Kliping Kogenital Sip
Kliping Kogenital Sip
"Saya pikir kasih dan sayang yang diberikan oleh semua orang membuatnya
lebih kuat dan telah memperpanjang hidupnya," kata Sheena Coke, ibu
Nickolas seperti dikutip dari KOAA, Jumat (2/10/2012).
SYARAF
"Kursi roda adalah moda transportasiku. Jika orang lain bisa melakukan trik
dengan BMX dan skateboard, kenapa aku tidak bisa melakukannya dengan
kursi roda?" ungkap Aaron, dikutip dari CNN.
Spina bifida adalah cacat bawaan lahir yang diakibatkan oleh tidak
sempurnanya pembentukan tulang belakang bayi saat di dalam kandungan.
Hal ini membuat pengidapnya mengalami keterlambatan pertumbuhan tubuh
bagian bawah, dan menyebabkan kelumpuhan.
Akrab dengan kruk dan kursi roda sejak kecil, Aaron mengenal olahraga
ekstrem lewat kakaknya, Brian. Brian adalah orang pertama yang mengajak
Aaron pergi ke taman skateboard dan meluncur dengan kursi rodanya.
"Pertama kali meluncur dari ramp, aku sangat ketakutan dan mengalami
beberapa luka. Namun perasaan senang dan bahagia membuatku ingin
melakukannya lagi dan lagi," tutur pria 26 tahun ini.
https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/3739096/kelainan-bawaan-tak-halangi-pria-ini-jadi-atlet-olahraga-ekstrem
Ibu Arjun, Siti mengaku sejak lahir anaknya sudah ada gejala pembesaran
kepala. Itu dilihat setelah usia 2 tahun, kepala Arjun kian membesar.
Orangtua membawanya ke rumah sakit dan menjalani operasi di RS
Muhammadiyah. Hanya saja, langkah membawa Arjun saat itu dirasa sudah
telat karena kepala Arjun kian membesar. Dan orangtuanya kehabisa biaya.
"Kini penyakit anak saya kian membesar," kata Siti kepada wartawan di
RSUD dr Soegiri Lamongan, Rabu (22/3/2017).
Siti mengaku, sebenarnya sebagai orang tua dirinya tak tega melihat penyakit
yang diderita Arjun dan ingin melanjutkan pengobatan untuk buah hatinya.
Namun, Siti dan suaminya hanya berprofesi sebagai petani ini mengaku tak
memiliki biaya. Untuk operasi saat usia 2 tahun, Siti mengaku menjual
rumah.
Selama ini, Siti mengaku aktivitas Arjun sepanjang hari hanya sebatas di atas
kasur, karena sudah tidak bisa lagi digendong. "Ya dikasih makan, mimik
susu, mandi ya di kamar. Aktivitasnya hanya di kamar. Kalau nyobak pengen
gendong itu tidak bisa, sakit mungkin ya kepalanya, soalnya sudah besar,"
ungkap Siti.
Meski begitu, Arjun tetap bisa mengumbar senyum dan tawa meski sakit.
Sementara Nurul, bidan desa yang selama ini merawat Arjun menceritakan
jika usia kehamilan 8 bulan dirinya menemukan tanda kelainan di dalam
kandungan Siti. Dan saat diperiksa dengan melakukan USG (Ultrasonografi),
ditemukan kelainan pembesaran pada kepala bayi.
"Di sana akan dilakukan pemeriksaan lebih jauh lagi, CT scan dulu.
Pemeriksaannya banyak tidak bisa langsung sekali melihat, harus CT scan,
apa bisa dilakukan tindakan lagi apa ndak," terang Aty.
Menurut dr Aty, untuk biaya operasi, Arjun mendapat jaminan pembiayaan
pengobatan melalui program BPJS Kesehatan. Meski baru mengurus BPJS
Kesehatan, kartu BPJS bisa langsung aktif.
"Pemda Lamongan punya kebijakan untuk BPJS kelas 3 itu disertai surat
keterangan tidak mampu dari Dinas Sosial, biasanya bisa berlaku saat itu
juga. Tapi di rumah sakit rujukan, RSU dr Soetomo. Bisa langsung ditangani,
gratis dengan BPJS," tuturnya. (fat/fat)
https://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-3453463/arjun-bocah-usia-5-tahun-penderita-hydrocephalus-butuh-bantuan
Jakarta - Memiliki anak Down Syndrome atau Sindrom Down bukan hal yang
mudah untuk merawatnya. Meski begitu, keluarga penderita Sindrom Down
mengaku lebih bahagia punya anak Sindrom Down karena kaya akan
pengalaman.
Survei ini akan dimuat di American Journal of Medical Genetics edisi Oktober
2011.
"Suara-suara yang kami dengar sangat puas dan sangat positif tentang
kehidupan mereka meskipun faktanya mereka memiliki tantangan yang
nyata," kata Dr Skotko.
Sindrom Down merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom ke-
21. Kelainan ini berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan
mental. Ciri-ciri fisiknya tampak aneh seperti tinggi badan yang relatif pendek,
kepala mengecil, hidung tidak mancung menyerupai orang Mongoloid maka
sering juga dikenal dengan mongolisme.
Anak dengan Down Syndrome lahir dengan tiga bukan dua salinan kromosom
21. Anak dengan Down Syndrome memiliki kemampuan kognitif yang
bervariasi, yang sangat parah anak biasanya tidak dapat melakukan kegiatan
sehari-hari tanpa bantuan dari orang lain.
Ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan sindrom down atau mereka
yang hamil di atas usia 40 tahun diketahui lebih rentan melahirkan anak
dengan sindrom Down. Sindrom ini tidak bisa dicegah karena merupakan
kelainan yang disebabkan oleh kelainan jumlah kromosom. Penyebabnya
masih tidak diketahui pasti sampai saat ini.
Pemeriksaan untuk sindrom Down sebelum kelahiran saat ini sudah banyak
tersedia. Tes kehamilan untuk Sindrom Down saat ini banyak menyebabkan
ibu-ibu ini kemudian menggugurkan kandungannya, dan hanya sekitar 2
persen wanita yang benar-benar mau menjalani tes.
Saat ini sudah ditemukan tes darah yang akan dipasarkan untuk mengetahui
kelainan ini sejak dini dan Skotko ingin memastikan bahwa orangtua yang
bergulat dengan keputusan sulit ini memiliki informasi yang baik.
Ibunya, Louise Borke, mengatakan kepada orang tua yang mungkin memiliki
anak dengan sindrom Down, "Saya akan mengatakan kepada mereka agar
jangan takut. Ini memang berbeda, tapi tidak buruk. Orang tuanya teman-
teman Louis mengatakan kepada saya bahwa mereka percaya anak-anak
mereka menjadi orang-orang yang lebih baik karena telah mengenal Louis."
Louise Borke baru mengetahui bahwa anak laki-lakinya itu memiliki sindrom
Down ketika bayinya masih berusia beberapa hari. Waktu itu, ia merasa
kaget, terkejut, gentar dan cemas.
UNAIR NEWS
12/10/2017
Dokter Putri bersama pasien mikrotia atas nama Febriyanto tiga hari sebelum
dilangsungkannya operasi. (Foto: Sefya Hayu)
UNAIR NEWS – Febriyanto (11 tahun) baru saja menjalani operasi rekonstruksi daun
telinga di Rumah Sakit Universitas Airlangga, Jumat lalu (6/10). Bocah asal Kendari,
Sulawesi Tenggara ini ternyata mengalami mikrotia, atau kelainan kongenital bentuk
telinga yang kurang sempurna. Tidak hanya Febriyanto, di Surabaya tidak sedikit anak
dengan kondisi serupa.
Pada prinsipnya fungsi daun telinga tidak sekedar untuk pasang anting atau penyangga
kaca mata saja. Secara fisiologis daun telinga punya peran penting untuk ‘menangkap’
suara dan mengarahkannya masuk ke saluran telinga.
Sementara yang dialami oleh penderita mikrotia jelas berbeda. Karena terlahir dalam
kondisi bentuk kuping yang kurang sempurna, menyebabkan proses pendengaran menjadi
terganggu. Akibatnya, proses tumbuh kembang anak menjadi terhambat.
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab mikrotia. Namun Dokter Bedah plastik
konsultan Kraniofasial FK UNAIR Indri Lakshmi Putri,dr.,Sp.BP-RE(KKF)
memperkirakan, mikrotia disebabkan karena beberapa faktor yang kemungkinan dialami
sejak anak masih di dalam kandungan. Bisa karena infeksi, faktor gizi, terpapar radiasi,
obat-obatan toksik, dsb.
“Melalui USG 4D sudah dapat dideteksi apakah janin mengalami mikrotia atau tidak,”
ungkapnya.
Mikrotia sebenarnya dapat diatasi melalui tindakan operasi rekonstruksi. Yaitu operasi
pemasangan daun telinga buatan. Tim dokter THT dan bedah plastik saling berkoordinasi
menangani pasian mikrotia.
Jika pasien terlanjur mengalami gangguan pada pendengarannya, maka diperlukan alat
bantu dengar. Sedangkan daun telinga pengganti akan dibuatkan dari bahan poros
polietilen atau menggunakan tulang iga dari tubuh pasien sendiri.
Itulah alasan mengapa operasi ini sebaiknya dilakukan pada anak usia minimal 10 tahun.
Karena pada usia tersebut, tulang rawan seseorang masih terbilang lentur sehingga
memudahkan dilakukan pembentukan.
“Kalau operasi dilakukan pada anak berumur lebih dari 16 tahun, dokter kesulitan
mengoperasi. Sementara jika kurang dari 10 tahun, donornya belum cukup. Paling tidak,
lingkar dada pasien minimal 60 cm,” begitu penjelasan dokter Putri dalam seminar
MIKROTIA yang diselenggarakan di RSUA.
Prevalensi anak dengan mikrotia terbilang tinggi. Selain dari Surabaya, pasien yang
datang berobat ke RSUA juga berasal dari luar Jawa.
“Kasusnya lumayan banyak. Dan sampai saat ini Surabaya menjadi pusat terbesar
kasus mikrotia,” ungkapnya.
Dalam sebulan, dokter Putri mengaku bisa mengoperasi sampai dua pasien. Permintaan
operasi semakin bertambah manakala memasuki libur sekolah. Dalam sepekan ada sekitar
dua pasien baru yang minta dioperasi.
Sebagaimana orang tua Febriyanto, Sadaria rela datang jauh-jauh dari Kendari demi
menyembuhkan anaknya. Sadaria merasa beruntung karena mendapat fasilitas operasi
dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh BPJS.
Febrianto tidak takut operasi?“Tidak sama sekali, setelah operasi saya mau potong
rambut, biar terlihat tampan,” ungkap bocah itu.
Beruntungnya, Febrianto yang masih memiliki rasa percaya diri menerima keadaan
fisiknya selama ini. bocah ini bahkan sama sekali tidak minder dengan keterbatasan
fisiknya. Dokter Putri membandingkan, tidak sedikit anak dengan mikrotia yang pada
akhirnya menarik diri dari kehidupan sosial, malu dengan keterbatasan fisiknya.
“Anak mikrotia rawan di-bully, karena punya telinga yang bentuknya berbeda dari teman-
teman lainnya. Di sini pentingnya peran orang tua. Bantu anak-anak ini memahami
kondisinya, sehingga anak mikrotia tetap pede meski dengan keterbatasan,” ungkapnya.
Kasus mikrotia terbilang bervariasi. Yang paling kompleks adalah mikrotia disertai
dengan syndome wajah yang tampak tidak simetris.“Kalau kasusnya sudah kompleks
begitu, maka perlu dilakukan pula operasi rekonstruksi wajah,” jelasnya.
Sempat Frustrasi 7Menangani pasien mikrotia bukanlah hal mudah. Itu pula yang
dirasakan Putri di awal ia memutuskan untuk mendalami teknik operasi mikrotia tahun
2015. Menurutnya, operasi mikrotia adalah operasi bedah plastik paling rumit.Demi
menguasai teknik operasi yang sempurna, perempuan kelahiran 11 November 1983 ini
mempelajari teknik operasi ke beberapa pakar mikrotia dari sejumlah negara, seperti
Belanda dan Jepang. Putri banyak belajar teknik operasi mikrotia, salah satunya bersama
Moshe Kon, MD, Ph.D dari University Center Utrecht, yang kini menjabat sebagai
President International Society Of Auricular Reconstruction.“Awal menekuni bidang ini
saya sempat frustrasi. Hasil operasi yang kurang sempurna membuat pasien kurang puas,
begitupun saya. Namun saya menyadari semua itu butuh proses dan jam terbang.
Perlahan, sekarang sudah jauh lebih baik,” ungkapnya.Rumah sakit UNAIR membuka
pelayanan bagi anak-anak penderita mikrotia secara paripurna. Antara dokter spesialis
bedah plastik, dokter spesialis THT, dan psikiatri saling bekerja sama.“Kami bekerja pada
porsinya masing-masing. Sehingga tidak sampai terjadi over lapping,” ungkap Alumnus
FK UNAIR tahun 2006 ini.Kembali pada pengalaman Febriyanto, setelah belasan tahun
hidup tanpa memiliki sepasang daun telinga, pada akhirnya impiannya memiliki sepasang
daun telinga yang sempurna menjadi kenyataan. Belajar dari Febriyanto, kita bisa tarik
hikmah bahwa apapun bentuk pemberian Tuhan sudah sepatutnya kita syukuri. Tak
terkecuali, pemberian sepasang daun telinga
http://news.unair.ac.id/2017/10/12/penderita-mikrotia-berpeluang-punya-daun-
telinga/
Jumat, 19 Feb 2016 16:05 WIB
Foto: thinkstock
"Bayi lahir prematur, retinanya sudah rusak sejak lahir yang akhirnya
memengaruhi keseimbangan cairan mata dan menyebabkan tekanan tinggi
pada bola mata," tutur dr Emma Rusmayani, SpM dari Jakarta Eye Center
Kedoya kepada detikHealth, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, dr Emma menjelaskan biasanya orang tua bisa melihat tanda-
tandanya. Salah satunya adalah dari kemampuan bayi untuk berkedip atau
tanda yang tampak seperti tumor dan kelopak mata yang berbeda.
"Begitu dia boleh dioperasi, dokter anak bilang oke, langsung dioperasi. Pada
anak-anak bisanya tidak ada keluhan dan risiko gangguan penglihatan di
masa depan berkurang," paparnya.
https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/3146391/glaukoma-bisa-dialami-
sejak-bayi-risiko-tinggi-pada-yang-lahir-prematur
Katarak tidak hanya diderita oleh orang yang sudah lanjut usia, bayi juga dapat menderita katarak
dan harus mendapatkan penanganan yang tepat, seperti operasi. Menurut Dr. Ni Retno
Setyoningrum, SpM(K), MmedEdu, spesialis Oftalmologi Pedriatik dan Strabismus, prosedur
operasi katarak pada anak dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan pasien lanjut usia.
“Pada pasien anak, prosedur operasi katarak menjadi lebih komplek dibandingkan pasien
dewasa/lanjut usia, sehingga prosedur operasi dilakukan dengan anastesi umum untuk menjamin
kelancaran dan kenyamanan operasi,” ujar Dr. Ni Retno Setyoningrum.
“Pasien juga harus menjalani pemeriksaan pra-operasi terlebih dahulu, yang meliputi kondisi awal
sebelum operasi, perlu tidaknya ditanam lensa intraokular sampai dengan pemeriksaan kondisi
keseluruhan pasien agar benar-benar siap menjalani operasi katarak,” tambah Dr. Ni Retno yang
dikutip melalui Jec.co.id.
https://www.motherandbaby.co.id/article/2017/9/8/8616/Kenali-Penyebab-dan-Gejala-Katarak-
pada-Bayi
SIKULASI
Penyakit Jantung Bawaan Tak Murni Faktor Genetik
Kamis, 22 September 2011 | 11:35 WIB
Membaca berita bahwa Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok, Red) menyulap Monas, Patung
Selamat Datang dan Bundaran HI menjadi bercahaya emas untuk memperingati Hari Kanker Anak se-
Dunia, kita semua tentu senang dan mengapresiasi dukungan pemerintah tersebut.
Pada saat yang bersamaan, ternyata bulan Februari ini juga sebenarnya bulan awareness untuk Congenital
Heart Defect (Penyakit Jantung Bawaan). Tetapi sunyi sepi dan sejak dulu hampir tidak ada gaung/minim
dukungan untuk Penyakit Jantung Bawaan.
Seperti dalam keterangan resmi dari Yayasan Hipertensi Paru yang diterima Sindonews. Perhatian dan
dukungan untuk kanker selama ini dari berbagai pihak sangat luar biasa, bahkan hingga obat2an untuk
kanker yang ratusan juta bisa masuk JKN, itu semua bagus, tetapi kenapa penyakit lain harus menjadi
"anak tiri"?
https://www.google.com/amp/s/lifestyle.sindonews.com/newsread/1088348/155/13500-nyawa-anak-dan-bayi-ditelan-penyakit-
jantung-bawaan-1456408511
Ibu Hamil Paling Banyak Idap Kelainan
Jantung ASD
Wednesday, 05 August 2015 | 09:44 WIB
Ibu hamil
ASD merupakan merupakan salah satu bentuk dari kelainan jantung bawaan
dimana terdapat lubang (defek) pada dinding sekat (septum) antara serambi
(atrium) kanan dan kiri jantung. Kelainan ini sudah ada sejak lahir namun
seringkali tidak bergejala dan belum diketahui penyebabnya, ungkap dia.
Namun, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Krisdinarti terhadap sekitar
100 pasien ASD yang periksa ke RSUP Dr Sardjito, sekitar 10 persen
penyakit tersebut diturunkan. Ada yang ibunya sakit ASD anaknya juga sakit
ASD, anaknya sakit ASD ayahnya juga sakit yang ASD, ada anak kembar
yang sama sakit ASD, jelas dia.
Di Jepang, ASD dideteksi sejak ibu hamil maupun ketika anak SD. Sehingga
pada orang dewasa sudah tidak ditemukan kasus baru kelainan jantung
bawaan ASD. Di Indonesia pemeriksaan sejak dini ASD belum ada . Karena
itu PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)
Yogyakarta bekerjasama dengan Universitas Kobe Jepang melakukan
deteksi dini kelainan jantung bawaan pada siswa SD sebagai proyek
pilot. Ada 68 siswa SD kelas IV sampai kelas VI yang diperiksa.
‘’Kasus ASD pada anak maupun pada dewasa dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Kasus baru kelainan jantung bawaan ASD pada anak dan
dewasa masing-masing sekitar 100 kasus per tahun. Sejak tahun 2012
kasus ASD khususnya pada dewasa meningkat tajam. Karena saya mulai
mempunyai perhatian pada kasus ASD. Sekitar 10 tahun yang lalu dalam
satu bulan hanya sekitar 1-2 kasus baru ASD, sekarang sekitar 10 kasus per
bulan, jelas dia.
Jika kasus ASD diketahui secara dini bisa segera dilakukan penutupan
lubang atau operasi, sehingga tidak perlu obat-obatan yang cukup mahal
harganya. Apalagi obat-obatan yag efektif belum masuk dalam BPJS,
sedangkan obat yang masuk BPJS tidak efektif.
Apabila sudah dewasa baru diketahui ada kelainan jantung bawaan ASD,
biasanya ASD sudah besar dan mengalami komplikasi hipertensi paru
sehingga perlu konsumsi obat-obatan yang cukup mahal harganya.
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp_version/nsl7ui328
RESPIRASI
"Saat saya bertambah tua, rasanya menjadi semakin tak nyaman karena
aliran udara terasa seperti terhambat. Ini biasanya terjadi kalau saya kurang
pemanasan atau jarang latihan," ujar sang pria kepada dokter yang
melaporkan kasus ini di jurnal BMJ Case Reports.
Rachel Edmiston dari Central Manchester University Hospital mengatakan
sang pria telah banyak menemui dokter tapi tak ada yang tahu penyakit apa
itu. Ia sendiri mengaku awalnya tak bisa menemukan hal yang salah ketika
pertama kali melakukan pemindaian CT.
Sang pria kemudian diminta untuk bermain trompet sambil dipindai ulang.
Hasilnya dokter menemukan ada area tak normal di leher pasien yang
membesar ketika meniup trompet dan dugaan sementara karena
pharyngocele. Orang dengan kondisi ini otot di area pharynxnya lemah akibat
sering berada di bawah tekanan sehingga bisa menggelembung ketika ia
meniup. Keluhan pharyngocele di antaranya batuk-batuk, sulit menelan,
muntah, dan nyeri.
Namun ada penyakit lain yang serupa yaitu laryngocele, bedanya otot lemah
dan penggelembungan terjadi di area kotak suara. Edmiston mengatakan
kotak suara orang dengan kondisi ini juga menggelembung oleh udara karena
sering berada di bawah tekanan dalam waktu lama. keluhan laryngocele di
antaranya suara serak dan sulit bernapas.
Dr Len Horovitz dari Lenox Hill Hospital, New York, mengomentari kasus dan
mengatakan bahwa pemain alat tiup perlu mewaspadai kondisi tersebut. Guru
terutama sebaiknya bisa melihat munculnya gejala pada murid-murid.
https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/2879742/sering-meniup-trompet-
leher-pria-ini-bisa-menggelembung-seperti-kodok
Kanaya, Bayi Penderita Penyakit Langka Hernia
Diafragmatika
Kasus Pertama di Kaltim, Lubang Menganga di Rongga Dada
MULAI MEMBAIK: Dokter spesialis bedah anak RSKD Balikpapan, Iman Martafani, menunjukkan rontgen kondisi bagian
dalam tubuh Kanaya. Foto kanan, Ramini menggendong Kanaya di rumah sakit kemarin.(anggi praditha/kp)
PROKAL.CO, v>
Sekilas semua terlihat biasa saat Kaltim Post menyambangi ruang bayi, Bougenville, Rumah Sakit Umum
Daerah Kanujoso Djatiwibowo (RSKD), Balikpapan, kemarin. Ada empat bayi berumur hari masing-
masing dalam inkubator di ruangan itu. Namun, siapa sangka, di antara bayi mungil dan lucu itu, ada
Kanaya, bayi berusia 10 hari yang mengidap penyakit langka; hernia diafragmatika.
PUTRI pasangan Irwan Saroji (27) dan Ramini (27) itu dilahirkan normal. Dia juga sehat seperti bayi
umumnya. Kanaya menghirup udara pertama pada 27 Juli 2015, pukul 13.00 Wita di Puskesmas Karang
Joang, Balikpapan. Rupanya, kondisi normal saat dilahirkan itu tak berlangsung lama. Setelah azan magrib,
kondisi Kanaya mulai melemah. Belum ada kecurigaan dari keluarga.
Esok paginya, kondisi bayi mungil tersebut semakin memburuk. Hampir seluruh bagian tubuhnya membiru.
Dia pun sesak napas dan menangis dengan tersendat. Irwan panik. Tanpa pikir panjang, pria yang bekerja
sebagai sekuriti itu pun membawanya ke rumah sakit.
Bayi perempuan tersebut langsung mendapat tindakan. Setelah dirontgen dan dijelaskan dokter spesialis
anak di RSKD saat itu, Lany, Kanaya diidentifikasi mengidap penyakit hernia diafragmatika. Dia pun harus
segera dioperasi. “Saya kaget saat mendengar penjelasan dari dokter bahwa penyakit itu berbahaya dan jika
tidak ditindak cepat, anak saya tidak tertolong,” ujar warga Jalan Soekarno-Hatta, Gang PDAM, Km 12,
Balikpapan, itu kemarin.
Ramini, istri Irwan, mengatakan saat mengandung tidak menemui tanda-tanda keanehan. Normal saja. Dia
juga rajin melakukan pemeriksaan rutin dan ultrasonografi (USG) setiap bulan. Ramini pun menjaga pola
makanan dan mengonsumsi menu bergizi. “Tidak ada gangguan saat kehamilan, kondisi janin saat itu juga
sehat,” ujar ibu rumah tangga itu.
Kata dia, Kanaya sudah melewati operasi pada 29 Juli. Saat itu, dia dan suami harap-harap cemas.
Untungnya, operasi yang berjalan sekitar empat jam itu lancar. Selepas penanganan, Kanaya sudah bisa
diberi air susu ibu (ASI) untuk asupan gizi. Kemudian, sekitar satu minggu, Kanaya harus menjalani
perawatan di RSKD. Kemarin dia dinyatakan sembuh oleh dokter dan boleh keluar rumah sakit. Pantauan
media ini, setelah dilepas infus, sore harinya mereka membawa buah hati Kanaya pulang.
BAWAAN LAHIR
Hernia diafragmatika adalah adanya lubang pada diafragma (selaput rongga dada) akibat
ketidaksempurnaan penyatuan organ-organ diafragma dalam perkembangan janin. Akhirnya, menyebabkan
usus masuk melewati lubang diafragma. Usus melilit mengitari paru-paru dan jantung. Tekanan dari usus
tersebut akan mencari lapisan mana yang paling lemah, kemudian menembus dinding diafragma.
Menurut dokter spesialis bedah anak, Iman Martafani, penyakit itu sebetulnya kelainan bawaan lahir.
Ditemui Kaltim Post di ruang Poli Bedah Anak RSKD kemarin, dia menjelaskan, penyakit tersebut terjadi
karena pada usia embrio, empat sampai delapan minggu, pembentukan organ diafragma yang memisahkan
antara rongga dada dan rongga perut tidak sempurna. Lubang terus berkembang dan melebar ketika usia
kehamilan tua.
Lubang yang terbentuk pada diafragma tersebut membuat organ-organ perut dapat memasuki rongga dada.
Kondisi itu menyebabkan bayi kesulitan bernapas, kulit berwarna kebiruan, denyut jantung dan napas yang
cepat ketika bayi lahir. “Akibat tekanan dari pernapasan, dengan mudah usus masuk ke celah jantung yang
akan mendorong mengitari paru-paru sehingga bayi sulit bernapas,” ujar Iman.
Dia menjelaskan, penanganan penyakit itu harus segera dilakukan. Yakni operasi. “Hampir seluruh usus
mendesak di dalam paru-paru dan jantung. Karena ruang di dalam rongga dada sempit, jantung bisa saja
tergeser. Usus yang masuk ke dalam rongga tersebut sekitar 2–3 meter dan segera dioperasi,” jelasnya.
“Pascaoperasi penyakit hernia diafragmatik tidak ada efek samping bagi penderita,” kata Imam
menambahkan. Jalannya operasi tersebut untuk mengembalikan lubang seperti semula. “Lubang diafragma
ditutup dan dijahit, jika lubang tersebut ukurannya kecil. Namun, bila lubang merambah luas, untuk
membantu menutupnya, digunakan jaringan buatan, yakni mesh. Alat tambahan tersebut bisa menyatu
dengan lapisan diafragma dan tidak menyebabkan alergi bagi penderita,” ungkapnya.
Iman menuturkan, penyakit hernia diafragmatik merupakan kelainan bawaan yang bisa disebabkan saat ibu
hamil (bumil) mengandung, tidak rutin kontrol kesehatan. “Bisa saja mengonsumsi obat-obatan yang tidak
dianjurkan saat masa kehamilan yang berefek samping pada janin. Selain itu, paparan radiasi dan
lingkungan sekitar yang tercemar bisa saja memengaruhi kesehatan ibu dan janin,” tuturnya.
http://m.kaltim.prokal.co/read/news/239941-kanaya-bayi-penderita-penyakit-
langka-hernia-diafragmatika
Bagikan :
Penny Parrott, bayi yang lahir dengan lambung dan usus berada di rongga dada (Dok. Twitter/@HollySFlynn)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika Holly Flynn hamil 20 minggu, hasil pemeriksaan USG sudah
menunjukkan ada yang tidak beres dengan janin yang dikandungnya. Dokter bahkan
menyarankan untuk melakukan terminasi atau pengguguran. Namun, Flynn tetap
mempertahankan kehamilannya hingga melahirkan.
Hasil USG menunjukkan janin tersebut mengalami kondisi yang disebut dengan congenital
diaphragmatic hernia (CDH). Penyakit langka itu membuat organ-organ tubuhnya, seperti
lambung dan usus, naik ke bagian dada akibat adanya lubang di bagian diafragma. Yang lebih
parah, organ yang ‘salah kamar’ tersebut menghancurkan paru-parunya.
Flynn (25) dan pasangannya Phil Parrott (32) diberitahu bahwa calon putri mereka hanya
memiliki peluang 50 persen untuk bertahan hidup. Tapi pasangan ini bersikeras ingin
melahirkan bayi tersebut, yang kemudian diberi nama Penny Parrott.
Dan benar saja, ketika lahir hanya setengah paru-paru Penny yang bekerja. Karena kesulitan
bernapas sejak pertama dilahirkan, dokter pun segera memasang ventilator dan melakukan
perawatan intensif.
Di usia yang sangat muda, Penny harus menjalani operasi. Dalam operasi yang melelahkan,
ahli bedah memindahkan organ tubuhnya dari rongga dada ke posisi yang seharusnya.
Beruntung, operasinya berjalan mulus dan nyawa Penny dapat diselamatkan.
Paru-paru mungilnya mulai bekerja sendiri tanpa bantuan ventilator. Ia pun pulih dengan cepat
dan diperbolehkan untuk pulang ke rumah orang tuanya.
“Dia adalah pejuang kecil dan setelah 28 hari di rumah sakit, dia diperbolehkan pulang,” kata
Flynn, yang berasal dari Manley, Cheshire, Inggris, seperti dilansir dari Mail Online.
Menurut Flynn, Penny yang kini sudah berusia tiga bulan menunjukkan perkembangan yang
menakjubkan. “Paru-parunya terus tumbuh dan berat badannya bertambah. Dia melakukan hal
yang menakjubkan,” katanya.
Congenital diaphragmatic hernia (CDH) terjadi pada sekitar satu dari 2.500 kelahiran dan
menyumbang sekitar 8 persen dari semua kelainan bawaan utama.
Diafragma biasanya berkembang pada bayi yang belum lahir sekitar tujuh sampai 10 minggu
masa kehamilan. CDH terjadi ketika diafragma gagal terbentuk dengan benar atau gagal
berkembang pada tubuh bayi yang belum lahir.
Kondisi tersebut membuat isi perut naik ke dalam rongga dada, yang pada gilirannya mencegah
paru-paru berkembang dengan baik.
Berapa banyak isi perut yang naik ke atas serta ukuran lubang di diafragma, menentukan
seberapa besar pengaruh pada organ lain, seperti paru-paru dan jantung.
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, CDH merupakan bagian dari sindrom kromosom,
termasuk sindrom Down.
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150609113549-255-58713/bayi-yang-terlahir-dengan-lambung-dan-usus-berada-di-
dada
Liputan6.com, Jakarta Ketika bayi lahir, pemeriksaan seperti jumlah jari tangan dan
kaki, apakah normal atau tidak adalah hal yang wajar. Tapi tidak semua orang
memerhatikan langit-langit mulut.
Hal ini demi mendeteksi lebih dini, apakah bayi mengalami langit-langit mulut sumbing
atau tidak--ada celah di langit-langit mulut.
Jika sebagian besar orang hanya mengenal bibir sumbing saja, langit-langit mulut juga
bisa alami sumbing.
"Pada bayi yang baru lahir kan pemeriksaan (langit-langit mulut) terkadang suka
terlewatkan. Padahal, bisa saja bayi itu mengalami sumbing di langit-langit. Hal ini
dikarenakan otot pada langit-langit mulut tidak menyatu sempurna," jelas dr
Prasetyanugraheni Kreshanti, SpBP-RE (KKF), spesialis bedah plastik Cleft
& Craniofacial RSCM usai ditemui acara memperingati Bulan Kepedulian Sumbing dan
Kelainan Craniofacial Lainnya di RS Cipto Mangunkusumo Kencana, Jakarta pada
Kamis (27/7/2017).
Adanya keterlambatan pemeriksaan sejak lahir dapat membuat orangtua tidak ngeh.
Orangtua tiba-tiba saja baru menyadari kalau bicara anaknya itu tidak jelas, terutama
memasuki usia 1 atau 2 tahun.
"Ya, kalau di langit-langit mulut yang sumbing sulit dideteksi. Untuk penanganannya
bisa dioperasi. Anak juga harus latihan bicara. Karena bicaranya juga jadi tidak jelas
dan sengau," lanjut dr Heni, sapaan akrabnya.
Bibir dan langit-langit sumbing merupakan kelainan bawaan sejak lahir. Sumbing pun
ada beberapa jenis, yaitu sumbing di bibir, sumbing di bibir hingga ke langit-langit
mulut, maupun hanya sumbing di langit-langit mulut.
https://m.liputan6.com/health/read/3037708/setelah-bayi-lahir-segera-periksa-
langit-langit-mulut
Derita bayi Akbar Maulana, mengidap palatoschisis dan gizi buruk
Merdeka.com - Akbar Maulana, bayi berusia enam bulan warga Dukuh Karangturi,
Desa Lanji, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah didiagnosa dokter
menderita palatoschisis sejak berusia 1 bulan. Palatoschisis merupakan kelainan
kongenital pada wajah di mana atap/langit dari mulut yaitu palatum tidak berkembang
secara normal selama masa kehamilan, mengakibatkan terbukanya (cleft) palatum
yang tidak menyatu sampai ke daerah cavitasnasalis, sehingga terdapat hubungan
antara rongga hidung dan mulut Bayi pasangan Naeli dan Ahmad Fauzi ini semakin
diperparah dengan gizi buruk yang menyertainya. Akbar Maulana dilahirkan normal
dengan berat badan 2,9 kilogram. Namun bobot bayi itu terus merosot setelah tidak
mampu menyerap gizi karena radang langit-langit mulut.
Untuk penyembuhan Akbar Maulana, hanya bisa dilakukan jika umurnya minimal 18 bulan. Di
masa tunggu sampai umur tersebut, si anak harus mendapat perawatan ekstra.
"Kami harus merawat secara telaten," tutur Naeli ibu dari Akbar Mualana.
Orangtua Akbar harus hati-hati ketika memberi makan agar tidak tersedat. Pemberian asupan
susu pun harus menggunakan dot khusus.
Sementara itu dengan kondisi berat badan yang hanya 2,6 kilogram, Akbar rentan sakit. Selain
itu komplikasi dari bibir sumbing dalam juga mengancam, di antaranya infeksi, dan intake
makanan.
"Kami salurkan bantuan sementara untuk meringankan beban orangtuanya," tutur Arif Fajar
Hidayat, Relawan Inspirasi Rumah Zakat.
https://m.merdeka.com/peristiwa/derita-bayi-akbar-maulana-mengidap-palatoschisis-dan-gizi-
buruk.html
Nuraini, begitu panggilannya, mengalami bibir sumbing sejak lahir. Wahyudi dan Musyanti kala itu sudah
memilih pasrah. Keinginannya untuk mengoperasi sang buah hati seakan sulit terwujud karena
keterbatasan biaya.
"Saya kerja serabutan. Hasilnya juga pas-pasan. Jangankan untuk biaya operasi, untuk biaya hidup saja
susah," kata Wahyudi di Rumah Sakit Jember Klinik, Selasa (29/8/2017).
Setelah mendengar bahwa Polres Jember akan membiayai seluruh operasi bibir sumbing Nuraini,
Wahyudi dan Musyanti tentu sangat senang.
"Saya benar-benar tidak menyangka, kalau anak saya mau dibiayai operasi gratis sama Polres Jember.
Saya benar-benar senang," ungkapnya terharu.
Yang lebih mengharukan lagi, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo didampingi istri, Cut Laura
Kusworo yang juga Ketua Bhayangkari Cabang Jember, datang langsung ke rumah Wahyudi.
"Saya jemput langsung ananda Nuraini untuk kami bawa ke Rumah Sakit Jember Klinik guna operasi bibir
sumbing," ungkap Kusworo usai menjemput Nuraini.
Menurut Kusworo, operasi gratis bibir sumbing itu merupakan rangkaian kegiatan Polres Jember dalam
rangka HUT ke-72 RI, Hari Gerak Bhayangkari, dan Hari Raya Idul Adha.
"Untuk operasi gratis bibir sumbing hari ini ada enam orang. Salah satunya adalah ananda Nuraini," kata
Kusworo.
Selama menjemput Nuraini dari rumahnya, Kusworo bersama istri terus mendampingi. Bahkan, selama
dalam perjalanan, Kusworo memilih ikut dalam mobil ambulans Polres Jember yang digunakan sebagai
kendaraan menjemput Nuraini. Tak hanya itu, tiba di rumah sakit Jember Klinik, Kusworo sempat
menggendong Nuraini dan menciumnya.
Kusworo mengatakan, bahwa pasien bibir sumbing selayaknya mendapat pelayanan kesehatan prioritas.
Penderita bibir sumbing akan berimplikasi pada menurunnya ketahanan tubuh.
Di satu sisi, jika hal ini tidak cepat ditangani, maka pengaruhnya sangat besar terhadap kondisi
kesehatan fisik maupun mental. Dengan menjalani operasi dan perawatan yang komprehensif, lanjut
Kusworo, pasien tidak hanya akan mendapat senyum baru, namun juga harapan dan hidup baru.
"Biasanya kalau sudah besar, pasien seperti ini akan minder. Tapi setelah dioperasi, tentu mereka sudah
memiliki kepercayaan diri dan hidup normal seperti yang lainnya," pungkas Kusworo.
Sementara itu Cut Laura Kusworo, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, yang turut
membantu dan mendukung atas terlaksananya kegiatan tersebut. "Kegiatan ini tidak akan maksimal
tanpa dibantu dan didukung oleh semua pihak. Semoga, kegiatan seperti dapat kita adakan lagi secara
rutin ke depannya," kata Cut Laura.
Selain mendapat operasi gratis, pada kesempatan itu Kusworo juga menyerahkan tali asih kepada
keluarga pasien bibir sumbing. "Ini ada tali asih dari kita sekedarnya, semoga bermanfaat. Untuk biaya
operasi dan selama masa perawatan, nggak usah khawatir, sudah kami gratiskan," kata Kusworo kepada
salah satu keluarga pasien. (iwd/iwd)
https://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-3620673/akhirnya-nuraini-operasi-bibir-sumbing-
terima-kasih-pak-polisi
DIGESTIVE
Bayinya Menderita Penyakit Berat,
Petugas Pasukan Oranye Ini Pusing
Pikirkan Biaya Pengobatan
Senin, 23 Oktober 2017 16:07
BATAM, KOMPAS.com - Rosmalia Nurhalizah, bayi yang baru berusia 16 hari yang terlahir
tanpa lubang anus (Atresia Ani) akhirnya bisa mendapatkan operasi lanjutan.Putri dari pasangan
Ahmad Dicky (22) dan Iis Trisnawati (34), sebelumnya telah menjalani operasi, Sabtu (7/4/2018)
kemarin. Operasi itu berupa pembuatan lubang sementara untuk saluran membuang BAB bayi
Rosmalia. Dan setelah operasi pertama, nantinya akan dilanjutkan operasi kedua dan ketiga.
Iis Trisnawati, ibu bayi yang terlahir tanpa anus ini mengaku sangat bersyukur dan berterimkasih
sekali atas bantuan yang diberikan bright PLN Batam, karena dengan bantuan ini anak ketiganya
ini bisa kembali melakukan operasi kedua dan ketiga."Saya tidak bisa berkata-kata apa lagi, selain
rasa syukur atas apa yang diberikan dan didapatkan saat ini. Memang pihak rumah sakit tidak
memberatkan kami, namun bukan berarti biaya operasi ini tidak mesti kami bayar," kata Iis.
Selain bisa melanjutkan untuk operasi selanjutnya, kini anak ketiganya ini juga bisa diurus
kepulangannya, karena tunggakan saat melahirkan hingga operasi pertama bisa diatasi dengan
bantuan ini."Anak ketiganya saya ini lahirnya sunsang dan lubang anusnya tidak sempurna. Ada
daging yang panjangnya sekitar 2,8-3 cm menyumbati lubang anusnya. Oleh tim dokter disarankan
untuk dilakukan operasi agar bisa BAB sementara," ungkapnya.
https://regional.kompas.com/read/2018/04/14/18432861/bayi-tanpa-anus-di-batam-akhirnya-
dapat-bantuan-untuk-operasi?page=all
RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Bupati Sinjai Sabirin Yahya bersama Wakil Bupati Sinjai
Andi Fajar Yanwar menjennguk bayi penderita Atresia Esofalus (tertutup tenggerokan) yang
sedang jalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sinjai, Jumat
(6/10/2017).Bayi dari pasangan Jusman dan Nurlina ini, merupakan warga jalan Teratai Kelurahan
Balangnipa Kecamatan Sinjai Utara. Pada kesempatan ini, Sabirin menyerahkan bantuan tali kasih
kepada orang tuanya untuk biaya perawatan dan sehari-hari.
"Semoga bisa ditangani secepatnya, dan bantuan yang kami berikan bisa bermanfaat," ungkap
Sabirin.Sementara itu, Direktur RSUD Sinjai, Amaluddin mengatakan, awalnya anak ini dirujuk
oleh orang tuanya karena menderita sesak nafas.Direktur RSUD Sinjai Amaluddin mengatakan,
awalnya anak ini dirujuk oleh orang tuanya karena menderita sesak nafas. Sang bayi tersebut
terpaksa dibawa ke RSUD Sinjai karena tidak bisa makan melalui mulut. Sehingga oleh pihak
medis di RSUD Sinjai, diberi infus.
"Umur anak ini sekisar 3 minggu. Setelah diperiksa, ternyata ada yang buntu di saluran
pencernaanya, di tengorokan, sehingga tidak bisa masuk makanan ke lambung. Namun, saat ini
kita hanya berikan cairan saja menggunakan selang, karena kita tidak bisa melakukan operasi di
sini, sehingga kita akan rujuk ke Makassar," kata Amaluddin.
http://news.rakyatku.com/read/68512/2017/10/07/bupati-sinjai-bantu-bayi-penderita-atresia-
esofagus
Image captionPenyanyi pop Ed Sheeran melantunkan lagu kesukaan salah seorang penggemarnya
yang tengah menanti ajal.
Sang kakak mengatakan bahwa penyanyi itu melantunkan lagu favorit Triona, 15 tahun,
melalui sambungan telepon, saat ia berbaring di tempat tidurnya di rumah sakit di
Dublin.
Keinginan remaja yang tengah menanti ajal itu adalah mendengarkan bintang pop
favoritnya menyanyikan lagu berjudul Little Bird.
Sheeran sebelumnya sudah mendengar tentang situasi yang dialami Triona setelah
kampanye di media sosial, #SongForTri , menarik perhatiannya.
"Waktu itu ada saya sendiri, saudara-saudara saya, pasangan-pasangan kami, orang
tua saya, bapak baptis Triona, istrinya dan staf rumah sakit.
"Triona terbaring di tempat tidur yang besar, ditutupi dengan tabung dan mesin, ada
sebuah kotak kecil sebagai jendela di atasnya.
"Saudara laki-laki saya Colm meninggalkan ruangan, tapi tak lama kemudian ia kembali
dan menelepon.
"Ia hanya mengatakan 'Saya akan menyalakan pengeras suara di telepon seluler ini
untuk kamu, lalu tekan dan mendengarkan Ed Sheeran menyanyi'."
"Lalu Ed Sheeran terdengar di saluran telepon menyapa Triona: 'Hi Triona, saya dengar
kamu adalah seorang penggemar berat saya.' Ia mendengar bahwa lagu kesukaan
Triona adalahLittle Bird dan ia pun mulai menyanyikan lagu itu dengan memainkan
gitarnya."
"Ia memainkan seluruh lagu hingga selesai. Kami langsung megucapkan terima kasih
kepadanya dan mengatakan bahwa kami harus pergi."
"Lalu kami tutup teleponnya dan dokter mengangkat stetoskop dan memberitahu kami
bahwa jantungnya telah berhenti."
Peristiwanya terjadi pada tahun 2014, namun Adrian baru mengungkapkan hal ini.
Pada tahun 2014 itu Ed Sheeran mencuitkan salam penghormatan terakhirnya pada
penggemarnya, Triona.
https://www.google.com/amp/s/www.bbc.com/indonesia/amp/majalah-
39626166
GENITAL ORGAN
Bocah menderita kelainan kelamin di Sumsel jalani operasi perdana
Merdeka.com - DF, bocah sembilan tahun yang mengidap hypospadia atau kelainan
kelamin bawaan asal Sumsel menjalani operasi perdana. Operasi direncanakan bakal
berlangsung hingga tiga kali setiap enam bulan.
BACA
Orang tua transgender di Kanada ngotot ogah tegaskan kelamin bayinya
Operasi berlangsung di kamar bedah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Muhammad
Hoesin Palembang selama tiga jam, Senin (21/8) sore. Kini, DF sedang menjalani
perawatan pascaoperasi di ruang rawat inap.
Tim bedah DF, dr Sindu Saksono mengungkapkan, operasi perdana tersebut dilakukan
berupa meluruskan penisnya yang bengkok. Hal ini sebagai langkah awal untuk
tahapan operasi lain.
READ MORE
Pria Ganteng atau Baik Hati? Ini yang Lebih Dipilih Wanita
Ini Lho Alasan Kamu Nggak Boleh Minder Dengan Bentuk Tubuh Gemuk
"Kemarin operasi pertama, pelurusan penis karena bengkok tertarik ke bawah. Kemungkinan
bakal ada dua sampai tiga operasi lagi setiap enam bulan," ungkap Sindu kepada
merdeka.com, Selasa (22/8).
Dia memastikan, operasi pertama akan berhasil 95 persen. Selanjutnya, tim bedah berjumlah
dua dokter akan melakukan pembuatan saluran kencing dan menutup lobang di bawah testis.
"Nanti kami buatkan lobangnya, persis menyerupai seperti biasa. Jika sudah normal, lubang di
bawah testis akan ditutup," kata dia.
Menurut dia, DF bukan mengidap kelamin ganda. Dia adalah laki-laki tulen, hanya saja saluran
kencing berada di bawah testis yang membuat penisnya tidak bisa normal.
"Bahasa medisnya hypospadia, kelainan kelamin bawaan, bukan kelamin ganda. Saluran
kencing itulah yang bakal diperbaiki," ujarnya.
Ditemui di kamar inap, bocah pasangan Herlidi (35) dan Buntalia (27) asal Desa Simpang
Pancur, Kecamatan Pulau Beringin, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, itu
cukup stabil. Keluarga berharap, tim dokter memberikan pelayanan maksimal sehingga
anaknya bisa normal seperti anak laki-laki lain.
"Alhamdulillah, mudah-mudahan berhasil. Tapi, kami belum tahu berapa operasi lagi, sekarang
kami sudah bersyukur," kata Herlidi.
https://m.merdeka.com/peristiwa/bocah-menderita-kelainan-kelamin-di-sumsel-jalani-
operasi-perdana.html
(TribunJakarta.com/Rohmana Kurniandari)
https://www.google.com/amp/jakarta.tribunnews.com/amp/2018/03/31/idap-penyakit-langka-
pria-yang-tumbuh-sebagai-perempuan-ini-sempat-anggap-dirinya-lesbian
Danielle Young (29 tahun) diketahui memiliki 2 buah rahim atau disebut
dengan bicornuate uterus saat berusia 18 tahun. Kondisi ini berarti rahimnya
terbelah menjadi dua dan kedua bagian tertutup satu sama lain sehingga
membuat kedua rahim ini terpisah.
"Saya tahu bahwa kondisi ini membuat saya lebih sulit untuk jadi ibu dan saya
harus menerima hal itu, padahal saya sangat mencintai anak-anak," ujar
Young yang tinggal dengan suaminya Richard (39 tahun) di Bridgwater,
Somerset, seperti dikutip dari Dailymail, Senin (2/4/2012).
Ketika ia diketahui hamil, awalnya dokter hanya mengira kehamilan ini hanya
terjadi di 1 rahim saja. Namun ternyata dokter sangat terkejut ketika diketahui
ia memiliki kehamilan kembar di setiap rahimnya.
"Sel telur ternyata bisa melewati tabung fallopi yang sebelumnya dipikir telah
diblokir dengan baik dan hal ini sangat tidak biasa. Seorang dokter
kandungan akan melihat kasus ini sekali dalam seumur hidupnya," ujar Prof
Andrew Shennan, profesor obstetri di Kings College Hospital, London.
Sebelum hamil bayi kembar ini, Young telah hamil normal 1 bayi yang lahir
pada Februari 2007 yang diberi nama Paige. Namun 5 bulan kemudian ia
mulai merasa tidak sehat dan saat diperiksa dketahui ia hamil lagi.
"Sulit dipercaya, saat saya melakukan USG terlihat detak jantung di atas
perut, tapi ketika pemindai dipindah sedikit maka ada detak jantung lagi di
dalam rahim lainnya. Dan saya hamil anak kembar di kedua rahim,"
ungkapnya.
Young menuturkan bahwa ini seperti keajaiban karena tidak ada yang bisa
menjelaskan bagaimana ia bisa hamil padahal 1 tabung fallopinya sudah
diblokir. Para dokter pun bingung dengan kondisi ini.
Saat itu dokter memperingatkannya bahwa ada kemungkinan kedua bayi ini
tidak bisa bertahan selama 9 bulan penuh, terutama janin yang berada di
rahim sebelah kiri karena ukurannya lebih kecil.
Si kembar ini akhirnya dilahirkan melalui operasi caesar darurat, bayi yang
diberi nama Joshua lahir dengan berat badan 1,07 Kg dan bayi yang diberi
nama Lea dengan berat badan 0,96 Kg.
Awalnya dokter khawatir bayi ini tidak bisa bertahan, ternyata keduanya
merupakan pejuang hebat karena meski lahir prematur dan berat badannya
kecil tapi kedua bayi ini bisa bertahan hingga usia 4 tahun dan memiliki berat
serta tinggi badan sama seperti anak normal.
"Orang berpikir mereka adalah kembar 3 karena usianya yang begitu dekat,
tapi ketika saya melihat mereka, saya tahu bahwa mukjizat itu bisa saja
terjadi," ujar Young.
https://m.detik.com/health/ibu-hamil/1882958/hamil-kembar-di-dua-rahim-
berbeda-dalam-1-perut
URINARY
Sabtu, 03 Des 2016 10:30 WIB
Jakarta - Dokter, saya mempunyai polycystic disease di kedua ginjal dan liver
saya, ukurannya sekitar 1 cm - 3 cm. Yang saya mau tanyakan apakah
penyakit tersebut bisa diobati? Terimakasih Dokter.
Nuryaqin (Pria, 41 tahun)
Jawaban Dear Pak Nuryaqin,
Berdasarkan data yang Anda berikan, policystic kidney disease (PKD) yang
memang dapat disertai dengan adanya kista di hati (liver) juga, umumnya
merupakan penyakit bawaan/genetik. Tipe penyakit ini merupakan tipe yang
hanya dapat diterapi dengan operasi.
Mengenai indikasi operasi, perlu tidaknya dan untuk pemantauan fungsi ginjal
dan hati, tentu perlu dievaluasi lebih lanjut ke dokter spesialis penyakit
dalam.
https://m.detik.com/health/konsultasi-penyakit-dalam/3361677/polycystic-disease-
pada-ginjal-dan-hati-bisakah-diobati
LONDON, KOMPAS.com — Seorang anak perempuan pasien ginjal membuat para dokter
terheran-heran. Pada saat akan dioperasi, dalam perut anak ini ditemukan empat ginjal dan dua di
antaranya ginjal baru.
Angel Burton sejak dilahirkan mengalami sakit ginjal serius sehingga ia divonis harus menjalani
operasi pada usia lima tahun. Namun, para dokter dibuat terpana karena dalam perut Angel ada
empat ginjal. Dua di antaranya ginjal baru yang tumbuh sempurna menempel tepat di atas ginjal
lamanya.
Yang luar biasa, sepasang ginjal baru ini ternyata menggantikan peran ginjal lamanya sehingga
Angel kini dapat terbebas dan sembuh total dari sakit ginjal. Setelah tiga tahun ditemukannya
ginjal baru, Angel yang kini sudah berusia delapan tahun dalam kondisi sehat walafiat. Ia benar-
benar telah diberi mukjizat yang telah mengubah jalan hidupnya.
Menurut penjelasan ahli medis, fenomena yang dialami Angel sangat jarang. Ia mengalami
kondisi yang disebut duplex kidney. Secara sederhana, kelainan ini menyebabkan seseorang
memiliki dua ginjal pada salah satu sisi perut. Anak yang mengalami duplikasi pada dua ginjalnya
disebut bilateral duplex kidney.
Pada kasus Angel, dua ginjalnya mengalami duplikasi dan melebur satu sama lain. Namun, setiap
ginjal ini memiliki ureter atau saluran yang terpisah sehingga bisa dikatakan Angel memiliki
empat ginjal dan empat ureter. Para dokter yakin bila pada pemeriksaan terdahulu ginjal tambahan
ini tidak terdeteksi karena posisinya tepat di atas ginjal lama.
Ibunda Angel, Claire Burton (32), yang tinggal di Louth, Lincolnshire, melahirkan buah hatinya
itu pada 2001. Setelah beberapa bulan, kondisi Angel mulai menurun dratis. Dokter lalu
melakukan pemeriksaan pada Angel dan mendiagnosa adanya bilateral reflux, yang berarti katup
pada kandung kemihnya tidak dapat berfungsi normal. Urine akan mengalir ke ginjal dan
mengakibatkan infeksi.
Kondisi Angel terus dipantau dan ia secara rutin menjalani pemeriksaan dan scan untuk
menghindari kemungkinan infeksi. Pada suatu saat ketika diperiksa, ginjal Angel mengalami
kondisi serius sehingga ia divonis harus menjalani operasi.
Angel pun menjalani pembedahan di Rumah sakit Anak Sheffield pada Oktober 2007 untuk
memasang katup buatan. Namun, pada saat operasi ternyata dokter menemukan ginjal baru yang
tumbuh. Ginjal baru ini kemudian tumbuh baik dan menggantikan fungsi ginjal lama. Angel pun
kini benar-benar pulih dan hidup sehat.
https://lifestyle.kompas.com/read/2010/05/18/08243287/Ajaib.Anak.Ini.Punya.Empat.Ginjal
KOMPAS.com - Umumnya kita percaya organ di dalam tubuh tidak akan pernah
meninggalkan tempatnya.
Namun, apa jadinya jika organ penting seperti ginjal turun sampai panggul?
Mungkin Anda tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya. Namun, perempuan 28
tahun asal Michigan, AS, tahu persis bagaimana rasanya.
Dalam laporan yang dimuat di jurnal BMJ Case Reports, Selasa (17/4/2018), tertulis
perempuan ini merasakan nyeri di perut bagian kanan setiap kali berdiri. Hal ini sudah
dialaminya selama enam tahun.
Anehnya, setiap kali mengubah posisi dari berbaring kemudian berdiri, perempuan ini
merasa seperti ada "bola" berguling di dalam perutnya. Hal inilah yang membuatnya
lebih banyak berbaring.
Kepada dokter, ia menceritakan rasa sakitnya berkurang menjelang trimester terakhir
kehamilannya belum lama ini.
Serangkaian tes kesehatan awal tidak menunjukkan kelainan pada tubuhnya. Hingga
akhirnya dokter menyarankan untuk melakukan CT Scan, barulah diketahui "bola" yang
selama ini dirasakan perempuan itu adalah ginjal kanannya.
Menurut hasil CT scan, ginjal kanannya turun sampai 6 sentimeter atau melewati dua
ruas tulang belakang saat berdiri.
Dr Akshay Sood, ahli urologi di Rumah Sakit Henry Ford, Detroit, yang merawat
perempuan ini berkata kondisi yang dialami pasiennya dikenal dalam dunia medis
sebagai nephroptosis, yakni kondisi di mana ginjal jatuh ke panggul saat berdiri.
Dalam wawancara Sood dengan Live Science, seseorang yang
mengalami nephroptosis biasanya berhubungan dengan lemak tubuh.
"Umumnya ginjal memiliki banyak lemak di sekitarnya yang dapat membantu
mempertahankan posisi. Saat seseorang terlalu kurus, ia tidak memiliki cukup lemak
untuk menjaga posisi. Hal inilah yang membuat ginjal turun ketika pasien berdiri," ujar
Sood diwartakan Live Science, Minggu (22/4/2018).
Sood melanjutkan, saat hal ini terjadi maka pembuluh darah yang menempel di organ
akan terbelit dan menyebabkan terjadi pembengkokan pembuluh darah di ureter atau
saluran kencing yang mengalirkan urine dari ginjal ke kantung kemih.
Nephroptosis, kondisi yang sulit dideteksi
Seperti dijelaskan di atas, ahli medis tidak menemukan ada yang salah di tubuh
perempuan ini, semua hasil pemeriksaan awal normal.
Sood menerangkan hal itu karena saat diperiksa posisi pasien berbaring, sehingga
posisi ginjal terlihat normal. Oleh sebab itu, mungkin dokter tidak menduga ada sesuatu
yang salah.
"Alasan lain beberapa dokter membuat diagnosis yang tidak tepat karena masih ada
kontroversi seputar ginjal melayang yang mengakibatkan beberapa institusi pendidikan
kurang memberi pembekalan terkait kasus seperti ini. Itu berarti beberapa ahli urologi
mungkin hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang nephroptosis," jelasnya.
Sood berkata pasiennya tidak mengalami sakit saat berbaring karena ginjal dalam
posisi normal. Selain itu, ia merasa lebih baik di akhir kehamilannya karena rahim yang
lebih besar menyokong ginjal dari bawah sehingga tidak turun.
Dalam kasus ini, Sood melakukan operasi yang disebut nefropeksi. "Dalam prosedur
operasi, kami membuat sayatan kecil di perut dan mengikat ginjal ke dinding belakang
tubuh dengan jahitan. Hal ini untuk menahan ginjal tetap berada di tempatnya dan
supaya tidak jatuh," jelas Sood.
Setelah operasi, perempuan ini tidak lagi merasakan sakit di perut dan ia kini lebih baik.
https://sains.kompas.com/read/2018/04/23/183200923/terlalu-kurus-ginjal-perempuan-ini-turun-ke-
panggul-tiap-kali-berdiri
MUSKULUS
Pada bayi dengan clubfoot, posisi kaki membengkok ke bawah dan memutar
ke dalam. Ini merupakan kelainan bawaan yang sebenarnya tidak
menyakitkan bagi bayi. Akan tetapi bila semakin bertambah usia dan tidak
diatasi maka bisa mengakibatkan kesulitan berjalan dan bisa jadi terasa sakit
di masa mendatang.
Joanna Alexandra sebelumnya mangatakan kelainan pada kaki si kecil baru
diketahui sesaat setelah proses kelahiran. "Di kandungan semuanya normal.
Yang kelainan di kaki juga aku bacanya, ketahuannya pas udah lahir. Bayi
kan bentuknya masih nglipet gitu kan jadi pas lahir baru ketahuan," ungkap
Joanna beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari detikHot.
Dikutip dari Mayo Clinic, kaki bayi bisa mengalami clubfoot lantaran jaringan
yang menghubungkan otot ke tulang (tendon) lebih pendek dari biasanya.
Tidak semua kasus clubfoot itu sama. Sebab ada yang ringan dan ada juga
yang parah. Ada yang mengalami hanya di satu kaki, ada pula yang
mengalami di kedua kakinya.
https://m.detik.com/health/bayi/3516183/mengenal-clubfoot-kondisi-yang-
dialami-bayinya-joanna-alexandra
Kamis 4/5/2017 | 01:00
Foto : ISTIMEWA
» Seorang anak perempuan pengidap penyakit Arthrogryposis Multiplex Congenita (AMC) tengah dipandu orang tuanya ketika
melakukan aktivitas menggambar sebagai salah satu terapi terhadap tulang lengan.
A A A Pengaturan Font
Endang (35) melahirkan prematur di usia kehamilan 33 minggu. Saat itu ia terpaksa melakukan tindakan
operasi caesar karena air ketubannya sudah habis. Saat itu ia juga menyadari bahwa ada yang tidak biasa
dengan fisik bayinya.
Ini merupakan kelahiran pertama Endang. Sebagai orang tua Endang merasa bingung karena dokter belum
mengetahui secara pasti apa yang dialami anaknya itu. Ditambah rumah sakit tempat ia bersalin tidak
memiliki dokter spesialis orthopedi.
Sampai sang bayi berusia 3 minggu, lanjutnya, dokter belum juga mendapat diagnosisnya. Kemudian
begitu bertemu dengan dokter orthopedi, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sang buah hati mengidap
kondisi sangat langka yang disebut Arthrogryposis Multiplex Congenita atau AMC. Ini baru diketahui
setelah dilakukan pemasangan gips dan rekontruksi tulang.
AMC merupakan kondisi yang menyerang sendi atau otot. Efek yang ditimbulkan adalah sendi yang kaku
atau keabnormalan pada otot. Seseorang dengan AMC memiliki tangan, kaki, atau anggota badan lain
yang tidak bisa ditekuk.
“Ini AMC. Jadi dia kaku sendi, bahasa sederhananya itu terjadi kontraktur pada sendinya. Jadi dia lebih
banyak tumbuh jaringan ikat. Kalau kita kan daging, tebal, kalau dia nggak,” kata Endang.
Ia menambahkan, perawatan anak dengan AMC tidak menggunakan obat-obatan. Cukup lakukan
stretching, splitting, surgery dan memaksimalkan kualitas hidup sang anak, di mana ia mengajari sang anak
untuk terus bergerak.
Waspadai Gejalanya
AMC mengacu pada berbagai kondisi yang melibatkan keterbatasan bawaan dari gerakan bersama. AMC
bukanlah diagnosis tertentu melainkan sebuah temuan klinis kontraktur bawaan. Ada dua jenis utama dari
AMC:
1. Amyoplasia (arthrogryposis klasik): Beberapa kontraktur simetris terjadi pada tungkai. Otot yang terkena
adalah hipoplasia dan memiliki degenerasi berserat dan lemak. Biasanya kecerdasan normal. Sekitar 10
persen dari pasien memiliki kelainan perut (misalnya, gastroschisis, usus atresia) karena kurangnya
pembentukan otot. Hampir semua kasus yang sporadis.
2. Arthrogryposis distal: Tangan dan kaki yang terlibat, tapi sendi besar biasanya terhindar. Arthrogryposes
distal adalah kelompok heterogen gangguan, banyak yang berhubungan dengan cacat gen tertentu dalam
salah satu dari sejumlah gen yang mengkodekan komponen aparat kontraktil. Banyak arthrogryposes distal
ditransmisikan sebagai gangguan dominan autosomal, tapi x-linked mutasi diketahui.
“Penyebab AMC bisa jadi melibatkan keterbatasan fisik gerakan (misalnya, karena malformasi uterus,
kehamilan multipel, atau oligohidramnion) menyebabkan janin akinesia / sindrom hipokinesia (sindrom
Pena-Shokeir), sering dikaitkan dengan hipoplasia paru,” ungkap Yvonne Sarah Bintaryo, dokter spesialis
bedah tulang dari RS Swadana Jombang, Jawa Timur.
Terkait pengobatan, penanganan AMC meliputi manipulasi sendi dan pengecoran, atau prosedur bedah.
Awal evaluasi terapi ortopedi dan fisik ditunjukkan. Manipulasi sendi dan pengecoran selama beberapa
bulan pertama kehidupan dapat menghasilkan peningkatan yang cukup.
Orthotics dapat membantu. Pembedahan mungkin diperlukan untuk menyelaraskan sudut ankilosis, tetapi
mobilitas jarang ditingkatkan. Transfer otot (misalnya, pembedahan memindahkan trisep sehingga dapat
melenturkan siku) dapat memperbaiki fungsi. Banyak anak lakukan dengan sangat baik, dua pertiga yang
rawat jalan setelah pengobatan. pur/R-1
Mesti Diperhatikan Orang Tua
Menurut National Institutes of Health’s Office of Rare Diseases Research, suatu penyakit dikategorikan
sebagai penyakit langka bila menyerang kurang dari 200.000 jiwa. Ada lebih dari 6.800 jenis penyakit yang
dikategorikan sebagai penyakit langka. Di antara penyakit-penyakit itu, terdapat beberapa penyakit yang
biasanya ditemukan pada anak-anak. Berikut beberapa diantaranya.
http://www.koran-jakarta.com/penyakit-langka-yang-menyerang-sendi-dan-otot/
Keluarga ini meski memiliki kelainan genetik tersebut, mengaku tetap bisa beraktivitas seperti
biasanya. Berolahraga, bermain musik, pun juga melakukan aktivitas yang menggunakan jari
secara spesifik misalnya makan.Ada fakta menarik yang terungkap dari keluarga ini. Dijelaskan
bahwa sang ibu hanya memiliki 5 hari kaki dan tangan. Jadi, bisa dikatakan gen "unik" anak-anak
tersebut 50% diwarisi sindrom ayahnya.
Sementara itu, tidak hanya terjadi di Brazil, di India pun kasus ini pernah terjadi. Dikabarkan,
sebuah keluarga di India juga memiliki 12 jari tangan dan 12 jari kaki. Mereka adalah keluarga
Choudhary yang mempunyai 25 anggota keluarga dan berasal dari Gaya Village, Bihar, India.Bagi
keluarga Choudhary, "keistimewaan" tersebut dianggap anugerah dari Tuhan. “Saya rasa ini
merupakan berkah. Tidak banyak keluarga yang diberikan keistimewaan seperti yang kami
dapatkan," kata Sitbiya Choudhary.
Bagi keluarga Choudhary, "keistimewaan" tersebut dianggap anugerah dari Tuhan. “Saya rasa ini
merupakan berkah. Tidak banyak keluarga yang diberikan keistimewaan seperti yang kami
dapatkan," kata Sitbiya Choudhary.Sementara itu, pakar dermatologi Dr. Aayush Gupta
memberitahu bahawa keluarga Choudhary menderita kecacatan genetik yang dinamakan
Polydactyly.Menurutnya, jari tambahan itu tidak menimbulkan masalah berarti. Namun, masalah
sosial yang akhirnya dirasakan mereka.
https://lifestyle.okezone.com/read/2017/10/19/481/1798376/viral-turun-temurun-2-keluarga-
besar-ini-punya-12-jari-tangan-dan-12-jari-kaki