Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

DERMATITIS KONTAK ALERGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

…………………….. 00 1 dari 2

TanggalTerbit
PPK Ditetapkan
Dermatitis kontak alergi Direktur,

Diajukan Oleh Disetujui Oleh


Kelompok Staf Medik, Ketua Komite Medik,

(drg. Dadang Sukandar, MARS)


(dr. Rini Rasianti, Sp KK) (dr. Ade Rusmiati, SpP)
Dermatitis kontak alergi merupakan dermatitis kontak yang terjadi
akibat pajanan ulang terhadap substansi pada individu yang
sebelumnya telah tersensitasi. Alergen bervariasi dari logam seperti
Pengertian
perhiasan, prodik kesehatan, obat-obat topical, parfum, tumbuhan,
zat-zat kimia, dan lain-lain

Bercak kemerahan pada kulit yang timbul setelah pajanan terhadap


zat-zat allergen. Lokasi erupsi sesuai dengan tempat pajanan. Gejala
Anamnesis subyektif umumnya gatal dan dapat disertai gejala konstitusi pada
kasus yang berat.

Akut : makula atau plak eritema berbatas jelas dan edema, dapat
disertai papula, vesikel. Pada kasus berat dapat timbul bula, erosi,
krusta.
Pemeriksaan Fisik
Subakut: Plak dengan eritema minimal, skuama, dapat disertai
papula eritema
Kronik: plak, likenifikasi, skuama, ekskoriasi, perubahan pigmentasi
Terdapat kelainan kulit seperti di atas disertai rasa gatal setelah
Kriteria Diagnosis kontak dengan zat-zat alergen
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DERMATITIS KONTAK ALERGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

…………………….. 00 2 dari 2

Diagnosis Banding Dermatitis kontak iritan


Tes temple (Patch test)
Pemeriksaan Penunjang
Ig E
Topikal:
Kompres terbuka untuk lesi basah
Kortikosteroid topikal poten
Terapi
Sistemik:
Kortikosteroid oral
Antihistamin oral
Menghindari kontak dengan zat-zat allergen penyebab
Edukasi

Ad bonam
Prognosis

1. Cohen de, Jacob SE. Allegic contact dermatitis. Dalam: Wolff,


Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,
kepustakaan
penyunting. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. Edisi
ke-7. New York: McGraw Hill Company; 2008. h. 135-46.

Anda mungkin juga menyukai