Anda di halaman 1dari 8

RENCANA AKSI DAN TINDAK LANJUT HASIL

PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

Mata Kuliah: Audit Sektor Publik


Disusun Oleh Kelompok 14:
Dina Setiawati 1610112145
Mega Cantika 1610112155
Claudia Anastasya Manoppo 1610112160

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik,
dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Audit Sektor Publik pada Semester VI di tahun
ajaran 2018/2019. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk
lebih mengetahui dan menambah wawasan tentang bagaimana rencana aksi dan
tindak lanjut hasil pemeriksaan keuangan negara.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami
mengucapkan terima kasih kepada bapak Piping Effrianto, SE, M.SI, CFrA
sebagai dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan kepada kami.
Kami sadar, sebagai seorang yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga
makalah yang sederhana ini, dapat memberi wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.

Jakarta, 11 Mei 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan keuangan merupakan ringkasan proses pencatatan dari transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan
dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan
tugas yang dibebankan kepada suatu entitas, baik pemerintah maupun perusahaan.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat membantu stakeholders
dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan sosial, politik dan ekonomi,
sehingga keputusan yang diambil bisa lebih berkualitas.
Baik tidaknya pengelolaan keuangan yang dilakukan pemerintah dapat dilihat
dari kualitas laporan keuangannya, semakin baik pengelolaan keuangan
pemerintahan maka kualitas laporan keuangan pun akan meningkat. Oleh karena
itu pada saat proses pengelolaan keuangan diadakan pemeriksaan berdasarkan
standar pemeriksaan oleh Badan pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
Pada Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara disebutkan bahwa pada saat proses
pemeriksaan, BPK memiliki wewenang untuk mendapatkan data yan diperlukan
untuk diperiksa dan hasil dari pemeriksaannya harus ditindak lanjuti, sehubungan
dengan itu, BPK perlu memantau dan menginformasikan hasil pemantauan atas
tindak lanjut tersebut.
Peraturan BPK nomor 2 Tahun 2010 tentang Pemantauan Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK, hasil penelaahan diklasifikasikan dalam
empat status, yaitu (1) Tindak lanjut telah sesuai dengan rekomendasi, (2) Tindak
lanjut belum sesuai dengan rekomendasi, (3) Rekomendasi belum ditindaklanjuti,
(4) Rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti
Menindaklanjuti hasil pemeriksaan yang diserahkan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) harus seuai dengan Peraturan Tata Tertib masing-masing
lembaga perwakilan. Suatu rekomendasi BPK dinyatakan telah ditindakalanjuti
sesuai dengan rekomendasi apabila rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti
secara nyata dan tuntas oleh pejabat yang diperiksa. Rekomendasi dari BPK
diharapkan dapat memperbaiki pengelolaan dan taggung jawab Keuangan
Negara/Daerah/Perusahaan pada entitas yang bersangkutan. Secara umum,
rekomendasi BPK dapat ditindaklanjuti dengan cara penyetoran uang/aset ke
Negara/Daerah/Perusahaan atau melengkapai pekerjaan/barang, dan tindakan
administratif berupa pemberian peringatan, teguran, dan/atau sanksi kepada para
penanggung jawab dan/atau pelaksana. Tindakan administratif juga dapat berupa
tindakan koreksi atas penatasahaan keuangan Negara atau Daerah dengan
melengkapi bukti pertanggungjawaban dan perbaikan atas sebagian atau seluruh
sistem pengendalian intern

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka makalah ini
merumuskan permasalahan mengenai bagaimana tindak lanjut dari hasil
pemeriksaan keuangan negara ?

1.3 Tujuan Penulisan


Penelitian ini bertujuan untuk memberikan jawaban akan masalah yang
telah dituangkan dalam latar belakang dan rumusan masalah yang diangkat
peneliti tentang rencana aksi dan tindak lanjut hasil pemeriksaan keuangan negara.
a. Mengetahui rencana aksi dan tindak lanjut hasil pemeriksaan keuangan
negara.
b. Menjelaskan bagaimana pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil
pemeriksaan.
c. Mengetahui tindak lanjut atas permasalahan yang berindikasi kecurangan
dan/atau tindak pidana.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Keuangan Negara


Tindak lanjut hasil pemeriksaan (TLHP) adalah kegiatan yang dilakukan
pejabat yang diperiksa atas rekomendasi yang diberikan BPK dari hasil
pemeriksaan. Dalam UU No 15 tahun 2016 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
dinyatakan bahwa setiap pejabat yang diperiksa dan/atau bertanggungjawab wajib
memberikan jawaban atau penjelasan kepada BPK tentang tindak lanjut atas
rekomendasi dalam LHP BPK, dan menjadi salah satu dasar penilaian kinerja
instansi, meskipun dalam pelaksanaannya TLHP ini belum diterapkan secara
optimal. TLHP ini juga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan.
Laporan hasil pemeriksaan (LHP) disampaikan kepada inspektorat sebagai
tim TLHP BPK untuk selanjutnya menginformasikan kepada SKPD yang
diberikan rekomendasi oleh BPK untuk melakukan tindak lanjut rekomendasi
hasil pemeriksaan. Rekomendasi yang diberikan BPK biasanya dikarenakan
laporan keuangan yang belum andal dan berkualitas, diantaranya Sistem
Pengendalian Internal (SPI) yang masih lemah. Susunan dari tim TLH BPK terdiri
dari :
a) Walikota / Bupati selaku penanggungjawab tim TLHP BPK
b) Inspektur selaku sekretaris tim TLHP BPK
c) Kepala SKPD selaku anggota tim TLHP BPK
Dalam Undang-Undang No. 15 tahun 2004 pasal 20 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara menjabarkan sebagai
berikut :
a) Pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil
pemeriksaan
b) Pejabat wajib memberi jawaban atau penjelasan kepada BPK tentang
tindak lanjut atas rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan
c) Jawaban atau penjelasan atas rekomendasi disampaikan selambat-
lambatnya 60 hari setelah LHP diterima
d) Pejabat yang diketahui tidak melaksanakan kewajiban tentang tindak
lanjut atas rekomendasi dalam LHP dapat dikenai sanksi administratif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan di bidang kepegawaian.

Jadi, tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan oleh BPK terhadap
temuan-temuan yang ada selanjutnya akan diserahkan kepada SKPD yang
diperiksa dan ditemukannya temuan, dan SKPD tersebut harus bertanggungjawab
untuk menindaklanjuti rekomendasi.

2.2 Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan


2.3 Tindak Lanjut Atas Permasalahan Yang Berindikasi Kecurangan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai