Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, atas nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala
puji hanya bagi Allah, Tuhan yang mengurus dan mengatur sekalian alam. Shalawat dan salam
semoga Allah curahkan selalu kepada manusia teladan sepanjang zaman, nabi Allah yang Agung, nabi
besar Muhammad SAW.
Berkat pertolongan dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Klorida”.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kesalahan dan kekurangan mengingat
pengetahuan dan pengalaman kami yang masih terbatas. Berkat bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung, sehingga kesalahan dan kekurangan tersebut dapat diatasi
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami berharap agar semua pihak dapat memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah dan bagi kita semua. Amin.

Banjarbaru, 8 November 2018


DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………….……………………………………………………..
Daftar Isi………………………………………………………………………………................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................... ..

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…...........................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Klorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron untuk
membentuk suatu anion (ion bermuatan negatif) Cl-. Garam dari asam klorida (HCl) mengandung ion
klorida, contohnya adalah garam meja, yang disebut Natrium klorida dengan rumus kimia NaCl.
Dalam air, senyawa ini terpecah menjadi ion Na+ dan Cl.
Klorida dalam senyawa kimia, satu atau lebih atom klornya memiliki ikatan kovalen dalam
molekul. Ini berarti klorida dapat berupa senyawa anorganik maupun organik. Contoh paling
sederhana dari suatu klorida anorganik adalah asam klorida (HCl), sedangkan contoh sederhana
senyawa organik (suatu atau organoklorida) adalah klorometana (CH3Cl), sering disebut metil klorid
(Panjaitan, 2009).

B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :
1. Apa saja fungsi klorida?
2. Bagaimana metabolisme klorida?
3. Apa saja fungsi klorida?
4. Bagaimana absorpsi dan ekskresiklorida ?
5. Bagaimana kebutuhan klorida?
6. Apa saja sumber klorida?
7. Bagaimana gangguan keseimbangan klorida?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi, metabolisme, adsorpsi dan
ekskresi, kebutuhan, sumber dan gangguan keseimbangan dari salah satu mineral yaitu klorida.
BAB II
PEMBAHASAN

Elektrolit utama yang berada di dalam cairan ekstraselular (ECF) adalah elektrolit bermuatan
negatif yaitu klorida (Cl ). Jumlah ion klorida (Cl ) yang terdapat di dalam jaringan tubuh
diperkirakan sebanyak 1.1 g/Kg berat badan dengan konsentrasi antara 98-106 mmol / L. Konsentrasi
ion klorida tertinggi terdapat pada cairan serebrospinal seperti otak atau sumsum tulang belakang,
lambung dan juga pancreas. Bila bereaksi dengan natrium atau hydrogen, klor akan membentuk ion
klor yang bermuatan negative (Cl-). Klor merupakan 0,15 % berat badan. Nilai rujukan untuk
konsentrasi klorida plasma adalah 95-105 mmol/ l. klorida sel otot yang normal kira-kira 3 mmol/kg
berat basah ( 15mmol/l air sel).

A. Fungsi Klorida
Sebagai anion utama dalam cairan ekstraselullar, ion klorida juga akan berperan dalam
menjaga keseimbangan cairan-elektrolit. Klor akan bergerak secara bebas melintasi membrane sel dan
berasosiasi dengan natrium atau kalium.
Di dalam lambung klor merupakan bagian dari asam klorida (HCl) yang diperlukan untuk
memelihara suasana asam di dalam lambung. Suasana asam ini diperlukan untuk bekerjanya enzim-
enzim pencernaan. Bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya seperti fosfor dan sulfur, sebagai
anion klor membantu pemeliharaan keseimbangan asam basa. Ion klor dengan mudah dapat keluar
dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasm darah guna membantu mengankut karbon dioksida ke
paru-paru dan keluar dari tubuh. Pada keadaan muntah banyak asam klorida dikeluarkan dari
lambung, yang dapat mengganggu keseimbangan asam-basa di dalam tubuh. Diduga klor mengatur
system rennin-aniotensin aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.

B. Metabolisme Klorida
Natrium dan klorida biasanya berhubungan sangat erat baik sebagai bahan makanan maupun
fungssinya dalam tubuh. Sebagian besar natrium didapat dalam plasma darah dan dalam cairan diluar
sel (ekstraseluler), beberapa diantaranya juga terdapat didalam tulang. Jumlah natrium dalam badan
manusia diperkirakan sekitar 100-110 kg.
Dalam badan seperti halnya dalam makanan, sebagian natrium bergabung dalam klorida
membentuk garam meja, yaitu natrium klorida. Konsumsi garam perorang/ hari diperkirakan sekitar
6-18 gr NaCl. Klorida juga banyak terdapat dalam plasma darah, serta banyak ditemukan dalam
kelenjar pencernaan lambung sebagai asam klorida. Ion-ion klorida mengatifkan enzim amylase
dalam mulut untuk memecahkan pati yang dikonsumsi.
Sebagai bagian dari cairan ekstraselulier, natrium dan klorida juga membantu menjaga
keseimbangan asam basa. Natrium bersama dengan kalsium, mg, serta kalium dalam cairan
ekstraseluluer mempunyai reaksi alkalis, sedangkan klorida bersama fosfat, karbonat, sulfat, asam-
asam organic, dan protein mempunyai reaksi asam.
Zat klor sendiri berbentuk gas berwarna biru kehijauan dan bersifat racun keras. Klor selalu
dikonsumsi dalam bentuk garam dapur. Ion cl dapat menembus membrane sel dengan leluasa, dan
akan keluar masuk membrane sel secara pasif, mendampingi ion K dengan Na. dalam bentuk Hcl zat
klor dieksresikan didalam lambung dan berfungsi membantu dalam pencernaan protein oleh pepsin
C. Absorpsi dan Ekskresi Klorida
Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel. Pemeriksaan konsentrasi klorida
dalam plasma berguna sebagai diagnosis banding pada gangguan keseimbangan asam - basa, dan
menghitung anion gap. Jumlah klorida pada orang dewasa normal sekitar 30 mEq per kilogram berat
badan. Sekitar 88% klorida berada dalam cairan ekstraseluler dan 12% dalam cairan intrasel.
Konsentrasi klorida pada bayi lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak dan dewasa.
Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus dan di ekskresi melalui urin dan
keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi oleh
aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat.
Jumlah klorida dalam tubuh ditentukan oleh keseimbangan antara klorida yang masuk dan
yang keluar. Klorida yang masuk tergantung dari jumlah dan jenis makanan. Kandungan klorida
dalam makanan sama dengan natrium. Orang dewasa pada keadaan normal rerata mengkonsumsi 50-
200 mEq klorida per hari, dan ekskresi klorida bersama feses sekitar 1-2 mEqperhari. Drainase
lambung atau usus pada diare menyebabkan ekskresi klorida mencapai 100 mEqperhari. Kadar
klorida dalam keringat bervariasi, rerata 40 mEq/L. Bila pengeluaran keringat berlebihan, kehilangan
klorida dapat mencapai 200 mEq per hari. Ekskresi utama klorida adalah melalui ginjal.

Nilai Rujukan Klorida

- serum bayi baru lahir : 94-112 mmol/L


- serum anak : 98 - 105 mmol/L
- serum dewasa : 95 - 105 mmol/L
- keringat anak : <50 mmol/L
- keringat dewasa : <60 mmol/L
- urine : 110 - 250 mmol/24 jam
- feses : 2 mmol/24 jam

D. Kebutuhan Klorida
Di dalam makanan klor terdapat dalam bentuk garam dapur (NaCl) dan garam lain. Klor tidak
pernah kurang dalam makanan sehari-hari. Anjuran kecukupan sehari untuk klor tidak ditetapkan
secara khusus. Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750 mg.

E. Sumber Klorida
Klor terdapat bersamaan dengan natrium didalam garam dapur sebagian klor diperoleh dari
makanan olahan yang diberi garam dapur. Beberapa sayuran dan buah-buahan merupakan sumber
klor.
F. Gangguan Keseimbangan Klorida
1. Hipoklorinemia
Hipoklorinemia terjadi jika pengeluaran klorida melebihi pemasukan. Penyebab
hipoklorinemia umumnya sama dengan hiponatremia, tetapi pada alkalosis metabolik
dengan hipoklorinemia, defisit klorida tidak disertai defisit natrium. Hipoklorinemia juga
dapat terjadi pada gangguan yang berkaitan dengan retensi bikarbonat, contohnya pada
asidosis respiratorik kronik dengan kompensasi ginjal.
Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi. Kekurangan hanya bisa terjadi
kesalahan manusia. ASI mengandung lebih banyak klorida dari pada susu sapi. Bila
klorida tidak ditambahkan dalam pembuatan dalam formula bayi akan terjadi kekurangan
klor yang dapat membawa kematian. Kekurangan klor dapat pula terjadi pada muntah-
muntah, diare kronis, dan keringan berlebihan.

2. Hiperklorinemia
Hiperklorinemia terjadi jika pemasukan melebihi pengeluaran pada gangguan
mekanisme homeostasis dari klorida. Umumnya penyebab hiperklorinemia sama dengan
hipernatremia. Hiperklorinemia dapat dijumpai pada kasus dehidrasi, asidosis tubular
ginjal, gagal ginjal akut, asidosis metabolik yang disebabkan karena diare yang lama dan
kehilangan natrium bikarbonat, diabetes insipidus, hiperfungsi status adrenokortikal dan
penggunaan larutan salin yang berlebihan, alkalosis respiratorik. Asidosis
hiperklorinemia dapat menjadi petanda pada gangguan tubulus ginjal yang luas
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Klorida dalam senyawa kimia, satu atau lebih atom klornya memiliki ikatan kovalen dalam
molekul. Ini berarti klorida dapat berupa senyawa anorganik maupun organik. Contoh paling
sederhana dari suatu klorida anorganik adalah asam klorida (HCl), sedangkan contoh sederhana
senyawa organik (suatu atau organoklorida) adalah klorometana (CH3Cl). Sekitar 88% klorida berada
dalam cairan ekstraseluler dan 12% dalam cairan intrasel.
Di dalam lambung klor merupakan bagian dari asam klorida (HCl) yang diperlukan untuk
memelihara suasana asam di dalam lambung. Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus
dan di ekskresi melalui urin dan keringat.Hiperklorinemia dan hipoklorinemia merupakan gangguan
keseimbangan klorida.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang
klorida. Konsumsi klorida sesuai dengan kebutuhan agar tidak terjadi gangguan keseimbangan klorida
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar IlmuGizi. Jakarta: Gramedia.


Anwari Irawan.M. 2009. Cairan Tubuh, Elektrolit dan Mineral.Disitasi dari www.google.compada
hari Sabtu 21 Desember 2013 Pukul 19.00 WIB.
Baron,D.N.1990. kapita selektapatologi klinik edisi 4. Jakarta: EGC.
Klutts J.S. and Scott M.G. 2006. ‘Physiology and disorders of Water, Electrolyte, and Acid
Base Metabolism’ In: Tietz Text Book of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics, 4th Ed.
Vol.1, Elsevier Saunders Inc., Philadelphia
Sediaoetama,Achmad Djaeni. 2004.ilmu gizi.J akarta:PT.Dian rakyat.
Wilson L.M. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.Jakarta : Penerbit:Buku
Kedokteran EGC
Winarno,F.G. 1994. Kimia pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai