Anda di halaman 1dari 3

Upgrade Komponen CVT Pada Motor Matic Harian

1. CVT (Continuously Variable Transmission)

CVT (Continuously Variable Transmission) adalah semua mekanisme penggerank


roda pada kendaraan yang menggantikan fungsi rantai dan transmisi manual. Biasanya CVT
digunakan pada kendaraan matic yang notabene tidak menggunakan perpindahan gigi seperti
kendaraan yang menggunakan perpindahan gigi menggunakan transmisi manual.

Isi komponen CVT pada motor biasanya akan dimodifikasi atau diubah sesuai selera
pengguna, bahkan tidak jarang yang mengupgrade beberapa part pada CVT untuk bertujuan
menambah akselerasi pada kendaraannya,seperti kampas kopling otomatis, roller, bahkan
sudut pully yang memegang v-belt pun tak luput dari bahan modifikasi guna mencari
performa yang diinginkan.

Pada artikel kali ini, saya akan membahas modifikasi pada komponen CVT yang biasanya
saya gunakan untuk mendapatkan performa lebih dari motor matic.

CATATAN : CVT yang saya modifikasi adalah milik motor YAMAHA MIO

1. Penggantian Kampas Kopling Otomatis atau Kampas Ganda

Pada komponen ini biasanya saya menggunakan kampas ganda milik motor Honda Beat
keluaran tahun 2010 kebawah, untuk bentuk agak berbeda pada bagian kampas nya.
1.2 Kampas Kopling Mio 1.3 Kampas Kopling Beat

Untuk kampas kopling Yamaha Mio ukuran kampas sedikit lebih panjang dari milik
Honda Beat, tetapi ketebalan kampas kopling Honda Beat lebih unggul. Dari segi
pemakaian, kampas kopling mio akan lebih lama menempel dengan mangkok yang akan
menyebabkan reaksi mangkok untuk meneruskan putaran pada roda akan terlambat, dan
juga dikarenakan kampas kopling mio agak panjang maka saat putaran gas diturunkan,
reaksi menutup pada kampas kopling akan sedikit terlambat yang akan mempengaruhi
umur pemakaian kampas kopling.

2. Pegas Sentrifugal (Per Kampas Kopling)

Pada pegas sentrifugal yang menempel dibagian belakang kampas kopling, saya
menggunakan pegas variasi keluaran TDR dengan ukuran untuk 1500 RPM.

untuk ukuran pegas sentrifugal standar


Yamaha Mio adalah 800 RPM, yang
artinya pada saat putaran mesin mencapai
800 RPM pegas akan membuka kampas
kopling, sedangkan untuk pegas 1500
RPM akan membuka kampas kopling
pada saat putaran mesin mencapai 1500
RPM.

Untuk performa pegas sentrifugal motor


standar, pembukaan kampas kopling
akan lebih cepat, tetapi akselerasi yang
dihasilkan kurang responsif. Pegas 1500
RPM akan menghasilkan daya kejut saat
pembukaan kampas kopling, dikarenakan
putaran mesin sudah pada RPM
menengah yang akan mengakibatkan
daya kejut pada mangkok dan
mempercepat proses perpindahan daya
putar dari pully ke roda.

1.4 Pegas Sentrifugal


3. Roller

Pada komponen roller biasanya saya menggunakan produk after market (diluar pabrikan
standar) yang ukurannya lebih ringan daripada roller standar.

1.5 Roller Standar MIO 1.6 Roller TDR 9 gr

Berbeda dengan komponen lain yang memiliki perbedaan pada ukuran dimensi, yang
membedakan roller adalah beratnya, semakin berat roller semakin besar pula daya yang
dibutuhkan untuk menggerakan roller.

Penggunaan roller yang lebih ringan akan mendukung kinerja putaran pully depan untuk
mencengkram v-belt lebih cepat. Dengan demikian kerja pada pully yang akan meneruskan
gaya putar dari connecting rod akan menjadi lebih ringan.

4. Sudut Kemiringan Pully

Sudut kemiringan pada pully depan berpengaruh besar pada momen saat v-belt bergerak
naik, sudut kemiringan standar pabrikan Yamaha Mio adalah 14°. Untuk sudut kemiringan
yang saya gunakan pada kendaraan saya adalah 13.5°, bahwa penggunaan pulley seperti ini
membuat tarikan mesin bawah jadi lebih responsif dari standarnya.

1.7 Driven pully depan

Penggantian dan merubah bentuk komponen yang saya lakukan sesuai dengan perhitungan
dan selera saya dalam berkendara, untuk itu penerapan dalam kendaraan kembali pada
pribadi masing masing pengguna. Semoga Bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai