Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERCOBAAN PEMBUATAN TAPE

NAMA ANGGOTA : 1. Ega Febyna Kan

KELOMPOK 2. Rika Tri Kurnia

3. Rizka Mareta

4. Windy Marsyanti

5. Vinkan Anjanika P.

KELAS : IX - E
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat
digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional
(tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan
mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya
menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan,
kultur jaringan.

Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan makanan yang cukup
tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan
produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari
beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan
fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe
atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.

Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp.,
dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia
burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan
Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

1.2 Rumusan Masalah

 Bagaimana proses fermentasi tape singkong?

1.3 Tujuan Praktikum

 Untuk mengetahui proses pembuatan tape.


 Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.
 Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bioteknologi


Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan logos
(ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan
rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun
menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi adalah
penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu untuk menghasilkan
barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
2.2 Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan
dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor
elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

2.3 Pengertian Tape Singkong


Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.Makanan ini populer di
Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat,
tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).

Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces
cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan
yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan
dapat digantung tanpa mengalami kerusakan

Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia,
terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan
bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae. Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera.

2.4 Alat dan Bahan

1. 2 kg singkong yang sudah dikukus


2. 3 butir ragi tape
3. 3 sendok gula
4. Sehelai daun pisang
5. 1 Wadah baskom
6. 1 Wadah yang memiliki tutup / toples besar
7. Saringan
8. 1 buah kresek merah
9. Sarung tangan plastik
2.5 Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan

2. Gunakanlah sarung tangan plastik agar tidak ada bakteri yang tercampur pada saat
pemuatan tape

3. Masukkan singkong yang sudah dikukus kedalam baskom


4. Parutkan ragi diatas singkong yang sudah dimasukkan kedalam baskom

5. Aduk singkong sampai ragi merata pada singkong

6. Siapkan wadah bertutup dan berilah daun pisang pada permukaan baskom

7. Pindahkan singkong yang telah diberi ragi dengan rata kedalam baskom yang sudah diberi
daun pisang
8. Taburi singkong dengan 3 sendok gula dan aduk rata
9. Setelah gula tercampur rata, tutup kembali singkong dengan daun pisang, lalu tutup dengan
tutup wadah dan bungkus dengan kresek merah. biarkan selama 3 hari

10. Setelah menunggu hinggga 3 hari, singkong berubah menjadi tape


BAB III HASIL PENGAMATAN

No Ciri yang diamati


Foto Sebelum Dan
Sesudah Bau Rasa warna tekstur keterangan

1 Sebelum menjadi tape:


Aroma manis Kuning empuk Sebelum diberikan
khas alami pucat apapun singkong
singkong masih terasa manis
alami, teksturnya
empuk dan
warnanya kuning
pucat

2 Sesudah menjadi tape :


Aroma Manis, Kuning Lembek, Sesudah diberikan
khas tape legit cerah berair ragi dan gula,
dan singkong berubah
aroma menjadi berbau khas
daun tape dan beraroma
pisang daun pisang, rasa
yang dihasilkan
manis dan legit,
warna berubah
menjadi kuning
cerah, dan tekstur
menjadi lembek dan
berair
BAB IV PEMBAHASAN

Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong dapat
menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur
yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan
bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang
berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi.
Air yang digunakan juga harus bersih.

Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa
dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam
organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda – beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H).

Persamaan Reaksi Kimia:

C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP


Penjabarannya:

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi

Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi
umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik
pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang
dihasilkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari hasil uji coba pembuatan tape singkong dapat disimpulkan bahwa, Pembuatan tape
termasuk kedalam bioteknologi konvensional atau tradisional, karena masih menggunakan cara-
cara yang terbatas. Pada proses pembuatan tape singkong jamur ragi (saccharomyces
cereviceae)memakan glukosa yang ada didalam singkong sebagai makanan untuk
pertumbuhanya, sehingga singkong akan menjadi lunak jamur tersebut akan merubah glukosa
menjadi alkohol. Jamur tersebut akan mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat dari
singkong menjadi gula yang lebih sederhana,oleh karena itu tape terasa manis setelah matang
meskipun tidak di tambahkan gula sebelumnya.
Saran:
Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya yaitu diharapkan
kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan tape tersebut
supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.

Anda mungkin juga menyukai