Dalam blog ini akan membantu mahasiswa belajar madiri dan aktif dalam rangka meningkatkan
kompetensi dalam menghadapi tantangan regional dan global
Keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan pelayanan terhadap usia lanjut di
berbagai tatanan dan membantu usia lanjut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi yang optimal.
Lingkup praktek keperawatan gerontik meliputi pemberian asuhan keperawatan, melaksanakan advokasi
dan bekerja untuk meningkatkan kemampuan kemandirian usia lanjut, mencegah dan meminimalkan
kecacatan dan menunjang proses kematian yang bermartabat.
Pelayanan pada usia lanjut di masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
usia lajut melalui kegiatan secara berkelompok/peer group dan meningkatkan kemandirian. Pelayanan
kesehatan yang dilakukan meliputi upaya Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif melalui kegiatan
Posbindu, home care dan asuhan keperawatan komunitas.
Pelayanan yang diberikan meliputi assesment, kuratif dan rehabilitatif terutama untuk usia lanjut
penderita penyakit akut & sub akut : stroke, penyakit jantung, pneumonia, diabet.
Layanan diberikan pada usia lanjut yang mengalami ketergantungan fisik, memerlukan bantuan medis
secara yang bersifat intermediate dan keterbatasan keluarga dalam merawat
Ditujukan pada usia lanjut dengan gangguan fungsional yang ringan/ mengalami ketergantungan ringan
dan tidak menghendaki tinggal di dalam keluarga
Adalah pelayanan yang diberikan oleh perawat profesional kepada usia lanjut di lingkungan masyarakat
selama beberapa jam dalam setiap harinya, ditujukan pada usia lanjut yang mengalami gangguan atau
kemunduran fisik dan kognitif yang membatasi kemandiriannya, tidak mengalami sakit yang parah,
dimana keluarga memiliki keterbatasan sumberdaya dalam merawat
· Usia lanjut memiliki kemampuan memaksimalkan kemandiriannya, membangun hubungan sosial, dan
memlihara kehidupan yg berkualitas
– Perjalanan proses menua, perubahan kepribadian sering dimulai dari luar difokuskan dan
diperhatikan kemandirian dirinya di masyarakat à ke arah dalam diri, seperti individu mencari jawaban
dari dalam diri.
– Menua dikatakan sukses ketika seseorang melihat ke dalam dan nilai dirinya lebih dari kehilangan
atau pembatasan fisiknya. Individu dapat menerima prestasi dan keterbatasannya.
Gambaran empat dimensi pada lansia terhadap proses menua Longaker (1997) :
3. Ingin memahami keluhan fisik dan emosional yang dialami dan dirasakan, saat mengalami suatu
penderitaan dengan tujuan untuk memperoleh hikmah dari penderitaan yang dialaminya
4. Refleksi terhadap kematian, merupakan persiapan terhadap kematian saat seseorang mulai
memasuki usia lanjut
1. Proses menua adalah normal dan alamiah, fisiologis dan tidak dapat kembali seperti semula
3. optimalisasi kemampuannya lebih penting dari pada masalah kesehatan yang dihadapinya
Merupakan kebutuhan dasar yang paling tinggi dari hirarki Maslow, dimana kebutuhan ini akan
terpenuhi jika kebutuhan dasar di bawahnya sudah terpenuhi dengan baik
Kebutuhan aktualisasi diri pada lansia menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai potensi mereka
secara optimal
Lansia yang telah teraktualisasi dirinya, adalah orang yang telah mampu menyelesaikan tugas-tugas
sebelumnya dengan baik, memiliki kepuasan atas prestasinya, mampu menghadapi masalah secara
realistis, walapun juga mengalami kegagalan/kekurangan sebelumnya
Aktualisasi diripada lansia terjadi pada saat terjadi keseimbangan antara kebutuhan dan tekanan, serta
adanya kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan tubuh dan lingkungannya
9. Health Needs
Nutrisi: dalam rangka mempertahankan berat badan yang optimal/seimbang (rendah lemak, cukup
kalori, tinggi protein), hindari penggunaan obat laxative, cukup minum dan makanan tinggi serat
Alzheimer
Arthritis
Cancer
Depression
Diabetic
Cardiovascular
Osteoporosis
Mudah dijangkau
Asuhan Keperawatan Usia Lanjut adalah suatu rangkaian kegiatan proses keperawatan yang:
- Meliputi kegiatan pengkajian, dengan memperhatikan kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan
spiritual,
- Membuat perencanaan,
- Melaksanakan implementasi dan melakukan evaluasi.
• Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif.
I. PENGKAJIAN
Adalah sebuah proses untuk mengenal dan mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif dan negatif) pada
usia lanjut, baik secara individu maupun kelompok, yang bermanfaat untuk mengetahui masalah dan
kebutuhan usia lanjut, serta untuk mengembangkan strategi promosi kesehatan
I. IDENTITAS
Nama :
Alamat :
Nama Wisma :
Jenis kelamin :
Kategori :
Status :
Agama :
(1) Islam (2) Protentas (3) Hindu (4) Katolik (5) Budha
Suku :
Tingkat pendidikan ;
(1) Tidak tamat SD (2) Tamat SD (3) SMP (4) SMU (5) PT (6) Buta huruf
Sumber pendapatan :
Ada, ………………….
Tidak …………………..
(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6) Gatal
(7) Diare (8) Jantung berdebar (9) Nyeri sendi (10) Penglihatan kabur
(11) Lain-
lain ........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6) Gatal
(7) Diare (8) Jantung berdebar (9) Nyeri sendi (10) Penglihatan kabur
(4) Penyakit kulit (5) Jantung (6) Mata (7) DM (8) Hipertensi
(1) Tegap (2) Membungkuk (3) Kifosis (4) Skoliosis (5) Lordosis
(1) Suhu :
(3) Nadi :
(4) Respirasi :
(IMT) :
1.Kepala :
Kebershhan : kotor/bersih
Keluhan : ya/tidak
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : Kabur/tidak
Peradangan : Ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
3. Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Kebersihan : baik/tidak
Mukosa : kering/lembab
Peradangan/stomatitis : ya/tidak
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
6. Leher
JVD : ya/tidak
7. Dada
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
8. Abdomen
Bentuk : distend/flat/lainnya
Supel : ya/tidak
9. Genetalia
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10. Ekstremitas
Kekuatan otot
: lumpuh
: ada kontraksi
Tremor : ya/tidak
Kanan
Kiri
Biceps
Triceps
Knee
achiles
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11. Integumen
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : Kering/lembab
No.
Aspek penilaian
Keterangan
Nilai
Kanan :
Kiri :
Berjalan, tempatkan salah satu tumit didepan jari kaki yang lain
Berjalan mundur
10
11
Berjalan dengan tumit
12
JUMLAH
Intepretasi :……………
Kriteria penilaian :
Keterangan :
Tidak dikenal
Sebatas kenal
Mampu berinteraksi
Mampu kejasama
Tidak dikenal
Sebatas kenal
Mampu berinteraksi
Mampu kejasama
Selalu
Sering
Jarang
Tidak pernah
Stabilitas emosi
Labil
Stabil
Iritabel
Datar
Jelaskan : ……………………………………………………..
Motivasi penghuni panti
Kemampuan sendiri
Terpaksa
1 kali/bulan
2 kali/bulan
Tidak pernah
Pertanyaan tahap 1
Pertanyaan tahap 2
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya, maka masalah emosional ada atau ada gangguan
emosional
Gangguan emosional
Kesimpulan :…………………………………………………………………………………………
Benar
Salah
Nomor
Pertanyaan
9
Siapa nama ibu anda ?
10
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, secara menurun
JUMLAH
Interpretasi :
Kesimpulan :……………………………………………………………………………
No
Aspek
Kognitif
Nilai
maksimal
Nilai
Klien
Kriteria
Orientasi
Tahun :
Musim :
Tanggal :
Hari :
Bulan :
Orientasi
Negara
Propinsi
Kabupaten/kota
Panti
Wisma
Registrasi
3
Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja, kertas), kemudia ditanyakan kepada klien, menjawab :
kursi
meja
kertas
Meminta klien berhitung mulai dari 100 kemudia kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Jawaban :
93
86
79
72
65
Mengingat
Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada poin ke- 2 (tiap poin nilai 1)
Bahasa
9
1.
Klien menjawab :
1.
2.
3.
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila aktifitas sesuai perintah nilai satu poin.
Total nilai
30
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
Kesimpulan :…………………………………………………………………………………..
Kebiasaan merokok
Tidak merokok
Minum Kopi : (1) Thdak (2) Ya : (1) 1 gelas/hari (2) 2 gelas/ hari (3) lebih 3 gelas/hari
Belum tahu
Belum tahu
Apakah anda sudah mengerti tentang pencegahan penyakit-penyakit pada usia lanjut :
Apakah anda sudah mengerti tentang latihan-latihan fisik untuk usia lanjut :
Frekwensi makan
1 kali sehari
2 kali sehari
3 kali sehari
Tidak teratur
1 porsi dihabis
Lain-lain
Makanan tambahan
Dihabiskan
Tidak dihabiskan
Kadang-kadang dihabiskan
Pola pemenuhan cairan
Frekwensi minum
Tidak haus
Jenis Minuman
(1) Air putih (2) Teh (3) Kopi (4) susu (5) lainnya, ……………..
(1) Insomnia (2) sering terbangun (3) Sulit mengawali (4) tidak ada gangguan
(1) santai (2) diam saja (3) ketrampilan (4) Kegiatan keagamaan
Pola eliminasi BAB
Frekwensi BAB
1 kali sehari
2 kali sehari
Lainnya, ………………….
Konsisitensi
Gangguan BAB
Inkontinensia alvi
Konstipasi
Diare
Tidak ada
Pola BAK
Frekwensi BAK
Warna urine
Kuning jernih
Putih jernih
Kuning keruh
Gangguan BAK
Inkontinensia urine
Retensi urine
Lainnya, …………………………………
Pola aktifitas
Berkebun
Ketrampilan tangan
Mandi
1 kali sehari
2 kali sehari
3 kali sehari
Memakai sabun
Sikat gigi
1 kali sehari
2 kali sehari
1 kali sehari
Tidak ganti
NO
KRITERIA
DENGAN BANTUAN
MANDIRI
Skor yg didapat
KETERANGAN
Makan
5
10
Frekuensi
Jumlah
Jenis
Minum
10
Frekuensi
Jumlah
Jenis
5-10
15
Frekuensi
5
10
Mandi
15
Frekuensi
10
9
Mengenakan pakaian
10
10
10
Frekuensi :
Konsistensi :
11
10
Frekuensi :
Warna :
12
Olah raga/latihan
5
10
Jenis :
Frekuensi :
13
10
Jenis :
Frekuensi :
Jumlah :
Interpretasi :
: Ketergantungan total
130 : Mandiri
Kesimpulan :…………………………………………………………………………………………
VI. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
PEMUKIMAN
Luas bangunan :
Bentuk bangunan :
Jenis bangunan :
Atap rumah
(1) Genting (2) seng (3) ijuk (4) kayu (5) asbes
Dinding
Lantai
(1) semen (2) tegel (3) keramik (4) tanah (5) lainnya, ……………….
Kebersihan lantai
Ventilasi
SANITASI
(1) PDAM (2) Sumur (3) Mata air (4) sungai (5) lainnya, ……………….
(1) air rebus sendiri (2) Beli (aqua) (3) air biasa tanpa rebus
Pengelolaan jamban
Jenis jamban :
(1) Leher angsa (2) cemplung terbuka (3) Cemplung tertutup (4) Lainnya
Petugas sampah
(1) ditimbun (2) dibakar (3) daur ulang (4) dibuang sembarang tempat
Polusi udara
(1) Pabrik (2) Rumah tangga (3) industri (4) Lainnya, ……………………..
(1) tidak (2) ya, (*) dengan racun (*) dengan alat (*) lainnya, ……………….
FASILITAS
Peternakan
Perikanan
Taman
Ruang pertemuan
Sarana hiburan
Sarana ibadah
Keamanan
Transportasi
(1) rata (2) tidak rata (3) licin (4) tidak licin
Jenis transportasi yang dimiliki
(1) Mobil (2) sepeda motor (3) lainnya, …………… Jumlah : …………….
Komunikasi
Sarana komunikasi
(1) Telepon (2) kotak surat (3) fax (4) lainnya, ……………………..
-----------------------Tgl----------------------
Perawat
------------------------------------------------
a. N a m a :
b. Alamat :
B. DATA INTI
- Distribusi lansia menurut : Jenis kelamin, umur, status perkawinan, pekerjaan, agama, pendidikan
terakhir, tinggal di rumah : sendiri, bersama anak/cucu, dll. ). Buat tabel distribusi frekwensi.
c. Vital Statistik
eleminasi,
garam, ,lemak
1. Lingkungan fisik
f) Sarana Mandi
g) Sarana SPAL
- Pernah : orang
- Belum : orang
3. Pendidikan
6. Komunikasi
- Sarana komunikasi yang digunakan
7. Ekonomi
8. Rekreasi
Diagnosis keperawatan pada individu, adalah mengacu pada Daftar Diagnosis Keperawatan NANDA,
Berdasarkan 11 Pola kesehatan fungsional menurut Gordon,1991:
3. Eliminasi
5. Persepsi-Kognitif
7. Konsep diri
8. Hubungan-peran
11. Kepercayaan-nilai
Diagnosa keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap adanya masalah dalam tahap
perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga dan koping
keluarga, baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera dimana perawat memiliki kewenangan dan
tanggung jawab untuk melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga dan
berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga.
Peran
- Kurang pengetahuan
- Isolasi sosial
Maturasional
DOMAIN LINGKUNGAN
Pendapatan
Sanitasi
Pemukiman
Keamanan pemukiman/ tempat kerja
DOMAIN PSIKOSOSIAL
6. Kontak sosial
7. Perubahan peranan
9. Kegelisahan agama
10. Kesedihan
12. Seksualitas
DOMAIN FISIOLOGIS
17. Pendengaran
18. Penglihatan
20. Geligi
21. Pengamatan
22. Nyeri
23. Kesadaran
24. Integumen/kulit
26. Respirasi
27. Sirkulasi
28. Hidrasi
32. Nutrisi
• Rencana Keperawatan disusun dalam upaya membantu klien memperoleh dan mempertahankan
kesehatan pada tingkatan yang optimal, kesejahteraan dan kualitas hidup, serta untuk mempersiapkan
diri terhadap datangnya kematian secara damai.
Merumuskan Tujuan
Tujuan dapat disusun dalam jangka pendek (khusus) dan jangka panjang (umum).
Hal ini bertujuan untuk membedakan masalah yang dapat diselesaikan sendiri oleh usia lanjut dan
masalah yang harus diserahkan pada tim keperawatan atau kolektif.
- Tujuan jangka panjang/umum merupakan tujuan akhir yang menyatakan maksud-maksud luas
yang diharapkan oleh usia lanjut agar dapat tercapai.
Keluarga dapat memelihara kesehatan penderita, yang meliputi : merubah gaya hidup, melakukan
pencegahan penyakit, melakukan perawatan mandiri dalam waktu 6 bulan
Klien dapat menyebutkan kembali tentang penyakit ………… setelah diberikan 2 kali penyuluhan
Kriteria hasil :
· Menyebutkan pola makan, kebiasaan-kebiasaan tidak sehat yang dilakukan oleh penderita
3. Klien dapat menjelaskan kembali cara pencegahan dan prinsip perawatan penyakit
Kriteria hasil :
Promosi penggunaan alat bantu jalan , alat bantu penglihatan dan pendengaran
Asuhan keperawatan langsung pada usia lanjut yang mengalami gangguan fisik akibat penyakit kronis
dan degeneratif yang mengalami ketergantungan sedang sampai berat
Asuhan keperawatan langsung pada usia lanjut yang mengalami gangguan psikologis sampai dengan
gangguan jiwa
Latihan fisioterapi
Terapi kerja
IV. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
Pelaksanaan tindakan keperawatan pada usia lanjut diarahkan untuk memelihara kemampuan
fungsional, mencegah terjadinya komplikasi dan meningkatkan kemandirian dalam aktifitas sehari-hari.
Meningkatkan rangsangan persepsi dan sensori (melalui tulisan, gambar yang jelas)
Mempertahankan dan melatih orientasi realitas (terhadap waktu, tempat dan orang)
Memberikan perawatan untuk meningkatkan sirkulasi darah (posisi duduk/tidur, melonggarkan pakaian,
massage, aktifitas fisik)
Memberikan perawatan terhadap kebutuhan oksigenasi (latihan batuk efektif, mengeluarkan sekret,
clapping, latihan nafas dalam dan memberikan oksigen)
Memberikan perawatan terhadap kebutuhan nutrisi dan cairan (diit khusus usia lanjut, mudah cerna,
cukup cairan dan mineral, tinggi kalori dan protein, banyak sayur dan buah)
Memberikan perawatan terhadap kebutuhan eliminasi (latihan otot dasar panggul, pemasangan cateter,
pemberikan huknah)
Memberikan perawatan terhadap kebutuhan gerak/berpindah (menyediakan alat bantu jalan dan
melatih)
Memberikan perawatan terhadap kebutuhan psikososial (manajemen stress, melatih koping yang efektif,
membimbing perubahan pola hidup, dan dukungan sosial)
V. EVALUASI
· Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien terhadap pencapaian
hasil dari tujuan keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya
· Kegiatan evaluasi meliputi mengkaji kemajuan status kesehatan klien , membandingkan respons
klien dengan kriteria hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan kemajuan pencapaian
tujuan keperawatan klien
· Perawat akan mencatat hasil evaluasi dalam lembar evaluasi atau dalam catatan kemajuan
· Dalam menelaah kemajuan klien dalam pencapaian hasil, perawat akan mencatat salah satu
dari keputusan berikut, dalam lembar evaluasi atau dalam catatan kemajuan pada saat ditentukan
untuk melakukan evaluasi:
Lanjutkan: Diagnosa masih berlaku, tujuan dan kriteria standar masih relevan
Direvisi: diagnosa masih berlaku, tetapi tujuan dan tindakan keperawatan keperawatan memerlukan
perbaikan.
Teratasi : tujuan keperawatan telah dicapai, dan rencana perawatan tidak dilanjutkan.
Evaluasi juga dapat disusun dengan menggunakan Format SOAPIE ATAU SOAPIER
Format ini digunakan apabila implementasi keperawatan dan evaluasi didokumentasikan dalam satu
catatan yang disebut Catatan Kemajuan
S: adalah hal-hal yang dikemukakan oleh klien secara subyektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan.
O: adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara obyektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan
A: adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan keperawatan
dan criteria hasil terkait dengan diagnosis.
P: adalah perencanaan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisis respon klien .
I: adalah implementasi dari perencanaan dengan mencatat waktu tindakan dan kegiatan
tindakan keperawatan.
E: adalah evaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah dilakukan dengan mencatat
Buku Sumber
Allender, J.A., & Spradley. B.W.(2005). Community health nursing promoting and protecting the public
health. (6 th ed), Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Anderson, E.T., & Mc. Farland, J. (2000). Community as partner teory and practice in nursing. (3 th ed).
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Ervin, N.F. (2002). Advance community health nursing practice: population focused care. New Jersey:
Prentice Hall
Stanhoppe, M. & Lancaster. (2005). Community and public health nursing. ( 5rd ed.) St. Louis: Mosby-
Year Book Inc
1 komentar:
Beranda
Profil
Foto saya
Eko Prabowo