Anda di halaman 1dari 15

PETUNJUK PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I

Disusun oleh:
Drs. Damin Sumardjo
Dra. Wuryanti, M.Si
Dra. Arnelli, MS
Dr. Parsaoran Siahaan, MS
Dra. Arfianti. M. Kes.
Dra. Linda Suyati, M.Si
Dr. Khairul Anam, M.Si
Dra. Sriyanti, M.Si

Revisi oleh:
Dra. Rum Hastuti, M.Si
Tri Windarti, S.Si, M.Si
Adi Darmawan, Ph.D

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
ii Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I
PERATURAN

1. Praktikan wajib menghadiri penjelasan pelaksanaan


praktikum(asistensi).
2. Praktikan wajib hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai.
3. Praktikan wajib memakai jas praktiukum dan sepatu tertutup
selama pelaksanaan praktikum.
4. Praktikan wajib membuat jurnal materi percobaan sebelum
pelaksanaan praktikum.
5. Praktikan wajib membawa kain serbet dan tissue sendiri.
6. Selama dan setelah praktikum, meja kerja harus selalu rapid an
bersih. Sampah padat tidak boleh dibuang ke dalam wastafel.
7. Pemanasan regensia dilakukan di meja porselin yang ada di ujung
lab. lampu sepirtus diletakkan di atas kaki tiga dan kassa.
8. Semua hasil pengamatan ditulis dalam buku kerja(buku jurnal).
9. Setelah praktikum botol regensia diletakkan pada tempatnya
semula, dalam keadaan tertutup rapat.
10. Setelah praktikum alat-alat gelas dibersihkan dan dikembalikan
dalam keranjang alat setelah dicek jenis dan jumlah alat.
11. Praktikan wajib mengganti setiap kerusakan yang dilakukan selama
pelaksanaan praktikum dengan melaporkan kerusakan kepada
laboran. Nilai praktikum tidak akan keluar sebelum praktikan
menyelesaikan penggantian alat yang rusak.
12. Laporan resmi dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah
pelaksanaan praktikum 1 materi percobaan.
13. Praktikum selanjutnya hanya bisa dilaksanakan setelah laporan
resmi materi percobaan sebelumnya telah dikumpulkan.
14. Penilaian setiap materi percobaan meliputi jurnal praktikum, tes
pendahuluan, kerja selama praktikum, laporan praktikum dan tes
akhir praktikum.
15. Praktikan yang tidak mentaati peraturan yang telah ditetapkan
dapat dikeluarkan dan tidak diperbolehkan mengikuti praktikum.

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I iii


PERCOBAAN 1
TEKNIK LABORATORIUM 1

A. Tujuan Percobaan
1. Mampu menjelaskan kegunaan alat-alat di laboratorium.
2. Mampu menggunakan alat-alat laboratorium.
3. Mampu melakukan percobaan dengan cara dan urutan yang benar.

B. Dasar Teori
Untuk mendukung kegiatan praktikum matakuliah kimia dasar di
laboratorium pendidikan kimia dasar, tersedia berbagai jenis peralatan
dengan fungsi tertentu. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengetahui
kegunaan dan mampu menggunakan masing-masing alat tersebut.
Pemilihan alat tertentu umumnya berdasarkan ketelitian yang
dikehendaki, sifat dari zat yang dipakai dan keamanan terhadap si
pemakai dan lingkungannya. Nama-nama serta fungsi beberapa
peralatan sederhana yang sering digunakan di laboratorium kimia dasar
adalah:
Tabel 1.1. Nama dan Fungsi beberapa alat di
Laboratorium Kimia Dasar
No Nama Fungsi
1 Tabung Terbuat dari gelas dan dapat dipanaskan.
reaksi Fungsinya adalah tempat untuk mereaksikan
zat-zat kimia dalam jumlah sedikit.
2 Penjepit Terbuat dari kayu dan kawat. Fungsinya adalah
untuk megang tabung reaksipada saat
pemanasan.
3 Pengaduk Fungsinya adalah untuk mengaduk suatu
gelas campuran atau larutan dan membantupada
waktu menuangkan/ mende-kantir cairan saat
proses penyaringan.

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I 1


4 Corong Biasanya terbuat dari gelas. Fungsinya adalah
untuk memasukkan cairan ke dalam suatu
tempat yang sempit mulutnya, seperti botol labu
ukur, buret dsb.
5 Kertas saring Kertas ini dipakai untuk menyaring endapan.
Diameter zarah yang akan disaring harus lebih
besar dari diameter pori-pori kertas saring.
Dalam suatu pekerjaan analisis secara
gravimetri, endapan sering disaring dengan
menggunakan kertas saring yang tak
meninggalkan abu.
6 Pipa bengkok Terbuat dari gelas. Fungsinya adalah untuk
mengalirkan gas ke dalam suatu tempattertutup
atau ke dalam larutan.
7 Kaca arloji Terbuat dari gelas. Fungsinya adalah untuk
tempat menimbang zat yang berbentuk kristal.
8 Gelas ukur Fungsinya adalah untuk mengukur volume zat
fasa cair. Mempunyai skala dan terdiri dari
bermacam-macam ukuran. Tidak untuk
mengukur larutan/pelarut yang panas.
9 Gelas piala Sebutan lain adalah gelas beker. Alat ini bukan
alat pengukur, walaupun mempunyai ukuran
volume. Digunakan sebagai tempat larutan.
Dapat juga digunakan untuk memanaskan
larutan, menguapkan pelarut, dan untuk
memekatkan.
10 Erlenmeyer Alat ini juga bukan alat pengukur. Dipakai untuk
tempatzat yang dititrasi. Kadang-kadang juga
dipakai untuk memanaskan larutan.
11 Labu ukur Terbuat dari gelas. Mempunyai bermacam-
macam ukuran. Digunakan untuk membuat
larutan standar atau larutan tertentu dengan
volume tertentu secara tepat. Sering juga
dipakai untuk pengenceran sampai volume
tertentu. Jangan dipakai untuk mengukur
larutan/pelarut yang panas.

2 Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I


12 Pipet gondok Bagian ujung pipet ini adalah runcing,
sedangkan bagian tengah adalah membesar
(gondok). Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu secara tepat. Ukuran
volume alat ini lebih tepat dari pada gelas ukur.
Ukurannya juga bermacam-macam
13 Pipet ukur Berbeda dengan pipet gondok, pipet ini semua
bagiannya adalah sama. Digunakan untuk
mengambil larutan dengan volume tertentu,
mempunyai ukuran yang berbeda-beda.
14 Pipet pasteur Digunakan untuk mengambil larutan dalam
(pipet tetes) jumlah yang kecil.
15 Buret Terbuat dari gelas, mempunyai skala dan kran.
Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang
dipakai untuk menitrasi ditempatkan dalam
buret dan dikeluarkan sedikit demi sedikit
melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat
dilihat pada skala.

C. Alat dan Bahan


Nama alat Nama bahan
1 Tabung reaksi 10 Gelas ukur 1 Akuades
2 Rak tabung reaksi 11 Corong 2 NaOH
3 Penjepit tabung 12 Erlenmeyer 3 Kapur
4 Lampu spirtus 13 Pengaduk gelas 4 Kertas saring
5 Pipet gondok 14 Beker glass
6 Pipet ukur 15 Buret
7 Karet filler 16 Statif
8 Labu ukur 17 Klem
9 Pipet tetes 18 Gelas arloji
D. Cara Kerja
1. Cara memegang botol dan meletakkan tutup botol
Pegang botol larutan dengan etiket botol menghadap pada telapak
tangan. Kalau menuangkan larutan jangan sekali-kali terkena etiket pada
botol. Letakkan tutup botol dalam keadaan terbalik di atas meja dan
kembalikan pada botol semula.

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I 3


Pertanyaan:
Mengapa demikian? Jelaskan!

2. Cara mengambil/menuang bahan kimia


Bahan kimia dapat berupa padatan atau cair. Proses penuangan bahan
kimia merupakan kegiatan yang sering dilakukan dan memerlukan
kecermatan dan ketelitian tersendiri. Bacalah terlebih dahulu label pada
botol agar tidak terjadi kesalahan. Pegang botol dengan baik, bagian yang
berlabel diletakan di permukaan tangan untuk mencegah bahan yang
menetes atau menempel pada label.
Menuangkan bahan kimia menggunakan spatula/sendok:
a. Peganglah botol dengan bagian yang berlabel diletakan pada
permukaan tangan
b. Miringkan botol secara perlahan hingga bahan kimia berada
pada bagian bawah botol secara diagonal
c. Masukkan spatula atau sendok ke dalam botol dan ambil bahan
kimia
d. Ketuk secara perlahan spatula atau sendok dengan
menggunakan telunjuk atau batang pengaduk agar bahan kimia
padat jatuh ke wadah yang diinginkan.

Cara lain untuk menuangkan bahan kimia padat dari dalam botol dapat
dilakukan secara langsung, yaitu :
a. Buka tutup wadah bahan kimia padat yang akan dipindahkan
b. Miringkan botol secara perlahan dan guncang atau ketuk
sehingga bahan kimia padat yang ada di dalamnya jatuh ke arah
wadah yang diinginkan.
c. Setelah diperoleh jumlah yang diinginkan, tutup kembali wadah
bahan kimia padat tersebut
3. Cara menimbang

4 Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I


Cara ini digunakan baik saat menggunakan neraca protinal maupun
digital
a. Letakkan berat acuan dan zat yang akan ditimbang pada daun
timbangan
b. Tambah atau kurangi zat sehingga posisi neraca seimbang
c. Bandingkan berat dari zat yang ditimbang pada neraca protinal
dengan berat zat yang ditimbang dengan neraca digital
d. Pada neraca digital, pada keadaan kosong, monitor timbangan
di-set menjadi 0 (nol)
e. Tempatkan zat yang akan ditimbang pada neraca digital
f. Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca dan catat
g. Setelah digunakan, nol-kan kembali neraca tersebut

Pertanyaan:
Mengapa neraca perlu di-nol-kan sebelum dan sesudah menimbang?
Jelaskan!

4. Cara memanaskan/menguapkan
Perhatikan kemungkinan terjadinya bumping (meloncatnya cairan
akibat peningkatan suhu drastis). Cara mencegahnya dengan
menambahkan batu didih ke dalam gelas kimia.
a. Pemanasan cairan dalam tabung reaksi
• Jangan mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan
baik diri sendiri maupun orang lain
• Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan mulut tabung
• Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk
dan sesekali dikocok
• Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan.
b. Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu Erlenmeyer
Pastikan bagian dasar labu kontak langsung dengan api sambil
cairannya digoyangkan perlahan, sesekali diangkat bila
mendidih.
Pertanyaan:

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I 5


Mengapa ditambahkan batu didih? Jelaskan!

5. Cara melarutkan (pengadukan)


a. Menyiapkan sebuah gelas kimia 250 mL yang bersih dan dibilas
dengan aquades.
b. Menimbang dengan teliti Natrium Hidroksida sebesar 0,4 gram.
c. Memasukkan Natrium Hidroksida yang telah ditimbang ke
dalam gelas kimia.
d. Tempatkan thermometer di dalam gelas kimia
e. Menambahkan aquades sedikit demi sedikit sehingga kurang
lebih 20 mL sambil diaduk dengan batang pengaduk hingga
padatan NaOH terlarut sempurna.
f. Amati dinding gelas kimia, dan raba bagian luar dinding gelas
kimia itu dan catat suhu pada termometer

6. Cara mengukur volume (labu ukur, gelas ukur, pipet volume,


pipet ukur, buret awal-akhir)
a. Memindahkan larutan NaOH yang telah larut sempurna (poin 5d
di atas) ke dalam labu ukur 100 mL dengan bantuan corong dan
batang pengaduk.
b. Bilas gelas kimia dengan aquades dan air bilasannya
dimasukkan ke dalam labu ukur.
c. Mengulang pembilasan sampai gelas kimia telah bersih.
d. Menambahkan aquades dengan botol semprot ke dalam labu
ukur sampai permukaan mendekati tanda garis.
e. Dengan pipet tetes, mengimpitkan permukaan cairan dengan
garis batas (meniskus).
f. Tutup labu ukur dan kocok agar larutan menjadi homogen.
g. Pindahkan ke botol pereaksi dan diberi label nama bahan,
konsentrasi bahan, tanggal pembuatan bahan, dan nama
kelompok.

6 Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I


Pertanyaan:

• Mengapa tidak diperkenankan mengukur volume menggunakan


gelas kimia, walaupun pada gelas kimia terdapat skala volume?
• Apa yang dimaksud dengan meniskus? Jelaskan! Apa beda A dan
B dan berikan contohnya.

7. Cara melipat kertas saring (mencoba teknik 1 dan teknik 2)


a. Melipat kertas saring membentuk kerucut
b. Merobek sedikit sudut lipatan sekitar sekitar setengah diameter,
melipat bagian luar dan bagian dalam kerucut, kemudian
kaitkan.
c. Membasahi dinding corong dengan akuades, agar dapat
melekatkan kertas saring.
d. Tempatkan kertas saring pada corong

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I 7


8. Cara menyaring
a. Menyiapkan 3 buah gelas kimia 250 mL dan masing-masing diisi
20 mL Akuades.
b. Memasukkan 1 sendok serbuk kapur ke dalam masing-masing
gelas kimia dan mengaduk hingga membentuk larutan.
c. Mendiamkan sampai terbentuk endapan pada dasar gelas kimia.
d. Pada gelas kimia 1: mendekantasi atau menuang bagian yang
jernih dengan bantuan batang pengaduk ke dalam gelas kimia
yang bersih.
e. Pada gelas kimia 2 dan 3, menuangkan ke dalam corong yang
telah diberi kertas saring (baik teknik melipat 1 dan teknik
melipat 2) hingga menghasilkan filtrat dan residu.
f. Membandingkan filtrat dan residu pada masing-masing teknik.

Gambar teknik dekantasi

8 Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I


Gambar menyaring dengan bantuan kertas saring

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I 9


Laporan Sementara

Hari/Tanggal:
Tujuan Percobaan:
1.
2.
3.

Pengamatan
1. Cara memegang botol dan meletakkan tutup botol
Jawaban pertanyaan:

2. Cara mengambil/menuang bahan kimia


Bagaimana perbandingan menggunakan spatula/sendok dengan
menuang langsung

3. Cara menimbang
Jawaban pertanyaan

10 Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I


4. Cara memanaskan
Bagaimana perbandingan pemanasan menggunakan tabung reaksi
dan gelas kimia?

5. Cara melarutkan
Pengamatan pelarutan dan rabaan pada dinding gelas kimia

6. Cara mengukur volume


Jawaban pertanyaan dan fenomena pengamatan

8. Cara menyaring
Bagaimana perbandingan ketiga metode penyaringan

Semarang, …………………………. Mengetahui,

(…………………………………………..) (…………………………………….)

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I 11

Anda mungkin juga menyukai