Anda di halaman 1dari 3

10 SOAL DAN PERTANYAAAN TERKAIT

HUBUNGAN ISLAM DALAM EKONOMI


Soal

1. Mengapa di Indonesia tidak menggunakan sistem ekonomi Islam secara menyeluruh, mengingat
mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam?
2. Mengapa kebanyakan masyarakat Indonesia masih enggan untuk bertransaksi di perbankan syari'ah ?
3. Contoh hubungan antara ekonomi dengan islam yg berlaku di belahan dunia !
4. Apa faktor pendorong keberhasilan sistem ekonomi islam pada masa Bani Umayyah di era
kepemimpinan khalifah Umar bin Abdul Aziz ?
5. Bagaimana tolak ukur suatu perekonomian dapat dikatakan berhasil atau tidak ?
6. Sebutkan dalil tentang ekonomi dalam islam!
7. Apa perbedaan sistem perekonomian islam dengan sistem perekonomian lainnya ?
8. Apa kekurangan dan kelebihan sistem perekonomian islam ?
9. Apa hikmah diharamkannya riba ?
10. Sebagai seorang muslim, bagaimana cara menaikkan taraf ekonomi kita ?

Jawab

1. Berbagai kendala yang dihadapi Indonesia sehingga sulit diterapkannya sistem ekonomi islam secara
menyeluruh disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pertama faktor eksternal yang mengacu pada
ketidakmampuan pemerintah dalam mengambil keputusan secara sepihak karena harus disertai
dengan musyawarah mufakat, faktor kedua yaitu faktor internal yang mengarah kepada perbedaan
keyakinan dalam diri setiap masyarakat. Dari anggapan tersebut sudah jelas kendala yang dihadapi
Indonesia, yakni perbedaan keyakinan bagi setiap individual agama menjadi faktor yang mencolok
sehingga tidak serta merta mengambil keputusan pada satu pihak saja.
2. Ada beberapa faktor yang membuat masyarakat enggan menabung di perbankan syariah, diantaranya
adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga mengakibatkan masyarakat terbatas dalam
mengakses informasi dan akhirnya kurang mendapat hati di masyarakat. Selain itu faktor lain yang
mempengaruhi yakni sumber daya manusia yang tidak memumpuni, sehingga pengembangan dari
perbankan syariah itu sendiri menjadi kurang optimal.
3. Contoh hubungan antara ekonomi dengan islam yang berlaku di belahan dunia yakni sistem
pemerintahan yang dianut oleh Turki khususnya dalam sektor perekonomian, dimana
pemerintahannya menggunakan dirham sebagai mata uang sah yang digunakan sebagai alat tukar
utama.
4. Faktor utama yang menjadi pendorong keberhasilan sistem ekonomi islam pada masa kepemimpinan
khalifah Umar bin Abdul Aziz, yakni bersinergi dengan para ulama, dimana beliau dalam masa
kepemimpinannya memperlakukan ulama dengan begitu sangat istimewa, seperti rajin meminta
nasihat dan melibatkan para ulama secara langsung dalam menjalankan pemerintahan sehingga
membuat beliau begitu dekat dengan para ulama.
5. Ada beberapa aspek yang dapat menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perekonomian, yaitu:
 Pendapatan nasional
Jumlah seluruh pendapatan diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
 Produk Nasiona Bruto
Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara, baik
yang tinggal dalam negeri maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara asing yang
tinggal di negara tersebut.
 Kesempatan kerja
Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum
pertambahan hasil yang berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan
produk rata-rata serta taraf hidup.
 Perekonomian yang stabil
Tingkat pendapatan yang dimiliki negara tersebut relatif stabil ditambah dengan perkembangan
ekonomi yang bertumbuh dalam artian positif.
 Neraca pembayaran luar negeri
Merupakan gabungan anatara neraca perdagangan (ekspor-impor) dan neraca jasa yang
mencakup jasa faktor produksi dan jasa faktor non produksi.
 Distribusi pendapatan yang merata
Pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi
menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan out[ut riil per orang. Atau dengan kata lain
jika distribusi pendapatan telah merata maka akan memungkinkan suatu negara merencanakan
suatu pembangunan.
6. Berikut beberapa dalil tentang ekonomi dalam islam:
a. QS. An-Nisa: 29 dan QS. Al-Baqarah: 279, menjelaskan tentang akad bagii hasil (Mudharabah)
b. QS. An-Nisa: 58, menjelaskan tentang titipan (Wadi’ah)
c. QS. Al-Qasas: 26 dan QS. At-Taubah: 105, menjelaskan tentang sewa menyewa (Ijarah)
d. QS. Shad: 24, menjelaskan tentang perkongsian / kerja sama (Musyarakah)
e. QS. Al-Baqarah: 245, menjelaskan tentang utang piutang (Qard)
7. a. Ekonomi islam
* Manusia sosial namaun religious
* Menangani masalah dengan menentukan prioritas
* Pilihan alternative kebutuhan dituntun dengan nilai islam
* Sistem pertukaran dituntun oleh etika islam
b. Ekonomi lain
* Manusia sosial
* Menangani masalah sesuai dengan keinginan individu
* Pilihan alternative kebutuhan dituntun oleh kepentingan individu
* Pertukaran dituntun oleh kekuatan pasar
8. a. Kelebihan
- Adanya kebebasan untuk membuat keputusan
- Adanya pengakuan terhadap hak kepemilikan individu terhadap harta dan hak untuk memiliki
harta
- Adanya ketidaksamaan ekonomi dalam batas wajar
- Adanya jaminan sosial dan hak untuk hidup dalam sebuah negara
- Adanya distribusi kekayaan islam

b. Kekurangan
- Perkembangan literatur ekonomi islam lambat
- Praktek ekonomi konvensional lebih dikenal
- Pengetahuan sejarah tentang ekonomi islam kurang
- Pendidikan masyarakat yang masih mengedepankan materialism
- Tidak adanya representasi ideal negara yang menggunakan sistem ekonomi islam
9. Beberapa hikmah diharamkannya riba, yaitu :
 Melindungi harta orang Muslim agar tidak termakan dengan batil
 Memotivasi orang Muslim untuk menginvestasikan hartanya pada usaha-usaha yang bersih dari
penipuan, jauh dari apa saja yang menimbulkan kesulitan dan kemarahan di antara kaum
Muslimin, misalnya dengan cocok tanam, industri, bisnis yang benar, dan lain sebagainya
 Menutup seluruh pintu bagi orang Muslim yang membawa kepada memusuhi dan
menyusahkan saudaranya, serta membuat benci dan marah kepada saudaranya
 Menjauhkan orang Muslim dari sesuatu yang menyebabkan kebinasaannya, karena pemakan
riba adalah orang yang zhalim dan akibat kezhalimannya adalah kesusahan
 Membuka pintu-pintu kebaikkan didepan orang Muslim agar ia mencari bekal untuk akhiratnya
10. Sebagai seorang muslim, cara menaikkan taraf ekonomi kita adalah dengan bekerja dengan
sungguh-sungguh menjalankan pekerjaan disertai dengan usaha yang maksimal dan terus berikhtiar
kepada Allah serta jangan lupa untuk terus berdoa kepada-Nya. Dengan demikian, usaha dan kerja
keras kita tidak akan sia-sia. Selain itu, kita perlu sering bersedekah kepada orang lain, selain untuk
menumbuhkan rasa kepedulian yang tinggi, juga dapat membantu kita untuk beramal saleh dan
mendapatkan pahala sesuai firman Allah :

Artinya : Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Anda mungkin juga menyukai