Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM DESAIN

ELEMEN MESIN II
Cara Kerja Kopling Sentrifugal

Gambar 1.1 Gerak kopling saat mesin mati

1. Saat Mesin Mati

Ketika mesin belum dinyalakan, posisi clutch shoe akan mengincup. Ini
menyebabkan tidak adanya hubungan antara clucth shoe dengan clucth housing, sehingga
roda bisa berputar dengan bebas tanpa terhambat oleh crankshaft mesin.

2. Saat Mesin Low Speed

Ketika mesin dinyalakan dalam posisi idle, input shaft akan berputar dengan RPM
rendah begitu pula dengan clutch shoe. Sesuai apa yang dijelaskan diatas, putaran ini
akan menghasilkan gaya sentrifugal namun karena putarannya masih rendah maka gaya
sentrifugal yang terbentuk juga masih rendah.
Ini menyebabkan clutch shoe hanya mengembang sedikit, sehingga meski clutch
shoe berputar namun masih belum terhubung dengan clutch housing. Hasilnya, mesin
hidup namun motor tidak jalan.

Gambar 1.2 Kopling pada saat mesin Low Speed

3. Saat Mesin midle to high speed

Gambar 1.3 Kopling pada saat middle to high speed

Ketika kita melakukan akselerasi, otomatis RPM mesin bertambah. Pertambahan


RPM mesin ini akan menyebabkan gaya sentrifugal yang terbentuk pada clutch shoe
semakin besar, akibatnya clutch shoe semakin mengembang. Clucth shoe yang
mengembang ini, akan menempel (berhubungan) dengan clutch housing, sehingga
putaran dari mesin bisa langsung diteruskan ke clutch housing menuju roda sehingga roda
bisa berputar dan motor bisa jalan ketika kita gas.

Ketika kita lakukan deselerasi, maka gaya sentrifugal juga akan semakin mengecil.
Dan saat ini return spring bekerja menarik clutch shoe agar kembali mengincup.
Sehingga clutch shoe bisa kembali terlepas dan putaran mesin terputus ketika kita lepas
gas.
Fungsi Dan Komponen Pada Kopling Sentrifugal Clutch

1. Clutch Housing
Rumah kopling ini berbentuk seperti tromol rem,
fungsinya untuk menerima putaran dari kampas kopling
yang selanjutnya akan dikirim ke roda.
Ketika kampas kopling berputar pada RPM rendah, gaya
sentrifugal yang dihasilkan itu kecil sehingga kampas
kopling tidak mampu membuat rumah kopling berputar.
Namun ketika RPM mesin bertambah, gaya sentrifugal
membesar dan kampas kopling akan semakin kuat menekan
rumah koplong. Hasilnya terjadilah perpindahan tenaga dari
kampas kopling ke rumah kopling.

2. Clutch Shoe
Clutch shoe, layaknya sepatu rem clutch shoe juga
berbentuk sepertiga lingkaran. Clutch shoe akan terhubung
dengan input shaft, artinya kalau input shaft berputar maka
clutch shoe juga berputar dengan RPM yang sama.
Fungsinya adalah sebagai tempat dudukan kampas kopling.
Di dalam clutch cover sendiri terdapat komponen lain yang
membantu kerja kopling, yaitu pelat tekan dan pegas kopling.
3. Return Spring
Return spring, berperan untuk menjaga clutch shoe agar
tetap mengincup (tidak mengembang) dan berperan
mengembalikan posisi clutch shoe agar kembali
mengincup saat deselerasi putaran mesin.

4. Clutch Carrier
Cluth carrier berfungsi sebagai penghubung
putaran poros roda belakang

5. Input Shaft
Input shaft, poros input berperan sebagai sumber
putaran yang akan ditransfer ke roda. Posisinya ada di
tengah mekanisme kopling sentrifugal. Poros ini bisa
berupa driven pulley pada CVT system, atau poros engkol
pada motor bebek.

Anda mungkin juga menyukai