Anda di halaman 1dari 6

Nama.

: Mohammad Salfa Arindra

Kelas. : X-D1

No.Absen :

Museum PatiAyam

Sekilas tentang Situs Patiayam


Situs Patiayam merupakan salah satu situs manusia purba yang berlangsung kala plestosen yaitu antara
10.000 – 1 juta tahun yang lalu. Indikasi adanya kehidupan manusia beserta fauna pada masa itu setelah
diperoleh fosil sisa bagian-bagian tubuhnya.
Fakta telah terbukti bahwa fauna jawa kini banyak yang telah punah, terutama fauna-fauna besar.
Kepunahan lebih banyak disebabkan karena habitat mereka terdesak oleh species manusia, kalah bersaing
dengan manusia, bahkan mereka diburu dan dikonsumsi manusia tanpa ada upaya untuk konservasi atau
pembudidayaan. Contohnya adalah Stegodon trigonocephalus yang telah punah atau tidak ada generasi
berikutnya seperti yang ada di Museum purbakala Patiayam.
Di Patiayam ribuan fragmen fosil Vertebrata ditemukan, beberapa diantaranya dapat direkonstruksi dan
beberapa bagiannya dapat diidentifikasi jenisnya. Di Patiayam ada beberapa fosil binatang yang sudah
diketahui jenisnya. Ada tiga kelompok fauna yang ditemukan dan dikelompokkan berdasarkan habitatnya,
antara lain :

Fosil Kepala Banteng

1. Fauna yang bisa hidup pada daerah berhutan terbuka :


Bos (Buballus) Paleokarabau vK. (Kerbau purba)
 Bos (Bibbos) Paleosondaicus (Banteng Purba)
 Cervus Zwaani (Rusa)
 Cervus Javanicus (Rusa Jawa)
 Muntiacus Muntjak (Kijang)
 Dubaisia Santeng (Antelop Jawa)
 Panthera Tigris (Harimau)
Fosil Buaya dan Kura-kura

2. Fauna yang hidup di hutan lebat dan basah (Tropivcal Rain Forest) seperti :
 Stegodon Trigonocephalus (Gajah Purba).
 Elephas sp. (Gajah).
 Rinocheros Sondaicus (Badak Jawa).
 Sus Brachygnathus (Babi).
3. Fauna yang bias hidup dalam air, seperti :
 Hexaprotodon Sivalensis (Kudanil).
 Cheloniidae (kura-kura).
 Croccodyllus Osifragus Buaya Muara).
 Croccodyllus Gavialus (buaya Ssungai).
Kehadiran manusia di Patiayam ditunjukkan dengan ditemukannya gigi geraham dan fragmen atap
tengkorak milik Homo erectus pada tahun 1978 oleh Sartono.

Sumber : Museum Purbakala Patiayam, Kudus, Jawa Tengah.

Belajar sambil berwisata memang menyenangkan, apalagi kalau bisa lihat dan memegang bentuk yang akan kita
gunakan sebagai bahan belajar. Hal ini merupakan salah satu cara dari sebagian sekolah untuk mengenal sejarah
masa lampau. Tak hanya dari sekolah, orang tua pun sekarang lebih pintar dalam mengajak anak-anak mereka
untuk berwisata sambil belajar. Di zaman dewasa ini jarang sekali kita temukan orang-orang yang peduli ataupun
ingin mengetahui tentang sejarah masa lampau.

Di Kudus belajar sambil berwisata bisa dilakukan di beberapa tempat. Museum Purbakala merupakan salah satu
tempat yang dijadikan sebagai wahana berwisata sambil belajar mengenal sejarah masa lampau baik dari sekolah-
sekolah maupun perorangan. Beragam benda-benda purbakala tersedia di museum ini sebagai bahan pengenalan
tentang sejarah masa lampau Situs Patiayam.
Museum Purbakala Pati Ayamberlokasi di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Sangat mudah
untuk menuju lokasi Museum ini. Dari pusat kota Kudus ambil arah Surabaya atau Pati. Setelah memasuki
Kecamatan Jekulo pelankan kendaraan Anda dan lihat papan reklame Situs Patiayam yang berada di kiri
jalan. Masuk ke pertigaan kira-kira 300 m dari jalan raya Kudus-Pati. Lokasi Museum Purbakala ini berada di
kiri jalan
Commented [FC1]: Dokumentasi
Dokumentasi.

Di tempat ini saya bisa mengenal beberapa hewan ataupun manusia purba yang pernah hidup di kota kelahiran
saya. Di Museum Purbakala Patiayam Kudus terdapat beberapa fosil yang masih disimpan di gudang
penyimpanan fosil dan tidak untuk umum. Beruntung waktu itu saya diperbolehkan oleh petugas untuk melihat
fosil-fosil yang belum di publikasikan dengan alasan masih dalam penelitian dan ruangan museum kurang cukup
untuk menampung semua fosil-fosil yang telah ditemukan.

Fosil Gading Gajah yang disimpan di gudang

Fosil yang disimpan di dalam gudang

Hewan purba yang ditemukan di Patiayam salah satunya adalah Stegodhon Trigonocephalus. Gajah ini
merupakan Gajah Purba terbesar menurut peneliti dari Sangiran dan peneliti dari Badan Arkeologi Yogyakarta.
Keterangan tersebut saya peroleh saat wawancara dengan Tim Pelestari atau petugas Museum Situs Patiayam.
Panjang gading gajah purba itu sendiri sekitar 3,7 m, sudah bisa dibayangkan bukan betapa panjangnya gading
gajah purba itu?
Gading Stegodhon Trigonocephalus

Replika Stegodhon Trigonocephalus

Museum Purbakala Situs Patiayam sangat terjaga kebersihannya. Baik ruangannya maupun fosil-fosil yang di
pajang dalam etalase. Fosil-fosil yang telah ditemukan dibersihkan secara berkala, yakni seminggu sekali
dibersihkan oleh petugas atau tim pelestari situs patiayam. Nggak nyesel deh bisa berwisata sambil belajar
mengenal sejarah purba masa lampau.

Ruangan Museum Purbakala Patiayam

Tak hanya hewan purba yang dtemukan di Patiayam, ada juga manusia purba modern yang lebih dikkenal
dengan Homo Erectus. Ini semua dibuktikan dengan ditemukannya gigi geraham dan kapak genggam yang
digunakan oleh manusia purba pada masa itu. Tak hanya itu, ada juga tempurung kepala manusia purba yang
masih disimpan di gudang penyimpanan karena masih dalam penelitian menurut tim pelestari situs patiayam.
Tempurung kepala Manusia Purba Homo Erectus yang disimpan di gudang

Kapak Genggam

Saat di dalam museum, pandangan saya terarah ke salah satu sudut ruangan museum ini. Ada fosil yang masih
terbungkus oleh tanah. Saat saya menanyakan tentang keaslian fosil ini, petugas ataupun tim pelestari Patiayam
menjelaskan bahwa itu hanya replika dan yang asli masih berada diatas bukit tepatnya dibawah gardu pandang
sekitar 1 Km dari Museum Purbakala. Saya penasaran dengan fosil yang belum diangkat dan masih berada di
bukit. Untuk melawan rasa penasaran, saya dan Aji menyambangi fosil yang masih berada di bukit itu. Benar
adanya dan memang mirip dengan replikanya yang berada di dalam museum. Hampir tak ada perbedaan bentuk
ataupun warna antara yang asli dan yang replika.
Replika fosil yang belum diangkat

Fosil asli yang belum diangkat

Awalnya saya berfikir kemungkinan yang tertarik dengan museum purbakala hanya beberapa orang. Dugaan saya
ternyata salah. Menurut petugas atau tim pelestari situs patiayam tiga bulan terakhir ini pengunjung Museum
Purbakala Situs Patiayam mencapai 1000 lebih. Wow lumayan banyak juga.

Cukup menyenangkan bisa berwisata sambil belajar di Museum Purbakala Patiayam. Itulah beberapa foto yang
bisa saya ambil. Untuk lebih lengkapnya lihat langsung ke lokasi ya #hihihi. Anda tertarik untuk mengenal sejarah
Situs Patiayam. Datang saja langsung ke Museum Purbakala Patiayam

Anda mungkin juga menyukai