Penelitian Mandiri Umar
Penelitian Mandiri Umar
OLEH :
H UMAR HASAN MARTADINATA, SKM,M.KES
H ASMAWI, SKM.M.KES
Peneliti Utama
Peneliti Utama
Nama Lengkap : H Umar Hasan Martadinata,SKM.M.Kes
NIP : 196605121989031002
Jabatan Fungsional : Dosen / Lektor.
Program Studi : Keperawatan Baturaja
Nomor HP : 082176826452.
Nama Institusi Mitra : Puskesmas Tanjung Agung.
Alamat : Jln Padat Karya No.791 Air Paoh Baturaja Timur
Kabupaten OKU Sumatera Selatan
Alamat surel (e-mail) : umar_hm12@yahoo.c0m
Tahun Pelaksanaan : 2018
Anggota :
Nama Lengkap : H Asmawi,SKM.M.Kes.
NIP : 195603091977031003
Jabatan Fungsional : Dosen / lektor.
Mengesahkan,
Direktur Poltekkes Palembang
OLEH;
H UMAR HASAN MARTADINATA,SKM.M.KES
H Asmawi, SKM.M.KES
ABSTRAK
Diare masih merupakan masalah kesehatan pada anak khususnya terjadi di negara
berkembang di Indonesia, sekitar 4 milyar kasus diare di dunia, tahun 2004 terdapat 215
juta kasus berakhir dengan kematian dan sebagian besar (lebih dari 90%) terjadi di
negara berkembang sekitar 80% kematian akibat diare tersebut, pada anak di dunia
mencapai 42.000 / minggu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk diketahuinya Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Tanjung Agung Tahun 2018.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan
Cross Sectional variabel yang diteliti yaitu upaya pencegahan, sarana air bersih, dan
jamban. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita dengan
jumlah sampel sebanyak 65 responden.
Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa responden yang menderita diare
sebanyak 29 (44,6%), yang melakukan upaya pencegahan sebanyak 42 responden
(64,6%), ketersediaan air bersih yang memenuhi syarat sebanyak 45 responden (69,2%).
Dari hasil anlisa bivariat di dapat bahwa tidak ada hubungan antara upaya pencegahan
dengan kejadian diare dengan p value 0,518, ada hubungan yang bermakna antara
ketersediaan sarana air bersih dengan kejadian diare dengan p value 0,001, tidak ada
hubungan yang bermakna anatara ketersediaan jamban keluarga dengan kejadian diare
dengan p value0,394.
Saran bagi petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan informasi dan
masukan yang bermanfaat bagi Puskesmas terutama di UPTD Puskesmas Tanjung
Agung untuk memberikan pelayanan dan penyuluhan kesehatan pada responden tentang
masalah diare yang sering menjadi permasalahan pokok dimasyarakat.
Referensi : 12 (2002-2011)
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Diare masih merupakan masalah kesehatan pada anak khususnya terjadi di negara
berkembang termasuk di Indonesia, sekitar 4 milyar kasus diare di dunia, tahun 2004
terdapat 215 juta kasus berakhir dengan kematian dan sebagian besar (lebih dari 90%)
terjadi di negara berkembang sekitar 80% kematian akibat Diare tersebut, pada anak di
Penyebab diare bermacam macam antara lain: infeksi virus, bakteri, parasit
juga bisa karena alergi namun dari semua penyebab yang paling sering adalah
virusdari semua virus yang jadi penyebab diare ada satu yang paling sering yaitu
rotavirus, sekitar 60% dari penyebab diare disebabkan oleh rotavirus (Yulianti,
2010)
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare masih jadi penyebab
nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh
balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Sementara
bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena diare. Di
Indonesia, setiap tahun 100.000 balita meninggal karena diare (Depkes RI, 2008).
Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada
tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374
/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010
menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering
terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69
Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%).
Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang,
dengan kematian 100 orang (CFR 1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB
Jumlah kasus diare di Sumatera Selatan pada tahun 2008 sebanyak 186.479
kasus dan pada tahun 2009 sebanyak 205.991 kasus. (Dinkes Sumsel, 2010).
Ogan Komering Ulu tahun 2015 terdapat 39.573 balita dengan diare sebanyak
9150 kasus (23,15%), pada tahun 2016 terdapat 40.428 balita dengan diare 4050
(10,01%) kasus diare pada anak dan pada tahun 2017 terdapat 40506 balita
dengan diare sebanyak 10570 (26,09%) kasus diare pada anak (Dinkes OKU,
20182).
Tanjung Agung tahun 2015 1100 penderita diare pada tahun 2016 1299 penderita
Sementara itu jumlah kasus Diare Di Kelurahan Saung Naga tahun 2015
berjumlah 303 balita yang terkena diare, tahun 2016 berjumlah 353 balita yang
A. Rumusan masalah
B. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
d.
C. Manfaat penelitian
referensi bagi penelitian yang akan datang serta menjadi tolak ukur
3. Bagi peneliti
penelitian serta dapat memberikan wacana baru bagi peneliti untuk melihat
Hasil Penelitian
A. Analisa Univariat
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase
1. Diare
Tabel..1
Distribusi frekuensi Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Saung Naga Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Tahun 2018
Penderita 29 44,6%
Tidak 36 55,4%
Jumlah 65 100%
Dari tabel .1 bahwa Balita yang menderita diare sebanyak 29 (44,6%), dan
Distribusi frekuensi Upaya Pencegahan penyakit diare dengan Kejadian Diare Akut
pada Balita di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Agung Tahun 2018
Upaya pencegahan
Frekuensi Persentase
penyakit diare
Dilakukan 42 64,6%
Jumlah 65 100%
Dari tabel .2 bahwa Balita yang upaya pencegahan diarenya tidak dilakukan
sebanyak 42 (64,6%).
Tabel . 3
Jumlah 65 100%
Dari tabe .3 bahwa Ketersedian Sarana Air Bersih yang tidak memenuhi
syarat sebanyak 21 (32,3%), dan Ketersedian Sarana Air Bersih yang memenuhi
Tabel . 4
Jumlah 65 100%
45 (69,2%).
B. Analisa Bivariat
keluarga) dengan Variabel Dependen (kejadian diare akut) dengan batas kemaknaan
p. Value≤ 0,05 artinya ada hubungan yang bermakna (signifikan) dan bila p.value>
0,05 maka hubungan tidak bermakna, uji statistik digunakan adalah uji chi-square.
1. Hubungan Upaya Pencegahan Penyakit Diare dengan Kejadian Diare
Tabel . 5
Hubungan Upaya Pencegahan penyakit diare dengan Kejadian Diare Akut pada
Balita Di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung
Tahun 2018
Diare
f % F % n %
menderita diare yang tidak dilakukan pencegahan penyakit diare sebanyak 12 (52,2%),
dan dari 42 responden didapatkan bahwa balita yang menderita diare yang dilakukan
pencegahan penyakit diare sebanyak 17 (40,5%), Berdasarkan analisa Bivariat hasil uji
statistik Chi-square diperoleh p.value 0,518 hal ini menunjukan bahwa tidak ada
Tabel .6
Hubungan Ketersedian Sarana Air Bersih dengan Kejadian Diare Akut pada
Balita Di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung
Agung Tahun 2018
Diare
Tidak Jumlah
Ketersedian Sarana Penderita p. Value
Penderita
Air Bersih
f % F % n %
Tidak memenuhi
16 76,2 5 23,8 21 100
syarat
0,001
Memenuhi syarat 13 29,5 31 70,5 44 100
menderita diare yang Ketersedian Sarana Air Bersih tidak memenuhi syarat sebanyak
16 (76,2%), dan dari 44 responden didapatkan bahwa balita yang menderita diare yang
analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,001 hal ini
menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna Ketersedian Sarana Air Bersih
A. Kesimpulan
1. Tidak ada hubungan yang bermakna Upaya Pencegahan Penyakit diare dengan
Kejadian Diare. Dengan hasil Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh
p.value 0,518
2. Ada hubungan yang bermakna Ketersedian Sarana Air Bersih dengan Kejadian
Diare. Dengan hasil Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value
0,001
0,394
B. Saran
masyarakat.
referensi di perpustakaan.
3. Diharapkan dapat dijadikan bagai bahan masukan bagi responden agar lebih
penelitian serta dapat memberikan wacana baru bagi peneliti untuk melihat
Depkes RI, 2010. Buku Saku Petugas Kesehatan. Depkes RI, Jakarta.
Dinas Kesehatan OKU, 2009, 2010 dan 2011. Laporan tahunan Program Diare.
Baturaja