Anda di halaman 1dari 30

POLA

TATA KELOLA

PUSKESMAS KENTEN KOTA PALEMBANG


2018-2023

PUSKESMAS KENTEN KOTA PALEMBANG


JLN. MP. MANGKUNEGARA NO.01
KECAMATAN ILIR TIMUR TIGA
KOTA PALEMBANG
HP.082178361379
EMAIL. Kenten_p@yahoo.com
LAMPIRAN
KEPUTUSAN WALIKOTA PALEMBANG
NOMOR : 233/KPTS/DINKES/2019
TENTANG TATA KELOLA
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
SE-KOTA PALEMBANG

POLA TATA KELOLA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

OUTLINE

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

DOKUMEN TATA KELOLA


PUSKESMAS KENTEN
DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
DALAM RANGKA PENERAPAN
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(PPK BLUD)

TAHUN ANGGARAN 2018-2023


PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KENTEN
Jln. MP.Mangku Negara No. 1 Kecamatan Ilir Timur Tiga Kota Palembang
HP.082178361379, e-mail : Kenten_p@yahoo.com

DOKUMEN TATA KELOLA

PUSKESMAS KENTEN, DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG

DALAM RANGKA PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

(PPK BLUD)

TAHUN ANGGARAN 2018


POLA TATA KELOLA
UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS KENTEN

A. PENDAHULUAN

1. Sejarah Singkat Puskesmas Kenten


Puskesmas Kenten berdiri pada 1 Mei 1971 yang masih merupakan KIA,
berlokasi di Jl. MP Mangkunegara No 01. Balai Pengobatan (BP) dan KIA. Seiring
perkembangannya, berubah menjadi Puskemas Induk yang melayani kelurahan
8 Ilir dan Kelurahan Kuto Batu Palembang. Selanjut dibantu dengan Puskesmas
Pembantu 8 Ilir dan Tuna Netra.
Berdasarkan SK Walikota Palembang Nomor 489/ KPTS/ DINKES/ 2017 pada
tanggal 13 November 2017 Puskesmas Kenten mendapatkan wilayah kerja baru yaitu
Kelurahan Duku.
a. Pimpinan Puskesmas Kenten

No. Nama Pimpinan Periode Tahun

1. Bidan Maryani Hasmir 1971 – 1980


2. dr.Isnaini Djaniarti 1980 – 1983
3. dr.Fatimah 1983
4. Pjs dr Atika Suryadi 1983
5. dr. Hj. Mariatul Fadilah 1989 – 1993
6. dr.Rita Kailani 1993 – 1994
7. Pjs dr Sito Ici 1994
8. dr. Alma Yulianti Lani 1994 – 1995
9. dr. Meiry Iryani 1995 – 2005
10. dr Ema Novita 2005 - 2006
11. dr. Hj. Agustini 2006 –2016
12. dr. Mirza Susanty 2016 – 2018
13. dr. Herawaty Maret 2018- sekarang

b. Penghargaan yang pernah diterima

1. Posyandu Teladan tahun 1990


2. Balita Nasional tahun 1990
3. Juara II Tarik Tambang Porkes Dinas Kesehatan Tahun 1996
4. Juara II Gigi Sehat se Kota Palembang Tahun 1998
5. Juara II dokter Puskesmas Teladan sekota Palembang Tahun 2000
6. Juara III Puskesmas Terbersih dan Berprestasi Tahun 2007
7. Juara II Juru Imunisasi Teladan seKota Palembang Tahun 2007
8. Juara II Paramedis Teladan Tahun 2009
9. Juara I Kelurahan Sehat Tingkat Kota Palembang Tahun 2017
10. Juara I Kelurahan Sehat Tingkat Propinsi Sumsel Tahun 2017

c. Jenis Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kenten

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Kenten


memenuhi kebutuhan tersebut melalui Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan
Pelayanan Kesehatan Perorangan meliputi:
1. JENIS PELAYANAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

1.1. PELAYANAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL

1.1.1. Pelayanan Promosi Kesehatan


1.1.2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
1.1.3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Dan Keluarga Berencana;
1.1.4. Pelayanan Gizi; dan
1.1.5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

1.2. PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

1.3. PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

1.3.1. Pelayanan Kesehatan Jiwa


1.3.2. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
1.3.3. Pelayanan Kesehatan Olahraga
1.3.4. Pelayanan Kesehatan Lansia
1.3.5. Pelayanan Kesehatan Kerja
1.3.6. Pelayanan Kesehatan Pengobatan Tradisional

2. JENIS PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)

PELAYANAN RAWAT JALAN

2.1. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik


2.2 Pelayanan Pemeriksaan Umum dan Lansia
2.3. Pelayanan Tindakan (24 Jam)
2.4. Pelayanan Kesehatan Ibu
2.5. Pelayanan Imunisasi
2.6. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
2.7. Pelayanan Kesehatan Anak/MTBS
2.8. Pelayanan Konseling Gizi
2.9. Pelayanan Konseling Sanitasi
2.10. Pelayanan DOTS
2.11. Pelayanan Laboratorium
2.12. Pelayanan Farmasi
2.13. Pelayanan Persalinan
2.14. Pelayanan Administrasi/Tata Usaha

2. Letak Geografi

Puskesmas Kenten Palembang terletak di Wilayah Kelurahan Bukit Sangkal


Kecamatan Kalidoni Kota Palembang dengan luas tanah 700 m 2. Letaknya sangat
strategis ditepi jalan raya sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat umum baik
dengan kendaraan umum maupun pribadi.
Geografi wilayah kerja Puskesmas Kenten Sebagian besar terdiri dari dataran
tinggi, rendah dan rawa-rawa Dengan wilayah kerja meliputi :
 Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sako
 Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Musi.
 Sebelah Timur Berbatasan dengan Kelurahan5 Ilirdan Kelurahan Lawang Kidul.
 Sebelah Barat Berbatasan dengan Kelurahan 9 Ilir,10 Ilir, 11 Ilir dan 20 Ilir

Tabel Gambara Wilayah Kerja Puskesmas Kenten Tahun 2017


Keadaan Wilayah
Luas Kepadatan
No. Kelurahan Dataran Dataran
Wilayah Penduduk
Tinggi Rendah

1 Delapan Ilir 375 Ha 100 Ha 275 Ha

2 Kuto Batu 220,5 Ha - -

3 Duku 421 Ha 292,5 Ha 35 Ha

Total 1016,5 Ha

Sumber: Kelurahan Delaab Ilir, Kelurahan Kuto Batu dan Kelurahan Duku

Wilayah kerja Puskesmas Kenten adalah Kecamatan Ilir Timur Tiga dengan tiga
Kelurahan, yaitu Kelurahan Delapan Ilir, Kelurahan Kuto Batu dan Kelurahan Duku
dengan keadaan geografis wilayah meliputi dataran tinggi dan dataran rendah.

3. Data Demografi
Wilayah KerjaPuskesmas Kenten Meliputi 3 Kelurahan dengan jumlah penduduk
sebesar 56.087 Jiwa.
1. Mata Pencaharian
Dilihat dari mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas Kenten
mempunyai pekerjaan sebagai berikut :
a. Pegawai Negeri ( ASN )
b. Wiraswasta
c. Pegawai Swasta
d. Buruh harian lepas

2. Pendidikan

Tabel Tingkat Pendidikan Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Kenten 2017

No. Kelurahan SD SMP SMA S1

1 Delapan Ilir 15.302 13.153 10.908 9.615

2 Kuto Batu - - - -

3 Duku 1770 2160 5748 2785

Sumber: Kelurahan Delapan Ilir, Kelurahan Kuto Batu dan Kelurahan Duku

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa jumlah penduduk yang lulus SD di


kelurahan Delapan Ilir paling banyak diantara yang lainnya, sedangkan di Kelurahan
Duku mayoritas penduduknya adalah lulusan SMA.Untuk data tingkat pendidikan
penduduk di Kelurahan Kuto Batu tidak tersedia di Kelurahan.

3. Sosial Ekonomi
Pembiayaan kesehatan di Indonesia secara garis besar berasal dari pemerintah,
swasta (masyarakat), dan bantuan luar negeri, di sektor pemerintah pembiayaan
kesehatan digunakan untuk pembangunan dan pengadaan fisik dan non fisik.
Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatannya Puskesmas Kenten
mendapatkan pembiayaan dari berbagai sumber pembiayaan.Sumber pembiayaan
kesehatan yang terbesar di Puskesmas Kenten pada tahun 2017 bersumber dari dana
Kapitasi BPJS yang merupakan klaim terhadap pelayanan kesehatan bagi masyarakat
yang menggunakan BPJS. Pemanfaatan klaim dana BPJS, Jamsoskes dan Umum
berdasarkan Keputusan Walikota Palembang Nomor 324 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pola Pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pada Pusat
Kesehatan masyarakat. Berdasarkan Perwali Kota Palembang Dana klaim BPJS
dimanfaatkan terdiri dari 60% untuk jasa layananan dan 40 % untuk biaya operasional
puskesmas. Untuk Klaim Jamsoskes dan Umum dimanfaatkan untuk biaya jasa layanan
sebesar 60 % dan 40% untuk biaya operasional puskesmas,
Penduduk yang mempunyai pendidikan SMA ke atas setiap tahun semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah institusi pendidikan baik negeri maupun
swasta.Penduduk yang tergolong tingkat ekonomi menengah keatas memberikan
gambaran yang cenderung meningkat.Hal ini ditopang oleh kegiatan perdagangan,
perindustrian serta perkebunan.Preferensi terhadap tempat pelayanan kesehatan
menunjukan kecenderungan kearah pemilihan tempat pelayanan yang menyediakan
tenaga medis.

4. Politik

Dengan adanya pemekaran wilayah Kota Palembang melalui Peraturan


Pemerintah Nomor 23 Tahun 1998 tanggal 6 Desember 1998 dan pemekaran Kecamatan
dalam kota Palembang melalui Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2000 tanggal
5 Desember 2000, maka perkembangan pemukiman penduduk, sarana umum, dan sarana
sosial akan terjadi dimana-mana. Perkembangan tersebut tentunya akan juga menambah
luas jangkauan pelayanan kesehatan.
Aspek legal dan regulasi antara lain adalah Peraturan Pemerintah di bidang
kesehatan maupun diluar bidang tersebut yang mempunyai pengaruh terhadap organisasi
Puskesmas Kenten. Peraturan-peraturan tersebut akan berpengaruh terhadap Puskesmas
Kenten. dalam mengembangkan segala kebijakan termasuk pemasaran.

5. Kesehatan dan Teknologi

Sarana kesehatan yang tersedia di wilayah Kelurahan Duku, Delapan Ilir dan Kuto
batu dirasa cukup memadai. Dalam proyeksi meningkatnya jumlah penduduk Kelurahan
Delapan Ilir dan sekitarnya akan berbanding setara dengan peningkatan kebutuhan
pelayanan kesehatan.
Puskesmas sering kali dikaitkan dengan bisnis yang mengikuti teknologi, terutama
teknologi kedokteran, sehingga mudah dimengerti adanya teknologi baru yang lebih baik
akan membuat manajemen mempertimbangkan menggunakannya untuk kepentingan
pelanggan Puskesmas Kenten.

6. Perilaku
Berdasarkan hasil survey indeks keluarga sehat (IKS) diketahui bahwa RW 2
Kelurahan Delapan Ilir tergolong dalam RW pra sehat dan selain dari RW tersebut
tergolong dalam RW tidak sehat, sedangkan seluruh RW di Kelurahan Kuto Batu
tergolong dalam RW tidak sehat. Hal ini dikarenakan masih banyak anggota keluarga di
Kelurahan Delapan Ilir dan Kuto Batu yang merokok.
7. Lingkungan
Sumber air bersih di kelurahan yang tercakup wilayah kerja puskesmas kenten telah
menggunakan PDAM dan mayoritas telah mempunyai jamban keluarga.Namun masih
dijumpai WC cemplung dan masalah sampah yang bersumber dari rumah kosong yang
selama ini dimanfaatkan warga untuk TPS sehingga menimbulkan bau yang menyengat I
Kelurahan Duku.
A. KEADAAN KESEHATAN

Gambaran derajat kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator seperti


mortalitas, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.Berikut ini diuraikan
tentang indikator- indikator tersebut.
1. MORTALITAS

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari


kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Perkembangan tingkat
kematian dan penyakit-penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode
terakhir akan diuraikan dibawah ini.
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Menurunnya angka kematian bayi dan meningkatnya angka harapan hidup
mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan penduduk.Berdasarkan data di KIA
PuskesmasKenten angka kematian bayi di Kelurahan Delapan Ilir dan Kutobatu pada
Tahun 2017 tidak ada.
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
Berdasarkan data KIA Puskesmas Kenten angka kematian Balita di Kelurahan
Delapan Ilir dan Kuto batu pada Tahun 2017 tidak ada.
c. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka kematian ibumaternal berdasarkandata KIA Puskesmas Kenten di
Kelurahan Delapan Ilir dan Kuto batu pada Tahun 2017 tidak ada.

2. ANGKA KESAKITAN
Data angka kesakitan penduduk berasal dari kunjungan pasien yang berobat di
wilayah kerja puskesmas Kenten yang diurutkan menjadi 10 penyakit terbesar pada
Tahun 2017.
Tabel 2.
Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas Kenten
Tahun 2015 – 2017
Tahun
No Jenis Kunjungan
2015 2016 2017

A Umum 8.690 11.699 14.705

1 Bp. Umum 4.812 6.681 8341

2 BP. Gigi 1.201 1.614 1689

3 BP Anak / MTBS 1.451 1.741 1629

4 KIA/KB 281 366 644

5 LABOR 770 283 262


Tahun
No Jenis Kunjungan
2015 2016 2017

6 Gilingan Mas 100 1.014 837

B Jamsoskes 17.748 14.513 11.997

1 Bp. Umum 10.534 8.493 7332

2 BP. Gigi 2.720 1.767 1006

3 BP Anak / MTBS 2.008 1.523 832

4 KIA/KB 1.130 1.087 733

5 Gilingan Mas 1.121 1.309 903

6 LABOR 235 253 152

C JAMKESMAS 0 0 0

D BPJS 16.132 19.984 18.768

1 Bp. Umum 11.644 13.877 13.545

2 Gilingan Mas 1.788 2.391 2214

3 BP Gigi 1.298 1.672 1135

4 KIA/KB 590 766 734

5. BP Anak / MTBS 490 892 880

6 LABOR 322 386 260

TOTAL 42570 46.196 45.470

Pasien umum adalah pengguna jasa dan atau produk Puskesmas Kenten yang
membayar langsung sesuai dengan ketentuan Pola Tarif Pelayanan Kesehatan
Daerah.Pasien Jamsoskes, adalah masyarakat miskin yang memiliki KTP penduduk
Provinsi Sumatera Selatan dan belum termasuk sebagai peserta Jaminan Kesehatan
Nasional. Pembiayaan pelayanan kesehatan peserta Jamsoskes ini menjadi tanggung
jawab Pemerintah Daerah, dan pembayarannya melalui sistim klaim fee for
service.Sedangkan pasien BPJS merupakan pelayanan yang diberikan kepada peserta
JKN dan pembayarannya berupa sistim kapitasi.
Diagram 1.
Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Kenten Tahun 2015 -2017

5000

4444
4500
3959
3971
4000 3693
3645 3580
3500

2918
3000 2784

2500

2000 1861

1527 2015
1500 1350 1178
1234 2016
1146 1102 1061
938 958 2017
1000 875 825
606
570
500 309 300
263 216 191 194
93
0
0

Sumber: Profil Puskesmas Kenten


Dari data 10 besar penyakit yang ada dalam tiga tahun terahir di Puskesmas
Kenten, ISPA masih menduduki peringkat satu.Penyakit kronis seperti hipertensi dan
Diabetes Melitus yang membutuhkan pengobatan seumur hidup juga telah masuk
dalam 10 besar penyakit terbanyak di Puskesmas Kenten. Hal ini menjadi perhatian
utama, karena cost untuk pengobatan penyakit kronis ini sangat besar. Karena itu
upaya promotif dan preventif sangatlah penting untuk mengendalikan peningkatan
kasus penyakit kronis ini.
Sebagaimana diketahui bahwa saat ini terjadi perubahan pola penyakit yang
mulai bergeser kearah penyakit degeneratif, sehingga upaya penatalaksanaan penyakit
degeneratif yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor pola hidup dan pola makan
pasien.Diharapkan dengan adanya Klinik Konseling Gizi di Puskesmas Kenten,
masyarakat akan semakin memahami penerapan dan aplikasi pola hidup sehat dan
pola makan dengan gizi seimbang dan beragam, sehingga hasil pelayanan pengobatan
terhadap penyakit degeneratif akan lebih baik, karena telah dilaksanakan secara
holistik.

B. Kegiatan Puskesmas Kenten Tahun 2017 dan Hasil yang di capai


1. Kegiatan-kegiatan Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Program KIA/KB (76.46%)
1) Sweeping Bumil Nifas Bayi dan Balita beresiko
2) Kunjungan rumah bagi bumil, bufas dan neonatal beresiko
3) Kegiatan posyandu balita (Petugas posyandu)
4) Pembinaan kesehatan anak panti ( 2 panti asuhan)
5) Pembinaan kesehatan anak di SLB

b. Kegiatan Program Imunisasi (96.96%)


1) Skreening siswa SD, SMP, dan SMU (19 Sekolah)
2) Imunisasi campak untuk anak sekolah
3) Imunisasi DT dan TT bagi anak Sekolah
4) Sweeping Bias ke sekolah

c. Kegiatan Program Gizi (74.1%)


1) Pemantauan DDTK ke TK/ PAUD (13 TK/PAUD)
2) Pendistribusian Vitamin A dan Obat cacing di TK/PAUD
3) Pendampingan Gizi Kurang dan Bumil KEK
4) Sunting Balita
5) Sweeping Vitamin A
d. Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan (91.95%)

1) Pengawasan dan Pembinaan TTU


2) Pengawasan dan Pembinaan TPM
3) Pengawasan dan Pembinaan Lingkungan Pemukiman Rumah
4) Pemeriksaan Sample air dan makanan
5) Pengawasan dan Pembinaan Jasaboga
6) Pengawasan dan Pembinaan DAMIU

e. Kegiatan Pengendalian Penyakit (92.77%)

1) Diare ; Pemberian dehidrasi oral di posyandu


2) TB ; Pemeriksaan kontak serumah
3) ISPA ; Kunjungan rumah kasus Pneumonia
4) PTM ; Skreening MMD

f. Kegiatan Program USILA (99.50%)


1) Kunjungan Rumah, Pemantauan Lansia Resti
2) Pelaksanaan Posyandu Lansia (9 Posyandu)

g. Kegiatan Program Kesehatan Olah raga (81%)


Pembinaan Kelompok dan klub olahraga

h. Kegiatan Program Jiwa (98%)


1) Skreening Bebas Pasung
2) Penyuluhan NAPZA di SMU

i. Kegiatan Program UKS dan Gigi Mulut (108.33%)

1) Pembinaan Kesehatan gigi di posyandu (UKGMD)


2) Pembinaan dan sikat gigi masal di TK/PAUD
3) Pemeriksaan Berkala di SD, SMP, SMU
4) Pembinaan Kader kesehatan di sekolah
5) Pembinaan kesehatan reproduksi remaja

j. Kegiatan Program UKK

1) Pendataan Tempat Kerja formal dan informal


2) Pembinaan Tempat Kerja formal dan informal
k. Pendataan TOGA di Wilayah Kerja Puskesmas Kenten (100%)

Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-
upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
 Upaya preventif (pencegahan)
 Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)
 Upaya kuratif (penyembuhan penyakit). Pengembangan budidaya tanaman obat
harus dilakukan dan disosialisasikan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dari segi promotif dan preventif.

l. Kegiatan Pelayanan Laboratorium (239%)

1) Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas meliputi :

 Haemoglobin
 Haematokrit
 Trombosit
 Gula Darah strip
 Pregnency Test
 Protein Urine
 Glucosa Urine
 Sedimen Urine
 Pemeriksaan BTA

2) Pemeriksaan Laboratorium di Posyandu meliputi :

 Hb pada Bumil
 Protein Urine pada lansia
 Glucosa Urine pada Lansia

J. Kegiatan Manajemen Puskesmas

1) Minilokakarya Bulanan
2) Minilokakarya Tribulanan/Pertemuan Lintas Sektor dengan ketua RT ,Lurah dan
Kecamatan Ilir Timur Tiga
3) Pertemuan Lintas Sektor dengan Guru UKS/ Kepala sekolah
4) Orientasi Kader Posyandu
5) Rapat Pembentukan TIM Pembuatan Profil, PTP dan PKP Informasi Keadaan
Kesehatan Puskesmas Kenten ( Format 7 – 12 )
6) Musyawarah perencanaan pembangunan kelurahan.
B. Indeks Keluarga Sehat Wilayah Kerja Puskesmas Kenten

Kementerian Kesehatan telah merumuskan 12 indikator yang dipakai untuk


menentukan suatu keluarga itu tergolong sehat atau tidak. Ke 12 indikator tersebut
adalah:
1. Keluarga mengikuti program KB adalah jika keluarga merupakan pasangan usia
subur, suami atau isteri atau keduanya, terdaftar secara resmi sebagai
peserta/akseptor KB dan atau menggunakan alat kontrasepsi.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan adalah jika di keluarga terdapat ibu
pasca bersalin (usia bayi 0 – 11 bulan) dan persalinan ibu tersebut dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, bidan praktek
swasta).
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap adalah jika di keluarga terdapat bayi (usia
12-23 bulan), bayi tersebut telah mendapatkan imunisasi lengkap yaitu: HB0,
BCG, DPT-HB1, DPT-HB2, DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio 3, Polio 4 dan Campak
4. Bayi mendapat ASI eksklusif adalah jika di keluarga terdapat bayi usia 7 – 23
bulan dan bayi tersebut selama 6 bulan (usia 0-6 bulan) hanya diberi ASI saja (ASI
eksklusif).
5. Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan adalah jika di keluarga terdapat
balita (usia 2 – 59 bulan 29 hari) dan bulan yang lalu ditimbang berat badannya di
Posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya dan dicatat pada buku KMS atau buku
KIA.
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar adalah jika
di keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥15 tahun yang menderita batuk
dan sudah 2 minggu berturut-turut belum sembuh atau didiagnogsis sebagai
penderita tuberkulosis (TB) paru dan penderita tersebut berobat sesuai dengan
petunjuk dokter/petugas kesehatan.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur adalah jika di dalam
keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥15 tahun yang didiagnogsis sebagai
penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan berobat teratur sesuai dengan
petunjuk dokter atau petugas kesehatan.
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan adalah
jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa berat
dan penderita tersebut tidak ditelantarkan dan/atau dipasung serta diupayakan
kesembuhannya.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok adalah jika tidak ada seorangpun dari
anggota keluarga tersebut yang sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau
produk lain dari tembakau. Termasuk di sini adalah jika anggota keluarga tidak
pernah atau sudah berhenti dari kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari
tembakau.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN adalah jika seluruh anggota keluarga
tersebut memiliki kartu keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan asuransi kesehatan lainnya.
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih adalah jika keluarga tersebut
memiliki akses dan menggunakan air ledeng PDAM atau sumur pompa, atau
sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan sehari-hari.
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat adalah jika keluarga
tersebut memiliki akses dan menggunakan sarana untuk buang air besar berupa
kloset leher angsa atau kloset plengsengan.

C. Status IKS RW/Kelurahan

Analisis untuk status IKS RW kelurahan adalah sebagai berikut:


IKS tingkat RT/RW Kelurahan= ∑ Keluarga dengan IKS > 0.800
∑ Seluruh keluarga di RW/ Kelurahan

Kategori RW/ Kelurahan berdasarkan IKS adalah sebagai berikut:


- RW / Kelurahan sehat = IKS > 0.80
- RW / Kelurahan pra sehat = IKS 0.50-0.80
- RW / Kelurahan tidak sehat = IKS < 0.50
a. Status IKS RT/RW Kelurahan Delapan Ilir

Berdasarkan grafik diatas, terihat bahwa RW 2 Kelurahan Delapan Ilir tergolong dalam
RW pra sehat dan selain dari RW tersebut tergolong dalam RW tidak sehat.
b. Status IKS RT/RW Kelurahan Kuto Batu

Berdasarkan grafik diatas, terihat bahwa seluruh RW di kelurahan Kuto Batu tergolong
dalam RW tidak sehat.

B. SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS KENTEN

Pemerintah Kota Palembang melalui Peraturan Daerah tentang Organisasi


Perangkat Daerah membentuk dan menetapkan Unit Pelaksana Teknis Pusat
Kesehatan Masyarakat atau disingkat dengan UPT Puskesmas mendasarkan pada
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, yang kedudukannya berada di bawah Dinas Kesehatan
Adapun fungsinya dalam sistem kesehatan nasional (SKN) dan sistem kesehatan
daerah (SKD) adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan. Fungsi
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan


kesehatan. Dalam hal ini Puskesmas berupaya menggerakkkan lintas sektor dan
dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan
berwawasan kesehatan. Puskesmas juga harus aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini
Puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri
dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama (PPK I). Dalam
hal ini Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Puskesmas Kenten merupakan Unit Pelaksana Teknis Organisasi Perangkat


Daerah Dinas Kesehatan Kota Palembang beroperasi di wilayah Kecamatan Ilir Timur Tiga
Kota Palembang, yang tugas pokok dan fungsinya ditetapkan dengan Peraturan Walikota
Nomor 534 Tahun 2015 tentang Penetapan Kode dan Wilayah Kerja Puskesmas Kota
Palembang.
Dalam peraturan tersebut, ditegaskan bahwa UPT PUSKESMAS mempunyai fungsi
pelayanan kesehatan strata pertama, pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Dengan demikian, dalam menjalankan fungsinya UPT Puskesmas Kenten


mempunyai keterkaitan dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), Sistem Kesehatan
Daerah (SKD) dan Sistem Pemerintahan Daerah. Keterkaitan tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :

1. Keterkaitan dengan SKN, sebagai sarana kesehatan strata pertama;


2. Keterkaitan dengan SKD, sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
kabupaten/kota;
3. Keterkaitan sistem pemerintahan daerah Kota Palembang, sebagai pelaksana
teknis kewenangan Pemerintah Kota Palembang di bidang kesehatan, dan sebagai
mitra dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan swasta serta sebagai pembina
kesehatan diberbagai sarana yang bersumber daya masyarakat.
Lebih lanjut, Puskesmas Kenten menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. Adapun susunan organisasi sebagai berikut :

C. PROSEDUR KERJA

Puskesmas Kenten sebagaimana diatur dalam peraturan Walikota


Palembang Nomor 534 tahun 2015 tentang Penetapan Kode dan Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Palembang mempunyai rincian ketugasan sebagai berikut :
1. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan
serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan masyarakat;
2. merencanakan, melaksanakan,mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan
kegiatan Puskesmas;
3. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis
sesuai bidang tugasnya;
4. melaksanakan upaya kesehatan masyarakat (UKM);
5. melaksanakan upaya kesehatan perorangan (UKP);
6. melaksanakan upaya pelayanan kesehatan/kesejahteraan ibu dan anak, keluarga
berencana, gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan
masyarakat, usdaha kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, pengobatan
termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut,
laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja, kesehatan usia lanjut, upaya
kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya serta pembinaan
pengobatan tradisional;
7. melaksanakan pembinaan upaya kesehatan masyarakat, peran serta masyarakat,
koordinasi semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan
rujukan medik, pembantuan sarana dan pembinaan teknis kepada Puskesmas
Pembantu, Unit Pelayanan Kesehatan Swasta serta kader pembangunan
kesehatan;
8. melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader
pembangunan di bidang kesehatan dan pengembangan kegiatan swadaya
masyarakat di wilayah kerjanya;
9. melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi
kesehatan;
10. melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga Puskesmas Kenten;
11. melaksanakan analisa dan pengembangan kinerja Puskesmas Kenten;
12. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota
Palembang.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya Puskesmas Kenten mempunyai
prosedur pelayanan kesehatan yang didasarkan pada :
a. Kebijakan (SK) Kepala Puskesmas.
b. Pedoman/Panduan
c. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
d. SOP (Standar Operasional Prosedur)
Sedangkan secara umum Kebijakan Kepala Puskesmas, Standar Operasional
Prosedur (SOP) sesuai dengan buku panduan akreditasi puskesmas: nomor, jenis dan
nama dokumen mendasarkan pada standar sebagai berikut :

NO NOMOR DOKUMEN JENIS NAMA DOKUMEN

A PEDOMAN MUTU
1 440/4741/PD/PKM-K/2018 Pedoman Mutu Pedoman Mutu Dokumen
Akreditasi
B STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
1 440/1989/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penyelenggaraan Upaya
Program
2 440/1998/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pendaftaran
3 440/2000/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Identifikasi Pasien
4 440/2002/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penyampaian Informasi
5 440/2003/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penyampaian Hak dan
Kewajiban Petugas
6 440/2004/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penyampaian Hak dan
Kewajiban Pasien
7 440/2005/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Koordinasi dan Komunikasi
Antara Pendaftaran dengan Unit
Penunjang Terkait
8 440/2024/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Alur Pelayanan Pasien
9 440/4227/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pengkajian Awal Klinis
10 440//SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penyusunan Rencana
Layanan Medis
11 440/4230/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Rujukan Pasien Emergency
12 440/4231/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Alur Gawat Darurat
13 440/4408/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Asuhan Keperawatan
14 440/2052/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Anamnesis
15 440/3027/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemasangan Infus Set
16 440/3028/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemberian Oksigen
17 440/3060/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Perawatan Luka
18 440/3088/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemakaian Sarung Tangan
(Hand Scoon)
19 440/4015/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Angina Pektoris
20 440/4020/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Campak
21 440/4024/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP DHF
22 440/4025/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Diare
23 440/4878/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Diabetes Mellitus
24 440/4027/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Hipertensi
25 440/4052/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Infark Miokard
26 440/4055/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP ISPA
27 440/4100/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penatalaksanaan Kejang
pada Anak yang Demam
28 440/4124/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Konjungtivitis
29 440/4168/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pneumonia
NO NOMOR DOKUMEN JENIS NAMA DOKUMEN

30 440/4172/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Rhinitis Alergi


31 440/4175/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Syok Anafilaktik
32 440/4190/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Syok
33 440/4206/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Typhoid
34 440/4208/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Varicella
35 440/00151/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemasangan EKG
36 440/4521/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Sterilisasi Peralatan
37 440/4439/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemeliharaan Sarana
38 440/4441/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Audit Klinis
39 440/4352/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Informed Consent
40 440/4293/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Rujukan Eksternal
41 440/4294/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Rujukan Internal
42 440/4297/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pelayanan Klinis
43 440/4299/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penanganan Pasien Gawat
Darurat
44 440/4461/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Identifikasi dan Penanganan
Keluhan
45 440/4465/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Anestesi Infiltrasi
46 440/4466/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Anestesi Blok
47 440/4873/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemeriksaan BTA
48 440/4872/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pengemasan Sputum Tes
Cepat Molekuler
49 440/4861/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemeriksaan Gula Darah
dengan Point of Care Testing
(POCT)
50 440/4851/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemeriksaan Hemoglobin
Sahli
51 440/4674/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penggunaan Alat Pelindung
Diri
52 440/4852/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Menghitung Jumlah
Leukosit
53 440/4854/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Menghitung Jumlah
Trombosit
54 440/4858/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemeriksaan Reduksi Urine
55 440/4859/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemeriksaan Protein Urine
56 440/4865/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Widal Test
57 440/4864/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemeriksaan Tes
Kehamilan
58 440/4756/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pelaporan Program
Keselamatan dan Keamanan
Laboratorium
59 440/4646/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penilaian Pengendalian
Penyediaan dan Penggunaan
Obat
60 440/4648/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penyediaan Obat yang
Menjamin Ketersediaaan Obat
NO NOMOR DOKUMEN JENIS NAMA DOKUMEN

61 440/4719/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Peresepan


62 440/4721/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemesanan / Permintaan
Obat dan Bahan habis Pakai
63 440/4923/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pelayanan Resep Obat
64 440/4668/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Menjaga tidak Terjadinya
Pemberian Obat Kadaluarsa,
Pelaksanaan FIFO dan FEFO,
Kartu Stok/Kendali
65 440/4328/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Peningkatan Kompetensi,
Pemetaan Kompetensi, dan
Rencana Peningkatan
Kompetensi
66 440/4710/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penyimpanan Rekam Medik
67 440/4298/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Menjaga Kerahasiaan
Rekam Medik
68 440/00186/SOP/PKM-K/2019 Prosedur Umum SOP Tindakan Nebulizer
69 440/4049/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Hiperuricemia – Gout
Arthritis
70 440/4026/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Hipermetropia
78 440/4099/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Katarak Dewasa
79 440/4207/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Urtikaria
80 440/4170/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Ptiriasis Rosea
81 440/4169/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Presbiopia
82 440/4229/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Triase
83 440/4295/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Persiapan Pasien Rujukan
84 440/4899/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemaikaian Ambulance
85 440/4327/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penyimpanan Alat
86 440/4505/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Dekontaminasi Peralatan
87 440/4999/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pemantauan Berkala
Pelaksanaan Prosedur
Pemeliharaan dan Sterilisasi
88 440/4790/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penilaian Kualifikasi Tenaga
dan Penetapan Kewenangan
89 440/4435/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Pengendalian dan
Pembuangan Limbah Berbahaya
90 440/4758/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penanganan dan
Pembuangan Bahan Infeksius
dan Berbahaya
91 440/4427/SOP/PKM-K/2018 Prosedur Umum SOP Penanggulangan
Kebakaran
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENYELENGGARAAN UPAYA PROGRAM


No. Dokumen : 440/ 1989/SOP/PKM-K/2018
No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit : 27 April 2018
Halaman 2
Puskesmas dr. Herawaty
Kenten NIP.196903252002122005

1. Pengertian Penyelenggaraan program adalah kegiatan untuk pelaksanaan


program puskesmas demi menyehatkan masyarakat di wilayah
kerja puskesmas

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam


penyelenggaraan upaya program

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kenten tentang Nomor. 440/1550/KP/PKM-


K/2018 tentang Penetapan Penanggung Jawab UKM dan UKP di
Puskesmas Kenten.
4. Referensi 1. Undang – Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014 tentang Puskesmas;
3. Undang – Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
5. Alat dan Bahan 1. ATK
2. Laptop
3. Printer
6. Langkah-langkah 1 Penanggung jawab program menyusun perencanaan program
(POA) dan menentukan target program di puskesmas mengacu
kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Dinas Kesehatan
Kota Palembang
2 Penanggung jawab program membuat kerangka acuan program
3 Penanggung jawab dan pelaksana program mensosialisasikan
program yang ada kepada pelaksana program
4 Penanggung jawab program melaksanakan program sesuai
rencana yang telah dibuat
5 Penanggung jawab dan pelaksana program menngevaluasi
pelaksanaan program secara periodik (satu bulan sekali)
6 Penanggung jawab dan pelaksana program mengidentifikasi
permasalahan dalam pelaksanaan program
7 Penanggung jawab dan pelaksana program mencari penyebab
masalah yang ada
8 Penanggung jawab dan pelaksana program membahas solusi
pemecahan masalah
9 Penanggung jawab dan pelaksana program menentukan tindak
lanjut pelaksanaan program di puskesmas demi perbaikan
pelaksanaan program
10 Semua pelaksana program melakukan kegiatan berdasarkan
hasil kesepakatan tindak lanjut yang telah dibuat

1
7. Diagram Alir
Penanggung jawab program menyusun perencanaan
program (POA) dan menentukan target program
diPuskesmas mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dari Dinas Kesehatan Kota

Penanggung jawab program membuat kerangka acuan program

Penanggung jawab dan pelaksana program mensosialisasikan program


yangada kepada pelaksana program

Penanggung jawab program melaksanakan program sesuai rencana yang


telah dibuat

Penanggung jawab dan pelaksana program menngevaluasi


pelaksanaan program secara periodik (satu bulan sekali)

Penanggung jawab dan pelaksana program mengidentifikasi


permasalahan dalam pelaksanaan program

Penanggung jawab dan pelaksana program mencari penyebab masalah


yang ada

Penanggung jawab dan pelaksana program membahas solusi


pemecahan masalah

Penanggung jawab dan pelaksana program menentukan tindak lanjut


pelaksanaan program di puskesmas demi perbaikan pelaksanaan

Semua pelaksana program melakukan kegiatan


berdasarkan hasil kesepakatan tindak lanjut
yang telah dibuat

8. Hal-hal yang Program/upaya yang dilakukan


perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait Semua unit dan pelayanan

10. Dokumen Terkait Tupoksi Pegawai

11. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
diberlakukan
D. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) baik kuantitas maupun kualitas sangat
dibutuhkan dalam penyelenggaraan layanan di Puskesmas Kenten. Berdasarkan hasil
analisa jabatan (ANJAB) saat ini SDM yang ada di Puskesmas Kenten masih sangat
kurang. Kekurangan SDM saat ini diatasi dengan mengadakan perjanjian kerja sesuai
dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Diharapkan dengan diterapkannya PPK BLUD
pada Puskesmas Kenten, maka dapat mengatasi kekurangan pegawai dimasa
mendatang dengan pengadaan tenaga SDM Non PNS, sesuai dengan Peraturan
pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Badan Layanan Umum.
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kenten saat ini berjumlah 56 orang, yang terdiri
dari PNS sebanyak 34 orang, tenaga PTT 2 orang, tenaga bantu/kontrak Promkes
BOK 1 orang, tenaga Non PNSD/Honda sebanyak 3 orang dan tenaga Non PNSD
BLUD 16 orang. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut :
SDM PNS Puskesmas Kenten Tahun 2018
No Jenis SDM Jml Keterangan
1 Kepala Puskesmas 1
2 Kasubag Tata Usaha 1
3 Dokter Umum 4
4 Dokter Gigi 1
5 Bidan 9
6 Perawat 10
7 Perawat gigi 3
8 Asisten Apoteker 2
9 Nutrisionis 1
10 Sanitarian 1
11 Analis Laboratorium 1
12 Petugas Pendaftaran 2
13 Bendahara Penerimaan 1
14 Bendahara Pengeluaran 1
Jumlah 36
SDM Tenaga Kontrak/Perjanjian kerja Puskesmas Kenten Tahun 2018
No Jenis SDM Jml Keterangan
1 Apoteker 0
2 Bidan 4
3 Perawat 0
4 Rekam Medis 1
5 Petugas Pendaftaran 2
6 Staf Akuntansi 1
7 Staf Administrasi Umum 3
8 Penjaga Malam 3
9 Cleaning Service 3
10 Pengemudi 1
Jumlah 16
1. Mekanisme pengadaan pegawai Non PNS
Dilakukan dengan mendasarkan pada ketentuan yang diatur dengan Peraturan
Walikota tentang Tatacara Pengadaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil
pada Badan Layanan Umum Daerah di lingkungan Pemerintah Kota
Palembang.
2. Pembinaan Karir Pegawai
Pembinaan karir pegawai untuk PNS berdasarkan pada ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku, sedangkan untuk Non PNS BLUD diatur dengan
Peraturan Kepala Puskesmas selaku Pemimpin BLUD.
3. Penghargaan dan Hukuman Disiplin
Penerapan pemberian penghargaan (reward) diberikan bagi pegawai di
Puskesmas Kenten yang telah memberikan kontribusi pelayanan lebih sesuai
dengan posisi jabatannya, berupa penghargaan sebagai karyawan berprestasi
yang ditempel pada ruang pelayanan, pemberian prioritas untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan potensinya, percepatan
kenaikan jenjang karir dan sebagainya. Sedangkan hukuman disiplin
(punishment) diterapkan apabila pegawai yang bersangkutan telah melanggar
ketentuan-ketentuan yang berlaku di Puskesmas Kenten maupun yang
diberlakukan oleh Pemerintah Kota Palembang Tingkatan hukuman disiplin
yaitu hukuman ringan, sedang dan berat sampai dengan pemutusan hukuman
kerja (PHK).

E. SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA BERBASIS KINERJA


Dalam rangka pelaksanaan sistem akuntabilitas berbasis kinerja pada Puskesmas
Kenten maka mekanisme perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan mendasarkan pada ketentuan perundangan yang
berlaku yaitu
1. Perencanaan
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
b. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
2. Penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 79 Tahun 2018 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
F. KEBIJAKAN KEUANGAN
Kebijakan pengelolaan keuangan di Puskesmas Kenten mendasarkan pada kebijakan
sistem akuntansi yang berlaku di Pemerintah kabupaten/kota Palembang, dan sistem
akuntansi BLUD yang diatur lebih lanjut dengan peraturan kepala daerah
kabupaten/kota atau peraturan pemimpin BLUD.

G. KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH


Pengelolaan lingkungan dan limbah dilakukan dengan mendasarkan pada ketentuan
kementerian lingkungan hidup. Adapun mekanisme Pengelolaan Limbah di
Puskesmas Kenten adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan Limbah Medis cair

Sistem pengolahan limbah medis cair puskesmas Kenten menggunakan


Saluran Pengolahan Air Limbah (SPAL) yaitu dengan cara Pembuangan limbah
setelah SPAL dengan cara diresapkan ke dalam tanah. Limbah cair bekas pencucian
harus ditampung dan tidak boleh dibuang ke lingkungan serta dikoordinasikan
dengan Dinas Kesehatan.

2. Fasilitas Pembuangan Limbah Padat

Limbah padat harus dipisahkan, antara sampah infeksius, dan non infeksius.
Setiap ruangan harus disediakan tempat sampah yang terbuat dari bahan yang kuat,
cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mudah dibersihkan serta dilengkapi dengan
kantong plastik sebagai berikut:

1) Untuk sampah infeksius menggunakan kantong plastik berwarna kuning.


2) Benda-benda tajam dan jarum ditampung pada wadah khusus Safety bok.
3) Sampah domestik menggunakan kantong plastik berwarna hitam, terpisah antara
sampah basah dan kering.
Adapun pengelolaan sampah padat dibedakan, di mana untuk sampah
infeksius harus dimusnahkan dengan bekerjasama dengan pihak ketiga, sedangkan
sampah domestik di kumpulkan di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
dan kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Anda mungkin juga menyukai