Disusun oleh :
Hurriyah (1810015)
Khofifah (1810019)
Penyusun
PENDAHULUAN
Kegawadaruratan medis adalah insiden cedera atau sakit yang akut dan
menimbulkan resiko langsung terhadap kehidupan atau kesehatan jangka
panjang seseorang (Caroline, 2013). Keadaan darurat tersebut memerlukan
bantuan orang lain yang idealnya memiliki kualisifikasi dalam melakukan
pertolongan, hal ini membutuhkan keterlibatan dari berbagai pelayanan
multilevel, baik dari pemberi pertolongan pertama, teknisi sampai kelayanan
kesehatan gawat darurat. Kegawatdaruratan medis merupakan keadaan harus
mendapat intervensi segera. Dalam merespon kegawatdaruratan telah dibentuk
emergency medikal service (EMS) atau disebut pula layanan kegawatdaruratan
medis. Tujuan utama dari layanan ini adalah memberikan pengobatan kepada
pasien yang membutuhkan perawatan medis mendesak, dan tujuan
menstabilkan kondisi saat itu, dan menyediakan transpor efisien dan efektif bagi
pasien menuju layanan pengobatan definitif. Layanan kegawatdaruratan medis di
tiap-tiap negara dan daerah menyediakan layanan yang beragam dengan
metode yang beragam pula, hal ini ditentukan oleh kebijakan pemerintah negara
masing-masing dengan metode pendekatan yang berbeda pula tergantung dari
kondisi dari negara tersebut. Secara umum, semua layanan kegawatdaruratn
medis menyediakan layanan bantuan hidup dasar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud konsep dan paradigma keperawatan gadar?
2. Apa falsafah dan area praktik keperawatan gadar?
3. Bagaimana peran, fungsi serta kompetetensi perawat gadar?
4. Pelatihan apa yang harus dimiliki perawat gadar?
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
1. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat, hingga dapat hidup
dan berfungsi kembali dalam masyarakat
1. Universal
Penanganan keperawatan gawat darurat tidak hanya bisa dilakukan oleh tenaga
kesehatan, namun semua masyarakat bisa melakukannya dengn syarat telah
mendapatkan pelatihan mengenai penanganan pasien gawat darurat.
pelayanan keperawatan gawat darurat terdiri dari dua area besar yaitu
keperawatan emergensi dan keperawatan kiritis
1. Perawatan Emergensi
2. Lingkungan Emergensi
3. Pasien Emergensi
Adalah Pasien dengan segala umur baik yang sudah diagnosa, tidak
terdiagnosa atau maldiagnosis problem dengan kompleksitas yg bervariasi.
B. Dimensi
Keperawatan emergensi memiliki multidimensi meliputi : Responsibilities
(tanggung jawab) ,Function (peran sebagai perawat), Roles (Panutan), Skills (
dengan pengetahuan khusus).
A. Peran perawat
B. FUNGSI PERAWAT
1. fungsi independent
merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara
sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan
untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
2. Fungsi dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas
pesan atau intruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan
tugas yang diberikan.
3. Fungsi interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang besifat saling
ketergantungan diantara tim satu dengan tim lainnya.
2.7 PELATIHAN APA SAJA YANG HARUS DIMILIKI OLEH PERAWAT GADAR
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegawatdaruratan medis dapat diartikan menjadi suatu
keadaan cedera atau sakitakut yang membutuhkan intervensi
segera untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah atau
mencegah kecacatan serta rasa sakit pada pasien. Pasien
gawatdarurat merupakan pasien yang memerlukan pertolongan
segera dengan tepat dancepat untuk mencegah terjadinya
kematian atau kecacatan. Prinsip pada penanganan penderita
gawat darurat harus cepat dan tepat serta harus dilakukan segera
oleh setiap orang yang pertama menemukan atau mengetahui
(orang awam, perawat, para medis, dokter), baik didalam maupun
diluar rumah sakit karena kejadian ini dapat terjadi setiap saat dan
menimpa siapa saja Sistem pengendalian gawat darurat terpadu
adalah mekanisme yang dirancang untuk memberikan
pertolongan pada korban bencana atau gawat darurat untuk
mencegah kematian atau kerusakan organ sehingga
produktifitasnya dapat dipertahankan setara sebelum terjadinya
bencana atau peristiwa gawat darurat.
3.2 Saran