron kdengan yang lain, suppaya mie
tersebut jatuh tepat pada wadah yang telah disediakan.
7. Machine Fryer adalah pengorengan yang menggunakan minyak kelapa sebagai media
penggorengan. Mie yang masuk kebagian transport yang telah disediakan dicelupkan kedalam
minyak penggorengan.
8. Machine Cooling adalah tempat untuk mendinginkan hasil produksi berupa mie yang keluar
dari penggorengan dengan memakai kipas sebagai pendingin.
9. Noodle transfer device adalah media tempat pembagian mie yang telah didinginkan untuk
diteruskan menuju proses pembungkusan dengan menggunakan mesin packaging yang terbagi
menjadi beberapa jalur yang berfungsi untuk supaya mie yang akan dibungkus dapat secara satu
persatu masuk ke dalam mesin pembungkus ( wrapping machine ).
B. Proses Produksi
Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran), pressing
(pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder
(pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing
(pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :
1. Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri
dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang
ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang
baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air
sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih
selama 15 menit dengan suhu 35oC.
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas
untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut.
Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari
proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket.
Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet
untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air
yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan
timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.
C. Quality Control
Dalam melakukan pengawasan dan pengendalian mutu proses produksi, PT. Indofood CBP
Sukses Makmur sudah membentuk manager divisi quality control sebagai berikut:
PDQCM (Process Development and Quality Control Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan,
produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas
kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk. Selain itu PDQCM bertugas
dan bertanggung jawab:
1) Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQCM dalam aspek proses pengendalian
mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan
2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP
dan HACCP diproses produksi
3) Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu
dan hasil pengawasan serta pengembangan produk.
4) Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas
kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan dengan rencana
manajemen
5) Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen PDQCM
a. Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Supervisor)
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu PDQCM dalam hal sistem
pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi dan
produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Spv &
bagian administrasi. Melakuaka perbaikan mutu dan cost peralatan untuk kebutuhan analisis
b. Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/ Produk Jadi (Quality Control Raw Material /
Finished Gd Supervisor).
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu PDQCM dalam hal
pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan
secara langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control
(OQC) yang meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa
IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM
& FG, OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan
RM/FG dan OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada pergudangan.
Mewakili PDQCM jika tidak ada. Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan.
Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 291 karyawan yaitu sekitar 73%
merupakan pegawai tetap pabrik dan 27% adalah pegawai tidak tetap. Tingkat pendidikan yang
dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan
pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja adalah
melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu pelatihan
dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.
Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem. Pertama
adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka akan
ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. Kedua adalah sistem
eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan spesifikasi pekerjaan
yang dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro Konsultasi, atau dengan
pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan.
B. Jenjang Karir dan Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan ini dinilai memberikan asuransi dan jaminan kesehatan yang sangat baik kepada para
karyawan dan keluarganya, serta gaji yang baik sesuai dengan jabatan dan kinerja karyawan.
Indofood juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkarir dan mengembangkan
potensi dirinya. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga sangat menjaga kesejahteraan
karyawan dengan memberi fasilitas-fasilitas dan pelayanan yang sangat membantu karyawan,
seperti:
1. Pelayanan Poliklinik, Fasilitas Rawat Jalan & Rawat Inap, Fasilitas MCU Berkala.
2. Makan Karyawan
3. Antar Jemput Karyawan
4. Beasiswa Anak Karyawan
5. Penghargaan Karyawan Teladan.
6. Bantuan Persalinan
7. Bantuan Suka Cita
8. Bantuan Kacamata
Selain penyetoran langsung ke Pasar, produk Indofood juga sering melakukan kegiatan
kemanusiaan yang diselingi dengan bazaar-bazaar produk Indofood yang sangat banyak
peminatnya. Selain itu koperasi di dalam pabrik juga menjual barang-barang produksi PT
Indofood.
1. Komite Audit
Komite Audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Misi Komite Audit adalah membantu Dewan
Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. dalam menjalankan peran pengawasan dengan
mengkaji laporan keuangan perseroan.
2. Audit Internal
Audit internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal
Indofood, memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan
tepat waktu, serta memastikan reliability informasi operasional dan keuangan serta kepatuhan
atas ketentuan dan kebijakan perseroan. Di samping itu, Audit Internal juga bertanggung jawab
kepada direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit dan mengawasi operasi perseroan untuk
memberikan keyakinan bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan secara baik.
Audit Internal secara berkala disampaikan kepada anggota komite audit direksi.
3. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara perseroan dengan institusi pasar
modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk
memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada
direksi tentang perubahan peraturan, serta mengatur pertemuan direksi.
4. Manajemen Operasional
Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada direksi atas setiap kegiatan operasional
perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional.
5. Manajemen Korporasi
Setiap Manajemen Korporasi memiliki fungsi masing-masing sebagai pengelola kegiatan
perseroan.
6. Investor Relations
Investor Relations memiliki tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara proaktif
kinerja keuangan perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada
analisis maupun investor.
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan seluruh hasil tahapan penelitian yang telah dilakukan pada kunjungan industri di
PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE – CABANG
LAMPUNG dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pesan
1. Semoga perusahaan dapat lebih maju dan lebih menerapkan penjelasan yang jelas selama
kegiatan Kunjungan Industri berlangsung, terutama pada tahapan proses prodeksi hingga
mesin yang digunakan dalam pembuatan mie instan.
2. Semoga mahasiswa/i dapat terus mengetahui tentang dunia kerja diperusahaan.
3. Semoga pengalaman ini berguna bagi mahasiswa/i untuk kedepannya.
LAMPIRAN