Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sosialisasi Pendidikan Kependudukan dan
Lingkunga Hidup (PKLH)” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada
kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul “ Sosialisasi Pendidikan Kependudukan dan Lingkunga
Hidup (PKLH)” Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga
dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak
terdapat kekurangannya.

Makassar, 26 Agust 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 3

BAB II PEMBAHASAN 5

A. Sosialisasi PKLH 5
B. Sosialisasi PKLH melalui jalur pendidikan sekolah 5
C. Sosialisasi PKLH melalui jalur pendidikan luar sekolah 7
D. Implementasi PKLH 8
1. Implementasi secara objektif 8
2. Implementasi secara subjektif 9

BAB II PENUTUP

DAFTAR ISI

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penduduk suatu negara serta sumber-sumber kekayaan alam yang terkandung


di dalamnya, merupakan modal dasr dan dan faktor yang sangat penting perananannya
dalam menunjang pemmbangunan modal dasar tersebut harus terus menerus
dipertahankan dengan cara peningkatan kualitas penduduk( sumber daya manusia )
serta menjaga lingkungan hidup dari kerusakan dan pencemaran. Berbagai
permasalahan dan lingkungan hidup harus dapat diantisipasi dan dipecahkan secara
bijaksana. Cara antisipasi dan pemecahan masalah dan pemecahan masalah tidak
cukup hanya berupa usaha-usaha yang bersifat teknis-mekanis seperti pengendalian
banjir, pengendalian limbah dan reboisasi, melainkan harus secara kompreshensif
dengan upaya yang bersifat edukatif-persuasif dan bertanggung jawab terhadap
masalah-masalah tersebut.

Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup (PKLH) merupakan salah satu cara
dalam upaya tersebut saat ini negara-negara sedang mengalami banyak krisis
anggaran, namun pendidikan tetap merupakan alternatif cara untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui investasi jangka panjang termasuk
dalam bidang kependudukan dan lingkungan hidup. Hal unilah yang mendorong
timbulnya gagasan diantara para pendidik maupun pemerhati masalah kependudukan
dan lingkungan hidup untuk menyarankan perlunya sosialisasi dan implementasi
program pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup (PKLH).

Sosialisasi PKLH ditempuh dengan berbagai strategi dan melalui berbagai saluran
yang relevan baik dalam jalur pendidikan dan pembinaan yang ada dapt digunakan
sebagai saluran informasi bagi sosialisasi PKLH baik di sekolah maupun di luar
sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud sosialisasi PKLH ?
2. Bagaimana sosialisasi PKLH melalui jalur pendidikan sekolah ?
3. Badaimana sosialisasi PKLH melalui jalur pendidikan luar sekolah ?
4. Bagaimana implementasi PKLH ?
C. Tujuan
1. Untuk mengembangkan pengetahuan, peran dan tanggung jawab masyarakat
terhadap masalah berkaitan dengan aspek kependudukan dan lingkungan hidup.

3
2. Untuk memberikan kesadaran masyarakat atau kelompok terhadap masalah
kependudukan dan lingkungan hidup
3. Untuk mengetahui implementasi mengenai pendidikan kependudukan dan
lingkungan hidup( PKLH) ke seluruh lapisan masayarat
4. Untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan arti penting dalam
mengatasi masalah yang bekaitan dengan kependudukan lingkungan hidup.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sosialisasi PKLH
Sosialisasi Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup merupakan suatu
kegiatan atau proses penanaman, nilai dan aturan pendidikan kependudukan dan
lingkungan hidup dalam sebuah kelompok atau masyarakat, sosialisasi kependudukan
dan lingkungan hidup sendiri bertujuan untuk memberikan pemahaman akan arti
pentingnya menjaga lingkungan hidup.

Masalah kependudukan dan lingkungan hidup pada hakikatnya menjadi


tanggung jawab semua orang, bukan hanya pejabatdan pegawai pada instansi
pemerintah yang terkait, para ahli, dan organisasi pecinta alam,dengan demikian
sangat perlu adanya upaya membina wawasan dan kepedulian masyarakat, agar semua
anggota masyarakat dengan kemampuan dan perannya masing-masing+mampu
berpartisipasi dalam mencegah dan mengatasi masala-masalah kependudukan dan
lingkungan hidup. Untuk itulah diperlukan suatu upaya ssosialisasi yang luas dan
berkesinambungandengan memanfaatkan semua jalur yang memungkinkan.
emil salim (1988:175) mengemukakanpendapatnya sebai berikut,
Manusia menjadi objek dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan ,latihan, penyuluhan
dan sebagainya, sehingga bisa ditumbuhkan sikap hidup dan sistem nilai dari
generasi berikutnya yang berguna untuk merangsang timbulnya kesadaran dan
kepedulian terhadap masalah-masalah kependudukan dan lingkunga hidup.

Sihat 2simorang ( 1983:98) mengatakan bahwa sosialisasi adalah proses penyebar


luasan pengetahuan di masyarakat sehingga pengetahuan tersebut menjadi nilai-nilai
tata cara kehidupan dan membentuk kepribadian anggota masyarakat baikindividu
maupun anggota kelompok.sosialisasi PKLH dapat diartikan sebagi proses
penyebarluasan pengetahuan nilai-nilai peraturan kependudukan dan lingkungan
hidup dengan tujuan agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kesadarandan
berpartisipasi dalam menagani berbagai masalah kependudukan dan lingkungan
hidup.

B. Sosialisasi PKLH melalui pendidikan sekolah

Sosialisasi PKLH melalui jalur pendidikan sekolah di harapkan dapat dilaksanakan


secara baik dengan memanfaatkan jenjang dan jenis pendidikan dengan maksud agar
dapat memanfaatkan setiap kesempatan untuk membina pengetahuan dan kesadaran
tentang kependudukan dan lingkungan hidup ditingkat perguruan tinggi, PKLH
disampaikan melalui pendekatan monolitik, sedangkan di tingkat sekolah dasar dan
menengah melalui pendekatan integratif.

5
1. Pendekatan Monolitik

Ialah kegiatan sosialisasi PKLH melalui jalur pendidikan sekolah yang


didasarkan pada pemikiran bahwa setiap mata pelajaran didasarkan pada pemikiran
bahwa setiap mata pelajaran merupakan sebuah komponen yang berdiri sendiri dan
mempunyai tujuan tertentu dalam satu kesatuan sistem dengan demikian apabila
sosialisasi PKLH dilaksanakan dengan pendekatan monolitik, berarti PKLH
diajarkan sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri,oleh karena itu,pendekatan
monolitik dapat di tempuh dengan cara membangun disiplin ilmu atau sebagai mata
kuliah yang berdiri sendiri dan kedudukannya dalam kurikulum adalah sama dengan
mata pelajaran lain. Sosialisasi PKLH secara monolitik baru dilaksanakan dibeberapa
perguruan tinggi, dimana PKLH merupakan sebuah mata kuliah yang berdiri sendiri
menjadi komponen dari kurikulum mata kuliah umum atau biasa di singkat mku yang
wajib di tempuh oleh semua mahaiswa.

Dengan adanya sosialisasi PKLH kepada peserta didik, maka siswa


diharapkan dapat mengimplementasikan dan meningkatkan kesadaran untuk menjaga
kelestarian dan kebersihan di lingkungan kampus, misalnya diberlakukannya
peraturan di Universitas bahwa dilingkungan kampus tidak boleh merokok bagi
mahasiswa maupun karyawannya agar tidak menyebabkan polusi udara, dan untuk
menciptakan kerindangan kampus sebaiknya Universitas memberikan sosialisasi
kepada mahasiswanya untuk menanam dan menjaga kelestarian pohon sebagai salah
satu bentuk penghijauan di dalam kampus agar kampus terlihat indah dan udaranya
segar setiap hari, kemudian diadakan sosialisasi untuk selalu menjaga kebersihan
kamar mandi, dalam hal ini yaitu kebersihan air, yaitu dengan tidak membuang
pembalut maupun tissue ke dalam lubang toilet.

2. Pendekatan Integratif

Ialah sosialisasi pklh di sekolah ( termasuk PT) dengan teknik memadukan atau
mengintegrasikan materi pklh kedalam materi bidang studi atau mata pelajaran lain
yang relevan.berbagai bidang studi atau mata pelajarn di tingkat SD, SLTP, SMU
atau SMK cukup strtegis menjadi integrasi,misalnya Pendidikan Agama, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, IPA, IPS, serta Olahraga dan Kesehatan.

Secara lebih rinci berikut ini dikemukakan beberapa langkah praktis yang perlu
dilakukan oleh pendidik ketika bermaksud melaksanakan sosialisasi PKLH secara
integrative :

1. Pendidik perlu memperteguh kesadaran bahwa materi PKLH penting untuk diberikan
kepada peserta didik, bagaimanapun tekniknya.
2. Pendidik menyeleksi materi-materi PKLH yang relevan dengan pokok bahasan pada
pelajaran atau mata kuliah tempat integrasi.
3. Pendidik perlu menguasai materi PKLH dengan cara mempelajari buku-buku
kependudukan dan lingkungan hidup, ataupun mengikuti berbagai pemberitaan media
massa tentang berbagai kasus yang terkait dengan PKLH.

6
Akan tetapi pembelajar PKLH dengan pendekatan integrative di dalam berbagai
bidang studi yang relevan mempunyai beberapa kelemahan antar lain:

1. Ada bagian-bagian materi ( yang kurang favorit) tidak tersampaikan, sementara ada
beberapa bagian materi ( yang cukup favorit) tersampaikan secara tumpang tindih
oleh beberapa orang pengajar.
2. Materi PKLH yang sudah disampaikan secara integrative tidak dievaluasi
sebagaimana materi bidang studi induk.

Untuk mengatasi masalah tersebut,maka pendekatan integrative menuntut


konsekuensi adanya “ Team Teaching” dari para pengajar bidang studi yang dijadikan
induk integrasi. Team ini sangat diperlukan bukan dalam proses pembelajaran,
melainkan pada tahap pengembangan rencana pembelajaran. Seluruh komponen
materi PKLH didistribusikan pada pengajar bidang studi sesuai dengan relevansinya.
Misalnya, masalah jumlah, persebaran, dan urbanisasi di integrasikan ke dalam
Geografi,tingkat kelahiran dan kematian masuk ke dalam Biologi, perusakan ozon dan
hujan asam masuk Kimia, perusakan tanah dan air serta pemanasan global masuk
Fisika, dsb. Proses pembelajarannya dilaksanakan oleh masing-masing pengajar yang
bersangkutan,beserta evaluasinya untuk mengetahui keberhasilan proses
pembelajaran.tanggungjawab penyampaian PKLH melalui pendekatan integrative ini
diserahkan sepenuhnya kepada integritas guru dalam kapasitasnya sebagai pendidik.
Mendidik berarti mengembangkan seluruh aspek kehidupan siswa baik aspek
intelektual,sikap, maupun perilakunya.

3. Sosialisasi PKLH Melalui Pendidikan Luar Sekolah

Kebijaksanaan pemerintah dalam hal penanganan masalah-masalah kependudukan


dan lingkungan hidup telah tersedia,tinggal kesadaran masyarakat yang senantiasa
harus dibina. Upaya pembinaan kepedulian terhadap masalah kependudukan dan
lingkunga hidup disamping melalui jalur pendidikan sekolah, dapat pula dilaksanakan
melalui jalur pendidikan luar sekolah, jalur pendidikan ini secara konseptual sering
diabaikan, padahal kalau dilaksanakan dengan baik, hasilnya akan cukup memuaskan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan:

1. Jangkauan sasarannya sangat luas, mencakup seluruh komponen masyarakat dan m


meliputi penduduk pada semua kategori usia.
2. Strategi dan pendekatan yang dipilih sanagt bervariasi dan ini bisa disesuaikan dengan
situasi dan kondisi setempat.
3. Kesempatan” Belajar “ di masyarakat lebih banyak dari pada di sekolah.

Sosialisasi PKLH melalui jalur pendidikan luar sekolah berarti memberi


kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi
dan untuk “ Belajar” tentang masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
Sosialisasi dapat dilakukan melalui kegiatan komunikasi baik secara formal maupun
informal.

7
Proses komunikasi formal yang di maksud adalah proses penyampaian informasi
atau pesan kepada masyarakat yang di sengaja dan terprogram seperti penyuluhan,
sarsehan, pemutaran video,dll.

Menurut Ki Hajar Dewantara ada tiga pusat pendidikan yaitu sekolah,


keluarga dan masyarakat. Dilingkungan keluarga sosialisasi PKLH ditujukan kepada
seluruh anggota keluarga terutama anak. Berdasarkan sifat hubungan orang tua /anak
didalam keluarga, maka strategi pendidikan yang palinf efektif adalah keteladanan
orang tua sehari-hari. Sedangkan di dalam masyarakat sosialisasi PKLH dapat melalui
komunikasi formal dan informal. Komunikasi informal adalah penyampaian pesan
yang tidak disengaja dalam pergaulan sehari-hari. Sedangkan komunikasi informal
adalah penyampain pesan secara tidak langsung akan mempunyai jangkauan yang
sangat luas tanpa mengenai batas-batas wilayah. Sosialisasi PKLH di masyarakat
dapat di awalai dengan mengkomunikasikan dan memberikan pengetahuan tentang
maslah-masalah kependudukan dan lingkungan, penyebab dan dampaknya bagi
manusia serta cara penanggualangannya kemudian dilanjutkan dengan peraturan-
peraturan mengenai kependudukan dan lingkungan hidup

4. Implementasi PKLH
PKLH adalah suatu program pendidikan untuk membina masyarakat agar memiliki
pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab
tentang adanya permasalahan kependudukan dan lingkungan hidup dalam berbagai
aspek kehidupan manusia dengan demikian, PKLH tidak bertujuan menghasilkan
manusia yang ahli menangani masalah kependudukan dan lingkungan hidup,
melainkan ingin menghasilkan manusia yanh memiliki pengetahuan dan kesadaran
untuk melaksanakan norma-norma kependudukan dan lingkungan dalam
kehidupannya.

Dengan demikian kita sampai kepada implementasi atau pelaksanaan norma-norma


kependudukan dan lingkungan hidup di masyarakat. Permasalahan pokok dalam
implementasi PKLH adalah bagaimana wujud realisasi itu, yakni bagaimana norma-
norma kependudukan dan lingkungan hidup itu dijabarkan dalam bentuk kesadaran
dan tingkah laku yang rasional dan bertanggung jawab. Implementas PKLH dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu implementasi objektif dan implementasi
subjektif.

1. Implementasi PKLH secara objektif


Implementasi PKLH secara objektif ialah pelaksanaan norma-norma kependudukan
dan lingkungan hidup dalam setiap aspek penyelenggaraan pembangunan dan
pemerintahtahan. Bentuk realisasinya ialah bagaimana seorang pejabat atau pegawai
pemerintah melakukan kegiatan kedinasan.

8
Formal senantiasa taat kepada setiap ketentuan, peraturan dan undang-undang yang
mengatur tentang aspek kependudukan dan lingkungan hidup.
Jadi implementasi objektif ini terutama berkaitan dengan kepatuhan sseorang dalam
kapasitas sebagai pelaksana kegiatan pembangunan, untuk melakukan kegiatan dan
mengambil keputusan dan sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan di
indonesia yang mengatur tentang pengolahan kependudukan dan lingkungan hidup.
Dengan demikian indikator dari implementasi PKLH secara objektif ini adalah sejauh
mana para penyelenggara negara mampu secara benar menerapkan ketentuan hukum
dan peraturan pemerintah tentang kependudukan dan lingkungan hidup.

2. Implementasi PKLH secara sebjektif


Implementasi PKLH secara subjektif adalah pelaksanaan norma-norma
kependudukan dan lingkungan hidup oleh setiap pribadi ( individu), perseorangan,
atau setiap anggota masyarakat realisasinya adalah pada perilaku dalam hidup
sehari-hari yang senantiasa mengindahkan norma-norma kependudukan dan
lingkungan.

Dapat ditegaskan, bahwa implementasi PKLH secara subjektif ini justru lebih
peting dari pada implementasi yang objektif, karena implementasi yang subjektif
ini merupakan persyaratan keberhasilan implementasi yang objektif artinya,apabila
pada seluruh anggota masyarakat sudah tertanam pengetahuan dan lingkunga
hidup, maka hal tersebut menjadi bekal yang amat penting bagi kemampuan formal
sesuai kaidah kependudukan dan lingkungan hidup.

Apabila masyarakat sudah mampu melaksanakan nilai-nilai PKLH secara


subjektif, berarti masyarakat tersebut akan mengutamakan perilaku yang sesuai
dengan norma kependudukan dan lingkungan hidup, meskipun tidak ada orang lain
yang mengawasi, serta tidak ada pihak tertentu yang akan memberikan sanksi
.norma- norma kependudukan dan lingkungan hidup sudah menjadi bagian dari
norma moral dan kepribadian yang melekat dalam hati sanubari yang senatiasa
memandu kegiatan dan aktivitas selaras dengan kaidah kependudukan dan
lingkungan hidup.

9
BAB III
PENUTUP
Sosialisasi pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup adalah proses
penananaman nilai, norma,dan sikap dalam menangani serta menyelesaikan
masalah-masalah yang berkaitan terhadap kependudukan dan lingkungan hidup
terhadap suatu kelompok atau kelompok, dengan tujuan agar masyarakat dapat
berpartisipasi dan memecahkan masalah-masalah yang kependudukan lingkungan
hidup. Untuk itu dilakukan upaya sosialisasi yang luas dan berkesinambungan
keseluruh lapisan masyarakt dengan memanfaatkan semua jalur yang
memungkinkan.

Dalam Sosialisasi PKLH dilakukan pada jalur pendidikan sekolah dan


pendidikan luar sekolah, yang tentunya kedua jalur tersebut memiliki tujuan yang
sama yakni bagaiman agar masyarakat agar masyarakat memiliki pengetahuan dan
kesadarandan berpartisipasi dalam menagani berbagai masalah kependudukan dan
lingkungan hidup, sehingga masyarakat dapat mengiplementasikan nilai dan
norma kependudukan lingkunga hidup,baik secara objektif maupu subjektif,
sehingga pendidikan kependudukan lingkungan hidup dapat terealisasikan secara
merata kemasyarakat,agar tercipta penduduk dan lingkungan sehat.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://search.yahoo.com/search;_ylt=Awr9ImXDuGNdLKQABS1XNyoA;_ylu=X3oD
MTBzMmhnYjE4BGNvbG8DZ3ExBHBvcwMxBHZ0aWQDBHNlYwNxcnc-
?p=imlementasi+PKLH&ei=UTF-
8&type=93377_093017&norw=1&nirf=implementasi+pklh&fr=tightropetb
https://search.yahoo.com/search?ei=utf-
8&fr=tightropetb&p=materi+sosialisasi+PKLH+melalui+jalur+pendidikan+sekolah&type=9
3377_093017
https://yalramadhani.blogspot.com/p/pklh.html

11
MAKALAH
Pendidikan dan Lingkungan Hidup
“Sosialisasi PKLH”

Disusun Oleh
Kelompok 8

A.Kurniawan. C (1928041039)

Nurfaidah Idris (1928041026)

Nurani (1928041036)

12

Anda mungkin juga menyukai