Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah−Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan kerja praktek
lapangan di PT.Toba Pulp Lestari Tbkini. Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat
kelulusan mata kuliah kerja praktek di prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Jambi
Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan referensi tambahan pada mata
kuliah kerja praktek dan referensi tambahan untuk penyusunan laporan bagi
mahasiswa/mahasiswi yang akan kerja praktek diPT.Toba Pulp Lestari Tbk, semoga
dengan kehadiran laporan ini dapat menambah pengetahuan kita tentang sistem
pembangkit tenaga listrik.
Dalam pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan ini saya juga
menyampaikan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
i
6. Bapak Supervisor, Teknisi dan seluruh staff karyawan yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam melakukan praktek kerja di PT.TOBA
PULP LESTARI,Tbk
7. Orang tua kami yang selalu memberikan kasih sayang dan doanya.
ii
DAFTAR ISI
iii
4.3 Bahan Baku Pembuatan Uap (Steam) .............................................................................. 17
4.4 Water Treatment .............................................................................................................. 17
4.5 Ekonomiser ...................................................................................................................... 18
4.6 Boiler ............................................................................................................................... 18
4.7 Air Heater (Pemanas Udara) ............................................................................................ 20
4.8 Electrostatic precipitator (ESP) ....................................................................................... 21
4.9 Evaporator ........................................................................................................................ 21
4.10 Super Heater (Pemanas Lanjut) ..................................................................................... 21
4.11 Generator ....................................................................................................................... 22
4.12 Kondensor ..................................................................................................................... 24
4.13 Proteksi .......................................................................................................................... 25
BAB V ....................................................................................................................................... 27
PENUTUP ................................................................................................................................. 27
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 27
5.2 Saran ................................................................................................................................ 28
iv
BAB I
PENDAHULUAN
PT.Toba Pulp Lestari Tbk (PT.TPL Tbk) adalah salah satu perusahaan besar di
Sumatera Utara yang bergerak dibidang produksi bubur kertas (Pulp). Sebagai salah
satu perusahaan besar, PT.Toba Pulp Lestari Tbk memerlukan dukungan pelayanan
listrik yang memadai untuk membantu proses produksinya. Maka dari itu selain
memproduksi bubur kertas perusahaan ini juga memproduksi listriknya sendiri, yang
dimanfaatkan untuk membantu proses produksi produksi bubur kertas (pulp)dan juga
digunakan untuk kebutuhan listrik di kompleks perumahan tempat tinggal karyawan.
Suatu pembangkit energi listrik yang baik dan aman, tentunya memiliki sistem
dan perencanaan yang baik pula sehingga seluruh sistem dapat bekerja dengan baik.
Pembangkit juga harus memiliki tingkat keandalan yang tinggi, agar kontinuitas
pembangkit tidak terganggu.
Maksud dan Tujuan kerja praktek ini adalah melihat, meninjau, membandingkan,
serta meneliti dengan tujuan untuk mengetahui dan menambah wawasan bagaimana
sesungguhnya situasi dan kondisi di lapangan kerja. Apakah ilmu secara teori yang
didapatkan di bangku kuliah memiliki keselarasan ataupun relepan dengan
implementasi ilmu yang ada di lapangan kerja sesungguhnya. Secara terperinci tujuan
1
yang hendak dicapai dalam pembahasan ini adalah bagaimana sistem pembangkit
listrik tenaga uap yang ada di PT. Toba Pulp Lestari.
Dalam kerja praktek ini peneliti hanya membahas tentang sistem pembangkit
energi listrik yang ada di PT.Toba Pulp Lestari Tbk yaitu Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU), yang meliputi dri sumber penggerak hingga menghasilkan energi
listrik.
Dalam penyelesaian laporan kerja praktek lapangan ini, penulis membuat urutan
pembahasan atau sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
2
Menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, metoda
penelitian, dan sistematika penulisan laporan yang di gunakan dalam pembuatan
laporan ini.
Dalam bab ini penulis menuliskan beberapa teori dasar yang diperlukan dalam
menyelesaikan laporan, yaitu beberapa teori yang menyangkut tentang Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pada bab ini penulis membahas tentang sistem pembangkit listrik tenaga uap yang
ada di PT.Toba Pulp Lestari Tbk, mulai dari sumber penggerak hingga menghasilkan
energi listrik dan beberapa proteksi yang digunakan.
Pada bab ini penulis menuliskan kesimpulan dari keseluruhan kerja praktek yang
diambil berdasarkan data yang ada dari perusahaan, dan juga sedikit berisi saran serta
petunjuk untuk pengembangan dan penyempurnaan.
3
BAB II
4
tugas, meminta laporan penanggungjawaban secara periodis serta memberi saran dan
nasehat kepada direktur.
Desa Sosor Ladang dipilih karena dekat dengan hutan sebagai sumber kayu
untuk bahan baku persediaan air cukup banyak karena dekat dengan sungai asahan,
dekat dengan jalan lintas Sumatera, tidak terlalu jauh dari pelabuhan Belawan.
Banyak tersedia tenaga kerja disekitar pabrik dan tidak memerlukan biaya untuk
pembuangan air limbah.
5
pinus, eucalyptus dan kayu alam. Namun, pada umumnya yang dipakai adalah kayu
eucalyptus yang telah berumur 4-8 tahun dan diameternya sekitar 10-40 cm dengan
panjang minimal 7,0 m.
Kayu yang telah ditebang diangkat dengan menggunakan logging truk masuk
kelokasi pabrik. Setelah sampai dipenimbunan kayu (wood yard) diangkat lagi
dengan cone crane dengan daya angkut maksimal 15 ton, namun pada kondisi
sekarang ini diangkut dengan dus unit log crane. Dari wood yard diangkut ke
debarking drum menggunakan chain conveyor, didalam debarking drum kulit-kulit
kayu akan dikupas secara otomatis. Debarking drum dilengkapi dengan slot-slot
(celah) sebagai pembuangan kulit kayu dan sisa kayu lainnya yang digunakan sebagai
bahan bakar.
Setelah kayu keluar dari debarking drum, kayu akan dibawa ke washing station
utnuk dicuci dengan cara menyemprotkan air, kemudian kayu dibawa ke mesin
chipper (mesin pencincangan). Ukuran mulut chipper adalah 900 mm, artinya kayu
yang dapat dicincang oleh mesin adalah berdiameter 900 mm, namun supaya aman
diameter kayu yang akan dicincang harus lebih kecil dari 900 mm.
Ukuran chip yang dihasilkan tebalnya 0,4 mm dan panjangnya 24,0 mm.
kapasitas wood room atau tempat penimbunan chip sekitar 250 ton/jam, dari tempat
penimbunan chip dikirim keg ester plant untuk proses pemasakan.
Adapaun hasil produksi yang dikehendaki adalah kraft pulp. Untuk pembuatan
kraft pulp, liquin dan hemicelulosa harus dihilangkan untuk mendapatkan pulp yang
baik. Untuk menghilangkannya dilakukan dengan cara mengalirkan steam secara
6
langsung kedalam digester yang berisi chip dingin tekanan sampai sebesar2 bar,
kemudian white liquor dimasukkan dengan perbandingan yang ditetapkan dan untuk
pemasakan selanjutnya menggunakan steam lebih kurang selama 3 jam, proses ini
menggunakan natrium sulfide dan natrium hidroksida.
7
2.2.4 Screening (Unit Penyaringan)
pada stasiun ini terdapat unit penyaringan sebanyak enam unit yang terdiri dari
tiga unit primary screen, dua unit secondry screen dan satu vibrating screen.
Spesifikasi unit primary screen:
Tipe : pery flow 1100
Motor : 200 kw, N:1000 rpm
Spesifikasi unit secondary screen:
Tipe : pery flow 1100
Motor : 160 kw, N:1000 rpm
Spesifikasi unit vibration screen:
Tipe : pery flow 1100
Motor : 2 x 0,83 kw, N:1500 rpm
1. Cl O2 (clorin dioksida)
2. Eo (coustic Extractive/Oksigen)
3. Hypo
8
Bubur pulp dengan konsentrasi 0,6% masuk ke radiklon pertama (pressure screen)
untuk memisahkan antara accept dan reject. Accept masuk kedalam double
thickner dan reject masuk kedalam radiklon kedua yaitu vibrating screen.
2. Pengeringan awal
Pengeringan ini meliputi pengurangan kadar air yang dimiliki bubur pulp dari
80% menjadi 50%, unit ini terdiri dari satu buah katup pembentuk, tiga unit fool
box yang permukaannya berpori, dan air terbuang dari pori-pori tersebut.
3. Bagian Penekanan (press)
4. Pengeringan Akhir
Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa pulp shoet telah benar-benar kering.
Pengeringan dilakukan dengan menggunakan Flack driyer yang didalamnya terdapat
tahap kerja temperature pengeringan antara 135℃-138℃.
Pada tahap ini lembaran pulp yang telah kering dipotong dengan ukuran panjang
80cm, lebar 60 cm dan berat rata-rata perlembar 750-800 gr. Selanjutnya, lembaran
pulp dikemas namun sebelumnya ditekan dengan balling press, kemudian pulp
dimasukkan ke unit blade binder untuk diikat menjadi 8 bal, dimana 1 bal=200kg.
Pulp yang telah dikemas disimpan dalam gudang (wore house) dan kemudian siap
untuk dipasarkan.
9
BAB III
LANDASAN TEORI
Sistem pembangkit energi listrik merupakan salah satu bagian dari sistem
tenaga listrik, pada pembangkit energi listrik terdapat peralatan elektrikal, mekanikal
dan bangunan kerja. Pada sistem pembangkit terdapat pula beberapa komponen-
komponen utama di antaranya generator dan turbin yang berfungsi untuk
mengkonversi energi (potensi) mekanik menjadi energi (potensi) listrik.
Bagian-bagian pembangkit energi listrik
a. Penggerak utama (prime mover)
- Mesin diesel
- Turbin (air,uap,gas)
- Beserta komponen dan perlengkapan lainnya (kondensor, boiler, dan
lainnya)
b. Komponen listrik
- Generator dan perlengkapannya
- Transformator
- Peralatan proteksi
- Saluran kabel dan busbar
c. komponen mekanis
- Peralatan bantu, peralatan pendingin, peralatan proteksi dan lainnya.
10
3. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
4. Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG)
5. Pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU)
6. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)
7. Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD)
8. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
9. Pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB)
10. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
Disini penulis hanya akan membahas tentang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
3.4.1 Boiler
Boiler berfungsi untuk mengubah air (feedwater) menjadi uap panas lanjut
(superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.Prinsip kerja boiler
adalah energi panas pada furnace ditransfer ke air sehingga berubah menjadi uap air,
dari proses tersebut ada satu fase dimana tidak terjadi perubahan temperature pada
air, namun terjadi perubahan fase dari air menjadi gas (yang digunakan memutar
turbin) hal ini dinamakan panas laten.
11
Gambar 3.1 Boiler
Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh
uap menjadi energy putar (energy mekanik). Poros turbin dikopel dengan poros
generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar.
12
3.4.3 Kondensor
3.4.4 Generator
13
Gambar 3.4 Generator
14
5. Menghasilkan polusi udara yaitu gas sisa hasil pembakaran bahan
bahar (gas CO2, NOx, Sox, dan debu batubara)
15
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
Pusat pembangkit tenagalistrik di PT. Toba Pulp lestari, Tbk adalah generator
yang digerakkan oleh turbin uap (steam). Sistem pembangkit tersebut terletak di area
energi, yamg bagian-bagian utamanya terdiri atas recovery boiler, multi fuel-boiler,
evaporator, turbin dan generator.
Area energi ini merupakan penunjang utama terbentuknya steam yang berguna
untuk menggerakkan turbin generator. Sistem ini berasal dari air sungai Asahan
sebagai bahan bakunya yang telah mengalami proses penyaringan kimia yang
kemudian dimasukkan kedalam Rocovery Boiler dan Multi Fuel-Boiler.
16
4. Recausticizing,untuk menghasilkan white liquor sebagai bahan untuk memasak
chips pada digester.
Air sebagai bahan baku pembuatan uap (steam) diambil dari air sungai asahan
dengan menggunakan empat buah pompa air dengan kapasitas 1200 liter air per
pompa, yang disalurkan ketempat penampungan air yang bernama water treatment.
Data spesifikasi motor pompa dapat dilihat pada Tabel 1.
272-
271 m-
36 A 6600 V 355 kw 1484 rpm Mar-50 HVmcc-
301
003
272-
271 m-
36 A 6600 V 355 kw 1484 rpm Mar-50 HVmcc-
302
003
272-
271 m-
36 A 6600 V 355 kw 1484 rpm Mar-50 HVmcc-
303
003
272-
271 m-
36 A 6600 V 355 kw 1484 rpm Mar-50 HVmcc-
304
003
Water treatment atau tempat pemindahan air untuk proses pembuatan uap
(steam). Air umpan boiler yang digunakan untuk produksi steam terlebih dahulu
17
dihilangkan impuritisnya seperti, logam dan kandungan garam mineral yang
terkandung dalam air.
Air yang berasal dari filter dipompakan ke activated carbonfilter lalu ke cation
exchanger untuk menyerap logam-logam yang terkandung didalam (ion yang
bermuatan positif), kemudian cation exchanger dipompakan ke degasifier untuk
membebaskan CO2 yang terlarut. Dari degasifier dipompakan ke anion exchanger
untuk menyerap ion-ion negative. Air yang keluar dari anion exchanger sudah bebas
dari kandungan mineral-mineral.
4.5 Ekonomiser
4.6 Boiler
PT. Toba Pulp Lestari Tbk saat ini menggunakan dua jenis boiler, yaitu
recovery boiler dan multi fuel-boiler.
Bahan bakar yang digunakan pada recovey boiler adalah black liuour (getah kayu
sisa pemasakan chip). Black liquor diperoleh dari storage liquor yang dipekatkan dan
kemudian dikonsentator menjadi Heavy black liquor (HBL), kemudian dipompakan
ketangki pencampuran salt (NO2SO4). Tujuan penambahan salt cake ini adalah
untuk menambah kembali natrium dan sulfur dalam proses salt cake yang
ditambhakan berasal dari pengumpulan debu dan penambahan baru.
Dalam recovery boiler, heavy black liquor yang mengandung garam di panaskan
dan disemprotkan keruang bahan bakar yang mengakibatkan terjadinya penyaringan
18
yang akhirnya dibakar. Panas yang dihasilkan dari pembakaran black liquor dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan steam untuk memutar turbin. Black liquor dapat
terbakar karena mengandung zat organic (garam-garam natrium) dan sisa hasil
pembakaran black liquor berupa leburan abu atau lelehan (smelt) yang dapat kembali
diolah menjadi pemasak.
Komposisi kimia dari smelt adalah natrium karbon (NaCO2) dan natrium sulfide
(Na2S). Smelt ini dimasukkan kedalam dissoveld tank untuk dijadikan cairan hijau
dengan pelarut weak white liquor dari recaustieizing.
19
4.6.2 Multi Fuel-Boiler
Udara untuk pembakaran di supply keruang bakar oleh IFprced draught Fan.
Udara ini terlebih dahulu dipanaskan baru masuk keruang bahan bakar. Udara
pembakaran ini dibagi menjadi sistem udara primerdan sistem udara sekunder. Udara
20
primer dimasukkan dari bagian bawah sedangkan udara sekunder dimasukkan dari
bagian atas ruang bahan bakar. Udara sisa pembakaran dibuang melalui Induced
Draught Fan (ID Fan).
Debu kimia akan melekat pada plat-plat yang merupakan elektroda, kemudian
dipukul-pukul dengan rapper agar debu kabut tersebut jatuh kedasar ESP dan tidak
bersama asap. Debu kabut yang jatuh didasar ESP akan dibawa oleh asap konveyor
ketempat pengumpulan untuk diolah kembali menjadi bahan bakar boiler.
4.9 Evaporator
Uap yang berasal dari boiler tidak dapat digunakan langsung memutar turbin,
oleh karenanya harus dilakukan pemanasan uap lanjut melalui pipa uap pemanas
lanjut (super heat pipe), hingga uap benar-benar kering dengan temperatur 260℃ -
340 ℃, pipa pemanas uap lanjut dipasang didalam ruang pembakaran kedua, hal ini
21
mengakibatkan uap basah yang dialirkan melalui pipa tersebut akan mengalami
pemanasan lebih lanjut. Setelah menghasilkan uap kering, uap akan disalurkan untuk
memutar turbin hingga 3000 rpm dengan tekanan tinggi.
4.11 Generator
Pada PT. Toba Pulp Lestari Tbk terdapat dua buah generator yang digerakkan
oleh dua buah turbin uap, dimana output kedua generator dihubungkan paralel. Kedua
generator tersebut adalah MITSUBISHI GENERATOR dan ELIN GENERATOR.
Klasifikasi kedua generator yang digunakan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah:
Gambar 4.4 mitsubishi turbin generator toba PT.Toba Pulp Lestari Tbk
22
Mitsubishi turbin generator Mitsubishi exciter
Type Mb Type SAS
No seri CAA133J0101 No seri CBW133J0101
Power 62500 kva Power 300kva
Volt 12000 v Volt 190 v
Ampere 3007 Amp Ampere 912 v
Frekuensi 50 hz Cos Q 20 Hz
Speed 3000 rpm Speed 3000 rpm
Phasa 3 Phasa 3
Cos Q 0,8 Excitation volt `110 v
Year Of pabr 1992 Excitation ampere 14,3 A
Excitation volt 240 v
Excitation ampere 10,24 A
23
Type Mb Type WP36A
DTG 125/2-
No seri No seri 1653116
314
Power 412500 kva Power 111/287 kva
Volt 12000 v Volt 199/320 v
Ampere 1985 A Ampere 558/897 A
Frekuensi 50 hz Cos Q 20 Hz
Speed 3000 rpm Speed 3000 rpm
Phasa 3 Excitation volt 78/178 V
Cos Q 0,8 Excitation ampere 9,2/21,0A
Year Of pabr 1987 Massa 2150 kg
Excitation volt 199 v
Excitation ampere 558 A
Massa stator 47 T
Massa rotor 14,1 T
4.12 Kondensor
Pompa vakum pada kondensor berfungsi untuk menghisap gas-gas yang tidak dapat
terkondensi yang mungkin ada didalam kondensor, gas-gas tersebut tercampur
dengan uap air.
2. Air pendingin
Media pendingin yang digunakan pada kondensor berasal dari cooling tower, media
pendingin yang berasal dari cooling tower didingankan oleh udara atmosfer.
24
Uap air yang sudah berubah fase menjadi air, keluar dari kondensor menuju pompa
ekstraksi kondensor untuk selanjutnya disuplay menuju feed water tunk.
4.13 Proteksi
Revese Power Relay adalah jenis relay khusus yang mendeteksi gangguan
selain hubung singkat. Relay ini adalah relay jenis directional unit yang mendeteksi
aliran daya kearah tertentu. Relay daya balik dapat digunakan dalam sistem satu fasa
maupun tiga fasa.
25
4.13.3 Relay Proteksi Tegangan Lebih
Arus urutan negative akan timbul pada keadaan beban yang tidak seimbang,
misalnya terjadihubung singkat dua fasa. Jika sumber ketidak seimbangan berada
dalam system jala-jala, semua generator yang berdekatan akan terpengaruh. Jika
gangguan tak seimbang tersebut belum hilang setelah beberapa waktu tertentu, maka
pengaman harus melepas generator dari sistem, jadi pengaman ini harus dilengkapi
dengan penunda waktu.
Arus urutan negative akan menghasilkan fluks yang memotong rotor pada dua
kali kecepatan rotasi, sehingga akan terinduksi arus dalam medan sitem dan badan
rotor. Arus kisar yang dihasilkan sangat besar dan akan timbul panas yang besar pada
rotor. Arus ini akan mengalir pada permukaan rotor, dan rugi-rugi (I2R) pada rotor
akan cepat berkembang dengan cepat menjadi panas yang dapat merubah sifat
mekanis dan sifat listrik dari bagian-bagian yang dialirinya.
Penguat medan pada generator dapat hilang jika terjadi gangguan pada
rangkaian kumparan medannya, misalnya terbuka atau terhubung singkat. Hilangnya
penguat medan menyebabkan penurunan arus, tetapi karena arus penguat berubah-
26
ubah maka setting dan relay harus lebih kecil dari arus penguat minimum. Relay yang
dapat digunakan untuk mengamankan gangguan hilangnya penguatan medan adalah:
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
27
1. PT.Toba Pulp Lestari Tbk, Porsea adalah perusahaan pulp yang cukup besar yang
beroperasi diindonesia dan memiliki sistem kelistrikan yang cukup handal
walaupun mencakup daerah yang luas. Bagian yang bertanggung jawab atas
penyediaan dan pengelolaan energi listrik untuk Perusahaan ini adalah Electrical
Department.
2. Listrik yang diproduksi PT.Toba Pulp Lestari Tbk, seluruhnya hanya digunakan
PT.TPL Tbk, bertegangan 12 KV. Karena jarak antara pembangkit dengan beban
tidak terlalu jauh, perusahaan ini tidak menggunakan sistem transmisi
3. PT.Toba Pulp Lestari Tbk, mempunyai sistem kelistrikan yang cukup handal,
terbukti dengan kestabilan sistem tenaga listrik pada pabrik. Daya yang
dibangkitkan seimbang dengan dengan permintaan beban, Karena secara teknis
beban yang ada hamper semua adalah motor listrik dan penggunaanya selalu
konstan untuk setiap satuan waktu. Hal ini mengakibatkan terciptanya efesiensi
yang tinggi dalam system kelistrikan perusahaan
5.2 Saran
1. Perawatan secara berkala terhadap turbin generator beserta peralatan lain nya
sangatlah diperlukan untuk memperpanjang masa pemakaian.
2. Pada saat bekerja dilapangan, hendaklah Mahasiswa kerja praktek diberitahu
proses bekerja alat yang sedang diperbaiki ataupun yang sedang dipasang dan
juga member kesempatan bagi mahasiswa untuk ikut serta dalam salah satu
proses operasi untuk memberikan pengalaman kerja bagi manusia.
28
DAFTAR PUSTAKA
Learning & Devloment Center, 2002, Energy (steam & liquor site), PT. Toba
Pulp Lestari Tbk.
Learning & Devloment Center, 2013, Jenis Turbin Uap dan Maintencenya,
PT. Toba Pulp Lestari.
Togu Simanjuntak & Ir. Samsul Amin, 2015, Studi Keandalan ( Reability )
Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Labuhan Angin Sibolga,
Universitas Sumatera Utara (USU), Medan.
29