A. Kompetensi Inti
1.Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 1.1Menghargai karunia Tuhan YME 1.1.1. Mengucapkan syukur atas keberadaan
yang telah menciptakan manusia manusia dan lingkungannya (agama)
dan lingkungannya
2. 2.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin 2.1.1. Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu,
tahu, peduli, dan peduli, menghargai, dan bertanggung
bertanggungjawab terhadap jawab.
kelembagaan sosial budaya,
ekonomi, dan politik.
3. 3.1. Memahami pernertian dinamika 3.3.1 Menggali informasi tentang letak
interaksi manusia dengan astronomis dan pengaruhnya terhadap
lingkungan alam, sosial, budaya kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya.
dan ekonomi
4. 1.1 Menganalisis hasil observasi 4.4.1Mengindentifikasi hubungan hubungan
bentuk-bentuk dinamika interksi letak geografis terhadap kehidupan sosial,
manusia hubungannya dengan ekonomi, dan budaya.
lingkungan alam, sosial, budaya,
dan ekonomi di lingkungan
masyarakat sekitar.
C. Tujuan Pembelajaran
Melaluli kegiatan mengamati dan diskusi siswa dapat :
1. Mendeskripsikan tentang letak wilayah dan pengaruhnya bagi keadaan alam Indonesia.
2. Mendeskripsikan tentang gejala alam dan hubungan manusia dengan alam sekitar.
3. Memanfaatkan lingkungan alam sekitar hubungannya dengan kegiatan manusia
(ekonomi, sosial, dan budaya).
.
D. Materi Pembelajaran
1. Letak geografis Indonesia.
2. Letak astronimis Indonesia.
3. Pengaruh letak Indonesia terhadap keadaan.
F.Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pertemuan pertama (2x40 menit) 80 menit
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran agama),
2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
(rasa ingin tahu),
3. Memberikan motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran
dengan menyanyikan lagu “Dari Sabang samapai Merauke”
dilanjutkan dengan tanya jawab tentang makna lagu dihubungkan
dengan kehidupan bangsa dan negara.
2. Menanya 20 menit
a. Peserta didik diminta merumuskan pertanyaan dari hal-hal yang
ingin diketahui dari hasil pengamatan, misalnya, “dimana letak
astronomis Indonesia”
b. Wakil dari Peserta didik diminta menuliskan pertanyaan
yang telah dirumuskan di papan tulis.
4 Menganalisis data
Peserta didik diminta menganalisis data/informasi untuk menjawab
pertanyaan dan membuat simpulan dari jawaban atas pertanyaan.
5. Mengomunikasikan
Peserta didik menyampaikan kesimpulannya secara lisan atau tertulis,
misalnya, melalui presentasi kelompok, diskusi dan Tanya jawab.
Penutup 1. Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu dilakukan 20 menit
siswa bersama guru.
2. Melaksanakan tes secara lisan (kejujuran)
3. Menugaskan peserta didik melakukan pengamatan untuk pertemuan
berikutnya (PR) tentang letak astronomis Indonesia
4. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing (religius)
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
2. Menanya
a. Peserta didik diminta merumuskan pertanyaan dari hal-hal yang
ingin diketahui dari hasil pengamatan, misalnya, “dimana posisi
silang Indonesia ?
b. Wakil dari Peserta didik diminta menuliskan pertanyaanyang telah
dirumuskan di papan tulis.
4 Menganalisis data
Peserta didik diminta menganalisis data/informasi untuk menjawab
pertanyaan dan membuat simpulan dari jawaban atas pertanyaan.
5. Mengomunikasikan
Peserta didik menyampaikan kesimpulannya secara lisan atau tertulis,
misalnya, melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab.
Penutup 1. Siswa membuat kesimpulan difasilitasi guru. 10 menit
2. Refleksi/penguatan terhadap materi pelajaran.
3. Melaksanakan tes secara lisan.
4. Menugaskan peserta didik yang berhubungan dengan pelajaran
berikutnya.
5. Menutup pelajran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing.
H. Sumber Belajar
I. SOAL
1. Apakah yang dimaksud dengan garis lintang ?
2. Apakah yang dimaksud dengan garis bujur ?
3. Tuliskan letak Indonesia berdasarkan letak astronomis!
4. Jelaskan posisi Indonesia berdasarkan letak geografis !
5. Tuliskan 3 (tiga ) keunggulan letak geografis dalam bidang ekonomi !
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
Wakasek edukati
Uraian Materi
a. Letak Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya.
Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi. Garis bujur adalah garis khayal
yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Secara astronomis, Indonesia terletak antara
95oBT-141oBT dan 6º LU – 11º LS. Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam
wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh 23,5oLU dan 23,5o LS. Perhatikanlah batas wilayah
tropis dan letak astronomis Indonesia pada peta. Benarkah Indonesia terletak di wilayah tropis?
Kamu patut bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena tinggal di wilayah tropis seperti
Indonesia. Sinar matahari selalu ada sepanjang tahun dan suhu udara tidak ekstrim (tidak jauh
berbeda antarmusim) sehingga masih cukup nyaman untuk melakukan berbagai kegiatan di dalam
dan di luar rumah. Lamanya siang dan malam juga hampir sama yaitu 12 jam siang dan 12 jam
malam. Bandingkan dengan negara-negara yang terletak di lintang tinggi. Pada musim panas, lama
siang jauh lebih lama dibandingkan dengan malam. Sebaliknya, pada musim dingin, lama siang lebih
pendek. Mengapa demikian? Diskusikankan dengan guru dan teman kamu.
Keadaan suhu di daerah tropis berbeda dengan suhu di negara-negara yang terdapat pada
lintang sedang dengan empat musim, yaitu musim dingin, semi, panas dan gugur. Pada musim
dingin, udara sangat dingin sampai mencapai puluhan derajat dibawah nol celsius, sehingga
diperlukan penghangat ruangan. Jalanan tertutup salju sehingga kendaraan tidak bebas berlalu lalang.
Pada saat itu, banyak penduduk melakukan kegiatan di dalam ruangan, baik dirumah maupun
dikantor. Sebagian dari mereka pergi berwisata ke daerah yang lebih hangat yaitu, di daerah tropis.
Pada musim panas, keadaan sebaliknya terjadi. Pada saat ini, udara sangat panas bahkan udara dapat
melampaui 40oC. Akibatnya, diperlukan pendingin ruangan agar tetap nyaman. Tentu saja kegiatan
diluar ruangan sangat tidak nyaman kaerena suhu udara terlalu tinggi. Untuk menghindari udara
panas, sebagian penduduk ada yang berenang di kolam renang atau di pantai.
b. Letak Geografis
Letak geografis adalah suatu letak negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Secara
geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Benua yang mengapit Indonesia
adalah benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan benia Australia yang terletak di
sebelah selatan Indonesia. Samudera yang mengapit indoneisa adalah Samudera Pasifik di sebelah
timur Indonesia dan Samudera Hindia disebelah barat Indonesia. Wilayah Indonesia juga berbatasan
dengan sejumlah wilayah. Batas-batas wilayah Indonesia dengan wilayah lainya sebagai berikut:
1. Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Filipina, dan Laut Cina
Selatan.
2. Di sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan Samudera
Hindia.
3. Di sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia.
4. Di sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudera Pasifik
YAYASAN PENDIDIKAN TELADAN
SEOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP )
JALAN SINGOSARI NO 3 PEMATANG SIANTAR
(02)
Satuan Pendidikan : SMP Swasta Teladan Pematangsiantar
Kelas/Semester : VII/1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Tema/Topik : 1. Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Sub Tema : 1.2 Keadaan Alam Indonesia
Waktu : 4 x 40 menit (2 x Pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli ( toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
5. 2.2 Menghargai ajaran agama dalam
berfikir dan berperilaku sebagai
penduduk Indonesia
denganmempertimbangkan
kelembagaan social.
c. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan mengamati dan diskusi siswa dapat :
1. Mengidentifikasi jenis iklim di Indonesia berdasarkan pembagian iklim matahari
pengaruhnya terhadap suhu udara.
2. Mengidentifikasi pemanfaatan angin bagi kehidupan sehari-hari di bidang ekonomi.
3. Menjelaskan implikasi angin muson terhadap musim hujan dan musim kemarau.
4. Menjelaskan implikasi anngin muson terhadap aktivitas penduduk khususnya petani dan
nelayan.
d. MATERI AJAR
1. Keadaan Iklim di Indonesia (suhu udara).
2. Keadaan Iklim di Indonesia (angin musim).
3. Keadaan Iklim di Indonesia (curah hujan).
e. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Mengamati dan diskusi dengan model group investigation
f. KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Menanya
Siswa diberi kesempatan untuk merumuskan dan mengajukan 5 menit
pertanyaan dibawah bimbingan guru. Pertanyaan diarahkan pada hal-
hal yang substantif seperti contoh dibawah ini :
pengertian iklim di Indonesia
ciri ciri iklim di daerah tropis
Jenis jenis iklim
Mengumpulkan data/informasi
Mengumpulkan data berdasarlkan hasil indentifikasi tentang :
pengertian iklim di Indonesia
ciri ciri iklim di daerah tropis
Jenis jenis iklim
25
Mengasosiasi menit
Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curahpendapat tentang :
pengertian iklim di Indonesia
ciri ciri iklim di daerah tropis
Jenis jenis iklim
Mengomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data di depan kelas yang 20
diwakili oleh salah satu anggota kelompok masing-masing, anggota menit
kelompok lain memberikan tanggapan.
Peserta didik menyajikan hasil simpulan pada media: majalah dinding 5 menit
kelas/sekolah, majalah sekolah, mengunggahnya di blog masing-masing.
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pertemuan 4 (2 x 40 menit) 80
menit
Pendahuluan 1. Memulai pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai agama dan
keyakinan masing-masing (religius) 10
2. Tanya jawab singkat tentang PR hasil pengamatan tentang curah hujan menit
di Indonesia.
3. Menginformasikan secara singkat garis besar strategi pembelajaran
yang akan dilakukan,
4. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
(rasa ingin tahu),
5. Memberi motovasi pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
Inti Mengamati 20
menit
Peserta didik dibagi dalam kelompok mengamati video
tentang:proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau
Menanya
Siswa diberi kesempatan untuk merumuskan dan mengajukan
pertanyaan dibawah bimbingan guru. Pertanyaan diarahkan pada hal-
hal yang substantif seperti contoh dibawah ini :
25
proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau menit
ciri ciri iklim di daerah tropis
proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau
manfaat iklim dalam kehidupan manusia
Mengumpulkan data/informasi
Mengumpulkan data berdasarlkan hasil indentifikasi tentang :
proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau ciri ciri
iklim di daerah tropis
proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau
manfaat iklim dalam kehidupan manusia
Mengasosiasi
Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curahpendapat
tentang :
proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau ciri ciri
15
iklim di daerah tropis
menit
proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau
manfaat iklim dalam kehidupan manusia
Mengomunikasikan
1. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data di depan kelas
yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok masing-masing, 5 menit
anggota kelompok lain memberikan tanggapan.
2. Peserta didik menyajikan hasil simpulan pada media: majalah
dinding kelas/sekolah, majalah sekolah, mengunggahnya di blog 5 menit
masing-masing.
Penutup 1. Membuat kesimpulan tentang materi ajar yang telah disajikan selama 10
pembelajaran yang dilakukan peserta didik bersama Guru. menit
2. Memberikan penguatan dan motivasi tentang pelaksanaan tugas
mandiri tidak terstruktur (TMTT).
3. Melaksanakan tes secara lisan (kejujuran).
4. Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa
sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing (religius).
h. SUMBER BELAJAR
Alat : Komputer/Laptop, LCD, Internet.
Bahan/sumber ajar : LKS, Buku siswa, soal-soal latihan, makalah, buku guru
i. SOAL
1. Jelaskan definisi Iklim
2. Terangkan Poses terjadinya hujan
3. Tuliskan ciri-ciri iklim daerah tropis
4. Jelaskan manfaat iklim bagi manusia
KUNCI JAWABAN
1. Keadaan alam / cuaca di suatu daerah
2. Adanya uap air yang terjadi karean panas matahari baik dari air dari permukaan
tanah atau air dali laut yang kemudian naik menjadi awan dan tarbawa angin dan
turun disuatu tempat
3. Musim tidak menentu, suhu berkisar antara 180C s/d 300C.....
4. Dapat menentukan jenis tanaman yang akan ditanam oleh petani...
Wakasek edukatif
Aktivitas kelompok
Setelah kamu mempelajari tentang keadaan iklim di Indonesia, kamu harus benar-benar
memahami tentang ciri daerah tropis. Untuk membuktikan suatu wilayah termasuk daerah tropis,
lakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Siapkanlah sebuah termometer untuk mengukur suhu.
2. Tempatkan termometer pada lokasi yang tidak terkena langsung oleh sinar matahari.
3. Ukurlah suhu udara dari pagi sampai siang hari setiap 1 jam. Catatlah hasil pengukuran pada
sebuah tabel
Perhatikan angka suhu yang kamu catat dan jawablaj pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Berapakah suhu udara tertinggi pada saat pengukuran?
2. Berapakah suhu udara rata-rata selama pengukuran?
3. Pada jam berapa suhu udara tertinggi dicapai?
4. Mengapa suhu udara tertinggi dicapai pada jam tersebut?
5. Apakah data hasil pengukuran suhu tersebut dapat membuktikan Indonesia sebagai daerah
tropis?
Kebiasaan atau aktivitas apa saja yang dilakukan oleh masyarakat di daerang dengan suhu udara
tinggi (misalkan pantai) dan rendah (misalnya gunung)
Daerah Kebiasaan/Aktivitas
Suhu udara tinggi
Lembar kerja 2
Aktivitas Individu
Negara Indonesia diberikan karunia curah hujan yang tinggi sehingga memungkinkan tumbuhnya
beragam jenis tumbuhan. Ini berarti sumber pangan tersedia secara berlimpah.
a. Apa yang dapat kamu lakukan untuk memanfaatkan curah hujan yang tinggi?
1
2
3
4
5
b. Curah hujan yang tinggi juga dapat menimbulkan bencana banjir dan longsor. Apa yang
semestinya kamu lakukan agar curah hujan yang berlimpah tidak menjadi bencana?
1
2
3
4
5
Pertemuan ke 3
1. Tema : Keadaan alam dan aktivitas penduduk
2. Kelompok :
3. Kelas/Smt : VII- /1
Berikan tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda!
Skor
No
Kategori Baik
urut Baik Sedang Kurang
sekali
A Kualitas
1 Persiapan baik
2 Organisasi jelas
3 Memberikan informasi yang didukung oleh
fakta/buku
4 Informasi disampaikan dengan jelas
5 Argumentasi
B Etika
1 Mennghormati argumentasi teman dan tidak
emosional
2 Saling mendengarkan dan respon
3 Tidak mendominasi pembicaraan
4 Secara aktif ikut terlibat
C Lain-lain
1 Cara mengevaluasi atau mengkritik teman
2 Membuat kesimpulan sementara berdasarkan
bukti yang disampaikan kedua pihak
Jumlah Keseluruhan
Keterangan : skor 4: baik sekali, skor 3: baik, skor 2: cukup, skor 1: kurang.
Kriteria:
45 ke atas = A (baik sekali & berkualitas) 15-29 = C (cukup)
30-44 = B (baik) < 14 = D (kurang memenuhi syarat)
4. Rubrik Penilaian Sikap
Mata pelajaran : IPS Semester : 1 (GANJIL)
Kelompok : Kelas :
Skor
NO Nama Siswa Komitmen Jumlah Nilai
Kerjasama Ketelitian Minat
Tugas Skor
1
2
3....
Keterangan : Skor 4 : Baik Sekali, Skor 3 : Baik, Skor 2 : Cukup, Skor 1 : Kurang.
Kriteria:
13 ke atas = A (baik sekali & berkualitas) 5-8 = C (cukup)
9-12 = B (baik) <5 = D (kurang memenuhi syarat)
Kriteria:10-12 = A 4-6 =C
7-9 =B <4 =D
A : Pengelompokan yang dilakukan siswa sangat baik, uraian yang dijabarkan rinci dan diperoleh
dengan menggunakan seluruh indra disertai gambar-gambar atau diagram.
B : Pengelompokan yang dilakukan siswa baik, uraian yang dijabarkan kurang rinci dan diperoleh
dengan menggunakan sebagian besar indra dengan gambar-gambar atau diagram.
C : Pengelompokan yang dilakukan siswa cukup baik, uraian yang dijabarkan tidak rinci dan
diperoleh dengan menggunakan sebagian kecil indra dengan menggunakan gambar-gambar
atau diagram.
D : Pengelompokan yang dilakukan siswa kurang baik, uraian yang dijabarkan kurang sesuai dan
diperoleh tanpa menggunakan gambar-gambar atau diagram.
6. Kuis/Soal:
1. Sebutkanlah pengertian iklim!
2. Sebutkan tiga jenis iklim yang terdapat di Indonesia!
3. Jelaskanlah mengapa curah hujan cukup tinggi di Indonesia!
4. Jelaskan manfaat yang diperoleh dari tingginya curah hujan di Indonesia!
5. Pada bukan berapakah bertiup “Angin Muson Barat” dan bagaimana pengaruhnya terhadap
musim di Indonesia?
6. Pada bulan berapakan bertiup “Angin Muson Timur” dan bagaimana pengaruhnya terhadap
musim di Indonesia?
Jawab :
1. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam wilayah yang luas dan waktu yang sangat lama
2. Iklim musim, iklim panas, iklim laut.
3. Letaknya di khatulistiwa, dan hembusan angin muson barat yang membawa curah hujan yang
sangat banyak
4. Indonesia sangat potensial untuk usaha pertanian
5. Angin Muson Barat bertiup pada bulan oktober-april
6. Angin Muson Timur bertiup pada bulan April-Oktober
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
Wakasek edukatif
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli ( toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 1.2 Menghargai ajaran agama dalam
berfikir dan berperilaku sebagai
penduduk Indonesia
denganmempertimbangkan
kelembagaan sosial
1.3 Menghargai karunia Tuhan Yang
Maha Esa telah menciptakan 1.3.1. Mengucapkan syukur atas keberadaan
manusia dan lingkungannya.
manusia dan lingkungannya (agama)
2. 2.3 Menunjukkan perilaku rasa ingin 2.2.1. Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu,
tahu, peduli, menghargai, dan peduli, menghargai, dan bertanggung
bertanggung jawab. jawab.
33.1 Memahami aspek Keruangan dan 3.1.1 Mengidentifikasi aktivitas penduduk
yang terdapat di dataran rendah
konektifitas antar ruang dan
3.1.2 Mengindentifikasi aktivitas
waktu dalam lingkup regional penduduk di daerah perbukitan.
3.1.3 Mengidentifikasi aktivitas penduduk
serta perubahan dan berkelanjutan
di dataran tinggi.
kehidupan manusia (ekonomi, 3.1.4 Mengidenfikasi sebaran gunung dan
gunung api yang ada di Indonesia.
sosial budaya, pendidikan dan
3.1.5 Mengemukakan berbagai risiko
politik) bencana alam pada berbagai bentuk
muka bumi.
3.1.6 Menjelaskan langkah-langkah yang
dapat dilakukan untuk mengurangi
risiko terkena bencana alam.
4 4.3 Mengobservasi dan menyajikan 4.3.1. Mengobservasi dan menyajikan
bentuk-bentuk dinamika interaksi bentuk-bentuk dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam, manusia dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi di sosial, budaya, dan ekonomi di
lingkungan masyarakat sekitar lingkungan masyarakat sekitar
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan mengamati dan diskusi siswa dapat :
1. Menjelaskan hubungan bentuk muka bumi terhadap aktivitas penduduk.
2. Mengidentifikasi sebaran gunung dan gunung api yang ada di Indonesia.
3. Mengemukakan berbagai risiko bencana alam pada berbagai bentuk muka bumi.
4. Terampil memperagakan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi
risiko terkena bencana alam.
D. MATERI AJAR
1. Bentuk-bentuk muka bumi dan aktivitas penduduk di Indonesia.
G KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Penutup a. Membuat kesimpulan tentang materi ajar yang telah disajikan 10 menit
selama pembelajaran yang dilakukan peserta didik bersama Guru.
b. Memberikan penguatan dan motivasi tentang pelaksanaan tugas
mandiri tidak terstruktur (TMTT).
c. Melaksanakan tes secara lisan (kejujuran).
d. Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa
sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing (religius).
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Mengumpulkan data/informasi
Mengomunikasikan 10 menit
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data di depan
kelas yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok
masing-masing, anggota kelompok lain memberikan
tanggapan.
Peserta didik menyajikan hasil simpulan pada media: majalah
dinding kelas/sekolah, majalah sekolah, mengunggahnya di
blog masing-masing.
Penutup 1. Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu 10 menit
dilakukan siswa bersama guru.
2. Melaksanakan tes secara lisan (kejujuran)
3. Menugaskan peserta didik melakukan pengamatan tentang
peristiwa-peristiwa bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia
dan membuat laporan dalam bentuk kliping.
4. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing (religius)
I. SUMBER BELAJAR
Alat : Komputer/Laptop, LCD, Powerpoint, Internet.
Bahan/sumber ajar : LKS, Buku siswa, soal-soal latihan, makalah, buku guru.
Lampiran
1. Uraian Materi
Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang berukuran
kecil. Jumlah pulau keseluruhan mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053
km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah
lautannya lebih luas daripada wilayah daratannya. Jika kamu perhatikan, keadaan pulau-pulau di
Indonesia, tampak adanya keragaman bentuk muka bumi. Bentuk muka bumi Indonesia dapat
dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan. Sebaran dari
bentuk muka bumi Indonesia tersebut dapat dilihat pada peta sebaran bentuk muka bumi atau peta
fisiografi Indonesia.
a. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200m di atas
permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas
permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasa terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan
pemusatan pendudukan yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan sentra penghasilan padi
terbesar di Indonesia. Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan pemukiman di daerah
dataran rendah, yaitu seperti berikut:
1. Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari
suatu tempat ke temapt lainnya.
2. Di daerah dataran, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah aluvial
atau hasil endapan sungai yang subur.
3. Dataran rendah dekat dengan pantai sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai
nelayan.
4. Memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.
b. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti
halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu.
Di daerah perbukitan, aktivitas permukinan tidak seperti di dataran rendah. Pemukiman
tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk
memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Pemukiman umumnya
dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan
sumber air berupa mata air atau sungai. Aktivitas ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan
dengan memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Untuk memudahkan
penanaman, penduduk menggunakan teknik sengkedan dan memotong bagian lereng tertentu
agar menjadi datar. Tehnik ini kemudian juga bermanfaat mengurangi erosi atau pengikisan
oleh air.
Di daerah perbukitan, pada umumnya aktivitas pertanian adalah pertanian lahan kering.
Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas
atau hanya mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama dengan ladang atau huma
yang dilakukan secara menetap ataupun berpindah-pindah seperti di Kalimantan. Tanaman yang
ditaman umumnya adalah umbi-umbian atau palwija atau tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan).
Pada bagian lereng yang masih landai dan lembah perbukitan, sebagian penduduk juga
memanfaatkan lahannya untuk tanaman padi.
Aktivitas ekonomi di daerah perbukitan sulit berkembang menjadi sebuah pusat
perekonomian. Di daerah perbukitan, mobilitas manusia tidak semudah di daerah dataran sehingga
pemusatan permukiman dan industri relatid terbatas. Meskipun demikian, daerah perbukitan dapat
dikembangkan menjadi daerah pariwisata karena panorama alamnya yang indah dan suhu udara yang
sejuk. Aktivitas pariwisata yang dapat dikembangkan antara lain wisata alam yang tujuannya
menikmati pemandangan daerah perbukitan yang indah.
c. Dataran tinggi
Dataran tinggi adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 m dpal. Daerah
ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah. Oleh
karena itu, beberapa dataran tinggi di Indonesia berkembang menjadi pemusatan ekonomi penduduk.
Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam
padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam
beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabai. Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan
wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk
untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menajdi daerah
tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng.
Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir. Karena bentuk muka bumi
yang datar, dataran tinggi berpotensi menimbulkan genangan air. Tanda-tanda bencana banjir dan
upaya menghindarinya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
d. Gunung dan Pegunungan
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan
daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang tinggi tersebut dalam bentuk puncak-puncak
gunung dengan ketinggian 600 m dpal. Pegunungan adalah bagian dari dataran yang merupakan
kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 m dpal.
Indonesia memiliki banyak gunung dan pegunungan. Sebagian dari gunung tersebut
merupaka gunung berapi. Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi juga
membawa manfaat bagi wilayah sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi
memberikan kesuburan bagi wilayah sekitarnya. Hal ini menjadi salah satu alasan bagi banyak
penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan tersebut sangat subur untuk
kegiatan pertanian.
Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan attau rekahan dalam kerak
bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri gunung
berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut dapat meletus.
Sebagian gunung yang ada di Indonesia merupaka gunung berapi aktif. Ciri gunung berapi yang aktif
adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburang gas, asap, dan lontaran material dari
dalam gunung berapi.
KUIS
1. Jelaskan perbandingan luas daratan dan lautan wilayah Indonesia!
2. Sebutkan 4 macam bentuk muka bumi yang terdapat di daratan!
3. Jelaskan pemanfaatan dataran rendah bagi aktivitas penduduk!
4. Sebutkan kemungkinan bencana alam yang mungkin terjadi di dataran rendah!
5. Sebutkan bentuk pertanian dan hasil-hasilnya yang terpenting di wilayah perbukitan!
6. Jelaskan bagaimana cara petani untuk menghindari terjadinya erosi dan tanah longsor pada
lahan pertanian yang terdapat di perbukitan!
7. Sebutkan aktivitas penduduk yang terdapat di dataran tinggi dan komoditas yang
dihasilkannya!
8. Sebutkan tanda-tanda alam yang terjadi apabila gunung berapi akan meletus!
9. Apa yang dapat dilakukan penduduk untuk menghindari bahaya letusan gunung berapi?
10. Jelaskan manfaat gunung berapi bagi wilayah sekitarnya!
Jawab :
1. Luas daratan dan lautan wilayah Indonesia 1:3
2. Dataran rendah, pegunungan, dataran tinggi, daerah pantai
3. Sebagai tempat pemukiman, perkantoran, industri, dan pertanian
4. Banjir, tsunami dan gempa
5. Sayuran dan buahan
6. Dengan membuat terrasering dan sengkedan
7. Perkebunan dan kehutanan. Hasil kebun : kopi, coklat. Kina, karet, hutan pinus, hutan jati
8. Mata air kering, tumbuhan layu, hewan bertingkah aneh, terdengar suara gemuruh.
9. Mengikuti perintah evakuasi
10. Memberikan kesuburan tanah, sebagai sumber mata air panas.
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
Wakasek Edukatif
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli ( toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.2 Menghargai ajaran agama dalam berfikir
dan berperilaku sebagai penduduk
Indonesia denganmempertimbangkan
kelembagaan sosial 1.3.1. Mengucapkan syukur atas keberadaan
1.3 Menghargai karunia Tuhan Yang Maha manusia dan lingkungannya (agama)
Esa telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2. 2.4 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, 2.2.1. Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu,
peduli, menghargai, dan bertanggung peduli, menghargai, dan bertanggung
jawab. jawab.
3. 3.1 Memahami aspek Keruangan dan 3.1.1 Mengidentifikasi penyebaran flora di
Indonesia.
konektifitas antar ruang dan waktu
3.1.2 Mengindentifikasi penyebaran fauna
dalam lingkup regional serta di Indonesia.
perubahan dan berkelanjutan kehidupan
manusia ( ekonomi, sosial budaya,
pendidikan dan politik )
4. 4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk- 4.3.1. Mengobservasi dan menyajikan bentuk-
bentuk dinamika interaksi manusia bentuk dinamika interaksi manusia
dengan lingkungan alam, sosial, dengan lingkungan alam, sosial,
budaya, dan ekonomi di lingkungan budaya, dan ekonomi di lingkungan
masyarakat sekitar masyarakat sekitar
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan mengamati dan diskusi siswa dapat :
1. Mencirikan jenis-jenis flora di Indonesia
2. Mencirikan jensi-jenis fauna di Indonesia barat, tengah dan timur.
3. Menyebutkan jenis-jenis fauna yang dilindungi di Indonesia.
4. Mengemukakan upaya-upaya perlindungan flora dan fauna di Indonesia.
D. MATERI AJAR
1. Keragaman flora dan fauna di Indonesia.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pertemuan pertama (2x40 menit) 80 menit
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pertemuan 2 (2 x 40 menit) 80 menit
Mengomunikasikan
1. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data 5 menit
di depan kelas yang diwakili oleh salah satu
anggota kelompok masing-masing, anggota
kelompok lain memberikan tanggapan.
2. Peserta didik menyajikan hasil simpulan pada
media: majalah dinding kelas/sekolah, majalah
sekolah, mengunggahnya di blog masing-masing.
Penutup a. Membuat kesimpulan tentang materi ajar yang telah 10 menit
disajikan selama pembelajaran yang dilakukan peserta
didik bersama Guru.
b. Memberikan penguatan dan motivasi tentang materi
yang telah dibahas.
c. Melaksanakan tes secara lisan (kejujuran).
d. Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta
didik berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing (religius).
H. SUMBER BELAJAR
Alat : Komputer/Laptop, LCD, Internet.
Bahan/sumber ajar : LKS, Buku siswa, soal-soal latihan, makalah, buku guru.
Lampiran
1. Uraian materi
a. Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia ternyata dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Indonesia
Malayan dan Indo-Australian. Kelompok Indo-Malayan meliputi kawasan Indonesia barat. Pulau-
pulau yang masuk ke dalam kelompok ini adalah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Kelompok
Indo-Australian meliputi tumbuhan yang ada dikawasan Indonesia timur. Pulau-pulau yang termasuk
dalam kawasan ini adalah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Perbandingan karakteristik
flora yang ada di Indonesia barat dan Indonesia timut adalah sebagai berikut:
Karakter Flora yang ada di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Indonesia Barat Indonesia Timur
Jenis merantl-merantlan sangat banyak Jenis merantl-merantlan hanya sedikit
Terdapat berbagai jenis rotan Tidak terdapat berbagai jenis rotan
Tidak terdapat hutan kayu putih Terdapat hutan kayu putih
Jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) Terdapat berbagai jenis tumbuhan matoa
sedikit khususnya di Papua
Jenis tumbuhan sagu sedikit Banyak terdapat tumbuhan sagu
Terdapat berbagai jenis nangka Tidak terdapat jenis nangka
Berbagai jenis flora tersebut telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik sebagai
bahan furniture, bahan bangunan, bahan makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, rotan banyak
dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan kursi, meja, dan perabotan rumah tangga lainnya.
Berbagai jenis kerajinan dihasilkan dengan memanfaatkan bahan dari rotan. Sentra penghasilan
produk kerajinan tersebut banyak berkembang di daerah-daerah tertentu, misalnya di Cirebon dan
daerah lainnya di Pulau Jawa.
1. Carilah informasi tentang flora yang banyak ditemukan di provinsi atau kabupaten/kota tempat
tinggalmu! Kelompokkanlah berdasarkan pemanfaatannya saat ini!
NO Nama Tanaman Pemanfaatan Kondisi
1 Jati Bahan bangunan dan furniture Langka
2
3…
2. Adakah flora khas atau lokal yang ada didaerahmu? Jika ada, dimanfaatkan untuk apa saja oleh
penduduk saat ini?
No Flora khas atau lokal
1
2
3…
Aktivitas kelompok
Setelah kamu memahami sebaran fauna yang ada di Indonesia, identifikasi jenis fauna yang
kamu temukan di daerah sekitarmu!
Berikan tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda!
Skor
No
Kategori Baik
urut Baik Sedang Kurang
sekali
A Kualitas
1 Persiapan baik
2 Organisasi jelas
3 Memberikan informasi yang didukung oleh
fakta/buku
4 Informasi disampaikan dengan jelas
5 Argumentasi
B Etika
1 Mennghormati argumentasi teman dan tidak
emosional
2 Saling mendengarkan dan respon
3 Tidak mendominasi pembicaraan
4 Secara aktif ikut terlibat
C Lain-lain
1 Cara mengevaluasi atau mengkritik teman
2 Membuat kesimpulan sementara berdasarkan
bukti yang disampaikan kedua pihak
Jumlah Keseluruhan
Keterangan : skor 4: baik sekali, skor 3: baik, skor 2: cukup, skor 1: kurang.
Kriteria:
45 ke atas = A (baik sekali & berkualitas)
30-44 = B (baik)
15-29 = C (cukup)
<14 = D (kurang memenuhi syarat)
Keterangan : Skor 4 : Baik Sekali, Skor 3 : Baik, Skor 2 : Cukup, Skor 1 : Kurang.
Kriteria:
13 ke atas = A (baik sekali & berkualitas)
9-12 = B (baik)
5-8 = C (cukup)
<5 = D (kurang memenuhi syarat)
Kuis
1. Apa yang kamu ketahui tentang garis Wallace dan garis Weber?
2. Sebutkan contoh-contoh fauna Asiatis (fauna Indonesia Barat)!
3. Sebutkan contoh-contoh fauna peralihan (fauna Indonesia Tengah)!
4. Sebutkan contoh-contoh fauna Australis (fauna Indonesia Timur)!
5. Sebutkanlah contoh—contoh fauna yang dilindungi!
Jawab :
1. Garis Wallace mebedakan wilayah fauna asiatis dengan wilayah peralihan, sedangkan garis
weber mebedakan wilayah fauna peralihan dangan australis
2. Mamalia, orangutan, reptil, unggas
3. Anoa, babi rusa, badak bercula satu, kuskus,komodo, burung maleo, jalak bali
4. Burung cendrawasih, merak, kanguru, koala
5. Harimau sumatera, badak bercula satu, komodo, cendrawasih
Pematangsiantar, 14 Juli 2014
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta Teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
Wakasek edukatif
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan menayangkan gambar, diskusi dalam pembelajaran
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa praaksara
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan kehidupaan masyarakat Indonesia pada masa Hindu-
Budha
3. Peserta didik dapat mendeskripsikan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Islam
D. MATERI PEMBELAJARAN
Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Budha dan Islam
A. Masa Praaksara
Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa praaksara dapat dibagi kedalam tiga masa, yaitu
masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian
c. Masa Perundagian
Masa perundagian merupakan masa akhir prasejarah di Indonesia. Menurut R.P. Soejono,
kata perundagiian berasal dari bahasa Bali undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok
orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu,
misalnya pembuatan gerabah, perhiasan kayu, sampan, dan batu (Nugroho Notosusanto,et.al, 2007).
Manusia praaksara yang hidup pada masa perundagian adalah ras Austromelanesoid dan Mongoloid.
Pada masa perundagian, manusia hidup di desa-desa, daerah pegunungan, dataran rendah, dan di tepi
pantai dalam tata kehidupan yang makin teratur dan terpimpin.
Kehidupan masyarakat pada masa perundagian ditandai dengan dikenalnya pengolahan
logam. Alat-alat yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak yang terbuat dari
logam. Adanya alat-alat dari logam tidak serta merta menghilangkan penggunaan alat-alat dari batu.
Masyarakat masa perundagian masih menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu. Penggunaan
bahan logam tidak tersebar luas sebagaimana halnya penggunaan bahan batu. Kondisi ini disebabkan
persediaan logam masih sangat terbatas. Dengan keterbatasan ini, hanya orang-orang tertentu saja
yang memiliki keahlian untuk mengolah logam.
Pada masa perundagian, perkampungan sudah lebih besar karena adanya hamparan lahhan
pertanian. Perkampungan yang terbentuk lebih teratur dari sebelumnya. Setiap kampung memiliki
pemimpin yang disegani oleh masyarakat. Pada masa ini, sudah ada pembagian kerja yang jelas
disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Masyarakat tersusun menjadi kelompok majemuk,
seperti kelompok petani, pedagang, maupun pengerajin. Msayarakat juga telah membentuk aturan
adat istiadat yang dilakukan secara turun-temurun. Hubungan dengan daerah-daerah di sekitar
Kepulauan Nusantara mulai terjalin.
b. Bidang Politik
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini,
kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas.
Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian,
pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan
peraturan hukum kasta. Oleh karena itu, lahirlah kerajaan-kerajaan, seperti Kutai,
Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-Budha lainnya.
c. Bidang Sosial
Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta,
yaitu kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), kasta Ksatria (para prajurit,
pejabat, dan bangsawan), kasta Waisya (pedagang, petani, pemilik tanah, dan prajurit),
dan kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur budaya Indonesia lama
masih tampak berbeda dengan kasta yang ada di India, baik ciri-ciri maupun wujudnya.
Hal ini tampak pada kehidupan masyarakat dan agama di kerajaan Kutai. Berdasarkan
silsilahnya, Raja Kundungga adalah seorang Indonesia yang pertama tersentuh oleh
pengaruh budaya India. Pada masa pemerintahannya, Kundungga masih mempertahankan
budaya Indonesia karena pengaruh India belum terlalu merasauk ke kerajaan. Penyerapan
budaya baru mulai tampak pada waktu Aswawarman, anak Kundungga, diangkat menjadi
raja menggantikan ayahnya. Adanya pengaruh Hindia mengakibatkan Kundungga tidak
dianggap sebagai pendiri kerajaan Kutai (Nugroho Notosusanto, et, al, 2007:42)
d. Bidang Pendidikan
Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh
dari kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut mempelajari
satu bidang saja, yaitu keagamaan.
f. Bidang Arsitektur
Punden berundak merupakan salah astu arsitektur Zaman Megalitikum. Arsitektur
tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika
kita memperhatikan, Candi Borobudur sebenarnya mengambil bentuk bangunan punden
berundak agama Budha Mahayana. Pada Candi Sukuh dan candi-candi di lereng
Pegunungan Penanggungan, pengaruh unsur budaya India sudah tidak begitu kuat. Candi-
candi tersebut hanyalah punden berundak. Begitu pula fungsi candi di Indonesia, candi
bukan sekadar tempat untuk memuja dewa-dewa seperti India, tetapi lebih sebagai tempat
pertemuan rakyak dengan nenek moyangnya. Candi dengan patung induknya yang berupa
Arca merupakan perwujudan raja yang telah meninggal. Hal ini mengingatkan kita pada
bangunan punden berundak dengan menhirnya.
2. Kehidupan Masyarakat Indonesia Masa Islam
Masuknya Islam berpengaruh besar pada masyarakat Indonesia. Kebudayaan Islam terus
berkembang sampai sekarang. Pengaruh kebudayaan Islam dalam kehidupan masyarakat
Indonesia antara lain pada bidang-bidang berikut:
a. Bidang Politik
Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang bercoral Hindu-
Budha. Tetapi, setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha
mengalami keruntuhan dan digantikan perannya oleh kerajaan-kerajaan yang becorak
Islam, seperti Samudera Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya. Sistem pemerintahan yang
bercorak Islam, rajanya bergelar sultan atau sunan seperti halnya para wali. Jika rajanya
meninggal, tidak dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secara Islam.
b. Bidang Sosial
Kebudayaan Islam tidak menerapkan aturan kasta seperti kebudayaan Hindu. Pengaruh
Islam yang berkembang pesat membuat mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama
Islam. Hal ini menyebabkan aturan kasta mulai pudar di masyarakat.
Nama-nama Arab seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Musa, Ibrahim, Hasan,
Hamzah, dan lainnya mulai digunakan. Kosakata bahasa Arab juga banyak digunakan,
contohnnya rahmat, berkah (barokah), rezeki (rizki), kitab, ibadah, sejarah (syajaratun),
majelis (majlis), hikayat, mukadimah, dan masih banyak lagi. Begitu pula dengan sistem
penanggalan. Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah
mengenal kalender Saka (kalender Hindu) yang mulai pada tahun 78M. Dalam kalender
Saka ini, ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage, dan kliwon.
Setelah berkembangnya Islam, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa,
dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijrah
(Islam).
c. Bidang pendidikan
Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesantren Islam. Sebenarnya, pesantren telah
berkembang sebelum Islam masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat
pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, mata pelajaran dan proses
pendidikan pesantren berubah menjadi pendidikan Islam. Pesantren adalah sebuah asrama
tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal bersama untuk belajar ilmu keagamaan
dibawah bimbingan guru yang disebut Kiai. Asrama siswa berada di dalam kompleks
pesantren. Kiai juga tinggal di kompleks pesantren.
d. Bidang Sastra dan Bahasa
Persebaran bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa Sansekerta karena dalam
Islam tidak ada pengkastaan. Semua orang dari raja hingga rakyat jelata dapat
mempelajari bahasa Arab. Pada mulanya, memang hanya kaum bangsawan yang pandai
menulis dan membaca huruf dan bahasa Arab. Namun selanjutnya, rakyat kecil pun
mampu membaca huruf Arab.
Penggunaan huruf Arab di Indonesia pertama kali terlihat pada batu nisan di daerah Leran
Gresik, yang diduga makam seorang bangsawan Majapahit yang telah masuk Islam.
Dalam perkembangannya, pengaruh huruf dan bahasa Arab terlihat pada karya-karya
satra. Bentuk karya satra yang berkembang pada masa kerajaan-kerajaan Islam
diantaranya sebagai berikut.
1. Hikayat, cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah.
Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Contoh hikayat yang
terkenal adalah Hikayat Amir Hamzah.
2. Babad, kisah pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya
Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.
3. Suluk, kitab yang membentangkan soal-soal tasawuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk
Wijil, Suluk Malang Sumirang, dan lainnya.
4. Syair, seperti Syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Motode : Diskusi dan penugasan
F. SUMBER BELAJAR
Bahan : LKS, Buku Siswa, Buku Guru
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media:
a. Power point tentang manusia praaksara
b. Lembar kerja peserta didik tentang kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada masa
Praaksara, Hindu-Budha dan Islam
c. Gambar tentang peninggalan masa Hindu-Budha dan Islam
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pertemuan ketiga (2 x 40 menit) 80 menit
d. Peserta didik dan Guru mengucapkan salam
Pendahuluan e. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep
yang telah dipelajari oleh Peserta didik yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari 10 menit
f. Guru menyampaikan informasi tentang topik dan
tujuan
I. PENILAIAN
a. Sikap Spiritual
Teknik Penilaian: Observasi
Bentuk Instrumen: Lembar observasi
Kisi-kisi:
Petunjuk Penyekoran :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik : apabila memperoleh skor 3
Cukup : apabila memperoleh skor 2
Kurang : apabila memperoleh skor 1
b. Sikap sosial
a. Teknik Penilaian: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi
c. Kisi-kisi
Aspek
Perilaku peduli Perilaku santun
No Peserta didik Bekerja sama Mengucapkan Menghargai Tersenyum Jumlah
tanpa salam teman teman yang kepada semua skor
membedakan tanpa sedang teman (1-3)
agama (1-3) membedakan berdoa (1-3)
agama (1-3)
1
2
3
Kisi-kisi
1) Bekerja sama tanpa membedakan agama
No Deskriptor Skor
1 Selalu Bekerja sama 1
2 Kadang-kadang 2
3 Tidak pernah 3
Petunjuk Penyekoran :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 10 - 12
Baik : apabila memperoleh skor 7 -9
Cukup : apabila memperoleh skor 4-6
Kurang : apabila memperoleh skor 1-3
c. Pengetahuan
Teknik Penilaian:
1) Tes: tulis
2) Non tes: Penugasan kelompok
Bentuk Instrumen:
1) Soal tes tulis uraian dan pilihan ganda
2) Proyek
Kisi-kisi / Soal
No. Indikator Butir Instrumen
1. Mendiskripsikan pengertian 2. Jelaskan corak kehidupan manusia praaksara
masa praaksara memenuhi kebutuhan hidupnya pada masa
berburu dan mengumpulkan makanan!
Kunci Jawaban:
1. Sangat bergantung pada kondisi alam, mereka tinggal dipadang rumput dengan semak
belukar yang letaknya berdekatan dengan sungai. Disamping berburu mereka juga
mengumpulkan tumbuhan yang mereka temukan seperti ubi, keladi, daun-daunan dan
buah-buahan. Mereka bertempat tinggal didalam gua-gua yang tidak jauh dari sumber air
atau dekat sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang dan siput.
2. Melakukan sistem barter yaitu pertukaran barang dengan barang.
3. Ditandai dengan dikenalnya pengolahan logam. Alat-alat yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari sudah banyak yang terbuat dari logam. Pada masa perundagian
perkampungan sudah sudah lebih besar karena adanya hamparan lahan pertanian.
Perkampungan yang terbentuk lebih teratur dari sebelumnya. Setiap kampung memiliki
pemimpin yang disegani oleh masyarakat, sudah ada pembagian kerja yang jelas
disesuaikan dengan keahlian masing-masing.
4. Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dapat dilihat dari peninggalan-
peninggalan sejarah dalam berbagai bidang antara lain:
a. Bidang keagamaan
Sebelum budaya Hindu-Budha datang di Indonesia telah berkembang kepercayaan
yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat
aninisme dan dinamisme. Dengan masuknya kebudayaan Hindu-Budha masyarakat
Indonesia secara berangsur-angsur memeluk agama Hindu dan Budha, diawali
dengan golongan elite disekitar istana
b. Bidang Politik
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini
kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas.
Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan.
Kemudian pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai
dengan peraturan hukum kasta.
c. Bidang Sosial
Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan
kasta yaitu: Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana, kasta Ksatria (para
prajurit, pejabat dan bangsawan), kasta Waisya (pedagang dan petani), kasta Sudra
(rakyat jelata dan pekerja kasar)
d. Bidang Arsitektur
Punden berundak merupakan salah satu arsitektur zaman megalitikum. Arsitektur
tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi.
Fungsi candi bukan sekedar tempat untuk memuja dewa-dewa tetapi tempat
pertemuan rakyat dengan nenek moyangnya.
5. Pengaruh kebudayaan Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia dibidang:
a. Bidang Politik
Sebelum Islam masuk ke Indonesia sudah bekembang pemerintahan yang bercorak
Hindu-Budha tetapi setelah masuknya Islam kerajaan yang bercorak Hindu-Budha
mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang
bercorak Islam seperti: Samudera Pasai, Demak, Malaka, dll.
b. Bidang Sosial
Kebudayaan Islam tidak menerapkan aturan kasta seperti kebudayaan Hindu.
Pengaruh Islam berkembang pesat membuat masyarakat Indonesia memeluk agama
Islam, hal ini menyebabkan aturan kasta mulai pudar dimasyarakat.
c. Bidang Pendidikan
Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesantren Islam. Pesantren adalah sebuah
asrama tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal bersama untuk belajar ilmu
keagamaan dibawah bimbingan guru yang disebut Kiai. Kiai juga tinggal dikompleks
pesantren.
d. Bidang Sastra dan Bahasa
Persebaran bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa Sansekerta karena
dalam Islam tidak ada pengkastaan. Semua orang dari Raja hingga rakyat jelata dapat
mempelajari bahasa Arab. Namun selanjutnya rakyat kecil pun mampu membaca
huruf Arab.
e. Bidang Arsitektur dan Kesenian
Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam teknologi arsitektur seperti mesjid
dan istana. Ada perbedaan antara mesjid yang dibangun pada awal masuknya Islam
ke Indonesia dan mesjid yang ada di Timur Tengah. Mesjid di Indonesia tidak
memiliki kubah dipuncak bangunan.Kubah digantikan dengan tumpang atau atap
bersusun. Jumlah atap tumpang ini selalu ganjil, tiga tingkat atau lima tingkat serupa
dengan arsitektur Hindu. Contohnya, Masjid Demak dan Masjid Banten
Pedoman penilaian:
Skor per item : 2
Nilai = Jumlah skor x 10
d. Keterampilan
a. Teknik: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Pedoman observasi
c. Kisi-kisi:
Instrumen
Nama Kelayakan Bahasa Kreativitas
No. Kelayakan Isi Nilai Akhir
Peserta didik Penyajian
(1-4)
(1-4) (1-4) (1-4)
1
2
3
Keterangan:
Petunjuk Penyekoran :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 13 - 16
Baik : apabila memperoleh skor9 - 12
Cukup : apabila memperoleh skor 5-8
Kurang : apabila memperoleh skor 1-4
Lembar Tugas : Membuat kliping tentang masyarakat Indonesia pada masa praaksara,
Hindu-Budha dan Islam
Instrumen
Nama Ketepatan Nilai
No. Relevansi Kelengkapan Pembahasan
Peserta didik Waktu Akhir
(1-4) (1-4) (1-4)
(1-4)
Keterangan:
Petunjuk Penyekoran :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 13 - 16
Baik : apabila memperoleh skor 9 - 12
Cukup : apabila memperoleh skor 5-8
Kurang : apabila memperoleh skor 1–4
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta Teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
Wakasek edukatif
Pendahuluan 4. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran
agama),
5. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran (rasa ingin tahu),
6. Memberikan motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran dengan menyanyikan lagu “Dari Sabang samapai
Merauke” dilanjutkan dengan tanya jawab tentang makna lagu
dihubungkan dengan kehidupan bangsa dan negara.
Inti Mengamati 10 menit
a. Peserta didik mengamati fenomena yang berupa
(gambar, foto, slide, dan video) mengenai peristiwa tsunami aceh
di aceh.
b. Berdasarkan hasil pengamatan Peserta didik diminta
mendiskusikan dalam kelompok tentang hal-hal yang
ingin diketaahui dari hasil pengamatan, kemudian
diminta dituliskan di dalam buku catatan.
c. Wakil dari kelompok diminta menuliskan di papan
tulis tentang hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan.
Menanya
a. Peserta didik diminta merumuskan pertanyaan dari 10 menit
hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan, misalnya,
“kapan dan didaerah mana peristiwa Tsunami pernah terjadi di
Indonesia”
b. Wakil dari Peserta didik diminta menuliskan pertanyaan yang
telah dirumuskan di papan tulis.
Mengumpulkan data atau informasi
Peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data yang 15 menit
relevan terkait dengan pertanyaan yang telah dirumuskan
dari berbagai sumber, seperti: membaca buku Peserta
didik, mencari informasi dari berbagai situs di internet,
wawancara dengan nara sumber/pakar.
Menganalisis data
Peserta didik diminta menganalisis data/informasi untuk 15 menit
menjawab pertanyaan dan membuat simpulan dari
jawaban atas pertanyaan.
Mengomunikasikan
Peserta didik menyampaikan kesimpulannya secara lisan
20 menit
atau tertulis, misalnya, melalui presentasi kelompok, diskusi dan
Tanya jawab
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pertemuan 2 (2 x 40 menit) 80 menit
Wakasek edukatif
Apakah terdapat keterkaitan (konektivitas) antara ruang satu dengan ruang lain?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu harus dapat memahami contoh berikut ini.
1. Peristiwa banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Air hujan
yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya sebagian kecil air
hujan yang terserap tanah di Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena banjir yang airnya
sebagian berasal dari wilayah Bogor.
2. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan,
barang-barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produk-
produk tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang
tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkann bahan pangan sehingga mereka
memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan
lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada sektor
pertanian. Sehingga, banyak penduduk desa bepergian ke kota untuk berbelanja atau
mencari pekerjaan.
3. Selain terikat oleh ruang, suatu gejala atau peristiwa juga terikat oleh waktu. Sebagai
contoh “terjadinya peristiwa banjir di Jakarta pada tahun 2013.” Peristiwa banjir tersebut
terikat oleh ruang , yaitu Jakarta dan waktu yaitu tahun 2013. Suatu peristiwa bahkan
sering kali tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan rangkaian dari peristiwa sebelumnya.
Sebagai contoh, kemerdekaan yang kamu nikmati saat ini merupaka hasil perjuangan
para pahlawan kita dulu. Alangkah tidak berterimakasihnya kita jika tidak menghargai
jasa para pahlawan mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan yang kita
nikmati saat ini.
Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lampau dalam
perkembangannya hingga saat ini. konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode
berlangsungnya perjalanan kisah hidup manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu
lampau,waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. Kisah masa lampau suatu masyarakat terjadi
di suatu ruang. Ruang tersebut dapat merupakan daerah kecil seperti rukun tetangga (RT), dapat
juga mencakup wilayah yang lebih luas seperti provinsi atau negara.
Ruang atau tempat digunakan manusia sebagai tempat tinggal dan tempat melakukan
interaksi antara yang satu dengan yang lainnya. Mereka saling menyapa, menegur, berkenalan, dan
saling mempengaruhi. Manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka selalu berhubungan dengan
manusia yang lain. Hubungan tersebut tercermin dalam interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan
kunnci dalam sendi-sendi kehidupan sosial karena tanpa interaksi tidak mungkin terjadi aktivitas
sosial. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, baik yang menyangkut
hubungan antara individu dan individu, antara individu dengan kelompok, maupun antaa kelompok
dengan kelompok lain (Soekanto, 2003). Interaksi sosial dapat terjadi antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial mendasari
aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya satu dan lainnya. Dalam memenuhi
kebutuhannya, manusia menciptakan berbagai hal untuk membuat kehidupan mereka menjadi lebih
baik. Mereka mengembangkan teknologi, nilai, dan norma untuk bergaul, organisasi, sosial-
budaya-politik, ilmu pengetahuan, dan berbagai lapangan kerja untuk mendapatkan kenyamanan
hidup. Dengan kemampuan itu, manusia melakukan perubahan-perubahan terhadap alam dan
lingkungan tempat tinggal mereka. Apa yang sudah mereka hasilkan diwariskan ke generasi
penerusnya untuk dikembangkan lebih baik.
Dalam keadaan tertentu, manusia tidak mampu mengubah alam dan lingkungan fisik untuk
memenuhi apa yang mereka perlukan. Lingkungan fisik tempat manusia tinggal mempunyai
keterbatasan tertentu untuk menghasilkan sumber daya yang mereka perlukan. Apa yang manusia
perlukan dihasilkan oleh lingkungan lainnya. Sebaliknya, apa yang dihasilkan oleh lingkungan
mereka diperlukan oleh manusia di lingkungan lain. Sumber daya yang tidak merata antarwilayah
menimbulkan kelangkaan komoditas tertentu disuatu wilayah. Kelangkaan dapat terjadi karena
sumber daya yang tersedia tidak sebanding dengan kebutuhan. Tidak terpenuhinya kebutuhan
manusia berarti munculnya masalah pemenuhan kebutuhan yang disebut dengan masalah ekonomi.
Masalah ekonomi muncul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sedangkan
alat pemuas kebutuhan, berupa barang dan jasa, terbatas adanya. Ketidak seimbangan antara
kebutuhan dan ketersediaan alat pemuas kebutuhan disebut kelangkaan. Untuk mengatasi
kelangkaan, diperlukan kegiatan ekonomi yang menunjangnya. Dalam kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi ditentukan oleh interaksi sosial. Kebutuhan manusai dipenuhi melalui proses
interaksi sosial. Interaksi sosial sudah terjadi sejak manusia ada. Pada zaman nenek moyang kita,
pemenuhan kebutuhan hidup diawali dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Dengan
makin meningkatnya kebutuhan dan keterbatasan ruuang dengan sumber daya, manusia mulai
hidup menetap dan bercocok tanam. Untuk memenuhi kebutuhan akan barang yang belum mampu
dihasilkan sendiri, manusia mulai melakukan barter. Barter adalah cara berdagang yang dilakukan
masyarakat melalui pertukaran barang. Cara ini dilakukan ketika belum ditemukan uang sebagai
alat tukar. Apakah dengan barter kebutuhan mereka terpenuhi seluruhnya? Ternyata tidak, karena
keterbatasan potensi sumber daya alam yang terdapat di wilayah masing-masing.
Diketahui ,
Kepala SMP swasta teladan Pematangsinatar Pematangsiantar 14 Juli 2014
Guru mata elajaran IPS
Wakasek edukatif
A. KOMPETENSI INTI
1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata .
4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran ini adalah :
a. Mendeskripisikan asal usul penduduk Indonesia .
D. MATERI PEMBELAJARAN .
a. Asal Usul Penduduk Indonesia
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Pertemuan Pertama 2x40 menit
a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka 10
pelajaran dengan mengucapkan salam dan menit
doa bersama .
b. Menyampaikan secara singkat garis besar materi
yang akan disajikan selama pembelajaran.
c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai
selama pembelajaran .
d. Memberi motivasi kepada siswa untuk aktif dalam
pembelajaran
Inti 1. Mengamati 60
Peserta didik disuruh untuk mengamati gambar menit
nenek moyang bangsa Indonesia.
2. Menanya
Peserta didik menanyakan tentang bagaimana
nenek moyang bangsa Indonesia.
4. Mengasosiasikan
Peserta didik mengadakan curah pendapat
tentang asal ussul nenek mouang bangsa
Inonesia.
Peserta didik mengasosiasikan pendapatnya
tentang kehidupan nenek moyang bangsa
bangsa Indonesia .
5. Mengkomunikasikan
Peserta didik mampresentasikan hasil diskusi
mengenai asal usul bangsa Indonesia. Dan
kehidupan masyarakat nenek moyang bangsa
Indonesia .
a. Peserta didik bersama guru membuat simpulan 10
pelajaran. menit
b. Melaksanakan test secara lisan.
c. Menugaskan peserta didik melakukan
pengamatan tentang rute perjalanan nenek
moyang bangsa Indonesia.
d. Menutup pelajaran dengan berdoa suai dengan
agama dan keyakinan masing-masing.
3. Gelombang pertama adalah proto Melayu Polinesia yang bermigrasi dari wilayah
Cina Selatan melewati Indo Cina dan Siam kemudian masuk kepulau-pulau di
nusantara.
Gelombang kedua adalah deutro Melayu yang berasal dari Indo Cina bagian utara.
Gelombang kedua ada juga yang berasal dari wilayah Assam Utara atau Birma
Utara dan mereka mendiami pualau Jawa
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta Teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
:
YAYASAN PENDIDIKAN TELADAN
SEOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP )
JALAN SINGOSARI NO 3 PEMATANG SIAN
A. KOMPETENSI INTI
1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pembagian ras proto melayu dan deutro melayu.
Rute perjalanan nenek moyang bangsa Indonesia.
Jawaban
1. Deutro Melayu mempunyai peradaban dan kebudayaan yang lebih maju Mereka memperkenalkan
perkakas dan senjata yang terbuat dari besi atau logam, mereka telah melakukan kegiatan bercocok
tanam dan menggunakan perahu bercadik.
2. Proto melayu dating ke Indonesia membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi dan kapak
lonjong.
3. Suku keturunan dari deytro melayu adalah melayu, minang, jawa bugis
4. Suku-suku keturunan Proto Melayu gayo, Alas di Sumatra dan Toraja di Sulawesi.
5. Mereka mermigrasi lewat jalur darat dengan rute dari Indocina ke Siam, kemudian ke Semenanjung
Melayu dan menyebar keseluruh Nusantara.Sedangkan jalur laut yang berasal dari kepulauan Ryukyu
Jepang mengarungi lautan menuju Taiwan, Philipina,Sangir dan masuk ke Sulawesi Selatan.
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta Teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
H. SUMBER BELAJAR
Alat : Komputer/Laptop, LCD
Bahan/sumber ajar : Buku siswa, soal-soal latihan, Buku Referensi IPS Lain, buku guru.
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta Teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
A.KOMPETENSI INTI
1.Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, goton
g royong)santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial da
n alam dalamjangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak ma
ta.
4.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, mer
angkai,memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, me
nggambar, mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama:
Peserta didik dapat
Menganalisis dampak kepadatan penduduk terhadap aspek sosial
Menganalisis dampak kepadatan penduduk terhadap aspek ekonomi
Menganalisis dampak kepadatan penduduk terhadap aspek budaya
Menganalisis dampak kepadatan penduduk terhadap aspek politik
D.MATERI PEMBELAJARAN
Dampak kepadatan penduduk terhadap aspek sosial, ekonomi, budaya, politik.
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan saintifik
Model pembelajaran cooperatif lerning
F.KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan Pertemuan Kedua (2x40 menit) 80 menit
1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran agama), 5 menit
2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
(rasa ingin tahu),
3. Memberikan motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran
dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dilanjutkan dengan tanya
jawab tentang makna lagu dihubungkan dengan kehidupan bangsa dan
negara.
Inti a. Mengamati
Siswa Mengamati Gambar Kepadatan Penduduk Kota Medan 5 menit
b. Menanya
15 menit
Peserta didik dengan mengamati gambar yang ditayangkan
mampu menyusun pertanyaan mengenai dampak dari kepadatan
penduduk 10 Menit
Peserta didik menuliskan pertanyaan dipapan tulis.
Peserta didik menjawab pertanyaan yang telah dituliskan dipapan
tulis.
c. Mengumpulkan data/informasi 15 Menit
peserta didik membaca buku pelajaran/referensi yang lain yang
relevan tentang keadaan penduduk 20 Menit
Peserta didik mengamati gambar atau tentang kepadatan
penduduk yang terjadi di Kota Medan serta mengumpulkan
informasi mengenai dampak yang terjadi akibat kepadatan
penduduk dikota medan maupun kota-kota yang ada di Indonesia.
d. Mengasosiasikan
Peserta didik melakukan kegiatan curah pendapat
untukmenganalisis dampak dari kepadatan penduduk disejumlah
wilayah diindonesia.
Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curahpendapat
tentang dampak kepadatan penduduk indonesia.
e. Mengomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data di depankelas
yang diwakili oleh salah satu anggota kelompokmasing-masing,
anggota kelompok lain memberikantanggapan.
Peserta didik menyajikan hasil simpulan pada buku catatan
masing-masing.
Penutup Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu 10 menit
dilakukan siswa bersama guru.
Melaksanakan tes secara lisan (kejujuran)
Menugaskan peserta didik melakukan pengamatan untuk
pertemuan berikutnya (PR) tentang: tingkat kepadatan penduduk
tiap propinsi di Indonesia.
Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing (religius)
H. SUMBER BELAJAR
Alat : Komputer/Laptop, LCD
Bahan/sumber ajar : Buku siswa, soal-soal latihan, Buku Referensi IPS Lain, buku guru.
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta Teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
A.KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong
), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalamjang
kauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,memodif
ikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, mengarang) se
suai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama:
Peserta didik dapat
Membandingkan tingkat kepadatan penduduk tiap propinsi
Mebandingkan tingkat kepadatan penduduk tiap pulau
Menjelaskan kualitas penduduk indonesia
Menjelaskan upaya menanggulangi kualitas penduduk indonesia yang rendah
D.MATERI PEMBELAJARAN
Tingkat kepadatan penduduk
Upaya meningkatkan kualitas penduduk
E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan saintifik
b. Model pembelajaran cooperatif lerning
F.KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan Pertemuan Kedua (2x40 menit) 80 menit
1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran 5 menit
agama),
2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
(rasa ingin tahu),
3. Memberikan motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
dilanjutkan dengan tanya jawab tentang makna lagu dihubungkan
dengan kehidupan bangsa dan negara.
1. Laporan pengamatan
Terlampir
2. Hasil rubik diskusi
Terlampir
3. Tugas kelompok.
Terlampir
H. SUMBER BELAJAR
Alat : Komputer/Laptop, LCD
Bahan/sumber ajar : Buku siswa, soal-soal latihan, Buku Referensi IPS Lain, buku guru.
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta Teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
Wakasek Edukatif
A.KOMPETENSI INTI
1.Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, goton
g royong)santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial da
n alam dalamjangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak m
ata.
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,menggam
barmengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam s
udut pandang/teori.
D.MATERI PEMBELAJARAN
Komposisi penduduk
E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan saintifik
b. Model pembelajaran cooperatif lerning
F.KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan Pertemuan Kedua (2x40 menit) 80 menit
1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran 5 menit
agama),
2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
(rasa ingin tahu),
3. Memberikan motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
dilanjutkan dengan tanya jawab tentang makna lagu dihubungkan
dengan kehidupan bangsa dan negara.
a. Mengamati 5 menit
Inti Siswa Mengamati Gambar piramida penduduk 15 menit
b. Menanya
10 Menit
Peserta didik menanyakan tentang aspek yang termasuk
dalam komposisi penduduk
c. Mengumpulkan data/informasi 15 Menit
peserta didik membaca buku pelajaran/referensi yang lain
yang relevan tentang komposisi penduduk
Peserta didik mengamati gambar yang disajikan dan mampu 20 Menit
menyimpulkan faktor yang mempengaruhi komposisi
penduduk
d. Mengasosiasikan
Peserta didik melakukan kegiatan curah pendapat untuk
menganalisis tentang komposisi penduduk
Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curahpendapat
tentang komposisi penduduk
e. Mengomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data di
depankelas yang diwakili oleh salah satu anggota
kelompokmasing-masing, anggota kelompok lain
memberikantanggapan.
Peserta didik menyajikan hasil simpulan pada buku catatan
masing-masing.
Penutup Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu 10 menit
dilakukan siswa bersama guru.
Melaksanakan tes secara lisan (kejujuran)
Menugaskan peserta didik melakukan pengamatan untuk
pertemuan berikutnya (PR) tentang: komposisi penduduk dalam
bidang usaha dan wilayah geografis desa/kota
Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing (religius)
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta Teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
Wakasek Edukatif
A.KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, g
otong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan s
osial dan alam dalamjangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tah
unya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian ta
mpak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merang
kai,memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,men
ggambar,mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sam
a dalam sudut pandang/teori.
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama:
Peserta didik dapat
Mengidentifikasikan komposisi penduduk dalam bidang usaha
Mengidentifikasi komposisi penduduk dalam wilayah geografis desa/kota
D.MATERI PEMBELAJARAN
Komposisi penduduk dalam bidang usaha dan wilayah geografis desa/kota
E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan saintifik
b. Model pembelajaran cooperatif lerning
F.KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan Pertemuan Kedua (2x40 menit) 80 menit
1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran 5 menit
agama),
2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
(rasa ingin tahu),
3. Memberikan motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
dilanjutkan dengan tanya jawab tentang makna lagu dihubungkan
dengan kehidupan bangsa dan negara.
Inti a. Mengamati 5 menit
Siswa Mengamati Gambar wilayah desa dan kota
b. Menanya 15 menit
Peserta didik menanyakan perbedaan desa dan kota
Peserta didik menanyakan ciri-ciri geografis desa dan kota
c. Mengumpulkan data/informasi 10 Menit
peserta didik mengamati melalui gambar yang disajikan
tentang perbedaan wilayah desa dan kota
Peserta didik membaca buku teks mengenai komposisi
penduduk berdasarkan wilayah desa dan kota
d. Mengasosiasikan 15 Menit
Peserta didik melakukan kegiatan curah pendapat untuk
menganalisis ciri-ciri wilayah desa/kota
Peserta didik merumuskan simpulan tentang materi komposisi
penduduk berdasarkan wilayah geografis desa/kota
e. Mengomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data di 20 Menit
depankelas yang diwakili oleh salah satu anggota
kelompokmasing-masing, anggota kelompok lain
memberikantanggapan.
Peserta didik menyajikan hasil simpulan pada buku catatan
masing-masing.
Penutup Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu 10 menit
dilakukan siswa bersama guru.
Melaksanakan tes secara lisan (kejujuran)
Menugaskan peserta didik melakukan pengamatan untuk
pertemuan berikutnya
Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing.
H. SUMBER BELAJAR
Alat : Komputer/Laptop, LCD
Bahan/sumber ajar : Buku siswa, soal-soal latihan, Buku Referensi IPS Lain, buku guru.
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta Teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
Wakasek Edukatif
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama:
a.Mendeskripsikan mobilitas penduduk
b.Mendeskripsikan fasilitas pendukung mobilitas penduduk
D.MATERI PEMBELAJARAN
1. Mobilitas penduduk antar wilayah Indonesia dan fasilitas pendukungnya
2. Sarana dan Prasarana Mobilitas Pendududk
E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan saintifik
b. Model pembelajaran cooperatif lerning
F.KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Inti 1. Mengamati
Peserta didik mengamati gambar-gambar tentang:
a.Kegiatan Ekonomi di kota
b.Pemukiman penduduk di desa
2. Menanya
a. Peserta didik menanyakan atau mempertanyakan tentang:
b. Faktor yang menyebabkan terjadinya mobilitas penduduk dari
desa ke kota, dari suatu daerah ke daerah lain
c. Cara melakukan mobilitas
d. Tujuan dari mobilitas
e. Berdasarkan sejumlah pertanyaan yang teridentifikasi, peserta
didik menentukan/memilih sejumlah pertanyaan pokok/penting
sebagai landasan untuk merumuskan jawaban sementara. Pada
saat yang sama guru mengarahkan pada pertanyaan-pertanyaan ke
pencapaian kompetensi dasar.
3. Mengumpulkan data/informasi
a. Peserta didik membaca buku teks pelajaran/referensi lain yang
relevan tentang mobilitas penduduk dan fasilitas pendukungnya
b. Peserta didik menyaksikan gambar atau tentang keadaan
penduduk yang terjadi di suatu wilayah dan diminta untuk
mencatat berbagai fakta yang relevan untuk menjawabpertanyaan
yang terkait mobilitas penduduk dan fasilitas pendukungnya
4. Mengasosiasi
a. Peserta didik melakukan kegiatan curah pendapat untuk
menganalisis mobilitas penduduk dan fasilitas pendukungnya
b. Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curah pendapat
tentang mobilitas penduduk dan fasilitas pendukungnya
5. Mengomunikasikan
a. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data di depan kelas
yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok masing-masing,
anggota kelompok lain memberikan tanggapan.
b. Peserta didik menyajikan hasil simpulan pada media: majalah
dinding kelas, majalah dinding sekolah, mengunggahnya di blog
masing-masing
Penutup Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu
dilakukan siswa bersama guru.
Melaksanakan tes secara lisan (kejujuran)
Menugaskan peserta didik melakukan pengamatan untuk
pertemuan berikutnya
Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing.
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta Teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
Wakasek Edukatif
A.KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, g
otong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan s
osial dan alam dalamjangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tah
unya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian ta
mpak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merang
kai,memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,men
ggambar,mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sam
a dalam sudut pandang/teori.
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama:
a.Mendeskripsikan mobilitas penduduk
b.Mendeskripsikan fasilitas pendukung mobilitas penduduk
D.MATERI PEMBELAJARAN
1. Mobilitas penduduk antar wilayah Indonesia dan fasilitas pendukungnya
2. Sarana dan Prasarana Mobilitas Pendududk
E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan saintifik
b. Model pembelajaran cooperatif lerning
F.KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Inti 1. Mengamati
Peserta didik mengamati gambar-gambar tentang: Gambar aktivitas
penduduk dalam memenuhi kebutuhan, gambar partai politik,
gambar kegiatan ekonomi, gambar lembaga pendidikan dan gambar
keluarga
2. Menanya
Peserta didik menanyakan atau mempertanyakan tentang:
a.Pengertian lembaga sosial
b.Jenis-jenis lembaga sosial
Berdasarkan sejumlah pertanyaan yang teridentifikasi, peserta didik
menentukan/memilih sejumlah pertanyaan pokok/penting sebagai
landasan untuk merumuskan jawaban sementara. Pada saat yang
sama guru mengarahkan pada pertanyaan-pertanyaan pencapaian
kompetensi dasar.
3. Mengumpulkan data/informasi
a.Peserta didik membaca buku teks pelajaran / referensi lain yang
relevan tentang jenis lembaga sosial
b.Peserta didik mencari informasi tentang jenis-jenis
lembaga sosial
4. Mengasosiasi
a.Peserta didik melakukan kegiatan curah pendapat untuk
menganalisis jenis-jenis lembaga sosial dan perannya bagi
masyarakat
b.Peserta didik merumuskan simpulan dari hasil curah pendapat
tentang jenis-jenis lembaga sosial dan perannya bagi masyarakat
5.Mengomunikasikan
a.Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data di depan kelas
yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok masing-masing,
anggota kelompok lain memberikan tanggapan.
b.Peserta didik menyajikan hasil simpulan pada media:
majalah dinding kelas, majalah dinding sekolah, mengunggahnya
di blog masing-masing
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Mengetahui :
Kepala SMP Swasta Teladan Pematangsiantar Guru Mata Pelajaran IPS
Wakasek Edukatif