Kelas : 1D
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik
Darwinisme Sosial
Darwinisme Sosial adalah sebuah paham baru yang muncul di tahun 1870-an di wilayah
Amerika Utara, Britania Raya, dan sebagian negara negara di Eropa Barat lainnya.
Paham ini sejatinya sudah ada jauh sebelum teori Darwin berkembang. Akan tetapi teori
ini baru berkembang ketika Teori Darwin juga sedang berkembang.
Darwinisme Sosial sudah kita rasakan sejak dulu, dimana banyak negara di dunia ini
menggunakan paham Darwinisme Sosial untuk kepentingan negara mereka sendiri. Para
Darwinis Sosial menanggap bahwa mereka adalah kaum - kaum yang kuat. Banyak
paham paham yang muncul akibat dari Darwinisme Sosial. Diantara paham tersebut
semua paham kebanyakan mengandung dampak negatif. Contohnya paham Rasisme,
Fasisme, Nazisme, Kolonialisme, Komunisme, dan Kapitalisme. Paham paham tersebut
adalah paham yang merugikan dan mampu merubah dunia. Darwinisme Sosial pada
dasarnya berbasis pada kenyataan yang menunjukkan bahwa seleksi alam juga
berpengaruh pada keberlangsungan hidup umat manusia. Banyak negara yang sudah
memakai paham ini diantaranya Inggris, Amerika Utara, Jerman dengan Nazismenya
dan negara negara lainnya.
Darwinisme Sosial masih dapat kita temukan dibeberapa negara saat ini seperti halnya
di Korea Utara dengan rezimnya, kaum Muslim Rohingnya di Myanmar, dan beberapa
Nagara berbasis Kapitalisme dan Liberalisme. Merupakan contoh dari masih berlakunya
tatanan dunia yang menggunakan sistem Darwinisme Sosial.
Indonesia sendiri sedang merasakan Darwinisme Sosial biarpun tidak secara langsung
namun apabila ditelusuri banyak paham Darwinis yang tersirat. Misalnya saja pada
pemerintahan dimana pemerintahan Indonesia selalu menekan rakyat di bawahnya
sementara yang di atas selalu makin makmur. Hal ini sejalan dengan konsep
Darwinisme Sosial dimana Darwinisme Sosial sendiri berbunyi “Yang kaya dan kuatlah
yang akan menang, sementara yang lemah akan tertindas dan akan punah dengan
sendirinya”.
Menurut analisa dan apa yang telah saya baca tentang Teori Darwinisme Sosial teori ini
berisikan tentang paham dalam paham dimana dari satu teori dapat memunculkan
paham - paham baru yang berkembang. Namun paham ini berkembang dengan tidak
tepat dimana paham - paham ini muncul dibeberapa negara untuk menjajah negara lain.
Seperti paham yang dianut oleh Hitler yang menganut paham Rasisme dan Fasisme.
Hitler juga bertindak otoriter dimana ia menganggap bahwa ia adalah orang terkuat dan
menganggap yang lain hanyalah binatang yang lemah.
Adapula paham Kolonialisme yang kemudian digunakan banyak negara untuk menjajah
negara - negara yang lemah salah satunya adalah Indonesia yang turut dijajah oleh
bangsa lain. Itu karena teori ini berkembang dengan istilah berdasarkan teori Darwin
dimana ia menyebut teorinya dengan “Seleksi Alam”. Jadi Darwin mendefinisikan dan
mematenkan apa yang telah ia pelajari secara Ilmiah.
Teori Darwinisme Sosial ini sendiri pada mulanya tidak dapat diterimadan dianggap
khayalan Darwin saja tapi pada abad ke-19 teori ini mulai diterima oleh kalangan
kalangan bangsawan Eropa dan Amerika. Namun akhir - akhir ini terdapat pernyataan
bahwa Teori ini tidak bisa diterima akal sehat manusia.
Setiap teori yang dikeluarkan oleh seseorang pastilah memiliki dampak bagi kehidupan.
Darwinisme Sosial telah memberikan dampak yang cukup besar dan berikut ini adalah
beberapa dampak dari Darwinisme bagi kehidupan.
1. Bertumbuhnya Atheisme.
Dengan adanya teori evolusi maka atheisme memiliki dasar berpijiak dan alasan untuk
membela pandangannya. Oleh karena Tuhan tidak lagi diperlukan untuk menerangkan
soal penciptaan serta asal mula terjadinya alam semesta ini, maka manusiapun merasa
tidak perlu lagi percaya kepada-Nya.
2. Bertumbuhnya Rasisme
Apapun itu teori ini jelas akan menimbulkan rasisme karena berdasarkan teori apa yang
telah dipelajari oleh para darwinis sosial tentang teori ini mereka akan menganggap
semua kehidupan ini berdasarkan seleksi alam. Dimana mereka akan menganggap yang
lemah adalah kaum yang harus dimusnahkan dan tidak bisa hidup berdampingan dengan
mereka.
3. Pertumbuhan Komunisme, Nazisme & Fasisme
Baik Nietzsche maupun Marx sangat terpengaruh oleh teori evolusi serta paham yang
menganggap makhluk yang kuat saja yang dapat bertahan hidup. Marx telah
memperkenalkan paham Sosialisme, Komunisme dan paham anarki. Nietzsche
mempengaruhi pikiran bangsa Jerman yang menyebabkan timbulnya Nazisme, dan
filsafatnya itu juga sangat mempengaruhi Mussolini sehingga membangkitkan gerakan
Fasisme di Itali.
4. Bertumbuhnya pahan tidak bermoral
Revolusi pikiran yang dicetuskan oleh Freud, Russel dan sarjana-sarjana lainnya
dipengaruhi oleh Darwinisme. Oleh karena manusia telah mulai menyadari tentang
dirinya sebagai makhluk “binatang” yang paling tinggi derajatnya setelah mengalami
proses evolusi dan bahwa kesempurnaan diri seseorang itu tergantung pada kepuasan
diri sendiri, maka paham ini telah menimbulkan gejala suburnya hubungan seks bebas,
gay-revolution, kesenjangan generasi, kehancuran kehidupan rumah tangga, dan
banyaknya orang-orang yang kecanduan narkoba.
5. Bertumbuhnya liberalisme dalam sistem pengajaran.
Paham evolusi telah merasuk jauh sampai ke dalam bidang filsafat pendidikan melalui
filsafat pendidikan John Dewey. Paham Dewey telah memainkan peranan dalam sistem
pengajaran di seluruh dunia. Sikap pendidikan dan kebebasan untuk menyelesaikan
persoalan diri sendiri, dan sikap menentukan tujuan hidup diri sendiri merupakan
konsekwensi logis dari paham Dewey. Seseorang dapat menentukan pilihannya dalam
belajar dan bekerja menurut kehendaknya sendiri. “Biarlah alam mencari jalannya
sendiri.” Biarkan anak-anak menemukan dirinya sendiri. Be your self! Berbagai bentuk
aturan hanya menghambat proses pertumbuhan anak. Toh, tujuan terakhir dari segala
sesuatunya adalah kepuasan dalam diri sendiri – kehendak daging!” konsep seperti ini
yang menjadi cikal bakal kehidupan masyarakat dunia yang menumbuhkan sifat
Individualisme dalam tatanan hidup masyarakat.
6. Bertumbuhnya paham humanisme
Oleh karena manusia menanggap mereka adalah makhluk paling kuat dan paling
berakal. Akhirnya munculah paham dimana paham ini bernama pagm Humanisme.
Paham ini sendiri muncul akibat sikap umat manusia yang bertindak semaunya karena
mereka menganggap merekalah makhluk paling sempurna.
7. Keraguan terhadap Firman Tuhan
Dengan adanya teori ini para Ulama pun sebetulnya tidak menerima bahkan terkesan
membuang pemikiran pemikiran ini. Ini disebabkan karena apa yang telah diajarkan dan
dianut oleh Darwin tidak sejalan dengan kitab yang telah diturunkan dan dipelajari.
Teori ini dianggap menyalahi kodrat Tuhan karena membuat penganutnya anarkis.
Mekipun demikian, seorang pendukung teori evolusi dalambukunya The Moral Animal,
Robert Wright, mengulas secara singkat tentang bencana kemanusiaan akibat
munculnya teori evolusi, bahwa:
“Tidak dapat dipungkiri, teori evolusi memiliki sejarah panjang yang kelam dalam
penerapannya pada hubungan antar manusia. Setelah bercampur dengan filsafat politik
di sekitar peralihan abad ini, untuk membentuk ideologi yang tidak jelas, yang dikenal
dengan “Darwinisme Sosial”, ideologi ini digunakan oleh kaum rasis, fasis dan kapitalis
yang tidak memiliki hati nurani”
Darwin mengklaim bahwa ”fight for survival (perjuangan untuk mempertahankan
hidup)” juga terjadi antar ras-ras manusia. “Ras pilihan” muncul sebagai pemenang
dalam peperangan ini. Menurut Darwin ras pilihan adalah bangsa kulit putih Eropa.
Sedangkan ras-ras Asia dan Afrika, mereka telah kalah dalam peperangan
mempertahankan hidup.
Darwin berkata lebih jauh bahwa ras-ras ini akan segera kalah dalam peperangan
mempertahankan hidup di seluruh dunia dan akhirnya punah : “Di masa mendatang
tidak sampai berabad-abad lagi, ras-ras menusia beradab hampir dipastikan akan
memusnahkan dan menggantikan ras-ras biadab di seluruh dunia.
Darwin mengklaim bahwa bagi ras-ras inferior perlu untuk punah dan tidak ada
perlunya bagi ras-ras yang telah maju untuk melindungi mereka dan menjaga mereka
agar tetap hidup.
Hitler adalah salah satu tokoh dunia yang menganut paham Darwinisme Sosial. Ia
berpendapat, “Bangsa-bangsa hanya akan maju melalui kompetisi sengit sebagaimana
[pendapat] Darwin [tentang kemampuan] individu yang kuat [untuk] tetap bertahan
hidup,” dan menyatakan bahwa ini berarti peperangan panjang yang tak terelakkan. Ia
berpandangan bahwa, “ Penaklukan dengan pedang adalah cara untuk membangun
peradaban dari kebiadaban dan ilmu pengetahuan dari kebodohan.” Ia berpandangan
Pula bahwa: “Ras-ras kuning tidak memahami seni dan kebebasan politik. Sudah
menjadi takdir ras-ras hitam untuk melayani [bangsa kulit] putih dan sebagai sasaran
kebencian [orang] kulit putih untuk selama-lamanya”
Ketika Hitler membangun teorinya, ia mendapatkan inspirasi dari Darwin, khususnya
pemikiran Darwin tentang pertarungan (perjuangan) untuk mempertahankan
kelangsungan hidup. Sebagaimana Darwin, Hitler memberikan status kera pada ras-ras
non-Eropa, dan mengatakan, “Hapuskan [ras] Jerman Nordik dan tidak ada yang tersisa
kecuali tarian para kera.” Sekutu Hitler di Eropa adalah Mussolini (Italia) dan Franco
(Spanyol). Mussolini adalah Darwinis tulen yang menjadikan kapak sebagai simbol
Fasisme dan Partai Fasis, sebab kapak adalah simbol peperangan, kekerasan, kematian
dan pembantaian. Mussolini berpendapat bahwa Ethiopia adalah bangsa inferior (kelas
rendah) sebab mereka adalah ras hitam; dan diperintah oleh ras superior seperti bangsa
Italia merupakan sebuah kehormatan bagi bangsa Ethiopia. Libia pun tidak lepas dari
kolonialisme Mussolini, dimana sekitar 1.5 juta kaum Muslimin terbunuh. Gerakan
Nazi dan Rasisme kini bangkit lagi dalam bentuk Neo-Nazi, dengan sumber inspirasi
yang tidak berbeda dengan pendahulunya, yakni Darwinisme.
Darwin mengatakan bahwa makhluk hidup muncul sebagai hasil dari proses
“perjuangan untuk mempertahankan hidup” atau “konflik dialektik”. Tambahan lagi,
Darwin adalah seorang yang menolak adanya penciptaan dan mengingkari kepercayaan
agama. Darwinisme memiliki kaitan yang sedemikian sangat penting dengan
Komunisme.
Lenin adalah pengagum Darwinisme dan mengatakan, “Darwin telah membungkam
kepercayaan bahwa spesies hewan dan tumbuhan tidak memiliki kaitan satu sama lain,
kecuali secara kebetulan, dan bahwa mereka diciptakan oleh Tuhan, dan oleh karenanya
tidak bisa mengalami perubahan.”
Stalin, yang dianggap sebagai diktator paling berdarah-darah dalam sejarah dunia,
menaiki tahta Partai Komunis. Di tangan Stalin, Komunisme tampak jelas sebagai
sistem ideologi yang paling sadis. Sekitar 20 juta manusia tak berdosa mati di masa
pemerintahan tangan besinya. Para sejarawan mengungkapkan bahwa kebrutalan ini
memberikan kebahagiaan tersendiri baginya. Ia sangat bahagia ketika duduk di mejanya
di Kremlin sambil membaca dengan seksama orang-orang yang mati di kamp-kamp
konsentrasi ataupun yang telah tewas dieksekusi. Hal yang menjadikannya jagal biadab
adalah filsafat materialis yang diyakininya. Dalam perkataan Stalin sendiri, dasar
berpijak utama filsafatnya adalah teori evolusi Darwin. Ia menjelaskan betapa
pentingnya ia memegang pemikiran Darwin: “Tiga hal yang kita lakukan untuk
menghormati akal para pelajar seminari kita. Kita harus ajarkan kepada mereka usia
bumi, asal-muasal bumi, dan ajaran-ajaran Darwin.”
Pada kesimpulannya Darwinisme Sosial adalah paham yang merugikan dan tidak sesuai
dengan hak asasi manusia yang berkembang saat ini. Paham Darwinisme Sosial
harusnya sudah tidak bisa diberlakukan lagi di masa globalisasi saat ini. Karena paham
Darwinisme Sosial tidak dapat diterima bagi masyarakat dunia saat imi karena sudah
melanggar hak - hak asasi manusia.
Halaman 1 https://truthofdarkworker.wordpress.com/2012/10/08/evolusi-sosial-oleh-
wikipedia/
http://miauimut.weebly.com/ilmu-pelet-ampuh/darwinisme-sosial
Halaman 2 http://miauimut.weebly.com/ilmu-pelet-ampuh/darwinisme-sosial
http://www.kompasiana.com/undix/biologi-sosial-sociobiology-vs-darwinisme-
darwinism_54ff3925a333112b4a50f9bf