Anda di halaman 1dari 51

PQS ELEMEN

PROCESS PERFORMANCE AND


PRODUCT QUALITY MONITORING
SYSTEM
= PP&PQMS

Jakarta, 20 September 2018

BPOM
ICH Q10 : Pharmacutical Quality System

Pharmaceutical Technology Commercial Product


Development Transfer Manufacturing Discontinuation

Investigational
products GMP
Management Responsibilities

Process Performance & Product Quality Monitoring System


PQS Corrective Action / Preventative Action System
Elements Change Managements System
Management review
Knowledge Management
Enablers
2
Quality Risk Management
TUJUAN PQS
• Mencapai Realisasi Produk
• Secara konsisten menyediakan produk dengan mutu yang dibutuhkan
pasien, praktisi kesehatan, regulator dan internal customers.
• Menyusun dan Memertahankan Kondisi Terkendali
• Menggunakan sistem monitoring kinerja produk dan proses yang efektif
untuk mendapatkan pemastian kapabilitas proses yang
berkesinambungan.
• Menautkan pengembangan produk dan proses dengan pembuatan
obat
• Memfasilitasi Perbaikan Berkelanjutan
• Mengidentifikasi dan mengimplementasikan perbaikan mutu produk,
perbaikan proses,
• mengurangi variabilitas, mendorong inovasi dan
• memerbaiki PQS sehingga menambah kemampuan untuk pemenuhan
persyaratan mutu secara konsisten. Teknik Manajemen Risiko dipakai 3
untuk mengidentifikasi perbaikan mutu yang diperlukan dan area untuk
perbaikan.
BPOM 3
SMIF / PQS

§1.2:
• GMP diterapkan pada semua tahap pembuatan obat
investigasi, transfer teknologi, produksi komersial
hingga produk yang tidak akan dipasarkan lagi.
• Namun, Sistem Mutu diperluas ke tahap siklus
pengembangan produk seperti yang dijelaskan
dalam ICH Q10, hendaklah
• memfasilitasi inovasi dan perbaikan berkelanjutan
(continual improvement)
• memperkuat hubungan antara pengembangan produk dan
pembuatan obat.

BPOM
PP&PQMS = SISTEM PEMANTAUAN KINERJA PROSES DAN
MUTU PRODUK
• Implementasikan elemen ini :
o PIC/S PE009-13 Point 1.4
• i) A state of control is established and maintained by developing and using
effective monitoring and control systems for process performance
and product quality; -- PP&PQMS

• Adalah sistem monitor untuk memastikan keadaan terkendali/


tervalidasi terus dipertahankan
• Efektif - memastikan kapabilitas proses dan strategi
pengendalian (control strategy) untuk :
o Selalu menghasilkan produk bermutu sesuai persyaratan
o Mengidentifikasi area untuk perbaikan berkelanjutan 5

BPOM
PP&PQMS

Sistem monitor yang dapat :


 memperdalam pemahaman produk dan proses serta memungkinkan
pendekatan yang lebih inovatif pada proses validasi;
 menganalisis parameter dan atribut yang dicantumkan pada control strategy
untuk memferifikasi kondisi terkendali dari proses yang dilakukan;
 menyediakan perangkat untuk pengukuran dan analisis semua parameter
dan atribut misal pengelolaan data dan perangkat statistik;
 mengidentifikasi sumber variasi yang dapat berdampak pada kinerja proses
dan mutu produk untuk bisa melakukan perbaikan berkelanjutan untuk
mengurangi atau mengendalikan variasi;
 termasuk informasi tentang mutu produk baik dari sumber internal maupun
eksternal, misal : keluhan, penolakan, non-conformance, recall, deviasi,
hasil audit internal dan temuan audit regulator 6

BPOM
TUJUAN UTAMA PP&PQMS

Mendalami , Memodifikasi * Melaksanakan Melanjutkan


pengertian dan finalisasi - kualifikasi pelaksanaan
tentang CQA control Strategy fasilitas dan PP&PQMS
dan atribut peralatan sesuai
untuk . Memilih CQA,
parameter dan - Proses validasi persyaratan
mengusulkan regulalsi
control strategy atribut : * Menentukan
- yang akan control strategy
dievaluasi sebagai bagian
selama proses dari proses
validasi vaevaluasi data
PP&PQ awallidasi
- untuk PP&PQ
awal * Perbaikan
berkesinambung
an termasuk
modifikasi 7
control strategy
BPOM
BPOM
ICH Q8
PHARMACEUTICAL DEVELOPMENT

8
Q8-Q9-Q10
Pharmaceutical Development (Q8)
Past: Data transfer / Variable output
Perubahan
Present: Knowledge transfer / Science
Paradigma based / Consistent output

Quality Risk Management (Q9)


Past: Used, however poorly defined
Present: Opportunity to use structured
process thinking

Pharmaceutical Quality Systems (Q10)


Past: GMP checklist
Q9

Future: Quality Systems across product


life cycle

9
BPOM
Perubahan Pharmaceutical Development (Q8)
Paradigma

Quality Risk Management (Q9)

Pharmaceutical Quality Systems

Q11
(Q10)

Development and Manufaccture of


Drug Substance (Q11) - May 2012
Q9

Lifecycle Management (Q12)


Draft November 2017
10

BPOM
Profil Target Mutu Produk
QTPP ICH Q8 Product Development

Pengembangan Produk ICH Q9 Quality Risk Management


Atribut Mutu
Identifikasi Dampak Atribut Mutu
Atribut Mutu Kritis = CQA Terhadap Pasien
CQA

BPOM
MQA &
Identifikasi Parameter Proses
Dampak Variasi Terhadap
CMA : BAO & Eksipien
CPP
CQA (FMEA)
•Paramenter Proses Kritis/CPP

Tetapkan Parameter CQAs/CPPs Sumber Variasi


Pengawasan Material& (FMEA)
Proses Control Strategy

Transfer/Validasi Proses

PP & PQMS ICH Q10 PQS 11


QUALITY TARGET PRODUCT PROFILE
(QTPP)

“A prospective summary of the quality characteristics


of a drug product that ideally will be achieved to
ensure the desired quality, taking into account safety
and efficacy of the drug product”.
(ICH Q8)

Define the
Quality Target
Product Profile
(QTPP)
12

BPOM
QUALITY TARGET PRODUCT PROFILE (QTPP)
The quality target product profile forms the basis of design for the
development of the product. Considerations for the quality target
product profile could include:
 Intended use in clinical setting, route of administration, dosage
form, delivery systems
 Dosage strength(s)

 Container closure system

 Therapeutic moiety release or delivery and attributes affecting


pharmacokinetic characteristics (e.g., dissolution, aerodynamic
performance) appropriate to the drug product dosage form being
developed
 Drug product quality criteria (e.g., sterility, purity, stability, and
drug release) appropriate for the intended marketed product 13

BPOM
CRITICAL QUALITY ATTRIBUTES (CQA)

BPOM
“Suatu set atribut mutu baik fisis, kimiawi maupun
biologis dan mikrobiologis, mempunyai batasan,
rentang atau distribusi yang akan menentukan mutu
produk”
(ICH Q8)

Identify the
CQAs

14
CRITICAL QUALITY ATTRIBUTES (CQA) -
CONTOH

 Atribut mutu kritis dari sediaan padat biasanya adalah aspek yang
memengaruhi kemurnian, kekuatan, pelepasan bahan aktif obat
dan stabilitas.

BPOM
 Untuk sediaan lain bisa termasuk aspek spesifik seperti sifat
aerodynamis untuk produk inhalasi, sterilitas untuk produk injeksi,
sifat pelekatan untuk transdermal patches.
 Untuk bahan aktif obat, eksipien dan produk antara, MQA (sering
disebut CMQA=Critical Material Quality Atributes) dapat termasuk
sifat yang dapat memengaruhi CQAs seperti, distribusi / ukuran
partikel, bulk density, kelarutan
 CQAs potensial diturunkan dari quality target product profile dan
pemahaman awal digunakan untuk mengawal pengembangan
produk and proses. 15
ANALISIS RISIKO

 Analisis risiko diterapkan pada seluruh mata


rantai pengembangan untuk mengidentifikasi

BPOM
formula dan proses yang mempunyai potensi
risiko tinggi dan untuk menentukan studi apa
saja yang perlu dilakukan untuk mengerti produk
dan proses yang dikembangkan untuk
memformulasi control strategy
 Tiap risiko dikembangkan lebih lanjut setelah
tahap pengembangan, untuk mengurangi risiko
yang telah diidentifikasi untuk menambah
pengertian akan proses dan perbaikan
berkelanjutan pada produk.
16
PENETAPAN CQAS
CONTOH PENGEMBANGAN TABLET ACETRIPTAN
Quality
Attribute Target CQA? Justification
of the DP
Identificati Positive for Yes* Though identification is critical for safety and efficacy,
on acetriptan this CQA can be effectively controlled by the quality
management system and will be monitored at drug

BPOM
product release. Formulation and process variables do
not impact identity. Therefore, this CQA will not be
discussed during formulation and process
development
Assay 100% w/w of label Yes Assay variability will affect safety and efficacy. Process
claim variables may affect the assay of the drug product.
Thus, assay will be evaluated throughout product and
process development.
Content Conforms to USP Yes Variability in content uniformity will affect safety and
Uniformity <905> Uniformity of efficacy. Both formulation and process variables
(CU) Dosage Units impact content uniformity, so this CQA will be
evaluated throughout product and process
development.
Dissolution NLT 80% at 30 Yes Failure to meet the dissolution specification can
minutes in 900 mL impact bioavailability. Both formulation and process
of 0.1 N HCl with variables affect the dissolution profile. This CQA will 17
1.0% w/v SLS using be investigated throughout formulation and process
USP apparatus 2 at development.
75 rpm
PENETAPAN CQAS
CONTOH PENGEMBANGAN TABLET ACETRIPTAN
Quality
Attribute Target CQA? Justification
of the DP
Degradati ACE12345: Yes Degradation products can impact safety and must be controlled
on NMT 0.5%, based on compendial/ICH requirements or RLD characterization
Products Any to limit patient exposure. ACE12345 is a common degradant of

BPOM
unknown acetriptan and its target is based on the level found in near
impurity: expiry RLD product. The limit for total impurities is also based on
NMT 0.2%, RLD analysis. The target for any unknown impurity is set
Total according to the ICH identification threshold for this drug
impurities: product. Formulation and process variables can impact
NMT 1.0% degradation products. Therefore, degradation products will be
assessed during product and process development.
Residual USP <467> Yes* Residual solvents can impact safety. However, no solvent is used
Solvents option 1 in the drug product manufacturing process and the drug product
complies with USP <467> Option 1. Therefore, formulation and
process variables are unlikely to impact this CQA.
Water NMT 4.0% No Generally, water content may affect degradation and microbial
Content w/w growth of the drug product and can be a potential CQA.
However, in this case, acetriptan is not sensitive to hydrolysis
and moisture will not impact stability.
Microbial Meets Yes* Non-compliance with microbial limits will impact patient safety.
Limits relevant However, in this case, the risk of microbial growth is very low 18
pharmacopo because roller compaction (dry granulation) is utilized for this
eia criteria product. Therefore, this CQA will not be discussed in detail
during formulation and process development.
QRM (RISIKO) BAHAN AKTIF

Hygroscopici
Particle Size
Distribution
Solid State

Impurities

Properties
Solubility
ty

Chemical
Solvents
Residual

Solvents
Residual

Stability
Process
Form

Flow
DP CQAs

Assay Low
Mediu
Low Low Low Low Low High Medium
m

Content Low High Low Low Low Low Low Low High
Uniformity
Dissolution High High Low Low High Low Low Low Low

Degradation Medium Low Low Low Low Low Low High Low
Products

High Risk is unacceptable. Further investigation is needed to reduce the risk.

Medium Risk is acceptable. Further investigation may be needed in order to reduce


the risk. 19
Low Broadly acceptable risk. No further investigation is needed.

BPOM
 QRM EKSIPIEN

 Eksipien mempunyai peran kritis pada produksi obat, karena


memfasilitasi proses manufacturing misal sebagai
 Melindungi produk, menunjang dan meningkatkan stabilitas
 Meningkatkan bioavailabilitas.
 Memertahankan keamanan dan khasiat obat selama penyimpanan
dan/atau pemakaian
 Beribu eksipien berbeda ada di pasar, hanya sedikit yang
dibuat khusus untuk pembuatan obat

20

BPOM
 QRM EKSIPIEN

 Tetapi sampai saat ini belum ada suatu persyaratan CPOB


untuk eksipien. Hanya :
 WHO TRS 885 Aneks 5
 Joint IPEC-PQG : GMP Guide for Pharmaceutical Excipients 2006
 China :
 Pharmaceutical GMP for Excipients 2006
 Provision on Strengthening Supervision and Administration of
Pharmaceutical Excipients : berlaku 2013
 European Union 19 March 2015 : Guideline on the Formalized Risk
Assessment for Ascertaining the Appropriate GMP for Excipients of
Medicinal Products for Human Use

21

BPOM
INITIAL RA OF THE FORMULATION VARIABLES
Drug MCC/ CCS Talc Mag.
DP CQAs Substance Lactose Level Level Stearat
PSD Ratio e Level
Assay Medium Medium Low Low Low

Content High High Low Low Low


Uniformity
Dissolution High Medium High Low High

Degradation Low Low Low Low Medium


Products

High Risk is unacceptable. Further investigation is needed


to reduce the risk.
Medium Risk is acceptable. Further investigation may be
needed in order to reduce the risk. 22

Low Broadly acceptable risk. No further investigation is


needed. BPOM
PENGEMBANGAN PROSES

Dispensi Blending Granulati Lubricati Compres


Drying Milling Packing
ng on on sion

23

BPOM
CPP = CRITICAL PROCESS PARAMETER

 = Parameter Proses
Kritis = suatu
parameter proses

BPOM
yang variabilitasnya
memengaruhi CQA,
oleh sebab itu harus
dipantau atau
dikendalikan untuk
memastikan proses
akan menghasilkan
produk dengan
mutu yang sudah
ditentukan.
24
Low risk
PROCESS DEVELOPMENT Medium risk

PENILAIAN RISIKO Contoh High risk

Moisture
Drug substance
content in Blending Lubrication Compression Packaging
particle size
manufacture
In vivo
performance
Dissolution

Assay

Degradation
Content
uniformity
Appearance

Friability
Stability
chemical
Stability 25
physical
BPOM
SUMBER VARIASI – DIAGRAM TULANG IKAN
Pertanyaan : why, where, who, when, how

Material Man Measure


bahan aktif- training - Sampling-
-
bahan pembantu- - Penangan - metode
- kualifikasi
sampel uji in-
pelicin - line/off-line
pengalaman - KESERAGAMAN
KADAR
kalibrasi - muatan-
- waktu kelembaban-
dessain-
akurasi - - Penyedot - Suhu
debu - kecepatan
Method/Procedure Milleu
Machine

26

BPOM
STUDI KASUS : CONTOH VARIABILITAS EKSIPIEN
Variasi eksipien menyebabkan recalls karena disolusi yang
tidak memenuhi persyaratan:
 Beberapa bets tablet - karena variasi dari material salut yaitu
polimer yang dibuat dari jagung
 Kapsul soft gel - karena dari rantai pendek aldehid dengan
komponen cair lain
 Tablet dengan extended release – karena variablilitas dari
komponen ethyl cellulose
 Serbuk oral untuk suspensi – karena angka asam dari Glyceryl
Behenate

27

BPOM
STUDI KASUS : MICROCRYSTALLINE CELLULOSE
 Microcrystalline cellulose dari pemasok baru pada awalnya
ditemukan ekivalen dengan pemasok yang sudah disetujui
 Sampel microcrystalline cellulose kemudian ditemukan
mempunyai perbedaan morfologi yang signifikan yang
menyebabkan kegagalan pemenuhan persyaratan disolusi
 Beberapa lot berbentuk partikel bulat sedang lainnya panjang seperti
serat
 Pembelajaran : jangan menganggap enteng dampak dari
karekteristik morfologi pada disolusi. Mengingatkan kompleksitas
dari atribut disolusi dan pentingnya pengujian.

28

BPOM
CONTROL STRATEGY

 Untuk memastikan proses selalu terkendali


 Dirancang dan dibuat dari pengetahuan tentang produk dan
proses yang memastikan kinerja proses dan mutu produk yang
sesuai
 Pengendalian ini dapat termasuk :
 Parameter dan atribut dari BAO dan bahan2 lain
 Kondisi operasional fasilitas dan peralatan,
 Pengawasan dalam proses,
 Spesifikasi obat jadi dan metode analisis terkait
 Frekuensi dari monitoring dan pengendalian
 Merupakan dasar untuk menetapkan kriteria PP&PQMS suatu
produk 29

BPOM
CONTROL STRATEGY

 Dikembangkan selama pengembangan produk, dimodifikasi saat


transfer teknologi dan dikonfirmasi salama validasi proses, terus
diperbaiki selama Produksi skala komersial.
 Pertimbangan terpenting adalah :
 Atribut kritis dari produk
 Parameter proses dan atribut material yang memengaruhi atibut kritis produk

30

BPOM
DISSOLUTION : STRATEGI PENGENDALIAN
CONTOH ANTARA LAIN

 Pengendalian mutu bahan (MCQAs)


 Ukuran partikel API
 Pengendalian tahap kristalisasi ( didapat dari DMF)

 Magnesium stearate specific surface area


 Cantumkan dalam spesifikasi bahan awal

 Pengendalian CPPs
 Tahap lubrikasi  kendalikan waktu
 Compression force (set for tablet hardness)  range
dikendalikan ( ...KN +/- ...)
 Tablet press force-feedback control system ( dengan HMI)
31

BPOM
VALIDASI PROSES PIC/S PE 009-13
5.22 Process validation protocols should include, but are not limited to the following:
I. A short description of the process and a reference to the respective Master Batch
Record;
II. Functions and responsibilities;
III. Summary of the CQAs to be investigated;
IV. Summary of CPPs and their associated limits;
V. Summary of other (non-critical) attributes and parameters which will be investigated
or monitored during the validation activity, and the reasons for their inclusion;
VI. List of the equipment/facilities to be used (including measuring/ monitoring/recording
equipment) together with the calibration status;
VII. List of analytical methods and method validation, as appropriate;
VIII. Proposed in-process controls with acceptance criteria and the reason(s) why each
in-process control is selected;
IX. Additional testing to be carried out, with acceptance criteria;
X. Sampling plan and the rationale behind it;
XI. Methods for recording and evaluating results; 32
XII. Process for release and certification of batches (if applicable).
PP&PQMS

33

BPOM
PP&PQMS

Sistem monitor :
 Menggunakan QRM untuk mengembangkan strategi
pengendalian (control strategy), termasuk antara lain
parameter dan atribut mutu dari :
 Bahan awal obat, eksipien, dan komponen bahan pengemas;
 Kondisi operasional dari fasilitas dan peralatan
 Pengawasan dalam-proses
 Spesifikasi produk jadi dan metoda analisis terkait
 Frekuensi dari monitoring dan pengendaliannya
Strategi pengendalian memfasilitasi :
 Feedback & feedforward yang cepat

 CAPA
34

BPOM
IMPLEMENTASI PP&PQMS
Persiapan :
Kembangkan CQA dari pengertian yang didapat dari
Pengembangan Proses, Transfer teknologi dan Proses
Validasi
 Langkah 1 : kaji tingkat kekritisan dari atribut mutu
 Langkah 2 : kaji parameter kendali untuk mesin&peralatan,
fasilitas, kondisi operasional, bahan awal yang digunakan dan
produk akhir
 Kaji dampak variasi proses terhadap atribut mutu

35

BPOM
IMPLEMENTASI PP&PQMS (TIAP PRODUK)

Persiapan

Pertimbangkan perangkat statistik dan teknik


sampling yang tepat

Implementasikan Rencana Monitoring Kinerja Proses


dan Mutu Produk

Kaji Kinerja Sistem


36

BPOM
IMPLEMENTASI PP&PQMS - PERANGKAT

 Pilih atribut dan parameter monitor, terutama


atribut yang paling berisiko (CQAs)
 Metode analisis yang sahih

 Perangkat statistik yang akan digunakan

 Cara monitoring dan melakukan tren


 Apa yang perlu dilakukan trending
 Batas waspada dan bertindak
 Definisikan pencilan yang perlu diinvestigasi

37

BPOM
KRITERIA UNTUK MONITORING

• Atribut Mutu Kritis (CQAs)


• Parameter Proses Kritis (CPP)
• Indikator Kinerja Kritis (KPI)
• Real time versus periodic monitoring
• Site versus global monitoring

38

BPOM
PERANGKAT STATISTIK

Antara lain :
 Simple descriptive statistics

 Process Capability measurement

39

BPOM
SIMPLE DESCRIPTIVE STATISTICS
 Biasa disebut control chart

40

BPOM
SIMPLE DESCRIPTIVE STATISTICS

X-bar Chart of subgrup


• Plots the mean (average value) of
each subgroup
• Useful for identifying special cause
changes to the process mean (X)

Sample StdDev Chart

41

BPOM
Time series

Histogram

42
PROCESS CAPABILITY
 Tujuan PP&PQMS adalah memastikan bawa kinerja proses
dan mutu produk selalu terkendali
 Melalui pengukuran stabilitas proses dan kapabilitas
proses
 Bila proses tidak stabil dan/atau tidak kapabel, data
PP&PQMS harusnya dapat membantu
 mengidentifikasi sumber variasi
 melakukan perbaikan berkelanjutan
 Dilakukan untuk tiap CQA

43

BPOM
MATRIKS PROSES STABIL DAN PROSES KAPABEL
Stabil Tidak Stabil

K Kondisi yang
a diinginkan Variasi antar bets
p Variasi dalam dan antar saangat tinggi
a bets dapat diterima
b
e
l
Matrix
T
i Variasi antar bets
Target tidak seputar terlalu besar dan total
d titik tengah spesifikasi variasi terlalu tinggi
a dan/atau variasi terlalu
k besar TIDAK DAPAT
44
DITERIMA

BPOM
STABIL VS TIDAK STABIL

Stabil

Tidak Stabil

45

BPOM
KAPABEL VS TIDAK KAPABEL

Kapabel & Stabil

PP&PQ
bagus

46

BPOM
CP DAN CPK VS. PP DAN PPK

 Dihitung dengan formula yang sama tetapi memakai


cara pendekatan lain untuk mengestimasi standard
deviasi
 Cp and Cpk dianggap sebagai pendekatan “short-
term”
 StDev (Within) adalah rata2 dari StDev dari tiap
subgrup
 Pp and Ppk dianggap sebagai pendekatan “long-term”
 StDev (Overall) adalah standard deviasi dari
semua data yang akan diperhitungkan

47

BPOM
CP, CPK VS. PP, PPK
Bila nilai Cp and Pp berbeda sangat signifikan berarti ada
indikasi bahwa
Process prosesAnalysis
Capability tidak terkendali.
for Supp1

Process Data
LSL USL
USL 602.000
Within
Target *
LSL 598.000 Overall
Mean 599.548
Sample N 100
StDev (Within) 0.576429
StDev (Overall) 0.620865

Potential (Within) Capability


Cp 1.16
CPU 1.42
CPL 0.90
Cpk 0.90

598 599 600 601 602


Cpm *

Overall Capability Observed Performance Exp. "Within" Performance Exp. "Overall" Performance
Pp 1.07 PPM < LSL 10000.00 PPM < LSL 3621.06 PPM < LSL 6328.16
PPU 1.32 PPM > USL 0.00 PPM > USL 10.51 PPM > USL 39.19
PPL 0.83 PPM Total 10000.00 PPM Total 3631.57 PPM Total 6367.35
Ppk 0.83
48

BPOM
PP&PQMS-PENERAPAN LIFECYCLE
Pharmaceutic
Technology Commercial
al Discontinuation
Transfer Manufacturin
Development

Menetapkan Monitoring Aplikasikan


strategi pada scale-up sistem Begitu pembuatan
pengendalian, dapat monitoring
berdasar : memberi: kinerja proses
produk dihentikan :
• pengetahuan • indikasi awal dari dan mutu • Pemantauan
akan produk kinerja proses produk stabilitas tetap
dan proses • Sukses dapat terstruktur
• Hasil integrasi ke yang dapat dilanjutkan
monitoring
produk dan
manufacturing
• Memastikan • Semua tindakan
•Monitoring kinerja dalam
peroses selama pada scale-up kondisi
terhadap produk
pengembangan
dan transfer terkendali yang ada dipasar
dapat • Mengidenfifikasi
tetap dilanjutkan
menambah area untuk
pengembanga perbaikan sesuai regulasi
n stragegi yang berlaku
pengendalian
proses 49

BPOM
TAKE HOME MESSAGE
 PP & PQMS merupakan elemen SMIF yang wajib dilakukan
( PIC/S PE 009-13 - CPOB 2018)
 PP & PQ spesifik untuk tiap produk
 ICH Q8 : Quality by Design untuk memahami pentingnya proses
penentuan PP&PQMS
 Tetapkan CQA, CPP untuk menetapkan Control strategy tiap produk
 Identifikasi pengaruh dari bahan (BAO, eksipien, kemas) terhadap
CQA dan CPP
 Validasi proses : protokol fokus pada parameter diatas (lainnya
dikendalikan oleh instruksi proses dan catatan bets)
 Keadaan tervalidasi : ditentukan dari hasil PP&PQM
 Tetapkan perangkat dan review
 Pelulusan bets? 50

BPOM
SMIF / PQS 1.4

h) kondisi pengawasan ditetapkan dan dijaga dengan mengembangkan dan


menggunakan sistem pemantauan dan pengendalian yang efektif untuk
kinerja proses dan mutu produk; PP&PQMS
i) hasil pemantauan produk dan proses diperhitungkan dalam pelulusan bets,
investigasi penyimpangan, dan perencanaan tindakan pencegahan yang
digunakan untuk menghindari penyimpangan yang berpotensi terjadi di
kemudian hari;

51

BPOM

Anda mungkin juga menyukai