Anda di halaman 1dari 10

NILAI ESTETIKA YANG TERKANDUNG DALAM RAGAM TARI

KLANA ALUS SUMYAR JUGAG


GAYA YOGYAKARTA
E-JOURNAL

Oleh :
Ayunda Meliana S
14209241062

Yogyakarta, September 2018 Yogyakarta, September 2018


Pembimbing Ketua Jurusan

Drs. Marwanto, M.Hum. Dr. Kuswarsantyo, M.Hum


NIP. 19610324198811 100 1 NIP. 19650904199203 1 001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
Nilai Estetika yang terkandung dalam Ragam
10
Tari Klana Alus Sumyar Jugag gaya Yogyakarta

NILAI ESTETIKA YANG TERKANDUNG DALAM


RAGAM TARI KLANA ALUS SUMYAR JUGAG
GAYA YOGYAKARTA
Oleh : Ayunda Meliana S

14209241062

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Nilai Estetika yang


terkandung dalam tari Klana Alus Sumyar jugag gaya Yogyakarta.
Pendekatan ini adalah jenis penelitian kualitatifdan menggunakan
analisis data deskriptif. Objek pada penelitian ini tari Klana Alus Sumyar
jugag gaya Yogyakarta yang berorientasi pada Tari Klasik gaya
Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah anak pencipta tari, penerus
taridan penari. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara,
dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis data
kualitatif dan untuk pengecekan keabsahan data digunakan Triangulasi
Sumber dan waktu.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Tari Klana Alus Sumyar
Jugag ini memiliki 3 bagian Nilai Estetika yang pertama : (1) Cerita pada
tari Klana Alus Sumyar jugag gaya Yogyakarta mengambil dari cuplikan
cerita wayang purwo tetapi hanya cerita singkat dan hanya menggambil
Tokohnya, tidak menggambil sifat dan karakter dari tokoh tersebut. Yang
kedua (2) Iringan dalam tari Klana Alus Sumyar Jugag ini menggunakan
gendhing ladrang Sumyar yang hanya dipakai tari Sumyar dan tidak bisa
digunakan tari lainnya karena hal tersebut musik tari Sumyar ini memiliki
keistimewaan tersendiri dalam musik tari tersebut. Yang kerakhir (3)
Gerak pada tari Klana Alus Sumyar jugag gaya Yogyakarta ini terinspirasi
dari sebuah tari Klana Raja tetapi diperhalus irama dan dinamisnya
tariannya sehingga memiliki keindahan dalam gerak tari tersebut karena
yang semulanya gerak tari Gagah yang dijadikan gerak tari Klana Alus,
tetapi di dalam gerak tari Klana Alus Sumyar jugag ini ada 26 ragam
gerak yang memiliki nilai estetika hanya 5 ragam gerak disinilah terletak
nilai keindahan dalam tari tersebut dalam jumlah ragam yang banyak
hanya 5 ragam gerak yang memiliki titik berat nilai estetika yang terdiri
dari, Muryani Busana (Atrap jamang, Keplok Asto, Miwir Rikmo,atur-
atur) dan Kala Kinantang Alus.

Kata Kunci : Nilai Estetika, Ragam Gerak Tari Klana Alus Sumyar jugag.
Nilai Estetika yang terkandung dalam Ragam
10
Tari Klana Alus Sumyar Jugag gaya Yogyakarta

ESTETIC VALUE CONTAINED IN


RAGAM TARI KLANA ALUS SUMYAR JUGAG
YOGYAKARTA STYLE

By:
Ayunda Meliana S
14209241062

ABSTRACT

This study aims to describe the Aesthetic Value contained in the


Yogyakarta-style Klana Alus Sumyar dance.
This approach is a type of qualitative research and uses descriptive data
analysis. The object of this research is the Yogyakarta-style Klana Alus Sumyar
dance which is oriented to Yogyakarta-style Classical Dance. The subjects of this
study were children of dance creators, dancers and dancers. Data collection is
done by observation, interviews, and documentation studies. Data analysis was
carried out with qualitative data analysis and to check the validity of the data used
Triangulation Source and time.
The results of this study indicate that the Klana Alus Sumyar Jugag
Dance has the first 3 parts of Aesthetic Values: (1) The story on the Klana Alus
Sumyar jugag style Yogyakarta dance takes from the footage of the wayang
purwo story but only a short story and only takes the character, does not take the
nature and character of the character. The second (2) The accompaniment in the
Klana Alus Sumyar Jugag dance uses gendhing ladrang Sumyar which is only
used by Sumyar dance and cannot be used by other dances because this Sumyar
dance music has its own special features in dance music. The last (3) movement in
the Yogyakarta-style Klana Alus Sumyar jugag dance is inspired by a Klana Raja
dance but refined the rhythm and dynamic of the dance so that it has beauty in the
dance movement because what was originally the movement of Gagah dance was
made into Klana Alus dance, but inside This Klana Alus Sumyar dance movement
also has 26 kinds of motion which have only aesthetic value of 5 kinds of motion
herein lies the value of beauty in the dance in a large number of varieties, only 5
varieties of motion that have aesthetic values which consist of, Muryani Busana
(Atrap jamang , Keplok Asto, Miwir Rikmo, atur-atur) and Kala Kinantang Alus.

Keywords: Aesthetic Value, Variety of Klana Alus Sumyar Dance Motion


Nilai Estetika yang terkandung dalam Ragam
10
Tari Klana Alus Sumyar Jugag gaya Yogyakarta

PENDAHULUAN dipersingkat oleh KRT.


Condroradono pada tahun 1987. Tari
Indonesia merupakan negara Klana Alus Sumyar dalam
yang memiliki beraneka ragam perkembangan zaman mempunyai 2
kebudayaan dan mempunyai karakter macam tari yang pertama tari Klana
sesuai dengan daerahnya Alus Sumyar dan yang kedua Tari
masingmasing,keanekaragamaan Klana Alus Sumyar jugag di dalam
sifat tersebut sangat tari tersebut hanya sedikit
mempengaruhibentukkebudayaan perbedaanya tari Klana Alus Sumyar
yang ada kesenian sebagai bagian jugag mengdopsi tari Klana Alus
dari kebudayaan dan seni tari adalah Sumyar hanya durasi lebih pendek
salah satu bagian dari kesenian dan beberapa ragam dipersingkat,
(Kussudiarjo, 1992 : 1),Nilai-nilai Tari Klana Alus Sumyar yang telah
budaya yang dimiliki bangsa di tata ulang ini merupakan tari
Indonesia inilah yang dapat tunggal gaya Yogyakarta dengan tipe
membedakan bangsa Indonesia tari alus yang menggambarkan
dengan bangsa lainnya. seni tari seorang kasatria yang sedang jatuh
klasik gaya Yogyakarta diciptakan cinta. Dalam Tari Klasik gaya
oleh Sri Sultan HB I yang bertahta di Yogyakarta juga mengajarkan tata-
Kraton Yogyakarta pada tahun 1755 susila baik secara langsung maupun
– 1792. Maka sumber dari pada Seni tidak langsung dan disini dilatih
Tari Klasik Gaya Yogyakarta berada kedisiplinan, berkonsentrasi, percaya
di dalam Kraton Yogyakarta. Tari diri sendiri atau kepribadian, sesuai
gaya Yogyakarta yang semula dengan bentuk-bentuk Tari klasik
dikembangkan dan di lingkungan gaya Yogykarta yang didalamnya
terbatas, kita usahakan agar semakin terkandung nilai-nilai pendidikannya
berkembang luas sehingga ialah tentang kejiwaan atau
masyarakat merasa juga hardarbeni kehalusan budi, dan didalam tari
dan karenanya aktif mengambil klana alus sumyar juga ada nilai
bagian dalam pelestarian dan estetika yang terkandung dalam tari
pengembangan tari Klasik gaya tersebut.
Yogyakarta. Seni Tari Klasik Gaya
Yogyakarta mempunyai berbagai
macam tari klasik yaitu: tari putri, KAJIAN TEORI
tari putra alus dan tari putra gagah
sebagian banyak sekolah tari maupun Deskripsi Teoritik
sanggar mempelajari tari tersebut Pengertian nilai estetika
salah satu contoh tari putra alus adalah Estetika berarti indah :
adalah tari Klana Alus Sumyar yang mengenai keindahan tentang
mudah dihafal oleh sebagian anak- apresiasi keindahan ( alam , seni
anak, Tari Klana Alus Sumyar ini dan sastra ), ( Ali, 1994 : 270 ).
pertama kali diciptakan oleh KRT. Cerita adalah mempunyai konsep
Wedono Sasmita Mardowo pada estetika atau keindahan tersendiri,
tahun 1975 dan di tata ulang atau Adapun konsep estetika atau
keindahan dalam objek tersebut.
Nilai Estetika yang terkandung dalam Ragam
10
Tari Klana Alus Sumyar Jugag gaya Yogyakarta

Gerak dalam tari mempunyai percaya pada kemampuannya


konsep keindahan tersendiri baik sendiri Oramingkuh, pantang
secara umum maupun khusus, mundur, Tari Klana Alus Sumyar
konsep keindahan gerak tari diciptakan pada Tahun 1975 oleh
secara umum diantaranya adalah: KRT. Wedono sasmita Mardowo,
resik, akrobatik, luwes dan kewes yang lebih dikenal dengan Romo
da masih ada lagi. Sedang secara Sas. Tari ini menggambarkan
khusus diantaranya ada geraka Dewi Arimbi yang menyamar
Tari alus dan gerak tari gagahan menjadi Prabu Sri Suwela yang
atau kasar, gerak kalang sedang mencari Bima. Dalam
kinantang, gerak kambengan penyamarannya itu, Dewi Arimbi
(Mukti, 2014). Iringan adalah merasa gembira dan bahagia yang
elemen pendukung atau pelengkap memperlihatkan melalui gerakan
dalam sebuah tari, umumnya yang dalam tarian tersebut.
menjadi elemen tari atau
penukung tari adalah musik Kerangka Berpikir
iringan memengang peranan
penting dalam sebuah karya ri jika Belajar tari klasik gaya
tidak ada iringan tari terasa hampa yogyakarta ini tidaklah mudah
dan membosankan. Busana dalam dan tidak dapat dilakukan secara
tari adalah sandang yang singkat, selain belajar teknik
dikenakan pada tubuh penari di geraknyanya juga perlu dalam
atas pentas yang sesuai dengan memahami filosofis joged
peranan yang dibawakan. mataram. Nilai estetika Tari Klana
Panggung adalah tempat Alus Sumyar jugag gaya
berlangsungnya sebuah Yogyakarta. Salah satu tari yang
pertunjukan dimana interaksi memiliki aturan dan patokan yang
antara penonton dan penari, tetap sejak zaman dahulu hingga
panggung sangatlah banyak sekarang adalah Tari klasik. tari
macamnya perbedaan jenis klasik gaya Yogyakarta
panggung ini dipengaruhi oleh mempunyai berbagai macam tari
tempat dan zaman. Suryobrongto dari putri, putra, dan putra dibagi
(1981: 15) mengungkapkan menjadi 2 yaitu tari putra gagah ,
bahwa, Tari klasik gaya dan tari putra alus, contohnya tari
Yogyakarta merupakan tari putra alus adalah Tari Klana Alus
yangbersifat abstrak (simbolis). Sumyar jugag ciptaan
Pencipta Tari gaya Yogyakarta K.R.T.Candraradana yang
yang berjiwa Joged mataram itu mempuyai nilai estetika yang ada
ialah Sultan Hamengku Buwono I di dalam tari Klana Alus Sumyar
(1755-1792). Adapun makna dari jugag banyak sekali nilai
landasan filosofis Tari Klasik keindahan yang terletak di dalam
gaya Yogyakarta, menurut tari klana Alus Sumyar Jugag
Suryobrongto (1981:14) ialah gaya Yogyakarta ini.
Sawiji, konsentrasi yang
bulat,gregret sabar dalam
menghadapi apapun, Sengguh,
Nilai Estetika yang terkandung dalam Ragam
10
Tari Klana Alus Sumyar Jugag gaya Yogyakarta

Metode Penelitian mengetahuimaksudtertentu.Penelitia


nkualitatif menggunakan wawancara
Pendekatan Penelitian mendalam, yang dilakukan dengan
Penelitian ini menggunakan cara tanya jawab dan bertatap muka
metode kualitatif. Menurut Bogdan secara langsung untuk mengetahui
Taylor dalam buku Metodologi informasi-informasi yang ingin
penelitian kualitatif untuk diketahui oleh peneliti.
pelatihan(2007:15), Metodologi 3. Dokumentasi
kualitatif sebagai prosedur penelitian Dalam penelitian ini dokumen
yang menghasilkan data deskriptif berupa gambar dan video tari Klanan
berupa kata-kata tertulis dari orang- Alus Sumyar jugag.
orang dan perilaku yang dapat
diamati. Adapun metode penelitian NILAI ESTETIKA YANG
ini menggunakan metode penelitian TERKANDUNG DALAM
deskritif yang akan menghasilkan RAGAM TARI KLANA ALUS
data dari hasil wawancara, catatan SUMYAR JUGAG
lapangan dan dokumentasi. GAYA YOGYAKARTA
Penggunaan metode kualitatif ini
untuk mengetahui nilai estetika yang Sejarah tari Klanan Alus Sumyar
terdapat pada tari Klana Alus Jugag.
Sumyar jugag gaya Yogyakarta. Pada awalnya, Tari
klasik gaya Yogyakarta ini hanya
Objek dan Subjek Penelitian boleh diajarkan dan di tarikan di
Objek Penelitian ini adalah dalam benteng keraton, dan hanya
Tari Klana Alus Sumyar jugag, orang-orang tertentu saja yang bisa
Subjek dalam penelitian ini adalah : menarikan Tari Klasik gaya
Bapak Dr. Kuswarsantyo,M.Hum, Yogyakarta ini. Tari klana Alus
Bapak Drs, Sumardi, Bapak Alin SumyarjugagciptaanK.R.T.Candrara
sotya nur,Msn, Mas dana ini baru diciptakan pada tahun
Suryobintoro,S.pd. 1987. tari Klana Alus Sumyar jugag
ciptaan pak Sunartomo ini
Teknik Pengumpulan Data durasinya lebih pendek hanya 7
1. Observasi kualitatf menit. Beda antara dengan tari Klana
Observasi kualitatif Alus Sumyar ciptaan Soemardjono
merupakan observasi yang dalam atau Romo Sas juga memiliki tari
pelaksanaannya peneliti langsung klana Alus sumyar dengan durasi
turun ke lapangan untuk mengamati kurang lebih 15 menit, dan yang
perilaku dan aktivitas individu- akan dibahas di sini adalah ciptaan
individudi lokasi K.R.T.Candraradana, Tari klana Alus
penelitian(Creswell, 2010:267). Sumyar jugag ini menggambarkan
2. Wawancara mendalam Prabu Dasalengkara, Dasalengkara
Dalam penelitian ini peneliti ini adalah tokoh yang akan menjelma
menggunakan wawancara mendalam di dalam tubuh Angkawijaya peran
yang merupakan percakapan antara utama dalam wayang tersebut.
dua pihak yang memiliki tujuan Dasalengkara ini menyamar karena
untuk mencapai atau suatu perihal dia berkela terbang
Nilai Estetika yang terkandung dalam Ragam
10
Tari Klana Alus Sumyar Jugag gaya Yogyakarta

mencari pujaan hati yang ia inginkan pujaan hati dan sedang jatuh cinta
kelak nanti. tari Klana Alus Sumyar atau kasmaran oleh Dewi Siti
jugag ini hanya di pelajari di sanggar Sendari. Ketika Prabu Dasalengkara
tari Irama Citra dan di Bale Seni hendak melamar Dewi Siti Sendari
Cadraradana. Tari klana Alus putri dari Prabu Kresna. Namun
Sumyar jugag ini di tarikan siswa Abimanyu lebih cepat melamar Dewi
sanggar Irama citra dan penari Bale Siti Sendari sehingga Dasalengkara
seni Condroradana, tari ini pernah di gagal mempersunting. Peristiwa
uji coba di pembelajaran dan inilah yang menjadi inspirasi
perlombaan tari se-DIY smp dan pembuatan koreografi tari Klana
smk. Tari klana Alus Sumyar jugag Alus Sumyar Jugag. Namun
ini padat tidak panjang dan mudah Abimanyu lebih cepat melamar Dewi
dihafal untuk kalangan SMP. Siti Sendari sehingga Dasalengkara
gagal mempersunting. Peristiwa
Nilai Estetika Yang terkandung inilah yang menjadi inspirasi
dalam tari Klana Alus Sumyar pembuatan koreografi tari Klana
jugag Alus Sumyar Jugag. Kemudian
Nilai Estetika tari klana Alus pencipta tari Klana Alus Sumyar
Sumyar jugag adalah Nilai keindahan jugag ini terinspirasi mengambil
yang terdapat pada suatu karya cerita wayang disinilah tersimpan
keindahan yang dimaksud disini nilai estetika dalam Tari Klana Alus
adalah keindahan yang ada dalam Sumyar jugag yang peran utamanya
obyek atau hasil karya seni Tari sang adalah Prabu Dasalengkara.
seniman. Nilai Estetika dari sisi tari
sebagai seni gerak yang mediannya Gerak dalam Tari Klana Alus
menggunakan tubuh manusia itu Sumayar Jugag
bukanlah tunggal ataupun ganda Tari adalah ekspresi jiwa yang
maksud dari ini Tari tersebut diungkapkan melalui gerak-gerak
merupakan luluhan dari berbagai seni ritmis yang indah yang bisa
yaitu: cerita, gerak, busana, rias, menyentuh perasaan ( Soedarsono,
iringan , dan panggung hingga 1978:10). Tari Klana Alus Sumyar
berdasarkan pengertian tersebut jugag ini adalah tari tunggal klasik
maka unsur estetika seni tari adalah gaya Yogyakarta yang memiliki daya
1. Cerita, 2. Gerak, 3. Iringan. tarik dalam hal gerak. Setiap tari
memiliki daya tarik gerak tersendiri.
Cerita dalam Tari Klana Alus Didalam tari Klana Alus ini secara
Sumyar jugag garis besar dibagi menjadi tiga
Pada pengambilan tokoh bagian yakni: Maju Gendhing pada
yang merupakan bagian dari Episode awal pembuka tari, Kiprahan atau
Mahabarata dengan lakon Abimanyu Klana pada bagian tengah , dan
Palakrama yang menggambarkan Mundur Gendhing pada akhiran
seorang Prabu Dasalengkara. Prabu tarian, secara keseluruhan gerakan
Dasalengkara ini adalah Seorang tari terlihat lebih ekspresif dan
Raja yang akan menjelma di dalam dinamis dengan irama satu dan irama
tubuhnya Angkawijaya dan Prabu dua. Adapun ciri khas dan Nilai
Dasalengkara yang sedang mencari Estetika dari gerakan Tari Klana
Nilai Estetika yang terkandung dalam Ragam
10
Tari Klana Alus Sumyar Jugag gaya Yogyakarta

Alus Sumyar jugag ini ada 5 gerakan


nglana atau Kiprahan yaitu gerak c. Miwir Rikmo
Muryani Busono (Atrap Jamang,
Keplok Asta, Miwir Rikma, Atur-
atur) dan Kala Kinantang. Muryani
Busan berkmakna sebagai gerakan
orang yang berhias dan berbusana,
gerakan Muryani Busana sangatlah
d. Atur-atur
mendominasi pada tari Klana Alus
Sumyar jugag ini, yang cenderung
sebagia penggambaran orang yang
sedang berhias dan sedang jatuh
cinta.

Nilai Estetiknya terdapat pada


ragam Tari Klana Alus Sumyar
Jugag di gerak Muryani Busana, e. Kala Kinantang Alus
Muryani Busana dalam bahasa
Indonesia berarti membetulkan atau
mengatur, maka frase muryani
busana berarti merapikan dan
menghias diri. Muryani busana
merupakan simbol kepribadian,
bahwa seseorang harus pandai
berhias diri, menjaga penampilan
agar terlihat menarik dan menawan.
dalam tari Klana Alus Sumyar jugag
mempunyai 26 ragam gerak dan Iringan dalam Klana Alus Sumyar
mempunyai 5 gerak yang Jugag
mempunyai Nilai estetika karena di
dalam tari Klana Alus Sumyar Jugag Gamelan yang digunakan
ini titi berat keindahan terletak pada adalah seperangkat gamelan jawa
5 gerak tersebut yang akan di uraikan berlaras pelog Barang. Iringan
sebagai berikut. berfungsi untuk menciptakan suasana
tari, memberi tanda pada tari, dan
a. Atrap jamang memberi tekanan pada tari sehingga
terasa tari lebih bermakna. Tari
Klana Alus Sumyar jugag ini
mempunyai nilai estetika di
Iringannya yang sangat halus dan di
sesuaikan dengan karakter yang
b. Keplok asta pernes, pernes itu renyah lebih
dinamis, dengan gendhing Ladrang
Sumyar Pl Barang ini sangatlah
dinamis berbeda dengan iringan tari
brayak atau mendominasi tari gagah
dan ini sangat memberikan gambaran
Nilai Estetika yang terkandung dalam Ragam
10
Tari Klana Alus Sumyar Jugag gaya Yogyakarta

bahwa ini keceriaan seorang kesatria jugag yaitu dari 26 ragam geraknya
dan itulah keindahan dalam iringan hanya 5 ragam gerak yang memiliki
tari klana Alus Sumyar jugag. Iringan nilai keindahan dan titik berat dari
yang digunakan Tari Klana Alus tari Klana Alus Sumyar jugag dan
Sumyar jugag ini berlaras pelog sampai dengan Iringannya yang
barang, dalam tari Klana Alus tidak di miliki tari Klana Alus
Sumyar jugag ini Ladrang Sumyar lainnya.
hanya dipergunakan untuk tari klana
Alus Sumyar saja. Sebagai berikut Saran
notasi dari Iringan Ladrang Sumyar. 1. Untuk mahasiswa Universitas
Negeri Yogyakarta , Pendidikan
KESIMPULAN DAN SARAN
Seni tari Falkutas Bahasa Seni ini
semoga penelitian ini bermanfaat
Kesimpulan
dan dapat menjadi suatu
Tari Klana Alus Sumyar
gambaran untuk penelitian lebih
jugag ini merupakan tari tunggal
lanjut mengenai nilai estetika
putra Alus Klasik gaya Yogyakarta
yang terkandung dalam Tari
yang mempunyai cerita Prabu
Klana Alus Sumyar gaya
Dasalengkara menyamar menjadi
Yogyakarta maupun tari Klana
prabu Angkwijaya yang berkelana
Alus lainnya.
mencari jati dirinya dan cintanya
Dewi Siti Sendari di dalam tari 2. Untuk menambah wawasan
Klana Alus Sumyar jugag ini mahasiswa yang dari luar jawa
menggambarkan seorang Raja yang tentang tari klasik gaya
sedang mencari jatidirinya dan Yogyakarta
mencari cintanya Dewi Siti Sendari,
Di daalam tari ini mempunyai nilai 3. Untuk para penari memahami arti
keindahan yang sangat banyak dari atau makna yang terkandung dalam
cerita, ragam gerak, hingga irigan. tarian, semacam Tari Klana Alus
Tari ini di tarikan kembali dan di Sumyar jugag ini, agar lebih
kembangkan di sanggar tari Irama menjiwai dan menimbulkan nyawa
pada karakter yang dibawakan
Tjitra oleh guru K.R.T. Condro
waseso atau yang sering di kenal Bp.
Kuswarsantyo. Nilai Estetika dari
Ragam gerak Tari klana Alus
Sumyar jugag ini ada nilai
keindahan yang berasal dari sebuah
terciptanya tari Klana Alus Sumyar
jugag gaya Yogyakarta ini yaitu
cerita, ragam gerak, dan iringan. Di
dalam sebuah tari klana Alus Sumyar
jugag ini mempuyai ciri khas
tersendiri dari tari lainnya, di tari
klana Alus Sumyar jugag ini
sangatlah banyak keistimewaan yang
tersimpan di tari Klana Alus Sumyar
Nilai Estetika yang terkandung dalam Ragam
10
Tari Klana Alus Sumyar Jugag gaya Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA Suryobrongto. 1981. Kawruh Joged


Mataram. Yogyakarta:
AAM Djelantik, 1999, Estetika Yayasan Siswa Among
Sebuah pengantar, Bandung: Bekso.
MSPI.
Tim Penyusun. 2017 . Pedoman
Arikunto, Suharsimi. 2010. Tugas Akhir, Universitas
Prosedur Penelitian Suatu Negri Yogyakarta ( UNY ).
pendekatan pratik. Jakarta:
Wibowo, Fred. 2002. Tari Klasik
Rineka Cipta.
Gaya Yogyakarta.
Yogyakarta: Bentang Budaya
Bambang Siswanto. 1999.
Pengembangan fungsi dan Zabhie, Site, 2010. Tari Klana Alus
nilai estetika kerajinan perak Gaya Yogyakarta .
di kota gede.Fakultas bahasa https://Zabhie.site/tari-klana-
dan seni, Universitas negeri alus-Yogyakarta/.
Yogyakarta: Yogyakarta
Proboyekso, 2014. Klana Alus .
Departemen Pendidikan dan diakses tgl 05 Maret 2018
Kebudayaan.1982. dari
Pengantar Pengetahuan Tari http://proboyekso.blogspot.co
untuk SMKI. Jakarta: m/2018/03/klana-alus.html
Sendang Mas.
Kompas, 2018. Gelar Tari Klasik
Marwanto, 2009. Seni Joged Gagrak Gaya Yogyakarta, diakses tgl
Mataram. Yogyakarta: 08 Maret 2018 dari
Paradigma Indonesia. http://m,kompasiana.com/pos
t/read/359453/3/gelar-tari-
Mukti, Muh .2014. “Djelantik” klasik.yogyakarta.html
Nilai Estetika, Yogyakarta :
Pustaka UNY Wikipedia. 20018. Klana alus .
Diakses tanggal 21 Maret
Dewan Kesenian PROP-DIY.1981. 2018 dari
Mengenal Tari Klasik Gaya http://proboyekso.blogspot.co
Yogyakarta: Proyek m/2018/03/klana-alus.html.
pengembangan kesenian DIY
Sasmintamardawa, 1978,Tuntutan
Pelajaran Tari Klasik Gaya
Yogyakarta. Yogyakarta :
SMKI Yogyakarta.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai