Berusahalah agar tdak menghitung hitung kesulitan, karena jika terlalu sering menghitungnya maka
kemudahan yang hadir akan terlihat biasa saja.
Lihatlah tdak sedikit orang selalu menggerutu, mengeluh bahkan sumpah serapah ketka ada ujian dan
kesulitan datang mendera, tak habis habisnya mereka juga memberitakan kesulitan itu kepada orang
lain, bahkan berharap dengan itu ada rasa iba minta belas kasihan juga bahkan pelaku sampai membuat
ybs menderita disebar luaskan.
Padahal begitu banyak kebaikan yang dia rasakan tak pernah diceritakan, tak pernah dikeluhkan, justru
seharusnya jika mendapat kebaikan dan kegembiraan mest dikabarkan kepada orang lain, karena itu
bagian dari bentuk syukur dan agar mereka ikut senang terhadap kebahagian yang dirasakan oleh
saudaranya, hingga sebisa mungkin itu tertular.
ُ أوإةعن أكتأأمها فأقأعد أكفأأرها،َ ))أمعن أاعبلةأي بألأءء فأأذأكأرها فأقأعد أشأكأراه:صملىَّ اا أعلأعيةه أوأسللأم قأاَّأل
أعةن النمبةبي أ
Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda: “Barangsiapa yang diberi kenikmatan
(pemberian), kemudian dia menyebutnya, sungguh ia telah bersyukur. Dan jika ia menyembunyikannya,
sungguh ia telah mengingkarinya”.
Demikianlah gambaran tentang bagaimana manusia selalu saja menghitung hitung kesulitan yang
diterima daripada mensyukurinya sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:
“Dia adalah orang sangat ingkar, yang menghitung-hitung musibah dan melupakan kenikmatan-
kenikmatan dari Robnya” (Tafsir At-Thobari 24/566)
صوُأهاَ ۗ إةمن م
اأ لأأغافوُدر مرةحيدم أوإةعن تأاعددوا نةععأمةأ م
اة أل تاعح ا
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tdak akan mampu menghitungnya. Sungguh,
Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang."
"Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditmpa
kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan."
Jika engkau terkena musibah janganlah engkau melupakan kenikmatan-kenikmatan yang sekian lama
telah engkau rasakan dengan beraneka ragamnya, lalu yang meliput benakmu hanyalah musibah yang
sedang melandamu saja, sungguh ini merupakan ketdakadilan.
Nikmat Allah Ta'ala yang tdak bisa engkau menghitung-hitungnya karena terlalu banyak dan bervariasi,
lantas bagaimana bisa engkau lupakan semuanya hanya karena datangnya musibah yang hanya sesekali
menimpamu?
Wallahu a'lam
#AbuMiQdam/AkhlaqMulia#