Anda di halaman 1dari 37

TUGAS KELOMPOK FISIKA ZAT PADAT

KUMPULAN PERTANYAAN KELOMPOK PRESENTASI

Dosen Pengampu

Saulim Hutahahean, M.Pd

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI FISIKA
2014

1
DAFTAR ISI

KELOMPOK JUDUL HALAMAN


1 IKATAN KRISTAL 3
2 GETARAN KISI 5
3 GETARAN KISI MODEL EINSTEN 6
4 MODEL DEBYE 8
5 SIFAT TERMAL KRISTAL 10
6 KONDUKSIVITAS TERMAL KISI KRISTAL 12
7 POTENSIAL PERIODIK DAN ELEKTRON 13
KONDUKTOR
8 STRUKTUR PITA DAN SIFAT LISTRIK 16
BAHAN
9 SEMIKONDUKTOR MURNI 19
10 PENGHANTAR LISTRIK 21
11 EFEK HALL DAN PENERAPANNYA 23
12 PERSAMBUNGAN P – N 25
13 DIODA PENYAMBUNGAN P-N 26
14 TRANSISTOR 30
15 TEKNOLOGI SEMIKONDUKTOR 33
16 SIFAT KEMAGNETAN 34
17 PERSAMAAN DISPERSI 36

2
KELOMPOK 1
IKATAN KRISTAL

ANGGOTA : 1. DESY SETYAWATI ACB 110 077


2. SRI MIATI ACB 110 061
3. SITI JUBAIDAH ACB 110 008
4. MERRY CRISTIN ACB 110 084
5. SUSANTO ACB 110 048

1. Berikan penjelasan tentang grafik di bawah ini!


U(r)
4
3
2
1
r
-1 0,2 0,4 0,6 0,8 1
-2 -4,2 eV
-3
-4
0,24nm
Jawaban:
+ –
Ketika Na dan Cl didekatkan, mereka saling tarik (ikatan ion) dan membentuk
molekul NaCl. Jadi energi untuk membentuk 1 molekul NaCl adalah 5,14 eV – 3,61
eV = 1,53 eV.
Untuk memisahkan NaCl kembali menjadi atom netral Na dan Cl, kita harus
mengalahkan ikatan ion dalam NaCl. Menurut eksperimen, energi yang dibutuhkan
adalah 4,2 eV.

2. Pertanyaan ke-2
a) mengapa pada ikatan Van Der Waals zat akan mencair bila suhunya menurun?
b) contoh-contoh benda real dari jenis-jenis ikatan kristal?
Jawaban:
a) ikatan van der waals merupakan ikatan yang dimiliki oleh gas-gas mulia yang
mengalami proses kondensasi, sehingga fasanya berubah menjadi fasa cair pada saat
temparaturnya mencapai temparatur yang sangat rendah. Gas mempunyai sifat bentuk

3
dan volumenya dapat berubah sesuai tempatnya. Jarak antara molekul-molekul gas
relatif jauh dan gaya tarik-menariknya sangat lemah. Pada penurunan suhu, fasa gas
dapat berubah menjadi fasa cair atau padat. Pada keadaan ini jarak molekul-
molekulnya menjadi lebih dekat dan gaya tarik menariknya relatif kuat. Gaya tarik-
menarik antara molekul-molekul yang berdekatan ini disebut gaya Van der Waals.
b) untuk ikatan utama (ionik, kovalen dan logam) contohnya adalah NaCl
untuk ikatan sekunder (hidrogen dan van der waals) contohnya adalah H2O karena
karakteristik ikatannya sama.

4
KELOMPOK 2
GETARAN KISI

ANGGOTA : 1. TAUFIK RAHMAN ACB.110 060


2. SITI AINA NOORAHMA M. ACB.110 126
3. DEWI PURWANI ACB.110 131
4. NIKI NORMEIDA ACB.110 138
5. KARINA NOPRIANTI ACB 110 140

1. Apa penyebab getaran kisi dan apakah dalam Fisika Zat Padat berlaku gelombang
transversal dan gelombang longitudinal seperti halnya dalam fisika klasik?
Jawab:
Getaran kisi disebabkan oleh panas dari luar yang masuk ke dalam ruang suatu
benda, sehingga partikel-partikel atau kisi penyusun benda tersebut saling bergetar.
Pada Fisika Zat Padat tidak berlaku gelombang transversal dan gelombang
longitudinal, karena kisi yang bergetar hanya bergerak ke kiri dan ke kanan. Seperti
pada gambar dibawah ini.

2. Getaran kisi 2 atomik terbagi menjadi 2 jenis gelombang yaitu gelombang optik dan
gelombang akustik. Pada saat bagaimana getaran kisi tersebut di katakan jenis
gelombang akustik?
Jawab:
Getaran kisi dikatakan termasuk jenis gelombang akustik yaitu pada saat terdapat
energi yang merambat seperti gelombang bunyi kemudian mengenai suatu permukaan
yang terbuat dari bahan akustik yang dapat meredam energi. Energi tersebut akhirnya
tidak dapat merambat keluar karena terhalang dengan dinding yang permukaannya
terbuat dari bahan akustik, seperti gabus, busa, karpet dan jenis bahan akustik lainnya.
5
KELOMPOK 3
GETARAN KISI MODEL EINSTEN

ANGGOTA : 1. MOH. ANANG HERMANSYAH ACB 111 0042


2. SELPIYANI SYAHRANI ACB 111 0086
3. ITA LISARI ACB 111 0083
4. YUDISTIRA ANUGRAHNO PRATAMA ACB 111 0082
5. MELDAWATI ACB 110 056

1. Pertanyaan dari susanto


Kebergantungan kapasitas panas zat padat pada suhu

Dari Grafik di atas, jika Cv bergantung terhadap suhu, kenapa grafiknya tidak
linier ?
Jawaban:
ketika suhunya (T ≤ suhu kamar). Hasil Cv mendekati nol, oleh karena itu
pertambahan Cv nya tidak terlalu besar, namun ketika suhunya berada di atas suhu
kamar maka pertambahan Cv menjadi linier.
2. Pertanyaan dari Candra Gupta
- Kenapa hukum Dulong-Petit hanya berlaku pada keadaan bersuhu tinggi ?
Jawaban:
Menurut hukum Dulong-Petit (1920), panas spesifik padatan unsur adalah hampir sama
untuk semua unsur, yaitu sekitar 6 cal/mole oK. Boltzmann, setengah abad kemudian,
menunjukkan bahwa angka yang dihasilkan oleh Dulong-Petit dapat ditelusuri melalui
pandangan bahwa energi dalam padatantersimpan dalam atom-atomnya yang bervibrasi.
Energi atom-atom ini diturunkan dari teori kinetik gas.
Molekul gas ideal memiliki tiga derajat kebebasan dengan energi kinetik rata-rata per
1
derajat kebebasan adalah 𝑘𝑏 𝑇 sehingga energi kinetik rata-rata dalam tiga dimensi
2
3
adalah 2 𝑘𝑏 𝑇. Energi per mole adalah
3 3
𝐸𝑘/𝑚𝑜𝑙𝑒 = 2 𝑁𝑘𝑏 𝑇 = 2 𝑅𝑇 (N bilangan Avogadro)

yang merupakan energi internal gas ideal.

6
Dalam padatan, atom-atom saling terikat sehingga selain energi kinetik terdapat pula
1
energi potensial sehingga energi rata-rata per derajat kebebasan bukan 2 𝑘𝑏 𝑇 melainkan

𝑘𝑏 𝑇. Energi per mole padatan menjadi


𝐸 𝑘 = 3𝑅𝑇 cal/mole
𝑚𝑜𝑙𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡

Panas spesifik pada volume konstan


𝑑𝐸
𝐶𝑣 = 𝑑𝑇 | = 3𝑅 = 5,96 cal/mole oK
𝑣

Angka inilah yang diperoleh oleh Dulong-Petit. perhitungan dulong petit tersebut
memiliki ketelitian yang bagus pada suhu tinggi, sedangkan pada suhu di bawah suhu
kamar atau pada suhu rendah hasil perhitungan cenderung mendekati nilai nol (0)

7
KELOMPOK 4
MODEL DEBYE

ANGGOTA : 1. Tia Yustantin ACB 110 046


2. Mira Febriyani ACB 110 075
3. Yeyen Handayani ACB 110 052
4. Supardi ACB 110 128
5. Putu Atmaka Perdhana ACB 110 121

1. Apa perbedaan getaran kisi model Debye dengan getaran kisi model Einstein?
Jawaban:
Perbedaannya:
Pada getaran kisi model Einstein kisi-kisi kristal dianggap bergetar secara bebas atau
atom-atom dianggap bergetar satu sama lain di sekitar titik setimbangnya secara bebas
tanpa pengaruh dari tetangganya. Sedangkan pada getaran kisi model Debye, kisi-kisi
kristal dianggap bergetar tidak bebas karena ada pengaruh dari getaran tetangganya.
Getaran kisi model Deybe muncul karena adanya kelemahan pada model Einsten yang
tidak dapat menjelaskan kapasitas kalor (Cv) pada suhu rendah.

2. Mengapa getaran kisi model Einstein tidak bisa menjelaskan tentang kapasitas kalor
(Cv) pada suhu rendah (T<<) ?
Jawaban:
Pada saat suatu zat padat diberikan kalor dengan suhu T maka kisi-kisi akan bergetar
bebas (menurut model Einstein), ketika kisi-kisi tersebut bergetar maka akan
menghasilkan energi. Dari energi total yang dihasilkan maka kapasitas kalor dapat
dihitung. Namun, ketika suhu yang diberikan sangat rendah, energi yang dihasilkan juga
sangat kecil (tidak dapat diketahui) hal ini terjadi karena getaran antara kisi saling bebas
(tidak menumbuk kisi tetangganya). Inilah yang menyebabkan Model Einstein tentang
getaran kisi tidak mampu menjelaskan kapasitas kalor (Cv) pada suhu rendah T<<.

3. Bagaimana penyempurnaan yang dilakukan oleh Debye?


Jawaban:

8
Debye beranggapan bahwa ketika zat padat diberikan kalor dengan suhu T kisi tidak
bergetar bebas artinya kisi-kisi kristal akan bergetar dan menumbuk kisi-kisi tetangganya
sehingga meskipun suhu yang diberikan sangat kecil T<< energi total getaran atom pada
kisi masih dapat dihitung (karena kisi pasti bergetar dan getarannya akan menggetarkan
kisi-kisi tetangganya yang akan menghasilkan energi yang cukup besar).
Dengan anggapan seperti itu Debye berhasil menemukan persamaan matematis untuk
energi total getaran atom tersebut. Turunan pertama terhadap suhu dari persamaan energi
total inilah yang nantinya akan menghasilkan persamaan untuk kapasitas panas (baik
kapasitas panas untuk suhu tinggi maupun pada suhu rendah).

9
KELOMPOK 5
SIFAT TERMAL KRISTAL

ANGGOTA : FATIMAH ANGGRAINI ACB 110 007


ALIANSON ACB 110 016
NI KADEK DEWI MS ACB 110 027
SRIYANINGSIH ACB 110 040
SUCIPTO ACB 110 133
DEVI VIANA ACB 111 0007

1. Pertanyaan dari Andi Lala


Apa perbedaan mendasar Distribusi Klasik, Model Debey dan Model Einstein terkain
persamaan matematis!

Jawaban :
Perbedaan mendasar mengenai teori sifat termal Kristal adalah interaksi atom-atom
dianggap sebagai osilator-osilator. Pada distribusu Klasik menyatakan apabila zat
padat penyerap energi panas akan terjadi gejala termal, yaitu atom-atom bergetar di
sekitar posisi setimbangnya. Menurut fisika klasik, getaran atom-atom zat padat dapat
dipandang sebagai osilator harmonik.
Dalam model Einstein, atom-atom dianggap sebagai osilator-osilator bebas yang
bergetar tanpa terpengaruh oleh osilator lain di sekitarnya.
Dalam model Einstein, atom-atom dianggap bergetar secara terisolasi dari atom
di sekitarnya. Anggapan ini jelas tidak dapat diterapkan, karena gerakan atom
akan saling berinteraksi dengan atom-atom lainnya. Seperti dalam kasus penjalaran
gelombang mekanik dalam zat padat, oleh karena rambatan gelombang tersebut
atom-atom akan bergerak kolektif.
Perbedaan pandangan mengenai pergerakan atom ini akan membuat rumus
sistematisnya memiliki kelemahan, misalnya pada model Einstein Persamaan
Kapasitas kalor pada volume tetap justru tidak gagal menjelaskan pada suhu rendah,

karena menngacu pada hasil eksperimen, dimana Cv sebanding dengan T3

10
Gambar 1.4 kapasitas panas suatu zat padat mengkuti perkiraan Debey

Berikut adalah grafik kapasitas panas suatu zat padat mengkuti perkiraan Debey. Kita
dapat memahami daerah 𝑇 3 dengan suatu argument sederhana. Dengan grafik
perkiraan Debey tersebut mendekati hasil eksperiman dengan energy 𝑘𝐵 𝑇.

11
KELOMPOK 6
KONDUKSIVITAS TERMAL KISI KRISTAL

ANGGOTA : 1. ANITA ACB 110 021


2. AMBAR APRIANI ACB 110 038
3. DIAN ANDRIANTO ACB 110 032
4. NUR RAHMAT ACB 110 034
5. WAHYU P.P ACB 110 043

1. Pertanyaan dari Susanto:


Antara besi dan alumunium mempunyai konduktivitas masing-masing. Yang
membedakan konduktivitas berbeda dari faktor apa saja?

Jawaban:
Faktor yang membedakan konduktifitas antara besi dan alumunium adalah massa
jenisnya, dimana massa jenis besi lebih besar dari pada massa jenis alumunium, serta
memiliki ciri, jarak dan partikel yang berbeda sehingga muncul perbedaan
konduktivitas.

12
KELOMPOK 7
POTENSIAL PERIODIK DAN ELEKTRON KONDUKTOR

ANGGOTA : 1. ABIMAYU ACB 110 004


2. ANDI LALA ACB 110 047
3. RAFIK ACB 110 055
4. RANDI ADIATMAN PUTRA ACB 110 030
5. EDISON ACB 110 137

1. Pertanyaan oleh Chandra Gupta :


Bagaimana menentukan suatu bahan sebagai isolator, konduktor dan semikonduktor
berdasarkan grafik dibawah?

Gambar 1. Celah energi pelepasan elektron (eksitasi) pada bahan

Jawaban :
Suatu bahan dikatakan konduktor, isolator,dan semikonduktor berdasarkan jumlah
elektron bebasnya dan celah energinya, pada konduktor celah energinya sangat kecil
sehingga dengan penambahan sedikit energi elektron sudah bisa berpindah dari satu
tingkat energi ke tingkat energi lainnya, Pada semikonduktor besarnya celah energi
berada pada kisaran 1eV sedangkan isolator celah energinya berada pada kisaran 6
eV.
Untuk menjelaskan suatu bahan adalah konduktor, isolator dan semikonduktor dapat
juga dijelaskan dengan pita konduksi dan pita valensi seperti gambar di bawah ini.

13
Gambar 2. Pita konduksi dan Pita valensi

P.V = Pita Valensi = pita energi yang terisi oleh elektron valensi
P.K = Pita Konduksi = pita energi diatas pita valensi,yang akan terisi elektron
konduksi
E.g = celah energi = energi yang diperlukan elektron untuk loncat ke pita
Konduksi
Kristal berkelakuan sebagai isolator jika pita energi terisi penuh atau kosong oleh
elektron, sehingga tidak ada elektron yang berpindah akibat adanya medan listrik.
Kristal berkelakuan sebagai logam jika satu atau lebih pita terisi sebagian oleh
elektron, pita energinya terisi antara (10-90)% oleh elektron. Kristal berkelakuan
sebagai semikonduktor atau semilogam jika satu atau dua pita terisi sedikit penuh atau
sedikit kosong.

2. Pertanyaan oleh Hariani Suhardi :


Mengapa semikonduktor dapat berkelakuan sebagai konduktor saat suhunya
meningkat?
Jawaban :
Selain dipengaruhi oleh jumlah elektron bebas dan celah energi sifat suatu bahan
untuk menghantarkan listrik juga dipengaruhi oleh suhunnya,
Konduktor cenderung bersifat sebagai isolator ketika suhunya naik, atau nilai
resistansinya meningkat, sehingga nilai konduktifitasnya menurun, sedangkan isolator
nilai resistifnya menurun dan nilai konduktifitasnya meningkat saat suhunya
meningkat.
Sementara itu semikonduktor nilai konduktifitasnya meningkat saat suhunya
meningkat. Pada saat suhu biasa elektron tidak mampu untuk melompat melalui celah

14
energy dari pita valensi ke pita konduksi sehingga semikonduktor berkelakuan
sebagai isolator. Pada suhu tinggi elektron mendapat tambahan energy sehingga
elektron mampu melompat melalui celah energi dari pita valensi menuju pita
konduksi. Selain itu konduktifitas semikonduktor juga dapat ditingkatkan dengan
menambahkan bahan pengotor atau impurity .

15
KELOMPOK 8
STRUKTUR PITA DAN SIFAT LISTRIK BAHAN

ANGGOTA : 1. Hariani Suhardi ACB 110 011


2. Iradati Afifah ACB 110 014
3. Suryaningsih ACB 110 017
4. Tri Wahyono ACB 110 041
5. Valiana Febriani ACB 110 041

1. Jelaskan bagaimana cara menentukan atau membedakan apakah bahan tersebut


termasuk konduktor, isolator, dan semikonduktor berdasarkan teori pita energi!
Jawaban
Cara menentukan atau membedakan apakah suatu bahan termasuk konduktor,
isolator, maupun semikonduktor dengan teori pita yaitu kita dapat melihat konfigurasi
elektron dari bahan tersebut. Karena, dari elektron valensi bahan tersebut kita dapat
melihat pita valensinya. Karena pita energi sendiri terbagi menjadi 2 yaitu pita valensi
dan pita konduksi. Secara umum, konduktor pada bagian pita konduksi dan pita
valensi terisi semua, sedangkan pada isolator bagian pita valensi terisi penuh, dan pita
konduksinya kosong. Untuk semikonduktor bahan dapat berlaku sebagai isolator
maupun konduktor.
Lebih jelasnya kita lihat lagi penjelasan di bawah ini:
a. Konduktor
Untuk menjelaskan peristiwa terjadinya arus listrik pada konduktor, digambarkan
pita energi pada konduktor seperti terlihat pada gambar di bawah bagian c.
Pada gambar tersebut tampak dua pita energi terakhir. Pada bagian paling atas
terdapat pita energi yang terisi elektron setengah penuh yang disebut dengan pita
konduksi,. Di bagian bawah pita konduksi ini terdapat pita energi yang terisi
penuh dengan elektron dan disebut dengan pita valensi. Antara dua pita tersebut
terdapat celah yang merupakan celah terlarang dengan lebar yang tidak terlalu
besar. Elektron yang ada di pita bagian atas akan bebas bergerak jika terdapat
medan listrik, sehingga terjadi aliran muatan. Aliran muatan ini tak lain adalah
arus listrik. Elektron dalam pita konduksi yang mempunyai peranan dalam
mengikat atom yang lain disebut elektron valensi sedangkan pita tempat elektron
berada dinamakan pita valensi-konduksi.
b. Isolator

16
Susunan pita dalam isolator dapat dilihat pada gambar bagian a. isolator
mempunyai pita konduksi yang tidak terisi oleh elektron dan juga tidak
mempunyai pita konduksi yang tumpang tindih dengan pita valensi. Pita valensi
terisi penuh dengan elektron namun jarak antara pita konduksi dengan pita valensi
cukup besar. Pita konduksi yang kosong dan pita valensi yang terisi menyebabkan
tidak ada elektron yang bebas bergerak,dan tentu saja tidak akan ada aliran listrik.
c. Semikonduktor
Semikonduktor mempunyai susunan pita energi yang mirip dengan pita energi
isolator. Semikonduktor terdapat pada gambar bagian b. Pada suhu sangat rendah,
pita konduksi semikonduktor tidak terisi oleh elektron. Di antara pita konduksi
dan pita valensi juga terdapat celah energi. Namun, celah terlarang ini mempunyai
jarak yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan selah energi pada isolator. Pada
suhu kamar, elektron yang ada pada pita valensi akan mendapatkan energi kinetik.
Energi kinetik ini cukup kuat untuk memindahkan elektron ke pita konduksi.
Pindahnya elektron ke pita konduksi menyebabkan adanya elektron bebas pada
pita konduksi. Akibatnya, pada suhu kamar semikonduktor ini mampu untuk
menghantarkan arus seperti halnya konduktor.

2. Bagaimana hubungan antara pita energi dengan sifat listrik bahan?


Jawaban
Pita energi dengan sifat listrik bahan memiliki hubungan yang sangat erat, karena pita
energi diperlukan untuk sifat konduktivitas suatu bahan.
Berdasarkan struktur pita energi, ketika sebuah elektron yang terdapat pada suatu pita
(garis), ketika elektron tersebut akan berpindah atau memasuki suatu lubang (hole) di
suatu pita, maka energi yang ada di dalam hole tersebut akan terlepas. Energi yang
terlepas tersebut menghasilkan medan listrik, sehingga akan terjadi arus listrik. Dari
kejadian ini kita dapat menentukan arus listrik dari suatu bahan. Jika bahan adalah
17
logam maka energi yang terdapat pada hole tersebut juga besar sehingga akan
menghasilkan arus yang besar pula. Sebaliknya dengan bahan yang terbuat dari karet
atau kayu, energi yang terdapat pada hole lebih kecil jika dibanding dengan yang dari
logam. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik.
3. Pada saat kapan suatu bahan semikonduktor dapat berlaku sebagai konduktor maupun
sebagai isolator?
Jawaban:
Pada suhu kamar, elektron yang ada pada pita valensi akan mendapatkan energi
kinetik. Energi kinetik ini cukup kuat untuk memindahkan elektron ke pita konduksi.
Pindahnya elektron ke pita konduksi menyebabkan adanya elektron bebas pada pita
konduksi. Akibatnya, pada suhu kamar semikonduktor ini mampu untuk
menghantarkan arus seperti halnya konduktor. Sebaliknya, ketika berada pada suhu di
bawah suhu kamar bahan tersebut akan berlaku sebagai isolator.

18
KELOMPOK 9
SEMIKONDUKTOR MURNI

ANGGOTA IRIS DAMAYANTI ACB 111 0045


N.SITI MAESAROH ACB 111 0005
KHAIRUN NISYA ACB 111 0025
TRI JAYANTO ACB 110 035
ANDIKA ACB 110 070
RAKHMAT HARDIANSYAH ACB 110 025

1. Bagaimana mekanisme semikonduktor murni pada suhu yang sangat tinggi?


Karena yang anda jelaskan hanya pada suhu rendah dan suhu kamar?
Jawaban:
Mekanisme terbentuknya semikonduktor intrinsik diperlihatkan pada semikonduktor
murni seperti Si.Pada kondisi normal atom – atom Si saling berikatanmelalui 4 ikatan
kovalen (masing – masing memiliki 2elektron valensi). Ketika suhu dinaikkan maka
stimulasipanas akan mengganggu ikatan valensi ini sehingga salah satu elektron valensi
akan berpindah kepitakonduksi. Lokasi yang ditinggalkan oleh elektron valensiini akan
membentuk hole. Pasangan hole dan elektronini menjadi pembawa muatan dalam
semikonduktor intrinsik. Proses ini diperlihatkan pada gambar berikut:

a. Kondis Normal b. Kondis Terstimulasi

Semikonduktor intrinsik kurang banyak digunakan dalam teknologi elektronika karena


konduktivitas listriknya sangat bergantung sekali pada temperatur. Artinya, konsentrasi
pembawa muatan listrik di dalam semikonduktor intrinsik sangat peka terhadap perubahan
suhu semikonduktor itu sendiri. Sedikit saja suhunya berubah, maka konduktivitasnya pun
berubah. Hal ini sangat merugikan sekali, sebab semua alat elektronika harus beroperasi pada
rentang suhu yang cukup lebar dan harus memiliki konduktivitas listrik yang relatif konstan.

19
jadi pada suhu yang sangat tinggi semikonduktor murni kurang efektif digunakan,karena
tidak memiliki konduktivitas listrik yang konstan.

20
KELOMPOK 10
PENGHANTAR LISTRIK

ANGGOTA : RISQAMATUL MUTHIAH ACB 110 142


YUNI HESTINA FIPIN ACB 110 137
MISDALENA NINGSIH ACB 110 136
LITE ACB 110 141
HARIWUNG ACB 110 039

1. Berapa suhu kritis suatu zat padat dan apakah semua zat memiliki suhu kritis yang
sama?
 Suhu dimana terjadi perubahan sifat konduktivitas menjadi superkonduktor disebut
dengan temperatur kritis (Tc).Jika tahanan listrik ini nol maka arus yang dialirkan
tidak akan kehilangan energi, dengan kata lain efisiensi arus menjadi sangat tinggi.
Hal tersebut dapat terjadi jika temperatur bahan tersebut berada dibawah temperatur
kritis (Tc). Temperatur kritis ini sendiri memiliki nilai tertentu jauh dibawah
temperatur ruang, bisa 0ºC atau jauh dibawah 0ºC (misalnya -30ºC), dimana semua
zat padat memiliki temperatur kritis yang berbeda-beda terantung jenis bahannya.

2. Apa yang dimaksud dengan kawat saluran hantar udara?


 Kawat saluran hantar udara adalah berupa kabel-kabel penghantar listrik yang
digunakan untuk menghantarkan listrik dari PLN ke perkotaan dan ke rumah-rumah
warga. Kabel-kabel tersebut berupa kabel-kabel yang dipasang pada tiang-tiang
listrik. Kawat saluran hantar udara biasanya terbuat dari bahan aluminium berinti
baja atau yang dikenal denga istilah ACSR (Aluminium Cable Steel Reinforced).
Kawat baja itu diperlukan guna meningkatkan kekuatan tarik kabel.Jadi, kawat
saluran hantar udara ini berbeda dengan kawat saluran hantar listrik bawah tanah
atau bawah laut yang biasanya menggunakan kabel serat optik.

3. Bagaimana hubungan antara pita konduksi dan pita valensi?

21
Pita isolator pita semikonduktor pita konduktor
 Pada suatu bahan yang bersifat dapat menghantarkan arus listrik, memiliki suatu
struktur pita energi berupa pita konduksi dan pita valensi di dalamnya, dimana kedua
pita konduksi dan pita valensi tersebut terpisah oleh jarak tertentu dan salah satunya
memiliki elektron dan yang lainnya memiliki hole tempat elektron. Lebar pita
energy suat semikonduktor relatif kecil, EG = 1 eV, sedangkan untuk bahan
konduktor lebar pita energinya ˷῀1 eV. Pada saat suhu naik, elektron pada pita
valensi mampu berpindah ke pita konduksi. Karena adanya elektron di pita konduksi
akibatnya bahan itu menjadi sedikit konduktif/semikonduktor. Sedangkan pada
bahan konduktor, pita konduksinya sudah terisi sebagian elektron sehingga apabila
ada arus mengalir pada bahan tersebut, elektron yang sudah terdapat pada pita
konduksi akan mendapatkan tambahan energi sehingga mampu mengalirkan arus
listrik. Sedangkan untuk bahan isolator, pita konduksinya kosong sehingga tidak
memungkinkan untuk terjadinya aliran arus. Jadi, pita energi suatu bahan yang
berupa pita konduksi dan pita valensi memiliki hubungan erat dan sangat berperan
penting dalam menentuan sifat hantar listrik suatu bahan.

4. Bagaimana bentuk struktur pita valensi dan pita konduksi pada bahan superkonduktor?
 Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan dibawah suatu
nilai suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat saja berupa suatu konduktor,
semikonduktor ataupun suatu insulator pada keadaan ruang. Oleh karena itu, bahan
superkonduktor ini tidak memiliki struktur pita energi (pita konduksi dan pita
valensi) tersendiri atau khusus. Bahan superkonduktor bisa saja memiliki pita energi
yang sama dengan bahan konduktor, hanya saja elektron pada pita konduksinya
terisi penuh sehingga daya hantar listriknya lebih super daripada bahan konduktor
karena resistansinya nol. Dengan demikian daya hantar listriknya menjadi lebih
efisien. Namun, untuk mendapatkan kesuperan tersebut bahan (misalnya bahan
konduktor) yang akan dijadikan bahan superkonduktor harus didinginkan terlebih
dahulu dibawah temperatur kritisnya (Tc).

22
KELOMPOK 11
EFEK HALL DAN PENERAPANNYA

ANGGOTA : 1. FRILIANA NINGSIH ACB 110 089


2. MARIA MAGDALENA L ACB 110 010
3. APRISISKA ACB 110 015
4. NOVITA ANGGRAINI ACB 110 013
5. RISKI ANGELINA S ACB 110 009

1. Pertanyaan dari Ethelbret Davitson Phanias

Jelaskan Apa yang dimaksud dari Efek Hall Anomali?


Jawaban:

Efek Hall Anomali adalah menyarankan bahwa perilaku monopole magnet dalam
ruang momentum berhubungan dekat.

2. Pertanyaan dari Suryaningsih

Jelaskan Prinsip Kerja Efek Hall?


Jawaban
Gaya Lorentz adalah prinsip kerja utama dari efek hall

Gambar 1 Gambar 2

Sebuah penghantar konduktor berbentuk pelat dialiri arus I, seperti pada gambar 1
telihat bahwa muatan positif begerak ke arah kanan menuju kutub negatif dari sumber
arus, sedangkan muatan negatif bergerak lurus ke arah kiri menuju kutub positif
sumber arus. Oleh karena itu tidak ada beda potensial pada ujung-ujung pelat
konduktor. Bila pelat penghantar diberi medan magnet, sepeti pada gambar 2, yang
arahnya tegak lurus arus ke arah dalam, maka muatan pada pelat konduktor akan
mengalami gaya Lorentz sebesar . Muatan positif akan mengalami gaya Lorentz ke
arah atas seperti gambar 2, maka pada bagian atas pelat konduktor seolah-olah akan

23
berjajar muatan positif (kutub positif), sedangkan muatan negatif akan mengalami
gaya Lorentz ke arah bawah seperti gambar 2, maka pada bagian bawah pelat
konduktor seolah-olah akan bejajar muatan negatif (kutub negatif). Oleh karena itu
akan timbul medan listrik dan beda potensial pada penghantar. Besarnya beda
potensial ini merupakan tegangan hall (VH) nilai VH ini dapat dinyatakan dengan:

dengan:
I = Arus listrik yang mengalir pada konduktor (Ampere)
B = Besarnya medan magnet (Tesla)
n = Densitas muatan
q = Besarnya muatan (Coloumb)
W = Tebal pelat penghantar (Meter)
Semua peralatan efek hall diaktifkan oleh adanya medan magnet.

24
KELOMPOK 12
PERSAMBUNGAN P – N

ANGGOTA : 1. PILIANA D ACB 110 127


2. VITRI SUSANTI ACB 110 130
3. CANDRA GUPTA ACB 111 0026
4. KADEK MALINA S ACB 111 0087
5. INDRA ACB 110 020

1. Apakah fungsi dari 3 bias pada lapisan p-n ?


Jawaban:
Fungsidari 3 bias padalapisan P- N yaitu:
a. Bias forward
Padakondisi forward bias, deplectionmenyempitsehinggaarusdapatmengalirpada
diode.Padakondisiini diode berfungsisebagaipenghantar.
b. Reverse bias
Pada kondisi bias hole dan elektron bergerak menuju ke ujung-ujung kristal
(menjauhi junction), dimana elektron akan meninggalkan ion positif dan hole akan
meninggalkan ion negatif oleh sebab itu lapisan pengosongan akan bertambah
lebar. Padakondisiini diode berfungsisebagaihambatan.
c. Zero Bias
Kondisi P-N junction tanpa tegangan eksternal, dimana perbedaan potensial
terbentuk di junction. Perbedaan potensial berikut disebut potensial built-in (Vbi).
Pada kondisi ini zero bias sebagai dioda pengganti saat tidak adanya sumber
tegangan dari eksternal.
2. Apakah pengertian hole ? Apakah semakin banyak hole maka lapisan pengosongan
semakin besar ?
Jawaban:
Hole adalah Lubang(hole) sebagai pembawa muatan mayoritas.
Tidak, yang menyebabkan lapisan pengosongan semakin besar yaitu ketika hole dan
elektron bergerak menuju ke ujung-ujung kristal (menjauhi junction), dimana elektron
akan meninggalkan ion positif dan hole akan meninggalkan ion negatif oleh sehingga
lapisan pengosongan akan bertambah lebar.

25
KELOMPOK 13
DIODA PENYAMBUNGAN P-N
ANGGOTA : 1. NIKE KASLINAE ACB 111 0038
2. INDAH TERRY FRILIANI ACB 111 0041
3. HANJUNGAN ACB 110 129
4. DONANG ACB 110 144
5. PRANDIE ACB 110 081

1) Apa karakteristik dari dioda sambungan P-N?


Jawab:
Karakteristik dioda dapat ditunjukkan oleh hubungan antara arus yang lewat dengan
beda potensian ujung-ujungnya. Karakteristik diodapada umumnya diberikan oleh
pabrik, tetapi dapat juga diselidiki sendiri dengan rangkaian seperti gambar dibawah
ini.

Gambar. Rangkaian untuk menyelidiki karakteristik dioda

Dengan memvariasi potensio P dan mencatat V dan I kemudian menggambarkan


dalam grafik, maka diperoleh kurve karakteristik dioda (karakteristik statis). Pada
umumnya hasilnya adalah seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar Karakteristik Dioda

26
Tampak untuk dioda Ge, arus baru mulai ada pada tegangan 0,3 V sedang untuk dioda
Si pada 0,7 V. Tegangan ini sesuai dengan tegangan penghalang pada sambungan P-
N, dan disebut tegangan patah atau tegangan lutut (cut in voltage atau knee
voltage).Tampak pula bahwa arus IR = Io dalam orde μA, sedang arus maju IF dalam
orde mA. Dari lengkungan kurve yang tidak linier, maka tentu saja tahanan dioda
tidak tetap, baik tahanan maju maupun tahanan baliknya. Jika tegangan balik
diperbesar maka akan mencapai keadaan arus meningkat secara tajam, yang hanya
dapat dibatasi oleh tahanan luar. Tegangan kritis ini disebut tegangan dadal (break
down voltage = peak inverse voltage). Kurve karakteristik statik tersebut secara
teoritis dapat dibuktikan mempunyai persamaan :

𝐼 = 𝐼0 (𝜀 𝑉⁄𝜂 𝑉𝑇 − 1)

Dimana
I = arus maju
𝐼0 = arus jenuh balik
𝜀 = 2,7
V = tegangan terpasang
𝐾𝑇 𝑇
𝑉𝑇 = = 11600 = volt jika T dalam ºK
𝑞

𝜂 = konstante = 1 untuk Ge dan = 2 untuk Si

2) Mengapa dioda zener dapat bekerja pada bias negatif?


Jawab:

Dioda Zener adalah diode yang memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik
mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas
“tegangan tembus” (breakdown voltage) atau “tegangan Zener”. Ini berlainan
dari diode biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah.

27
Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus listrik untuk mengalir secara
berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika
melampaui batas tegangan operasional, diode biasa akan menjadi rusak karena
kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel
jika dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan
arah gambar panah), diode ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar
0.6 Volt yang biasa untuk diode silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis
diode yang dipakai.
Sebuah diode Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan diode biasa, kecuali
bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus yang jauh dikurangi, disebut
tegangan Zener. Sebuah diode Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping
berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material
tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah diode Zener yang dicatu-balik
akan menunjukan perilaku tegangan tembus yang terkontrol dan akan melewatkan
arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan Zener. Sebagai
contoh, sebuah diode Zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt
jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya terbatasi, sehingga diode Zener
biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, untuk menstabilisasi
tegangan aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk melewatkan arus besar diperlukan
rangkaian pendukung IC atau beberapa transistor sebagai output.
Tegangan tembusnya dapat dikontrol secara tepat dalam proses doping. Toleransi
dalam 0.05% bisa dicapai walaupun toleransi yang paling biasa adalah 5% dan 10%.
Efek ini ditemukan oleh seorang fisikawan Amerika, Clarence Melvin Zener.
Mekanisme lainnya yang menghasilkan efek yang sama adalah efek avalanche, seperti
di dalam diode avalanche. Kedua tipe diode ini sebenarnya dibentuk melalui proses
yang sama dan kedua efek sebenarnya terjadi di kedua tipe diode ini. Dalam diode
silikon, sampai dengan 5.6 Volt, efek Zener adalah efek utama dan efek ini
menunjukan koefisiensi temperatur yang negatif. Di atas 5.6 Volt, efek avalanche
menjadi efek utama dan juga menunjukan sifat koefisien temperatur positif.
Dalam diode Zener 5.6 Volt, kedua efek tersebut muncul bersamaan dan kedua
koefisien temperatur membatalkan satu sama lainnya. Sehingga, diode 5.6 Volt
menjadi pilihan utama di aplikasi temperatur yang sensitif. Teknik-teknik manufaktur
yang modern telah memungkinkan untuk membuat diode-diode yang memiliki
tegangan jauh lebih rendah dari 5.6 Volt dengan koefisien temperatur yang sangat

28
kecil. Namun dengan munculnya pemakai tegangan tinggi, koefisien temperatur
muncul dengan singkat pula. Sebuah diode untuk 75 Volt memiliki koefisien panas
yang 10 kali lipatnya koefisien sebuah diode 12 Volt. Semua diode di pasaran dijual
dengan tanda tulisan atau kode voltase operasinya ditulis dipermukaan kristal diode ,
biasanya dijual dinamakan diode Zener. Ini adalah karakteristik zener yang unik. Jika
dioda bekerja pada bias maju maka zener biasanya berguna pada bias negatif (reverse
bias).

29
KELOMPOK 14
TRANSISTOR

ANGGOTA : 1. JHON SEVEN MILLO ACB 110 063


2. ARLIANSYAH ACB 110 045
3. WANDI APRIANTO ACB 110 023
4. RESDIANTO ACB 110 003
5. BARKUN NURDIN ACB 110 079
6. A. JEFRIANTO ACB 110 019

1. Bagaimana cara menentukan emitor, kolektor dan basis pada kaki transistor?
Jawaban:
Cara menguji transistor dengan Ohmeter, Perhatikan tabel hasil pengujian :

Kaki I Kaki II Kaki III Gejala


M H - ON
M - H ON
H M - OFF
H - M OFF

Gambar transistor

Kesimpulan menentukan kaki basis,emitor dan kolektor dengan hal pengujian pada tabel
sebagai berikut :

 Dari hasil tabel ditemukan bahwa kaki I adalah kaki Basis, dimana selama
pengukuran harus ada kaki acuan (patokan) dan menunjukkan gejala ON, ON
kemudian bila dibalik polaritasnya menunjukkan gejala OFF, OFF maka kaki basis
ON pada saat dipasang polaritas negative atau OFF saat dipasang polaritas positif
maka jenis transistor adalah PNP.

30
 Sedangkan untuk menentukan kaki emitor dan kolektor, kita harus menghitung nilai
hambatan yang dimiliki oleh emitor dan kolektor. Apabila kaki II hambatannya lebih
besar dari kaki III maka dapat kita simpulkan bahwa kaki II merupakan kolektor dan
kaki III merupakan emitor.
2. Apakah basis selalu di tengah pada kaki transistor?
Jawaban:
Kaki basis tidak selalu ditengah, kadang-kadang kaki transistor bisa disamping
tergantung jenis-jenis transistornya. Biasanya di buku elektonika letak basis dari
suatu transistor ditengah, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah mengenal bagian
dari transistor bagi para pelajar (mahasiswa). Untuk lebih jelasnya basis dapat dilihat
pada bagian gambar berikut.

Gambar Macam-macam Transistor


3. Yang mana yang lebih kuat antara emitor yang ditanahkan atau basis yang
ditanahkan?
Jawaban:
Pada penguat emitor ditanahkan isyarat masuk melalui basis dan emitor dihubungkan
dengan tanah, sedangkan keluaran diambil dari kolektor. Penguat emitor yang
1
ditanahkan mempunyai impendasi masuk kali lebih besar daripada penguat
1−𝛼
basis ditanahkan, dan impendansi keluaran transistor sebesar (1-α) lebih kecil
daripada penguat basis ditanahkan . impendasi masukan yang tak terlalu besar dan
impendasi keluaran yang terlalu kecil membuat penguatan emitor yang ditanahkan
sangat baik digandengkan dalam beberapa tahap tanpa banyak ketaksesuaian
impendasi pada alih tegangan dari satu tahap ke tahap berikutnya.

31
4. Jelaskan prinsip kerja bahan semikonduktor pada transistor?
Jawaban:
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni.
Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat
dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen),
tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge
carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur
dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah
pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam
akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-
konduktor (isolator), karena pembawa muatannya tidak bebas. Silikon murni sendiri
adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik,
dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil
sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan
elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini
karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4.
Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan
elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena
pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.

32
KELOMPOK 15
TEKNOLOGI SEMIKONDUKTOR

ANGGOTA : 1. ERNA MARDIANA ACB 110 001


2. RESVINA YESI ACB 110 026
3. MARINI.Y.KAMIS ACB 110 029
4. RATIH PURWASIH ACB 110 071
5. IIN HARIANTI ACB 110 135

1. Apa perbedaan teknologi silikon dan berbasis silikon?


Jawab:
Silikon merupakan unsur yang mudah ditemui. Sebagai contoh, silikon merupakan
penyusun utama dari pasir dan quartz. Jika kita perhatikan silikon pada tabel periodik,
kita bisa lihat posisinya berada di sebelah aluminium, di bawah karbon, dan di atas
germanium. Karbon, silikon, dan germanium memiliki sifat yang unik pada struktur
elektroniknya. Setiap unsur ini memiliki 4 elektron valensi. Sifat tersebut
memungkinkan karbon, silikon, dan germanium membentuk kristal dengan keunggulan
tertentu yang dapat dimanfaatkan dalam peralatan elektronik. Keempat elektron valensi
membentuk ikatan kovalen yang sempurna dengan empat atom tetangga sehingga
membentuk kisi kristal. Pada karbon, bentuk kristalnya adalah intan, sedangkan pada
silikon, bentuk kristalnya keperakan dan tampak seperti material logam. Material logam
bersifat sebagai konduktor yang baik untuk listrik karena biasanya logam memiliki
elektron-elektron bebas yang bisa bergerak dengan mudah di antara atom-atom.
Kelistrikan di sini tentunya melibatkan aliran elektron. Meskipun silikon tampak seperti
logam, namun pada dasarnya silikon bukanlah konduktor yang baik. Seluruh elektron
valensi pada kristal silikon terlibat dalam ikatan kovalen sempurna yang membuat
elektron-elektron tersebut tidak bisa bergerak dengan bebas. Kristal silikon murni lebih
dekat kepada sifat insulator, hanya sedikit arus listrik yang bisa melaluinya. Namun,
kita bisa mengubah sifat kristal tersebut hanya dengan melalui sebuah proses yang
disebut sebagai doping. Proses Itulah yang disebut dengan material berbasis silikon.
2. Sebutkan komponen elektronika yang termasuk dalam teknologi semikonduktor!
Jawab:
Hambatan, transistor, konduktor lilitan, diode dan IC.
3. Apakah sel surya termasuk dalam teknologi silikon atau berbasis silikon?
Jawab:
Berbasis silikon

33
KELOMPOK 16
SIFAT KEMAGNETAN

ANGGOTA : 1. RIRIN TRIATMA ACB 111 0014


2. REGINA SELLI A. ACB 111 0021
3. TUTUR SAPTA M. ACB 111 0028
4. UMANAH ACB 111 0048
5. LIYANTIE ACB 111 0072
6. PRISKA L. ACB 111 0006

1. Magnet mempunyai 4 (empat) elemen, yang penanya tanyakan ialah mengapa magnet
dapat menarik benda lain?
Jawab : adapun 4 elemen magnet yaitu
a. Dipole magnet : kemampuan suatu magnet dalam membentuk kutub
b.Torsi magnetik : kemampuan suatu magnet dalam memutar benda lain
c. Potensial Vektor : besarnya potensial magnet
d.Energy Orbital : kemempuan suatu magnet dalam memutar spin
2. Magnet kan ada yang alami dan ada yang buatan?, yang penanya tanyakan ialah :
a. Bagaimana suatu benda yang bukan magnet dapat menjadi magnet?
Jawab : benda yang ada dijagad raya semuanya memiliki muatan berupa electron
dimana didalam elektron terdapat spin elektron pada benda – benda normal itu
sifatnya stabil, artinya sudah berpasangan. Ketika benda normal seperti besi
didekatkan dengan sumber medan magnet maka spin elektron yang tadinya
normal akan menjadi tidak stabil. Hal ini yang menyatakan suatu benda berubah
menjadi magnet.
b. Bagaimana struktur benda yang dapat dijadikan magnet?
3. Magnet elementer itu apa ?
Jawab : magnet elementer adalah magnet yang tersusun dari elektron – elektron
sehingga dapat menghasilkan sifat magnet

4. Ketika menonton TV terjadi penolakan, mengapa medan magnet dapat membelokkan


electron pada sinar katoda ?
Jawab :
 Dalam tabung televisi terdapat yang namanya tabung katoda
 Dalam tabung katoda ini terdapat elektron – elektron yang bergerak

34
 Electron yang bergerak ini mempengaruhi tingkat kecerahan warna dalam
televisi
 Elektron memiliki sifat dapat dibelokkkan oleh medan magnet
 Speaker adalah magnet, yang secara otomatis akan menghasilkan medan
magnet
 Jadi apabila didekatkan ketelevisi akan mempengaruhi warna dari televisi
akibat elektron yang tadinya bergerak bebas, sekarang dibelokkan semua
kesatu tujuan mendekati medan magnet, akibatnya warna televisi menjadi
rusak
 Dibelokannya elektron pada sinar katoda yang diakibatkan magnet, karena
elektron memiliki muatan negatif, dimana magnet berdasarkan teori akan
membelokkan muatan negatif dan juga muatan positif dengan arah yang
berlawanan
5. Medan magnet dengan medan listrik, tolong jabarkan magnet dengan medan listrik?
Jawab :

FE  FL
BqV  Eq
E
V
B
Artinya medan magnet akan selalu tegak lurus dengan medan listrik yang nantinya
menghasilkan teori elektromagnetik

35
KELOMPOK 17
PERSAMAAN DISPERSI

ANGGOTA : MITAKAROLA ACB 110 073


YENI VERA CRISTINA ACB 110 076
ETHELBERT DAVITSON. P ACB 110 078
YUSEVA ANGELA ACB 110 088
M. JUMRIADI ACB 110 124

1. Apa pengertian dari persamaan disperse? Persamaan dispersi untuk apa?


2. Maksud dari gambar daerah Brilloun pertama? ( Chandra Gupta )

1. Persamaan dispersi adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara frekuensi


sudut terhadap vektor gelombang.

Makapersamaan dispersi dapat digunakan untuk mencari berapa besarnya nilai


frekuensi dari suatu getaran kisi atom akibat adanya gelombang elastis yang
merambat dalam arah[ 1 0 0 ], [1 1 0], dan [ 1 1 1 ].

2. Gambar dari Brilloun pertama

36
Pada daerah– 𝜋 sampai +𝜋 bentuk Ka akan menutup semua nilai yang tidak
tergantung eksponensial.

Diperlukan nilai positif dan negatif dari K, karena gelombang dapat menjalar kekanan
atau kekiri. Daerah nilai independen dispesifikasi dengan,

−𝜋 < 𝐾𝑎 < 𝜋,atau−𝜋/𝑎 < 𝐾𝑎 < 𝜋/𝑎

Interval dari gambar diatas merupakan daerah Brillouin pertama dari kisi linier.
Nilai tertinggi adalah Kmak= 𝜋/𝑎.

37

Anda mungkin juga menyukai