ANALISIS PERBEDAAN TRANSMISI MATIC AT TORQUE, CVT DAN DCT
NO PERBEDAAAN JENIS TRANSMISI MATIC
BERDASARKAN AT Toerque CVT DCT 1 Tahap kerja 1. saat rpm idle 1.Saat mesin mati Kalau DCT dilengkapi Putaran dari fly wheel di Dalam posisi mesin dengan dua buah kopling hubungkan ke impeller mati, crankshaft tidak (clutch). Jika sebuah pump. Putaran impeller berputar. roller pemberat motor menggunakan menghasilkan aliran pada drive gear berada transmisi 6-percepatan, fluida. Fluida mengalir pada posisi bawah. celah maka clutch pertama dari impeller ke turbin , pada drive gear melebar digunakan untuk lalu ke stator dan kembali dan diameternya lebih mengoperasikan gigi 1, 3, ke impeller melalui bagian kecil. dan 5, sementara clutch tengah impeller Di sisi lain, driven gear kedua untuk terdapat sebuah pegas mengoperasikan gigi 2, 4, 2 saat rpm mesin naik spiral yang membuat dan 6. Saat rpm sedang tekanan drive gear tetap fluida semakin besar, menyempit. turbin akan berputar. Karena drive gear Saat mulai tinggi maka menyempit maka V belt tekanan fluida akan yang melilit driven gear membesar, sehingga bergerak keluar yang putaran semakin cepat. membuat diameter driven Sehingga stator gear membesar. mengalami override yang akan membantu 2. Ketika mesin hidup mengalirkan fluida dalam putaran idle, kembali ke immpeler crankshaft berputar sehingga aliran fluida akibatnya drive gear juga semakin lancar berputar. Karena terdapat V belt yang menghubungkan drive gear dan driven gear maka driven gear juga ikut berputar. sebelum mesin dihidupkan, diameter drive gear lebih kecil dibanding diameter driven gear otomatis terjadi perbandingan gigi yang besar. membuat putaran driven gear jauh lebih lambat. driven gear lambat, maka kopling sentrifugal belum bekerja. Kampas kopling tetap berputar, namun gaya sentrifugal yang diterima belum cukup kuat membuat kampas kopling melebar untuk menekan clutch housing. Sehingga clutch housing yang terhubung dengan roda tidak berputar.
3. Ketika putaran tinggi
Ketika putaran mesin
semakin tinggi, maka putaran drive gear juga semakin tinggi. Sehingga gaya sentrifugal yang dialami oleh roller semakin besar. Hal itu menyebabkan tekanan roller terhadap primary sliding sheeve semakin kuat, hasilnya diameter drive gear semakin membesar. Semakin membesarnya diameter drive gear membuat diameter pada driven gear semakin mengecil. Hal tersebut semakin memperkecil perbandingan gigi, bahkan pada beberapa kasus perbandingan giginya kurang dari 1 (diameter drive gear lebih besar daripada driven gear). Sehingga penambahan putaran pada driven gear dua kali dari penambahan RPM mesin. Hal itu membuat akselerasi motor matic sangat kencang.
2 Komponen utama 1. Torque converter 1. primary gear 1. Kopling pertama
2. planetary gear set 2. weight 2. Kopling Kedua 3. hydraulic control unit 3. primary gear shaft 3. Mainshaft Pertama 4. Secondary gear 4. Mainshaft Kedua 5. v belt 5. Counter Shaft 6. return spring 7. secondary gear shaft 8. clutch housing 9. centrifugal clutch disc 3 Efisiensi AT Torque melakukan CVT melakukan DCT melakukan kecepatan perubahan gigi dengan perubahan gigi rasio Perpindahan gigi dengan cara dengan putaran mesin menyesuaikan dengan cara otomatis dan untuk tetapi perubahan pada putaran mesin sehingga gigi 1,3,5 punya kopling setiap perpindahan gigi perubahan rasio gigi dan sendiri dan untuk gigi tidak semulus CVT, dan kecepatan yang dihasilkan 2,4,6 juga punya gigi kecepatan yang dihasilkan efisien dengan keadaan sendiri. sesuai dengan efisiensi yang dibutuhkan Sehingga efeisiensi yang dibutuhkan kecepatan sangat bagus karena lebih cepat dan lebih smooth saat berpindah gigi 4 Akselerasi dan Akselerasi lebih bagus Saat akselerasi atau Saat akselerasi dan deselerasi dari sedikit lebih tinggi mendapat beban berat deselerasi sangat smooth dari CVT, akan tetapi saat dalam CVT sudah akan tetapi dilakukan deselerasi hentakan dilengkapi perangkat yang dengan cepat atau tidak perpindahan gigi masih dinamakan Kickdown mbeler dikarenakan terasa. Mechanisme dimana Pada system transmisinya saat roda belakang berpindah gigi yang memperoleh tahanan jalan dibantu oleh kopling yang besar (diakibatkan bukan melakukan karena sepeda motor perubahan ratio gigi sedang membawa beban seperti CVT berat, berakselerasi dengan cepat, atau saat menempuh jalan mendaki) akan terjadi tarikan yang kuat oleh sabuk pada bagian driven pulley.