Anda di halaman 1dari 6

Tinjauan Seni

Kritik Seni Tari Klana Alus Cangklek

Nama : Octa Aulia


Kelas/No : XT1/19

SMKI Yogyakarta (SMK Negeri 1 Kasihan)


Jl. Bugisan Selatan, Jomegatan, Ngestiharjo, Kec. Kasihan, Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan anugerah dan kasih
sayang, petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada penulis sehingga penyusun
dapat menyelesaikan kliping "Tinjauan Seni".Kami sangat berharap kliping ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenal Tarian Klana Alus
Cangklek. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.Semoga kliping
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Yogyakarta, 20 Maret 2023

Octa Aulia
Sejarah Tari Klana Alus Cangklek

TARI KLANA ALUS


Tari Klana alus merupakan tari klasik gaya Yogyakarta yang berasal dari keraton
Yogyakarta. Tarian ini pada mulanya hanya digelar/eksis dan dipelajari di lingkungan istana
saja. Eksistensi puncak perkembangan tari klasik pada masa pemerintahan
Hamengkubuwono VIII tahun 1921. Dalam perkembangannya, tari klasik yang semula
hanya digelar/eksis di istana kemudian mulai dikenal dan dikembangkan di luar istana,
dengan hadirnya organisasi kesenian yang bernama Kridho Bekso Wiromo. Setelah
berdirinya organisasi seni di luar tembok istana, maka atas ijin Sri Sultan Hamengku
Buwono VII, tari klasik diperkenankan diajarkan serta dikembangkan diluar tembok istana.
Tari Klana Alus merupakan salah satu tarian yang dicipta dan dikembangkan di luar tembok
istana Yogyakarta. Pencipta tari Klana Alus adalah K.R.T. Candra Pradana, selaku penari,
guru tari, dan pencipta tari khususnya tari klasik gaya Yogyakarta. Tari Klana Alus
merupakan tari klasik gaya Yogyakarta yang merupakan jenis tari putra halus. Tarian ini
menggambarkan seorang raja yang sedang merindukan seorang putri. Sesuai dengan
namanya, maka karakter dan gerak tarinya adalah gerak putra alus. Ciri khas gerakan tari
Klana Alus adalah gerak ngana/kiprahan, yang diungkapkan lewat gerak muryani busana.
Tarian ini menggambarkan orang yang sedang dirundung asmara yang diekspresikan lewat
gerakan memakai busana sampai dengan aksesoris. Tari Klana alus secara garis besar
dibagi menjadi tiga bagian yang meliputi
bagian pertama maju gending, bagian dua kiprahan, bagian tiga mundur gending. Gerakan
tari Klana Alus tampak lebih ekspresif dinamis, karena iramanya terdiri dari beberapa irama,
antara lain irama satu dan irama dua.
 
DICIPTAKAN OLEH
Pencipta tari Klana Alus adalah K.R.T. Candra Pradana, selaku penari, guru tari, dan
pencipta tari khususnya tari klasik gaya Yogyakarta.
 
DITARIKAN OLEH
Tarian ini ditarikan oleh 1 orang penari, karena tari ini merupakan tari tunggal. Namun bisa
diolah menjadi tari kelompok.

A.Kritik Seni Penyajian Tari Klana Alus Cangklek

1. Pola lantai sudah meruang ( Sembahan berada di tengah pendopo,saat keplok asta
berada di titik b,saat trisik berpindah di titik c,lalu kengser kembali ke titik
awal/ditengah pendopo.)
2. Gerak sudah sama seperti yang diajarkan
3. Kostum sudah sama seperti yang diajarkan
1.Irah-irahan Pogog Lar dengan tambahan cemara/oren
2.Kulitan perhiasan sumping, kalung,kelat,bahu,praba
3.Sampur Nglana (dipakai di leher)
4.Keris
5.Lonthong dan sabuk kamus timang
6.Jarik motif Parang Gendreh ceplok Gurdha
7.Sampur
8.Boro
9.Celana Panji Cindhe

Foto Kostum Klana Alus Cangklek

no.1 dan 2

no.1 sampai 9

seluruh kostum
4. Iringan Tari Klana Alus Cangklek
Pada penampilannya klana Alus lebih lunak dan lamban irama geraknya. Gending
yang digunakan Tari Klana Alus adalah gendhing ladrang cangklek Laras slendro
pathet 6. Tari Klana alus secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian yang meliputi
bagian pertama maju gending, bagian dua kiprahan, bagian tiga mundur gending.
Gerakan tari Klana Alus nampak lebih ekspresif dinamis, karena iramanya terdiri dari
beberapa irama, antara lain irama satu dan irama dua.
KESIMPULAN DAN PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan dari penelitian tersebut saya lebih paham dan menambah wawasan tentang
Tari Klana Alus Cangklek.

PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
tugas ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Penulis banyak
berharap pada pembaca yang Budiman untuk memberikan kritik dan saran yang mebangun
tulisan ini kedepannya. Semoga kliping ini berguna bagi penulis dan khususnya juga para
pembaca.

Anda mungkin juga menyukai