Perbedaan Ideologi Pancasila Liberalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila Liberalisme
1. Liberalisme
Mengenai konsep liberalisme, dapat kita tarik beberapa pokok pemikiran yang terkandung di
dalamnya, sebagai berikut:
2. perkembangan : berkembang sebagai respons terhadap pola kekuasaan negara yang absolut,
pada tumbuhnya negara otoriter yang disertai dengan pembatasan ketat melalui berbagai undang-
undang dan peraturan terhadap warganegara
3. landasan pemikirannya adalah bahwa menusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi-pekerti,
tanpa harus diadakannya pola-pola pengaturan yang ketat dan bersifat memaksa terhadapnya.
2. Komunisme
Gelombang komunisme abad kedua puluh ini, tidak bisa dilepaskan dari kehadiran Partai Bolshevik
di Rusia. Gerakan-gerakan komunisme international yang tumbuh sampai sekarang boleh dikatakan
merupakan perkembangan dari Partai Bolshevik yang didirikan oleh Lenin
1. inti pemikiran: perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat, sehingga negara
hanya sasaran antara.
2. landasan pemikiran : a. penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara tegas ataupun
tidak, b. analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada, c. berisi resep
perbaikan untuk masa depan dan, d. rencana-rencana tindakan jangka pendek yang memungkinkan
terwujudnya tujuan-tujuan yang berbeda-beda.
3. Sosialisme
2. filsafatnya : pemerataan dan kesederajatan bahwa pengaturan agar setiap orang diperlakukan
sama dan ada pemerataan dalm berbagai hal (pemerataan kesempatan kerja, pemerataan
kesempatan berusaha,dll)
3. landasan pemikiran : bahwa masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan
bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih baik serta layak
kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang dilaksakan oleh negara
Ideologi Pancasila memiliki arti bahwa pancasila adalah penjelmaan filsafat pancasila itu sendiri.
Maka pancasila sebagai ideologi negara dalam arti cita-cita negara, atau cita-cita yang menjadi basis
bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia pada hakikatnya
merupakan asas kerokhanian, yakni asas yang memiliki derajat tertinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan.
Maka dengan demikian Pancasila yang merupakan asas kerokhanian harus menjadi pandangan
dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan,
diamalkan, dilestarikan, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
PERBEDAANIDEOLOGI
Perbedaan Pancasila dan Ideologi Lain Di dunia , terdapat 2 ideologi yang terkenal , yaitu
ideology Liberalisme dan ideology Sosialisme . adapun Negara-negara yang menganuti deology
Liberalisme dan ideology Sosialisme.
Negara yang menganut ideology Liberalisme adalah Negara-Negara bagian Barat seperti , Amerika
serikatdan Negara-Negara Eropa seperti , Inggris , Belanda ,Spanyol , Italia dll .Sedangkan , Negara
yang menganut ideology Sosialisme adalah Uni Soviet ( sekarang Rusia ) , Cina , Korea Utara,
Vietnam .
1. Ideologi Liberalisme
1. Negara sebagai penjaga malam . Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk berbuat
atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tata tertib hukum .
2. Kepentingan dan hak warganegara lebih diutamakan daripada kepentingan Negara . Negara
didirikan untuk menjamin kebebasan dan kepentingan warga Negara.
3. Negara tidak mencampuri urusan agama . Agama menjadi urusan pribadi setiap
warganegaranya .Negara terpisah dengan agama . Warganegara bebas beragama , tetapi bebas juga
tidak beragama.
1. Seorang warga Negara bebas melakukan hubungan intim dengan syarat mereka telah berumur
18 tahun keatas(karena orang tersebut dianggap sudah dewasa setelah berumur 18 tahun).
3. Seorang warganegara bebas untuk berkreasi sesuai dengan kemauan meraka walaupun hal itu
jika di Indonesia tergolong perbuatan yang sangat dilarang, sebagai contoh seseorang membuat
website tentang video2 porno online yang sangat banyak kita temui di situs-situs luar negri seperti
Negara amerika, namun hal tersebut di Negara mereka tidak dilarang karena menurut pandangan
Negara pekerjaan tersebut tidak melanggar undang-undang dan tidak pernah yang merasa rugi
dengan adanya situs tersebut.
2. Ideologi Sosialisme
4. Kehidupan agama juga terpisah dengan Negara .warga negara bebas beragama , bebas tidak
beragama dan bebas pula untuk propaganda (anti-agama) .
1. Apabila seorang warga Negara merasa tidak yakin akan semua agama karena mereka lebih
meyakini kepercayaan mereka bebas untuk tidak beragama karena disini Negara tidak mengurus
seorang warga Negara untuk harus memiliki satu agama.
2. Apabila dalam ada suatu warga Negara yang keadaannya terpuruk karena kemiskinan dan
mereka menderita penyakit parah Negara bisa menolong dengan program berobat gratis tapi
Negara tersebut akan mempertimbangkan apakah ada kepentingan Negara yang lebih dianggap
penting untuk mengeluarkan dana,jika ada maka Negara akan di utamakan terlebih dahulu setelah
itu baru suatu warga Negara.
3. Ideologi Pancasila
1. Hubungan antara warga Negara dengan Negara adalah seimbang Artimya, tidak
mengutamakan Negara tetapi juga tidak mengutamakan warganegara.
3. Agama erat hubungannya dengan Negara. Setiap warganegara dijamin pula kebebasannya
untuk memilih salah satu agama yang ada dan di akui oleh pemerintah .Setiap orang harus
beragama, tetapi agama yang dipilih di serahkan kepada masing-masing warganegara. Atheis atau
tidak mengaku adanya tuhan tidak diperbolehkan.
1. Seorang warga Negara di Indonesia harus memiliki agama sesuai dengan agama yang telah di
akui oleh pemerintah.
2. Setiap warganegara diberikan jaminan keamanan dan hak untuk hidup tentram dengan syarat
setiap warganegara tersebut juga harus memenuhi apa yang telah di programkan atau peraturan-
peraturan pemerintah seperti setiap warganegara wajib untuk membayar pajak bumi dan
bangaunan.
4. IdeologyLiberalisme
2. Bagi bangsa yang sedang terjajah, liberalisme sejalan dengan pertumbuhan paham
nasionalisme yang sama-sama menginginkan terbentuknya negara yang berpemerintahan sendiri.
Kesadaran tersebut tumbuh karena setiap bangsa memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri.
3. Dalam bidang agama, penerapan paham liberalisme berarti bahwa setiap individu bebas
memilih dan menentukan agamanya sendiri. Hal ini sangat berbeda, misalnya situasi pada masa
sebelum terjadinya Reformasi Gereja masyarakat Eropa diwajibkan untuk memeluk agama yang
dianut rajanya. Selain itu, liberalisme di bidang agama ini menghendaki adanya kebebasan berfikir
individu. Artinya, individu mempunyai hak untuk mengungkapkan ekspresinya dan bukan berdasar
atas kehendak gereja. Gejala tersebut pada akhirnya melahirkan Reformasi Gereja yang kemudian
memunculkan agama baru, yaitu Kristen Protestan.
4. Di bidang pers, politik liberalis memungkinkan seorang wartawan bebas memuat berita apa
pun yang ia ketahui, sementara para sastrawan bebas mengeluarkan pendapat dan ungkapan
hatinya. Masyarakat umum berhak membaca dan menilai sendiri tulisan-tulisan para wartawan dan
sastrawan tersebut. Demikian artikel yang menjelaskan definisi, ciri-ciri dan perkembangan paham
liberalisme di dunia.
2. seorang wartawan/pers bebas memuat suatu berita baik itu berita yang berbau porno maupun
berita-berita yang bohong sebagai contoh di amerik serikat ada seorang yang memuat berita-berita
bohong seperti mengabarkan tentang hidup kembali raja pop dunia yaitu micheal Jackson dan
banyak lagi dimuat hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan dan situs web itu sangat popular
dinegaranya dan bahkan di Indonesia juga sering membuka situs itu dengan tidak disengaja maupun
disengaja dan membaca berita bohong tersebut,namun dalam Negara tersebut tidak pernah
membatasi apa yang mereka muat tersebut.
Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab memberikan acuan bahwa dalam olah fikir, olah rasa, dan olah tindak, manusia
selalu mendudukkan manusia lain sebagai mitra, sesuai dengan harkat dan martabatnya. Hak dan
kewajibannya dihormati secara beradab. Dengan demikian tidak akan terjadi penindasan atau
pemerasan. Segala aktivitas bersama berlangsung dalam keseimbangan, kesetaraan dan kerelaan.
1. Kemiskinan
Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan kekayaan alamnya
melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin. Hal ini sebenarnya didasari oleh
rendahnya kualitas SDM Karena latar belakang pendidikan yang masih tergolong rendah dan kualitas
moral para pemimpin yang tidak baik. Maksudnya adalah ketidak merataan pembangunan
dibeberapa daerah sehingga beberapa wilayah di Indonesia memiliki nilai kemiskinan yang rendah
sedangkan daerah lainnya memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Jadi ini adalah bukti tidak adilnya
pemerintah terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang menyebabkan kemiskinan.
Sila kemanusian Yang Adil dan BeradabKemanusiaan yang adil dan beradab menunjang tinggi nilai-
nilai kemanusiaan, gemarmelakukan kegiatan kegiatan kemanusiaan, dan berani membela
kebenaran dan keadilan. Sadarbahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa
dirinya sebagai bagian dari seluruhumat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan
bekerja sama dengan sesama manusiadan bangsa bangsa lain.sehingga dalam mengaplikasi nilai-
nilai keadilan dan keberadaban di junjungakan mengurangi angka kemiskinan