Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Muhammad Naufal Hari P

NIM : 170513624044

ANALISIS PERBEDAAN TRANSMISI MATIC AT TORQUE, CVT DAN DCT

NO PERBEDAAAN JENIS TRANSMISI MATIC


BERDASARKAN AT Toerque CVT DCT
1 Tahap kerja 1. saat rpm idle 1.Saat mesin mati Kalau DCT dilengkapi
Putaran dari fly wheel di Dalam posisi mesin dengan dua buah kopling
hubungkan ke impeller mati, crankshaft tidak (clutch). Jika sebuah
pump. Putaran impeller berputar. roller pemberat motor menggunakan
menghasilkan aliran pada drive gear berada transmisi 6-percepatan,
fluida. Fluida mengalir pada posisi bawah. celah maka clutch pertama
dari impeller ke turbin , pada drive gear melebar digunakan untuk
lalu ke stator dan kembali dan diameternya lebih mengoperasikan gigi 1, 3,
ke impeller melalui bagian kecil. dan 5, sementara clutch
tengah impeller Di sisi lain, driven gear kedua untuk
terdapat sebuah pegas mengoperasikan gigi 2, 4,
2 saat rpm mesin naik spiral yang membuat dan 6.
Saat rpm sedang tekanan drive gear tetap
fluida semakin besar, menyempit.
turbin akan berputar. Karena drive gear
Saat mulai tinggi maka menyempit maka V belt
tekanan fluida akan yang melilit driven gear
membesar, sehingga bergerak keluar yang
putaran semakin cepat. membuat diameter driven
Sehingga stator gear membesar.
mengalami override yang
akan membantu 2. Ketika mesin hidup
mengalirkan fluida dalam putaran idle,
kembali ke immpeler crankshaft berputar
sehingga aliran fluida akibatnya drive gear juga
semakin lancar berputar. Karena terdapat
V belt yang
menghubungkan drive
gear dan driven gear maka
driven gear juga ikut
berputar.
sebelum mesin
dihidupkan, diameter
drive gear lebih kecil
dibanding diameter driven
gear otomatis terjadi
perbandingan gigi yang
besar. membuat putaran
driven gear jauh lebih
lambat.
driven gear lambat, maka
kopling sentrifugal belum
bekerja. Kampas kopling
tetap berputar, namun
gaya sentrifugal yang
diterima belum cukup
kuat membuat kampas
kopling melebar untuk
menekan clutch housing.
Sehingga clutch housing
yang terhubung dengan
roda tidak berputar.

3. Ketika putaran tinggi

Ketika putaran mesin


semakin tinggi, maka
putaran drive gear juga
semakin tinggi. Sehingga
gaya sentrifugal yang
dialami oleh roller
semakin besar. Hal itu
menyebabkan tekanan
roller terhadap primary
sliding sheeve semakin
kuat, hasilnya diameter
drive gear semakin
membesar.
Semakin membesarnya
diameter drive gear
membuat diameter pada
driven gear semakin
mengecil. Hal tersebut
semakin memperkecil
perbandingan gigi,
bahkan pada beberapa
kasus perbandingan
giginya kurang dari 1
(diameter drive gear lebih
besar daripada driven
gear).
Sehingga penambahan
putaran pada driven gear
dua kali dari penambahan
RPM mesin. Hal itu
membuat akselerasi motor
matic sangat kencang.

2 Komponen utama 1. Torque converter 1. primary gear 1. Kopling pertama


2. planetary gear set 2. weight 2. Kopling Kedua
3. hydraulic control unit 3. primary gear shaft 3. Mainshaft Pertama
4. Secondary gear 4. Mainshaft Kedua
5. v belt 5. Counter Shaft
6. return spring
7. secondary gear shaft
8. clutch housing
9. centrifugal clutch disc
3 Efisiensi AT Torque melakukan CVT melakukan DCT melakukan
kecepatan perubahan gigi dengan perubahan gigi rasio Perpindahan gigi dengan
cara dengan putaran mesin menyesuaikan dengan cara otomatis dan untuk
tetapi perubahan pada putaran mesin sehingga gigi 1,3,5 punya kopling
setiap perpindahan gigi perubahan rasio gigi dan sendiri dan untuk gigi
tidak semulus CVT, dan kecepatan yang dihasilkan 2,4,6 juga punya gigi
kecepatan yang dihasilkan efisien dengan keadaan sendiri.
sesuai dengan efisiensi yang dibutuhkan Sehingga efeisiensi
yang dibutuhkan kecepatan sangat bagus
karena lebih cepat dan
lebih smooth saat
berpindah gigi
4 Akselerasi dan Akselerasi lebih bagus Saat akselerasi atau Saat akselerasi dan
deselerasi dari sedikit lebih tinggi mendapat beban berat deselerasi sangat smooth
dari CVT, akan tetapi saat dalam CVT sudah akan tetapi dilakukan
deselerasi hentakan dilengkapi perangkat yang dengan cepat atau tidak
perpindahan gigi masih dinamakan Kickdown mbeler dikarenakan
terasa. Mechanisme dimana Pada system transmisinya
saat roda belakang berpindah gigi yang
memperoleh tahanan jalan dibantu oleh kopling
yang besar (diakibatkan bukan melakukan
karena sepeda motor perubahan ratio gigi
sedang membawa beban seperti CVT
berat, berakselerasi
dengan cepat, atau saat
menempuh jalan
mendaki) akan terjadi
tarikan yang kuat oleh
sabuk pada bagian driven
pulley.

Anda mungkin juga menyukai