A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
KI KD INDIKATOR
KI-1 1.1 Menghayati nilai-nilai 1.1.1. Menjiwai nilai-nilai tanggung
tanggung jawab terhadap jawab terhadap diri sendiri,
keluarga dan masyarakat keluarga dan masyarakat
1.1.2. Meyakin bahwa semua
perbuatan manusia akan
diminta pertanggungjawaban
oleh Allah Swt
KI-2 2.1 Menunjukkan perilaku 2.1.1. Menunjukkan perilaku tanggung
tanggung jawab manusia jawab terhadap diri sendiri,
terhadap keluarga dan keluarga, orang lain atau
masyarakat sebagai masyarakat.
implementasi dari 2.1.2. Mengembangkan sikap
pemahaman QS. at- bertanggung jawab terhadap diri
Tahrim [66]: 6, QS. Taha sendiri, terhadap keluarga, dan
[20]: 132; QS. al-An’am [6]: masyarakat.
70, an-Nisa’ [4]: 36, QS. 2.1.3. Menginspirasi orang lain agar
Hud [11]: 117-119; dan memiliki sikap bertanggung
hadis jawab terhadap diri sendiri,
keluarga, dan masyarakat.
KI-3 3.1 Memahami ayat-ayat al- 3.1.1. Membaca QS. at-Tahrim [66]: 6,
Qur’an tentang tanggung
1
jawab manusia terhadap QS. Taha [20]: 132; QS. al-An’am
keluarga dan masyarakat [6]: 70, an-Nisa’ [4]: 36, QS. Hud
sebagaimana yang [11]: 117-119; hadis riwayat al-
terdapat pada QS. at- Bukhari dari Abdullah bin Umar,
Tahrim [66]: 6, QS. Taha HR. Abu Dawud dari Rabi’ bin
[20]: 132; QS. al-An’am [6]: Sabrah, HR. al-Bukhari dan
70, an-Nisa’ [4]: 36, QS. Muslim dari Abu Hurairah tentang
Hud [11]: 117-119; hadis tanggung jawab manusia
riwayat al-Bukhari dari terhadap keluarga dan
Abdullah bin Umar, HR. masyarakat.
Abu Dawud dari Rabi’ bin
Sabrah, HR. al-Bukhari
dan Muslim dari Abu
Hurairah
3.1.2. Menyebutkan arti mufradat QS.
at-Tahrim [66]: 6, QS. Taha [20]:
132; QS. al-An’am [6]: 70, an-
Nisa’ [4]: 36, QS. Hud [11]: 117-
119; hadis riwayat al-Bukhari dari
Abdullah bin Umar, HR. Abu
Dawud dari Rabi’ bin Sabrah,
HR. al-Bukhari dan Muslim dari
Abu Hurairah tentang tanggung
jawab manusia terhadap keluarga
dan masyarakat
2
Hurairah
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran dengan metode market place activity, peserta didik dapat
memahami kandungan ayat-ayat al-Qur’an dan hadis tentang hormat dan patuh kepada orang
tua dan guru.
Konseptual
- Definisi tentang “tanggung jawab”
- Hakikat kehidupan di dunia dalam perspektif Islam
- Dalil a-Qur’an dan hadis tentang perintah menjaga diri, keluarga dari siksa api neraka
Prosedural
- Membaca, menterjemahkan, dan memahami QS. at-Tahrim [66]: 6, QS. Taha [20]: 132;
QS. al-An’am [6]: 70, an-Nisa’ [4]: 36, QS. Hud [11]: 117-119; hadis riwayat al-Bukhari dari
Abdullah bin Umar, HR. Abu Dawud dari Rabi’ bin Sabrah, HR. al-Bukhari dan Muslim dari
Abu Hurairah tentang tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat.
- Menganalisis kandungan ayat dan hadis tentang tanggung jawab manusia terhadap
keluarga dan masyarakat.
- Menunjukkan contoh-contoh dalam kehidupan yang merupakan wujud implementasi dari
kandungan ayat dan hadis
3
Metakognitif
- Kerugian bagi orang yang tidak menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka
- Keselamatan dan keuntungan besar bagi orang yang bertanggung jawab terhadap diri,
keluarga dan masyarakat, baik di dunia dan di akhirat.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
4
6. Peserta didik mengamati media belajar Critical Thinking
yang telah dipersiapkan
7. Peserta didik mencari informasi Critical Thinking
(eksplorasi) dari berbagai sumber
belajar
8. Setiap anggota kelompok mempersiap
materi/bahan yang diperlukan Creativitis Skills
(mengasosiasi) sesuai peran masing-
masing.
9. Setiap kelompok mendesain materi Creativitis Skills
supaya menarik dan mudah dipahami. HOTS
10. Setiap kelompok memajang hasil kerja
kelompok (mengkomunikasikan) di Communication
tempat yang telah ditentukan dengan Skills
nara sumber atau penjual berada di
tempat penyajian informasi.
11. Setiap kelompok penjual
mempresentasikan hasil kerja Communication
kelompok kepada tamu dari kelompok Skills
lain yang berkunjung
12. Setiap kelompok pembeli melakukan
pembelian informasi kepada semua Creativitis Skills
kelompok.
13. Kelompok pembeli melakukan Problem Solving
wawancara dan penggalian informasi Skills
(menanya) dari setiap stan penjualan
informasi.
14. Setelah semua kelompok melakukan
jual beli informasi, kelompok pembeli HOTS/
kembali pada kelompoknya masing- Creativitis Skills
masing dan membagi informasi
(mengkomunikasikan) yang telah
diperoleh kepada teman Problem Solving
sekelompoknya (anggota kelompok Skills
yang berperan sebagai penjual
informasi)
5
atau anak yang shalih dan ditulis
tangan kemudian dikumpulkan pada
pertemuan ke-2.
5. Peserta didik dan guru menutup
pembelajaran dengan berdo’a
6. Guru menutup pembelajaran dengan
salam
6
tempat penyajian informasi.
11. Setiap kelompok penjual
mempresentasikan hasil kerja Communication
kelompok kepada tamu dari kelompok Skills
lain yang berkunjung
12. Setiap kelompok pembeli melakukan
pembelian informasi kepada semua Creativitis Skills
kelompok.
13. Kelompok pembeli melakukan
wawancara dan penggalian informasi
(menanya) dari setiap stan penjualan Problem Solving
informasi. Skills
14. Setelah semua kelompok melakukan
jual beli informasi, kelompok pembeli
kembali pada kelompoknya masing-
masing dan membagi informasi
(mengkomunikasikan) yang telah
diperoleh kepada teman sekelompoknya
(anggota kelompok yang berperan
sebagai penjual informasi).
Penutup 1. Guru memberikan masukan dan koreksi
secara umum terkait dengan kegiatan PPK 5 Menit
pembelajaran yang telah dilakukan
peserta didik.
2. Guru bersama peserta didik membuat
rangkuman/simpulan pelajaran dan
melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan, serta
memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran;
3. Peserta didik dan guru menutup
pembelajaran dengan berdo’a
4. Guru menutup pembelajaran dengan
salam
H. Penilaian Pembelajaran
1. Tehnik Penilaian
a. Sikap : Observasi, (terlampir)
b. Pengetahuan : Penugasan, Tes lisan, Tes Tertulis, (terlampir)
c. Keterampilan : Proyek dan portofolio
2. Bentuk Penilaian
a. Sikap :
(1). Sikap Spiritual : Observasi sikap tanggung jawab
(2). Sikap Sosial : Penilaian diri
b. Pengetahuan: Tes lisan (membaca ayat dan menterjemahkannya), tes tertulis: Soal
Uraian dan penugasan (TMT) membuat cerita tentang anak yang
durhaka atau anak yang berbakti kepada orang tua.
7
3. Remedial
Peserta didik yang memperoleh nilai NUH ≤ 74,mengikuti
a. Pembelajaran Remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Peserta didik yang belum tuntas, Wajib mengikuti program remedial dan di tes kembali
sesuai KD yang belum tuntas.
4. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai 75 NUH 100,diberikan pembelajaran
pengayaan: “ Mengerjakan soal yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi “.
Sleman,
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala MAN 5 Sleman
8
Lampiran 1: Materi Pelajaran
1. QS. at-Tahriim [66]: 6
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
Terjemah Lafal Terjemah Lafal
keras peliharala
h
Tidak
durhaka
bahan
bakarnya
diperintahka
n
kasar
b. Terjemah Ayat
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. at-Tahriim [66]: 6)
c. Penjelasan Ayat
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada umat manusia yang percaya kepada
Allah dan Rasul-Nya agar mereka menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka yang
bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu, yaitu dengan taat dan patuh melaksanakan
perintah dan meninggalkan larangan-Nya dan mengajarkan kepada keluarganya supaya
mereka melaksanakan perintah agama dan meninggalkan apa yang dilarangannya, sehingga
mereka selamat dari kobaran api neraka.
Dalam suatu riwayat dinyatakan pada saat ayat ini turun, Umar bin Khaththab berkata:
"Wahai Rasulullah, kami sudah menjaga diri kami,dan bagaimana menjaga keluarga kami?
Rasulullah bersabda "Laranglah mereka mengerjakan sesuatu yang kamu dilarang
melakukannya dan serulah mereka melakukan sesuatu yang kamu diperintahkan oleh Allah
melakukannya"
9
Ibnu Abbas menafsirkan ارا ً َس ُك ْم َوأ َ ْه ِلي ُك ْم ن
َ ُ قُوا أَنفdengan "Beramalah kamu taat
kepada Allah dan takutlah kamu akan maksiat kepada-Nya dan perintahkanlah keluargamu
dengan mengingat Allah, niscaya Allah akan melepaskan kamu dari api neraka". Sedangkan
menurut Sayyidina Ali Kw., "Ajarkan dirimu dan keluargamu kebaikan dan didiklah
mereka". Begitulah cara menghindarkan mereka dari api neraka.
Dilihat dari kaca mata Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosiologi), merupakan titik awal
dimulainya suatu perubahan sosial. Ada dua teori perubahan sosial dalam sosiologi; Pertama,
proses perubahan yang dimulai pada diri manusia secara individual (perorangan), kemudian
dilanjutkan pada perubahan sosial pada level masyarakat dan kemudian diakhiri pada proses
perubahan pada level sistem sain dan teknologi; dan kedua, proses perubahan sosial yang
dimulai dari perubahan sistem sain dan teknologi, kemudian merambat pada perubahan level
masyarakat, dan diakhiri pada perubahan pada level individual.
Berdasarkan surat At-Tahrim ayat 6 di atas, Islam menganut teori perubahan sosial
yang pertama. Adanya kewajiban memperbaiki kualitas kepribadian dimulai dari dirinya
terlebih dahulu, yaitu perintah "Jagalah Dirimu" dan kemudian disusul dengan "dan
keluargamu", menjadi petunjuk bahwa dalam Islam perubahan-perubahan ke arah yang positif
dimulai dari level individu (diri sendiri) dan kemudian disusul pada level masyarakat (teori
pertama).
Apabila dijabarkan lebih jelas ayat di atas dengan menggunakan teori perubahan sosial
yang pertama, dapat dipahami dakhwa perubahan pada diri manusia (secara individual)
mencakup keimanan, akhlak, pengetahuan dan perilaku (merupakan faktor-faktor yang bisa
menyelamatkan manusia dari api neraka). Kemudian perubahan pada level hubungan antara
anggota masyarakat berdasarkan pada level hubungan antara anggota masyarakat berdasarkan
pada level hubungan antara anggota masyarakat berdasarkan faktor-faktor yang telah dimiliki
pada level individual tadi.
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
Terjemah Lafal Terjemah Lafal
kami
tidak
dan
perintahkanl
meminta ah
mu
Kamilah
yang
dan sabar
memberi
rizki
10
kepadam
u
b. Terjemah Ayat
“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya.
Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat
(yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS Thaahaa [20]: 132)
c. Penjelasan Ayat
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya agar
menyeru kepada keluarganya untuk melaksanakan shalat dan bersabar. Maksudnya
menyelamatkan keluarganya dari siksa api neraka dengan melaksanakan shalat diikuti dengan
kesabaran dalam melaksanakannya.
Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Rafi’i, telah datang seorang tamu
mengunjungi Nabi Muhammada saw, dan kebetulan saat itu di rumahnya Nabi saw tidak ada
yang layak dan patut disuguhkan kepada tamu tersebut. Lalu Rasulullah menyuruh saya untuk
meminjam tepung gandung kepada orang Yahudi dan Rasulullah akan mengembalikan nanti
pada bulan Rajab. Tetapi apa yang terjadi, ternyata orang Yahudi itu tidak mau meminjamkan
kecuali dengan diberi jaminan.maka Aku kembali kepada Rasulullah menceritakankan hal itu.
Lalu Rasulullah bersabda: Demi Allah aku ini orang yang paling dipercaya di langit dan di
bumi. Kalau orang Yahudi itu meminjamkan atau menjual sesuatu kepadaku pasti aku
membayarnya. Bawalah baju besiku ini sebagai jaminan bagi pinjaman itu. Balum lagi aku
keluar dari rumah Nabi turunlah ayat ini seakan-akan Allah menghibur Nabi atas kemiskinan
itu.
Pada ayat 132 ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar menyeru
kepada keluarganya untuk melaksanakan shalat, sebagaimana perintah mendirikan shalat
kepada dirinya sendiri. Dalam perintah untuk tidak tergiur kepada kekayaan dan kenikmatan
orang-orang kafir. Demikianlah perintah Allah kepada Rasul-Nya sebagai bekal untuk
menghadapi perjuangan berat yang patut dijadikan contoh tauladan bagi pejuang yang ingin
menegakkan kebenaran dan ketauhidan di muka bumi ini. Mereka terlebih dahulu harus
menjalin hubungan yang erat dengan khaliqnya, yaitu dengan cara mengerjakan shalat dan
memperkokoh jiwanya denan sifat tabah dan sabar.
Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Iman Malik dan Baihaqy dari Aslam,
bahwa di antara kebiasaan Umar bin Khaththab r.a. ialah beliau selalu melaksanakan shalat
malam (tahajud) sampai hampir fajar tiba. Kemudian meliau membangunkan keluarganya dan
memerintahkan mereka melaksanakan shalat, dengan membaca ayat ini.
Pelaksanaan perintah Allah ini sekaligus merupakan wujud nyata dari tanggung jawab
seseorang terhadap keluarganya agar tidak menjadi umat yang lemah, sehingga dapat
diselamatkan dari siksa api neraka.
11
a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat)
Terjemah Lafal Terjemah Lafal
pelindung tinggalkan
lah
pemberi
syafaat
menjadika
n
orang-
orang
permainan
yang
dijerumus
kan (ke
dalam
neraka)
karena
perbuatan
senda-
gurau
mereka
sendiri
minuman mereka
telah
tertipu
dari air
yang
agar setiap
orang
mendidih tidak
terjerumus
b. Terjemah Ayat
Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda-
gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-
Qur’an agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri.
12
Tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah. Dan jika dia
hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka
itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri.
Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena kekafiran
mereka dahulu. (QS. al-An’aam [6]: 70)
c. Penjelasan Ayat
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw dan orang-orang
yang beriman agar meninggalkan dan memutuskan hubungan dengan orang-orang yang
menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau dengan memperolok-olokkan
agama itu, mengerjakan perintah-perintahnya dan menghentikan larangan-larangannya atas
dasar main-main dan tidak dengan sungguh-sungguh. Mereka itu tidak membersihkan diri dan
jiwa mereka, tidak memperbaiki budi pekerti mereka sebagaimana yang telah dicontohkan
Nabi Muhammad saw mereka lupa akan pertemuan dengan Allah untuk
mempertanggungjawabkan semua perbuatan semasa hidupnya di Akhirat nanti, mereka
menyia-nyiakan waktu yang berharga dengan mengisi perbuatan-perbuatan yang merugikan
diri mereka sendiri.
Selanjutnya Allah swt memerintahkan pula agar rasul dan kaum muslimin memberi
peringatan kepada mereka dengan ayat-ayat Al Qur'an, agar tiap-tiap diri jika tidak
dijerumuskan ke dalam neraga karena perbuatan mereka sendiri, yang pada hari itu tidak
sesuatupun yang dapat menolong, mendatangkan kebaikan atau menolak kejahatan dan
kesengsaraan yang mereka alami, selain dari Allah. Pada hati itu tidak ada sesuatu tebusanpun
yang dapat dijadikan untuk menebus diri agar terhindar dari azab Allah SWT
13
Terjemah Lafal Terjemah Lafal
hamba
sahaya yang
dan janganlah
kamu
kamu miliki mempersekutu
kan
sombong tetangga dekat
b. Terjemah Ayat
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa
pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya
yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan
diri. (QS. an-Nisaa’[4] :36)
c. Penjelasan Ayat
Secara umum ayat ini menjelaskan tentang kewajiban manusia kepada Allah SWT
dan kepada sesamanya. Perintah ibadah ini bukan hanya ibadah ritual (mahdah) yaitu ibadah
yang cara, kadar dan waktunya telah ditentukan Allah dan RasulNya. Seperti shalat, zakat,
puasa, haji. Tapi ibadah juga mencakup ibadah ghairu mahdah, yaitu semua pekerjaan yang
baik yang dikerjakan dalam rangka patuh kepada Allah SWT saja bukan karena yang lain.
Seperti membantu fakir miskin, memelihara anak yatim, mengajar orang, yang pelaksanaan
dan tata caranya tidak diatur secara rinci dan di lapangan diserahkan pada manusia. Atau
dengan kata lain mencakup segala aktivitas atau perbuatan yang hendak dilakukan hanya
karena Allah SWT.
Selanjutnya dalam ayat ini Allah mengatur kewajiban manusia untuk berbuat baik
kepada kedua orangtua.Setelah memerintahkan berbuat baik kepada kedua orangtua,Allah
menyuruhnya berbuat baik kepada karib kerabat. Karib kerabat adalah orang yang paling
dekat hubungannya dengan seseorang sesudah orangtua. Setelah itu berlanjut untuk berbuat
baik kepada anak yatim dan orang-orang miskin. Semua perbuatan baik itu di dasarkan pada
tuntunan agama dan rasa perikemanusiaan yang tinggi sebagai realisasi dari ketaqwaan
kepada Allah SWT.
Selain itu Allah juga memerintahkan untuk berbuat baik kepada tetangga baik yang
dekat atau yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Di akhir ayat ini Allah
menegaskan bahwa Dia tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
Keduanya mengandung makna kesombongan, kata yaitu
kesombongan yang terlihat dalam tingkah laku, dan kata kesombonganyang terlihat dalam
ucapan-ucapannya.
14
5. QS. Huud [11]:117-119
b. Terjemah Ayat
117. Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, selama
penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.
118. Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi
mereka senantiasa berselisih (pendapat),
119. kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan
mereka. Kalimat (keputusan) Tuhanmu telah tetap, ”Aku pasti akan memenuhi neraka
Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.” (QS Huud [11]: 117-
119)
c. Penjelasan Ayat
Pada ayat 117 Allah menjelaskan kepada kita bahwa Dia tidak akan membinasakan
suatu negeri selama penduduk negeri itu masih suka berbuat kebaikan, tidak berbuat zalim,
tidak suka mengurangi timbangan sebagaimana kaumnya Nabi Su’aib, tidak melakukan
15
perbuatan liwath (homo seksual) sebagaimana umatnya Nabi Luth, tidak patuh, kejam dan
bengis seperti halnya Raja Fir’aun, yang demikian itu adalah suatu kezaliman.
Selanjutnya pada ayat 118 Allah SWT menjelaskan bahwa apabila Dia menghendaki
sebagian umat yang satu dalam beragama sesuai dengan asal fitrah kejadiannya, tidak
mempunyai ikhtiar mereka itu sama seperti semut dan lemah di dalam hidup bermasyarakat,
dan seperti malaikat dalam hidup kerohanian, yang diciptakan hanya untuk taat kepada Allah,
berakidah benar dan tidak pernah curang dan khianat pasti terjadi. Tetapi Allah SWT
menciptakan manusia itu dilengkapi dengan akal, sehingga mereka itu mempunyai usaha
berbuat dengan ikhtiar tanpa ada paksaan dan dijadikan berbeda-beda tentang kemampuan
dan pengetahuannya. Sekalipun manusia itu pada mulanya merupakan umat yang satu, daan
tidak ada perselisihan diantara mereka, tetapi setelah berkembang biak timbullah keinginan
dan kemauan yuang berbeda-beda, karena itulah timbul perbedaan pendapat yang tidak habis-
habisnya.
Sedang pada ayat 119 Allah SWT menjelaskan bahwa di samping yang berselisih,
tidak saja berselisih tentang agama yang dianut oleh masing-masing kaum, seperti agama
Yahudi, Nasrani, Majusi dan Islam, tetapi juga penganut satu agama sering berselisih, kecuali
orang-orang yang mendapatkan rahmat, taufiq dam hidayah-Nya. Mereka itu bersatu dan
selalu mengupayakan persatuan agar manusia tetapm pada ketentuan Allah SWT mengerjakan
yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang. Demikian kehendak Allah mengenai
kejadian manusia. Bagi yang mendapatkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya senantiasa tetap
dalam persatuan dan kesatuan. Oleh karenanya mereka termasuk golongan manusia yang
berbahagia di akhirat dan mereka akan dimasukkan ke dalam surganya Allah SWT. Namin
bagi mereka yang tidak dianugerahi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya akan selalu berselisih dan
oleh karenanya mereka termasuk orang yang celaka dan kelak akan dimasukkan ke dalam
nerakanya Allah SWT. Anas bin Malik pernah berkata : “Manusia itu diciptakan sebagiannya
berada di surga dan sebagiannya yang lain akan berada di neraka”.
Pada akhir ayat ini selanjutnya Allah SWT mmenegaskan, telah menjadi ketentuan-
Nya akan memenuhi nneraka Jahanam dengan manusia dan jin, yaitu mereka yang selalu
berbuat keonaran dan jahat di muka bumi ini.
6. Membaca Hadis
صلهى ه
َُّللا ِ سو َل ه
َ َّللا ُ س ِم َع َر َ َُّللاُ َع ْن ُه َما أَنهه
ي ه َ ض ِ ع َم َر َر ِ َع ْن َع ْب ِد ه
ُ َّللا ب ِْن
اْل َما ُم َراعٍ َو ُه َو ِ ْ َسله َم يَقُو ُل ُكلُّ ُك ْم َراعٍ َو َم ْسئُو ٌل َع ْن َر ِعيهتِ ِه ف َ َعلَ ْي ِه َو
الر ُج ُل فِي أ َ ْه ِل ِه َراعٍ َو ُه َو َم ْسئُو ٌل َع ْن َر ِعيهتِ ِه َم ْسئُو ٌل َع ْن َر ِعيهتِ ِه َو ه
ي َم ْسئُولَةٌ َع ْن َر ِعيهتِ َها َو ْالخَا ِد ُم فِي َ ت زَ ْو ِج َها َرا ِعيَةٌ َو ِه ِ َو ْال َم ْرأَة ُ فِي بَ ْي
)س ِي ِد ِه َراعٍ َو ُه َو َم ْسئُو ٌل َع ْن َر ِعيهتِ ِه (رواه البخاري َ َما ِل
a. Terjemah kosa kata/kalimat (mufradat)
Terjemah Lafal Terjemah Lafal
suami
الر ُج ُل
َو ه
Pemimpin
ٍَراع
seorang
pembantu َو ْالخَا ِد ُم yang dipimpinnya
َر ِعيهتِ ِه
16
b. Terjemah Hadis
“Dari 'Abdullah bin 'Umar ra bahwa dia mendengar Rasulullah saw telah bersabda: "Setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang
dipimpinnya. Imam (kepala Negara) adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung
jawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan
diminta pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam
urusan rumah tangga suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah
tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya dan akan
diminta pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut". (HR. al-Bukhari)
c. Kandungan Hadis
Hadis di atas menjelaskan kepada kita bahwa setiap manusia itu diberi tugas
memimpin atau menjaga. Baik kaitannya dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain.
Secara pribadi, seseorang diberi tugas menjaga dirinya sendiri. Pemuka atau imam diberi
tugas memimpin rakyatnya. Suami bertugas memimpin dan menjaga istrinya. Seorang istri
diberi amanat memimpin anak-anak suaminya. Pembantu diberi tugas menjaga harta atau
kekayaan tuan dan anak biberi tugas menjaga kekayaan orang tuanya.
Tugas adalah amanat. Apa pun jabatan yang ada pada diri seseorang, dia harus
mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya di hadapan yang dipimpin dan
di dalam pangadilan Allah kelak. Tak seorang pun mampu melepaskan diri dari tanggung
jawab itu. Oleh karenanya, dia harus benar-benar waspada dan hati-hati serta haurs bersikap
adil dan bijaksana dalam menjalankan tugasnya. Apabila lengah dan mengabaikan tugasnya,
maka celakalah dia sebab di samping akan menyengsarakan yang dipimpin, kelak kamudian
tidak mampu mempertanggungjawabkannya. Namun apabila tugas tersebut dilaksanakan
secara baik, maka dia akan selamat dan akan diberi pahala yang besar oleh Allah SWT. Oleh
karena itu kita harus benar-benar waspada dan hati-hati dalam menjalankan tugasnya.
17
Lampiran 2: Penilaian Sikap Sosial
Jenis Instrumen: Penilaian diri pada aspek tanggung jawab
Nama :………………………………………….
Kelas :………………………………………….
TTD :………………………………………….
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya!
2. Serahkan kembali format yang sudah diisi kepada bapak/ibu guru!
18
3. Mengembalikan barang pinjaman
Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang
4.
dilakukan
Tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan
5.
tindakan sendiri
Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor yang Diperoleh
Nilai = X100
%
10
Nilai Sikap dalam bentuk predikat (kualitatif) dan deskripsi (lihat di juknis penilaian hasil belajar
MA)
19
c. Makharijul huruf (skor 10)
- Jika peserta didik, mampu membaca ayat-ayat al-Qur’an sesuai kaidah
Makharijul huruf dengan benar, skor 10
- Jika peserta didik, mampu membaca ayat-ayat al-Qur’an sesuai kaidah
Makharijul huruf dan masih ada kesalahan, skor 5
2 Menterjemahkan ayat 50
a. Jika peserta didik, mampu menterjemahkan ayat secara keseluruhan dan
benar, skor 50
b. Jika peserta didik, mampu menterjemahkan sebagian besar ayat, skor 40
c. Jika peserta didik, mampu menterjemahkan sebagian kecil ayat, skor 25
Jumlah 100
20
- Mampu mengamalkan QS. at-Tahriim [66]:
6, surahThaahaa [20]: 132, al-An’aam [6]:
70, an-Nisaa’[4]: 36, Huud [11] :117-119 dan
hadis tanggung jawab manusia terhadap
keluarga dan masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.
22
D. Perintah bersikap sopan kepada kedua orangtua baik dalam ucapan dan perbuatan
E. Perintah agar setiap orangtua memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya
6. Perhatikan QS. An-Nisa’: 36 berikut!
سا ِكي ِن َ سانًا َو ِبذِي ْالقُ ْر َبى َو ْال َيتَا َمى َو ْال َمَ ش ْيئًا َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن إِ ْح
َ َّللاَ َوَل ت ُ ْش ِر ُكوا ِب ِه
َوا ْعبُدُوا ه
ت أ َ ْي َمانُ ُك ْم
ْ س ِبي ِل َو َما َملَ َك
ب َواب ِْن ال هِ ب ِب ْال َج ْن
ِ اح
ِ ص ب َوال ه ِ ُار ْال ُجن
ِ ار ذِي ْالقُ ْربَى َو ْال َجِ َو ْال َج
.وراً َّللاَ َل يُ ِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْختَاَل فَ ُخ ِإ هن ه
Arti mufradat kalimah yang bergaris bawah adalah ... .
A. Teman dekat
B. Teman jauh
C. Kerabat dekat
D. Kerabat jauh
E. Teman sejawat
سا ِكي ِن َ سانًا َو ِبذِي ْالقُ ْر َبى َو ْال َيتَا َمى َو ْال َمَ ش ْيئًا َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن إِ ْح
َ َّللاَ َوَل ت ُ ْش ِر ُكوا ِب ِه
َوا ْعبُدُوا ه
ت أ َ ْي َمانُ ُك ْم
ْ س ِبي ِل َو َما َملَ َك
ب َواب ِْن ال هِ ب ِب ْال َج ْن
ِ اح
ِ ص ب َوال ه ِ ُار ْال ُجن
ِ ار ذِي ْالقُ ْر َبى َو ْال َج
ِ َو ْال َج
.وراً َّللاَ َل يُ ِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْختَاَل فَ ُخ ِإ هن ه
Ayat tersebut di atas menunjukkan ... .
A. Perintah berdakwah dimanapun dan kapanpun kita berada
B. Wajibnya berbuat baik kepada tetangga sebagaimana kewajiban shalat
C. Allah mengharamkan surgaNya bagi orang yang sombong dan membanggakan diri
D. Anjuran untuk berbuat kepada sesama manusia tanpa melihat agama yang
diyakininya
E. kewajiban berbakti kepada kedua orangtua sebagaimana wajibnya ta’at kepada Allah
Swt.
8. Perhatikan QS. Hud: 117 berikut!
23
A. Mendidik anak-anaknya
B. Menjaga harta suaminya
C. Bekerja membantu suami
D. Menjaga rumah suaminya
E. Mencari nafkah bagi keluarganya
1. B
2. D
3. D
4. B
5. C
6. E
7. E
8. E
9. D
10. A
24
Lampiran 4: Penilaian Keterampilan
Bentuk Penilaian: Proyek
Petunjuk Tugas Proyek:
1. Lakukan observasi dan wawancara dengan tiga orang pemimpin.
2. Tokoh atau pemimpin yang bisa dijadikan nara sumber antara lain: kepala madrasah,
kepala rumah tangga, ketua takmir masjid, kepala TPA, ketua MGMP, kepala desa, kepala
dusun, ketua RT/RW dan para pemimpin lainnya yang ada di lingkunganmu, tentang
“Bagaimana tanggung jawab sebagai seorang pemimpin”.
3. Tuliskan rencana observasi dan wawancara, lakukan sesuai dengan jadwal yang dibuat,
dan susunlah laporannya.
4. Laporan yang dibuat harus memuat latar belakang, perumusan masalah, pembahasan
masalah, kesimpulan dan foto-foto yang mendukung.
25
Wawancara informan, jika baik = 3, cukup = 2, dan kurang = 1
Kelengkapan data, jika baik = 3, cukup = 2, dan kurang = 1
3 Laporan Proyek 12
Sistematika laporan, jika baik = 3, cukup = 2, dan kurang = 1
Penggunaan bahasa, jika baik = 3, cukup = 2, dan kurang = 1
Isi laporan, jika baik = 3, cukup = 2, dan kurang = 1
Tampilan laporan, jika baik = 3, cukup = 2, dan kurang = 1
Jumlah 24
Penilaian Portofolio
Tugas:
Kumpulkan tugas-tugas pada Bab I tentang “Tanggung jawab terhadap keluarga dan
masyarakat”.!
TUGAS ke-1:
1. Bagaimana cara menjaga keluarga dari api neraka menurut Rasulullah Saw
2. Bagaimana tafsir ayat di atas menurut Ibnu Abbas!
١٣٢ ط ِب ۡر َعلَ ۡي َه ۖا ََل ن َۡسلُ َك ِر ۡز ٗق ۖا نه ۡح ُن ن َۡر ُزقُ َۗ َك َو ۡٱل َع ِقبَةُ ِللت ه ۡق َوى َو ۡأ ُم ۡر أ َ ۡهلَ َك ِبٱل ه
َ ۡصلَوةِ َوٱص
26
Berdasarkan ayat di atas, indikator sebagai orangtua yang baik adalah …….
Tugas ke-2:
َ َوذَ ِك ۡر ِب ِ َٰٓهۦ أَن ت ُ ۡب// َوغ هَر ۡت ُه ُم ۡٱل َحيَوة ُ ٱلد ُّۡنيَا// َوذَ ِر ٱلهذِينَ ٱت ه َخذُواْ دِينَ ُه ۡم لَ ِعبٗ ا َولَهۡ ٗوا
س َل
c b a
ع ۡد ٖل هَل
َ َوإِن ت َعۡ د ِۡل ُك هل//يعٞ ش ِف
َ ي َو ََلٞ ٱّللِ َو ِل َ س َب ۡت لَ ۡي
ِ س لَ َها ِمن د
ُون ه ُ ن َۡف
َ ِب َما َك//س
َٰٓ ُ َٰٓ َۗ ۡ ۡ ۡ
اب أ َ ِلي ُم
ٌ َعذ ٞ لَ ُه ۡم ش ََر//ْسبُو ۖا
َ e اب ِم ۡن َح ِم ٖيم َو َ َ
ك ام ب
َِ dْ ا وُ ل س
ِ ۡ
ب ُ أ ذ
َِين ه ٱل ك
َ ئ
ِ َ ل أ ْو// يُؤخَذ ِمن َها
d
٧٠ َ ِب َما َكانُواْ َي ۡكفُ ُرون//
g f
1. Artikan potongan ayat yang digarisbawahi ! 50 skor
2. Terjemahkan secara keseluruhan! 25 skor
3. Berdasarkan ayat di atas, sebab apa saja seseorang dimasukkan ke dalam Neraka! 25
skor
h
Keterangan:
* : Hasil tulisan tangan sendiri
27
Tugas ke-3:
ب
اح ِ
ص ِ ين َوا ْل َج ِار ذِي ا ْلقُ ْربَى َوا ْل َج ِار ا ْل ُجنُ ِ
ب َوال َ َوا ْليَتَا َمى َوا ْل َم َ
سا ِك ِ
10 9 8 7س ِبي ِل ِبا ْل َجْ 6ن ِ
ب َوا ْب ِن ال َ
28
Apa bedanya tugas suami dan isteri berdasarkan hadis di atas!
Kebenaran isi/konsep 30
- Jika hasil pekerjaan peserta didik benar secara
konseptual, skor 30
- Jika hasil pekerjaan peserta didik masih ada
kesalahan secara konseptual, skor 20
Kerapian 20
- Hasil pekerjaan peserta didik rapi, skor 20
- Hasil pekerjaan peserta didik cukup rapi, skor 15
- Hasil pekerjaan peserta didik kurang rapi, skor
10
Jumlah skor maksimal 100
29
30