Saraf Bio3 8 PDF
Saraf Bio3 8 PDF
nr BIO 3
Sistem Saraf
A. PENDAHULUAN b. Saraf adjustor, penghubung saraf
Sistem saraf adalah salah satu bagian dari sistem sensorik dengan saraf motorik.
koordinasi yang mengatur aktivitas tubuh melalui 3) Saraf motorik/eferen, yaitu saraf yang
rangsangan listrik secara cepat. mengirimkan rangsang dari sistem saraf
Komponen sistem saraf terdiri atas sel saraf, pusat menuju efektor (penanggap rangsang).
sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi. Struktur sel jaringan saraf:
Sel saraf/neuron adalah unit fungsional terkecil Saraf sensorik panjang pendek
dari sistem saraf yang menyusun jaringan saraf. panjang atau
Interneuron pendek
Sel saraf yang berkelompok selain di sistem saraf pendek
pusat disebut ganglion, yang berkelompok di Saraf motorik pendek panjang
sistem saraf pusat disebut nukleus.
Berdasarkan bentuknya, sel saraf terbagi
Struktur sel saraf:
menjadi:
1) Saraf multipolar
a
badan sel
b
f g
e d
SISTEM SARAF 1
materi78.co.nr BIO 3
1. Jika tidak ada rangsangan, sel saraf dalam Macam-macam neurotransmitter:
keadaan polarisasi (istirahat). - Asetilkolin (seluruh tubuh)
- Noradrenalin (sistem saraf simpatik)
+++++++++++
–– –– –– –– –– –– –– –– –– –– –– - Serotonin (sistem saraf pusat)
+++++++++++ - Dopamin (sistem saraf pusat)
c. Vesikel sinapsis, yaitu kantung yang
2. Ketika ada rangsangan, sel saraf melakukan berfungsi menyimpan neurotransmitter
depolarisasi, yaitu pembalikan muatan sel sebelum digunakan.
dengan meningkat permeabilitas membran d. Membran pra-sinapsis
sehingga dapat memasukkan ion Na+. e. Celah sinapsis
Na+ f. Membran pos-sinapsis
– – – ++++++++ g. Reseptor protein, yaitu protein yang
+++ – – – – – – – – mengikat neurotransmitter.
+++ – – – – – – – –
– – – ++++++++
Mekanisme penghantaran lewat sinapsis:
1) Neurotransmitter dihasilkan sel saraf pra-
3. Depolarisasi menimbulkan potensial aksi sinapsis dan disimpan dalam vesikel sinapsis.
dan daerah itu berpindah secara menjulur 2) Ketika impuls tiba di tombol sinapsis,
sepanjang perjalanan impuls. membran pra-sinapsis meningkatkan permea-
4. Seiring perpindahan daerah polarisasi, bilitas membran sehingga Ca2+ dapat masuk.
daerah yang telah dilewati impuls memulih- 3) Ca2+ menyebabkan vesikel sinapsis keluar
kan muatannya dengan melepas ion K+. dari membran pra-sinapsis dan melepaskan
K+ Na+ neurotransmitter menuju celah sinapsis.
4) Neurotransmitter kemudian diterima reseptor
+++– – – +++++
– – – +++ – – – – – protein pada membran pos-sinapsis, dan
– – – +++ – – – – –
+++– – – +++++ impuls dilanjutkan ke sel saraf berikutnya.
Hasil dari penghantaran dan pengolahan
impuls pada sistem saraf pusat menghasilkan
K+ Na+
reaksi/gerak yang dilakukan efektor.
+ + + + + + – – – ++ Gerak yang dilakukan efektor terdiri dari:
– – – – – – +++– –
– – – – – – +++– – 1) Gerak sadar
+ + + + + + – – – ++
Gerak sadar adalah gerak yang rangsangan-
nya disadari dan diolah terlebih dulu oleh
5. Sel saraf yang telah dilewati impuls otak.
mengalami masa refrakter, yaitu tidak peka Jalannya rangsangan gerak sadar:
rangsangan, karena melewati masa
pemulihan. rangsangan reseptor
Struktur sinapsis sel saraf:
sumsum tulang
akson saraf sensorik
belakang
c
a
b
sumsum tulang
otak
d belakang
f
e efektor saraf motorik
g dendrit reaksi/gerak
sadar
a. Tombol sinapsis, yaitu ujung akhir akson
yang membentuk tombol.
b. Neurotransmitter, yaitu zat kimia
penghantar impuls antar sel saraf yang
dihasilkan sel saraf pra-sinapsis.
SISTEM SARAF 2
materi78.co.nr BIO 3
2) Gerak refleks Berdasarkan perkembangan sewaktu embrio,
Gerak refleks adalah gerak cepat atau tiba- otak terbagi menjadi:
tiba yang terjadi karena adanya rangsangan 1) Otak depan (prosensefalon)
mengejutkan, sehingga rangsangan tidak a. Telensefalon, yaitu cerebrum (otak besar).
diolah terlebih dahulu oleh otak. b. Diensefalon, yaitu talamus, hipotalamus,
Jalannya rangsangan gerak refleks: kelenjar pineal, kelenjar hipofisis, dll.
2) Otak tengah (mesensefalon)
rangsangan reseptor
3) Otak belakang (rhombensefalon)
a. Metensefalon, yaitu pons varolii dan
sumsum tulang
saraf sensorik cerebellum (otak kecil).
belakang
b. Mielensefalon, yaitu medulla oblongata
saraf motorik efektor (sumsum lanjutan).
Gabungan mesensefalon, pons varolii dan
reaksi/gerak medulla oblongata disebut batang otak.
refleks Bagian-bagian otak secara umum:
SISTEM SARAF 3
materi78.co.nr BIO 3
c. Lobus temporalis (samping/pelipis) Struktur irisan melintang medulla spinalis:
Sebagai pusat indra pendengaran, saraf 3
berbicara dan bahasa. spinal 1
d. Lobus oksipetalis (belakang)
Sebagai pusat indra penglihatan, memori 2a
2b
penglihatan, dan membaca.
Otak besar kanan dengan kiri dihubungkan
oleh korpus callosum yang merupakan 2
substansi putih terbesar.
Ventrikel lateral kanan dan kiri berfungsi 1) Bagian luar (substansi putih), mengandung
menghubungkan otak dengan ventrikel lain. serabut saraf.
2) Talamus 2) Bagian dalam (substansi kelabu), terdiri atas:
Substansi kelabu yang menerima impuls dari a. Akar dorsal (punggung)
saraf sensorik (kecuali penciuman) ke korteks Mengandung badan sel saraf sensori/
otak. aferen yang dendritnya berhubungan
Talamus melakukan persepsi dan perwujud- dengan reseptor.
an fisik luar terhadap rasa sakit dan emosi. b. Akar ventral (perut)
3) Hipotalamus Mengandung badan sel saraf motorik/
Merupakan pusat pengaturan saraf otonom eferen yang aksonnya berhubungan
seperti emosi, tingkah laku, suhu tubuh, lapar dengan efektor.
dan haus, tidur, keseimbangan metabolisme 3) Kanal sentral, saluran tengah medulla spinalis
tubuh, dan tekanan darah. yang mengandung cairan cerebrospinalis.
Hipotalamus menghasilkan faktor-faktor
E. SISTEM SARAF TEPI
yang mempengaruhi kelenjar hipofisis.
Sistem saraf tepi (peripheral nervous system)
4) Mesensefalon (otak tengah)
adalah lanjut jaringan saraf yang bertugas
Ukurannya kecil dan terdapat bagian yang membawa impuls dari dan ke sistem saraf pusat.
mengendalikan penglihatan (kolikuli
Berdasarkan arah impuls, sistem saraf tepi
superior) dan pendengaran (kolikuli inferior).
terbagi menjadi:
5) Pons varolii (jembatan varol)
1) Saraf aferen, adalah saraf yang
Merupakan jembatan penghubung bagian- menghantarkan impuls dari reseptor ke
bagian dari otak. sistem saraf pusat.
6) Medulla oblongata (sumsum lanjutan) 2) Saraf eferen, adalah saraf yang
Merupakan penghubung otak ke sumsum menghantarkan impuls dari sistem saraf
tulang belakang. pusat ke efektor.
Fungsinya mengatur denyut jantung, tekanan Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terdiri dari:
darah, frekuensi pernapasan, produksi ludah, 1) Saraf kranial
gerak alat pencernaan, batuk dan bersin.
Berjumlah 12 pasang dan merupakan
7) Cerebellum (otak kecil) percabangan dari otak/kepala.
Bagian terbesar kedua otak sebagai pusat
keseimbangan dan koordinasi gerak.
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) I
adalah organ yang bertanggung jawab atas pusat III
koordinasi gerak refleks. IV II
Medulla spinalis terdapat pada ruas-ruas tulang V
belakang sampai ruas kedua tulang pinggang. VI
SISTEM SARAF 4
materi78.co.nr BIO 3
No Nama Saraf sensorik Saraf motorik
I Olfaktori (hidung) reseptor hidung -
II Optik (mata) retina -
otot rektus dan obliks inferior mata,
III Okulomotorik (mata) otot rektus dan obliks inferior mata
badan siliaris, iris
IV Troklear (mata) otot obliks superior mata otot penggerak mata lainnya
kulit wajah, rahang, gigi, kelenjar air
V Trigeminal (daerah wajah) otot pengunyah
mata
VI Abdusen (mata) otot rektus eksternal mata otot penggerak mata lainnya
pengecap di ujung lidah, otot wajah, otot wajah, kelenjar ludah, kelenjar air
VII Fasial (daerah wajah)
bibir, kelopak mata mata
Auditori/Vestibulo koklea dan saluran semisirkular
VIII -
koklear (pendengaran) telinga
Glosofaringeal (pengecap
IX pengecap di lidah belakang kelenjar ludah, otot penelan di laring
dan pencernaan)
saraf organ dalam, paru-paru, saraf parasimpatik jantung, usus,
X Vagus (organ viseral)
lambung, aorta, laring laring dan kerongkongan
XI Aksesoris/Spinal (otot) otot sekitar leher dan pundak otot sekitar leher dan pundak
XII Hipoglosal (otot) otot lidah otot lidah
Menurut sifatnya, saraf kranial terdiri dari: Sifat kerja saraf otonom terdiri dari saraf
1. Saraf sensorik (no I, II dan VIII) simpatik dan saraf parasimpatik yang bersifat
2. Saraf motorik (no III, IV, VI, XI, dan XII) antagonis.
3. Saraf gabungan (no V, VII, IX dan X) Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik:
2) Saraf spinal Simpatik Parasimpatik
Berjumlah 31 pasang dan merupakan serabut praganglion serabut praganglion
percabangan dari sumsum tulang belakang pendek panjang
dan campuran saraf sensorik dan motorik. serabut pasca serabut pasca
1. Saraf leher (8 pasang) ganglion panjang ganglion pendek
2. Saraf punggung (12 pasang) mekanisme fight or mekanisme rest and
3. Saraf pinggang (5 pasang) flight (waspada) digest (istirahat)
4. Saraf pinggul (5 pasang) neurotransmitter neurotransmitter
5. Saraf ekor (1 pasang) berupa noradrenalin berupa asetilkolin
Campuran saraf tersebut membentuk urat
Pengaruh saraf simpatik dan parasimpatik:
saraf atau pleksus yang terdiri dari:
1. Pleksus cervicalis (urat saraf leher) Organ Simpatik Parasimpatik
SISTEM SARAF 5
materi78.co.nr BIO 3
F. PSIKOTROPIKA 4) Alzheimer, berkurangnya kemampuan
Psikotropika atau narkoba adalah zat/obat- mengingat dan melakukan aktivitas sehari-
obatan yang dapat mempengaruhi kerja sistem hari (menulis, dll.) akibat usia lanjut.
saraf dan dapat menimbulkan adiksi (kecanduan). 5) Multiple sclerosis, degenerasi sel saraf pada
Berdasarkan pengaruh zat, zat psikotropika sistem saraf pusat.
dibedakan menjadi: 6) Autisme, kesulitan berkonsentrasi, bersosial-
1) Stimulan isasi, daya khayal tinggi, dan melakukan pola
tingkah laku berulang yang tidak wajar.
Bersifat menstimulasi sistem saraf simpatik
melalui hipotalamus. Autisme diakibatkan gen, obat-obatan, dan
ketidakseimbangan neurotransmitter di otak.
Contoh: kafein, niktoin, amfetamin, kokain,
ritalin, deksedrin, fenmetrzin, metil fenidat. 7) Skizofrenia, ketidakseimbangan neuro-
transmitter dopamin di otak yang
2) Depresan
menyebabkan gangguan kejiwaan dan
Bersifat mengurangi kegiatan sistem saraf
respons emosional yang tinggi.
pusat.
8) Hidrosefalus, kelebihan cairan cerebrospinal
Contoh: alkohol, valium, barbiturat, opium,
di otak yang menyebabkan pembesaran
morfin, kodein, metadon, kloroform, eter.
kepala.
3) Halusinogen
9) Stroke, kerusakan otak akibat tersumbat
Bersifat mempengaruhi persepsi penglihat- atau pecahnya pembuluh darah otak, dapat
an, pendengaran dan respons emosional. menyebabkan bagian tubuh lumpuh
Halusinogen menyebabkan halusinasi, sebagian atau seluruhnya.
perasaan melayang, hilangnya konsentrasi 10) Neuritis, radang saraf karena infeksi,
dan perhatian, dan penurunan berat badan. kekurangan vitamin B, pengaruh fisik,
Contoh: LSD, STP, DMT, PCP, mesakolin, keracunan gas dan logam, dan obat-obatan.
marijuana, ekstasi, sabu-sabu. 11) Transeksi, kerusakan pada segmen medulla
Tahapan rusaknya susunan sistem saraf akibat spinalis, menyebabkan kelumpuhan serta
konsumsi zat psikotropika: hilangnya kepekaan.
1) Menurunnya daya koordinasi tubuh 12) Parkinson, berkurangnya neurotransmitter
karena kekurangan neurotransmitter dopamin yang menyebabkan tangan
dopamin yang menyebabkan impuls tidak gemetar, kesulitan bergerak, otot wajah kaku.
dapat diteruskan. 13) Epilepsi (ayan), tidak dapatnya sistem saraf
2) Muncul gejala hilangnya kendali otot, merespon rangsangan atau efektor yang
jantung lemah, terganggunya peredaran bekerja tanpa diperintah/dikontrol.
darah, rusaknya alat pernapasan, tubuh Epilepsi disebabkan oleh kerusakan otak
gemetar, jalan sempoyongan, daya ingat karena munculnya jaringan parut otak
menurun, dan turunnya berat badan. sewaktu kelahiran, tumor, infeksi, kelainan
3) Zat psikotropika tersebut kemudian metabolisme, dan kecelakaan.
menimbulkan adiksi sehingga penggunanya 14) Poliomielitis, infeksi Poliovirus pada saraf
menjadi kecanduan. motorik di otak. Gejalanya adalah sakit
4) Orang yang kecanduan akan mengalami kepala, panas, sakit otot yang berakibat
penumpukan zat-zat racun di hati sehingga lumpuh.
dapat menimbulkan kanker hati atau sirosis 15) Neurastonia (lemah saraf), akibat gen atau
hati. keracunan.
G. GANGGUAN PADA SISTEM SARAF 16) Meningitis, radang selaput pelindung sistem
Gangguan pada sistem saraf antara lain: saraf pusat.
1) Migrain, kurangnya suplai oksigen pada
salah satu bagian otak.
2) Gegar otak, disebabkan oleh cedera otak
berupa benturan.
3) Amnesia, ketidakmampuan mengingat hal
yang telah terjadi akibat cedera otak.
SISTEM SARAF 6