Kualitas/mutu adalah ukuran seberapa dekat suatu produk atau barang dengan
standartertentu. Standar mungkin berkaitan dengan waktu, bahan, kinerja, keandalan,
atau karakteristik yang dapat dikuantifikasikan. Menurut ISO 8420, kualitas adalah
keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat
memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar.
2. Apa yang dimaksud menejement mutu?
Manajemen mutu (quality management) merupakan semua aktifitas dari keseluruhan
fungsi yang menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab perusahaaan serta
melaksanakannya dengan berbagai cara meliputi perencanaan mutu, pengendalian mutu,
pemastian mutu dan peningkatan mutu dalam sistem mutu (ISO 9000, 1994).
3. Apa yang dimaksud QC (Quality Control)?
Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOB yang berhubungan dengan pengambilan
sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi, dokumentasi dan prosedur
pelulusan yang memastikan bahwa pengujian yang diperlukan dan relevan telah
dilakukan dan bahwa bahan yang belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang
belum diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan
memenuhi syarat (Peraturan BPOM Nomor 13 Tahun 2018).
Pengawasan Mutu secara menyeluruh juga mempunyai tugas lain, antara lain
menetapkan, memvalidasi dan menerapkan semua prosedur pengawasan mutu,
mengevaluasi, mengawasi, dan menyimpan baku pembanding, memastikan kebenaran
label wadah bahan dan produk, memastikan bahwa stabilitas dari zat aktif dan produk
jadi dipantau, mengambil bagian dalam investigasi keluhan yang terkait dengan mutu
produk, dan ikut mengambil bagian dalam pemantauan lingkungan (Peraturan BPOM
Nomor 13 Tahun 2018).
Desain, performa,
Pengguna, pelanggan,
kehandalan,
1. Produk produsen
kesesuaianuntukdigunaka
n, estetika, biaya, dll
Efektivitas, efisiensi
Produsen (pabrikan), owner
2. Proses (kecepatan/biaya),
(pemilik)
produktivitas, keamanan
Kecepatan, biaya,
4. Pelayanan/service waktupengiriman, Pengguna, pelanggan
layananpenjualan,
1
keramahan, kesopanan,
etik.
Lingkungan
Harus memperhatikan parameter keamanan (fisik, kesehatan dan badan hukum
yangmengatur) dan kenyamanan. Dalam pengerjaannya menerapkan K3 untuk mencegah
kecelakaan dalam proses yang dapat merusak kualitas, agar para pihak yang berkepentingan
(stakeholder) tertarik dan percaya terhadap kualitas yang kita miliki.
Proses
Harus memperhatikan parameter: Keefektifan, efisien (kecepatan dan harga yang terjangkau),
produktifitas dan keamanan proses pembuatan agar pihak yang berkepentingan seperti
pabrikan dan pemilik saham percaya dan yakin terhadap kualitas produk yang dihasilkan.
Produk
Harus memperhatikan parameter: Desain, performa, keahlian, dan kenyamanan pada saat
digunakan, memiliki keindahan, dan harga yang terjangkau sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan seperti pengguna, konsumen dan pabrikan tertarik untuk mengembangkan
dan menggunakan produk tersebut.
Pelayanan
Harus memperhatikan parameter: Kecepatan, biaya, waktu pengiriman, pelayanan setelah
pembelian, keramahan, dan kesopanan agar pengguna dan pelanggan dapat mempercayai
bahwa produk kita berkualitas. Dengan berkembangnya tuntutan customer service, maka
dalam pelayanan selalu dibutuhkan orang yang ramah.
7. Apa yang dimaksud dengan GMP (C-GMP), GLP, GCP, GDP dan GPP?
GMP (Good Manufacturing Practice) merupakan suatu standar mutu yang digunakan di
pabrik obat atau industri farmasi.
cGMP (Current Good Manufacturing Practice) merupakan implementasi dari industri
farmasi 4.0 terbaru untuk memberikan kesan kepada industri farmasi mengenai perlunya
peningkatan berkelanjutan dari GMP dalam memenuhi kualitas produk.
GLP (Good Laboratory Practice) merupakan suatu standar mutu yang digunakan
disebuah laboratorium.
GCP (Good Clinic Practice) merupakan suatu standar mutu yang digunkan di klinik.
GDP (Good Distribution Practice) merupakan suatu standar mutu yang digunkan di
PBF.
2
GDP (Good Pharmacy Practice) merupakan suatu standar mutu yang digunkan di
Rumah Sakit (IFRS).
3
2. Uncertainly(U): Ketidakpastian dihadapkan pada kita karena tidak cukup data dan
informasi untuk meramalkan perubahan-perubahan baik jangka panjang maupun jangka
pendek.
3. Complexity (C): Saling terkait, ada interaksi.
4. Ambiguity (A): Menyebabkan kesalahan membaca kondisi sebenarnya.
5. Paradoxes (P): Adanya kesimpulan yang bersifat saling berlawanan secara logika.